Anda di halaman 1dari 7

KERANGKA ACUAN KEGIATAN

FGD Perumusan Scenario Planning Model Ekonomi Hijau dan Penyusunan Green
Economy Training Curriculum

12-16 Desember 2022

1. PENDAHULUAN
Pemerintah Indonesia telah berkomitmen dalam penanganan perubahan iklim
dengan menurunkan emisi sebesar 29% (skenario fair/menggunakan kemampuan sendiri)
dan 41% (skenario ambisius/jika dengan dukungan internasional) pada 2030. Komitmen
Pemerintah Indonesia dipertegas dengan mengangkat isu lingkungan hidup sebagai Prioritas
Nasional 6 (PN6) dalam RPJMN 2020-2024, yang di dalamnya terdapat Pembangunan
Rendah Karbon (PRK) sebagai Program Prioritas 3 (PP3). Hasilnya, penurunan emisi GRK
telah masuk ke dalam Kerangka Ekonomi Makro RPJMN 2020-2024 dengan target
penurunan sebesar 27,3 persen pada tahun 2024.

Dalam perjalanannya, upaya penurunan emisi GRK nasional mengalami tantangan


dari terjadinya pandemi Covid-19, yang menyebabkan terjadinya realokasi anggaran menjadi
fokus untuk pemulihan dari pandemi Covid-19. Untuk menghadapi tantangan tersebut,
Kementerian PPN/Bappenas menyusun strategi transformasi ekonomi untuk
mengembalikan pertumbuhan ekonomi Indonesia ke trayektori sebelum pandemi. Di dalam
strategi transformasi ekonomi, Ekonomi Hijau ditempatkan sebagai salah satu game changer
yang tidak hanya mendorong pemulihan hijau, tetapi dalam jangka panjang juga mampu
mereformasi sistem perekonomian nasional menjadi lebih berkelanjutan.

Ekonomi Hijau ditujukan untuk menciptakan pertumbuhan ekonomi yang tinggi


seiring mewujudkan kesejahteraan sosial dan mempertahankan kualitas lingkungan. Dalam
menerapkan Ekonomi Hijau, Kementerian PPN/Bappenas telah menetapkan Pembangunan
Rendah Karbon dan Berketahanan Iklim sebagai "backbone" dari Ekonomi Hijau. Untuk
mengawal implementasi Ekonomi Hijau di Indonesia, dibutuhkan pengembangan kebijakan
Ekonomi Hijau lintas sektor yang berbasis bukti serta koordinasi yang kuat dan penyamaan
visi dan misi dari para pembuat kebijakan di level nasional dan daerah. Sejumlah upaya untuk
mewujudkan hal tersebut telah dilakukan oleh Kementerian PPN/Bappenas, antara lain
mencakup:

i). Mendukung penyusunan kebijakan Ekonomi Hijau dengan menggunakan


pendekatan dinamika sistem
Saat ini, sekretariat LCDI telah menyusun beberapa submodel dinamika sistem Ekonomi
Hijau, yang juga sesuai dengan strategi Pembangunan Rendah Karbon. Saat ini, telah
terdapat beberapa submodel pemodelan Ekonomi Hijau, yaitu submodel sosial-ekonomi,
submodel energi, submodel pertanian, submodel lahan, submodel limbah, dan submodel
blue carbon. Adapun pemodelan Ekonomi Hijau tersebut dikembangkan dengan
menggunakan metodologi dinamika sistem (system dynamics) yang memiliki karakter
holistik, integratif, tematik, dan spasial untuk menghilangkan silo. Model Ekonomi Hijau yang
sedang disusun ini akan digunakan sebagai tools bagi direktorat terlibat di Bappenas yang
tergabung dalam Tim Terpadu Ekonomi Hijau atau Green Economy Taskforce (GETF), untuk
melakukan exercise kebijakan dalam proses perumusan RPJPN 2025-2045 dan RPJMN
2025-2029. Pengembangan model Ekonomi Hijau dengan skenario baseline ini telah selesai
dilaksanakan pada Bulan November 2022. Selanjutnya, dibutuhkan perumusan scenario
planning di dalam model Ekonomi Hijau tersebut, agar kebijakan yang disusun sesuai
dengan apa yang direncanakan di dalam RPJPN 2025 – 2045.

ii). Meningkatkan sumber daya Indonesia untuk bertransformasi menuju ekonomi


yang tinggi, inklusif, dan berkelanjutan
Kementerian PPN/Bappenas telah meluncurkan sebuah Indeks Ekonomi Hijau atau Green
Economy Index (GEI) pada pertemuan ketiga G20 Development Working Group di bulan
Agustus 2022. Indeks Ekonomi Hijau ditujukan sebagai alat untuk mengukur progres dan
capaian transformasi ekonomi menuju Ekonomi Hijau secara tangible (nyata), representatif,
dan akurat. Indeks Ekonomi Hijau sendiri terdiri dari 15 indikator ekonomi hijau yang
mencerminkan progress pada tiga pilar keberlanjutan: lingkungan, ekonomi, dan sosial.
Indeks Ekonomi Hijau rencananya akan dimasukkan sebagai salah satu sasaran makro
pembangunan di dalam RPJPN 2025-2045 dan RPJPM turunannya. Untuk dapat
didisagregasikan dengan baik ke tingkat provinsi, tentunya dibutuhkan exercise lebih lanjut
untuk membentuk Indeks Ekonomi Hijau Provinsi yang lebih robust, dengan fokus exercise
pada metodologi dan indikator yang digunakan.

iii). Meningkatkan kapasitas pemerintah daerah dan Non-state Actors (NSA) dalam
menunjang akselerasi pengarusutamaan Ekonomi Hijau
Strategi Ekonomi Hijau yang diusung oleh Kementerian PPN/Bappenas sebagai salah satu
driver transformasi ekonomi tentunya perlu untuk didiseminasikan ke para aktor
pembangunan lain di daerah. Hal ini penting dalam rangka menunjang pelaksanaan aktivitas
Ekonomi Hijau di daerah. Momentum peningkatan kapasitas pemerintah daerah juga selaras
dengan timeline penyusunan RPJPD dan RPJMD di level provinsi. Dengan meningkatnya
kapasitas pemerintah daerah, harapannya kebijakan terkait Ekonomi Hijau, baik itu melalui
Pembangunan Rendah Karbon ataupun Pembangunan Berketahanan Iklim, dapat lebih
terefleksikan di dalam fokus pembangunan daerah.

Untuk itu, dalam rangka mengakselerasi upaya mewujudkan Ekonomi Hijau, akan
diselenggarakan rangkaian kegiatan yang terdiri dari 2 (dua) acara, yaitu: 1) Perumusan
Scenario Planning Model Ekonomi Hijau; dan 2) Penyusunan Green Economy Training
Curriculum. Acara perumusan scenario planning dari model ekonomi hijau ditujukan untuk
menyiapkan struktur kebijakan yang tepat di dalam model Ekonomi Hijau bersama dengan
struktur feedback dan causal-nya, serta untuk mendapatkan exercise kebijakan awal di
model Ekonomi Hijau nasional. Sedangkan, kegiatan Penyusunan Green Economy Training
Curriculum bertujuan untuk mengidentifikasi dan memantapkan konsep bahan pelatihan
Ekonomi Hijau yang rencananya akan diadakan untuk para aktor pembangunan di daerah.
2. TUJUAN
Rangkaian kegiatan ini bertujuan untuk:

Perumusan Scenario Planning Model Ekonomi Hijau


• Memfinalisasikan struktur model Ekonomi Hijau dengan telah memasukkan struktur
kebijakan untuk sektor Pembangunan Rendah Karbon: energi, transportasi, lahan,
pertanian, dan limbah
• Menetapkan intervensi kebijakan awal pada setiap sektor tersebut sampai dengan tahun
2030, 2045, dan tahun 2060.
• Mengidentifikasi kebutuhan penyesuaian Indeks Ekonomi Hijau pada tingkat provinsi,
teurtama pada metodologi dan indikator yang digunakan.

Penyusunan Green Economy Training Curriculum


• Mengidentifikasi konsep pelatihan Ekonomi Hijau yang telah dilaksanakan oleh
organisasi lain.
• Mengumpulkan bahan-bahan materi pelatihan Ekonomi Hijau yang sebelumnya pernah
dilaksanakan oleh Sekretariat LCDI/Direktorat Lingkungan Hidup Bappenas.
• Menyusun konsep pelatihan Ekonomi Hijau yang tepat digunakan bagi konteks
pembangunan di Indonesia.

3. OUTPUT KEGIATAN
Secara spesifik, hasil yang ingin dicapai dalam rangkaian kegiatan adalah:

Perumusan Scenario Planning Model Ekonomi Hijau


• Model Ekonomi Hijau yang telah mencakup struktur kebijakan sektoral sampai dengan
tahun 2060, beserta skenario kebijakan awal.
• Konsep penyempurnaan Indeks Ekonomi Hijau yang lebih tepat untuk digunakan pada
level Provinsi.

Penyusunan Green Economy Training Curriculum


• Konsep pelatihan Ekonomi Hijau beserta indikatif kurikulumnya.
4. PESERTA
Kegiatan rapat ini akan dilaksanakan secara offline dengan rincian peserta sebagai berikut :

Kementerian PPN/Bappenas
1. Irfan Darliazi Yananto, Direktorat Lingkungan Hidup;
2. Anna Amalia, Direktorat Lingkungan Hidup;
3. Anggi Pertiwi Putri, Direktorat Lingkungan Hidup;
4. Caroline Aretha Merylla, Direktorat Lingkungan Hidup;

Sekretariat LCDI
5. Kandina Rahmadita, Regional Liaison Officer;
6. Novia Mustikasari, Regional Liaison Officer;
7. Putu Indy Gardian, Energy Emission Analyst;
8. Aisyah Putri Lestari, Waste Emission Analyst;
9. Rifdan Firmansyah, Agriculture Emission Analyst;

WRI Indonesia
10. Egi Bagja Suarga
11. Ari Adipratomo
12. Dwiputra Ramdani
13. Talitha Dwitiyasih
14. Hapsari Damayanti
15. Jeanly Syahputri
16. Latifah Yahya
17. Ardi Nur Armanto

Tenaga Ahli Ekonomi Hijau (Expert)


18. Muhammad Luthfi Ramadhan

5. LOKASI PELAKSANAAN KEGIATAN


Rangkaian kegiatan akan dilaksanakan pada:
Hari/Tanggal : Senin s/d Jumat / 12 s/d 16 Desember 2022
Waktu : 09.00 - 17.00 WIB
Lokasi : tbc
Agenda : terlampir
6. AGENDA KEGIATAN

Senin, 12 Desember 2022

Waktu Kegiatan Keterangan

08.00 – 09.00 Registrasi Peserta


Pengantar dan Sambutan Selamat
09.00 – 09.15 Team Leader Policy PRK
Datang
Penyampaian model baseline
09.15 – 10.00 Technical Officer for LCDI
Ekonomi Hijau
Diskusi identifikasi struktur kebijakan
10.00 – 12.00 Analis Lahan LCDI
di sektor lahan dan blue carbon
12.00 – 13.30 ISHOMA
Diskusi identifikasi struktur kebijakan
13.30 – 15.00 Analis Pertanian LCDI
di sektor pertanian
15.00 – 15.30 Coffee Break
Diskusi identifikasi struktur kebijakan
15.30 – 17.00 Analis Limbah LCDI
di sektor limbah

Selasa, 13 Desember 2022

Waktu Kegiatan Keterangan


Diskusi identifikasi struktur kebijakan
09.00 – 10.30 Analis Energi LCDI
di sektor energi
Diskusi identifikasi struktur kebijakan
10.30 – 12.00 Analis Transportasi LCDI
di sektor transportasi
12.00 – 13.30 ISHOMA
Diskusi identifikasi skenario kebijakan
13.30 – 15.30 Seluruh peserta
untuk setiap sektor
15.00 – 15.30 Coffee Break
Exercise respon dan feedback
15.30 – 16.30 skenario kebijakan terhadap Seluruh peserta
pencapaian Indeks Ekonomi Hijau
Wrap up Exercise awal scenario
16.30 – 17.00 Team Leader Policy PRK
planning Ekonomi Hijau

Rabu, 14 Desember 2022


Waktu Kegiatan Keterangan
Pemaparan findings dari exercise
09.00 – 10.00 awal Indeks Ekonomi Hijau di Provinsi Tenaga Ahli Ekonomi Hijau
Jabar, Bali, dan Sulsel
Diskusi terkait adjustment indikator
10.00 – 12.00 Seluruh Peserta
Indeks Ekonomi Hijau Provinsi
12.00 – 13.30 ISHOMA
Lanjutan diskusi terkait adjustment
13.30 – 15.00 indikator Indeks Ekonomi Hijau Seluruh Peserta
Provinsi
15.00 – 15.30 Coffee Break
Diskusi terkait adjustment
15.30 – 17.00 methodology Indeks Ekonomi Hijau Seluruh Peserta
Provinsi
17.00 – 17.15 Wrap up konsep penyempurnaan GEI Team Leader Policy PRK

Kamis, 15 Desember 2022

Waktu Kegiatan Keterangan


Diskusi best practices pelatihan
09.00 – 12.00 Seluruh peserta
Ekonomi Hijau yang telah ada
12.00 – 13.30 ISHOMA
Penyusunan konsep Green Economy
13.30 – 17.00 Seluruh peserta
training curriculum

Jumat, 16 Desember 2022

Waktu Kegiatan Keterangan


Identifikasi dan pengumpulan materi
09.00 – 11.30 pelatihan Ekonomi Hijau yang telah Seluruh peserta
dilaksanakan sebelumnya
11.30 – 13.30 ISHOMA
Penyusunan bahan pelatihan Ekonomi
13.30 – 16.30 Seluruh peserta
Hijau
Wrap up konsep Green Economy
16.30 – 17.00 Team Leader Policy PRK
Training curriculum
7. PEMBIAYAAN (BUDGET)
Pembiayaan bersumber dari WRI Indonesia selaku mitra pembangunan Sekretariat LCDI.
Adapun pembiayaan tersebut akan dibebankan dari kode 50139 dengan rincian sebagai
berikut:
• Perumusan Scenario Planning Model Ekonomi Hijau untuk activity code 2.1.1
• Penyusunan Green Economy Training Curriculum untuk activity code 1.1.1

Anda mungkin juga menyukai