Anda di halaman 1dari 52

PRES IDEN

REPUBLIK INDONESIA

LAMPIRAN II
PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 53 TAHUN 2021
TENTANG
RENCANA AKSI NASIONAL HAK ASASI MANUSIA
TAHUN 202t-2025

A. KELOMPOK SASARAN PEREMPUAN

TANTANGAN SASARAN AKSI HAM PENANGGUNG INSTANSI TERKAIT KRITERIA


NO STRATEGIS STRATEGIS JAWAB KEBERHASILAN
(1) (21 (3) 14) (s) (6)
1 Masih adanya Kebijakan dan 1. Melakukan reviu, 1. Kementerian Dalam 1. Kementerian Menunrnnya jumlah
kebijakan dan peraturan kajian, dan Negeri. Hukum dan Hak kebijakan dan
peraturan perundang- perubahan 2. Kernenterian Asasi Manusia. perattrran
perundang- undangan yang terhadap Pemberdayaan 2. Kementerian perundang-
undangan yang tidak diskriminatif kebijakan dan Perempuan dan Desa, undangan yang
diskriminatif terhadap peraturan Perlindungan Anak. Pembangunan diskriminatif
terhadap perempuan, baik di perundang- terhadap
perempuan

SK No 054001 C
FRES I DEN
REPUBLIK INDONESIA
-2-
TANTANGAN SASARAN AKSI HAM PENANGGUNG INSTANSI TERKAIT KRITERIA
NO STRATEGIS STRATEGIS JAWAB KEBERHASILAN
(1) (2) (3) (4) (s) (6)
perempuan, baik tingkat nasional undangan yang 3. Pemerintah Daerah Daerah Tertinggal, perempuan
di tingkat nasional maupLua daerah. diskriminatif Provinsi. dan Transmigrasi.
maupun daerah. terhadap 4. Pemerintah Daerah 3. Sekretaris
perempuan di Kabupaten/Kota. Mahkamah
tingkat nasional Agung.
dan daerah. 4. Komisi Nasional
Hak Asasi
Manusia.
5. Komisi Nasional
Anti Kekerasan
Terhadap
Perempuan.
2. Melakukan Kementerian Hukum 1. Kementerian Meningkatnya
harmonisasi dan Hak Asasi Dalam Negeri. produk hukum dan
rancangan produk Manusia. 2. Pemerintah kebijakan yang
hukum daerah Daerah Provinsi. kondusif terhadap

yang

SK No 054028C
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
-3-
TANTANGAN SASARAN AKSI HAM PENANGGUNG INSTANSI TERKAIT KRITERIA
NO STRATEGIS STRATEGIS JAWAB KEBERHASILAN
(1) (2) (3) (4) (s) (6)
yang berperspel<tif 3. Pemerintah perempuan
perempuan. Daerah
KabupatenlKota.
4. Komisi Nasional
Anti Kekerasan
Terhadap
Perempuan.
2 Minimnya upaya Meningkatnya 1. Pen5rusunan 1. Kementerian 1. Kementerian Meningkatnya
pemenuhan dan upaya pemenuhan kebijakan oleh Ketenagakerjaan. Pemberdayaan pengetahuan dan
perlindungan hak- dan perlindungan pelaku usaha yang 2. Kementerian Perempuan dan kesadaran sektor
hak perempuan hak-hak perempuan memuat Perindustrian. Perlindungan usaha/bisnis yang
dalam kegiatan dalam kegiatan dan perlindungan hak 3. Kementerian Badan Anak. komprehensif
dan peluang peluang usaha, baik ketenagakeq'aan
Usaha Milik Negara. 2. Kementerian tentang mekanisme
usaha, baik oleh oleh badan usaha perempuan dan Hukum dan Hak penghormatan hak
badan usaha milik milik negara/daerah implementasinya 4. Badan Pelindungan asasi manusia,
Peke{a Migran Asasi Manusia.
negaraldaerah maupun pihak sesuai dengan terutama hak
maupun pihak swasta. ketentuan Indonesia. perempuan.
swasta

SK No 054031 C
PRES I DEN
REPUBLIK INDONESIA
-4-
TANTANGAN SASARAN AKSI HAM PENANGGUNG INSTANSI TERKAIT KRITERIA
NO STRATEGIS STRATEGIS JAWAB KEBERHASILAN
(1) (2) (3) (4) (s) (6)
swasta. peraturzu-r 5. Pemerintah Daerah 3. Kementerian
perundang- Provinsi. Energi dan
undangan. 6. Pemerintah Daerah Sumber Daya
KabupatenlKota. Mineral.
4. Kementerian Luar
Negeri.
2. Memberikan 1. Kementerian 1. Kementerian Meningkatnya
bantuan usaha Koperasi dan Usaha Perindustrian. partisipasi dan
dan membangun Kecil Menengah. 2. Kementerian akses perempuan
hubungan 2. Kementerian Ketenagakerjaan. kepala keluarga di
kemitraan bisnis Pariwisata dan 3. Kementerian bidang usaha mikro
bagi perempuan Ekonomi Kreatif. Perdagangan. kecil dan
kepala keluarga 3. Pemerintah Daerah menengah.
di bidang usaha 4. Badan Koordinasi
Provinsi. Penanaman
mikro kecil dan
menengah. 4. Pemerintah Daerah Modal.
Kabupaten/Kota.

3. Belum

SI( No 054032 C
PRES I OEN
REPUBLIK INDONESIA
-5-
TANTANGAN SASARAN AKSI HAM PENANGGUNG INSTANSI TERKAIT KRITERIA
NO STRATEGIS STRATEGIS JAWAB KEBERHASILAN
(1) (2t (3) (41 (s) (6)
3 Belum optimalrrya Terpenuhinya hak
pemenuhan hak dan layanan
dan layanan bantuan hukum bagi
bantuan hukum perempuan yang
bag perempuan berhadapan dengan
yang berhadapan hukum, meliputi:
dengan hukum.
a. Peningkatan Percepatan, 1. Kementerian 1. Kementerian Meningkatnya
sensitivitas gender penanganan, dan Pemberdayaan Hukum dan Hak sensitivitas gender
aparat penegak pencegahan Perempuan dan Asasi Manusia. aparat penegak
hukum, kekerasan terhadap Perlindungan Anak. 2. Kementerian hukum, pemerintah
pemerintah perempuan, 2. Sekretaris Dalam Negeri. daerah, dan
daerah, dan termasuk kekerasan Mahkamah Agung. 3. Kementerian masyarakat dalam
masyaxakat dalam seksual. 3. Kejaksaan RI. Pendayagunaan menjamin dan
penzrnganan menangani
perkara 4. Kepolisian Negara Aparatur Negara perempuan
perempuan RI. dan Reformasi berhadapan dengan
Birokrasi.
berhadapan hukum
dengan

SK No 054033 C
PRE S I DEN
REPUBLIK INDONESIA
-6-
TANTANGAN SASARAN AKSI HAM PENANGGUNG INSTANSI TERKAIT KRITERIA
NO STRATEGIS " STRATEGIS JAWAB KEBERHASILAN
(1) (2) (3) (41 (s) (6)
dengan hukum 4. Kementerian
Sosial.
5. Kementerian
Kesehatan.
6. Kementerian
Perencanaan
Pembangunan
Nasional/
Bappenas.
7. Komisi Nasional
Hak Asasi
Manusia.
8. Komisi Nasional
Anti Kekerasan
Terhadap
Perempuan.

b. Penyediaan

SK llo 05,1034 C
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
-7 -
TANTANGAN SASARAN AKSI HAM PENANGGUNG INSTANSI TERKAIT KRITERIA
NO STRATEGIS STRATEGIS JAWAB KEBERHASILAN
(1) (2t (3) (4) (s) (6)
b. Penyediaan 1. Peningkatan 1. Kementerian 1. Kementerian Perempuan
layanan bantuan kesadaran dan Pemberdayaan Dalam Negeri. berhadapan dengan
hukum, kapasitas pekerja Perempuan dan 2. Kementerian hukum
kesehatan, dan sosial Perlindungan Anak.
Sosial. mendapatkan
psikososial yang profesionalltenaga 2. Perneintah Daerah keadilan atas
efektif bag, kesejahteraan Provinsi. 3. Kementerian kekerasan yang
perempuan sosial, dan relawan Kesehatan. dialami dalam proses
Pemerintah Daerah
berhadapan sosial dan/atau 3. KabupatenlKota. 4. Kementerian penegakan hukum.
dengan hukum. panti rehabilitasi Perencanaan
yang menangani Pembangunan
perempuan yang Nasional/
berhadapan Bappenas.
dengan hukum.
5. Komisi Nasional
2. Memaksimalkan Kementerian Hak Asasi
pelaksanaan Pemberdayaan Manusia.
Sistem Peradilan Perempuan dan
Pidana Terpadu Perlindungan Anak.
Penanganan

SK No 054035 C
PRES I DEN
REPUBLIK INDONESIA
-8-
TANTANGAN SASARAN AKSI HAM PENANGGUNG INSTANSI TERKAIT KRITERIA
NO STRATEGIS STRATEGIS JAWAB KEBERHASILAN
(1) (21 (3) (4) (s) (6)
Penanganan Kasus 6. Komisi Nasional
Kekerasan Anti Kekerasan
terhadap Terhadap
Perempuan. Perempuan.
3. Optimalisasi 1. Kementerian Hukum
layanan bantuan dan Hak Asasi
hukum bag Manusia.
perempuan yang 2. Kernenterian
berhadapan dengan Pemberdayaan
hukum. Perempuan dan
Perlindungan Anak.
3. Kementerian Desa,
Pembangunan
Daerah Tertinggal,
dan Transmigrasi.

4. Sekretaris. . .

SK No 054C36 C
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
-9 -
TANTANGAN SASARAN AKSI HAM PENANGGUNG INSTANSI TERKAIT KRITERIA
NO STRATEGIS STRATEGIS JAWAB KEBERHASILAN
(1) (2) (3) (4) (s) (6)
4. Sel<retaris
Mahkamah Agung.
5. Pemerintah Daerah
Provinsi.
6. Pemerintah Daerah
KabupatenlKota.
4. Pemberian layanan 1. Kementerian Peningkatan layanan
kesehatan fisik dan Pemberdayaan kesehatan fisik dan
psikososial bag Perempuan dan psikososial
perempuan yang Perlindungan Anak. perempuan
berhadapan dengan 2. kmbaga berhadapan dengan
hukum. Perlindungan Saksi hukum.
dan Korban.
3. Pemerintah Daerah
Provinsi.
4. Pemerintah Daerah
KabupatenlKota.
c. Pelaksanaan

Sl( No 054037 C
FRES IOEN
REPUBLIK INDONESIA
- 10-
TANTANGAN SASARAN AKSI HAM PENANGGUNG INSTANSI TERKAIT KRITERIA
NO STRATEGIS STRATEGIS JAWAB KEBERHASILAN
(1) (2) (3) (4) (s) (6)
c. Pelaksanaan 1. Realisasi 1. Kementerian 1. Kementerian Perempuan
pemulihan secara pemulihan hak-hak Pemberdayaan Hukum dan Hak berhadapan dengan
menyeluruh dan perempuan yang Perempuan dan Asasi Manusia. hukum, terutama
efektif bagr berhadapan Perlindungan Anak. 2. Kementerian korban kekerasan,
perempuan dengan hukum. 2. Kepolisian Negara RI. Dalam Negeri. mendapatkan
berhadapan
3. Kejaksaan RI. 3. Kementerian pemulihan secara
dengan hukum.
4. kmbaga Sosial. menyeluruh dan
efektif.
Perlindungan Saksi 4. Kementerian
dan Korban. Kesehatan.
5. Kementerian
2. Membentuk 1. Kementerian Perencanaan Terpenuhinya hak
mekanisme Pemberdayaan
Pembangunan
perempuan dalam
pelaksanaan Perempuan dan Nasional/ hukum keluarga
putusan Perlindungan Anak. (perdata).
pengadilan terkait 2. Bappenas.
Sekretaris 6. Komisi Nasional
pemenuhan hak Mahkamah Agung.
perempuan dalam Hak Asasi
Manusia.
hukum

SK No 054038 C
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
_ 11_

TANTANGAN SASARAN AKSI HAM PENANGGUNG INSTANSI TERKAIT KRITERIA


NO STRATEGIS STRATEGIS JAWAB KEBERHASILAN
(1) (2t (3) (4) (s) (6)
hukum keluarga 7. Komisi Nasional
(perdata) Anti Kekerasan
Terhadap
Perempuan.
4 Rendahnya akses Meningkatnya akses 1. Peningkatan akses 1. Kementerian 1. Kementerian Terpenuhinya
perempuan dalam perempuan dalam layanan kesehatan Kesehatan. Sosial. layanan hak
situasi khusus situasi khusus yang layak dan 2. Kementerian Hukum 2- Kementerian kesehatan bag
terhadap terhadap pelayanan penyediaan obat dan Hak Asasi Pemberdayaan perempuan penderita
pelayanan publik publik dan bag perempuan Manusia. Perempuan dan Hrv/ArDS.
dan penghidupan penghidupan yang penderita
Perlindungan
yang layak, seperti layak, seperti Hrv/ArDS.
Anak.
kesehatan, kesehatan,
pendidikan, dan pendidikan, dan 3. Pemerintah Daerah
pekedaan. pekerjaan. Provinsi.
4. Pemerintah Daerah
KabupatenlKota.
2. Melakukan

SK No 054039 C
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
-t2-
TANTANGAN SASARAN AKSI HAM PENANGGUNG INSTANSI TERKAIT KRITERIA
NO STRATEGIS STRATEGIS JAWAB KEBERHASILAN
(1) (21 (3) (4) (s) (6)
2. Melakukan Kementerian Dalam 1. Kementerian Terpenuhinya
perekaman Karhl Negeri. Pendidikan, kepemilikan KTP
Tanda Penduduk Kebudayaan, Riset,
elektronik bagr
(KTP) elektronik dan Telcrologi.perempuan
bag perempuarl 2. Kementerian Luar penghayat
penghayat Negeri. kepercayaan, dan
kepercayaan dan 3. Kementerian pekerja migran
pekerja migran Ketenagakedaan. Indonesia.
Indonesia. 4. Badan Pelindungan
Pekerja Migran
Indonesia.
5. Pemerintah Daerah
Provinsi.
6. Pemerintah Daerah
I(abupatenlKota.

B. KELOMPOK. .

SK No 049255D
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
-13-
B. KELOMPOK SASARAN ANAK

TANTANGAN SASARAN AKSI HAM PENANGGUNG INSTANSI TERKAIT KRITERIA


NO STRATEGIS STRATEGIS JAWAB KEBERHASILAN
(1) (2) (3) (4) (s) (6)
1 Belum optimalnya Terpenuhinya 1. Meningkatkan 1. Kementerian Desa, Terpenuhinya hak
pemenuhan hak- pelayanan hak-hak jangkauan layanan Pembangunan anak atas
hak dasar dasar terhadap pemberian dokumen Daerah Tertinggal, administrasi
terhadap anak- anak-anak yang kependudukan dan Transmigrasi. kependudukan bagi
anak yang membutuhkan kepada anak-anak 2. Kementerian anak-anak
membutuhkan perlindungan dari kelompok: Pendidikan, penghuni Balai
perlindungan khusus, terutama di Kebudayaan, Riset, Rehabilitasi Sosial
khusus, terutama a. Penghuni Balai Kementerian
bidang administrasi
Rehabittasi Sosia] Sosial. dan Telorologi. Anak, Daerah
di bidang kependudukan,
Anak. 3. Kementerian Agama. Terdepan,
administrasi pendidikan, dan Terpencil, dan
kependudukan, kesehatan. b. Daerah Terdepan, Kementerian 4. Kementerian Tertinggal,
Hukum dan Hak dan/atau kantong

fa
pendidikan, dan Terpencil, dan Dalam Negeri
Tertinggal, Asasi Manusia. kemiskinan, panti
dan/atau kantong 5. Kepolisian Negara asuhan/sosial,
kemiskinan. RI. Kelompok

c. Panti

SK No 049265D
PRES I DEN
REPUBLIK INDONESIA
-14-
TANTANGAN SASARAN AKSI HAM PENANGGUNG INSTANSI TERKAIT KRITERIA
NO STRATEGIS STRATEGIS JAWAB KEBERHASILAN
(1) (2) (3) (4) (s) (6)

c. Panti Asuhan/ 1. Pemerintah 6. Kejaksaan RI. Masyarakat Adat,


Sosial. Daerah 7. Badan penghayat
Provinsi. Pelindungan kepercayaan, Anak
d. Kelompok
Masyarakat Adat. 2. Pemerintah Pekerja Migran dengan penyakit
Daerah Indonesia. tertentu
e. Penghayat
Kabupaten/ (HIV/AIDS), Anak
kepercayaan.
Kota. yang Berhadapan
f. Anak dengan dengan Hukum,
penyakit tertentu Anak luar kawin,
(Hrv/ArDS). dan Pekerja Migran
Indonesia.
g. Anak yang
Berhadapan
dengan Hukum.
h. Anak luar kawin.
i. Pekerja Migran Kementerian Luar
Indonesia. Negeri.

2. Pemberian

SK I..Jo 054A42 C
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
- 15-
TANTANGAN SASARAN AKSI HAM PENANGGUNG INSTANSI TERKAIT KRITERIA
NO STRATEGIS STRATEGIS JAWAB KEBERHASILAN
(1) (21 (3) (41 (s) (6)
2. Pemberian layanan 1. Kementerian Terpenuhinya hak-
khusus hak-hak Dalam Negeri. hak atas
pendidikan anak- 2. Kementerian Desa, pendidikan: anak-
anak dari kelompok: Pembangunan anak di wilayah
a. Tinggal di daerah 1. Pemerintah Daerah Tertinggal, Terdepan, Terpencil
Terdepan, Daerah Provinsi. dan Transmigrasi. dan Tertinggal,
Terpencil, dan 2. Pemerintah 3. Kementerian dan/atau kantong
Tertinggal, Pendidikan, kemiskinan,
Daerah Kelompok
dan/atau KabupatenlKota. Kebudayaan, Riset,
kantong dan Teknologi. Masyarakat Adat,
kemiskinan. 4. Kementerian
Anak dengan
b. Kelompok
penyakit tertentu
Agama. (Hrv/ArDS),
Masyarakat Adat. 5. Kepolisian Negara Penghuni Lembaga
c. Anak dengan RI. Penempatan Anak
penyakit tertentu 6. Kejaksaan RI. Sementara,
(Hrv/ArDS). Pe unl Lembaga

d. Penghuni.
SK No 049258D
PRE S I OEN
REPUBLIK INDONESIA
_t6_
TANTANGAN SASARAN AKSI HAM PENANGGUNG INSTANSI TERKAIT KRITERIA
NO STRATEGIS STRATEGIS JAWAB KEBERHASILAN
(1) (2) (3) (41 (s) (6)
d. Penghuni Kementerian 7. Badan Pembinaan Khusus
Lembaga Hukum dan Hak Pelindungan Anak, dan Pekerja
Penempatan Asasi Manusia. Pekerja Migran Migran Indonesia.
Anak Sementara Indonesia.
e. Penghuni
Lembaga
Pembinaan
Khusus Anak.
f. Pekerja Migran Kementerian Luar
Indonesia. Negeri.
3. Pemberian layanan 1. Kementerian Terpenuhinya hak-
khusus hak-hak Dalam Negeri. hak kesehatan bagr
kesehatan anak- 2. Kementerian anak-anak di wilayah
anak dari Desa, Terdepan, Terpencil
kelompok: Pembanzunan
a. Tinggal .

SI( lio 05.i045 C


PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
-t7-
TANTANGAN SASARAN AKSI HAM PENANGGUNG KRITERIA
INSTANSI TERKAIT
NO STRATEGIS STRATEGIS JAWAB KEBERHASILAN
(1) (2t (3) (4) (s) (6)
a. Tinggal di daerah 1. Pemerintah Daerah Tertinggal, dan Tertinggal,
Terdepan, Daerah Provinsi dan Transmigrasi. dan/atau kantong
Terpencil, dan 2. Pemerintah 3. Kementerian kemiskinan,
Tertinggal, Daerah Pendidikan, Kelompok
dan/atau Kabupaten/ Kebudayaan, Riset, Masyarakat Adat,
kantong Kota. dan Teknologi. Anak dengan
kemiskinan. 4. Kementerian penyakit tertentu
b. Kelompok Agama. (Hrv/ArDS),
Masyarakat Adat. 5. Kementerian Penghuni Lembaga
c. Anak dengan Kesehatan. Penempatan Anak
penyakit tertentu 6. Kepolisian Negara Sementara,
(Hrv/ArDS). RI. Penghuni kmbaga
d. Penghuni Kementerian 7. Kejaksaan RI. Pembinaan Khusus
Lembaga Hukum dan Hak Anak, dan Peke4'a
8. Badan
Migran Indonesia.
Penempatan Asasi Manusia. Pelindungan
Anak Sementara.
e. Penghuni. .

SK No 049259 D
PRES I DEN
REPUBLIK INDONESIA
-18-
TANTANGAN SASARAN AKSI HAM PENANGGUNG INSTANSI TERKAIT KRITERIA
NO STRATEGIS STRATEGIS JAWAB KEBERHASILAN
(1) (2t (3) (41 (s) (6)
e. Penghuni Pekerja Migran
Lembaga Indonesia.
Pembinaan 9. Pemerintah
Khusus Anak Daerah Provinsi.
f. Pekeda 10. Pemerintah
Migran Kementerian Luar
Indonesia. Negeri.
Daerah
Kabupaten lKota.
4. Pemberian layanan 1. Kementerian 1. Kementerian Terpenuhinya hak
khusus kepada anak Pemberdayaan Kesehatan. anak di bidang
dalam situasi resiko Perempuan dan 2. Kementerian administrasi
kebencanaan. Perlindungan Pendidikan, kependudukan,
Anak. Kebudayaan, Riset, pendidikan, dan
2. Kerrrenterian dan Telorologi. kesehatan dalam
Sosial. 3. Kementerian situasi resiko
3. Badan Nasional Dalam Negeri. kebencanaan.
Penanggulangan 4. Pemerintah Daerah
Bencana. Provinsi.

5. Pemerintah
SK No 049260D
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
-19-
TANTANGAN SASARAN AKSI HAM PENANGGUNG INSTANSI TERKAIT KRITERIA
NO STRATEGIS STRATEGIS JAWAB KEBERHASILAN
(1) (21 (3) (41 (s) (6)
5. Pemerintah
Daerah
Kabupaten/Kota.
') Masih adanya Menguatnya Penghapusan segala 1. Kementerian 1. Komisi Meningkatnya
tindakan jaminan bentuk kekerasan, Pemberdayaan Perlindungan upaya pencegahan
kekerasan, pelindungan dan eksploitasi, dan Perempuan dan Anak Indonesia. tindakan
eksploitasi, dan penegakan hukum diskriminasi terhadap Perlindungan
2. Komisi Penyiaran kekerasan,
diskriminasi bagi anak-anak anak di ranah siber Anak.
Indonesia. eksploitasi, dan
terhadap anak- korban tindak dan digital. 2. Kementerian
3. Pemerintah diskriminasi anak-
anak yang kekerasan, Pendidikan,
Daerah Provinsi. anak di ranah siber
membutuhkan eksploitasi, dan Kebudayaan, Riset, dan digital.
perlindungan diskriminasi, danTeloeologi. 4. Pemerintah
khusus, termasuk di ranah 3. Kementerian Daerah
termasuk di siber dan digital. Komunikasi dan Kabupaten/Kota.
ranah siber dan Informatika.
digital. 4. Kepolisian Negara
RI.
5. Badan. . .

SK No 049261 D
PRES I DEN
REPUBLIK INDONESIA
-20-
TANTANGAN SASARAN AKSI HAM PENANGGUNG INSTANSI TERKAIT KRITERIA
NO STRATEGIS STRATEGIS JAWAB KEBERHASILAN
(1) (21 (3) (4) (s) (6)
5. Badan Siber dan
Sandi Negara.
3 Belum Tersusunnya 1. Men5rusun dan Kementerian 1. Kementerian Pelaksanaan
optimalnya regulasi turunan melaksanakan Hukum dan Hak Sosial. Peraturan
pelaksanaan terkait sistem Peraturan Asasi Manusia. 2. Kejaksaan RI. Pemerintah tentang
sistem peradilan peradilan pidana Pemerintah tentang 3. Kepolisian Negara Bentuk dan Tata
pidana anak, anak dan efektifnya Bentuk dan Tata RI. Cara Pelaksanaan
terutama dalam pelaksanaan Cara Pelaksanaan Pidana bagi Anak
penJrusunan sistem peradilan Pidana bagi Anak 4. Sekretaris serta Tindakan yang
peraturan pidana anak. serta Tindakan Mahkamah dapat Dikenakan
pelaksana sistem yang dapat Agung. kepada Anak.
peradilan pidana Dikenakan kepada 5. Lembaga
anak. Anak. Perlindungan
Saksi dan
Korban.
6. Pemeritah Daerah
Provinsi.
7. Pemerintah

SK No 05/.J49 C
PRESIDETI
REPUBLIK INDONESIA
-2t-
TANTANGAN SASARAN AKSI HAM PENANGGUNG INSTANSI TERKAIT KRITERIA
NO STRATEGIS STRATEGIS JAWAB KEBERHASILAN
(1) (2) (3) (41 (s) (6)
7. Pemerintah
Daerah
Kabupaten lKota
2. Melaksanakan 1. Kementerian 1. lrmbaga Terwujudnya
Sistem Peradilan Hukum dan Hak Administrasi pelindungan,
Pidana Anak yang Asasi Manusia. Negara. penghormatan, dan
efektif menjamin 2. Kementerian 2. Komisi pemenuhan hak
pelindungan, Pemberdayaan Perlindungan Anak Anak
Perempuan dan yang
penghormatan, dan Indonesia.
Perlindungan Berhadapan dengan
pemenuhan hak Anak. Hukum melalui
anak. 3. Kepolisian pelaksanaan
Negara RI. Undang-Undang
4. Kejaksaan RI. Sistem Peradilan
5. Sekretaris Pidana Anak.
Mahkamah
Agune.

4. Belum

SK No 05.i050 C
PRES I DEN
REPUBLIK INDONESIA
-22-
TANTANGAN SASARAN AKSI HAM PENANGGUNG INSTANSI TERKAIT KRITERIA
NO STRATEGIS STRATEGIS JAWAB KEBERHASILAN
(1) (21 (3) (41 (s) (6)
4 Belum efektifnya Efektivitas upaya Meningkatkan upaya 1. Kementerian 1. Kementerian 1. Adanya respon
penanganan pencegahan dan pelindungan anak Pemberdayaan Agama. cepat dan
anak korban penanganan kasus dari perdagangan Perempuan dan 2. Kementerian penanganan
tindak pidana anak korban tindak manusia (human Perlindungan Perhubungan. efektif atas
perdagarlgan pidana trafficking). Anak. 3. Kementerian Sosial. kasus-kasus
orang. perclagangan 2. Kementerian 4. Kementerian tindak pidana
orang. Hukum dan Hak Ketenagakerjaa.r. perdagangan
Asasi Manusia. 5. Kementerian orang di tingkat
3. Kementerian Komunikasi dan pusat dan
Luar Negeri. Informatika. daerah.
4. Kepoiisian 6. Kementerian 2. Adanya
Negara RI. Kesehatan. bimbingan teknis
7. Kementerian
bagi seluruh
Pendidikan,
petugas di
Perwakilan RI di
Kebudayaan, Riset,
luar negeri dalam
dan Telarologi.
menangani

8. Kementerian.

SK No 049262D
FRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
-23-
TANTANGAN SASARAN AKSI HAM PENANGGUNG INSTANSI TERKAIT KRITERIA
NO STRATEGIS STRATEGIS JAWAB KEBERHASILAN
(1) (21 (3) (4) (s) (6)
8. Kementerian kasus-kasus
Perencanaan tindak pidana
Pembangunan perdagangan
Nasional/ orang yang
Bappenas. melibatkan WNI
9. Komisi anak sebagai
Perlindungan korban.
Anak Indonesia.
5 Belum optimalnya Menguatnya Melaksanakan 1. Kementerian 1. Kementerian Menurunnya jurnlah
penanganan penanganan pekerja program Menuju Ketenagakerjaan. Hukum dan Hak pekerja anak dari
pekerja anak anak sesuai dengan Indonesia Bebas 2. Kementerian Asasi Manusia. Bentuk Pekedaan
sesuai dengan standar Konvensi Pekerja Anak sesuai Pemberdayaan 2. Kementerian Terburuk Anak.
standar Konvensi Hak Anak di dengan Konvensi Hak Perempuan dan Pertanian.
Hak Anak di berbagai sektor, Anak. Perlindungan 3. Kementerian Desa,
berbagai sektor, khususnya terkait Anak. Pembangunan
khususnya terkait kegiatan usaha yang 3. Pemerintah Daerah Tertinggal,
kegiatan usaha dikelola oleh badan dan Transmigrasi.
yang. . .

SK No 054052 C
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
-24-
TANTANGAN SASARAN AKSI HAM PENANGGUNG INSTANSI TERKAIT KRITERIA
NO STRATEGIS STRATEGIS JAWAB KEBERHASILAN
(1) (2) (3) (4) (s) (6)
yang dikelola oleh usaha milik Daerah Provinsi. 4. Kementerian
badan usaha milik negara/daerah dan 4. Pemerintah Dalam Negeri.
negaraldaerah swasta. Daerah 5. Komisi
dan swasta. KabupatenlKota. Perlindungan Anak
Indonesia.
6. Komisi Nasional
Hak Asasi
Manusia.
6 Belum Terpenuhinya hak
optimalnya dan layanan
pemenuhan hak bantuan hukum
dan layanan bagi Anak yang
bantrran hukum Berhadapan
bagi Anak yang dengan Hukum,
Berhadapan meliputi:
dengan Hukum.

1. Penyediaan

SK No 154053 C
FRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
-25-
TANTANGAN SASARAN AKSI HAM PENANGGUNG INSTANSI TERKAIT KRITERIA
NO STRATEGIS STRATEGIS JAWAB KEBERHASILAN
(1) (2) (3) (41 (s) (6)
1. Penyediaan Optimalisasi Layanan 1. Kementerian 1. Kementerian Dalam Anak yang
layanan bantuan bantuan hukum bag Hukum'dan Hak Negeri. Berhadapan dengan
hukum, Anak yang Berhadapan Asasi Manusia. 2. Kementerian Sosial. Hukum
kesehatan, dan dengan Hr-rkum. 2. Kementerian 3. Kementerian keadilan atas
psikososial yang Pemberdayaan
efektif bagi Anak Perempuan dan
Kesehatan. kekerasan yang
yang Berhadapan Perlindtmgan
4. Kementerian diatami dalam proses
Perencanaan penegakan hukum.
dengan Hukum. Anak.
Pembangunan
3. Kementerian
Nasional/
Desa,
Bappenas.
Pembangunan
Daerah Tertinggal, 5. Komisi Nasional
dan Transmigrasi. Hak Asasi Manusia.
4. Sekretaris
Mahkamah
Agung.
5. Pemerintah
Daerah

SK t'Jo 054055 C
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
-26-
TANTANGAN SASARAN AKSI HAM PENANGGUNG INSTANSI TERKAIT KRITERIA
NO STRATEGIS STRATEGIS JAWAB KEBERHASILAN
(1) (2) (3) (4) (s) (6)
Daerah Provinsi.
6. Pemerintah
Daerah
KabupatenlKota.
2. Pelaksanaan Pemberian layanan 1. Kementerian 1. Kementerian Dalam Peningkatan layanan
pemulihan secara kesehatan fisik dan Pemberdayaan Negeri. kesehatan fisik dan
menyeluruh dan psikososial bag Anak Perempuan dan 2. Kementerian Sosial. psikososial Anak yang
efel<tif bag Anak yang Berhadapan
Perlindungan 3. Kementerian Berhadapan dengan
Anak. Kesehatan.
yang Berhadapan dengan Hukum. Hukum.
dengan Hukum.
2. I*mbaga 4. Kementerian
Perlindungan Perencanaan
Saksi dan Korban. Pembangunan
3. Pemerintah Nasional/
Daerah Provinsi. Bappenas.
4. Pemerintah 5. Komisi Nasional
Daerah Hak Asasi Manusia.
KabupatenlKota.
C. KELOMPOK. . .

SK No 054056 C
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
-27 -
C. KELOMPOK SASARAN PENYANDANG DISABILITAS

TANTANGAN SASARAN AKSI HAM PENANGGUNG INSTANSI TERKAIT KRITERIA


NO STRATEGIS STRATEGIS JAWAB KEBERHASILAN
(1) (2) (3) (4) (s) (6)
1 Belum optimalnya Penguatan regulasi 1. Menindaklanjuti Kementerian 1. KementerianHukum Tersedianya Peraturan
perumusan dan kebljakan yang pelaksanaan Keuangan. dan Hak Asasi Pemerintah tentang
peraturan- menjamin hak-hak Undang-Undang Manusia. Konsesi dan Insentif
peraturan penyandang Nomor 8 Tahrm 2. Kementerian Dalam
pelaksana disabilitas dalam 2016 tentang Perindustrian. Penghormatan,
Undang-Undang peraturan pelaksana Penyandang Perlindungan, dan
Nomor 8 Tahun Undang-Undang Disabilitas.
3. Kementerian Sosial.
Pemenuhan Hak
2016 tentang Nomor 8 Tahun 4. Kementerian Penyandang
Penyandang 2OL6 tentang Perencanaan Disabilitas.
Disabilitas. Penyandang Pembangunan
Disabilitas. Nasional/Bappenas.
1. Kementerian Diterbitkannya
Pendayagunaan Peraturan setingkat
Aparatur Negara Menteri atau
dan Reformasi Pimpinan kmbaga
Birokrasi. terkait dengan

2. Badan

SK No 0-(4057 C
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
-28-
TANTANGAN SASARAN AKSI HAM PENANGGUNG INSTANSI TERKAIT KRITERIA
NO STRATEGIS STRATEGIS JAWAB KEBERHASILAN
(1) (21 (3) (4) (s) (6)
2. Badarr penerimaan pegawai
Kepegawaian penyandang
Negara. disabilitas sesuai
dengan amanat
Undang-Undang
Nomor 8 Tahun 2016
tentang Penyandang
Disabilitas.
2. Melakukan Kementerian Hukum 1. Kementerian Dalam 1. Meningkatnya
harmonisasi dan Hak Asasi Negeri. jumlah
rancangan Manusia. 2. Kementerian Sosial. peraturan
peraturan 3. Pemerintah Daerah perundang-
perundang- undangan baru
Provinsi.
undangan yang yang
berkaitan 4. Pemerintah Daerah memasukkan
dengan Undang- KabupatenlKota. aspek
Undang Nomor 8 perlindungan
Tahun . . .

SK No 05.1058 C
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
- 29'-
TANTANGAN SASARAN AKSI HAM PENANGGUNG INSTANSI TERKAIT KRITERIA
NO STRATEGIS STRATEGIS JAWAB KEBERHASILAN
(1) (2) (3) (4) (s) (6)
Tahun 2016 penyandang
tentang disabilitas.
Penyandang 2. Menr:runnya
Disabilitas. jumlah peraturan
perundang-
undangan yang
tidak selaras
dengan Undang-
Undang Nomor 8
Tahun 2016
tentang
Penyandang
Disabilitas.
3. Melakukan 1. Kementerian 1. Kementerian Sosial. 1. Mening!<atnya
kajian/evaluasi Dalam Negeri. 2. Pemerintah Daerah jumlah produk
produk hukum 2. Kementerian Provinsi. hukum di daerah
daerah yang Hukum dan Hak yang memasuld<an
berkaitan

SK t.io 05/C59 C
FRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
-30-
TANTANGAN SASARAN AKSI HAM PENANGGUNG INSTANSI TERKAIT KRITERIA
NO STRATEGIS STRATEGIS JAWAB KEBERHASILAN
(1) (21 (3) (4) (s) (6)
berkaitan Asasi Manusia. 3. Pemerintah Daerah aspek
dengan Undang- Kabupaten lKota. perlindungan
Undang Nomor 8
Tahun 2016 disabilitas.
tentang 2. Menurururya
Penyandang jumlah prcduk
Disabilitas. hukum daerah
yang tidak selaras
dengan Undang-
Undang Nomor 8
Tahun 2016
tentang
Penyandang
Disabilitas.
2 Masih Meninglatrrya akses
penyediaan pelayanan hak-hak
pelayanan hak-hak dasar baei

dasar

SK Nc 054050 C
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
-31 -
TANTANGAN SASARAN AKSI HAM PENANGGUNG INSTANSI TERKAIT KRITERIA
o STRATEGIS STRATEGIS JAWAB KEBERHASILAN
(1) (2) (3) (41 (s) (6)
dasar bagr penyandang
penyandang disabilitas, meliputi:
disabilitas, meliputi:
a. Ketersediaan a. Peningkatan Menyediakan layanan 1. Kementerian 1. Kementerian Dalam 1. Meningkatrya
dan kualitas ketersediaan dan pendidikan inklusif Pendidikan, Negeri. akses layanan
layanan sekolah kualitas layanan yang aksesibel bagr Kebudayaan, 2. Kementerian Sosial. sekolah inklusi
inklusi. sekolah inkhrsi. penyandang Riset, dan
3. Kementerian bagr penyandang
disabilitas sesuai Teknologi.
Ferencanaan disabilitas.
Feraturan Femerintah 2. Kementerian 2. Meningkatnya
Pembangtrnan
Nomor 13 Tahun Agama. Nasional/Bappenas. jumlah dan
2O2O tentang
3. Pemerintah Daerah kualitas sekolah
Akomodasi Yang Provinsi. inldusi dan
I-ayadr' Untuk Peserta perguruan tingi
Didik Penyandang 4. Pemerintah Daerah
Disabilitas. I(abupaten lKota. yang sudah
memiliki Unit
l.ayanan
Disabilitas.
Kementerian

SK No C49263D
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
-32-
TANTANGAN SASARAN AKSI HAM PENANGGUNG INSTANSI TERKAIT KRITERIA
NO STRATEGIS STRATEGIS JAWAB KEBERI{ASILAN
(1) (21 (3) (4) (s) (6)

Kementerian Dalam 1. Kementerian Meningkatnya


Negeri. Pendidikan, anggaran
Kebudayaan, Riset, Pemerintah Daerah
dan Telaeologi. Provinsi dan
2. Kementerian Kabupaten/Kota
Perencanaan terkait kebutuhan
Pembangunan penyandang
Nasional/Bappenas. disabilitas di bidang
3. Kementerian pendidikan dalam
Keuangan. Anggamn Pendapatan
4. Pemerintah Daerah dan Belanja Daerah.
Provinsi.
5. Pemerintah Daerah
Kabu Kota.
b. Ketersediaan b. Peningkatan 1. Melaksanakan Kementerian 1. Kementerian Dalam Meningkatnya
layanan jumlah Peta Jalarr Kesehatan. Negeri. jumlah layanan
kesehatan JCtd. Kesehatan kesehatan
bagr

SK No 049264D
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
-33-
TANTANGAN SASARAN AKSI HAM PENANGGUNG INSTANSI TERKAIT KRITERIA
NO STRATEGIS STRATEGIS JAWAB KEBERHASILAN
(1) (2t (3) (41 (s) (6)
bagi kesehatan yang Inklusif. 2. Kementerian Sosial. berkualitas yang
penyandang akses bagi
3. Pemerintah Daerah dapat diakses oleh
disabilitas, di penyandang
Provinsi. penyandang
pusat disabilitas, di disabilitas.
pelayanan pusat 4. Pemerintah Daerah
kesehatan pelayanan Kabupaten lKota.
tingkat kesehatan
pertama. tingkat 2. Menyediakan 1. Kementerian 1. Kementerian Sosial. Meningkatnya
pertama. layanan Kesehatan.
2. Kementerian Dalam jumlah layanan
kesehatan jiwa kesehatan jiwa
yang memenuhi 2. Pemerintah
Daerah Provinsi.
Negeri.
yang memenuhi
standar standar pelayanan
pelayanan 3. Pemerintah minimum di pusat
minimum di Daerah pelayanan
pusat pelayanan Kabupaten lKota. kesehatan tingkat
kesehatan pertama.
tingkat pertama.
c.Jumlah...

SK No 054063 C
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
-34-
TANTANGAN SASARAN AKSI HAM PENANGGUNG INSTANSI TERKAIT KRITERIA
NO STRATEGIS STRATEGIS JAWAB KEBERHASILAN
(1) (2) (3) (4) (s) (6)
c. Jumlah kuota c. Tercapainya Mendorong upaya- 1. Kementerian 1. Kementerian Badan 1. Meningkatnya
pekerja kuota dan upaya pencapaian Ketenagakerjaan. Usaha Milik Negara. jumlah
penyandang pemenuhan target kuota dan 2. Kementerian 2. Kementerian pen-rsahaan yang
disabilitas di akomodasi yang pemenuhan Pendayagunaan Perindustrian. menyediakan
sektor layak bag akomodasi yang Aparatur Negara 3. Badan Penyelenggara sistem dukungan
pemerintahan, pekerja layak bag pekerja dan Reformasi Jaminan Sosial
keda (akomodasi
badan usaha penyandang penyandang Birokrasi. Ketenagakedaan. yang layak)
milik disabilitas di disabilitas di sektor 3. Pemerintah penyandang
negaraldaerah sektor pemerintahan, 4. Badan Usaha Milik disabilitas di
Daerah Provinsi. Daerah.
dan swasta. pemerintahan, badan usaha milik selrtor
badan usaha negaraldaerah dan 4. Pemerintah pemerintahan,
milik Daerah
swasta. badan usaha milik
negaraldaerah Kabupaten/Kota. negaraldaerah
dan swasta. dan swasta sesuai
dengan ragam
disabilitas.

2. Tersedianya

S'( No 054464 C
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
-35-
TANTANGAN SASARAN AKSI HAM PENANGGUNG INSTANSI TERKAIT KRITERIA
NO STRATEGIS STRATEGIS JAWAB KEBERHASILAN
(1) (2) (3) (41 (s) (6)
2.Tersedianya data
jumlah
penyandang
disabilitas yang
bekerja di se}<tor
swasta.
d. Layanan d. Tersedianya Peningkatan akses Kementerian Sosial. 1. Kementerian Meningkatnya
keuangan layanan layanan-layanan Perencanaan aksesibilitas
ekonomi keuangan jasa keuangan bagi Pembangunan layanan keuangan
inklusif bagi ekonomi penyandang Nasional/Bappenas. bagi penyandang
penyandang inklusif bagi disabilitas. 2. Kementerian disabilitas.
disabilitas. penyandang Keuangan.
disabilitas. 3. Otoritas Jasa
Keuangan.
e. Pemenuhan e. Tersedianya 1. Implementasi Kementerian Dalam 1. Kementerian Sosial Meningkatrya
hak hak pemberian Negeri. jurnlah daerah yang
pelindungan . . .

SK t'Jo 054065 C
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
-36-
TANTANGAN SASARAN AKSI HAM PENANGGUNG INSTANSI TERKAIT KRITERIA
NO STRATEGIS STRATEGIS JAWAB KEBERHASILAN
(1) (2) (3) (4) (s) (6)
pelindungan pelindungan bantuan sosial 2. Kementerian mengalokasikan
sosial sosial untuk Perencanaan bantuan sosial
penyandang penyandang kemandirian Pembangunan untuk kemandirian
disabilitas. disabilitas. dan aksesibilitas Nasional/Bappenas dan aksesibilitas
penyandang penyandang
disabilitas yang disabilitas.
harmonis
1. Pemerintah Meningkatnya
dengan jurnlah daerah yang
Daerah Provinsi.
peraturan
lainnya. 2. Pemerintah memasukkan aspek
Daerah bantuan sosial
Kabupaten lKota. kemandirian dan
aksesibilitas bagr
penyandang
disabilitas di dalam
perencanaan dan
penganggaran
daerah.
2. Penguatan

SK tlo 054066 C
PRE S I DEN
REPUtsLIK INDONESIA
-37-
TANTANGAN SASARAN AKSI HAM PENANGGUNG INSTANSI TERKAIT KRITERIA
NO STRATEGIS STRATEGIS JAWAB KEBERHASILAN
(1) (2) (3) (41 (s) (6)
2. Penguatan Kementerian Desa, 1. Kementerian Dalam Meningkatrya
program Desa Pembangunan Daerah Negeri. jurnlah desa yang
Inklusif dan Tertinggal, dan 2. Pemerintah Daerah mengalokasikan
Pemberian Transmigrasi. Provinsi. anggaran
layanan hak-hak penyandang
penyandang
3. Pemerintah Daerah
disabilitas di dalam
KabupatenlKota.
disabilitas melalui Anggaran
dana desa. Pendapatan dan
Belanja Desa.
3 Belum adanya Tersedianya sistem 1. Peningkatan Kementerian Dalam 1. Pemerintah Daerah Terpenuhinya
data terpilah yang pendataan terpilah perekaman KTP Negeri. Provinsi. perekaman KTP
terintegrasi di yang terintegrasi di elektronik bag 2. Pemerintah Daerah elektronik bag
semua sektor semua sektor penyandang Kabupaten/Kota. penyandang
pemerintahan dan pemerintahan dan disabilitas. disabilitas.
lembaga tentang lembaga tentang
penyandang penyandang
2. Membangun Kementerian Sosial. 1 Kementerian Dalam 1. Adanya peta jalan
sistem pendataan Negeri. perLunusan data
disabilitas. disabilitas.

terpilah

SK No 05"1061 C
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
-38-
TANTANGAN SASARAN AKSI HAM PENANGGUNG INSTANSI TERKAIT KRITERIA
NO STRATEGIS STRATEGIS JAWAB KEBERHASILAN
(1) (2t (3) (4) (s) (6)
terpilah 2. Badan Pusat Statistik. terpilah nasional
penyandang 3. Pemerintah Daerah penyandang
disabilitas yang Provinsi. disabilitas.
terintegrasi. 2.
4. Pemerintah Daerah Meningkatrrya
KabupatenlKota. jurnlah
penyandang
disabilitas yang
masuk dalam
sistem pendataan
nasional secara
terpilah
berdasarkan
ragam disabilitas,
kebutuhan alat
bantu, akomodasi
yang layak, dan
aksesibilitas.
4. Belum

SK No 054058 C
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
-39-
TANTANGAN SASARAN AKSI HAM PENANGGUNG INSTANSI TERKAIT KRITERIA
NO STRATEGIS STRATEGIS JAWAB KEBERHASILAN
(1) (2) (3) (4) (s) (6)
4 Belum Terpenuhinya hak-
memadainya hak akomodasi
akomodasi yang yang layak,
layak dan aksesibilitas, dan
aksesibilitas sistem informasi
penyandang bagi penyandang
disabilitas di disabilitas di
bidang: bidang:
a. Transportasi a. Transportasi Membangun sarana 1. Kementerian 1. Kementerian Sosial. 1. Mening!<atnya
darat, udara, darat, udara, dan prasarana Perhubungan. 2. Kementerian aksesibilitas dan
dan laut. dan laut. transportasi yang 2. Pemerintah Pekerjaan Umum akomodasi yang
aksesibel bagi Daerah Provinsi. dan Perumahan layak bagi
penyandang 3. Pemerintah Ralryat. penyandang
disabilitas. Daerah disabilitas di se}<tor
Kabupaten lKota transportasi darat,
laut, dan udara.

2. Meningkatnya

SK No 051069 C
PRES IOEN
REPI]BLIK INDONESIA
_40_
TANTANGAN SASARAN AKSI HAM PENANGGUNG INSTANSI TERKAIT KRITERIA
NO STRATEGIS STRATEGIS JAWAB KEBERHASILAN
(1) (21 (3) (41 (s) (6)
2. Meningkatnya
jumlah layanan
transportasi
yang akses dan
menyediakan
akomodasi yang
layak bagi
penyandang
disabilitas di
tingkat daerah.
b. Tempat b. Tempat ibadah Meningkatkan Kementerian Agama. 1. Pemerintah Daerah Meningkatnya
ibadah. aksesibilitas sarana Provinsi. aksesibilitas,
dan prasarana di 2. Pemerintah Daerah akomodasi yang
tempat-tempat Kabupaten lKota. layak bagi
ibadah bagi penyandang
penyandang disabilitas di
disabilitas. tempat ibadah.
c. Sistem

SK No 05.1070 C
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
_4t_
TANTANGAN SASARAN AKSI HAM PENANGGUNG INSTANSI TERKAIT KRITERIA
NO STRATEGIS STRATEGIS JAWAB KEBERHASILAN
(1) (2) (3) (4) (s) (6)
c. Sistem c. Peradilan Melaksanakan 1. Kementerian 1. Kementerian Meningkatnya
peradilan inklusif. Peraturan Hukum dan Hak Perencanaan sarana dan
inklusif. Pemerintah Nomor Asasi Manusia. Pembangunan prasarana, fisik dan
39 Tahun 2O2O Nasional/Bappenas. non-fisik, di
tentang Akomodasi 2. Sekretaris lembaga-lembaga
yang Layak untuk Mahkamah 2. Kementerian Sosial.
penegak hukum
Agung.
Penyandang bagi penyandang
Disabilitas dalam 3. Kejaksaan RI. disabilitas.
Proses Peradilan.
4. Kepolisian Negara
RI.
5. Sekretaris
Jenderal
Mahkamah
Konstitusi.

5. Belum

Si( lJo 054071 C


PRES IOEN
REPUBLIK INDONESIA
-42-
TANTANGAN SASARAN AKSI HAM PENANGGUNG INSTANSI TERKAIT KRITERIA
NO STRATEGIS STRATEGIS JAWAB KEBERHASILAN
(1) (2) (3) (41 (s) (6)

5 Belum optimal:rya Terpenuhinya hak


pemenuhan hak dan layanan
dan layanan bantuan hukum
bantuan hukum bag penyandang
bag. penyandang disabilitas yang
disabilitas yang berhadapan dengan
berhadapan hukum, meliputi:
dengan hukum.
1. Penyediaan 1. Optimalisasi 1. Kementerian 1. Kementerian Dalam Penyandang
layanan bantuan l.ayanan bantuan Hukum dan Hak Negeri. disabilitas
hukum, hukum bag Asasi Manusia. 2. Kementerian Sosial. berhadapan dengan
kesehatan, dan penyandang
3. hukum
psikososial yang disabilitas yang 2. Kementerian Kementerian
Kesehatan. mendapatkan
efektif bag berhadapan Pemberdayaan keadilan atas
penyandang dengan hr.rkum. Perempuan dan 4. Kementerian kekerasan yang
disabilitas yang Perlindungan Perencanaan dialami dalam
berhadapan Anak. Pembangunan proses penegakan
dengan hr.rkum. Nasional/Bappenas. hukum.
3. Kementerian

SK No 454072 C
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
_43_
TANTANGAN SASARAN AKSI HAM PENANGGUNG INSTANSI TERKAIT KRITERIA
NO STRATEGIS STRATEGIS JAWAB KEBERHASILAN
(1) (2) (3) (41 (s) (6)
3. Kementerian 5. Komisi Nasional Hak
Desa, Asasi Manusia.
Pembangunan 6. Komisi Nasional Anti
Daerah Kekerasan Terhadap
Tertinggal, dan Perempuan.
Transmigrasi.
+. Sekretaris
Mahkamah
Agung.
5. Pemerintah
Daerah Provinsi.
6. Pemerintah
Daerah
Kabupaten lKota.
2. Pelaksanaan

SK No 054073 C
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
-44-
TANTANGAN SASARAN AKSI HAM PENANGGUNG INSTANSI TERKAIT KRITERIA
NO STRATEGIS STRATEGIS JAWAB KEBERHASILAN
(1) (2) (3) (4) (s) (6)
2. Pelaksanaan 2. Pemberian 1. Kementerian 1. Kementerian Dalam Peningkatan
pemulihan layanan Pemberdayaan Negeri. layanan kesehatan
secara kesehatan fisik Perempuan dan 2. Kementerian Sosial. f,rsik dan
menyeluruh dan psikososial Perlindungan 3. Kementerian psikososial
dan efektif bagi bagi Anak. Kesehatan. penyandang
penyandang penyandang 2. Lernbaga 4. Kementerian
disabilitas yang
disabilitas yang disabilitas yang Perlindungan berhadapan dengan
berhadapan Perencanaan
berhadapan Saksi dan Pembangunan
hukum.
dengan hukum. dengan hukum. Korban. Nasional/Bappenas.
3. Pemerintah 5. Komisi Nasional Hak
Daerah Provinsi. Asasi Manusia.
4. Pemerintah 6. Komisi Nasional Anti
Daerah
Kekerasan Terhadap
Kabupaten/Kota. Perempuan.

D. KELOMPOK.

SK No 054074C
PRES IDEN
REPUBLIK INOONESIA
-45-
D. KELOMPOK SASARAN MASYARAKAT HUKUM ADAT

TANTANGAN SASARAN AKSI HAM PENANGGUNG INSTANSI TERKAIT KRITERIA


NO STRATEGIS STRATEGIS JAWAB KEBERHASILAN
(1) (2) (3) (4) (s) (6)
1 Belum Menguatnya 1. Peningkatan Kementerian Dalam 1. Kementerian Terpenuhinya perekaman
memadainya jaminan hukum perekaman KTP Negeri. Lingkungan Hidup dan KTP elektronik bag
perlindungan dan kebijakan elektronik bag Kehutanan. Kelompok Masyarakat
hukum bag perlindungan Kelompok 2. Kementerian Kelautan Adat.
Kelompok terhadap Masyarakat Adat. dan Perikanan.
MasyarakatAdat. Kelompok 2. Mendorong Kementerian Dalam 3. Kementerian Hukum Tersedianya jaminan
Masyarakat Adat. Pengakuan dan Negeri. dan Hak Asasi hlrkum pengakuan dan
Perlindrrngan Manusia. perlindungan atas hak-
Kelompok 4. Kementerian Desa,
hak Kelompok
Masyarakat Adat. Pembangunan Daerah
Tertinggal, dan Masyarakat Adat.
1. Kementerian Transmigrasi. Adanya jaminan hukum
Sosial. 5. Pemerintah Daerah dan perlindungan bag
2. Kementerian Provinsi. Kelompok Masyarakat
Pemberdayaan Adat dari praktik
Perempuan dan
Perlindungan

SK No 054075 C
PRES I DEN
REPUBLIK INDONESIA
-46-
TANTANGAN SASARAN AKSI HAM PENANGGUNG INSTANSI TERKAIT KRITERIA
NO STRATEGIS STRATEGIS JAWAB KEBERHASILAN
(1) (2) (3) (41 (s) (6)
Perlindungan 6. Pemerintah Daerah diskriminasi dan
Anak. KabupatenlKota. kekerasan

3. Mengidentifikasi 1. Kementerian 1. Kementerian Hukum Tersedianya jaminan


dan mendata Lingkungan dan Hak Asasi hukum pengakuan dan
entitas Hidup dan Manusia. perlindungan atas hak-
Kelompok Kehutanan. 2. Kementerian Sosial. hak Kelompok Masyarakat
Masyarakat Adat 2. Kementerian
3. Kementerian Desa, Adat.
sebagai bentuk Kelautan dan Pembangunan Daerah
pengakuan dan Perikanan. Tertinggal, dan
perlindungan. 3. Pemerintah Transmigrasi.
Daerah Provinsi. 4. Kementerian Dalam
4. Pemerintah Negeri.
Daerah
Kabupaten lKota.

2. Masih

SK lrJo 454076 C
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
-47 -

TANTANGAN SASARAN AKSI HAM PENANGGUNG INSTANSI TERKAIT KRITERIA


NO STRATEGIS STRATEGIS JAWAB KEBERHASILAN
(1) (2) (3) (4) (s) (6)
2 Masih adanya Peningkatan Melaksanakan 1. Kementerian 1. Kementerian Dalam Terlaksananya upaya
kasus-kasus penyelesaian upaya pendekatan Lingkungan Negeri. pendekatan non litigasi
konflik lahan jumlah konflik non litigasi dalam Hidup dan 2. Kementerian Desa, dalam penyelesaian
yang lahan Kelompok penyelesaian Kehutanan. Pembangunan konflik lahan Kelompok
melibatkan Masyarakat Adat konflik lahan 2. Kementerian Daerah Tertinggal, Masyarakat Adat.
Kelompok berbasis HAM. Kelompok Kelautan dan dan Transmigrasi.
Masyarakat Masyarakat Adat. Perikanan. 3. Kementerian Sosial.
Adat.
4. Kepolisian Negara RI.
5. Kejaksaan RI.
6. Sekretaris
Mahkamah Agung.
7. Pemerintah Daerah
Provinsi.
8. Pemerintah Daerah
Kabupaten lKota.
3. Kurangnya

SK tilo 054071 C
PRES I DEN
REPIJELIK INDONESIA
_48_
TANTANGAN SASARAN AKSI HAM PENANGGUNG INSTANSI TERKAIT KRITERIA
NO STRATEGIS STRATEGIS JAWAB KEBERHASILAN
(1) (21 (3) (4) (s) (6)
3 Kurangnya Peningkatan Mendorong 1. Kementerian 1. Kementerian Hukum Adanya partisipasi
pelibatan partisipasi partisipasi Dalam Negeri. dan Hak Asasi Manusia. Kelompok Masyarakat
masyarakat adat masyarakat adat Kelompok 2. Kementerian Desa, 2. Pemerintah Daerah Adat dalam proses
dalam proses dalam proses Masyarakat Adat Pembangunan KabupatenlKota. periztnart
perizinan periztnan dalam proses Daerah Tertinggal, perusahaan / perkebunan
perusahaan perusahaan yang perizinan dan Transmigrasi. yang potensial
yang potensial potensial perusahaan/
3. Kementerian berdampak pada hak-
berdampak pada berdampak pada perkebunan yang
Lingkungan Hidup hak Kelompok
hak-hak hak-hak potensial
dan Kehutanan. Masyarakat Adat.
Kelompok Kelompok berdampak bag,
Masyarakat Masyarakat Adat, Kelompok
4. Kementerian
Agraria dan Tata
Adat, khususnya Masyarakat Adat.
Ruang/Badan
khususnya badan usaha
Per[anahan
badan usaha milik
Nasional.

milik

St( No 05.1073 C
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
_49_
TANTANGAN SASARAN AKSI HAM PENANGGUNG INSTANSI TERKAIT KRITERIA
NO STRATEGIS STRATEGIS JAWAB KEBERHASILAN
(1) (2) (3) (41 (s) (6)
milik negara/daerah. 5. Pemerintah
rlegaraldaerah. Daerah Provinsi.
4 Belum Terpenuhinya hak
optima}eya dan layanan
pemenuhan hak bantuan hukum
dan layanan bagrKelompok
bantuan hukum Masyarakat Adat
bagr Kelompok yang berhadapan
Masyarakat Adat dengan hukum,
yang berhadapan meliputi:
dengan hukum.
1. Penyediaan Optimalisasi 1. Kementerian 1. Kementerian Dalam Kelompok Masyarakat
layanan l"ayanan bantuan Hukum dan Hak Negeri. Adat berhadapan dengan
bantuan hukum bagr Asasi Manusia. hukum mendapatkan
hukum

SK No 054419 C
PRES IDEN
REPTJBLIK INDONESIA
-50-
TANTANGAN SASARAN AKSI HAM PENANGGUNG INSTANSI TERKAIT KRITERIA
NO STRATEGIS STRATEGIS JAWAB KEBERHASILAN
(1) (21 (3) (4) (s) (6)
hukum, Kelompok Masyarakat 2. Kementerian 2. Kementerian Sosial. keadilan atas kekerasan
kesehatan, dan Adat yang Pemberdayaan 3. Kementerian yang dialami dalam
psikososial berhadapan dengan Perempuan dan Kesehatan. proses penegakan
yang efektif bagi hukum. Perlindungan hukum.
4. Kementerian
Kelompok Anak.
Perencanaan
Masyarakat 3. Kementerian Desa, Pembangunan
Adat yang Pembangunan Nasional/Bappenas.
berhadapan Daerah Terlinggal,
dengan hukum.
5. Komisi Nasional Hak
dan Transmigrasi.
Asasi Manusia.
4. Sekretaris
Mahkamah Agung.
5. Pemerintah
Daerah Provinsi.
6. Pemerintah
Daerah

St( No 054080 C
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
-51 -
TANTANGAN SASARAN AKSI HAM PENANGGUNG INSTANSI TERKAIT KRITERIA
NO STRATEGIS STRATEGIS JAWAB KEBERHASILAN
(1) (2) (3) (4) (s) (6)
Daerah
KabupatenlKota.
2. Pelaksanaan Pemberian layanan 1. Kementerian 1 Kementerian Dalam Peningkatan layanan
pemulihan kesehatan fisik dan Pemberdayaan Negeri. kesehatan fisik dan
secara psikososial bagi Perempuan dan 2 Kementerian Sosial. psikososial Kelompok
menyeluruh Kelompok Perlindungan Masyarakat Adat yang
3 Kementerian
dan efektif Masyarakat Adat Anak.
Kesehatan. berhadapan dengan
bagi Kelompok yang berhadapan 2. Lembaga hukum.
Masyarakat
4 Kementerian
dengan hukum. Perlindungan Perencanaan
Adat yang Saksi dan Pembangunan
berhadapan Korban. Nasional/Bappenas.
dengan
3. Pemerintah 5 Komisi Nasional
hukum. Daerah Provinsi.
Hak Asasi Manusia.
4. Pemerintah
Daerah

SK No 054081 C
PRES IOEN
REPUELIK INDONESIA

-52-
TANTANGAN SASARAN AKSI HAM PENANGGUNG INSTANSI TERKAIT KRITERIA
NO STRATEGIS STRATEGIS JAWAB KEBERHASILAN
(1) l2l (3) (4) (s) (6)
Daerah 6. Komisi Nasional
Kabupaten/Kota. Anti Kekerasan
Terhadap
Perempuan.

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Salinan sesuai dengan aslinya


KEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARA ttd
REPUBLIK INDONESIA
Perundang-undangan
i Hukum, JOKO WIDODO

ilvanna Djaman

SK No 054086 C

Anda mungkin juga menyukai