Anda di halaman 1dari 2

RUMUSAN

RAPAT KOORDINASI PEMBAHASAN PENGUATAN PERENCANAAN PROGRAM


KUALITAS LINGKUNGAN HIDUP DAERAH TAHUN 2023

Dasar:
Undangan Sekretaris Badan Standardisasi Instrumen Lingkungan Hidup dan Kehutanan (BSI-
LHK) Nomor UN.417/Set.13/ PEHKT/REN.0/12/ 2022 tanggal 6 Desember 2022, bersama ini
kami sampaikan laporan menghadiri rapat tersebut sebagai berikut:

1. Rapat Pembahasan Penguatan Program Kualitas Lingkungan Hidup Daerah Tahun 2023
dilaksanakan pada tanggal 15 Desember 2022 di Ruang Rimbawan 3B, diawali dengan
Laporan Pelaksanaan Kegiatan oleh Sekretaris Badan Standardisasi Instrumen
Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), dan dilanjutkan dengan Arahan Kepala Badan
Standardisasi Instrumen LHK.

2. Arahan Kepala Badan Standardisasi Instrumen LHK pada intinya sebagai berikut:
a. Penguatan perencanaan program Lingkungan Hidup Daerah menjadi penting karena
terkait dengan 3 dari 4 fokus kerja BSILHK sebagaimana telah dituangkan dalam
Rencana Strategis (Renstra) BSILHK Tahun 2022-2024, yaitu implementasi: a). Undang-
Undang tentang Cipta Kerja (UUCK); b). Ibu Kota Negara; dan c). Ekonomi Sirkular;
b. Implementasi UUCK dilaksanakan melalui kemudahan perijinan berusaha berupa upaya
meminimalkan jumlah limbah B3, dan limbah non B3, salah satunya termasuk Fly Ash
and Bottom Ash (FABA). Dengan dilakukannya intervensi program melalui sirkular
ekonomi yang dapat dijalankan melalui pengolahan limbah diharapkan limbah/sampah
dapat memiliki nilai ekonomis dan mampu menjadi motor penggerak perekonomian;
c. Pengelolaan lingkungan membutuhkan laboratorium lingkungan sebagai dukungan
dalam mempercepat proses perijinan berusaha. Dengan dilakukannya pengujian serta
pendampingan program, maka diharapkan peluang-peluang kerjasama dalam upaya
peningkatan kualitas lingkungan dapat meningkat;
d. Terkait dengan Pembangunan IKN, pada tahun 2022 ini BSILHK telah memformulasikan
19 dokumen standar yang disusun Pusat-Pusat Standardisasi Instrumen. Selanjutnya
pada tahun 2023, BSILHK akan mentargetkan penyusunan 24 standar untuk
pembangunan IKN;
e. Pelaksanaan program dan kegiatan BSILHK Tahun 2023 diarahkan pada prioritas
sebagai berikut: 1) Tingkat resiko dampak lingkungan dan kehutanan; 2) Interkoneksi
dengan sistem persetujuan lingkungan atau sistem perijinan berusaha; 3) Skala usaha;
4) Interkoneksi dengan program nasional, yaitu Pembangunan Ibu Kota Negara–IKN;
5) Keseimbangan antara program lingkungan hidup (PP.22/2021-brown issues) dan
program kehutanan (PP.23/2021-green issues);
f. Secara garis besar, rancangan program BSILHK untuk bidang LH memiliki sasaran
strategis, yaitu meningkatnya kualitas lingkungan hidup dan meningkatnya sirkular
ekonomi dari sampah dan limbah. Secara umum, BSILHK akan mendukung capaian
Indikator Kinerja Utama (IKU) KLHK yaitu IKU 1 Indeks Kualitas Lingkungan Hidup; dan
IKU 3 Kontribusi Sektor Lingkungan Hidup terhadap PDB Nasional (berdasarkan harga
berlaku). Kontribusi BSILHK tersebut tergambar dalam pelaksanaan kegiatan dalam
koridor Indeks Kinerja Program (IKP) dan secara detil terlihat di dalam Indeks Kinerja
Kegiatan (IKK);
g. Untuk mencapai indikator kunci Perbaikan LH, maka harus disusun Kerangka Target
Kinerja Program Kualitas LH tahun 2023 BSILHK, antara lain: produksi, implementasi, dan
pengawasan standar. Dukungan BSI-LHK terhadap Program Kualitas LH dilakukan melalui
kegiatan-kegiatan yang mencakup penyusunan dan perumusan standar, uji
standar, penerapan standar, dan pengelolaan laboratorium;

3. Acara dilanjutkan dengan presentasi perencanaan Program LH dan Tematik Lingkungan


Hidup dari 14 Unit Pelaksana Teknis Badan Standardisasi Instrumen LHK, dimana masing-
masing memiliki tematik dan prioritas yang berbeda serta diskusi, dan dalam diskusi setelah
paparan, ditemukan hal-hal sebagai berikut:
a. Terdapat kendala pemenuhan jumlah sumber daya manusia (SDM) dalam penerapan
standar di UPT, selanjutnya diperlukan peningkatan kompetensi dan sertifikasi SDM untuk
mendukung penerapan, verifikasi dan validasi standar yang disusun;
b. Penerapan standar belum dapat dilaksanakan sebelum standar selesai disusun, dengan
demikian pelaksanaan kegiatan UPT tahun 2023 menunggu informasi dari Pusat-Pusat
lingkup BSI-LHK yang merumuskan standar;
c. Penerapan standar yang dilakukan di industri-industri, jangan terkesan melakukan
pengawasan yang merupakan kegiatan/ tugas dan fungsi Dinas-Dinas yang menangani
Lingkungan Hidup di Provinsi dan Kabupaten/ Kota, serta tidak terkesan melakukan
penilaian Proper (ketaatan penanganan limbah)/ Adipura (Penanganan sampah);
d. Perlu ditetapkan baseline dalam penetapan standar-standar yang ada, serta perlu
dikoordinasikan dengan kementerian lain;
e. Dalam penyusunan standar, agar dilakukan pembatasan standar lingkungan hidup atau
kehutanan, dan PIC dalam penyusunan standar perlu ditetapkan;
f. Perlu penjelasan tentang mekanisme Automatic Adjustment (AA) kepada Satuan Kerja,
sehingga dapat dilakukan penyesuaian dalam penyusunan rencana program 2023;
g. Perlu dilakukan Rapat Koordinasi dalam pelaksanaan penyusunan standar di provinsi atau
kabupaten/ kota.

4. Rapat Koordinasi ditutup oleh Sekretaris BSI-LHK pada jam 15.30.

Anda mungkin juga menyukai