2) tolak ukur kinerja yang merupakan ukuran b) Program, Kegiatan dan Sub Kegiatan rinciannya
prestasi kerja yang akan dicapai dari keadaan paling sedikit mencakup:
semula dengan mempertimbangkan faktor (1) indikator dan target kinerja hasil program;
kualitas, kuantitas, efisiensi, dan efektivitas (2) indikator dan target kinerja keluaran (output)
pelaksanaan dari setiap program/kegiatan/sub kegiatan; dan
kegiatan; (3) indikator dan target kinerja keluaran (sub-
output) sub kegiatan.
3) sasaran kinerja yang merupakan hasil yang
diharapkan dari suatu program atau keluaran c) Nomenklatur Program, kegiatan dan sub
yang diharapkan dari kegiatan/sub kegiatan kegiatan dalam Belanja Daerah serta indikator
yang akan atau telah dicapai sehubungan dan target kinerja didasarkan pada prioritas
dengan penggunaan anggaran dengan nasional disusun berdasarkan indikator kinerja
kuantitas dan kualitas yang terukur; program, kegiatan dan sub kegiatan yang
memenuhi kriteria:
4) analisis standar belanja yang merupakan (1) Specific yang menunjukkan kondisi yang
penilaian kewajaran atas beban kerja dan biaya spesifik, tidak bias, atau bermakna ganda;
yang digunakan untuk melaksanakan suatu (2) Measurable yang dapat diukur secara objektif
kegiatan/sub kegiatan; dan memiliki ukuran kuantitatif;
(3) Attainable yang memungkinkan organisasi
5) standar harga satuan yang merupakan harga mencapainya, tidak terlalu sulit dicapai, namun
satuan barang dan jasa yang ditetapkan dengan juga tidak terlalu mudah dicapai;
keputusan kepala daerah dengan (4) Relevant yang memiliki relevansi atau
mempertimbangkan standar harga satuan keterkaitan yang dekat dengan kinerja yang
regional; dan diukur;
(5) Timebound yang menggambarkan kondisi
6) standar pelayanan minimal yang merupakan pada suatu kurun waktu tertentu.
tolak ukur kinerja dalam menentukan capaian
jenis dan mutu pelayanan dasar yang d) Nomenklatur program, kegiatan dan sub
merupakan urusan pemerintahan wajib yang kegiatan dalam Belanja Daerah merupakan acuan
berhak diperoleh setiap warga negara secara baku yang digunakan oleh Pemerintah Daerah
minimal. sesuai dengan kebutuhan pada masingmasing
tahapan dalam perencanaan pembangunan dan
pengelolaan keuangan daerah.