ALDAM MARIS
Mahasiswa Program Khusus Hukum Administrasi Negara Fakultas Hukum Universitas Jambi)
e-mail aldammaris@gmail.com
Fitria
Dosen Fakultas Hukum Universitas Jambi
e-mail fitria@unja.ac.id)
Abstract
The research was to identify whether or not the provincial development could create people
welfare and prosperity through provincial budgets and how the control over the provincial
budgets. It was a normative research. The results of the research showed that in planning the
provincial development programs using the provincial budgets, the provincial government still
needed grass root aspirations in order to secure the provincial developments were consistent
with the people expectations in accordance with the potencies in the province
Abstrak
Penelitian ini untuk mengidentifikasi apakah pembangunan provinsi dapat menciptakan
masyarakat atau tidak kesejahteraan dan kemakmuran melalui APBD provinsi dan
bagaimana pengawasannya terhadap provinsi anggaran. Itu adalah penelitian normatif. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa dalam perencanaan program pembangunan provinsi
menggunakan APBD provinsi, pemerintah provinsi tetap diperlukan aspirasi akar rumput
untuk mengamankan pembangunan provinsi yang sejalan dengan harapan masyarakat
sesuai dengan potensi yang ada di provinsi.
kebijakan itu dibuat dan dilaksanakan; Kedua, dari sisi ilmu akutansi sektor
2. Sebagai alat kebijakan, yaitu melalui publik, anggaran mempunyai fungsi:
anggaran kita dapat menentukan arah
1. Fungsi otorisasi;
atas kebijakan tertentu ;
2. Fungsi konfrehensip atau menyeluruh;
3. Sebagai alat politik, yaitu melalui
3. Fungsi keutuhan, artinya semua
anggaran kita dapat melihat komitmen
penerimaan dan pengeluaran tercakup
pengelolaan dalam melaksanakan
dalam satu dana umum;
program-program yang telah dijanjikan;
4. Funsi nondiscretionary apropriasi, yaitu
4. Sebagai alat koordinasi dan komunikasi,
jumlah yang disetujui legislatif harus
yaitu melalui dokumen anggaran yang
bermanfaat secara ekonomis;
komprehensip sebuah bagian atau unit
5. Periodik dan berkeseinambungan;
kerja atau departemen yang merupakan
6. Akurat dan terpercaya;
sub organisasi dapat mengetahui apa
7. Jelas; dan
yang harus dilakukan dan juga apa yang
8. Transparan.
akan dilakukan oleh bagian /unit kerja;
5. Sebagai alat penilai kinerja, yaitu karena
anggaran berbentuk dokumen, maka
Ketiga, dari sisi ilmu hukum keuangan 6. Sebagai alat pengawasan legislatif
negara, fungsi anggaran negara, meliputi terhadap eksekutif.
fungsi:
Simmons mengungkapkan bahwa fungsi
1. Fungsi hukum tata negara, meliputi alat anggaran negera adalah sebagai berikut:
otorisasi;
1. Fungsi hukum tata Negara;
2. Fungsi hukum administrasi, berkaitan
2. Fungsi teknis pengurusan atau biasa
dengan sumber wewenang dan
juga disebut fungsi mikro-ekonomi;
penggunaan wewenang;
3. Fungsi makro-ekonomis. Anggaran ini
3. Fungsi teknis pengurusan atau
merupakan landasan bagi kebijaksanaan
mikroekonomi, meliputi dasar
yang ditujukan kepada perkembangan
pengurusan secara tertib, wajar, serasi,
yang seimbang daripada rumah tangga
transparan, berdayaguna, berhasil guna,
masyarakat.
serta sebagai dasar pertanggung
jawaban bagi pelaksana; Pemerintah dalam melaksanakan
kebijaksanaan dalam penentuan tingkat dana yang cukup dan terus meningkat
Berbeda dengan di kabupaten, kota sudah dapat diartikan, bahwa segala kegiatan
menyusun master plan kota atau rencana di dalam Pembukaan UUD NRI Tahun 1945
alinea ke empat, dimana negara dalam Pengelolaan keuangan daerah menjadi
menyelenggarakan pemerintahan negara instrumen yang sangat penting dalam
dapat memajukan kesejahteraan rakyat penyelenggaraan otonomi daerah,
diseluruh wilayah Negra Kesatuan Republik utamanya dalam rangka melihat kinerja
Indonesia. pengelolaannya dikaitkan dengan
peningkatan kesejakteraan rakyat. Kinerja
Salah satu syarat untuk
tersebut dapat dilihat dari proses
mensejahterakan rakyatnya adalah
penyusunan APBD, pelaksanaan dan
persoalan sistem keuangan negara.
penerapannya serta bagaimana
Keuangan negara merupakan sumber
pertanggung jawaban penggunaannya.
pendanaan untuk penyelenggaraan
pemerintah dan pemerintahan daerah Transparan merupakan prinsip
dalam mensejahterakan rakyatnya. keterbukaan yang memungkinkan
Pemerintahan daerah dalam masyarakat untuk mengetahui dan
menyelenggarakan sistem keuangan negara mendapatkan akses informasi seluas-
diberikan kewenangan untuk mengatur luasnya tentang keuangan daerah.
daerahnya secara otonomi. Oleh karena itu, Bertanggung jawab merupakan perwujudan
pemerintahan daerah berhak mengurus dan kewajiban seseorang atau satuan kerja
mengatur keuangannya sendiri untuk untuk mempertanggung jawabnkan
mensejahterakan rakyatnya. Sebagaiamana pengelolaan dan pengendalian sumber daya
yang diamanatkan dalam UUD NRI Tahun dan pelaksanaan kebijakan yang
1945 untuk diselenggarakan otonomi dipercayakan kepadanya dalam rangka
seluas-luasnya dalam kerangka Negara pencapaian tujuan yang telah ditetapkan.
Kesatuan Republik Indonesia.
Peraturan pada aspek perencanaan
Pemerintah pada hakikatnya diarahkan agar seluruh proses penyusunan
mengemban tiga fungsi utama, yakni fungsi APBD sedapat mungkin menunjukkan latar
distribusi, fungsi stabilisasi, dan fungsi belakang pengambilan keputusan dalam
alokasi. Fungsi distribusi dan fungsi penetapan kebijakan umum, skala prioritas
stabilisasi pada umumnya lebih efektif dan dan penetapan alokasi, serta distribusi
tepat dilaksanakan oleh pemerintah, sumber daya dengan melibatkan pertisiasi
sedangkan fungsi alokasi oleh pemerintahan masyarakat. Dalam kerangka pembangunan
daerah yang lebih mengetahui kebutuhan, yang mempunyai cakupan sangat luas,
kondisi, dan situasi masyarakat setempat. perencanaan mempunyai kedudukan
penting dalam menentukan prioritas dan
strategi dalam pembangunan.
APBD merupakan suatu perencanaan arah pembangunan daerah, selanjutnya
yang dilakaukan pemerintah daerah dalam dijabarkan dalam RPJMD dalam 5 (lima).
membangun daerahnya. Oleh karena itu,
D. Kesimpulan
perencanaan merupakan tahapan yang awal
Berdasarkan hasil penelitian penulis, maka
dari sebuah proses manajemen, maka harus
dapat disimpulkan bahwa Perencanaan
dilakukan secara cermat, tepat dan akurat,
pembangunan daerah melalui APBD yang
membuat perencanaan berarti menetapkan
dilakukan oleh kepala daerah dan disetujui
suatu tujuan dan memilih instrumen dan
bersama dengan DPRD, belum dapat
langkah dalam mencapai tujuan yang
mensejahterakan masyarakat secara
ditetapkan.
keseluruhan. Karena kurangnya partisipasi
Pemerintah daerah dalam melakukan masyarakat dalam penyusunan
penyusunan APBD, tidak terlepas dari perencanaan APBD untuk melakukan
proses perencanaan dan penganggaran. pembangunan daerah.
Karena perencanaan dan penganggaran E. Saran
merupakan dua proses yang tidak dapat Oleh karena kesimpulan diatas tersebut,
dipisahkan. Penganggaran bisa disusun atas dalam tulisan ini direkomendasikan agar
dasar sebuah perencanaan yang menjadi Pemerintah daerah haruslah mengikut
acuan dalam membuatnya, demikian juga sertakan masyarakat dalam perencanan
dengan perencanaan akan terlaksana jika pembangunan daerah melalui perencanaan
didukung dengan anggaran yang tersedia. penyusunan APBD.
Oleh karena itu, perencanaan pembangunan Ucapan Terima Kasih
yang telah dibuat harus menjadi dasar Penulis mengucapkan terima kasih atas
dalam penyusunan APBD. dukungan semua pihak sehingga penelitian
sekaligus penyelesaikan tulisan ini dapat
Rencana pembangunan daerah yang
terselesaikan,
dimiliki setiap daerah merupakan satu
kesatuan dalam sistem perencanaan
DAFTAR KEPUSTAKAAN
pembangunan nasional, sebagaimana diatur
Minimal rujukan berjumlah 15 dengan
dalam Undang-Undang No. 17 Tahun 2007
komposisi buku 40% dan artikel jurnal
Tentang Rencana Pembangunan Jangka
60%. Referensi utama adalah artikel jurnal,
Panjang Nasional Tahun 2005-2025. Dalam
dan buku (terbitan 5 tahun terakhir), tidak
UU tersebut, RPJPD merupakan dokumen
termasuk peraturan perundang-undangan
perencanaan pembangunan daerah untuk
dan sumber lainnya Referensi tambahan
priode 20 tahun yang memuat visi, misi dan
berupa Peraturan Perundang-Undangan, T. Triwulan, Titik dan Widodo, Gunadi,
dan Sumber Lainnya. Panjang halaman Ismu. 2011. Hukum Tata Usaha Negara
Daftar isi dikelompokkan kedalam beberapa dan Hukum Acara Peradilan Tata Usaha
bagian, yaitu sebagai berikut: Negara Indonesia. Jakarta: Kencana
Artikel/Buku/Laporan Yani, Ahmad. 2013. Hubungan Keuangan
Abdullah, Rozali. 2010. Pelaksanaan antara Pemerintah Pusat dan Daerah di
Otonomi Luas Dengan Pemilihan Kepala Indonesia. Jakarta: Raja Grafindo
Daerah Secara Langsung. Jakarta: PT Persada.
Raja Grafindo Persada; Peraturan Hukum
Undang-Undang Dasar Negara Republik
Amiq, H. Bachrul. 2010. Aspek Hukum
Indonesia Tahun 1945;
Pengawasan Pengelolaan Keuangan
Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003
Daerah Dalam Perspektif
Tentang Keuangan Negara (Lembaran
Penyelenggaraan Negara Yang Bersih,
Negara Republik Indonesia Tahun 2003
Yogyakarta: LaksBang Pressindo;
Nomor 47, Tambahan Lembaran
Asshiddiqie, Jimly. 2008. Pokok-Pokok
Negara Republik Indonesia Nomor
Hukum Tata Negara Indonesia Pasca
4286);
Reformasi. Jakarta: Bhuana Ilmu
Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004
Populer;
Tentang Pembendaharaan Negara
HR, Ridwan. 2013. Hukum Administrasi
(Lembaran Negara Republik Indonesia
Negara edisi revisi. Jakarta: Penerbit
Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan
Rajawali Pres;
Lembaran Negara Republik Indonesia
Latif. Abdul. 2007, Fungsi Mahkamah
Nomor 4355);
Konstitusi dalam Upaya Mewujudkan
Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004
Negara Hukum Demokrasi, Yogyakarta:
Tentang Pemeriksaan Pengelolaan Dan
Kreasi Total Media;
Tanggung Jawab Keuangan Negara
Saidi, Muhammad Djafar. 2008. Hukum
(Lembaran Negara Republik Indonesia
Keuangan Negara. Jakarta: Rajawali
Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan
Pers
Lembaran Negara Republik Indonesia
Subagio, M.1991. Hukum Keuangan Negara
Nomor 4400);
RI, Jakarta: Rajawali Pers;
Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004
Thalib, H. Rasyid. 2008. Hukum Keuangan
Tentang Perimbangan Keuangan
Negara/Daerah dan Tindak Pidana
Antara Pemerintah Pusat dan
Korupsi, Palu: Lembaga Pengkajian
Pemerintahan Daerah (Lembaran
Pembaharuan Hukum dan Kebijakan
Negara Republik Indonesia Tahun 2004
Publik (LP2HKP);
Nomor 126, Tambahan Lembaran Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun
Negara Republik Indonesia Nomor 2005 Tentang Pengelolaan Keuangan
4438); Daerah (Lembaran Negara Republik
Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 Indonesia Tahun 2005 Nomor 140,
Tentang Pemerintahan Daerah Tambahan Lembaran Negara Republik
(Lembaran Negara Republik Indonesia Indonesia Nomor 4578);
Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008
Lembaran Negara Republik Indonesia Tentang Tahapan, Tata Cara
Nomor 5679); Undang-Undang Nomor Penyusunan, Pengendalian Dan
3 Tahun 2015 Tentang Perubahan Atas Evaluasi Pelaksana Rencan
UndangUndang Nomor 27 Tahun 2014 Pembangunan Daerah (Lembaran
Tentang Anggaran Pendapatan Dan Negara Republik Indonesia Tahun 2008
Belanja Negara Tahun Anggaran 2015 Nomor 21, Tambahan Lembaran
(Lembaran Negara Republik Indonesia Negara Republik Indonesia Nomor
Tahun 2015 Nomor 44, Tambahan 4817);
Lembaran Negara Republik Indonesia Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik
Nomor 5669); Indonesia Nomor 13 Tahun 2006
Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun Tentang Pedoman Pengelolaan
2005 Tentang Dana Perimbangan Keuangan Daerah; Peraturan Menteri
(Lembaran Negara Republik Indonesia Dalam Negeri Republik Indonesia
Tahun 2005 Nomor 137, Tambahan Nomor 37 Tahun 2014 Tentang
Lembaran Negara Republik Indonesia Pedoman Penyusunan Anggaran Dan
Nomor 4575); Belanja Daerah Tahun Anggaran 2015
Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun (Berita Negara Republik Indonesia
2005 Tentang Sistem Informasi Tahun 2014 Nomor 680).
Keuangan Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor
138, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4576);
Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun
2005 Tentang Hibah Kepada Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2005 Nomor 139, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4577);