Anda di halaman 1dari 17

3/9/2022 1

11
OUTLINE

1. KERANGKA EKONOMI MAKRO DAN RESPON FISKAL DALAM


MEWUJUDKAN TRANSFORMASI EKONOMI

2. ANGGARAN DAN BELANJA KESEHATAN (KEMENKES)

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 2


LATAR BELAKANG

DASAR HUKUM: TUJUAN: ACUAN:

• UU No. 17/2003 tentang • Sinkronisasi program pembangunan • Visi Misi Presiden dalam 7
Keuangan Negara; nasional dalam dokumen perencanaan Agenda Pembangunan RPJMN;
dengan dokumen penganggaran; Tahun 2020-2024;
• UU No. 25/2004 tentang
Sistem Sistem Perencanaan • Integrasi dan konvergensi kegiatan • Tugas dan Fungsi K/L yang
Pembangunan Nasional; pembangunan antar K/L untuk terbaru;
• UU No. 39/2008 tentang mendorong efektifitas pembangunan • Kebijakan Ekonomi Makro dan
Kementerian Negara nasional; Pokok-pokok Kebijakan Fiskal
• Pengurangan duplikasi kegiatan antar (KEM PPKF) Tahun 2023;
• PP No. 17/2017 tentang
Sinkronisasi Proses K/L dan antar pusat dan daerah (BA K/L • Kebijakan Belanja Pemerintah
Perencanaan dan dan TKDD) dalam rangka meningkatkan Pusat untuk TA 2023.
Penganggaran efisiensi anggaran belanja negara;
• Peta jalan Transformasi Sistem
Pembangunan Nasional • Penajaman informasi kinerja dalam Kesehatan Nasional Periode
rangka pelaksanaan RSPP dan 2022-2024
Transformasi Sistem Kesehatan

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 3


KEMENTERIAN KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA

KERANGKA
1 EKONOMI MAKRO & RESPON
FISKAL DALAM MEWUJUDKAN
TRANSFORMASI EKONOMI
KEM-PPKF 2023
PERTUMBUHAN EKONOMI
YANG INKLUSIF DAN BERKELANJUTAN

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 4


PENCIPTAAN SUMBER PERTUMBUHAN BARU PASCA PANDEMI
Implementasi agenda reformasi struktural sebagai katalis pertumbuhan ekonomi

Key Emerging Trends Agenda Reformasi Struktural

Jasa kesehatan,
Percepatan • Pembangunan SDM
Pola hidup • Kesadaran pola hidup sehat
• Lonjakan aplikasi teknologi farmasi dan alkes, Program • Pembangunan infrastruktur
new normal
digital ekonomi digital prioritas • Penyederhanaan regulasi
Pemerintah • Penyederhanaan birokrasi
Peta Industri mesin,
• Diversifikasi Supply Chain
elektronik, alat
perdagangan, • Inisiasi Regional Supply
komunikasi, kimia, • Implementasi UU Cipta Kerja (INA & OSS
investasi baru Chain
hilirisasi mineral berbasis risiko, dll)
Agenda • Reformasi Fiskal (UU HPP & UU HKPD)
Kesadaran • Kebijakan progresif Net
Nilai ekonomi Reformasi • Reformasi Sektor Keuangan
Zero Emission
ekonomi
• Permintaan produk,
karbon, teknologi Pemerintah • Reformasi Perencanaan Penganggaran
hijau energi terbarukan
investasi ramah lingkungan (mohon persetujuan izin prakarsa untuk
revisi PP 90 tahun 2010)

PEMANFAATAN PELUANG KEY EMERGING TRENDS DAN REFORMASI STRUKTURAL


UNTUK AKSELERASI PERTUMBUHAN EKONOMI
Akselerasi Adopsi Teknologi Revitalisasi industri bernilai Pembangunan ekonomi Hijau
Informasi dan Digital tambah tinggi Sumber: BKF, Bahan Sidkab Februari 2022
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 5
KONSOLIDASI FISKAL MENJADI KEHARUSAN SEBAGAI JANGKAR STABILITAS MAKRO
Urgensi konsolidasi fiskal untuk mitigasi risiko dan keberlanjutan fiskal jangka menengah-panjang

1 PERSPEKTIF MAKRO EKONOMI 2 PERSPEKTIF MAKRO FISKAL 3 PERSPEKTIF KREDIBILITAS


▪ Likuiditas global cenderung ketat dengan ▪ Mengendalikan kerentanan fiskal yang sudah ▪ Menjaga komitmen amanat UU No. 2
adanya percepatan pengetatan kebijakan relatif tinggi (debt ratio, interest ratio, debt Tahun 2020:
moneter global sehingga cost of fund service ratio) ✓ Defisit kembali maksimal 3% di
diperkirakan meningkat ▪ Pelebaran defisit tanpa diimbangi quality tahun 2023
▪ Pengendalian defisit akan mengurangi spending akan menimbulkan inefisiensi ✓ Berakhirnya skema Burden
pembiayaan dengan cost of fund yang tinggi (risiko > produktivitas) Sharing
▪ Tidak ada lagi skema Burden Sharing ▪ Menghindari penyempitan dan dibutuhkan ▪ Menjaga market confidence seiring
▪ Menghindari crowding out seiring sudah membangun kembali fiscal space, untuk konsistensi kebijakan makro-fiskal
mulai pulihnya peran sektor swasta (naiknya membiayai prioritas pembangunan serta Indonesia
intermediasi perbankan) mengantisipasi ketidakpastian di masa
mendatang

Komitmen konsolidasi fiskal menjadi salah satu pilar kredibilitas kebijakan makro Indonesia di mata berbagai lembaga
“A key assumption behind the stable outlook is the restoration of pre-pandemic fiscal and monetary policies, particularly a
cessation in the role of the central bank in financing fiscal spending, enabled by a recovery in growth and a consolidation
in fiscal deficits” –Moody’s-

“The IMF team commended the authorities for their commitment to return to the budget deficit ceiling of 3 percent
of GDP by 2023” -IMF Article IV 2022-
Sumber: BKF, Bahan Sidkab Februari 2022
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 6
ARAH KEBIJAKAN FISKAL 2023 UNTUK MENDORONG PERTUMBUHAN EKONOMI
YANG INKLUSIF DAN BERKELANJUTAN

KUALITAS REFORMASI REVITALISASI EKONOMI


INFRASTRUKTUR HIJAU
SDM BIROKRASI INDUSTRI

Penguatan Peran APBN Sesuai Fungsi Dasarnya


(pasal 3 ayat 4 UU Nomor 17 Tahun 2003)

ALOKASI DISTRIBUSI STABILISASI

Konsolidasi Fiskal Berkualitas (amanat UU 2/2020)

MOBILISASI PEMBIAYAAN INOVATIF


SPENDING BETTER
PENDAPATAN & SUSTAINABLE
• Efisien dan Produktif • Pengendalian risiko utang
• Efektivitas UU HPP (tax ratio naik);
• Fokus untuk human capital, physical • Meningkatkan peran Swasta, BUMN,
• Optimalisasi PNBP, melalui
capital, institutional reform, adaptasi BLU, SWF, SMV (Pembiayaan inovatif)
Reformasi pengelolaan aset yang
dimasa endemi
produktif dan inovasi layanan
• Antisipasi uncertainty

Sumber: BKF, Bahan Sidkab Februari 2022


KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 7
PENINGKATAN PRODUKTIVITAS NASIONAL DILAKUKAN MELALUI
PENGUATAN EFEKTIVITAS ANGGARAN PRIORITAS
Fokus anggaran prioritas pada SDM, infrastruktur, dan reformasi birokrasi
(Triliun Rp)

Anggaran KEM-PPKF 2023 ARAH KEBIJAKAN ANGGARAN PRIORITAS


2019 2020 2021 APBN 2022
Prioritas Batas Bawah Batas Atas

Kesehatan 113,6 172,3 298,4 255,4 152,0 207,0 penguatan preventif dan promotif,
Mendukung
mendorong kemandirian industri sektor
Covid Related Transformasi
52,4 180,4 116,4 kesehatan, serta penguatan health security
(PEN) Sistem Kesehatan preparedness

Reguler 119,9 117,9 139 penyempurnaan perlinsos sepanjang


Akselerasi hayat (bansos lansia dan konsesi
Perlinsos 308,4 498 469,4 431,5 319,5 360,8 Reformasi disabilitas), perlinsos adaptif, serta
Peningkatan Perlinsos perlinsos pemberdayaan
Covid Related
276,1 230,0 186,7 Kualitas
(PEN)
SDM Meningkatkan penguatan PAUD, sarpras, link &
Reguler 221,9 239,4 244,8 Kualitas match, akses pendidikan, dan
Pendidikan kompetensi guru
Pendidikan 460,3 473,7 484,5 542,8 549,5 590,5
infrastruktur dasar (perumahan, air minum, sanitasi) dan
infrastruktur pendukung transformasi ekonomi (ICT, energi,
Infrastruktur 394,1 307,3 401,1 365,8 395,1 412,0 konektivitas, IKN)
Percepatan
Regulasi & Insentif pembangunan infrastruktur

Menciptakan birokrasi yang berintegritas dan efisien: Inovasi layanan publik digital, right sizing (organisasi dan ASN), reformasi
Reformasi Birokrasi
pensiun untuk produktivitas dan integritas ASN, reward and punishment
Revitalisasi Industri Pengembangan industri yang bernilai tambah tinggi, hilirisasi lanjutan, dan penguatan basis ekspor nasional

Pengembangan Pembangunan Ekonomi Hijau: adaptasi teknologi hijau, pengembangan EBT, pengembangan pembiayaan berkelanjutan
Ekonomi Hijau Sumber: BKF, Sidkab Februari 2022
*bersifat sementara KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 8
ANGGARAN KESEHATAN DIPRIORITASKAN UNTUK MENDUKUNG TRANSFORMASI KESEHATAN
Selain untuk penguatan kualitas layanan kesehatan, juga diarahkan untuk mendukung kemandirian industri sektor kesehatan

Masa Pandemi : al. vaksinasi, Menuju Endemi: ARAH KEBIJAKAN ANGGARAN EXPECTED OUTCOME
insentif nakes, faskes, Transformasi
perawatan pasien Covid-19 kesehatan KESEHATAN
Reguler 298.4 Prevalensi
PEN
COVID 2023 Peningkatan layanan primer stunting 17,5%
255.4
207.0
(2024: 14%)
Triliun Rp
172.3 180,4 116.4
152.0 Peningkatan mutu dan Angka kelahiran
113.6 52,4 akses layanan rujukan remaja:
kelahiran hidup
113.6 119,9 111.1
139.0 20 per 1000
Penguatan Ketahanan perempuan
Kesehatan
2019 2020 Real Smtr 2021 APBN 2022 Batas Bawah Batas Atas
% Puskesmas
Prevalensi Ketergantungan sesuai
Angka Kematian
Stunting tinggi
Perbaikan skema
maternal tinggi Impor Obat & Alkes standar: 70%
(26%) pembiayaan kesehatan
Insidensi TB:
Perbaikan SDM kesehatan 211/100rb
Tantangan penduduk
Integrasi dan pengembangan
Kemandirian
Tingginya tingkat Faskes dan Nakes teknologi kesehatan
Angka Kematian Farmasi
penyakit belum merata
bayi tinggi
katastropik Sumber: BKF, Bahan Sidkab Februari 2022
*bersifat sementara KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 9
KEMENTERIAN KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA

2
ANGGARAN DAN BELANJA
KESEHATAN (KEMENKES)

KEM-PPKF 2023
PERTUMBUHAN EKONOMI
YANG INKLUSIF DAN BERKELANJUTAN

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 10


PERKEMBANGAN ANGGARAN KESEHATAN & KEMENKES TA 2011-2021 & TA 2022
Anggaran Kesehatan bertumbuh positif signifikan dan realisasi perlu dioptimalkan

ANGGARAN KESEHATAN (2011-2021) ANGGARAN KEMENTERIAN KESEHATAN (2011-2021)

Anggaran Kesehatan TA 2022 sebesar Rp255,4 T (belum Anggaran Kemenkes TA 2022 sebesar Rp96,86 T (belum
termasuk anggaran PC PEN klaster Kesehatan termasuk usulan tambahan anggaran penanganan Covid-19
sebesar Rp82,78 T
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 11
PERKEMBANGAN ANGGARAN KEMENKES PER SUMBER DANA TA 2011-2021
Optimalisasi anggaran bersumber RM perlu ditingkatkan

(Miliar Rp)

Sumber: Business Intelligence DJA, Maret 2022

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 12


PERKEMBANGAN ANGGARAN DITJEN P2P TA 2011-2021
Percepatan penanganan capaian target kesehatan yang terkendala dari periode tahun sebelumnya menjadi tantangan

• Anggaran Ditjen P2P meningkat dan


bertumbuh dalam rangka penanganan
penyakit yang menjadi PN maupun wabah
(a.l. Penanganan TB, penguatan deteksi dini
dan kekarantinaan kesehatan, imunisasi,
dan penanganan Covid-19).
• Optimalisasi RM dapat dilakukan untuk
menutupi kebutuhan anggaran bersumber
HLL dan percepatan capaian target prioritas
kesehatan lainnya

(Miliar Rp)

Sumber: Business Intelligence DJA, Maret 2022


KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 13
PENCAPAIAN TARGET-TARGET RPJMN
Fokus akselerasi capaian target diutamakan pada target yang sulit tercapai dan yang akan tercapai dipertahankan

Sulit tercapai Akan tercapai


Perkembangan pelaksanaan program dan Diperkirakan akan tercapai karena progress
strateginya lambat capaian relatif baik

INDIKATOR CAPAIAN TARGET 2024 INDIKATOR CAPAIAN TARGET


2024
KIA › AKI per 100.000 KH › 305 (2015) › 183
KIA › AKB (per 1000 KH) › 24 (2017) › 16
› Imunisasi dasar lengkap anak 12-23 › 65,8 (2021) › 90
bulan (%) › ASFR 15-19 tahun (%) › 20,5 (2021) › 18
› Pemakaian kontrasepsi cara modern › 57 (2021) › 63,41 GIZI › Prevalensi wasting balita (%) › 7,1 (2021) › 7
(mCPR) (%)
PM › Insidensi HIV (per 1.000 › 0,18 (2021) › 0,18
› Unmet need KB (%) › 18 (2021) › 7,4 penduduk yang tidak terinfeksi)
GIZI › Prevalensi stunting balita (%) › 24,4 (2021) › 14 SISTEM › RS terakreditasi (%) › 88,4 (2021) › 100
PM › Insidensi TB (per 100.000 penduduk) › 301 (2020) › 190 › Puskesmas dengan › 91,1 (2021) › 96
ketersediaan obat esensial (%)
› Eliminasi malaria (Kab/Kota) › 347 (2021) › 405
› Puskesmas tanpa dokter (%) › 4,97 (2021) › 0
PTM › Penduduk 10-18 tahun merokok (%) › 9,1 (2018) › 8,7
› Obat memenuhi syarat (%) › 86,41 (2021) › 94,75
› Prevalensi obesitas usia >18 tahun (%) › 21,8 (2018) › 21,8
› Makanan memenuhi syarat (%) › 86,24 (2021) › 86
SISTEM › Puskesmas dengan nakes sesuai › 48,17 (2021) › 83
standar (%)
Sumber: Kementerian PPN/Bappenas, Maret 2022
› FKTP terakreditasi (%) › 56,4 (2021) › 100
› Cakupan PBI JKN (juta jiwa) › 84,67 (2022) › 112,9
› Cakupan kepesertaan JKN (%) › 86,96 (2021) › 98
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 14
ARAH BELANJA DITJEN P2P TAHUN ANGGARAN 2023
Percepatan penanganan capaian target kesehatan yang terkendala dari periode tahun sebelumnya menjadi tantangan

Aspek Substansi Target 2023


Pencegahan Perluasan antigen imunisasi & perluasan cakupan imunisasi: • HPV, PCV & vaksin rotavirus → nation wide 2023
dan 1. Penambahan imunisasi rutin menjadi 14 antigen dan perluasan cakupan • Target 2022: minimal terdapat 1 tim imunisasi pada
Pengendalian imunisasi di seluruh Indonesia setiap 82.750 desa/kelurahan
Penyakit 2. Penyediaan tenaga kesehatan Puskesmas khusus imunisasi • Anggaran operasional imunisasi
3. Peningkatan posyandu aktif
4. Sistem informasi realtime (termasuk penerapan sistem informasi logistik
farmasi)
5. Pemenuhan kebutuhan operasional imunisasi

Penurunan insidensi TBC & peningkatan cakupan eliminasi Malaria & Kusta • Target 2023: insidensi 211 per 100.000 penduduk
1. Penemuan kasus aktif dan pasif (testing agresif) • Capaian 2020: insidensi 301 per 100.000 penduduk
2. Review imunisasi BCG dan perluasan cakupan imunisasi BCG
3. Pengobatan melalui pemantauan minum obat dan pengobatan resisten • Target 2023: 385 kab/kota eliminasi malaria
obat • Capaian 2021: 347 kab/kota eliminasi malaria
4. Pengadaan x-ray untuk deteksi TB, pemenuhan mesin TCM (review kembali
pemenuhannya)
5. Intensifikasi penemuan kasus malaria dan kusta
6. Penyediaan obat Kusta dan pelatihan tenaga kesehatan
Perluasan skrining penyakit menular & PTM • Skrinning untuk 14 penyebab kematian tertinggi di
• Analisa Hb, EKG, rontgen dada, dst setiap sasaran usia

Sumber: Kementerian PPN/Bappenas, Diskusi dengan DJA (Maret 2022)

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 15


HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN

Pagu Indikatif 2023 diterjemahkan ke dalam Renja K/L dan dibahas dalam forum trilateral meeting
antara Kemenkeu, Bappenas dan Kementerian/Lembaga.
❑ Fokus pada upaya untuk memenuhi kebijakan umum belanja K/L, target prioritas
pembangunan nasional, efisien, dan peningkatan pelayanan.
❑ Apabila terdapat kebutuhan strategis/ mendesak/ urgent, → mengoptimalkan pagu indikatif
di masing-masing K/L serta diusulkan internal Pemerintah terlebih dahulu → mendapat
direktif Presiden.
Dalam rangka penajaman Informasi Kinerja KRO-RO (RSPP) TA 2022 dan pencapaian jangka Panjang
bidang Kesehatan, agar dipertimbangkan fokus pelaksanaan anggaran dan kegiatan dalam rangka
upaya Promotif-Preventif dalam Transformasi Sistem Kesehatan dibandingkan dengan upaya
Kuratif dan Rehabilitatif.
Dalam hal anggaran Penanganan Covid-19 TA 2023, perlu diselaraskan dengan kebijakan kesehatan
lainnya dalam hal treatment dari pandemi menjadi pasca pandemi dan/atau endemi.

Percepatan penuangan dan penyesuaian Transformasi Sistem Kesehatan Nasional dalam dokumen
perencanaan 2022-2024

Mengoptimalkan keseimbangan Anggaran K/L, DAK dan BA BUN dan tidak terdapat duplikasi
belanja/peruntukan kecuali bersifat pemenuhan kekurangan/bufferstock (fill the gap)

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 16


Terima Kasih

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 17

Anda mungkin juga menyukai