Anda di halaman 1dari 35

Perencanaan Dan

Penganggaran
Responsif Gender
E-Learning Perencanaan dan
Penganggaran Responsif Gender
PUSDIKLAT ANGGARAN DAN PERBENDAHARAAN
BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEUANGAN
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

Jl. Raya Puncak KM 72, Gadog, Megamendung, Kabupaten Bogor 16720


Telepon: (0251) 8244771 E-Mail: pusdiklatap@kemenkeu.go.id
01 PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN RESPONSIF GENDER (PPRG)

1 Dasar Hukum PPRG

OUTLINE 2 Perkembangan Pelaksanaan PPRG di Kementerian Keuangan

3 Definisi dan Manfaat Perencanaan dan Penganggaran Responsif Gender (PPRG)

4 Definisi, Kategori dan Contoh Anggaran Responsif Gender (ARG)

5 Gambaran Umum Tahapan PPRG

6 Analisis Gender Melalui Gender Analysis Pathway dan Tahapannya

7 KAK/TOR Anggaran Responsif Gender (ARG) dan Contohnya

8 Quality Assurance KAK/TOR yang memuat ARG melalui Reviu APIP

Mind Map PPRG Kemenkeu


9

02 PENANDAAN ANGGARAN TEMATIK ARG PADA APLIKASI KRISNA RENJA K/L

1 Kebijakan Penandaan Anggaran Tematik ARG

2 Implementasi Penandataan Anggaran Tematik ARG dalam Aplikasi KRISNA RENJA K/L
01

Perencanaan dan
Penganggaran Responsif
Gender (PPRG)

3
1.1. DASAR HUKUM PPRG KEMENKEU
Pengarusutamaan Gender dalam Pembangunan Nasional
Inpres No. 9 Tahun 2000 1

Perpres No. 5 Tahun 2010 dicabut terakhir Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN)
dengan Perpres No. 18 Tahun 2020 2 Tahun 2010-2014 diperbaharui pada RPJMN Tahun 2020-2024

PMK No. 62 Tahun 2023 Perencanaan Anggaran, Pelaksanaan Anggaran, Serta


3
Akuntansi dan Pelaporan Keuangan

Permen PPN/Kepala Bappenas No.1 Tahun Tata Cara Penyusunan, Penelaahan dan Perubahan Renja K/L
2021 4

PMK No. 77/PMK. 01/2020 diubah terakhir Rencana Strategis Kemenkeu Tahun 2020-2024
5
dengan PMK No.87/PMK.01/2020

6 Pedoman Implementasi PUG di Lingkungan Kemenkeu


KMK No. 807/KMK. 01/2018

6 Panduan Teknis Penyusunan Rencana kerja dan Anggaran TA


SE-8/MK.1/2023
2024 di Lingkungan Kemenkeu
1.3. DEFINISI DAN MANFAAT PPRG
PPRG adalah Upaya mempercepat implementasi PUG dengan cara mengintegrasikan perspektif gender dalam perencanaan dan penganggaran di sektor-sektor
pembangunan. Syarat Implementasi PPRG adalah :
(1) Dukungan dan komitmen pimpinan (2) Fokus pada kebijakan Prioritas Nasional dan pencapaian SDG’s serta bersifat pelayanan pada masyarakat, (3) Tersedia data
terpilah

1 2
Peningkatan efisiensi,
Meningkatkan kesadaran dan pemahaman
para pembuat keputusan tentang pentingnya
efektivitas,transparansi dan
akomodasi isu gender sesuai dengan tugas akuntablilitas anggaran dalam
dan fungsi K/L
mewujudkan kesetaraan
Manfaat

Menjamin alokasi anggaran


PPRG
Menjamin agar kebutuhan dan
pembangunan memberi manfaat yang aspirasi laki-laki, perempuan dan
adil bagi laki-laki dan perempuan. kelompok rentan diakomodir dalam
belanja negara
3 4

Hasil dari PPRG adalah ARG


1.2 PERKEMBANGAN PELAKSANAAN PPRG DI KEMENKEU
Tahun 2009 : Tahun 2017 : Tahun 2018 : Tahun 2020 sd sekarang :
▪ Awal penerapan PPRG ▪ Sinkronisasi Proses Perencanaan ▪ Penguatan PUG dan PPRG di ▪ Redesain Sistem Perencanaan dan
▪ Konsep Gender & ARG dan Penganggaran lingkungan Kementerian Keuangan Penganggaran (RSPP)
▪ GBS ▪ Penandaaan Tematik ARG pada level ▪ Optimalisasi PUG melalui 7 (tujuh) ▪ Penandaaan Tematik ARG pada RO
Tahun 2012 : Keluaran/Output (Aplikasi KRISNA Prasyarat PUG), PPRG dan ARG di (KRISNA & SAKTI)
▪ Stranas Percepatan PUG dan Aplikasi RKA-KL) lingkungan Kemenkeu ▪ Lembar Penelahaan GBS oleh APIP K/L
melalui PPRG ▪ GBS sbg dokumen pendukung ▪ Quality Assurance GBS oleh APIP ▪ Pedoman Pengawasan Implementasi
▪ Konsep PPRG penyusunan Renja K/L dan RKA- K/L dan format reviu APIP PUG dan PPRG oleh Itjen Kemenkeu
▪ Kemenkeu salah satu driver K/L Tahun 2019: ▪ Simplifikasi ARG (Penghapusan GBS
PPRG Nasional ▪ Quality Asurance RKA K/L oleh ▪ Buku Pedoman Penandaan ARG dan integrasi Gender dalam TOR)
APIP (termasuk dok. GBS) oleh K/L (BAPPENAS)

2009-2016 2017 2018-2019 2020-Sekarang

PMK JUKSUNLAH RKA-K/L: ▪ PP 17 tahun 20017 ▪ KMK 807/MK.01/2018 ▪ SE Bersama Menteri Keuangan dan
▪ PMK 119/PMK.02/2009 ▪ PMK 94/PMK.02/2017 ▪ PMK 142/PMK.02/2018 Menteri PPN/Kepala Bappenas No S-
▪ PMK 104/PMK.02/2010 ▪ Permen PPN/Bappenas 9 /2017 ▪ PMK 208/PMK.02/2019 122/MK.2/2020 dan B-
▪ PMK 93/PMK.02/2011 517/M.PPN/D.8/PP.04.03/05/2020
▪ PMK 112/PMK.02/2012 ▪ Perdirjen Anggaran 5/AG/2020, 6/AG/2021
▪ PMK 94/PMK.02/2013 dan 4/AG/2022
▪ PMK 136/PMK.02/2014
▪ Per Men PPN/Bappenas 1/2021
▪ PMK 119/PMK.02/2015
▪ Per Irjen nomor 8/IJ/2022
▪ PMK 163/PMK.02/2016
▪ PMK 62 Tahun 2023
SE BERSAMA 4 MENTERI STRANAS
▪ SE-8/MK.1/2023
PERCEPATAN PUG MELALUI PPRG
(2012)
1.4. DEFINISI, KATEGORI DAN CONTOH ARG
Anggaran Responsif Gender merupakan alokasi anggaran yang memberikan perhatian secara konsisten dansistematis untuk merespon
kebutuhan, permasalahan, aspirasi, dan pengalaman perempuan dan laki-laki yang bertujuan untuk mewujudkan kesetaraan gender.

PRINSIP ARG KATEGORI ARG

1. ARG bukanlah program dan ANGGARAN KHUSUS(SPESIFIK) TARGET GENDER


anggaran yang terpisah untuk Anggaran untuk pemenuhan kebutuhan dasar yang ditujukan secara spesifik sesuai jenis kelamin baik
laki-laki dan perempuan laki-laki dan perempuan berdasarkan hasil analisis gender.
2. ARG bukanlah dasar atau Termasuk juga pemenuhan kebutuhan bagi kelompok rentan (lansia, anak-anak, perempuan hami dan
alasan untuk meminta menyusui serta penyandang disabilitas).
tambahan alokasi anggaran
3. ARG bukan berarti ada jumlah ANGGARAN KESETARAAN GENDER
program dan alokasi dana 50% Anggaran untuk mengatasi masalah kesenjangan gender agar terwujud kesetaraan gender
untuk laki-laki dan 50% untuk berdasarkan hasil analisis gender.
perempuan dalam setiap Dalam rangka mengurangi kesenjangan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) laki-laki dan
kegiatan perempuan, dan meningklatkan Indeks Pembangunan Gender (IPG)
4. ARG sebagai pola anggaran
yang akan menjembatani ANGGARAN PELEMBAGAAN PUG
kesenjangan status, partisipasi
Yaitu anggaran untuk penguatan pelembagaan PUG, untuk memperkuat pelaksanaan
dan tanggung jawab antara
tujuh prasyarat PUG
laki-laki dan perempuan
1.4. DEFINISI, KATEGORI DAN CONTOH ARG
ANGGARAN KHUSUS TARGET ANGGARAN KESETARAAN
GENDER ANGGARAN PELEMBAGAAN PUG
GENDER
1. Diklat kepemimpinan bagi pejabat • Kegiatan Tim/Pokja PUG
1. Penyediaan toilet terpisah 2. Perumusan kebijakan Pembiayaan
2. Perumusan kebijakan maternity leave Seperti:
Ultra Mikro a. Peningkatan kapasitas SDM (capacity
dan paternity leave
3. Perumusan kebijakan Bantuan building, sosialisasi, bimtek , e-
3. Program Pembelajaran Kepemimpinan
Perempuan
Langsung Tunai (BLT) Desa learning PUG-PPRG, advokasi PUG,
4. Peluncuran Inisiatif Kepemimpinan 4. Perumusan kebijakan Pajak Ditanggung dsb)
Perempuan Kemenkeu Pemerintah bagi UMKM b. Penyediaan media Komunikasi,
5. Perumusan Alokasi DAK Non Fisisk 5. Penerimaan mahasiswa STAN melalui Informasi, dan Edukasi PUG-PPRG
Dana Pelayanan Pemberdayaan program afirmasi dari Prov Papua, (penyusunan buku pedoman/buku
Perempuan dan Perlindungan Anak Papua Barat, Maluku, Maluku Utara, saku, brosur, website, gender
6. Perumusan DAK Non Fisik, Dana dan Nusa Tenggara Timur campaign, dsb),
Bantuan Operasional Kesehatan dan KB 6. Rekrutmen CPNS di lingkungan c. Penyelenggaraan kegiatan KIE PUG
7. Perumusan TKDD untuk mendukung Kemenkeu dengan formasi khusus seperti Lomba Implementasi PUG
pelaksanaan kegiatan intervensi stunting yang dapat dilamar penyandang d. Dll
disabilitas dan putra putri Papua.
7. Webinar Penanganan Tindak
Pelecehan Seksual di tempat kerja
1.5. GAMBARAN UMUM TAHAPAN PPRG
1 PERENCANAAN 2 PENGANGGARAN 3 QUALITY ASSURANCE ARG

a. Penyusunan rencana kebijakan a. Penandaan anggaran (budget tagging) ARG a. Pengujian atas kualitas dan
responsif gender didahuli dengan pada Aplikasi KRISNA RENJA K/L akan relevansi ARG dalam
analisis gender dengan terbawa dalam Aplikasi SAKTI- Modul TOR/KAK ARG (Gender Action
instrument Gender Analysis Penganggaran. Bugdet). sebagai dokumen
Pathway (GAP) pada Rincian b. TOR/KAK ARG (Gender Action Bugdet). juga pedukung RKA-K/L sebagai
Output pada Renja K/L oleh Unit dilampirkan kembali sebagai dokumen salah satu fokus reviu APIP K/L
Eselon I. pendukung penyusunan RKA-K/L dan
b. Dituangkan dalam TOR/KAK ARG diupload dalam Aplikasi SAKTI Modul
(Gender Action Bugdet) sebagai Penganggaran, beserta Form Penandaan
dokumen pendukung Renja K/L Anggaran
diupload dalam Aplikasi KRISNA c. Proses penandaan anggaran ARG di Kantor
RENJA K/L Pusat/ Unit Eselon I akan terbawa dalam
c. Penandaan anggaran (budget penyusunan RKA-K/L di Satker atas RO yang
tagging) ARG pada Aplikasi sama. Satker mengupload TOR/KAK ARG
KRISNA RENJA K/L pada Rincian (Gender Action Bugdet). dalam rangka
Output (RO) penyusunan RKA-K/L Satker beserta Form
Penandaan Anggaran
1.6. ANALISIS GENDER MELALUI GENDER ANALYSIS PATHWAY (GAP)
DATA TERPILAH ANALISIS GENDER
Identifikasi kesenjangan laki-laki dan perempuan
Identifikasi potensi dan kebutuhan laki-laki dan perempuan ❑ Analisis Gender adalah proses identifikasi
(menemukenali) isu gender yang disebabkan
❑ Data terpilah merupakan data yang dipilah pembedaan laki-laki dan perempuan dalam mendapat
(dikumpulkan, dianalisa, dan disajikan) berdasar akses dan partisipasi dalam memperoleh manfaat
variable atau berbagai jenis ciri atau karakteristik (dapat pembangunan serta kontrol/penguasaan terhadap
berupa jenis kelamin, umur, wilayah, dan sebagainya). sumber daya.
❑ Dalam rangka analisis gender, data perlu dipilah ❑ Secara umum terdapat beberapa metode analisis
menurut jenis kelamin (sex disaggregated data) yang gender yaitu : Metode Harvard, Metode Moser dan
menggambarkan status, peran, kondisi, dan kebutuhan Metode Gender Analyis Pathway (GAP). Adapun Alat
laki-laki dan perempuan di berbagai bidang analisis gender yang direkomendasikan secara nasional
pembangunan. adalah Gender Analysis Pathway (GAP) atau Alur Kerja
❑ Data terpilah berdasar jenis kelamin adalah yang Analisis Gender (dalam 9 Langkah).
umumnya disebut sebagai “Data Terpilah” dalam ❑ GAP merupakan alat bantu untuk perencanaan,
konteks PUG. penganggaran, serta monev dalam implementasi PUG
❑ Data terpilah dapat berupa data statistic kuantitatif ❑ Dengan GAP, perencana dapat mengidentifikasi
maupun kualitatif (seperti hasil survey, hasil FGD, kesenjangan gender dan permasalahan gender (gender
kajian, hasil pengamatan atau hasil intervensi yang issue) serta sekaligus menyusun rencana
sedang dilakukan) kebijakan/program/kegiatan pembanguna untuk
memperkecil atau menghapus kesenjangan gender
1.6.TAHAPAN GENDER ANALYSIS PATHWAY/GAP
I. ANALISIS KEBIJAKAN YANG RESPONSIF GENDER

1 PILIH KEBIJAKAN/PROGRAM/KEGIATAN YANG AKAN DIANALISIS


Yang akan dinyatakan untuk mengurangi kesenjangan geder

2 MENYAJIKAN DATA PEMBUKA WAWASAN


Sajikan data terpilah berdasar jenis kelamin untuk membuka wawasan, baik data kuantitatif maupun data kualitatif, bersumber dari data primer maupun
data sekunder, dari stakeholder internal maupun eksternal.

MENGENALI ISU GENDER


Dapatkan isu gender yang tercermin dari data terpilah berdasar jenis kelamin yang berimplikasi pada pembedaan perlakuan atas dasar jenis kelamin
(kesenjangan antara laki-laki dan perempuan)

3 FAKTOR KESENJANGAN GENDER 4 SEBAB KESENJANGAN INTERNAL 5 SEBAB KESENJANGAN EKSTERNAL

Tentukan faktor kesenjangan gender (dalam hal Akses, Partisipasi, Kontrol, dan Manfaat). Pilih yang relevan saja.
1.6. TAHAPAN GENDER ANALYSIS PATHWAY/GAP
II. FORMULASI KEBIJAKAN RENCANA AKSI

6 REFORMULASI TUJUAN
Tentukan reformulasi tujuan untuk mengatasi isu gender tersebut, yaitu rencana aksi untuk mengurangi kesenjangan gender tersebut lalu jelaskan

7 RENCANA AKSI
Tentukan rencana aksi yang tertuang dalam Rincian Output pada RKA K/L yang akan dihasilkan untuk mengatasi isu gender tersebut, yaitu rencana aksi
untuk mengurangi kesenjangan gender tersebut lalu jelaskan

III. PENGUKURAN HASIL

8 DATA DASAR 9 INDIKATOR KINERJA


Untuk mengukur kemajuan progress/monev ( dapat berasal dari data Untuk mengukur hasil baik kuantitatif maupun kualitatif dan
pembuka wawsan) untuk menentukan Alokasi Anggaran untuk Dampak/hasil Rincian Output yang dikaitkan untuk mengurangi isu
mencapai Rincian Output pada RKA K/L gender dalam rangka arah perbaikan ke arah kesetaraan gender
1.6.MATRIKS GENDER ANALYSIS GENDER (GAP)
Langkah 1 Langkah 2 Langkah 3 Langkah 4 Langkah 5 Langkah 6 Langkah 7 Langkah 8 Langkah 9

1 2 3 4
Isu Gender 5 6
Kebijakan dan Rencana ke7Depan 8Pengukuran Hasil 9
Pilih Program/
Kegiatan/
Data Pembuka
Rincian Output Sebab
Wawasan Sebab Kesenjangan
yang akan Faktor Kesenjangan Kesenjangan Reformulasi Tujuan Rencana Aksi Data Dasar Indikator Kinerja
dianalisis Eksternal
Internal

Identifikasi dan Sajikan data Temu kenali isu Temu kenali isu Temu kenali Reformulasikan tujuan Tetapkan rencana Tetapkan Tetapkan
tuliskan tujuan pembuka gender di proses gender di internal penyebab faktor kebijakan bila tujuan aksi/kegiatan yang baseline yang indikator kinerja
dari kebijakan/ wawasan, perencanaan dengan lembaga dan/atau kesenjangan gender yang ada saat ini belum merujuk pada diambil dari data (baik capaian
program yang terpilah memperhatikan budaya organisasi yang datang dari responsif gender. tujuan yang pembuka output maupun
kegiatan menurut jenis faktor kesenjangan; yang dapat lingkungan responsif gender wawasan pada outcome) yang
kelamin: akses, partisipasi, menyebabkan eksternal lembaga Tujuan ini harus untuk mengatasi langkah 2 yang mengatasi
kuantitatif/kuali kontrol, dan manfaat. terjadinya isu pada proses menjawab sebab kesenjangan dan relevan dengan kesenjangan
tatif. gender. pelaksanaan kesenjangan yang penyebabnya yang tujuan dan gender di
(Hanya cantumkan program. diidentifikasi di langkah ada di langkah 3, dapat diukur. langkah 3, 4,
faktor kesenjangan 3, 4, dan 5. 4, dan 5. dan 5.
yang relevan).
1.6. SIMULASI SEMBILAN LANGKAH DALAM MEMBUAT GENDER ANALYSIS PATHWAY (GAP)
CONTOH: KEBIJAKAN PEMBIAYAAN ULTRA MIKRO
1. Pilih PROGRAM, KEGIATAN dan RINCIAN OUTPUT pada RKA-K/L Unit Eselon I atau Satker yang terdapat isu gender di dalamnya. Isu Gender
adalah isu yang muncul akibat kesenjangan gender yang berimplikasi pada pembedaan perlakuan atas dasar jenis kelaminnya. Rincian Output
dimaksudkan untuk mengurangi kesenjangan gender antara laki-laki dan perempuan dalam pembangunan. Sebagai contoh dari RKA K/L Ditjen
Perbendaharaan Tahun 2022
• Program: Dukungan Manajemen
• Kegiatan: Pelaksanaan Tugas Khusus (Special Mission)
• Rincian Output : Pendanaan untuk Usaha Mikro yang terfasilitasi Pembiayaan Ultra Mikro

2. Dapatkan DATA TERPILAH berdasar jenis kelamin untuk membuka wawasan, baik data kuantitatif maupun data kualitatif. Data terpilah dapat
bersumber dari data primer maupun data sekunder, dimana data primer merupakan data terpilah atas persoalan kesenjangan gender dari
stakeholder internal maupun eksternal (antara laki-laki dan perempuan, manula/anak-anak dan manusia usia dewasa, normal dan difabel)
• Jumlah stakeholder eksternal dari sisi pelaku Usaha Mikro adalah 44 juta orang atau 69,03% dari total pelaku UMKM di Indonesia (Data
Sekunder dari Kemenkop UKM Tahun 2020)
Karena ini kegiatan lanjutan yang telah dilaksanakan sejak tahun 2017, dapatkan data terpilah capaian sebagai monev atas pelaksanaan kegiatan
tersebut.
• Sejak digulirkan tahun 2017, pembiayaan Ultra Mikro telah menjangkau pada 3.440.045 Debitur, dimana 93,65% adalah perempuan

3. Dapatkan isu gender pada komponen input (isu yang muncul akibat kesenjangan gender) yang tercermin dalam data terpilah yang berimplikasi
pada pembedaan perlakuan atas dasar jenis kelamin dalam empat faktor, yaitu Akses, bagaimana kesempatan dalam memperoleh manfaat
pembangunan. Partisipasi, bagaimana kepesertaan dalam kegiatan. Kontrol, bagaimana peran dalam pengambilan keputusan dalam
pembangunan. Manfaat, bagaimana peran dalam menerima dan menggunakan hasil pembangunan (pilih yang relevan saja). Sehingga Faktor
kesenjangan : pelaku UMKM usaha ultra mikro kesulitan untuk mengakses pembiayaan usaha ke perbankan khususnya untuk plafon di bawah
Rp10 juta karena tidak mampu menyediakan agunan dan tidak mampu memenuhi syarat-syarat yang diminta perbankan / penyalur kredit KUR.
1.6. SIMULASI
URUTAN LANGKAH DALAM MEMBUAT GENDER ANALYSIS PATHWAY (GAP)
4. Sebab kesenjangan internal : pelaku UMKM usaha ultra mikro kesulitan untuk mengakses pembiayaan usaha khususnya untuk plafon di bawah Rp10
juta karena mereka tidak mampu menyediakan agunan dan tidak mampu memenuhi syarat-syarat yang diminta perbankan/penyalur kredit KUR

5. Sebab kesenjangan eksternal : Pelaku UMKM usaha skala mikro tidak memperoleh informasi terkait kredit program pemerintah, adanya keengganan
lembaga penyalur untuk menyalurkan kredit kepada masyarakat miskin karena risiko kredit tinggi.

6. Tentukan formulasi tujuan yang tertuang dalam Rincian Output untuk mengatasi isu kesenjangan gender : Mempermudah akses pembiayaan bagi
pelaku UMKM yang selama ini tidak terfasilitasi pembiayaan perbankan

7. Tentukan rencana aksi yang tertuang dalam Rincian Output pada RKA K/L yang akan dihasilkan untuk mengatasi isu gender tersebut, yaitu rencana aksi
untuk mengurangi kesenjangan gender tersebut lalu jelaskan. Rencana Aksi : Pelaksanaan Sosialisasi tentang Pembiayaan Ultra Mikro dan Pelaksanaan
Penyaluran Pembiayaan Ultra Mikro

8. Tentukan alokasi anggaran untuk mencapai rencana aksi yang tertuang dalam Rincian Output pada RKA K/L.
• Selama tahun 2020 terdapat 1.765.974 pelaku usaha mikro yang telah terfasilitasi pembiayaan Ultra Mikro, dengan nilai penyaluran sebesar
Rp 6.013.336.909.619
• Sehingga secara akumulatif, sejak pembiayaan ini digulirkan pada pertengahan 2017, telah menjangkau sebanyak 3.440.045 pelaku usaha
mikro yang terfasilitasi pembiayaan UMi dengan nilai penyaluran sebesar Rp11.050.789.136.287
• Alokasi anggaran TA 2022 pada Rincian Output Pendanaan untuk Usaha Mikro yang terfasilitasi Pembiayaan Ultra Mikro adalah RP
22.012.457.000,00
9. Tentukan dampak/hasil Rincian Output yang dikaitkan untuk mengurangi isu gender dalam rangka arah perbaikan ke arah kesetaraan gender.
• Pembiayaan Ultra Mikro bertujuan untuk menyediakan fasilitas pembiayaan yang mudah dan cepat bagi pelaku Usaha Ultra Mikro serta
menambah jumlah wirausaha yang difasilitasi oleh Pemerintah. Target tahun 2022 sebanyak 1,9 juta pelaku usaha ultra mikro atau secara
akumulatif mencapai 7,1 juta pelaku usaha
1.6. CONTOH PENGISIAN MATRIKS GAP (PEMBIAYAAN ULTRA MIKRO)
Langkah 1 Langkah 2 Langkah 3 Langkah 4 Langkah 5 Langkah 6 Langkah 7 Langkah 8 Langkah 9
Pilih Program/ Isu Gender Kebijakan dan Rencana ke Depan Pengukuran Hasil
Kegiatan/
Rincian Output Data Pembuka Wawasan Sebab
Faktor Sebab Kesenjangan
yang akan Kesenjangan Reformulasi Tujuan Rencana Aksi Data Dasar Indikator Kinerja
Kesenjangan Eksternal
dianalisis Internal
Program : Data UMKM dari Kementerian Usaha ultra Kebijakan yang telah Pelaku UMKM usaha skala Mempermudah akses 1. Pelaksanaan Selama tahun 2020 Pembiayaan UMi
Dukungan Koperasi dan UKM adalah mikro kesulitan ada terkait UMKM mikro tidak memperoleh pembiayaan bagi pelaku Sosialisasi terdapat 1.765.974 bertujuan untuk
Manajemen sejumlah ± 64 juta. Data pelaku untuk belum menyentuh informasi terkait kredit UMKM yang selama ini tentang pelaku usaha mikro menyediakan fasilitas
Usaha Mikro sebanyak 44 juta mengakses seluruh lapisan program pemerintah tidak terfasilitasi Pembiayaan yang telah terfasilitasi pembiayaan yang
Kegiatan : (69,03% dari UMKM). pembiayaan pelaku UMKM, pembiayaan perbankan Ultra Mikro pembiayaan UMi, mudah dan cepat
Pelaksanaan Selama tahun 2020 terdapat usaha terutama pelaku Adanya keengganan 2. Pelaksanaan dengan nilai penyaluran bagi Usaha Ultra
Tugas Khusus 1.765.974 pelaku usaha mikro khususnya usaha mikro yang lembaga penyalur untuk Penyaluran sebesar Mikro serta
(Special Mission) yang telah terfasilitasi pembiayaan untuk plavon di kebanyakan dari menyalurkan kredit kepada Pembiayaan Rp6.013.336.909.619 menambah jumlah
UMi, dengan nilai penyaluran bawah Rp10 kalangan pedagang masyarakat miskin karena Ultra Mikro Sehingga secara wirausaha yang
Rincian Output: sebesar Rp6.013.336.909.619. risiko kredit tinggi.
juta karena eceran dan dari akumulatif, sejak difasilitasi oleh
Pendanaan untuk Sehingga secara akumulatif, sejak
tidak mampu kalangan perempuan pembiayaan ini Pemerintah. Target
Usaha Mikro pembiayaan ini digulirkan pada
menyediakan digulirkan pada tahun 2022 sebanyak
pertengahan 2017, telah
yang terfasilitasi agunan dan pertengahan 2017, 1,9 juta pelaku usaha
menjangkau sebanyak 3.440.045
pembiayaan Ultra tidak mampu telah menjangkau ultra mikro atau
pelaku usaha mikro yang
Mikro (UMi) memenuhi sebanyak 3.440.045 secara akumulatif
terfasilitasi pembiayaan UMi
dengan nilai penyaluran sebesar syarat-syarat pelaku usaha mikro mencapai 7,1 juta
Volume : yang diminta yang terfasilitasi pelaku usaha
Rp11.050.789.136.287,-, sehingga
3.324.071 masih banyak pelaku usaha ultra perbankan / pembiayaan UMi
mikro yang perlu diberikan fasilitas penyalur kredit dengan nilai penyaluran
Satuan: usaha pembiayaan UMi. Secara KUR. sebesar
mikro komposisi per jenis kelamin, dari Rp11.050.789.136.287,
jumlah total penerima pembiayaan -,
UMi sebagaimana disebutkan
sebelumnya, terdapat sebanyak
3.221.717 atau 93,65%
penerimanya dari kalangan
perempuan. Hanya sebesar 6,35%
atau sebanyak 218.328 penerima
pembiayaan UMi adalah laki-laki
1.6. CONTOH PENGISIAN MATRIKS GAP (KIE PUG)
Langkah 1 Langkah 2 Langkah 3 Langkah 4 Langkah 5 Langkah 6 Langkah 7 Langkah 8 Langkah 9

Pilih Program/ Isu Gender Kebijakan dan Rencana ke Depan Pengukuran Hasil
Kegiatan/
Data Pembuka
Rincian Ouput
Wawasan Faktor Sebab Kesenjangan Sebab Kesenjangan Reformulasi
yang akan Rencana Aksi Data Dasar Indikator Kinerja
Kesenjangan Internal Eksternal Tujuan
dianalisis
Program Kementerian Akses dan Berdasarkan data jumlah Sampai dengan saat ini Dalam rangka 1. Penyelenggara E-learning PPRG Kegiatan Komunikasi,
Komunikasi, Keuangan memiliki 81. partisipasi pegawai Kementerian Kementerian Keuangan implementasi 7 an e-Learning diikuti oleh para Informasi dan Edukasi
Informasi dan 478 pegawai yang kepesertaan Keuangan adalah 81.478 telah mendapatkan prasyarat PUG pada PPRG tahun pengambil kebijakan PUGdalam bentuk e-
Edukasi PUG terdiri dari 55.669 laki- pegawai pegawai. Sedangkan penghargaan APE tingkat Kementerian 2021 di satuan kerja dan Learning PPRG
laki atau sebesar 68% terhadap upaya pegawai yang telah mengikuti Mentor untuk ketiga Keuangan secara 2. Lomba PUG para pengelola dilaksanakan pada
Kegiatan : dan 25.809 perempuan peningkatan e-Learning PPRG pada tahun kalinya. Kementerian berkesinambungan kemenkeu keuangan di kantor tahun 2021 di ikuti oleh
Pengelolaan atau sebesar 32%. wawasan terkait sebelumnya adalah Keuangan menjadi dan memastikan pusat dan daerah peserta mewakili
Komunikasi dan Peserta E-learning PUG dan PPRG sebanyak 1.973 pegawai. Rjukan implementasi bahwa seluruh melalui metode semua Unit Eselon I
Informasi Publik PPRG pada tahun masih rendah PUG dan PPRG bagi K/L jajarannya pembelajaran jarak lingkup Kemenkeu
2020 adalah 1973 akibat Adanya kesenjangan lain. memahami konsep jauh dengan nilai
Rincian Output: pegawai, terdiri dari terbatasnya pemahaman dan kepekaan gender, prinsip PUG tingkat kepuasan
Pembinaan/ 1.467 laki-laki dan 506 kegiatan terhadap isu gender yang dan PPRG serta penyelenggaraan
edukasi publik perempuan Komunikasi, berakibat pada proses implementasinya. kegiatan sangat baik
Informasi, dan perencanaan dan
Unit Kerja yang telah
Edukasi (KIE). pelaksanaan PUG dapat Peningkatan Peserta E-learning
mendapatkan evaluasi
ditiadakan, sehingga dari kapasitas SDM PPRG pada tahun
dan penilaian dalam
level pimpinan hingga ke kementerian keungan 2020 adalah 1973
lomba implementasi
level staf memahami PUG dilakukan melalui pegawai, terdiri dari
PUG Kementerian
dan PPRG serta Komunikasi Informasi 1.467 laki-laki dan
Keuangan sampai
implementasinya. dan Edukasi (KIE) 506 perempuan
dengan tahun 2019
PUG sebagaimana Peserrta lomba PUG
adalah sebanyak 25 Namun demikian, masih amanat Renstra 2019 sebanyak 5
satuan kerja instansi banyak SDM di lingkungan Kemenkeu tahun satker daerah
vertikal Kementerian Keuangan yang 2020-2024 tentang
belum memahami PUG dan arah dan strategi
PPRG. PUG Kemenkeu
1.7. KAK/TOR ARG (GENDER ACTION BUDGET)
Dalam PMK 62 Tahun 2023 dilakukan simplifikasi dokumentasi ARG yaitu penghapusan Dokumen Gender
Budget Statement (GBS) dan mengintegrasikan Isu Gender dalam KAK/TOR
1.7. KAK/TOR ANGGARAN RESPONSIF GENDER (ARG)
KERANGKA ACUAN KERJA / TERM OF REFERENCE
KELUARAN (OUTPUT) TA XXXX [diisi TAHUN ANGGARAN]

Kementerian : …….(1) (1) [diisi nama Kementerian / Lembaga]


Negara/Lembaga
Unit Eselon I / II : ……. (2) (2) [diisi nama Unit Eselon I/II sebagai penanggung jawab
program ]

Program : ……..(3) (3) [diisi nama Program sesuai dengan dokumen Renja K/L

Sasaran Program : 1. …… (4) [diisi dengan Sasaran Program yang akan disapan dalam
2. …….(4) Program)

Indikator Kinerja : 1. …… (5) [diisi indikator Kinerja Program]


Program 2. ….. (5)

Kegiatan : ……….. (6) (6) [diisi Nama Kegiatan Sesuai dengan Dokumen Renja K/L]

Sasaran Kegiatan : ……… (7) (7) [diisi Sasaran Kegiatan]


1.7. KAK/TOR ANGGARAN RESPONSIF GENDER (ARG)
Indikator Kinerja : ………..(8) (8) [diisi indikator Kinerja Kegiatan]
Kegiatan

Klasifikasi Rincian : ……….. (9) (9) [diisi nama/ nomenklatur Klasifikasi Rincian Output
Output

Indikator KRO : ………….(10) (10) [diisi Indikator Klasifikasi Rincian Output (opsional)]
(Optional)

Rincian Output : ……….. (11) (11) [diisi nama/ nomenklatur RO]

Indikator RO : ………….(12) (12) [diisi Indikator RO (opsional)]

Volume RO : ………… (13) (13) [diisi mengenai Jumlah /banyaknya kuantitas RO yang dihasilkan

Satuan RO : ……….. (14) (14) [ diisi uraian mengenai satuan ukur yang digunakan dalam rangka
pengukuran kuantitas RO sesuai dengan karakteristiknya
1.7. KAK/TOR ANGGARAN RESPONSIF GENDER (ARG)
A. Latar Belakang (15) [Diisi dengan dasar hukum tugas fungsi dan/atau ketentuan yang terkait
langsung dengan RO yang akan dilaksanakan.]
1. Dasar Hukum (15):
…………………….. (15) (16) [Diisi gambaran umum mengenai RO dan volumenya yang akandilaksanakan/
1. Gambaran Umum (16): dicapai. Khusus RO yang mendukung pengarusutamaan gender dan memuat
Analisis Situasi Ketimpangan Gender: anggaran responsif gender, dapat ditambahkan informasi yang memuat :
…………………………………………………… (a) konteks/ analisis situasi ketimpangan gender dari RO yang diusulkan. . Sekurang-
Rencana Aksi dari Gender Action Budget: kurangnya memuat data pembuka wawasan, isu kesenjangan gender (faktor
kesenjangan dan sebab internal maupun Eksternal), serta reformulasi tujuan.
……………………………………………………
Hasil yang diharapkan: (b) Rencana aksi dari Gender Action Budget yang diusulkan, termasuk penjelasan
…………………………………………………. Komponen yang terkait dengan definisi Gender Action Budget. Rencana aksi disusun
menggunakan kerangka kerja logis (logic model) yang mencakup 4 (empat) elemen
B. Penerima Manfaat :
yaitu: outcome, output, aktivitas, dan input
…………………………………………………………….. (17)
(c) Hasil yang diharapkan yaitu berupa dampak atau hasil secara luas dari RO yang
C. Strategi Pencapaian Keluaran
dihasilkan dan dikaitkan dengan isu gender untuk perbaikan ke arah kesetaraan
1. Metode Pelaksanaan :………. (18) gender .
2. Tahapan dan Waktu Pelaksanaan : (19) (17) [Diisi dengan penerima manfaat baik internal dan/atau eksternal K/L.Khusus
RO yang mendukung pengarusutamaan gender dan memuatanggaran responsif
Kegiatan Jan Feb Mar Apr Dst. gender, ditambahkan informasi mengenai data terpilah berdasarkan jenis kelamin/
1. Perencanaan ……
daerah/ kelompok umur.]
2. ….
3. ….. (18) [Diisi dengan cara pelaksanaannya berupa kontraktual atau swakelola.]
4. ….
(19) [diisi dengan tahapan yang digunakan dalam pencapaian RO]
5. dst.
1.7. KAK/TOR ANGGARAN RESPONSIF GENDER (ARG)

D. Kurun Waktu Pencapaian Keluaran : ……..(20) (20) [Diisi dengan kurun waktu pelaksanaan pencapaian RO]
E. Biaya Yang Diperlukan : ………… (21)

(21) [Diisi dengan total anggaran yang dibutuhkan untuk


Penanggung Jawab Kegiatan, pencapaian Keluaran dan penjelasan bahwa rincian biaya
sesuai dengan RAB terlampir]

Nama : …………..(22)
NIP/NRP ……………………… (23)
(22) [Diisi dengan nama KPA/penanggungjawab Kegiatan]

(23) [Diisi dengan NIP/ NRP KPA/ Penganggungjawab


Kegiatan ]
1 2
3 4
5 6
1.8. QUALITY ASSURANCE KAK/TOR ARG MELALUI REVIU APIP
KOMPETENSI APIP TIM REVIU RENJA & RKA K/L

1. memahami sistem perencanaan pembangunan nasional;


2. memahami tata cara penyusunan RKA-K/L;
3. memahami Pedoman Redesain Sistem Perencanaan danPenganggaran;
4. memahami tata cara penyusunan RKBMN9;
5. memahami perencanaan pengadaan barang/jasa pemerintah dilingkungan K/L;
6. memahami bagan akun standar;
7. memahami tugas dan fungsi unit yang direviu;
8.memahami Perencanaan dan Penganggaran yang Responsif Gender(PPRG);
9. menguasai teknik komunikasi;
10. memahami analisis basis data; dan
11.menguasai dasar-dasar reviu.

*) PEDOMAN REVIU RENCANA KERJA DAN ANGGARAN KEMENTERIAN /LEMBAGA DALAM PMK 62/2023 (hal 371 dan 372)
1.8. QUALITY ASSURANCE KAK/TOR ARG MELALUI REVIU APIP
Ruang Lingkup Reviu Renja dan RKA K/L oleh APIP difokuskan pada

1. kelayakan anggaran untuk menghasilkan suatu RO;


2. kepatuhan dalam penerapan kaidah-kaidah
penganggaran,antara lain: f. penganggaran badan layanan umum;
a. penerapan standar akuntansi pemerintah g. kontrak tahun jamak (multi years contract);
b. penerapan standar biaya (masukan, keluaran, dan h. Pengalokasian Anggaran Responsif Gender; dan
strukturbiaya)Untuk RO yang telah ditetapkan oleh i. pengalokasian anggaran yang akan diserahkan
Menteri Keuangandalam SBK, reviu RKA-K/L dilakukan menjadipenyertaan modal negara pada Badan
hanya untukmencocokkan besaran uang pencapaian Usaha Milik Negara.
RO yang tercantumdalam RKA Satker dengan SBK.
Untuk RO yang non SBK,reviu RKA-K/L dilakukan 3. kepatuhan dalam mencantumkan penandaan
sampai dengan level detil; anggaran sesuaidengan kategori pada semua RO
c. penggunaan akun; yang dihasilkan;
d. hal-hal yang dibatasi, termasuk dalam hal ini 4. kelengkapan dokumen pendukung RKA-K/L antara
adalahpenggunaan produk impor karena lain RKASatker, TOR/RAB dan/atau dokumen
Kementerian/Lembagadiminta untuk mengutamakan pendukung terkait lainnya; dan
penggunaan produk dalamnegen; 5. rincian anggaran yang digunakan untuk mendanai
e. Pengalokasian anggaran untuk kegiatan yang didanai usulanKegiatan/Keluaran Baru dan/ atau rincian
dariPNBP, pinjaman/hibah luar negeri, anggaran AngkaDasar yang mengalami perubahan
pinjaman/hibah dalamnegeri, dan surat berharga pada level detil.APIP K/L dapat melakukan reviu
secara paralel dengan penelitianoleh Biro
syariah negara;
Perencanaan/Unit Perencanaan K/L.

*) PEDOMAN REVIU RENCANA KERJA DAN ANGGARAN KEMENTERIAN /LEMBAGA DALAM PMK 62/2023 (hal 373)
1.8. QUALITY ASSURANCE KAK/TOR ARG MELALUI REVIU APIP
Format Reviu Renja GAB

Reviu atas pengalokasian ARG


Tujuan : Untuk menguji kualitas dan relevansi ARG
Dilakukan Waktu (jam) No.
No Langkah-Langkah kerja Ket.
oleh Rencana Realisasi KKR

1 Dapatkan dokumen pendukung ARG berupa KAK/TOR yang memuat Gender


Action Budget (GAB).
2 Pastikan telah dilakukan penandaan dalam anggaran tematik ARG dalam Renja.
3 Pastikan KAK/TOR telah memuat unsur Gender Action Budget berupa
kebijakan/program/ kegiatan, analisis situasi ketimpangan gender, rencana
aksi, anggaran, dan dampaknya.
4 Pastikan RO pada KAK/TOR merupakan RO yang berkontribusi dalam
melaksanakan priori tas pembangunan terkait kesetaraan gender,
pemberdayaan, dan perlindungan perempuan di dokumen perencanaan K/L.
5 Pastikan apakah analisis situasi menyajikan data isu gender yang jelas dan
relevan, baik berupa data terpilah atau data spesifik gender.
6 Pastikan terdapat keterkaitan secara logis antara analisis situasi dengan
rencana aksi dan dampaknya.
7 Buat kesimpulan.

*) PEDOMAN REVIU RENCANA KERJA DAN ANGGARAN KEMENTERIAN /LEMBAGA DALAM PMK 62/2023 (hal 399)
1.9. MIND MAP PPRG KEMENKEU
ANALIASIS
GENDER-GAP PELAPORAN
PUG

PERENCANAAN
RESPONSIF Penyusunan RENJA dan RKA-K/L TAGGING Tematik ARG Pada APLIKASI
GENDER.
KAK/TOR
UNIT ESELON I (GAB) FORM
Upload
KAK/TOR PENANDAAN Upload
(GAB) gabungan ANGGARAN KAK/TOR (GAB) & form
PENGANGGARAN KAK/TOR (GAB) penandaan pada pada S
RESPONSIF pada KRISNA SAKTI
GENDER. I
P
E
APIP MONEV PPRG REVIU APIP G
I
K
PENGANGGARAN U
RESPONSIF
GENDER. Penyusunan RKA-K/L & RENCANA KEGIATAN
SATKER ESELON II TAHUNAN
DAN III
KAK/TOR FORM
INSTANSI VERTIKAL PENANDAAN
(GAB)
PERENCANAAN ANGGARAN
RESPONSIF
GENDER.

ANALIASIS
GENDER-GAP
02

Penandaan Anggaran Tematik


ARG pada Aplikasi KRISNA
Renja K/L

3
2.1 KEBIJAKAN PENANDAAN ANGGARAN TEMATIK ARG
PADA APLIKASI KRISNA RENJA K/L
Di dalam Aplikasi KRISNA terdapat pilihan kategori untuk melakukan penandaan yaitu Prioritas Nasional, Nawacita, Janji
Presiden dan Tematik (dukungan) APBN.
Penandaan Tematik APBN dalam Sistem Informasi KRISNA adalah:
1. Adaptasi Perubahan Iklim
2. Kerjasama Selatan-Selatan dan Triangular
3. Kesehatan
4. Pendidikan
5. Anggaran Responsif Gender
6. Infrastruktur
7. Mitigasi Perubahan Iklim
8. Upaya Konvergensi Penanganan Stunting
Ketentuan mengenai penandaan anggaran tematik ARG diatur dalam Buku Pedoman Penandaan ARG oleh
Kementerian/Lembaga yang dikeluarkan oleh BAPPENAS
Dapat diunduh melalui: http://bit.ly/PedomanARG_Edisi3
TIME LINE PENANDAAN ANGGARAN TEMATIK ARG

PROSES PENANDAAN ARG

a. K/L dapat melakukan penandaan ARG pada


Sistem Aplikasi KRISNA Renja K/L mulai dari
November (t-2) sampai dengan sebelum
dikeluarkannya Surat Bersama Pagu Indikatif
(SBPI) Bulan Maret (t-1)
b. K/L melakukan update penandaan ARG pada
periode Maret s.d. Mei setelah pertemuan tiga
pihak sesuai dengan SBPI dan ditelaah oleh
Bappenas dan DJA Kemenkeu.
c. Apabila terdapat perubahan setelah keluarnya
Surat Bersama Pagu Anggaran (SBPA) di bulan
Juni, K/L melakukan update kembali penandaan
ARG sesuai dengan SBPA dan ditelaah kembali
oleh Bappenas dan DJA Kemenkeu.
d. Rincian Output yang telah ditandai ARG akan
terbawa sampai ke RKA-K/L dan DIPA.
*) Proses
Tagging ARG pada Aplikasi KRISNA dilakukan
oleh Pengelola Keuangan Unit Eselon I
2.2. IMPLEMENTASI PENANDATAAN ANGGARAN TEMATIK ARG DALAM
APLIKASI KRISNA RENJA K/L ​(1)
STRUKTUR RENJA K/L
Struktur Renja K/L berdasarkan Redesain Sistem PROGRAM Tagging ARG pada Aplikasi KRISNA
Perencanaan dan Penganggaran (RSPP) yang dalam Penyusunan RENJA K/L
mulai berlaku pada Tahun Anggaran 2021. OUTCOME
INDIKATOR OUTCOME
Penandaan anggaran (tagging) Anggaran
Responsif Gender pada Rincian Output (RO) OUTPUT
INDIKATOR OUTPUT
KEGIATAN
SASARAN KEGIATAN
KLASIFIKASI RINCIAN OUTPUT (KRO)
TAGGING ARG
INDIKATOR KRO
RINCIAN OUTPUT
KOMPONEN
SUB KOMPONEN
AKUN
BELANJA
2.2. IMPLEMNTASI PENANDAAN ANGGARAN TEMATIK ARG
PADA APLIKASI KRISNA RENJA K/L (2)
ANGGARAN RESPONSIF GENDER (ARG) MENJADI PENANDAAN ANGGARAN TEMATIK PADA RINCIAN OUPUT

TAGGING
ARG
Jangan lupa untuk ikuti laman media sosial kami untuk
informasi pelatihan lainnya di:

Pusdiklat Anggaran dan Perbendaharaan

TERIMA KASIH pusdiklatap

@pusdiklatap

Pusdiklat Anggaran dan Perbendaharaan

PUSDIKLAT ANGGARAN DAN PERBENDAHARAAN


BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEUANGAN
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

Jl. Raya Puncak KM 72, Gadog, Megamendung, Kabupaten Bogor 16720


Telepon: (0251) 8244771 E-Mail: pusdiklatap@kemenkeu.go.id
35

Anda mungkin juga menyukai