Anda di halaman 1dari 55

KEMENTERIAN DALAM NEGERI

REPUBLIK INDONESIA
“DUKUNGAN APBD DALAM
PENANGANAN COVID-19 DAN
STIMULUS PERTUMBUHAN
EKONOMI TA 2022”

Oleh :
Dr. Moch. Ardian N.
Direktur Jenderal
Bina Keuangan Daerah
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA
UU NO. 23 TAHUN 2014 ttg PEMDA
Menteri Dalam Negeri melakukan pembinaan dan pengawasan umum
penyelenggaraan pemda secara nasional

PERAN STRATEGIS POROS Pemerintahan &


KEMENDAGRI Politik Dalam Negeri

SASARAN PEMERINTAHAN
DAERAH YANG BERSIH,
EFEKTIF DAN DEMOKRATIS

Menjamin keberlangsungan pelayanan & pemberdayaan masyarkat,


pembangunan daerah, demokrasi, penegakan hukum dan kesatuan bangsa

Berlandaskan Penjabaran Visi, Misi, dan Program sesuai dgn agenda prioritas kerja
Presiden dan Wakil Presiden. Penjabaran Program Operasional KEMENDAGRI,
Koordinasi antar K/L secara terpadu

Komitmen bersama dan partisipasi melaksanakan program secara efektif,


efisien, bersih berwibawa dlm rangka memperkokoh NKRI

Gubernur, Bupati & Wali Kota mengelola dan memecahkan berbagai isu
strategis
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA

Tema Rencana Kerja Pemerintah Tahun 2022 adalah “


Pemulihan Ekonomi dan Reformasi Struktural”

✓ arahan utama Presiden dan prioritas pembangunan


nasional sesuai dengan potensi dan kondisi masing-masing
daerah,
✓ fokus pembangunan diarahkan kepada industri, pariwisata,
ketahanan pangan, usaha mikro kecil menengah, infrastruktur,
transformasi digital, pembangunan rendah karbon, reformasi
perlindungan sosial, reformasi pendidikan dan keterampilan,
serta reformasi kesehatan dengan sasaran dan target yang
harus dicapai pada tahun 2022
✓ keberhasilan pencapaian prioritas pembangunan nasional
sangat tergantung pada sinkronisasi kebijakan antara
pemerintah provinsi dengan pemerintah dan antara
pemerintah kabupaten/kota dengan pemerintah dan
pemerintah provinsi yang dituangkan dalam RKPD sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan”
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA

Tema Rencana Kerja Pemerintah Tahun 2022


“Pemulihan Ekonomi dan Reformasi Struktural”

Memperkuat Ketahanan Ekonomi untuk Pertumbuhan


1
Berkualitas dan Berkeadilan

Mengembangkan Wilayah untuk Mengurangi


2 Kesenjangan dan Menjamin Pemerataan

Meningkatkan Sumber Daya Manusia Berkualitas dan


3
Berdaya Saing

4 Revolusi Mental dan Pembangunan Kebudayaan

Memperkuat Infrastruktur untuk Mendukung


5 Pengembangan Ekonomi dan Pelayanan Dasar

Membangun Lingkungan Hidup, Meningkatkan


6 Ketahanan Bencana dan Perubahan Iklim

Memperkuat Stabilitas Polhukhankam dan


7 Transportasi Pelayanan Publik
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA

SINERGI DAN PENYELARASAN KINERJA DAN KEUANGAN


✓ Pemerintah Daerah harus memfokuskan pencapaian target
pelayanan publik perangkat daerah tanpa harus menganggarkan
seluruh program dan kegiatan yang menjadi kewenangan
daerah
✓ sinergitas dan penyelarasan antara kebijakan Pemda dengan
Pemerintah Pusat dengan mempedomani Peraturan Menteri
Dalam Negeri Nomor 17 Tahun 2021 tentang Pedoman
Penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah Tahun 2022,
dengan tetap memprioritaskan kebijakan pemerintah dalam rangka
mendukung penanganan pandemi Corona Virus Disease 2019 dan
dampaknya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan
✓ Alokasi anggaran untuk setiap perangkat daerah ditentukan
berdasarkan target kinerja pelayanan publik masing-masing
urusan pemerintahan yang difokuskan pada prioritas
pembangunan yang telah ditetapkan dalam RKPD serta tidak
dilakukan berdasarkan pertimbangan pemerataan antar
perangkat daerah atau berdasarkan alokasi anggaran pada
tahun anggaran sebelumnya.
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA dilakukan melalui sistem informasi pemerintahan
daerah (SIPD) sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
PENYUSUNAN APBD TAHUN ANGGARAN 2022

berdasarkan kebijakan umum anggaran dan prioritas dan plafon anggaran sementara berupa target dan
kinerja program dan kegiatan yang tercantum dalam rencana kerja Pemerintah Daerah.
✓ APBD merupakan satu kesatuan yang terdiri atas pendapatan, belanja dan pembiayaan.
✓ APBD diklasifikasikan menurut urusan pemerintahan daerah dan organisasi yang diatur sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
✓ Penyusunan klasifikasi, kodefikasi dan nomenklatur pendapatan, belanja dan pembiayaan pada APBD
tahun 2022 atas pelaksanaan urusan pemerintahan daerah yang dituangkan dalam program,
kegiatan dan sub kegiatan dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Mengalokasikan anggaran yang memadai untuk mendukung Penanganan pandemi Corona Virus Disease
2019 dan dampaknya paling sedikit meliputi:
✓ dukungan program pemulihan ekonomi daerah terkait dengan percepatan penyediaan sarana
prasarana layanan publik dan ekonomi untuk meningkatkan kesempatan kerja, mengurangi
kemiskinan, dan mengurangi kesenjangan penyediaan layanan publik;
✓ perlindungan sosial dan pemberdayaan ekonomi masyarakat;
✓ dukungan pelaksanaan vaksinasi Corona Virus Disease 2019;
✓ dukungan kelurahan dalam penanganan pandemi Corona Virus Disease 2019 untuk pos komando
tingkat kelurahan;
✓ insentif tenaga kesehatan dalam rangka untuk penanganan pandemi Corona Virus Disease 2019; dan
✓ belanja kesehatan lainnya sesuai kegiatan prioritas yang ditetapkan oleh Pemerintah Pusat.
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA
KEBIJAKAN PENYUSUNAN APBD
• Semua penerimaan daerah dan pengeluaran daerah dalam bentuk uang dianggarkan dalam APBD.
• Penerimaan daerah merupakan rencana penerimaan daerah yang terukur secara rasional yang dapat dicapai untuk setiap sumber penerimaan daerah dan berdasarkan pada
ketentuan peraturan perundang-undangan, yang terdiri atas pendapatan daerah dan penerimaan pembiayaan daerah.
• Pengeluaran daerah merupakan rencana pengeluaran daerah sesuai dengan kepastian tersedianya dana atas penerimaan daerah dalam jumlah yang cukup dan harus
memiliki dasar hukum yang melandasinya, yang terdiri atas belanja daerah dan pengeluaran pembiayaan daerah.
• Seluruh penerimaan daerah dan pengeluaran daerah dimaksud dianggarkan secara bruto dalam APBD, yaitu jumlah pendapatan daerah yang dianggarkan tidak boleh
dikurangi dengan belanja yang digunakan dalam rangka menghasilkan pendapatan tersebut dan/atau dikurangi dengan bagian pemerintah pusat/daerah lain dalam rangka
bagi hasil.
• APBD sebagai dasar pengelolaan keuangan daerah dalam masa 1 (satu) tahun anggaran sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai keuangan negara,
merupakan satu kesatuan yang terdiri atas pendapatan daerah, belanja daerah, dan pembiayaan daerah.

PENDAPATAN DAERAH BELANJA DAERAH PEMBIAYAAN DAERAH


meliputi semua penerimaan uang meliputi semua pengeluaran dari meliputi semua penerimaan yang perlu
melalui Rekening Kas Umum Daerah Rekening Kas Umum Daerah yang tidak dibayar kembali dan/atau pengeluaran
yang tidak perlu dibayar kembali oleh perlu diterima kembali oleh Daerah dan yang akan diterima kembali, baik pada
Daerah dan penerimaan lainnya yang pengeluaran lainnya yang sesuai dengan tahun anggaran berkenaan maupun
sesuai dengan ketentuan peraturan ketentuan peraturan perundang- pada tahun anggaran berikutnya.
perundang-undangan diakui sebagai undangan diakui sebagai pengurang
penambah ekuitas yang merupakan hak ekuitas yang merupakan kewajiban
daerah dalam 1 (satu) tahun anggaran. daerah dalam 1 (satu) tahun anggaran.

01 02 03
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA
PENYESUAIAN ALOKASI APBD
Permendagri No. 26 Tahun 2021

Penanganan kesehatan dan hal-hal lain terkait kesehatan,


01 antara lain berupa pengadaan alat pelindung diri (APD) tenaga medis, sarana dan peralatan layanan kepada masyarakat,
dan penanganan pasien COVID-19;

Penanganan dampak ekonomi terutama menjaga agar dunia usaha daerah masing-masing tetap hidup,
02 antara lain melalui pemberdayaan usaha mikro, kecil dan menengah, serta koperasi dalam rangka memulihkan dan
menstimulasi kegiatan perekonomian di daerah.

Penyediaan jaring pengamanan sosial/social safety net,


03 antara lain melalui pemberian bantuan sosial kepada masyarakat miskin/kurang mampu yang mengalami penurunan
daya beli akibat adanya pandemi COVID-19.
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA
PENYESUAIAN ALOKASI APBD
Permendagri No. 26 Tahun 2021

PENDAPATAN DAERAH BELANJA DAERAH PEMBIAYAAN DAERAH

Penyesuaian alokasi anggaran pendapatan Penyesuaian alokasi anggaran belanja Sesuai ketentuan peraturan perundang-
daerah, meliputi: daerah melalui rasionalisasi dan/atau undangan.
a. pendapatan asli daerah memperhitungkan perubahan alokasi belanja daerah, juga
potensi pajak daerah dan retribusi daerah meliputi:
di masing-masing daerah provinsi dan a. penggunaan sebagian atau seluruh
daerah kabupaten/kota serta belanja infrastruktur sebesar 25% (dua
memperhatikan perkiraan asumsi makro; puluh lima persen) dari dana transfer
b. pendapatan transfer termasuk umum untuk penanganan pandemi COVID-
penyesuaian perubahan alokasi terkait 19; dan
pengelolaan transfer ke daerah dan dana b. penyesuaian alokasi anggaran belanja
desa untuk mendukung penanganan daerah yang bersumber dari transfer dan
pandemi COVID-19 dan dampaknya sesuai penggunaanya mempedomani ketentuan
dengan ketentuan peraturan perundang- perundang-undangan yang mengatur
undangan; dan/atau mengenai rincian anggaran pendapatan
c. lain-lain pendapatan daerah yang sah dan belanja negara.
sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
01 02 03
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA

Pendapatan Asli Daerah • Pajak Daerah;


• Retribusi Daerah;
• Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang dipisahkan;
• Lain-lain Pendapatan Asli Daerah Yang Sah.
Pendapatan Transfer Transfer Pemerintah Pusat
• Dana Perimbangan
PENDAPATAN DAERAH

o Dana Transfer Umum-DBH


o Dana Transfer Umum-DAU
• Dana Insentif Daerah;
• Dana Otonomi Khusus;
• Dana Keistimewaan;
• Dana Desa.
Transfer Antar-Daerah
• Dana Bagi Hasil
• Bantuan Keuangan
Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah STRUKTUR APBD
Belanja Operasi • Pegawai Penerimaan Pembiayaan • Silpa
• Barang dan Jasa • Pencairan Dana Cadangan
• Bunga • Hasil Penjualan Kekayaan Daerah yang Dipisahakan
• Subsidi • Penerimaan Kembali atas Pemberian Pinjaman
PEMBIAYAAN DAERAH

• Hibah • Penerimaan Pinjaman Daerah


BELANJA DAERAH

• Bansos • Penerimaan Pembiayaan Lainnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-


undangan.
Belanja Modal
Pengeluaran Pembiayaan • Pembayaran Cicilan Pokok Utang Yang Jatuh Tempo;
• Penyertaan Modal Daerah;
Belanja Tidak Terduga • Pembentukan Dana Cadangan;
• Pemberian Pinjaman Daerah; dan/atau
Belanja Transfer • Bagi Hasil • Pengeluaran Pembiayaan lainnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
• Bantuan Keuangan undangan.
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA

STRUKTUR APBD

Pendapatan Asli Daerah Pendapatan Transfer Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah

Transfer Pemerintah Pusat


Pajak Daerah; Hibah;
• Dana Perimbangan
• Dana Transfer Umum
• DBH
Retribusi Daerah; • DAU Dana Darurat;
• Dana Transfer Khusus
• DAK Fisik
• DAK Non Fisik
Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang • Dana Insentif Daerah; Lain-lain pendapatan sesuai PUU
dipisahkan; • Dana Otonomi Khusus;
• Dana Keistimewaan;
• Dana Desa
Lain-lain Pendapatan Asli Daerah Yang
Sah Transfer Antar-Daerah
• Pendapatan Bagi Hasil;
• Bantuan Keuangan
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA ❑ Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak
Daerah dan Retribusi Daerah,
PENGANGGARAN PENDAPATAN PAJAK DAERAH ❑ Undang-Undang Nomor 3 tahun 2020 tentang Perubahan
atas Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang
data potensi pajak daerah di masing- Pertambangan Mineral dan Batubara,
masing provinsi dan kabupaten/kota.
❑ Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja,

Optimalisasi pajak daerah dengan melakukan ekstensifikasi dan intensifikasi atas kegiatan
pemungutan berbasis teknologi mulai dari:
• penghimpunan data objek dan subjek pajak,;
• penentuan besarnya pajak yang terutang;
penetapan target • kegiatan penagihan pajak kepada wajib pajak; serta
pajak daerah • pengawasan penyetorannya,
• dari Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) paling sedikit 10%, termasuk yang dibagihasilkan kepada
kabupaten/kota, dialokasikan untuk mendanai pembangunan dan/atau pemeliharaan jalan serta
memperhatikan perkiraan asumsi peningkatan moda dan sarana transportasi umum.
makro, seperti pertumbuhan rasio
• dari Pajak Rokok, baik bagian provinsi maupun bagian kabupaten/kota, dialokasikan paling sedikit 50%
perpajakan daerah, pertumbuhan
untuk mendanai pelayanan kesehatan masyarakat dan penegakan hukum oleh aparat yang berwenang.
ekonomi, dan tingkat inflasi tahun
2022 yang dapat mempengaruhi • sebesar 75% (tujuh puluh lima persen) dari 50% (lima puluh persen) realisasi penerimaan pajak rokok
bagian hak masing-masing daerah provinsi/kabupaten/kota untuk pendanaan program jaminan kesehatan
target pendapatan pajak daerah
nasional.
• dari pajak penerangan jalan sebagian dialokasikan untuk penyediaan penerangan jalan.
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA
PENGANGGARAN PENDAPATAN PAJAK DAERAH
Pemerintah Daerah dapat memberikan insentif berupa pengurangan,
keringanan dan pembebasan dalam hal-hal tertentu atas pokok
INSENTIF PAJAK DAERAH pajak dan retribusi dan/atau sanksinya sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan
antara lain :
• pengurangan Pajak Reklame bagi koperasi mendukung kebijakan kemudahan berinvestasi, kepada pelaku usaha
dan UMKM untuk mendukung pengembangan di daerahnya yang ditetapkan dalam peraturan kepala daerah sesuai
usaha koperasi dan pemberdayaan UMKM dengan ketentuan peraturan perundang-undangan

• pemberian insentif Pengurangan Pajak Bahan • Alat utama meliputi tank, panser, kendaraan angkut tank, kendaraan penarik
Bakar Kendaraan Bermotor (PBBKB) untuk meriam, kendaraan patroli khusus, truk/bagian dari truk tempur dan angkut
mendukung operasional penggunaan alat hewan, kendaraan penarik radar kendaraan komando, kendaraan taktis
utama dan komponen utama/penunjang Alat (rantis), kendaraan patroli roda dua dengan kapasitas silinder di atas 350cc,
Peralatan Pertahanan Keamanan, dengan kendaraan penarik peluru kendali, pesawat terbang (fixed wings, rotary
menetapkan PBBKB paling tinggi sebesar 2% wings, dan pesawat terbang tanpa awak), alat berat khusus (alat berat
zeni/alberzi serta alat berat lain yang ditetapkan), kendaraan penjinak
ranjau, radar darat, radar laut dan radar udara, radar perlengkapan
bermesin, dan kapal atas air dan kapal bawah air;
• Komponen utama/penunjang meliputi ambulan, Landing Craft Vehicle
Personel (LCVP), landing craft machine, hidrofoil, dan kapal rumah sakit.
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA
PENGANGGARAN PENDAPATAN PAJAK DAERAH

LARANGAN
• Pemerintah provinsi tidak diperkenankan melakukan pungutan dan
menganggarkan rencana penerimaan Pajak Kendaraan Bermotor
atas Alat Berat sebagaimana maksud Putusan Mahkamah
Konstitusi Nomor 15/PUU-XV/2017 sepanjang peraturan pengganti
Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 belum ditetapkan
ARAHAN • Larangan Pemerintah Daerah melakukan pungutan atau yang
disebut nama lainnya yang dipersamakan dengan pungutan di luar
• Dalam melakukan pungutan dan menganggarkan rencana yang diatur dalam ketentuan peraturan perundang-undangan
penerimaan pajak penerangan jalan pemerintah kabupaten/kota • Larangan Pemerintah Daerah melakukan pungutan:
perlu memperhatikan Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor a. yang menyebabkan ekonomi biaya tinggi;
80/PUUXV/2017 b. menghambat mobilitas penduduk;
• Dalam rangka mendukung program prioritas nasional berupa c. lalu lintas barang dan jasa antar daerah; dan
proyek strategis nasional, Pemerintah Daerah melaksanakan d. kegiatan impor/ekspor; dan
pemungutan pajak dan/atau retribusi mengikuti penyesuaian e. yang tidak sesuai dengan kebijakan penyesuaian tarif pada
besaran tarif yang ditetapkan sesuai dengan ketentuan proyek strategis nasional (PSN) tertentu.
peraturan perundang-undangan.
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA ❑ Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah,
❑ Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja,
❑ Peraturan Pemerintah Nomor 97 Tahun 2012 tentang Retribusi Pengendalian Lalu
PENGANGGARAN PENDAPATAN RETRIBUSI DAERAH Lintas dan Retribusi Perpanjangan Izin Mempekerjakan Tenaga Kerja Asing serta
❑ Peraturan Pemerintah Nomor 34 Tahun 2021 tentang Penggunaan Tenaga Kerja Asing.

Dalam rangka mengoptimalkan retribusi daerah,


Pemerintah Daerah secara bertahap harus melakukan Tarif Retribusi
pengelolaan retribusi dengan berbasis teknologi informasi • Prinsip dan sasaran dalam penetapan tarif retribusi jasa umum ditetapkan
dengan memperhatikan biaya penyediaan jasa yang bersangkutan,
kemampuan masyarakat, aspek keadilan, dan efektivitas pengendalian atas
pelayanan tersebut.
• Prinsip dan sasaran dalam penetapan besarnya tarif retribusi jasa usaha
penetapan target didasarkan pada tujuan untuk memperoleh keuntungan yang layak
retribusi daerah • Prinsip dan sasaran dalam penetapan tarif retribusi perizinan tertentu
didasarkan pada tujuan untuk menutup sebagian atau seluruh biaya
penyelenggaraan pemberian izin yang bersangkutan
data potensi retribusi daerah memperhatikan perkiraan asumsi makro, • Penetapan target penerimaan daerah yang bersumber dari retribusi
di masing-masing provinsi seperti pertumbuhan ekonomi, dan tingkat pelayanan persampahan/kebersihan memperhatikan tarif retribusi
dan kabupaten/kota inflasi tahun 2022 dan tarif retribusi bersangkutan.
bersangkutan yang dapat mempengaruhi
• Perhitungan tarif retribusi pelayanan persampahan/kebersihan
target pendapatan retribusi daerah.
mempertimbangkan biaya penanganan sampah
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA
PENGANGGARAN PENDAPATAN RETRIBUSI DAERAH
Pendapatan retribusi daerah yang bersumber dari Dana
Kompensasi Penggunaan Tenaga Kerja Asing (DKPTKA) atas ❑ Peraturan Pemerintah Nomor 34 Tahun 2021 tentang Penggunaan
pengesahan Rencana Penggunaan Tenaga Kerja Asing (RPTKA) Tenaga Kerja Asing.
perpanjangan

• provinsi dikenakan untuk


pengesahan RPTKA perpanjangan
bagi Tenaga Kerja Asing (TKA) yang
BINWAS bekerja di lokasi lebih dari satu
kabupaten/kota dalam satu provinsi.
• Pemerintah provinsi/kabupaten/kota • kabupaten/kota dikenakan untuk retribusi daerah -
Bersama-sama dengan Kementerian pengesahan RPTKA perpanjangan Objek DKPTKA
Ketenagakerjaan melakukan pembinaan bagi TKA yang bekerja di lokasi
penggunaan TKA sesuai wilayah dalam satu kabupaten/kota.
kewenangannya; Dasar pengenaan
• Pemerintah provinsi melakukan pengawasan besaran tarif
penggunaan TKA secara terkoordinasi sesuai
dengan lingkup tugas dan daerah kewenangan
provinsi masing-masing, bersama-sama
dengan Pengawas Ketenagakerjaan pada • Dasar pengenaan berdasarkan besaran tarif yang ditetapkan oleh
Kementerian dan/atau Pejabat imigrasi yang Kementerian Ketenagakerjaan sebesar USD 100 (seratus Dolar
bertugas di bidang pengawasan dan Amerika) per bulan, dikalikan dengan jangka waktu penggunaan
penindakan keimigrasian. TKA sebagaimana disahkan dalam RPTKA perpanjangan;
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA
PENGANGGARAN PENDAPATAN RETRIBUSI DAERAH

retribusi pengendalian lalu lintas • retribusi pelayanan kesehatan yang Pemerintah Daerah melakukan penyesuaian • Pemegang Iuran Pertambangan
dialokasikan untuk mendanai merupakan hasil klaim kepada Badan nomenklatur pemungutan atas retribusi Rakyat (IPR) wajib membayar
peningkatan kinerja lalu lintas dan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) daerah sesuai yang diamanatkan dalam pendapatan daerah sebagaimana
peningkatan pelayanan angkutan yang diterima oleh perangkat daerah Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 dimaksud dalam Pasal 128 Undang-
umum. atau unit kerja pada Satuan Kerja tentang Cipta Kerja meliputi: Undang Nomor 3 Tahun 2020 tentang
Perangkat Daerah (SKPD) yang belum • retribusi perizinan berusaha terkait Perubahan atas Undang-Undang
menerapkan Badan Layanan Umum persetujuan bangunan gedung selanjutnya Nomor 4 Tahun 2009 tentang
Daerah (BLUD), disebut retribusi persetujuan bangunan Pertambangan Mineral dan Batubara.
• dianggarkan pada akun pendapatan, gedung; • Pendapatan daerah yang bersumber
kelompok pendapatan PAD, jenis • retribusi perizinan berusaha terkait dari IPR dicatat sebagai akun
pendapatan retribusi daerah, objek tempat penjualan minuman beralkohol pendapatan daerah, kelompok
pendapatan retribusi jasa umum, rincian selanjutnya disebut retribusi lzin tempat pendapatan asli daerah, jenis retribusi
objek pendapatan retribusi pelayanan penjualan minuman beralkohol; daerah, obyek retribusi peizinan
kesehatan dan sub rincian objek • retribusi perizinan berusaha terkait tertentu, rincian obyek retribusi
pendapatan sesuai dengan kode trayek selanjutnya disebut retribusi izin pertambangan rakyat, sub rincian
rekening berkenaan. trayek; dan obyek retribusi pengelolaan
• retribusi perizinan berusaha terkait pertambangan rakyat.
perikanan selanjutnya disebut retribusi
izin usaha perikanan.
KEMENTERIAN DALAM NEGERI PENGANGGARAN TRANSFER PEMERINTAH PUSAT
REPUBLIK INDONESIA

DANA TRANSFER URAIAN DASAR PENGANGGARAN


Dana Bagi Hasil – bersumber dari Pajak terdiri atas: dianggarkan paling tinggi sesuai dengan alokasi yang ditetapkan dalam Dalam hal:
Pajak (DBH-Pajak) • DBH-Pajak Bumi dan Bangunan (DBH- • Peraturan Presiden mengenai Rincian APBN TA 2022 atau 1) Peraturan Presiden mengenai rincian APBN TA 2022 atau Peraturan Menteri
PBB) selain PBB Perkotaan dan • Peraturan Menteri Keuangan mengenai Alokasi DBH-Pajak TA 2022 atau Keuangan mengenai alokasi DBH-Pajak ditetapkan dan/atau terdapat
Perdesaan, dan • informasi resmi mengenai alokasi DBH-Pajak TA 2022 yang dipublikasikan perubahan; atau
• DBH-Pajak Penghasilan (DBH-PPh) yang melalui portal Kementerian Keuangan, 2) informasi resmi mengenai alokasi DBH-Pajak TA 2022 melalui portal
terdiri dari: dengan memperhatikan kemungkinan realisasi penerimaan negara yang dinamis, Kementerian Keuangan dipublikasikan setelah Peraturan Daerah tentang
✓ PPh Pasal 25: diantaranya dengan mempertimbangkan penerimaan DBH 3 (tiga) tahun terakhir APBD TA 2022 ditetapkan,
✓ PPh Pasal 29 Wajib Pajak Orang didasarkan pada realisasi rata-rata pendapatan DBH-Pajak 3 (tiga) tahun terakhir Pemerintah Daerah harus menyesuaikan alokasi DBH-Pajak dimaksud pada
Pribadi Dalam Negeri (WPOPDN); yaitu TA 2020, TA 2019 dan TA 2018. Peraturan Daerah tentang Perubahan APBD TA 2022 atau ditampung dalam
✓ PPh Pasal 21. Laporan Realisasi Anggaran (LRA) bagi Pemerintah Daerah yang tidak melakukan
Perubahan APBD TA 2022
Dana Bagi Hasil – • dianggarkan sesuai dengan alokasi yang ditetapkan dalam Peraturan Menteri Dalam hal;
Cukai Hasil Tembakau Keuangan mengenai Rincian DBH-CHT menurut provinsi/kabupaten/kota Tahun 1) Peraturan Menteri Keuangan mengenai rincian alokasi DBH-CHT menurut
(DBH-CHT) Anggaran 2022. provinsi/kabupaten/kota ditetapkan dan/ atau terdapat perubahan; atau
• Apabila Peraturan Menteri Keuangan mengenai Rincian DBH-CHT menurut 2) informasi resmi mengenai rincian alokasi DBH-CHT menurut
provinsi/kabupaten/kota TA 2022 belum ditetapkan, penganggaran provinsi/kabupaten/kota Tahun Anggaran 2022 melalui portal
pendapatan DBH-CHT didasarkan pada realisasi rata-rata pendapatan DBH- Kementerian Keuangan dipublikasikan setelah Peraturan Daerah tentang
CHT 3 (tiga) tahun terakhir yaitu TA 2020, TA 2019 dan TA 2018. APBD Tahun Anggaran 2022 ditetapkan,
Pemerintah Daerah harus menyesuaikan alokasi DBH-CHT dimaksud dengan
melakukan perubahan Peraturan Kepala Daerah tentang Penjabaran APBD Tahun
Anggaran 2022 dan diberitahukan kepada Pimpinan DPRD, untuk selanjutnya
dianggarkan dalam Peraturan Daerah tentang perubahan APBD Tahun Anggaran
2022 atau ditampung dalam LRA bagi Pemerintah Daerah yang tidak melakukan
perubahan APBD Tahun Anggaran 2022.
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA PENGANGGARAN TRANSFER PEMERINTAH PUSAT

DANA TRANSFER URAIAN DASAR PENGANGGARAN


Dana Bagi Hasil – Pendapatan Dana Bagi Hasil yang • dianggarkan paling tinggi sesuai dengan alokasi yang ditetapkan dalam Dalam hal
Sumber Daya Alam bersumber dari Sumber Daya Alam (DBH- Peraturan Presiden mengenai Rincian APBN TA 2022 atau 1) Peraturan Presiden mengenai rincian APBN TA 2022 atau Peraturan Menteri Keuangan mengenai
(DBH-SDA) SDA) terdiri dari: • Peraturan Menteri Keuangan mengenai Alokasi DBH-SDA TA 2022 atau alokasi DBH-SDA ditetapkan dan/atau terdapat perubahan; atau
• DBH-Kehutanan, • informasi resmi mengenai alokasi DBH-SDA TA 2022 yang dipublikasikan 2) informasi resmi mengenai alokasi DBH-SDA TA 2022 melalui portal Kementerian Keuangan
• DBH-Pertambangan Mineral dan melalui portal Kementerian Keuangan dipublikasikan setelah Peraturan Daerah tentang APBD TA 2022 ditetapkan,
Batubara, dengan memperhatikan kemungkinan realisasi penerimaan negara yang dinamis, Pemerintah Daerah harus menganggarkan alokasi DBH-SDA dimaksud pada Peraturan Daerah tentang
• DBH-Pertambangan Minyak Bumi, diantaranya dengan mempertimbangkan penerimaan DBH 3 (tiga) tahun terakhir Perubahan APBD Tahun Anggaran 2022 atau ditampung dalam LRA bagi Pemerintah Daerah yang tidak
• DBH-Pertambangan Gas Bumi, didasarkan pada realisasi rata-rata pendapatan DBH-SDA 3 (tiga) tahun terakhir melakukan perubahan APBD Tahun Anggaran 2022.
• DBH-Pengusahaan Panas Bumi, yaitu TA 2020, TA 2019 dan TA 2018.
• DBH-Perikanan
Apabila terdapat PENDAPATAN LEBIH DBH-SDA TA 2022 seperti
• pendapatan kurang salur tahun-tahun sebelumnya atau
• selisih pendapatan Tahun Anggaran 2021,
pendapatan lebih tersebut dianggarkan dalam Peraturan Daerah tentang
Perubahan APBD TA 2022 atau ditampung dalam LRA bagi Pemerintah Daerah
yang tidak melakukan Perubahan APBD TA 2022.
Dana Bagi Hasil – Dana Tambahan DBH-Minyak dan Gas Bumi TA 2022 dianggarkan sesuai dengan Apabila Peraturan Presiden mengenai Rincian APBN TA 2022 atau Peraturan Menteri Keuangan mengenai
Sumber Daya • Peraturan Presiden mengenai Rincian APBN TA 2022 atau Alokasi Dana Tambahan DBH-Minyak dan Gas Bumi Tahun Anggaran 2022 belum ditetapkan atau informasi
AlamMinyak dan Gas • Peraturan Menteri Keuangan mengenai Alokasi Dana Tambahan DBH-Minyak resmi mengenai alokasi Dana Tambahan DBH-Minyak dan Gas Bumi TA 2022 yang dipublikasikan melalui
Bumi dan Gas Bumi TA 2022 atau portal Kementerian Keuangan belum dipublikasikan, penganggaran Dana Tambahan DBH-Minyak dan Gas
• informasi resmi mengenai alokasi Dana Tambahan DBH-Minyak dan Gas Bumi Bumi tersebut didasarkan pada realisasi rata-rata pendapatan Tambahan DBH-Minyak dan Gas Bumi 3
(DBH-SDA MIGAS)
TA 2022 yang dipublikasikan melalui portal Kemenkeu. (tiga) tahun terakhir yaitu TA 2020, TA 2019 dan TA 2018.

Dalam hal:
1) Peraturan Presiden mengenai rincian APBN TA 2022 atau Peraturan Menteri Keuangan mengenai
alokasi Dana Tambahan DBH-Minyak dan Gas Bumi ditetapkan dan/atau terdapat perubahan; atau
2) informasi resmi mengenai alokasi Dana Tambahan DBH-Minyak dan Gas Bumi TA 2022 melalui portal
Kementerian Keuangan dipublikasikan setelah Peraturan Daerah tentang APBD TA 2022 ditetapkan,
Pemerintah Daerah harus menyesuaikan Dana Tambahan DBH-Minyak dan Gas Bumi dimaksud dengan
melakukan perubahan Peraturan Kepala Daerah tentang Penjabaran APBD TA 2022 dan diberitahukan
kepada Pimpinan DPRD, untuk selanjutnya dianggarkan dalam Peraturan Daerah tentang perubahan APBD TA
2022 atau ditampung dalam LRA bagi Pemerintah Daerah yang tidak melakukan perubahan APBD TA 2022.
KEMENTERIAN DALAM NEGERI PENGANGGARAN TRANSFER PEMERINTAH PUSAT
REPUBLIK INDONESIA

DANA TRANSFER URAIAN DASAR PENGANGGARAN


Dana Alokasi Umum (DAU) • DAU bersumber dari pendapatan • Dalam hal Peraturan Presiden belum ditetapkan atau informasi resmi mengenai alokasi DAU TA 2022
APBN yang dialokasikan dengan melalui portal Kementerian Keuangan belum dipublikasikan, penganggaran pendapatan DAU didasarkan
tujuan pemerataan kemampuan pada alokasi DAU TA 2021.
keuangan antar daerah untuk • Dalam hal:
mendanai kebutuhan daerah dalam 1) Peraturan Presiden mengenai rincian APBN TA 2022 atau Peraturan Menteri Keuangan mengenai
rangka pelaksanaan desentralisasi alokasi DAU ditetapkan dan/atau terdapat perubahan; atau
sesuai dengan ketentuan peraturan 2) informasi resmi mengenai alokasi DAU TA 2022 melalui portal Kementerian Keuangan dipublikasikan
perundang-undangan setelah Peraturan Daerah tentang APBD TA 2022 ditetapkan,
Pemerintah Daerah harus menyesuaikan alokasi DAU dimaksud pada Peraturan Daerah tentang
Perubahan APBD TA 2022 atau ditampung dalam LRA bagi Pemerintah Daerah yang tidak melakukan
perubahan APBD TA 2022.
dianggarkan sesuai dengan :
Dana Transfer Khusus (DAK) • bersumber dari APBN yang • Peraturan Presiden mengenai Rincian • Dalam hal Rancangan KUA dan Rancangan PPAS disepakati Kepala Daerah bersama DPRD sebelum
dialokasikan kepada Daerah tertentu APBN TA 2022 atau Peraturan Presiden mengenai rincian APBN TA 2022 ditetapkan atau informasi resmi mengenai alokasi
untuk membantu mendanai kegiatan • informasi resmi mengenai alokasi TA 2022 Dana Transfer Khusus TA melalui portal Kementerian Keuangan belum dipublikasikan, Dana Transfer
khusus yang merupakan urusan yang dipublikasikan melalui portal Khusus langsung dianggarkan dalam rancangan Peraturan Daerah tentang APBD TA 2022.
Daerah dan sesuai dengan Prioritas Kementerian Keuangan. • Dalam hal:
Nasional. 1) Peraturan Presiden mengenai rincian APBN Tahun Anggaran 2022 atau Peraturan Menteri Keuangan
• Pendapatan dana transfer khusus: mengenai alokasi Dana Transfer Khusus ditetapkan dan/atau terdapat perubahan; atau
1. DAK Fisik dan 2) informasi resmi mengenai alokasi Dana Transfer Khusus Tahun Anggaran 2022 melalui portal
2. DAK Non Fisik. Kementerian Keuangan
dipublikasikan setelah Peraturan Daerah tentang APBD Tahun Anggaran 2022 ditetapkan,

Pemerintah Daerah harus menganggarkan Dana Transfer Khusus dimaksud dengan melakukan
perubahan Peraturan Kepala Daerah tentang Penjabaran APBD Tahun Anggaran 2022 dan diberitahukan
kepada Pimpinan DPRD, untuk selanjutnya dianggarkan dalam Peraturan Daerah tentang perubahan
APBD Tahun Anggaran 2022 atau ditampung dalam LRA bagi Pemerintah Daerah yang tidak melakukan
atau telah melakukan perubahan APBD Tahun Anggaran 2022.
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA PENGGUNAAN DAK FISIK
BIDANG PENDIDIKAN
BIDANG PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN
kegiatan peningkatan prasarana pendidikan pada provinsi, kabupaten/kota dianggarkan dalam program
dan kegiatan pada SKPD yang menangani urusan pendidikan, yaitu: 1. kegiatan penanganan permukiman kumuh terintegrasi yaitu berupa:
1. satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh Pemerintah Daerah (Negeri) dianggarkan pada : • relokasi perumahan penghuni permukiman kumuh (resettlement),
• kelompok belanja modal, • peremajaan kawasan in-situ permukiman kumuh melalui konsolidasi lahan (renewal),
• jenis belanja modal dengan • pembangunan jalan lingkungan dan drainase lingkungan,
• objek, rincian objek dan sub rincian objek sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan • rehabilitasi/rekonstruksi lahan dan rumah terdampak, dan
2. satuan pendidikan yang diselenggarakan masyarakat/swasta dianggarkan pada: • peningkatan kualitas rumah swadaya (DAK Integrasi);
• kelompok belanja operasi, 2. kegiatan Bantuan Stimulan Penyediaan Rumah Swadaya dengan rincian kegiatan
• jenis belanja barang dan jasa, bantuan stimulan penyediaan rumah swadaya, prasejahtera mengelompok, bantuan
• objek belanja barang dan/atau jasa untuk diserahkan/dijual/diberikan kepada masyarakat/pihak stimulant penyediaan rumah swadaya prasejahtera individu, dan bantuan stimulant,
ketiga/pihak lain, penyediaan rumah swadaya untuk penyelenggaraan SPM. Dianggarkan pada:
• rincian objek belanja uang yang diberikan kepada pihak ketiga/pihak lain/masyarakat dan • SKPD yang menyelenggarakan urusan bidang perumahan dan permukiman
• sub rincian objek sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. • kelompok belanja operasi
• jenis belanja barang dan jasa,
• objek belanja uang dan/atau jasa untuk diberikan kepada pihak ketiga/pihak
BIDANG SANITASI BIDANG AIR MINUM lain/masyarakat,
• rincian objek belanja uang yang diberikan kepada pihak ketiga/pihak
kegiatan pada bidang sanitasi yang dilakukan secara kegiatan pada bidang air minum yang dilakukan secara lain/masyarakat
swakelola oleh kelompok masyarakat dianggarkan pada: swakelola oleh kelompok masyarakat dianggarkan pada: • sub rincian objek belanja sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
• SKPD yang menangani sanitasi • SKPD yang menyelenggarakan urusan air minum 3. pembangunan rumah khusus yang layak huni untuk ASN, tenaga pendidik, tenaga
• kelompok belanja operasi • kelompok belanja operasi kesehatan, petugas perbatasan, veteran khusus, di daerah tertinggal, perbatasan,
• jenis belanja barang dan jasa, • jenis belanja barang dan jasa, dan pulau- pulau kecil terluar di Provinsi Kepulauan Riau, Kalimantan Barat, Kalimantan
• objek belanja uang dan/atau jasa untuk diberikan • objek belanja uang dan/atau jasa untuk diberikan Utara, Nusa Tenggara Timur, Maluku, Maluku Utara, Papua dan Papua Barat.
kepada pihak ketiga/pihak lain/masyarakat, kepada pihak ketiga/pihak lain/masyarakat, Dianggarkan pada:
• rincian objek belanja uang yang diberikan kepada • rincian objek belanja uang yang diberikan kepada • SKPD yang melaksanakan urusan perumahan dalam bentuk program dan kegiatan
pihak ketiga/pihak lain/masyarakat dan pihak ketiga/pihak lain/masyarakat dan • kelompok belanja modal
• sub rincian objek belanja sesuai dengan ketentuan • sub rincian objek belanja sesuai dengan ketentuan • jenis belanja modal Gedung dan bangunan dengan
peraturan perundang- undangan. peraturan perundang-undangan. • objek, rincian dan sub rincian objek sesuai kode rekening berkenan.
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA PENGGUNAAN DAK FISIK
BIDANG PERTANIAN BIDANG KELAUTAN DAN PERIKANAN
1. kegiatan DAK Fisik bidang pertanian untuk: 1. Ditargetkan untuk mendukung :
• pembangunan/rehabilitasi irigasi pertanian, • peningkatan produksi perikanan tangkap dan budi daya sebesar 17,57
• pembangunan jalan pertanian, juta ton, garam sebesar 3,52 juta ton, rumput laut sebesar 11,85 juta ton
• pembangunan lumbung pangan masyarakat desa (LPMDes) dan • peningkatan nilai tukar nelayan (NTN) menjadi 102 sampai dengan 105
sarana pendukung, dan nilai tukar pembudidaya ikan (NTPI) menjadi 103,
• sarana dan prasarana pasca panen tanaman pangan, • peningkatan Kawasan konservasi di 24,2 juta hektare dan BIDANG INDUSTRI KECIL MENENGAH
• sarana dan prasarana pasca panen dan pengolahan • peningkatan ketaatan pelaku usaha perikanan mencapai 96% pada
perkebunan, tahun 2022 melalui pemenuhan sarana dan prasarana kelautan dan 1. kegiatan DAK Fisik Bidang Industri Kecil dan
• pembangunan/renovasi RPH dan sarana pendukungnya, perikanan. Menengah (IKM), meliputi kegiatan:
• pembangunan/renovasi Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) 2. DAK bidang kelautan dan perikanan ditargetkan untuk: • Pembangunan Sentra IKM; dan
Model dan sarana pendukungnya, • membangun/merehabilitasi unit pembenihan, • Revitalisasi Sentra IKM,
• pembangunan/renovasi puskesmas dan sarana pendukungnya, • membangun sarana dan prasarana garam rakyat, 2. dalam hal kegiatan-kegiatan tersebut diatas
• pengadaan alat dan mesin pertanian: pertanian presisi, dan • membangun sarana dan prasarana pengawasan dan Kawasan menghasilkan barang/jasa yang diserahkan
bank pakan ternak. konservasi lautan, langsung dan digunakan oleh IKM di dalam Sentra
2. Kegiatan pada bidang pertanian yang dilaksanakan melalui metode • membangun sarana dan prasarana usaha nelayan skala kecil, IKM termasuk revitalisasi ruang/area produksi
swakelola padat karya (cash for work) yang melibatkan partisipasi • membangun sarana dan prasarana pemberdayaan usaha pembudidaya dan atau mesin/peralatan sebagaimana amanat
petani, kelompok tani/gapoktan/P3A/GP3A dianggarkan pada: ikan skala kecil, petunjuk teknis DAK Fisik sesuai dengan
• SKPD yang menyelenggarakan urusan pertanian dan ketahanan • merehabilitasi sarana dan prasarana pengolahan dan pemasaran hasil ketentuan peraturan perundang-undangan,
pangan perikanan. dianggarkan pada:
• kelompok belanja operasi 2. Dianggarkan pada: • SKPD yang menyelenggarakan urusan
• jenis belanja barang dan jasa, • SKPD yang menyelenggarakan urusan Kelautan dan Perikanan Industri Kecil dan Menengah
• objek belanja uang dan/atau jasa untuk diberikan kepada pihak • kelompok belanja operasi, • kelompok belanja operasi,
ketiga/pihak lain/masyarakat, • jenis belanja barang dan jasa, • jenis belanja barang dan jasa,
• rincian objek belanja uang yang diberikan kepada pihak • objek belanja barang, • objek belanja barang, rincian objek belanja
ketiga/pihak lain/masyarakat dan • rincian objek belanja barang pakai habis dan barang pakai habis dan sub rincian objek
• sub rincian objek belanja sesuai dengan ketentuan peraturan • sub rincian objek belanja sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- belanja sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan. undangan. perundang-undangan.
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA PENGGUNAAN DAK FISIK
Pemerintah Daerah dapat menggunakan paling banyak 5% (lima persen) dari alokasi per jenis per
bidang/subbidang/tematik DAK Fisik untuk mendanai kegiatan penunjang, antara lain kegiatan reviu oleh
Inspektorat Provinsi/Kabupaten/Kota, berupa biaya koordinasi antara Organisasi Perangkat Daerah dengan
SISA DAK Inspektorat Daerah, namun tidak termasuk honorarium pereviu.

DAK Fisik pada bidang/subbidang yang output kegiatannya belum tercapai


1. untuk sisa DAK Fisik 1 (satu) tahun anggaran sebelumnya, digunakan dalam rangka pencapaian output dengan menggunakan petunjuk teknis pada saat output kegiatannya belum tercapai, dan
• dianggarkan dalam APBD Tahun Anggaran 2022 dengan melakukan perubahan Peraturan Kepala Daerah tentang Penjabaran APBD Tahun Anggaran 2022 dan diberitahukan kepada pimpinan
DPRD,
• selanjutnya dianggarkan dalam Peraturan Daerah tentang perubahan APBD Tahun Anggaran 2022 atau ditampung dalam LRA bagi Pemerintah Daerah yang tidak melakukan perubahan APBD
Tahun Anggaran 2022; atau
2. untuk sisa DAK Fisik lebih dari 1 (satu) tahun anggaran sebelumnya, digunakan untuk mendanai kegiatan DAK Fisik pada bidang/subbidang tertentu sesuai dengan kebutuhan daerah dengan
menggunakan petunjuk teknis tahun anggaran berjalan,
• dianggarkan dalam APBD Tahun Anggaran 2022 atau melakukan perubahan Peraturan Kepala Daerah tentang Penjabaran APBD Tahun Anggaran 2022 dan diberitahukan kepada pimpinan DPRD,
• selanjutnya dianggarkan dalam Peraturan Daerah tentang perubahan APBD Tahun Anggaran 2022 atau ditampung dalam LRA bagi Pemerintah Daerah yang tidak melakukan perubahan APBD
Tahun Anggaran 2022.

DAK Fisik pada bidang/subbidang yang output kegiatannya telah tercapai, yaitu:
1. untuk sisa DAK Fisik 1 (satu) tahun anggaran sebelumnya, digunakan dalam rangka mendanai kegiatan DAK Fisik pada bidang/sub bidang yang sama dan/atau tertentu sesuai dengan kebutuhan
daerah dengan menggunakan petunjuk teknis tahun anggaran berjalan, dengan melakukan perubahan Peraturan Kepala Daerah tentang Penjabaran APBD Tahun Anggaran 2022 setelah
dilaksanakannya audit oleh BPK-RI dan diberitahukan kepada pimpinan DPRD, untuk selanjutnya dianggarkan dalam Peraturan Daerah tentang perubahan APBD Tahun Anggaran 2022 atau
ditampung dalam LRA bagi Pemerintah Daerah yang tidak melakukan perubahan APBD Tahun Anggaran 2022; atau
2. untuk sisa DAK Fisik lebih dari 1 (satu) tahun anggaran sebelumnya, digunakan dalam rangka mendanai kegiatan DAK Fisik pada bidang/sub bidang yang sama dan/atau tertentu sesuai dengan
kebutuhan daerah dengan menggunakan petunjuk teknis tahun anggaran berjalan, dengan mekanisme dianggarkan dalam APBD Tahun Anggaran 2022 atau melakukan perubahan Peraturan Kepala
Daerah tentang Penjabaran APBD Tahun Anggaran 2022 dan diberitahukan kepada pimpinan DPRD, untuk selanjutnya dianggarkan dalam Peraturan Daerah tentang perubahan APBD Tahun
Anggaran 2022 atau ditampung dalam LRA bagi Pemerintah Daerah yang tidak melakukan perubahan APBD Tahun Anggaran 2022.
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA PENGGUNAAN DAK NON FISIK
penganggaran dan belanja DAK Nonfisik Tahun Anggaran 2022
Provinsi:
• penganggaran Dana BOS pada Provinsi bagi Satuan Pendidikan Menengah (Satdikmen) Negeri dan Satuan berpedoman kepada petunjuk teknis DAK Nonfisik yang ditetapkan oleh
Pendidikan Khusus (Satdiksus) Negeri yang diselenggarakan oleh Provinsi dalam bentuk program, kegiatan, sub masing-masing Kementerian/Lembaga terkait sesuai dengan ketentuan
kegiatan dan belanja sesuai kode rekening berkenaan. peraturan perundang-undangan.
• Satdikmen Swasta dan Satdiksus Swasta yang diselenggarakan oleh masyarakat dalam bentuk program,
kegiatan, sub kegiatan sesuai kode rekening berkenaan melalui belanja hibah. • Pemerintah Daerah wajib menganggarkan belanja daerah untuk
Kabupaten/kota: program dan kegiatan dalam rancangan APBD pada SKPD penerima
• penganggaran Dana BOS pada Kabupaten/Kota bagi Satuan Pendidikan Dasar (Satdikdas) Negeri yang DAK Nonfisik.
diselenggarakan oleh Kabupaten/Kota dalam bentuk program, sub kegiatan dan belanja sesuai kode rekening ✓ Dalam hal Pemerintah Daerah telah menganggarkan belanja
berkenaan sedangkan Satdikdas Swasta yang diselenggarakan oleh masyarakat dalam bentuk program, sub daerah untuk program/kegiatan kepada SKPD penerima DAK
kegiatan sesuai kode rekening berkenaan melalui belanja hibah. Nonfisik dalam rancangan Peraturan Daerah tentang APBD,
• sisa Dana BOS tahun anggaran 2020 dan tahun anggaran 2021 diperhitungkan kembali dalam penyaluran dana ✓ namun setelah terbitnya alokasi DAK Nonfisik dalam informasi
BOS tahun anggaran 2022. Penganggaran penggunaan kembali sisa Dana BOS dilakukan penyesuaian resmi mengenai alokasi DAK Tahun Anggaran 2022 yang
mendahului perubahan APBD tahun anggaran 2022 dengan menetapkan perubahan Perkada tentang Penjabaran dipublikasikan melalui portal Kementerian Keuangan dan/atau
APBD dan pemberitahuan kepada pimpinan DPRD. Peraturan Presiden mengenai rincian APBN Tahun Anggaran
2022,
penganggaran bantuan biaya layanan pengolahan sampah dalam rangka percepatan pembangunan instalasi
• Pemerintah Daerah tidak menganggarkan program/kegiatan dan/atau
pengolah sampah menjadi energi listrik berbasis teknologi ramah lingkungan yang bersumber dari DAK
menganggarkan alokasi lebih kecil dari alokasi DAK Nonfisik yang
Nonfisik sebagaimana diamanatkan dalam ketentuan peraturan perundang-undangan, dianggarkan ke
diterima dalam APBD, Pemerintah dapat melakukan penundaan
dalam program dan kegiatan pada SKPD yang menangani persampahan dalam jenis barang dan jasa, objek
dan/atau penghentian penyaluran DAK Nonfisik tersebut sampai
belanja jasa, rincian objek belanja jasa ketersediaan layanan (Availibility Payment) dan sub rincian obyek
dengan Pemerintah Daerah menganggarkan kembali program/kegiatan
belanja jasa ketersediaan layanan (Availibility Payment) infrastruktur pengelolaan persampahan.
dimaksud dengan cara melakukan perubahan Peraturan Kepala Daerah
pendapatan atas pengembalian DAK Nonfisik yang merupakan koreksi pembayaran, dianggarkan pada jenis tentang Penjabaran APBD Tahun Anggaran 2022 dan diberitahukan
Lain-lain PAD Yang Sah. Selanjutnya, pendapatan dimaksud digunakan sesuai dengan sumber dananya dan kepada pimpinan DPRD, untuk selanjutnya dianggarkan dalam peraturan
ketentuan penggunaannya, yaitu untuk pengeluaran yang didanai DAK Nonfisik pada tahun dikembalikannya daerah tentang perubahan APBD Tahun Anggaran 2022 atau ditampung
dana tersebut dalam LRA bagi Pemerintah Daerah yang tidak melakukan perubahan
APBD Tahun Anggaran 2022
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA PENGGUNAAN DAK FISIK
PENGGUNAAN DAK NON FISIK
Pemerintah Daerah menganggarkan kegiatan yang bersumber dari DAK (DAK Fisik
dan DAK Nonfisik) berpedoman pada Kodefikasi, Klasifikasi dan Nomenklatur
Perencanaan Pembangunan dan Keuangan Daerah. Dalam hal pemda kegiatan
tersebut belum sesuai dengan Kodefikasi, Klasifikasi dan Nomenklatur Perencanaan • dalam hal Pemerintah Daerah memiliki sisa DAK Nonfisik,
Pembangunan dan Keuangan Daerah, pemda melakukan penyesuaian anggaran dianggarkan kembali pada jenis DAK Nonfisik yang sama
dengan terleih dahulu melakukan perubahan perkada tentang penjabaran APBD. dalam APBD Tahun Anggaran 2022 sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
• dalam hal Peraturan Daerah tentang APBD Tahun Anggaran
Pemerintah Daerah menganggarkan dukungan pelaksanaan kegiatan pelaporan, 2022 telah ditetapkan masih terdapat sisa DAK Nonfisik yang
pemantauan dan evaluasi pengelolaan DAK baik untuk realisasi fisik, anggaran merupakan bagian SiLPA, dianggarkan kembali pada jenis
maupun capaian jangka pendek, menengah dan panjang pada SKPD yang DAK Nonfisik yang sama dalam APBD Tahun Anggaran 2022
menyelenggarakan unsur penunjang bidang perencanaan maupun SKPD pengampu dengan melakukan perubahan Peraturan Kepala Daerah
teknis. Dukungan pelaksanaan dapat dimanfaatkan antara lain dalam penyusunan tentang Penjabaran APBD Tahun Anggaran 2022 dan
laporan pelaksanaan DAK, rapat koordinasi maupun perjalanan dinas jika dibutuhkan. diberitahukan kepada Pimpinan DPRD, untuk selanjutnya
Kegiatan harus sangat selektif dan mempertimbangkan urgensi. dianggarkan dalam Peraturan Daerah tentang perubahan
APBD Tahun Anggaran 2022 atau ditampung dalam LRA bagi
kepala daerah menyusun laporan pelaksanaan DAK Fisik dan DAK Nonfisik yang Pemerintah Daerah yang tidak melakukan Perubahan APBD
terdiri atas laporan: Tahun Anggaran 2022
1. Jenis dan Menu Kegiatan;
2. Rencana Kegiatan (RK);
3. Mekanisme Pelaksanaan; • Dalam hal terdapat sisa DAK Non Fisik Dana Pelayanan
4. Metode Penyaluran; dan Administrasi Kependudukan Tahun Anggaran 2021, digunakan
5. Realisasi Keuangan dan Fisik. kembali pada tahun anggaran 2022 dengan menggunakan
laporan pelaksanaan DAK Fisik dimaksud disampaikan setiap tahapan penyaluran petunjuk teknis penggunaan Dana Pelayanan Administrasi
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan melalui aplikasi SIPD. Kependudukan tahun anggaran 2021 sesuai dengan ketentuan
Format laporan sebagaimana dimaksud tidak terpisahkan dari Pedoman Penyusunan peraturan perundang-undangan
APBD Tahun Anggaran 2022
KEMENTERIAN DALAM NEGERI PENGANGGARAN TRANSFER PEMERINTAH PUSAT
REPUBLIK INDONESIA
DANA TRANSFER URAIAN DASAR PENGANGGARAN
Dana Insentif Daerah • Dana Insentif Daerah bersumber dari APBN yang dialokasikan • Penganggaran Dana Insentif Daerah dialokasikan sesuai dengan Dalam hal
(DID) kepada Pemerintah Daerah tertentu berdasarkan kriteria Peraturan Presiden mengenai rincian APBN Tahun Anggaran 2022 1) Peraturan Presiden mengenai rincian APBN Tahun Anggaran 2022
tertentu dengan tujuan untuk memberikan penghargaan atas atau Peraturan Menteri Keuangan mengenai tata cara atau Peraturan Menteri Keuangan mengenai alokasi ditetapkan
perbaikan dan/atau pencapaian kinerja tertentu. pengalokasian Dana Insentif Daerah Tahun Anggaran 2022 atau dan/atau terdapat perubahan; atau
• Pendapatan pemerintah provinsi/kabupaten/kota yang informasi resmi mengenai alokasi Dana Insentif Daerah Tahun 2) informasi resmi Tahun Anggaran 2022 melalui portal Kementerian
bersumber dari Dana Insentif Daerah, penggunaannya harus Anggaran 2022 yang dipublikasikan melalui portal Kementerian Keuangan dipublikasikan setelah Peraturan Daerah tentang APBD
berpedoman pada pada Peraturan Menteri Keuangan Keuangan. Tahun Anggaran 2022 ditetapkan,
mengenai Pengelolaan Dana Insentif Daerah
Pemerintah Daerah menganggarkan alokasi dimaksud dengan
Dana Keistimewaan • Dana keistimewaan dialokasikan kepada daerah istimewa • Dana Keistimewaan Pemerintahan Daerah Istimewa Yogyakarta
melakukan perubahan Peraturan Kepala Daerah tentang Penjabaran
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. (DIY) dianggarkan sesuai dengan Peraturan Presiden mengenai
APBD Tahun Anggaran 2022 dan diberitahukan kepada Pimpinan DPRD,
Rincian APBN Tahun Anggaran 2022 atau informasi resmi
untuk selanjutnya dianggarkan dalam Peraturan Daerah tentang
mengenai alokasi Dana Keistimewaan Pemerintahan Daerah
Perubahan APBD Tahun Anggaran 2022 atau ditampung dalam LRA bagi
Istimewa Yogyakarta (DIY) Tahun Anggaran 2022 yang
Pemerintah Daerah yang tidak melakukan perubahan APBD Tahun
dipublikasikan melalui portal Kementerian Keuangan.
Anggaran 2022.

DANA TRANSFER URAIAN DASAR PENGANGGARAN


Dana Otonomi Khusus • Dana otonomi khusus dialokasikan kepada Pemerintah Daerah • Dana Otonomi Khusus dianggarkan sesuai • Apabila Peraturan Presiden mengenai Rincian APBN Tahun Anggaran 2022 belum
(Dana Otsus) yang memiliki otonomi khusus sesuai dengan ketentuan dengan Peraturan Presiden mengenai ditetapkan atau informasi resmi mengenai alokasi Tahun Anggaran 2022 melalui portal
peraturan perundang-undangan. Rincian APBN Tahun Anggaran 2022 atau Kementerian Keuangan belum dipublikasikan,
informasi resmi mengenai alokasi Dana Penganggaran Dana tersebut didasarkan pada alokasi Dana Tahun Anggaran 2021.
Otonomi Khusus Tahun Anggaran 2022 yang • Dalam hal
• Penyaluran Dana Otonomi Khusus Pemerintah Aceh, Provinsi
dipublikasikan melalui portal Kementerian 1) Peraturan Presiden mengenai rincian APBN Tahun Anggaran 2022 atau Peraturan
Papua dan Provinsi Papua Barat dilakukan oleh Menteri Keuangan
Keuangan. Menteri Keuangan ditetapkan dan/atau terdapat perubahan; atau
setelah mendapatkan pertimbangan Menteri Dalam Negeri
2) informasi resmi mengenai alokasi Dana Tahun Anggaran 2022 melalui portal
Dana Desa (DD) • Dana Desa bersumber dari APBN yang diperuntukkan bagi desa • Dana Desa dianggarkan sesuai dengan Kementerian Keuangan dipublikasikan setelah Peraturan Daerah tentang APBD
yang ditransfer langsung ke rekening kas Desa dan digunakan Peraturan Presiden mengenai Rincian Tahun Anggaran 2022 ditetapkan,
untuk membiayai penyelenggaraan pemerintahan, pelaksanaan APBN Tahun Anggaran 2022 atau informasi Pemerintah Daerah harus menyesuaikan Dana dimaksud dengan melakukan perubahan
pembangunan, pembinaan kemasyarakatan, dan pemberdayaan resmi mengenai alokasi Dana Desa Tahun Peraturan Kepala Daerah tentang Penjabaran APBD Tahun Anggaran 2022 dan Peraturan
masyarakat diatur sesuai dengan ketentuan peraturan Anggaran 2022 yang dipublikasikan melalui Daerah tentang Perubahan APBD Tahun Anggaran 2022 atau ditampung dalam LRA bagi
perundang-undangan. portal Kementerian Keuangan. Pemerintah Daerah yang tidak melakukan Perubahan APBD Tahun Anggaran 2022.
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA
PENGGUNAAN TKDD

Mendukung Program Pemulihan Ekonomi Daerah terkait Percepatan Penyediaan Sarana dan Prasarana Layanan Publik dan Ekonomi untuk meningkatkan
Kesempatan Kerja, Mengurangi Kemiskinan, dan Mengurangi Kesenjangan Penyedian Layanan Publik antar Daerah

DAU DTU DBH, SISA DAK, DID


dana alokasi umum • Diarahkan Penggunaanya Paling • dana bagi hasil bagi daerah yang tidak
penggunaannya diarahkan Sedikit 25% untuk mendukung mendapat dana alokasi umum,
paling sedikit 8% (delapan program pemulihan ekonomi penggunaannya diarahkan paling sedikit 8%
persen) untuk mendukung • Program Pemulihan Ekonomi (delapan persen) untuk mendukung
penanganan kesehatan dan dimaksud termasuk tetapi tidak penanganan kesehatan dan prioritas lainnya;
prioritas lainnya terbatas pada belanja: • sisa dana alokasi khusus nonfisik bantuan
a. Perlindungan Sosial dengan operasional kesehatan tambahan tahun
proporsi paling tinggi 20%; anggaran 2020 penggunaannya diarahkan
dan untuk insentif tenaga kesehatan;
b. Pemberdayaan Ekonomi • dana keistimewaan diarahkan penggunaanya
Masyarakat paling tinggi 15% untuk mendanai pencegahan dan/atau
penanganan pandemi COVID-19 sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA

KEWENANGAN PERANGKAT DAERAH DALAM


STURKTUR BELANJA DAERAH MENGELOLA BELANJA DAERAH

JENIS BELANJA KEWENANGAN PENGELOLAAN

BELANJA OPERASI
Belanja Operasi Belanja Modal
➢ Belanja Pegawai SKPKD, SKPD dan BLUD
• Belanja Pegawai; • Belanja Tanah;
• Belanja Barang dan Jasa; • Belanja Peralatan dan Mesin; ➢ Belanja Barang dan Jasa SKPKD, SKPD dan BLUD
• Belanja Bunga; • Belanja Bangunan dan Gedung;
• Belanja Subsidi; • Belanja Jalan; ➢ Belanja Bunga SKPKD dan BLUD
• Belanja Hibah; dan • Belanja Irigasi dan Jaringan;
• Belanja Bantuan Sosial • Belanja Aset Tetap lainnya ➢ Belanja Subsidi SKPKD dan/atau SKPD

➢ Belanja Hibah SKPKD dan/atau SKPD

Belanja Tidak Terduga Belanja Transfer ➢ Belanja Bantuan Sosial SKPKD dan/atau SKPD

• Belanja Bagi Hasil; BELANJA MODAL SKPKD, SKPD dan BLUD


• Belanja Bantuan Keuangan
BELANJA TIDAK TERDUGA SKPKD

BELANJA TRANSFER SKPKD


KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA

KEBIJAKAN PENYUSUNAN APBD TA 2022– BELANJA DAERAH


Belanja daerah harus mendukung:
• target capaian prioritas pembangunan nasional Tahun 2022 sesuai dengan kewenangan masing-
masing tingkatan Pemerintah Daerah,
• mendanai pelaksanaan urusan Pemerintahan Daerah yang menjadi kewenangan daerah, dan
kemampuan pendapatan daerah
• dalam rangka penanganan Corona Virus Disease 19 dan dampaknya terutama penerapan tatanan
• Belanja Daerah berpedoman pada: normal baru, produktif dan aman Corona Virus Disease 19 di berbagai aspek kehidupan, baik aspek
a. standar harga satuan regional, pemerintahan, kesehatan, sosial dan ekonomi.
b. analisis standar belanja, dan/atau
c. standar teknis sesuai dengan ketentuan
Dukungan penanganan pandemi Corona Virus Disease 19 dan dampaknya dengan fokus pelayanan
peraturan perundang-undangan.
• Standar harga untuk belanja operasi disusun kesehatan:
berdasarkan standar harga satuan regional • optimalisasi pencegahan dengan melakukan screening test dan traching dan tracking, sistem
dengan mempertimbangkan kebutuhan, surveilans penyakit terintegrasi dan real time, penguatan kapasitas pengujian di laboratorium;
kepatutan, dan kewajaran.
• Standar tunjangan kinerja ASN pada • optimalisasi fasilitas kesehatan dan farmalkes dengan memenuhi APD, ruang isolasi dan alat test,
Pemerintah Daerah disusun dengan ruang rawat, ruang ICU, ruang isolasi mandiri, dan manajemen kasus/tata laksana yang jelas;
mempertimbangkan antara lain capaian • peningkatan kapasitas tenaga kesehatan dengan memenuhi jumlah tenaga kesehatan, beserta
reformasi birokrasi daerah yang
insentifnya;
bersangkutan.
• efisiensi pemanfaatan pembiayaan kesehatan.
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA
KEBIJAKAN PENYUSUNAN APBD TA 2022– BELANJA PEGAWAI
• BELANJA PEGAWAI (diluar tunjangan guru) dialokasikan melalui TKD
Pemerintah Daerah menyesuaikan porsi
maksimal 30% dari total belanja APBD
belanja pegawai daerah secara bertahap
melebihi 30% dalam waktu 5 (lima) tahun
• Belanja pegawai tidak termasuk belanja untuk tambahan penghasilan guru, tunjangan khusus guru, tunjangan profesi
guru dan tunjangan sejenis lainnya yang bersumber dari TKD yang telah ditentukan penggunaannya.

• TAMBAHAN PENGHASILAN PEGAWAI (TPP) TA 2022 diajukan setelah Pemda melakukan validasi perhitungan pemberian
Penganggaran belanja pegawai bagi: tambahan penghasilan dengan memperhatikan tata cara persetujuan
• Kepala Daerah dan wakil Kepala Menteri Dalam Negeri terhadap tambahan penghasilan pegawai
Daerah dianggarkan pada belanja aparatur sipil negara di lingkungan Pemerintah Daerah sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
SKPD Sekretariat Daerah; persetujuan SIPD
• Pimpinan dan Anggota DPRD dengan ketentuan:
dianggarkan pada belanja SKPD 1) Alokasi anggaran TPP sama dengan tahun anggaran sebelumnya;
Sekretariat DPRD; dan 2) Alokasi TPP dapat melebihi alokasi tahun anggaran sebelumnya sepanjang:
▪ merupakan hasil realokasi anggaran belanja pegawai dalam APBD, antara lain uang lembur dan/atau kompensasi lain yang diatur dalam
• Pegawai ASN dianggarkan pada peraturan perundang-undangan yang diterima pegawai ASN pada tahun anggaran 2022;
belanja SKPD bersangkutan. ▪ merupakan pemberian TPP berdasarkan kriteria kondisi kerja kepada perangkat daerah yang terkait langsung dalam upaya pencegahan dan
penanganan COVID 19, meliputi: SKPD yang melaksanakan urusan kesehatan, SKPD yang melaksanakan urusan pengawasan, SKPD yang
melaksanakan urusan pengelolaan keuangan, SKPD yang melaksanakan urusan perencanaan daerah, SKPD yang melaksanakan urusan
trantibumlinmas, SKPD yang melaksanakan urusan perhubungan, dan SKPD lainnya sesuai kebijakan kepala daerah.
▪ Alokasi anggaran TPP yang diberikan kepada pejabat dan pegawai Inspektorat Daerah lebih besar daripada perangkat daerah lain dan lebih
kecil dari Sekretariat Daerah yang ditetapkan oleh kepala daerah.
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA
KEBIJAKAN PENYUSUNAN APBD TA 2022– BELANJA BARANG & JASA
Dalam rangka menjamin keberlangsungan dan kesehatan keuangan Jaminan Kesehatan:
• Pemerintah Provinsi berkontribusi dalam membayar luran bagi Peserta PBI Jaminan Kesehatan sesuai kapasitas fiskal daerah sebagaimana
diatur dalam peraturan perundang-undangan, yang dianggarkan pada SKPD yang menangani urusan kesehatan pemberi pelayanan kesehatan;
• Pemerintah Daerah menganggarkan luran dan bantuan iuran bagi penduduk yang didaftarkan oleh Pemerintah Daerah;
• Pemerintah Daerah juga menganggarkan Bantuan luran bagi penduduk yang mendaftar secara mandiri dengan manfaat pelayanan di Ruang
Perawatan Kelas III sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Dalam rangka mewujudkan Universal Health Coverage (UHC),


• Pemerintah Daerah dapat menganggarkan iuran bagi seluruh penduduk yang didaftarkan oleh Pemerintah Daerah dengan manfaat pelayanan
diruang perawatan kelas III selain peserta Jaminan Kesehatan Nasional yaitu Pekerja Penerima Upah (PPU) dan Penerima Bantuan Iuran
(PBI).
Pemerintah Daerah tidak diperkenankan
• Pemerintah Daerah wajib melakukan integrasi Jaminan Kesehatan Daerah dengan Jaminan Kesehatan Nasional guna terselenggaranya
mengelola sendiri (sebagian atau seluruhnya)
jaminan kesehatan bagi seluruh penduduk.
Jaminan Kesehatan Daerahnya dengan
manfaat yang sama dengan Jaminan Kategori bukan skema ganda, antara lain
• Penjaminan/pembayaran pelayanan kesehatan orang dengan gangguan jiwa
Kesehatan Nasional, termasuk mengelola
Kategori skema ganda, yaitu dan penyandang masalah kesejahteraan sosial yang tidak memiliki identitas
sebagian Jaminan Kesehatan Daerahnya • Penjaminan atau pembayaran atas biaya pelayanan (NIK) sehingga tidak dapat didaftarkan sebagai peserta Jaminan Kesehatan
dengan skema ganda kesehatan masyarakat yang dibayarkan oleh Pemerintah Nasional,
Daerah kepada fasilitas kesehatan, yang jenis pelayanan • pembayaran pelayanan kesehatan masyarakat yang jenis manfaat/pelayanan
Pemerintah Daerah dapat mengalokasikan kesehatan/manfaatnya sama sebagian atau seluruhnya kesehatannya tidak dijamin oleh program Jaminan Kesehatan Nasional,
dukungan anggaran kategori bukan skema dengan jenis/manfaat pelayanan kesehatan yang diatur ✓ (seperti Biaya ambulance peserta Jaminan Kesehatan Nasional dari
ganda diluar cakupan layanan BPJS yang dalam Program Jaminan Kesehatan Nasional yang rumah ke fasilitas kesehatan atau sebaliknya,
dikelola oleh BPJS Kesehatan, dan ✓ Biaya transportasi peserta dan pendamping ke fasilitas kesehatan
dilakukan untuk fasilitas kesehatan • penjaminan/pembayaran pelayanan kesehatan oleh rujukan di luar kota yang tidak dijamin dalam Jaminan Kesehatan
masyarakat/swasta dan fasilitas kesehatan Pemerintah Daerah kepada fasilitas kesehatan atau Nasional,
milik Pemerintah Daerah pada SKPD yang langsung kepada masyarakat yang telah terdaftar dalam ✓ Biaya rumah singgah pengantar khusus rujukan ke luar kota, dan
melaksanakan urusan kesehatan. kepesertaan Program Jaminan Kesehatan Nasional ✓ manfaat komplementer lainnya yang tidak dijamin dalam manfaat
dengan status kepesertaan aktif atau berstatus non Jaminan Kesehatan Nasional sesuai dengan kebutuhan Pemerintah
aktif karena menunggak iuran. Daerah.
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA
KEBIJAKAN PENYUSUNAN APBD TA 2022– BELANJA BARANG & JASA
BELANJA BARANG DAN JASA
Pemberian Uang yang diberikan kepada masyarakat/pihak lain diberikan dalam bentuk:
• pemberian hadiah yang bersifat perlombaan;
• penghargaan atas suatu prestasi;
• pemberian beasiswa kepada masyarakat;
• penanganan dampak sosial kemasyarakatan akibat penggunaan tanah milik Pemerintah Daerah untuk pelaksanaan
pembangunan proyek strategis nasional dan non proyek strategis nasional sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan;
• Transfer Ke Daerah dan Dana Desa yang penggunaannya sudah ditentukan sesuai dengan ketentuan peraturan
Belanja Uang dan/atau jasa untuk perundang-undangan;
Diberikan kepada Pihak Ketiga/Pihak • Bantuan fasilitasi premi asuransi pertanian; dan/atau
Lain/Masyarakat digunakan untuk • Belanja barang dan jasa berupa pemberian uang lainnya yang diamanatkan oleh peraturan perundang-undangan.
menganggarkan Uang dan/atau Jasa
untuk Diberikan Kepada Pihak
Ketiga/Pihak Lain/Masyarakat Pemberian Jasa yang diberikan kepada masyarakat/pihak lain diberikan dalam bentuk:
memperhatikan asas kepatutan, • Pengadaan belanja jasa yang akan diserahkan atau dijual kepada masyarakat/pihak lain dalam rangka melaksanakan
kewajaran, rasionalitas dan efektifitas program, kegiatan dan sub kegiatan Pemerintahan Daerah berdasarkan visi dan misi Kepala Daerah yang tertuang
dalam pencapaian sasaran program, dalam RPJMD dan dijabarkan dalam RKPD, dianggarkan dalam jenis belanja barang dan jasa sesuai dengan ketentuan
kegiatan dan sub kegiatan sesuai peraturan perundang-undangan.
dengan kebutuhan dan waktu • Pengadaan belanja jasa yang akan diserahkan kepada masyarakat/pihak ketiga/pihak lain pada tahun anggaran
pelaksanaan sub kegiatan dalam rangka berkenaan dimaksud dianggarkan sebesar harga beli yang akan diserahkan kepada pihak ketiga/pihak
mencapai target kinerja sub kegiatan lain/masyarakat ditambah seluruh belanja yang terkait dengan pengadaan jasa sampai siap diserahkan.
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA
KEBIJAKAN PENYUSUNAN APBD TA 2022– BELANJA BUNGA DAN SUBSIDI
• Belanja bunga digunakan Pemerintah Daerah untuk menganggarkan pembayaran bunga utang yang dihitung atas kewajiban pokok
utang berdasarkan perjanjian pinjaman sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Belanja bunga antara lain
berupa belanja bunga utang pinjaman dan belanja bunga utang obligasi daerah.
• Belanja bunga berupa belanja bunga utang pinjaman, belanja bunga utang obligasi dianggarkan pembayarannya dalam APBD tahun
anggaran berkenaan.
• Belanja bunga yang digunakan untuk menganggarkan pembayaran bunga utang yang tidak berasal pembayaran atas kewajiban
pokok utang, dianggarkan pembayarannya dalam APBD tahun anggaran berkenaan.
• Pemerintah Daerah yang memiliki kewajiban pembayaran bunga utang dianggarkan pembayarannya dalam APBD Tahun Anggaran
2022 pada SKPD selaku SKPKD.
• Dalam hal unit SKPD melaksanakan BLUD, belanja bunga tersebut dianggarkan pada unit SKPD berkenaan.

• Pemberian subsidi kepada BUMD penyelenggara Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM), Pemerintah Daerah dapat menganggarkan
belanja subsidi kepada BUMD tersebut apabila telah menetapkan Peraturan Kepala Daerah mengenai Tata Cara Perhitungan dan
Penetapan Tarif Air Minum serta Pemberian Subsidi dari Pemerintah Daerah kepada BUMD penyelenggara SPAM dengan sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
• Dalam hal Kepala Daerah menetapkan tarif lebih kecil dari usulan tarif yang diajukan Direksi BUMD penyelenggara SPAM yang
mengakibatkan tarif rata-rata tidak mencapai pemulihan biaya secara penuh (full cost recovery), Pemerintah Daerah harus
menyediakan subsidi untuk menutup kekurangannya melalui APBD setelah mendapat persetujuan dari dewan pengawas sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
• Pemberian subsidi berupa bunga atau bagi hasil kepada usaha mikro kecil dan menengah pada perorangan tidak perlu dilakukan
pemeriksaan dengan tujuan tertentu.
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA

KEBIJAKAN PENYUSUNAN APBD TA 2022– BELANJA HIBAH


• Belanja hibah dianggarkan sesuai dengan tugas dan fungsi perangkat daerah terkait sesuai PUU yaitu:
terkait urusan dan kewenangan • Alokasi anggaran belanja hibah dalam rangka
daerah dianggarkan pada SKPD menunjang program, kegiatan dan sub
terkait hubungan antar lembaga kegiatan Pemerintah Daerah dicantumkan
pemerintahan dan/atau instansi dianggarkan pada SKPD yang melaksanakan dalam RKPD Tahun 2022 berdasarkan hasil
vertikal urusan Pemerintahan Umum evaluasi Kepala SKPD atas usulan tertulis
dari calon penerima hibah, kecuali ditentukan
yang bukan urusan dan kewenangan
lain sesuai dengan ketentuan peraturan
Pemda yang mendukung program dianggarkan pada Sekretariat Daerah
perundang-undangan.
dan kegiatan Pemda
Belanja hibah berupa uang, barang, atau jasa
dapat dianggarkan dalam APBD sesuai dengan • Dalam hal Pengelolaan hibah tertentu diatur lain dengan PUU, maka pengaturan pengelolaan hibah dikecualikan dari peraturan ini.
kemampuan keuangan daerah setelah • Penganggaran belanja hibah dalam APBD TA 2022 mempedomani PERKADA yang mengatur tata cara penganggaran, pelaksanaan dan
memprioritaskan pemenuhan belanja urusan penatausahaan, pertanggungjawaban dan pelaporan serta monitoring dan evaluasi hibah, sebagaimana diamanatkan dalam ketentuan PUU.
pemerintahan wajib dan Urusan Pemerintahan 1. Hibah kepada Pemerintah Pusat
Pilihan, kecuali ditentukan lain sesuai dengan diberikan kepada satuan kerja dari kementerian/lembaga non kementerian yang wilayah kerjanya berada dalam daerah yang bersangkutan,
ketentuan peraturan perundang-undangan. dengan ketentuan:
Belanja hibah diberikan kepada: • Wilayah kerjanya termasuk dari kabupaten/kota kepada instansi vertikal yang wilayah kerjanya pada provinsi.
• Pemerintah Pusat; • Hibah kepada pemerintah pusat dapat diberikan lebih dari 1 (satu) kali dalam tahun berkenaan sesuai kemampuan keuangan daerah kecuali
• Pemerintah Daerah lainnya; hibah kepada unit kerja kementerian dalam negeri yang membidangi urusan administrasi kependudukan untuk penyediaan blanko KTP.
• Badan Usaha Milik Negara; 2. Partai Politik.
• BUMD; dan/atau Penggunaan hibah bantuan keuangan partai politik selama pada masa status keadaan darurat bencana non alam, Corona Virus Disease 19 yang
• Badan dan lembaga, serta organisasi ditetapkan secara resmi oleh Pemerintah Pusat antara lain digunakan untuk penanggulangan pandemi Corona Virus Disease 19 melalui
kemasyarakatan yang berbadan hukum kegiatan pendidikan politik kepada anggota partai politik dan masyarakat, dukungan penyediaan obat dan perbekalan kesehatan sekretariat
Indonesia; partai politik.
• Partai Politik.
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA
KEBIJAKAN PENYUSUNAN APBD TA 2022– BELANJA BANTUAN SOSIAL
• Bantuan Sosial sifatnya tidak secara terus menerus dan selektif yang bertujuan untuk melindungi dari kemungkinan terjadinya
risiko sosial, kecuali dalam keadaan tertentu dapat berkelanjutan.

direncanakan tidak dapat direncanakan


Dianggarkan di BTT
sebelumnya
terkait urusan dan • dialokasikan untuk kebutuhan akibat risiko sosial yang tidak dapat
kewenangan daerah dianggarkan pada SKPD
diperkirakan pada saat penyusunan APBD yang apabila ditunda
penanganannya akan menimbulkan risiko sosial yang lebih besar
yang bukan urusan dan bagi individu dan/atau keluarga yang bersangkutan.
kewenangan Pemda yang dianggarkan pada • Pagu alokasi anggaran yang tidak dapat direncanakan sebelumnya
Belanja bantuan sosial dapat dianggarkan dalam Sekretariat Daerah
mendukung program dan tidak melebihi pagu alokasi anggaran yang direncanakan, kecuali
APBD sesuai dengan kemampuan keuangan daerah
kegiatan Pemda bantuan sosial yang diamanatkan oleh peraturan perundang-
setelah memprioritaskan pemenuhan belanja
• Alokasi anggaran bantuan sosial dalam rangka menunjang undangan
urusan pemerintahan wajib dan urusan
program, kegiatan dan sub kegiatan Pemerintah Daerah • Pengecualian bantuan sosial yang diamanatkan oleh peraturan
pemerintahan pilihan, kecuali ditentukan lain sesuai
dicantumkan dalam RKPD Tahun 2022 berdasarkan hasil perundang-undangan antara lain:
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
evaluasi Kepala SKPD atas usulan tertulis dari calon penerima ✓ amanat bantuan sosial dalam rangka penanganan pandemi
Belanja bantuan sosial diberikan kepada: Corona Virus Disease 19 dan dampaknya,
• individu; bantuan sosial, kecuali ditentukan lain sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan. ✓ pemberian uang duka bagi masyarakat miskin dengan kriteria
• keluarga; dan besaran diatur dalam perkada yang merupakan
• kelompok dan/atau masyarakat, yang • Dalam hal Pengelolaan bantuan sosial tertentu diatur lain
dengan peraturan perundang-undangan, maka pengaturan pelaksanaan program dan kegiatan Pemerintah Daerah yang
mengalami risiko sosial; tercantum dalam RPJMD, serta
• lembaga non pemerintahan bidang pendidikan, pengelolaan bantuan sosial dikecualikan dari peraturan ini.
• Penganggaran bantuan sosial dalam APBD TA 2022 ✓ keadaan tidak stabil yang terjadi secara tiba-tiba sebagai
keagamaan, dan bidang lain yang berperan untuk akibat dari situasi krisis sosial, ekonomi, politik, bencana, dan
melindungi individu, kelompok, dan/atau mempedomani Peraturan Kepala Daerah yang mengatur tata
cara penganggaran, pelaksanaan dan penatausahaan, fenomena alam sebagaimana dimaksud pada penjelasan
masyarakat yang mengalami keadaan yang tidak Pasal 15 ayat (1) Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2009
stabil sebagai dampak risiko sosial. pertanggungjawaban dan pelaporan serta monitoring dan
evaluasi bantuan sosial, sebagaimana diamanatkan dalam tentang Kesejahteraan Sosial.
ketentuan peraturan perundang-undangan.
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA

KEBIJAKAN PENYUSUNAN APBD TA 2022– BELANJA MODAL


• Pemerintah Daerah harus memprioritaskan alokasi belanja modal pada APBD Tahun Anggaran 2022 untuk
pembangunan dan pengembangan sarana dan prasarana yang terkait langsung dengan peningkatan pelayanan
publik serta pertumbuhan ekonomi daerah
• Penganggaran pengadaan tanah untuk kepentingan umum sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
• Dalam rangka efisiensi dan efektifitas, Pengadaan Tanah untuk Kepentingan Umum yang luasnya tidak lebih dari 5 (lima) hektar, dapat
dilakukan:
a. secara langsung oleh instansi yang memerlukan tanah dengan pihak yang berhak, dengan cara jual beli, tukar menukar, atau cara lain
yang disepakati; atau
• Belanja modal digunakan untuk menganggarkan b. dengan menggunakan tahapan pengadaan tanah.
pengeluaran yang dilakukan dalam rangka c. penetapan lokasi untuk tahapan diterbitkan oleh bupati/wali kota dengan mempedomani Pasal 126 Peraturan Pemerintah Nomor 19
pengadaan aset tetap dan aset lainnya. Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan Untuk Kepentingan Umum.
• Nilai aset tetap yang dianggarkan dalam belanja • Penganggaran pengadaan barang milik daerah dilakukan sesuai dengan kemampuan keuangan dan kebutuhan daerah berdasarkan prinsip
modal tersebut adalah sebesar harga beli atau efisiensi, efektif, transparan dan terbuka, bersaing, adil, dan akuntabel dengan mengutamakan produk dalam negeri.
bangun aset ditambah seluruh belanja yang
terkait dengan pengadaan/pembangunan aset • Pemerintah Daerah mengalokasikan belanja infrastruktur pelayanan publik minimal 40% (empat puluh persen) dari total belanja APBD diluar
sampai aset siap digunakan belanja bagi hasil dan/atau transfer kepada daerah/desa. Belanja bagi hasil dan/atau transfer kepada daerah/desa dilaksanakan sesuai
Belanja modal dirinci menurut jenis belanja yang dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
terdiri atas: • belanja bagi hasil dan/atau transfer kepada daerah/desa yaitu: DBH Cukai Hasil Tembakau; DBH Sumber Daya Alam Kehutanan Dana
• belanja modal tanah; Reboisasi; dan ADD.
• belanja modal peralatan dan mesin; • belanja infrastruktur pelayanan publik merupakan belanja infrastruktur daerah yang langsung terkait dengan percepatan pembangunan dan
• belanja modal bangunan dan gedung; pemeliharaan fasilitas pelayanan publik dan ekonomi dalam rangka meningkatkan kesempatan kerja, mengurangi kemiskinan, dan mengurangi
• belanja modal jalan, jaringan, dan irigasi; kesenjangan publik antar daerah.
• belanja modal aset tetap lainnya; • dalam hal persentase belanja infrastruktur pelayanan publik belum mencapai 40% (empat puluh persen) daerah menyesuaikan belanja
• belanja aset lainnya; infrastruktur pelayanan publik dalam waktu 3 (tiga) tahun.
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA

KEBIJAKAN PENYUSUNAN APBD TA 2022– BELANJA MODAL


Penganggaran pengadaan dan pemeliharaan barang milik daerah (BMD) didasarkan
Rencana Kebutuhan BMD disusun dengan memperhatikan kebutuhan pelaksanaan
Untuk: tugas dan fungsi SKPD serta ketersediaan barang milik
• kebutuhan BMD baru (new initiative) dan daerah yang ada.
• angka dasar (baseline) serta
• penyusunan RKA-SKPD berpedoman pada:
• standar barang,
• Belanja modal digunakan untuk menganggarkan Daftar kebutuhan pemeliharaan BMD • standar kebutuhan dan/atau
pengeluaran yang dilakukan dalam rangka • standar harga,
pengadaan aset tetap dan aset lainnya. penetapan standar kebutuhan oleh Kepala Daerah sesuai
• Nilai aset tetap yang dianggarkan dalam belanja dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
modal tersebut adalah sebesar harga beli atau
bangun aset ditambah seluruh belanja yang
terkait dengan pengadaan/pembangunan aset
• Dalam rangka pendayagunaan pengelolaan aset secara optimal, khususnya aset yang telah diserahkan melalui berita
sampai aset siap digunakan
acara serah terima operasional khususnya dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat kepada
Belanja modal dirinci menurut jenis belanja yang
Pemerintah Daerah, maka perlu pengalokasian anggaran terkait pemeliharaan atas aset tersebut sesuai dengan
terdiri atas:
• belanja modal tanah; kententuan peraturan perundang-undangan.
• belanja modal peralatan dan mesin; • Pengadaan barang milik daerah dimaksud dalam pelaksanaannya juga harus sesuai dengan standarisasi sarana dan
• belanja modal bangunan dan gedung; prasarana kerja Pemerintah Daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
• belanja modal jalan, jaringan, dan irigasi; • Standar harga pemeliharaan untuk satuan biaya pemeliharaan gedung atau bangunan dalam negeri, standar satuan
• belanja modal aset tetap lainnya; biaya pengadaan kendaraan dinas, satuan biaya pemeliharaan kendaraan dinas dan satuan biaya pemeliharaan sarana
• belanja aset lainnya; kantor sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA

KEBIJAKAN PENYUSUNAN APBD TA 2022–


BELANJA TIDAK TERDUGA

• pengeluaran untuk keadaan darurat termasuk keperluan mendesak yang tidak dapat
diprediksi sebelumnya. Keadaan darurat meliputi bencana alam, bencana non-alam,
bencana sosial dan/atau kejadian luar biasa, pelaksanaan operasi pencarian dan
pertolongan, dan/atau kerusakan sarana/prasarana yang dapat mengganggu
kegiatan pelayanan publik.
• Keperluan mendesak sesuai dengan karakteristik masing-masing Pemerintah Daerah
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
• Kriteria keadaan darurat dan keperluan mendesak ditetapkan dalam Peraturan
Daerah tentang APBD Tahun Anggaran 2022

• pengembalian atas kelebihan pembayaran atas penerimaan daerah tahun-tahun


sebelumnya untuk menganggarkan pengembalian atas kelebihan pembayaran atas
penerimaan daerah yang bersifat tidak berulang yang terjadi pada tahun sebelumnya;

• Bantuan sosial yang tidak dapat direncanakan sebelumnya.

• Pemerintah Daerah dapat mengalokasikan anggaran penanganan Corona Virus


Disease 19 dan dampaknya pada Belanja Tidak Terduga dengan memperhatikan
kebijakan kesehatan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA
KEBIJAKAN PENYUSUNAN APBD TA 2022– BELANJA TIDAK TERDUGA
Penggunaan belanja tidak terduga, penyediaan anggaran untuk penanggulangan keadaan penyedian anggaran tersebut dapat dilaksanakan dengan melakukan perubahan
darurat, dan alokasi anggaran pra bencana dan pasca bencana, diatur ketentuan: Peraturan Kepala Daerah tentang Penjabaran APBD Tahun Anggaran 2022 dan
penggunaan belanja tidak terduga untuk mendanai keadaan darurat dalam rangka kebutuhan tanggap dilaporkan kepada pimpinan DPRD, untuk selanjutnya dianggarkan dalam Peraturan
darurat bencana, penghentian konflik dan rekonsiliasi pasca konflik, dan/atau kejadian luar biasa Daerah tentang Perubahan APBD Tahun Anggaran 2022 atau ditampung dalam LRA
dilakukan dengan PEMBEBANAN LANGSUNG kepada belanja tidak terduga. bagi Pemerintah Daerah yang tidak melakukan perubahan APBD Tahun Anggaran
2022.

kepala SKPD PPKD selaku BUD


penggunaan belanja tidak terduga untuk mendanai keperluan mendesak dan keadaan
darurat di luar kebutuhan tanggap darurat bencana, penghentian konflik dan
kepala daerah menetapkan rekonsiliasi pascakonflik, dan/atau kejadian luar biasa dilakukan dengan
status tanggap darurat Rencana Kebutuhan Rencana Kebutuhan PERGESERAN ANGGARAN dari belanja tidak terduga
Belanja (RKB) Belanja (RKB)
paling lambat 1 (satu) a. dalam hal belum tersedia anggarannya, penggunaan belanja tidak terduga
hari kerja terhitung diformulasikan dalam RKA-SKPD yang membidangi keuangan daerah;
sejak diterimannya RKB
a. penggunaan dana kebutuhan belanja dicatat pada BKU tersendiri b. dalam hal belum cukup tersedia anggarannya, penggunaan belanja tidak terduga
oleh BP/BPP;
diformulasikan dalam Perubahan DPA-SKPD; dan
b. kepala SKPD bertanggungjawab secara fisik dan keuangan terhadap
penggunaan dana kebutuhan belanja dimaksud yang dikelolanya c. RKA-SKPD dan/atau Perubahan DPA-SKPD sebagaimana dimaksud pada huruf a
yang dibuktikan dengan penandatanganan Surat dana kebutuhan belanja dan huruf b menjadi dasar dalam melakukan perubahan Peraturan Kepala
Pertanggungjawaban Mutlak; dan melalui mekanisme TU Daerah tentang Penjabaran APBD dan dilaporkan kepada pimpinan DPRD, untuk
c. pertanggungjawaban atas penggunaan dana kebutuhan belanja selanjutnya dianggarkan dalam Peraturan Daerah tentang Perubahan APBD atau
dimaksud disampaikan oleh kepala SKPD kepada PPKD dengam
dituangkan dalam Laporan Realisasi Anggaran bagi Pemerintah Daerah yang
melampirkan bukti-bukti pengeluaran yang sah dan lengkap serta
BP/BPP tidak melakukan perubahan APBD atau telah melakukan perubahan APBD.
Surat Pertanggungjawaban Mutlak atas penggunaan belanja.
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA
KEBIJAKAN PENYUSUNAN APBD TA 2022– BELANJA TRANSFER
Belanja transfer merupakan pengeluaran uang dari PEMDA kepada PEMDA lainnya dan/atau dari PEMDA kepada
BELANJA BAGI HASIL pemerintah DESA. Belanja transfer dianggarkan pada SKPD selaku SKPKD.
• Bersumber dari pendapatan pajak daerah provinsi kepada Besaran alokasi belanja bagi hasil pajak daerah dianggarkan secara bruto, yaitu
kabupaten/kota. jumlah pendapatan daerah yang dianggarkan tidak boleh dikurangi dengan belanja
• Kebijakan penganggaran belanja bagi hasil pajak daerah dianggarkan yang digunakan dalam rangka menghasilkan pendapatan tersebut dan/atau dikurangi
dalam APBD sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- dengan bagian pemerintah pusat/daerah lain dalam rangka bagi hasil sesuai dengan
undangan. ketentuan peraturan perundang-undangan.
• Hasil penerimaan pajak daerah provinsi sebagian diperuntukkan bagi BELANJA BAGI HASIL PAJAK DAERAH PROVINSI DIANGGARKAN DALAM APBD TA 2022
pemerintah kabupaten/kota di wilayah provinsi yang bersangkutan
• Penganggaran belanja bagi hasil pajak daerah provinsi tersebut memperhitungkan rencana
DENGAN KETENTUAN: pendapatan pajak daerah pada TA 2022.
• Penyaluran bagi hasil pajak daerah dapat dilakukan setiap bulan berikutnya sesuai dengan hasil
hasil penerimaan Pajak Kendaraan Bermotor dan Bea Balik Nama Kendaraan penerimaan pajak daerah provinsi.
30% Bermotor diserahkan kepada kabupaten/kota • Dalam hal terdapat pelampauan realisasi penerimaan target pajak daerah pemerintah provinsi
pada akhir TA 2021, disalurkan kepada pemerintah kabupaten/kota pada TA 2022 sesuai dengan
ketentuan peraturan perundangan-undangan.
hasil penerimaan Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor diserahkan kepada
70% kabupaten/kota
• Larangan penganggaran belanja bagi hasil yang bersumber dari retribusi daerah provinsi untuk
dianggarkan dalam APBD TA 2022 sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
PENDAPATAN PAJAK DAERAH KABUPATEN/KOTA KEPADA PEMERINTAHAN DESA.
70% hasil penerimaan Pajak Rokok diserahkan kepada kabupaten/kota
• Pemerintah kab/kota menganggarkan belanja bagi hasil pajak daerah kepada pemerintah desa
paling sedikit 10% dari rencana pendapatan pajak daerah kab/kota pada TA 2022 sesuai PUU.
50% hasil penerimaan Pajak Air Permukaan diserahkan kepada kabupaten/kota • Penyaluran bagi hasil pajak daerah dimaksud dilakukan setiap bulan berikutnya sesuai dengan hasil
pendapatan pajak daerah.
Khusus untuk penerimaan Pajak Air Permukaan dari sumber air yang berada • Dalam hal terdapat pelampauan realisasi penerimaan target pajak daerah pemerintah
kabupaten/kota pada akhir TA 2021, disalurkan kepada pemerintah desa pada TA 2022.
80% hanya pada 1 (satu) wilayah kabupaten/kota, hasil penerimaan Pajak Air
Permukaan dimaksud diserahkan kepada kabupaten/kota yang bersangkutan
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA
KEBIJAKAN PENYUSUNAN APBD TA 2022– BELANJA TRANSFER
Belanja bantuan keuangan dapat dianggarkan sesuai dengan kemampuan keuangan daerah setelah memprioritaskan
BELANJA BANTUAN KEUANGAN pemenuhan belanja urusan pemerintahan wajib dan urusan pemerintahan pilihan serta alokasi belanja yang diwajibkan oleh
peraturan perundang-undangan, kecuali ditentukan lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan

• Dalam hal Bantuan Keuangan Bersifat Khusus, PEMDA dan/atau pemerintah DESA sebagai PENERIMA
bantuan keuangan antar-daerah provinsi tidak menggunakan sesuai peruntukan yang ditetapkan oleh PEMDA selaku PEMBERI, PEMDA dan/atau
pemerintah DESA sebagai PENERIMA wajib mengembalikan kepada PEMDA PEMBERI.
• Pemberi bantuan keuangan bersifat khusus dapat mensyaratkan penyediaan dana pendamping dalam
bantuan keuangan antar-daerah kabupaten/kota APBD atau anggaran pendapatan dan belanja desa penerima bantuan.

bantuan keuangan daerah provinsi ke daerah kabupaten/kota di PEMERINTAH KABUPATEN/KOTA


wilayahnya dan/atau daerah kabupaten/kota di luar wilayahnya
• menganggarkan alokasi Dana Desa (DD) yang diterima dari APBN dalam jenis belanja bantuan keuangan
bantuan keuangan daerah kabupaten/kota ke daerah provinsinya kepada pemerintah desa dalam APBD kab/kota TA 2022 untuk membiayai penyelenggaraan
dan/atau daerah provinsi lainnya pemerintahan, pelaksanaan pembangunan, pembinaan kemasyarakatan, dan pemberdayaan masyarakat
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
bantuan keuangan daerah provinsi atau kabupaten/kota kepada • Petunjuk teknis penganggaran, pelaksanaan, dan penatausahaan serta pertanggungjawaban Dana Desa
desa (DD) oleh Kabupaten/Kota pada APBD mempedomani SE MDN No. 910/6966/SJ Tgl 30 Desember 2020.
Bantuan keuangan yang bersifat UMUM peruntukan dan • Pemerintah kab/kota yang memiliki desa harus menganggarkan Alokasi Dana Desa (ADD) untuk
pengelolannya diserahkan kepada Pemerintah Daerah pemerintah desa dalam jenis belanja bantuan keuangan kepada pemerintah desa paling sedikit 10% dari
dan/atau pemerintah desa penerima bantuan. dana perimbangan yang diterima oleh kab/kota yang memiliki desa dalam APBD TA 2022 setelah
dikurangi DAK sebagaimana diatur dalam ketentuan peraturan perundang-undangan.
Bantuan keuangan yang bersifat KHUSUS peruntukannya • Dalam hal ADD yang dialokasikan dalam APBD tidak tersalur 100%, pemerintah kab/kota yang memiliki
ditetapkan oleh Pemerintah Daerah pemberi bantuan dan desa menganggarkan sisa ADD yang belum tersalur tersebut dalam APBD tahun berikutnya sebagai
pengelolaannya diserahkan sepenuhnya kepada penerima tambahan ADD kepada pemerintah desa. Sisa ADD tersebut merupakan kurang bayar ADD 2021 dan
bantuan. terpisah dari ADD tahun 2022.
Ketentuan lebih lanjut mengenai Tata cara penganggaran, pelaksanaan dan • Pemerintah provinsi dan kab/kota dapat memberikan bantuan keuangan lainnya kepada pemerintah
penatausahaan, pertanggungjawaban dan pelaporan serta monitoring dan evaluasi desa, sebagaimana diatur dalam ketentuan peraturan perundang-undangan.
belanja bantuan keuangan ditetapkan dengan peraturan kepala daerah.
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA

STURKTUR PEMBIAYAAN DAERAH

Penerimaan Pembiayaan o Silpa


o Pencairan Dana Cadangan
o Hasil Penjualan Kekayaan Daerah yang Dipisahakan
o Penerimaan Kembali atas Pemberian Pinjaman
o Penerimaan Pinjaman Daerah
o Penerimaan Pembiayaan Lainnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pengeluaran Pembiayaan o Pembayaran Cicilan Pokok Utang Yang Jatuh Tempo;
o Penyertaan Modal Daerah;
o Pembentukan Dana Cadangan;
o Pemberian Pinjaman Daerah; dan/atau
o Pengeluaran Pembiayaan lainnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA
Pembiayaan - SILPA
Penganggaran Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun Sebelumnya (SiLPA) harus
didasarkan pada penghitungan yang cermat dan rasional dengan mempertimbangkan
perkiraan realisasi anggaran Tahun Anggaran 2021 dalam rangka menghindari
kemungkinan adanya pengeluaran pada Tahun Anggaran 2022 yang tidak dapat
didanai akibat tidak tercapainya SiLPA yang direncanakan.
SiLPA bersumber dari:
• pelampauan penerimaan PAD, pelampauan penerimaan pendapatan transfer, pelampauan
penerimaan lain-lain Pendapatan Daerah yang sah, pelampauan penerimaan Pembiayaan,
• penghematan belanja,
• kewajiban kepada pihak ketiga sampai dengan akhir tahun belum terselesaikan, dan/atau
• sisa dana akibat tidak tercapainya capaian target kinerja dan sisa dana pengeluaran pembiayaan.

• Dalam hal terdapat SiLPA yang telah ditentukan penggunaannya berdasarkan


peraturan perundang-undangan pada Tahun Anggaran sebelumnya, Pemerintah
Daerah wajib menganggarkan SiLPA dimaksud sesuai penggunaannya.
• Dalam hal SiLPA daerah tinggi dan kinerja layanan tinggi, SiLPA dapat
diinvestasikan dan/atau digunakan untuk pembentukan Dana Abadi Daerah sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan dengan memperhatikan
kebutuhan yang menjadi prioritas daerah yang harus dipenuhi.
• Dalam hal SiLPA daerah tinggi dan kinerja layanan rendah, Pemerintah Daerah
dapat mengarahkan penggunaan SiLPA dimaksud untuk belanja infrastruktur
pelayanan publik daerah yang berorientasi pada pembangunan ekonomi daerah.
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA

HAL KHUSUS LAINNYA

• Kebijakan spesifik dalam rangka penyelenggaran urusan dan


kewenangan pemerintah daerah pada tahun 2022
• Kebijakan spesifik berdasarkan sumber pendanaan antara lain
Dana transfer (DAU, DAK, DBH) pada tahun 2022
• Dan Kebijakan lainnya
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA
KEBIJAKAN PENYUSUNAN APBD TA 2022
ALOKASI FUNGSI KESEHATAN
• Dalam rangka peningkatan bidang kesehatan, Pemerintah Daerah secara konsisten dan berkesinambungan harus mengalokasikan anggaran kesehatan minimal 10% (sepuluh
persen) dari total belanja APBD diluar gaji sebagaimana diamanatkan dalam ketentuan peraturan perundang-undangan.
• bagi daerah yang telah menetapkan lebih dari 10% (sepuluh persen) agar tidak menurunkan jumlah alokasinya dan bagi daerah yang belum mempunyai kemampuan agar
dilaksanakan secara bertahap.
• alokasi anggaran kesehatan dimaksud disesuaikan dengan program prioritas bidang kesehatan yang tercantum dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 17 Tahun 2021
tentang Pedoman Penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah Tahun 2022.

NO KOMPONEN PERHITUNGAN JUMLAH


1. a. Belanja pada Dinas Kesehatan: Rp xxx
1) Belanja Operasi:
a. belanja pegawai; Rp xxx
b. belanja barang dan jasa; Rp xxx
c. belanja hibah; Rp xxx
d. belanja bantuan sosial. Rp xxx
1) Belanja Modal; Rp xxx
a. Belanja di luar Dinas Kesehatan yang menunjang Kesehatan, antara lain: Rp xxx
1) Belanja Transfer: Rp xxx
Belanja bantuan keuangan… Rp xxx
1) Sub Kegiatan .... pada SKPD …. Rp xxx
dst ....
2. Anggaran Kesehatan (a+b) Rp xxx
3. Total Belanja Daerah Rp xxx
4. Gaji ASN (Rp xxx)
5. Total Belanja Daerah di luar Gaji ASN (3-4) Rp xxx
Rasio anggaran Kesehatan (2:5) x 100% xxx%
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA
KEBIJAKAN PENYUSUNAN APBD TA 2022
STANDAR PELAYANAN MINIMAL, PEMERINTAH DAERAH DALAM APBD
urusan pemerintahan wajib terkait pelayanan dasar yang ditetapkan dengan SPM sebagaimana diatur dalam ketentuan peraturan perundang-undangan terkait Standar
Pelayanan Minimal, Pemerintah Daerah dalam APBD Tahun Anggaran 2022 mempedomani antara lain:
• urusan pendidikan sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 32 Tahun 2018 tentang Standar
Teknis Pelayanan Minimal Pendidikan;
• urusan kesehatan sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 4 Tahun 2019 tentang Standar Teknis
Pemenuhan Mutu Pelayanan Dasar Pada SPM Bidang Kesehatan;
• urusan pekerjaan umum dan penataan ruang sesuai dengan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan
Nomor 29/PRT/M/2018 tentang Standar Teknis SPM Pekerjaan Umum dan Perumahan;
• urusan sosial sesuai dengan Peraturan Menteri Sosial Nomor 9 Tahun 2018 tentang Standar Teknis Pelayanan Dasar
Pada Standar Pelayanan Minimal Bidang Sosial di Daerah Provinsi dan Kabupaten/Kota; dan
• urusan pemerintahan bidang ketenteraman dan ketertiban umum serta perlindungan masyarakat:
1. bidang urusan bencana sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 101 Tahun 2018 tentang Standar
Teknis Pelayanan Dasar pada Standar Pelayanan Minimal bidang Urusan Bencana Daerah Kabupaten/Kota;
2. bidang urusan kebakaran sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 114 Tahun 2018 tentang Standar
Teknis Pelayanan Dasar Pada Standar Pelayanan Minimal bidang Urusan Kebakaran Daerah Kabupaten/Kota; dan
• bidang urusan ketenteraman dan ketertiban umum sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 121 Tahun
2018 tentang Standar Teknis Mutu Pelayanan Dasar bidang Urusan Ketenteraman dan Ketertiban Umum di Provinsi dan
Kabupaten/Kota.
Cek : Tabel Pemetaan SPM pada lampiran
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA
KEBIJAKAN PENYUSUNAN APBD TA 2022
MENDUKUNG PROGRAM KOORDINASI DAN SUPERVISI KPK DALAM MELAKUKAN TUGAS PENCEGAHAN,
KOORDINASI, DAN MONITORING SEHINGGA TIDAK TERJADI TINDAK PIDANA KORUPSI
• Pemerintah Daerah untuk segera melakukan langkah-langkah:
a. mengalokasikan persentase dan/atau nominal tertentu dari APBD untuk alokasi anggaran kepada Inspektorat/APIP;
b. menganggarkan sertifikasi tanah milik Pemerintah Daerah dalam rangka mencapai target sertifikasi tanah sebagaimana disebutkan dalam Peraturan Presiden Nomor 18 Tahun 2020 tentang RPJMN
2020-2024 serta sebagai tindak lanjut atas lnstruksi Presiden Nomor 2 Tahun 2018 tentang Percepatan Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap di Seluruh Wilayah Republik Indonesia dan surat Menteri
Dalam Negeri Nomor 028/9253/SJ tanggal 10 September 2019 perihal Pengelolaan Barang Milik Daerah (BMD) yang salah satu intinya adalah agar Pemerintah Daerah menyiapkan secara memadai
anggaran sertifikasi tanah-tanah milik Pemda dalam rangka penguatan atas hak BMD berupa tanah.

• dalam rangka penertiban aset Pemerintah Daerah agar menganggarkan:


a. kegiatan penertiban aset berupa prasarana, sarana, dan utilitas (PSU) yang harus diserahkan oleh pengembang kepada Pemerintah Daerah
sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 9 Tahun 2009 tentang Pedoman Penyerahan Prasarana, Sarana dan Utilitas
Perumahan dan Permukiman di daerah; dan
b. kegiatan penertiban dan/atau penyelamatan aset/BMD yang dikuasai secara tidak sah oleh pihak lain, baik yang dilakukan secara mandiri oleh
perangkat daerah yang terkait maupun melalui kerja sama dengan pihak Kejaksaan Tinggi/Kejaksaan Negeri.

• Pemerintah Daerah menganggarkan TPP sebagaimana diatur dalam Pasal 58 Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019 tentang
Pengelolaan Keuangan Daerah dengan mempedomani:
a. menggunakan hasil evaluasi jabatan yang telah divalidasi kementerian terkait sesuai dengan regulasi mengenai evaluasi jabatan PNS;
b. mengintegrasikan pembayaran insentif dan honorarium ke dalam formulasi penganggaran TPP; dan
c. pemberian sanksi administratif berupa penundaan pembayaran TPP dalam hal ASN penerima TPP tidak patuh dalam pelaporan LHKPN,
menguasai atau memanfaatkan aset milik/dikuasai Pemerintah Daerah secara tidak sah, dan/atau belum menyelesaikan kerugian
negara/daerah berdasarkan hasil audit dan rekomendasi BPK atau Inspektorat/APIP.

• mengingat relatif tingginya resiko terjadinya korupsi dalam penyelenggaraan pengadaan barang/jasa, agar Pemerintah Daerah memprioritaskan pemberian TPP
kepada jabatan fungsional dan/atau ASN di UKPBJ mengacu kepada hasil evaluasi jabatan
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA
KEBIJAKAN PENYUSUNAN APBD TA 2022
MENDUKUNG PROGRAM, KEGIATAN DAN SUB KEGIATAN PEMBINAAN DAN PENGAWASAN
• kegiatan pengawasan, yaitu:
1. kinerja rutin pengawasan, meliputi reviu RPJMD, reviu RKPD, reviu RKA-SKPD, reviu LKPD, reviu laporan kinerja, reviu penyerapan anggaran, reviu
penyerapan pengadaan barang dan jasa, reviu realisasi penyerapan dana dan capaian output kegiatan DAK-Fisik, pemeriksaan serentak kas opname,
pemeriksaan pajak pusat dan PNBP, evaluasi SPIP, evaluasi penyelenggaraan Pemerintahan Daerah, monitoring dan evaluasi TLHP BPK dan TLHP APIP;
2. pengawasan prioritas nasional meliputi monitoring dan evaluasi Dana Desa, dan BOS, evaluasi perencanaan dan penganggaran responsive gender,
operasionalisasi sapu bersih pungutan liar, penyelenggaraan perizinan berusaha berbasis risiko dan non perizinan, tindak lanjut perjanjian kerja sama
APIP dan APH dalam penanganan pengaduan masyarakat yang berindikasi korupsi;
3. pengawalan reformasi birokrasi, meliputi penilaian mandiri reformasi birokrasi, penanganan pengaduan masyarakat terhadap perangkat daerah,
penanganan pengaduan masyarakat terhadap bupati/wali kota untuk Inspektorat Provinsi dan terhadap pemerintahan desa untuk Inspektorat
Kabupaten/Kota dan evaluasi pelayanan publik; dan
4. penegakan integritas, meliputi penanganan laporan gratifikasi, monitoring dan evaluasi aksi pencegahan korupsi, verifikasi pelaporan rencana aksi daerah
pencegahan dan pemberantasn korupsi, verifikasi LHKPN/LHKASN, penilaian internal zona integritas, penanganan banturan kepentingan, survey
penegakan integritas dan penanganan Whistle Blower System.
• kegiatan non pengawasan, seperti: pendidikan profesional berkelanjutan melalui pendidikan dan pelatihan serta bimbingan teknis minimal 120 jam/tahun per
APIP.
• sarana dan prasarana pengawasan, seperti: laptop, alat pengukur beton dan lain-lain.

Pemerintah Daerah mengalokasikan anggaran yang ditetapkan berdasarkan besaran dari total belanja daerah, dengan klasifikasi:
pemerintah provinsi: pemerintah kabupaten/kota: dalam hal besaran alokasi anggaran dalam APBD tahun
✓ sampai dengan Rp4 T paling sedikit sebesar 0,90% dari total ✓ sampai dengan Rp1 T paling sedikit sebesar 1,00% dari total sebelumnya telah melebihi perhitungan tersebut diatas,
belanja daerah; belanja daerah; pengalokasian anggaran program dan kegiatan pembinaan
✓ diatas Rp4 T sampai dengan Rp10 T paling sedikit sebesar ✓ diatas Rp1 T sampai dengan Rp2 T paling sedikit sebesar 0,75%
0,60% dari total belanja daerah dan diatas Rp36 M dari total belanja daerah dan diatas Rp10 M; dan
dan pengawasan Tahun Anggaran 2022 Pemerintah
✓ diatas Rp10 T paling sedikit sebesar 0,30% dari total belanja ✓ diatas Rp2 T paling sedikit sebesar 0,50% dari total belanja Daerah tidak diperkenankan mengurangi besaran
daerah dan diatas Rp60 M daerah dan diatas Rp15 M persentase alokasi anggaran dimaksud
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA
KEBIJAKAN PENYUSUNAN APBD TA 2022
PENGGUNAAN PENDAPATAN DBH – CHT

penerimaan DBH Cukai Hasil Tembakau, baik bagian provinsi maupun bagian kabupaten/kota dialokasikan untuk mendanai :
• program peningkatan kualitas bahan baku,
• pembinaan industri,
• pembinaan lingkungan sosial,
• sosialisasi ketentuan dibidang cukai dan/atau pemberantasan barang kena cukai palsu (cukai illegal) sebagaimana diatur
dalam peraturan perundang-undangan mengenai cukai, dengan prioritas pada bidang kesehatan untuk mendukung
program jaminan kesehatan nasional terutama peningkatan kuantitas dan kualitas layanan kesehatan
• penanganan pandemi Corona Virus Disease 19 serta pemulihan perekonomian di daerah, yang dijabarkan dengan
keputusan gubernur.

pendapatan Pemerintah Aceh dari tambahan DBH-Minyak dan Gas Bumi yaitu:
• bagian dari pertambangan minyak sebesar 55% dan
• bagian pertambangan gas bumi sebesar 40% sebagaimana dimaksud dalam ketentuan peraturan perundang-undangan, paling sedikit 30% (tiga puluh persen) dialokasikan untuk
membiayai pendidikan di Aceh dan paling banyak 70% (tujuh puluh persen) dialokasikan untuk membiayai program pembangunan yang disepakati bersama antara Pemerintah Aceh
dengan Pemerintah Kabupaten/Kota.
• Program pembangunan yang sudah disepakati bersama dimaksud dilaksanakan oleh Pemerintah Aceh sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

pendapatan Pemerintah Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat serta Pemerintah Kabupaten/Kota di lingkungan Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat dalam rangka otonomi
khusus yang bersumber dari:
• DBH-SDA Pertambangan Minyak Bumi dan Pertambangan Gas Alam paling sedikit 30% dialokasikan untuk biaya pendidikan dan
• paling sedikit 15% (lima belas persen) untuk kesehatan dan perbaikan gizi, sebagaimana diamanatkan dalam ketentuan peraturan perundang-undangan.
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA
KEBIJAKAN PENYUSUNAN APBD TA 2022
PENGGUNAAN PENDAPATAN DANA OTONOMI KHUSUS
POINT OF VIEW • alokasi Dana Otonomi Khusus setara dengan 2% (dua persen) dari
plafon Dana Alokasi Umum Nasional Tahun 2022 bagi:
• pemerintah Aceh, ditujukan untuk membiayai pembangunan
sebagaimana diatur dalam ketentuan peraturan perundang-undangan
terutama:
a. pembangunan dan pemeliharaan infrastruktur;
b. pemberdayaan ekonomi rakyat;
c. pengentasan kemiskinan;
d. pendanaan pendidikan;
e. sosial; dan
f. kesehatan;
• provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat serta Kabupaten/Kota di
Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat wajib untuk pembiayaan
pendidikan dan kesehatan, sebagaimana diamanatkan dalam ketentuan
peraturan perundang-undangan
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA
KEBIJAKAN PENYUSUNAN APBD TA 2022
Mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga
(TP-PKK) provinsi/kabupaten/kota
POINT OF VIEW • penanganan stunting melalui Pemberian Makanan Tambahan (PMT) yang dianggarkan pada
SKPD yang secara fungsional terkait penanganan Gizi Buruk;
• dukungan pengelolaan pada Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) di tingkat Desa/Kelurahan
antara lain alat kesehatan dasar seperti timbangan ibu/anak, oxymeter, tensimeter,
insentif kader posyandu dan kegiatan lain yang berdampak langsung pada penurunan
angka kematian bayi (AKB), angka kematian ibu (ibu hamil), melahirkan dan nifas,
pembudayaan norma keluarga kecil bahagia sejahtera (NKKBS), peningkatan peran serta
masyarakat untuk mengembangkan kegiatan kesehatan dan KB untuk tercapainya
masyarakat sehat sejahtera;
• pemberdayaan dasa wisma melalui: penghayatan dan pengamalan pancasila; gotong
royong; pangan; sandang; perumahan dan tata laksana rumah tangga; pendidikan dan
keterampilan; kesehatan; pengembangan kehidupan berkoperasi; kelestarian lingkungan
hidup; dan perencanaan sehat.
• mendorong perekonomian berbasis keluarga melalui pemanfaatan lahan/pekarangan
dengan tanaman bernilai ekonomi dan produktif;
• mendorong semangat kewiraswastaan di bidang industri kerajinan dan program
peningkatan kualitas sumber daya manusia serta memperluas pangsa pasar hasil
kerajinan;
• dukungan pelaksanaan tugas dan fungsi Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan
Keluarga (TP-PKK) provinsi/kabupaten/kota dianggarkan dalam APBD TA 2022 dengan
memprioritaskan melalui program, kegiatan dan sub kegiatan pada SKPD.
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA
KEBIJAKAN PENYUSUNAN APBD TA 2022
Dalam rangka pelaksanaan kebijakan pemerintah untuk menyalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR)
POINT OF VIEW • Pemerintah Daerah dapat menyediakan alokasi anggaran dalam APBD, seperti:
1. sosialisasi pelaksanaan program KUR kepada Pemerintah Daerah;
2. monitoring dan evaluasi KUR di daerah;
3. pembinaan pelaksanaan program KUR oleh Pemerintah Daerah;
4. pembinaan terkait KUR klaster yang mengimplementasikan program One Village One
Product (OVOP),
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
• Pemerintah Daerah juga menyediakan alokasi anggaran untuk keperluan pengembangan
dan pendampingan usaha penerima KUR dalam APBD.
• Pemerintah Daerah mengarahkan dukungan kebijakan kepada petani untuk memanfaatkan
KUR pertanian yang membantu permodalan dan kemajuan pertanian dengan
memperioritaskan pembelian Rice Milling Unit (RMU), pengering (dryer) dan alat panen
padi modern lainnya dalam rangka optimalisasi peningkatan sarana pasca panen
pertanian yang modern, meningkatkan ketahanan pangan dan kesejahteraan petani, dan
meningkatkan peran sektor pertanian terhadap perekonomian nasional.
• Pemerintah daerah mendorong penguatan Usaha Mikro, Kecil dan Mengah melalui
dukungan pembiayaan dari Bank Perkreditan Rakyat/Bank perktreditan Rakyat Syariah
(BPR/BPRS) milik Pemerintah Daerah dan penjamin melalui BUMD Penjamin Kredit
Daerah (Jamkrida).
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA
KEBIJAKAN PENYUSUNAN APBD TA 2022
mendukung Pembangunan Kawasan Perdesaan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan

POINT OF VIEW • pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten/kota yang memiliki desa, menganggarkan kegiatan dalam
APBD, meliputi:
a. penggunaan dan pemanfaatan wilayah Desa dalam rangka penetapan kawasan pembangunan sesuai
dengan tata ruang Kabupaten/Kota;
b. pelayanan yang dilakukan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat perdesaan;
c. pembangunan infrastruktur, peningkatan ekonomi perdesaan dan pengembangan teknologi tepat guna;
d. pemberdayaan masyarakat desa untuk meningkatkan akses terhadap pelayanan dan kegiatan ekonomi;
dan
e. pembangunan Kawasan Perdesaan melalui SKPD yang memiliki tugas dan fungsi terkait dengan
mengikutsertakan masyarakat Desa.
• pembangunan infrastruktur kawasan perdesaan sesuai dengan kewenangan lokal berskala desa antara lain
perpustakaan desa, tambatan perahu, pasar desa, tempat pemandian umum, saluran irigasi, sanitasi
lingkungan, pos pelayanan terpadu, sanggar seni dan belajar, embung desa, serta jalan desa.
• dalam rangka peningkatan kualitas sumber daya manusia untuk aparatur dan masyarakat di desa,
Pemerintah Daerah menyediakan alokasi anggaran untuk pengembangan literasi, termasuk penggunaan
literasi digital guna peningkatan kualitas membaca dan menulis sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
• penyelarasan dan penguatan kebijakan pelaksanaan program padat karya tunai di desa untuk
pembangunan, sebagai pelaksanaan ketentuan peraturan perundang-undangan;
• percepatan pelaksanaan kebijakan Satu Peta melalui Penetapan dan Penegasan Batas Desa, Pemerintah
Daerah memprioritaskan kebijakan Satu Peta dimaksud sebagaimana diamanatkan dalam ketentuan
peraturan perundang-undangan;
• pembinaan dan pengawasan terhadap pelaksanaan evaluasi perkembangan desa dan kelurahan serta
pelaksanaan pengumpulan, pengolahan, analisis, interpretasi dan publikasi serta pendayagunaan data profil
desa dan kelurahan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA
KEBIJAKAN PENYUSUNAN APBD TA 2022
Pelaksanaan unsur Pemerintahan Umum yang dilaksanakan oleh organisasi Kesatuan Bangsa dan Politik
bidang fasilitasi ketahanan ekonomi, sosial dan budaya

POINT OF VIEW • pelaksanaan Kegiatan Indonesia Maju Virtual Expo dan Forum
untuk penguatan ketahanan ekonomi daerah dimasa dan pasca
Pandemi Corona Virus Disease 19 sesuai dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 23 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan
Program Pemulihan Ekonomi Nasional Dalam Rangka
Mendukung Kebijakan Keuangan Negara Untuk Penanganan
Pandemi Corona Virus Disease 19 dan/atau Menghadapi
Ancaman Yang Membayakan Perekonomian Nasional dan
Stabilitas Sistem Keuangan serta Penyelamatan Ekonomi
Nasional; dan
• fasilitasi pencegahan dan penanganan masalah sosial
kemasyarakatan
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai