Perubahan Iklim
Dr. Joko Tri Haryanto
www.djpk.kemenkeu.go.id
INISIATIF CLIMATE BUDGET TAGGING DALAM APBN
Sejak tahun 2012, Kementerian Keuangan telah aktif melakukan beberapa studi kebijakan dalam mendukung pembiayaan
perubahan iklim dan digunakan sebagai dasar pengembangan inisiatif penandaan anggaran perubahan iklim (climate
budget tagging).
2
Belanja Mitigasi Mekanisme tersebut diupayakan untuk meningkatkan transparansi pendanaan publik untuk pengendalian perubahan iklim
di Indonesia. Pada tahun 2016, Kementerian Keuangan mulai menerapkan mekanisme penandaan anggaran perubahan
dan Adaptasi iklim dalam APBN.
Perubahan Iklim
2012 2013 2014 2016
Kajian Mitigation Fiscal Kajian Low Emission Budget • Kerjasama BKF-UNDP/UNEP dalam program Implementasi Penandaan
Framework (MFF) oleh BKF Tagging and Scoring System Sustainable Development Finance. Anggaran Mitigasi pada
(LESS) • Kajian Green Planning & Budgeting Sistem ADIK
Implementasi CBT adalah hasil sinergi antara Kementerian Keuangan, Bappenas, dan KLHK dengan melibatkan sejumlah
Kementerian/Lembaga yang terkait melalui sistem KRISNA.
BELANJA MITIGASI DAN ADAPTASI PERUBAHAN IKLIM
Anggaran Mitigasi dan Adaptasi Perubahan Iklim dalam APBN (2016-2020)
Anggaran Perubahan Iklim (Triliun Rupiah) dan Porsi dalam APBN (%) • Selama 5 tahun terakhir pemerintah Indonesia telah mengalokasikan
4,94% anggaran perubahan iklim rata-rata senilai Rp89,6 T per tahun atau
4,48%
3,70% 3,9% dari APBN per tahun. Artinya sejak tahun 2016 s.d. 2020, APBN
2,91%
3,47% rata-rata telah mendanai 34% dari total kebutuhan pembiayaan
perubahan iklim yang senilai Rp3.461 triliun (Rp266,2 triliun/tahun)
untuk mencapai target NDC.
Rp72,4 T Rp95,6 T Rp109,7 T Rp91,0 T Rp79,6 T
• Pada TA 2020 anggaran perubahan iklim mengalami penurunan
signifikan akibat kebijakan realokasi dan refocusing anggaran. Hal
2016 2017 2018 2019* 2020*
tersebut menunjukkan bahwa ruang fiskal dalam memenuhi kebutuhan
* Hasil data sementara (2019 dan 2020)
pembiayaan perubahan iklim per tahun untuk mencapai NDC menjadi
Kebutuhan Pendanaan Perubahan Iklim per Tahun (Triliun Rupiah) semakin sempit.
Tujuan mengatasi pemerataan mendanai kegiatan insentif dalam Mendanai penyelenggaraan Mendanai kegiatan
ketimpangan fiskal kemampuan khusus yang merupakan meningkatkan kualitas urusan pemerintah daerah bidang
antara pusat dan keuangan antar- urusan daerah dan pengelolaan keuangan untuk menunjang prioritas pembangunan desa
daerah Daerah sesuai dengan prioritas daerah, layanan dasar, Nasional dan pemberdayaan
(keseimbangan (keseimbangan nasional dan pengentasan masyarakat desa.
vertikal) horizontal) kemiskinan
Karakteristik Kegiatan telah ditentukan Layanan dasar publik Kegiatan bidang reguler Sesuai kebutuhuan dan Pelayanan dasar publik dan Pelayanan dasar
(earmarked) dan ekonomi (10), penugasan (9), dan prioritas daerah prioritas nasional publik di tingkat desa
afirmasi (6) berdasarkan usulan K/L
selaku executing agency
Instrumen Kebijakan Bagi hasil bidang Tidak spesifik DAK penugasan bidang Kegiatan untuk Kegiatan untuk peningkatan Dukungan
Fiskal yang berorientasi kehutanan peruntukannya (block lingkungan hidup dan peningkatan kualitas kualitas lingkungan hidup pengelolaan kegiatan
Lingkungan grant) kehutanan lingkungan hidup pelestarian lingkungan
hidup
Variabel dalam formula Bagi Hasil Dana Variabel kewilayahan Kriteria teknis bidang pengelolaan sampah Konservasi dan Pelestarian lingkungan
alokasi yang terkait Reboisasi (60% pusat, lingkungan hidup dan pembangunan kawasan hidup
bidang Kehutanan 40% provinsi kehutanan pedesaan di Taman Nasional
penghasil) Gunung Leuser
Mekanisme Terukur, earmarked Tidak terukur, karena Terukur, sebagai dasar Terukur, ditetapkan Terukur, dengan diilakukan Terukur, sebagai dasar
pengawasan kinerja untuk kegiatan bersifat block grant mekanisme penyaluran dalam perencanaan dan pre-audit (persetujuan mekanisme
atas penggunaan reboisasi dan penyerapan dana penganggaran keu. rencana kerja oleh K/L), dan penyaluran dan
dana daerah rekomendasi penyaluran dari penyerapan dana
K/L
www.djpk.kemenkeu.go.id
DBH IUPH → Penggunaan bersifat umum DBH PSDH → Penggunaan bersifat umum DBH DR → Penggunaan sudah ditentukan sesuai PMK No. 221/PMK.07/2019
9
DJPK, 2018
KEBIJAKAN UMUM DID 2020 PAGU Rp15.000,0 miliar, meningkat
50% dari APBN 2019
Dana Insentif Daerah (DID) dialokasikan untuk memberikan insentif/penghargaan kepada daerah atas kinerja pemerintah
daerah dalam perbaikan/pencapaian kinerja di bidang tata kelola keuangan daerah, pelayanan umum pemerintahan,
pelayanan dasar publik, dan kesejahteraan masyarakat.
5,0 T
❑ Mendorong peningkatan investasi dan ekspor
❑ Mendorong pemanfaatan pembiayaan kreatif (creative financing)
1,7 T ❑ Mendorong peningkatan kualitan belanja melalui pemenuhan mandatory spending
❑ Mendorong penyampaian pelaporan tepat waktu
2015 2016 2017 2018 2019 2020
www.djpk.kemenkeu.go.id 10
KRITERIA UTAMA dan KATEGORI KINERJA 2020
DID 2020 terdiri dari 3 kriteria utama sebagai eligibilitas daerah penerima DID dan 9 kategori yang terdiri dari beberapa
subkategori yang penilaiannya dilakukan secara mandiri/individual. Terdapat kategori kinerja yang baru, yaitu creative financing,
mandatory spending, ketepatan waktu pelaporan, peningkatan ekspor, dan peningkatan investasi
Ayat 3: Kompensasi/imbal jasa lingkungan hidup antar daerah dapat dilakukan oleh;
1) Pem Pus dengan Pem Daerah;
2) Pem Daerah dgn Pem Daerah;
3) Pem Pusat dengan Setiap Orang; atau
4) Pem Daerah dengan Setiap Orang
5) Jasling lainnya;
Bentuk kompensasi/imbal jasa lingkungan hidup antar daerah dapat terdiri dari uang
atau sesuatu lainnya yang dapat dinilai dengan uang dengan mempertimbangkan
biaya eko pelestarian fungsi LH, biaya pemberdayaan masyarakat dan biaya
pelaksanaan kerjasam;
Bagian Ketiga 14
• Terkendala regulasi
turunan di level
Perpres atau
Peraturan Menteri
????
• Terkendala dari sisi
administrasi
pencatatan
nomenklatur APBD;
SKEMA INOVATIF PENDANAAN
Matured
on
March 1,
2023 Distribution by
Investor Type
The transaction was well distributed
into high quality accounts, mostly top
tier Fund Managers and Banks.
7
Energy and
Sustainable
Green Building Waste
Agriculture
Management
MEDIUM TO MEDIUM TO
LIGHT GREEN DARK GREEN
DARK GREEN
19
GREEN SUKUK RETAIL 20
Perkembangan Project Financing Sukuk
[21]
22
TANE
FORMULA
PROVINSI
Faktor
Non Teknis
TAPE Platform
politik
PRIORITAS
SEKTOR
KAB/KOTA Dinasti
DESA KELURAHAN
23
www.djpk.kemenkeu.go.id
24
Status Adopsi Penerapan TAPE dan TAKE
Skema EFT Daerah Yang Sudah Mengadopsi Daerah Yang Sedang Proses
Adopsi
TAPE Provinsi Kalimantan Utara Papua
(Peraturan Gubernur No. 6 Tahun Papua Barat
2019) Kalimantan Timur
Riau
Aceh
TAKE Kabupaten Jayapura Nunukan
(Peraturan Bupati Jayapura No. Bener Meriah
11 Tahun 2019) Keerom
Supiori
Kubu Raya
DEFINISI TAPE (Transfer Anggaran
Provinsi Berbasis Ekologi)
“Transfer keuangan dari pemerintah provinsi ke
pemerintah kab/desa berdasarkan kinerja
dalam pengelolaan EKOLOGI”
Skemanya apa?
19
PERATURAN GUBERNUR
PERATURAN GUBERNUR
KALIMANTAN UTARA
TENTANG
RENCANA AKSI
DAERAH
PENURUNAN EMISI
GAS RUMAH KACA
20
35
DEFINISI TAKE (Transfer Anggaran
Kabupaten Berbasis Ekologi)
Skemanya apa?
Reformulasi Kebijakan
Alokasi Dana Desa (ADD)
Berbasis Kinerja
POLA PIKIR SKEMA TAKE
5
Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis pengelolaan perhutanan social atau memiliki
Sampah Rumah Tangga usulan penetapan Hutan Kampung
1.
Program Prioritas Dana Desa
UU 32/2009 tentang Perlindungan dan Memandatkan penetapan Instrumen Ekonomi Lingkungan Hidup sebagai instrumen
Pengelolaan Lingkungan Hidup pencegahan pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup
PP 46/2017 tentang Instrumen Ekonomi Salah satunya mengatur mengenai Pengelolaan Dana Lingkungan Hidup (PDLH) dengan
Lingkungan Hidup pengelolaan keuangan Badan Layanan Umum (BLU)
Perpres 77/2018 tentang Pengelolaan Dana Mengatur mengenai pembentukan unit organisasi non-eselon untuk mengelola dana lingkungan
Lingkungan Hidup hidup yang ditetapkan dengan PMK
Draft PMK tentang Struktur dan Tata Kelola Dokumen yang disusun berdasarkan draft tata kelola dan rencana strategis bisnis Badan
BLU Dana Lingkungan Hidup Layanan Umum Pengelolaan Dana Lingkungan Hidup
Penyampaian Izin Prinsip terkait Penetapan Perpres Nomor 77/2018 Rapat Koordinasi di Kemenko
Pembentukan Satuan Kerja BPDLH tentang Pengelolaan Dana Perekonomian melibatkan KLHK,
oleh Menkeu kepada MenPANRB Lingkungan Hidup Kemenkeu, dan KESDM
Teknis Menyetujui proposal proyek, verifikasi hasil proyek, dan mengusulkan proyek
41 Regulasi Menetapkan peraturan terkait (seperti PermenLHK no. 70/2018 tentang REDD+)
Sumber Pendanaan BPDLH
42 Sumber: BKF, Kemenkeu *) tercantum dalam PP dan Perpres dan sedang dirumuskan kriteria dan mekanism
Contoh Bentuk Layanan BPDLH
Contoh Mekanisme
Sumber dana Institusi Pemupukan Penyaluran Penerima Manfaat
Penyaluran
Project Development
Investasi:
Instrumen Facility (PDF)
Pemerintah
perbankan, Hibah
pasar modal, Pemerintah
APBN/PNBP lainnya
Viability Gap Fund Pusat
(VGF) Hibah
1b
Hasil Pemupukan Dana
Dana Subsidi Daerah
BPDLH
Revolving Fund
Penerimaan Facilities
Lainnya: 2 3
bunga, denda,
dll. Management Perintah
Fee penyaluran Pinjaman
Non-pemerintah
Hasil Penjualan Carbon Offset
Karbon Bank Kustodian Mechanism LSM/NGO
Perdagangan
1a Dana Karbon
Hibah / Hibah RBP Swasta
Garansi
Koperasi
Lainnya
Grant Enhancement
Donor Equity (GEE) BUMN/BUMD
Investor/ Lembaga
Bilateral dan Pembiayaan/ Penyertaan
Multilateral Donor Swasta modal
43
Eligible Projects: Contoh Proyek
Efisiensi dan Konservasi Energi Teknologi Adaptasi Perubahan Iklim Implementasi EBT
LED lights, waste heat recovery, dll. Pengelolaan banjir, ketahanan pangan, PLTB/PLTS/PLTGL/PLTBm, dll.
dll
WtE, rehabilitasi TPA, pengelolaan limbah, Pengelolaan hutan berkelanjutan Transportasi ramah lingkungan
dll.
44
Skenario Perdagangan Karbon – Pajak Karbon dan Carbon Offset
Pajak Karbon: Konsepsi untuk entitas yang emisinya di atas emission cap dikenakan pajak/penalti sesuai besaran yang ditentukan*)
Carbon Offset: Penurunan emisi dari baseline yang spesifik untuk tiap entitas
BPDLH
Pendapatan BPDLH/APBN pembayaran
USD 100.000 USD 498.000
Fee 5% Pendanaan
**) USD 2.000 Carbon
Carbon tax
Offset
USD
Sebagai lembaga penerima carbon tax
400.000 dan penyalur carbon offset
Penurunan emisi
cap sektor energi,
industri, limbah
20 Carbon tax
(30) USD 150.000
CERs
emisi cap
50 50 (50) Carbon tax
USD 250.000
emisi CERs
100
Entitas yang emisinya di atas emission cap dapat memenuhi kewajibannya dengan membeli kredit dari entitas lain yang emisinya di
bawah emission cap melalui lelang karbon maupun dengan mekanisme lainnya seperti carbon tax dan/atau carbon offset
BPDLH
2
3b 1b
Lelang karbon
Hasil lelang: USD 7/tCO2e Pembayaran
1a 3a USD 175.000
USD 173.250 Transfer kredit
Transfer kredit Komisi (1% dari nilai transaksi)
emisi
50 (50)
25 emisi
PT. A PT. Y 100
PT. B PT. X
PT. C PT. Z
Emisi dalam ribu tCO2e
Entitas yang emisinya di atas emission cap dapat memenuhi kewajibannya dengan membeli kredit
(allowance) langsung dari entitas lain yang emisinya di bawah emission cap tanpa keterlibatan
BPDLH
USD 125.000
cap cap
25 (50)
50 50
emisi emisi
25 100
PT. B
PT. A 25
Pasar menentukan harga kredit karbon
(asumsi: 5 USD/tCO2e)
• Pada tahun 2019-2030, harga listrik PLTP lebih tinggi dari harga listrik PLTU dan
BPDLH membayar selisih harga tersebut kepada IPP (x)
0,14
• Mulai tahun 2031, harga listrik PLTP lebih rendah dari harga listrik PLTU sehingga
Penurunan emisi dari PLTP:
BPDLH mendapat keuntungan dari selisih harga tersebut (y)
• Opsi 1: Hak IPP → dilelang melalui BPDLH dan BPDLH
0,13
mendapat komisi (fungsi intermediary)
• Opsi 2: Hak BPDLH → dapat dijual sebagai carbon offset
0,12 (skema perdagangan karbon)
0,11
Harga listrik (USD/kWh)
0,1 y
0,09
PLN IPP
Asumsi
0,08 x Kapasitas pembangkit: 110 MW
Faktor kapasitas: 90%
Operasional: 24 jam/hari
0,07
Produksi listrik: 867.240 MWh/tahun BPDLH
Harga listrik PLTP: 0,09 USD/kWh Harga listrik batubara Harga listrik geothermal
Harga listrik PLTU: 0,06 USD/kWh (+3% p.a.)
0,06
Faktor emisi PLTP: 0 kg/kWh
Harga listrik PLTP Faktor emisi PLTU: 1 kg/kWh = 1 ton/MWh
Harga listrik PLTU ∆Emisi (PLTU-PLTP): 867.240 tCO2e/tahun Fungsi BPDLH:
0,05 1. Menjadikan proyek EBT lebih bankable
2019 2020 2021 2022 2023 2024 2025 2026 2027 2028 2029 2030 2031 2032 2033 2034 2035 2036 2037 2038 2039 2040 2041 2042 2043 2044 2045
2. Sebagai intermediary perdagangan karbone
48
Skenario Pembayaran Result-Based Payment (RBP) REDD+
Sumber pendanaan
internasional
1. Entitas REDD+ mendaftarkan proyek ke
KLHK melalui SRN dan verifikator
5
KLHK 7 independen
BPDLH Bank Kustodian 2. KLHK menyampaikan hasil verifikasi ke
4 entitas REDD+
3. Entitas REDD+ mengusulkan proposal
Tim MRV**) 8
Sistem 6 3 sesuai hasil verifikasi ke BPDLH
Registrasi Rp 28 M
400.000 tCO2e 4. BPDLH melakukan konsultasi dengan
Nasional (SRN)
KLHK
Verifikator
independen 5. BPDLH KLHK menyetujui proposal
Entitas REDD+: 6. menginformasikan persetujuan proposal ke
• Kesatuan Pengelolaan Hutan,
entitas
1 500.000 tCO2e • Pemda Provinsi,
• Pemda Kabupaten/Kota, 7. BPDLH menginstruksikan Bank Kustodian
• Pemerintahan Desa, untuk melakukan pembayaran
• Masyarakat Desa & Adat, 8. Bank Kustodian melakukan pembayaran
2 400.000 tCO2e • Swasta
• Pembayaran RBP sesuai dengan Forest Reference Emission Level (FREL) yang disepakati dengan
Norwegia sebesar 236 juta tCO2e
• Emisi tahun 2017 yang disepakati untuk dibayar sebelum verifikasi: 7,4 juta ton CO2e
• *) Pengurangan 35%:
o Ketidakpastian perhitungan (uncertainty): 20%
o Komitmen penurunan emisi Indonesia sebesar 15% (dari yang seharusnya 26%)
• Emisi yang dibayarkan REDD+ (Norwegia): 4,8 juta ton
• Harga karbon: USD 5/tCO2e
1990 **) menggunakan data tahun 1990-2012 2006 2012 2016 2017 2020 2024
50 ***) menggunakan data tahun 2006-2016
Timeline Pembentukan BPDLH
Minggu ke- 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3
5. Penetapan PMK 5
8. Penetapan KMK 8
Catatan:
(a) Rekomendasi dari KLHK terkait isu keberlanjutan dengan menggabungkan BLU P3H ke dalam BPDLH
51 (b) Pengusulan izin prinsip oleh Kemenkeu kepada KemenPAN&RB
Pokok Bahasan
• Komite Pengarah sudah terbentuk (sesuai Perpres 1. Menteri LHK menetapkan sekretariat komite pengarah BPDLH.
77/2018) yang dalam pekerjaannya dibantu oleh Selanjutnya, segera menyiapkan konsep rekrutmen dan penyediaan
1. Struktur organisasi BPDLH sekretariat Komite Pengarah sarana prasarana.
• Komite Pengarah memberikan arah kebijakan 2. Menteri Keuangan menetapkan pembentukan BPDLH
umum dan teknis kepada BPDLH
53
Green Climate Fund
BEYOND
DANA APBN Skema insentif
dan dis-
insentif
Perubahan
Mekanisme Berbasis
Pengelolaan performa kinerja
Sektoral
Sektor jangan
Perbaikan Tata hanya dikelola
Kelola secara sektoral
Skema Budget
Tagging
www.djpk.kemenkeu.go.id
Pendanaan Perubahan Iklim MULTILATERAL
Green Climate Fund
Clean Technology Fund (CTF) 55
Amazon Fund
Global Climate Change Alliance (GCCA)
Least Developed Countries Fund (LDCF)
Pilot Program for Climate Resilience (PPCR)
GEF Trust Fund (GEF 5)
GEF Trust Fund (GEF 6)
GEF Trust Fund (GEF 4)
Forest Carbon Partnership Facility Carbon Fund
Forest Investment Program (FIP)
Scaling Up Renewable Energy Program (SREP)
Adaptation Fund
Forest Carbon Partnership Facility Readiness Fund
Special Climate Change Fund (SCCF)
Biocarbon Fund
Adaptation for Smallholder Agriculture Program (ASAP)
UN-REDD
Global Energy Efficiency and Renewable Energy Fund (GEEREF)
Congo Basin Forest Fund (CBFF)
Partnership for Market Readiness
MDG Achievement Fund
Indonesia Climate Change Trust Fund (ICCTF)
Terima Kasih
56
www.djpk.kemenkeu.go.id