Anda di halaman 1dari 25

KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN

BADAN STANDARDISASI INSTRUMEN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN


JAKARTA - BOGOR

PERATURAN KEPALA BADAN STANDARDISASI INSTRUMEN


LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN
KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN
NOMOR : P.6/BSI/SET.13/KUM.1/11/2022

TENTANG
TATA KELOLA PELAPORAN PELAKSANAAN PROGRAM
LINGKUP
BADAN STANDARDISASI INSTRUMEN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEPALA BADAN STANDARDISASI INSTRUMEN


LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN,

Menimbang : a. bahwa Badan Standardisasi Lingkungan Hidup dan Kehutanan


adalah Badan baru yang didirikan di lingkup Kementerian
Lingkungan Hidup dan Kehutanan sebagai implementasi
Undang-Undang Cipta Kerja yang mengusung peningkatan
usaha dan investasi beresiko dimana pengendalian Lingkungan
Hidup dan Kehutanan juga perlu ditingkatkan;
b. bahwa dalam platform safeguard usaha/kegiatan beresiko, maka
perlu mengusung konseptual baru standardisasi Lingkungan
Hidup dan Kehutanan (konsep new standard) untuk
menyelenggarakan sistem manajemen lingkungan hidup dan
kehutanan siklus penuh (full cycle) sebagai sudut
pandang/referensi monitoring dan evaluasi program Badan
Standardisasi Instrumen Lingkungan Hidup dan Kehutanan;
c. bahwa dalam rangka monitoring dan evaluasi pencapaian
program dan kegiatan Badan Standardisasi Instrumen
Lingkungan Hidup dan Kehutanan (BSILHK) perlu mengatur tata
kelola pelaporan pelaksanaan program;
d. bahwa sehubungan dengan huruf a-c di atas, perlu diatur tata
kelola pelaporan pelaksanaan program lingkup BSILHK yang
ditetapkan melalui Peraturan Kepala Badan Standardisasi
Instrumen Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

Mengingat : 1. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014


tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
(Lembaran Negara Tahun 2014 Nomor 80);
2. Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 2021 tentang
Penyelenggaraan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko (Lembar
Negara Tahun 2021 Nomor 1);
3. Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2021 tentang
Penyelenggaraan Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan
Hidup (Lembar Negara Tahun 2021 Nomor 32);

4. Peraturan Pemerintah Nomor 23 ….


-2-

4. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2021 tentang


Penyelenggaraan Kehutanan (Lembar Negara Tahun 2021
Nomor 33);
5. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014
tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja
dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 1842);
6. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor 15
Tahun 2021 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian
Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2021 Nomor 756);
7. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor 26
Tahun 2021 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana
Teknis Badan Standardisasi Instrumen Lingkungan Hidup dan
Kehutanan (Berita Negara Tahun 2021 Nomor 1389);
8. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor 3
tahun 2021 tentang Standar Kegiatan Usaha Pada
Penyelenggaraan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko Sektor
Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2021 Nomor 270).

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : PERATURAN KEPALA BADAN STANDARDISASI INSTRUMEN


LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN, TENTANG TATA
KELOLA PELAPORAN PELAKSANAAN PROGRAM LINGKUP
BADAN STANDARDISASI INSTRUMEN LINGKUNGAN HIDUP
DAN KEHUTANAN

BAB I
KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan Kepala Badan ini yang dimaksud dengan:


1. Pelaporan adalah kegiatan penyusunan dokumen hasil pelaksanaan program/
kegiatan secara tertulis, sistematis, dan terstruktur.
2. Satuan kerja adalah unit kerja yang memiliki otoritas tertentu dan fungsi spesifik yaitu
Sekretariat Badan, Pusat-Pusat Standardisasi Instrumen LHK, Pusat Fasilitasi
Penerapan Standardisasi Instrumen LHK, Balai Besar Pengujian Standardisasi
Instrumen, dan Balai-balai Penerapan Standar.
3. Program adalah kumpulan dari kegiatan-kegiatan standardisasi instrumen LHK yang
secara koheren mengarah pada satu tujuan perbaikan-perbaikan kualitas LHK.
4. Kegiatan adalah upaya-upaya intervensi dalam kerangka penyelesaian tantangan
atas tujuan tertentu atau penyelesaian suatu masalah untuk mencapai perbaikan-
perbaikan kualitas LHK.
5. Outcome adalah perbaikan-perbaikan lingkungan hidup dan kehutanan yang diukur
dengan membandingkan kondisi sebelum program/kegiatan/intervensi (baseline)
dengan kondisi setelah program/kegiatan/intervensi dilakukan. Ukuran outcome
dapat berupa perubahan (perbaikan-perbaikan) kondisi kualitas lingkungan hidup
dan kehutanan, perubahan kondisi perilaku & interaksi sosial, perubahan kondisi
ekonomi, atau perbaikan-perbaikan lain yang terjadi.

6. Standardisasi Lingkungan Hidup …


-3-

6. Standardisasi Lingkungan Hidup dan Kehutanan-LHK adalah kegiatan mitigasi


dampak atau risiko bidang lingkungan hidup dan kehutanan atas kegiatan atau usaha
berisiko. Standardisasi LHK terdiri dari standardisasi lingkungan hidup, standardisasi
pengelolaan hutan, standardisasi ketahanan bencana, standardisasi perubahan
iklim, standardisasi produk LHK, standardisasi alat LHK, standardisasi alat pengujian
laboratorium, standardisasi metode pengujian, dan standardisasi lain terkait dengan
lingkungan hidup dan kehutanan.
7. Mitigasi dampak atau risiko adalah kegiatan-kegiatan untuk mengendalikan agar
dampak atau risiko tidak terjadi atau dapat dikurangi.
8. Dampak atau risiko adalah implikasi-implikasi negatif baik terhadap lingkungan hidup
dan kehutanan akibat adanya kegiatan dan/atau usaha, atau akurasi alat LHK,
akurasi alat pengujian, atau keandalan metode pengujian.
9. Formulasi adalah kegiatan penyusunan untuk merumuskan standardisasi lingkungan
hidup dan kehutanan. Output yang dihasilkan adalah standar LHK.
10. Validasi adalah kegiatan mengukur keandalan, verifikasi, akurasi, konsistensi
(reliabilitas) standar yang telah diformulasikan namun belum ditetapkan secara
formal. Output yang dihasilkan adalah rekomendasi penyempurnaan standar, baik
untuk mengetatkan standardisasi atau melonggarkan standardisasi sesuai dengan
kebutuhan pengendalian LHK dengan tetap mempertahankan ekonomi tumbuh.
11. Pengujian standar adalah kegiatan melakukan validasi standar. Output yang
dihasilkan adalah kualitas standar.
12. Pengujian laboratorium adalah kegiatan mengukur kualitas secara numerik atas
parameter-parameter LHK.
13. Penerapan adalah kegiatan mengimplementasikan/mengaplikasikan atau
menanamkan dalam instrumen perizinan dan/atau perencanaan kegiatan atas
standar yang telah ditetapkan. Output yang dihasilkan adalah kualitas penerapan.
14. Lembaga adalah unit/entitas/organisasi yang memiliki dasar formal atau berbadan
hukum atau memiliki legalitas dalam operasionalnya.
15. Produk adalah barang atau jasa meliputi hasil hutan kayu-HHK atau hasil hutan
bukan kayu-HHBK, atau layanan pengujian kualitas HHK/HHBK, atau layanan
pengujian kualitas lingkungan, atau layanan pengujian alat, atau layanan bimbingan
teknis atau kombinasinya.
16. Pengujian penerapan standar adalah kegiatan melakukan penilaian penerapan
standar (yang telah ditetapkan secara formal) di suatu lembaga tertentu.
17. Kinerja adalah capaian perbaikan-perbaikan LHK yang dilakukan melalui kegiatan-
kegiatan yang dilakukan satuan kerja.
18. ONEDATA adalah sistem pelaporan digital tahunan sebagai sistem monitoring
realtime lingkup Badan Standardisasi Instrumen Lingkungan Hidup dan Kehutanan,
memuat data target dan data capaian baik substansial standardisasi maupun
anggaran tahun berjalan serta kombinasi-kombinasi analisisnya.
19. Menteri adalah menteri yang membidangi lingkungan hidup dan kehutanan.
20. Kepala Badan adalah kepala badan yang membidangi standardisasi instrumen
lingkungan hidup dan kehutanan.

Pasal 2

Tujuan diterbitkannya peraturan ini adalah untuk memberikan panduan kepada satuan
kerja dalam menyusun dan melaporkan hasil pelaksanaan program/kegiatan.

BAB II RUANG LINGKUP ….


-4-

BAB II
RUANG LINGKUP

Pasal 3

Ruang lingkup peraturan Kepala Badan ini mengatur:


a. Tujuan, gambaran, dan arah pelaporan;
b. Isi, jenis, level pelaporan, dan satuan kerja penyusun pelaporan;
c. Tata waktu penyampaian pelaporan;
d. Format pelaporan, instrumen, dan bentuk pelaporan;
e. Tim penyusun pelaporan;
f. Data base pelaporan;
g. Kepemilikan data dan kerahasiaan data;
h. Penghargaan dan sanksi pelanggaran.

BAB III
TUJUAN, GAMBARAN, DAN ARAH PELAPORAN

Pasal 4

Tujuan disusunnya pelaporan pelaksanaan program adalah:


a. Mendokumentasikan kegiatan, hasil kerja, output, dan outcome masing-masing
satuan kerja;
b. Mempertanggungjawabkan akuntabilitas pelaksanaan kegiatan;
c. Menyiapkan bahan evaluasi sebagai pertimbangan dalam manajemen program/
kegiatan berjalan dan perencanaan program/kegiatan berikutnya.

Pasal 5

Pelaporan memberikan gambaran tentang:


a. Outcome/perbaikan-perbaikan lingkungan hidup dan kehutanan dari pelaksanaan
program/kegiatan satuan kerja;
b. Output dari pelaksanaan program/kegiatan satuan kerja;
c. Kinerja satuan kerja sesuai dengan tugas dan fungsi, baik secara substansial
maupun administratif;
d. Prestasi-prestasi satuan kerja;
e. Hambatan yang dihadapi dan strategi keluar yang ditempuh.

Pasal 6

Arah pelaporan satuan kerja adalah:


(1) Sekretariat Badan berfokus pada tata kelola manajemen standardisasi Instrumen
LHK, pengendalian risiko, reformasi birokrasi, dan akuntabilitas.
(2) Pusat Standardisasi berfokus pada formulasi standardisasi Instrumen LHK dan
pengelolaan Laboratorium Pengujian.
(3) Pusat Fasilitasi Penerapan berfokus pada sistem kerja penerapan standardisasi
instrumen LHK, sistem monitoring, monitoring secara nasional penerapan standar,

registrasi, sertifikasi, penanaman ….


-5-

registrasi, sertifikasi, penanaman standar dalam instrumen perizinan/perencanaan


kegiatan/usaha.
(4) Balai Besar berfokus pada validasi standardisasi instrumen LHK dan pengelolaan
laboratorium pengujian.
(5) Balai berfokus pada penerapan standar instrumen LHK, monitoring penerapan
standar di tingkat tapak, pendampingan/pembinaan lembaga penerap dengan
mengangkat tema spesifik wilayah kerjanya serta pengelolaan laboratorium
pengujian (apabila ada).
(6) Satuan Kerja Pengelola Kawasan Hutan dengan Tujuan Khusus Litbang Kehutanan
sebagaimana ditetapkan oleh Menteri berfokus pada pengelolaan KHDTK dimaksud
untuk menjaga luasan (areal) kawasan, menjaga tutupan hutan, dan memastikan
kegiatan litbang & standardisasi berjalan.

BAB IV
ISI, JENIS, LEVEL, DAN SATUAN KERJA PENYUSUN

Pasal 7

Pelaporan memberikan esensi hasil olah pikir (analisis dan sintesis) substansial atas
pelaksanaan program/kegiatan secara sistematis dan terstruktur untuk menjaga atau
melakukan perbaikan-perbaikan Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

Pasal 8

Jenis laporan antara lain:


(1) Laporan Progres: laporan perkembangan kegiatan terdiri dari laporan bulanan,
triwulan, dan semester.
(2) Laporan Kinerja: laporan yang berisi uraian singkat organisasi, rencana dan target
kinerja yang ditetapkan, pengukuran kinerja, evaluasi dan analisis kinerja untuk
setiap sasaran kegiatan atau hasil program dari kegiatan dan kondisi terakhir yang
seharusnya terwujud.
(3) Laporan Tahunan buku A: berisi tentang kegiatan yang dilaksanakan oleh satuan
kerja.
(4) Laporan Tahunan buku B: berisi tentang standar yang diformulasi atau divalidasi atau
diuji atau diterapkan atau sistem penerapan yang dibangun, dan/atau lembaga yang
didampingi/dibina/dikendalikan sesuai dengan tugas dan fungsi satuan kerja.
(5) Laporan Jangka Menengah: berisi tentang outcome dari pelaksanaan program
selama 5 (lima) tahun sesuai dengan periode Rencana Strategis (Renstra).
(6) Laporan Khusus: berisi tentang prioritas nasional, Major Project, laporan pengelolaan
kawasan hutan dengan tujuan khusus (KHDTK) Litbang Kehutanan, dan laporan
kerja sama (kerja sama teknis, kerja sama bilateral, dan kerja sama multilateral) baik
dalam bentuk hibah (grant) dalam negeri/luar negeri baik secara langsung atau tidak
langsung/terencana maupun pinjaman (loan) atau laporan khusus lainnya sesuai
dengan kebutuhan organisasi.

Pasal 9

Level pelaporan terdiri:


(1) Laporan level Badan Standardisasi Instrumen LHK dalam hal ini disebut Laporan
Badan.
(2) Laporan level Satuan Kerja dalam hal ini disebut Laporan Satuan Kerja.

Pasal 10…
-6-

Pasal 10

(1) Laporan Badan sebagaimana dimaksud pada pasal 9 ayat (1) meliputi:
a. Laporan progres badan;
b. Laporan kinerja badan;
c. Laporan tahunan buku A badan;
d. Laporan tahunan buku B badan;
e. Laporan jangka menengah 5 (lima) tahunan badan;
f. Laporan khusus badan.
(2) Laporan Badan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disusun oleh Sekretariat
Badan.

Pasal 11

(1) Laporan satuan kerja meliputi:


a. Laporan progres satuan kerja;
b. Laporan kinerja satuan kerja;
c. Laporan tahunan buku A satuan kerja;
d. Laporan tahunan buku B satuan kerja;
e. Laporan jangka menengah 5 (lima) tahunan satuan kerja;
f. Laporan khusus satuan kerja.
(2) Laporan satuan kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disusun oleh satuan
kerja.

Pasal 12

(1) Laporan badan disampaikan sebagai berikut:


a. Laporan progres badan disampaikan secara tertulis dari Sekretaris Badan kepada
Kepala Badan;
b. Laporan kinerja badan disampaikan secara tertulis dari Sekretaris Badan kepada
Kepala Badan;
c. Laporan tahunan buku A badan disampaikan secara tertulis dari Sekretaris Badan
kepada Kepala Badan;
d. Laporan tahunan buku B badan disampaikan secara tertulis dari Sekretaris Badan
kepada Kepala Badan;
e. Laporan jangka menengah 5 (lima) tahunan badan disampaikan secara tertulis
dari Sekretaris Badan kepada Kepala Badan.
(2) Laporan satuan kerja disampaikan sebagai berikut:
a. Laporan progres satuan kerja disampaikan secara tertulis dari Kepala Satuan
Kerja kepada Sekretaris Badan;
b. Laporan kinerja satuan kerja disampaikan secara tertulis dari Kepala Satuan Kerja
kepada Sekretaris Badan;
c. Laporan tahunan buku A satuan kerja disampaikan secara tertulis dari Kepala
Satuan Kerja kepada Sekretaris Badan;
d. Laporan tahunan buku B satuan kerja disampaikan secara tertulis dari Kepala
Satuan Kerja kepada Sekretaris Badan;

e. Laporan jangka menengah ….


-7-

e. Laporan jangka menengah 5 (lima) tahunan satuan kerja disampaikan secara


tertulis dari Kepala Satuan Kerja kepada Sekretaris Badan.
(3) Laporan khusus disampaikan sebagai berikut:
a. laporan khusus satuan kerja pengelola KHDTK disampaikan kepada Menteri LHK
dengan tembusan Kepala Badan Standardisasi Instrumen LHK dan Direktur
Jenderal Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan. Laporan khusus badan
disampaikan secara tertulis dari Sekretaris Badan kepada Kepala Badan.
b. Laporan khusus lainnya level satuan kerja disampaikan secara tertulis dari Kepala
Satuan Kerja kepada Sekretaris Badan.
c. Laporan khusus lainnya level badan disampaikan secara tertulis dari Sekretaris
Badan kepada Kepala Badan.

Pasal 13

Dalam melaporkan pelaksanaan program/kegiatannya, Kepala Satuan Kerja


mendeskripsikan dan menjelaskan capaian strategis dan capaian kunci, serta dituangkan
dalam surat pengantar laporan dan ringkasan eksekutif, dilampiri dengan dokumen
laporan penuh (full text).

BAB V
TATA WAKTU PENYAMPAIAN PELAPORAN

Pasal 14

Tata waktu penyampaian pelaporan level badan sebagai berikut:


a. Laporan progres badan yang terdiri dari laporan bulanan, triwulan dan semester paling
lambat dilaporkan tanggal terakhir hari kerja di bulan berikutnya;
b. Laporan tahunan A dan B badan paling lambat disampaikan tanggal terakhir hari kerja
bulan berikutnya;
c. Laporan 5 (lima) tahunan badan paling lambat tanggal terakhir hari kerja bulan
Februari tahun berikutnya periode baru;
d. Laporan khusus Prioritas Nasional/Major Project dan Laporan kerja sama badan
disusun secara triwulan paling lambat disampaikan tanggal terakhir hari kerja bulan
berikutnya;
e. Laporan khusus lainnya dikirimkan mengikuti tata waktu sesuai ketentuan yang
berlaku.

Pasal 15

Tata waktu penyampaian pelaporan level satuan kerja adalah sebagai berikut:
a. Laporan progres satuan kerja yang terdiri dari laporan bulanan, triwulan dan semester
paling lambat dilaporkan tanggal 10 bulan berikutnya;
b. Laporan tahunan satuan kerja paling lambat dilaporkan tanggal 10 bulan berikutnya;
c. Laporan 5 (lima) tahunan paling lambat tanggal terakhir hari kerja bulan Januari tahun
berikutnya periode baru;
d. Laporan khusus Prioritas Nasional/Major Project dan Laporan kerja sama satuan kerja
disusun secara triwulan dilaporkan tanggal 10 bulan berikutnya;
e. Laporan khusus KHDTK disusun secara tahunan dikirimkan paling lambat tanggal 10
bulan Januari tahun berikutnya;

f. Laporan khusus lainnya …


-8-

f. Laporan khusus lainnya dikirimkan mengikuti tata waktu sesuai ketentuan yang
berlaku.

BAB VI
FORMAT, INSTRUMEN, DAN BENTUK PELAPORAN

Pasal 16

(1) Outline minimal Pelaporan sebagaimana lampiran Peraturan Kepala Badan ini.
Outline dapat dikembangkan sesuai dengan kebutuhan.
(2) Format Standar sebagaimana lampiran Peraturan Kepala Badan ini.

Pasal 17

(1) Instrumen pelaporan berbentuk laporan cetak, laporan elektronik, dan sistem laporan
digital.
(2) Laporan cetak berbentuk dokumen cetak (hard file), sedangkan laporan elektronik
berbentuk dokumen elektronik (soft file).
(3) Bentuk laporan baik cetak maupun elektronik tetap mengedepankan eco-office.
(4) Laporan cetak maupun laporan elektronik menggunakan warna brand Badan
Standardisasi Instrumen LHK sebagaimana diatur dalam Keputusan Kepala Badan
Standardisasi Instrumen LHK Nomor SK.6/BSI/SET.13/KUM.1/8/2021 tentang logo,
warna dan slogan BSILHK yaitu warna mayor (biru gelap dan oranye); serta warna
minor (hitam dan putih).
(5) Sistem laporan digital merupakan laporan dalam e-sistem baik yang diterbitkan oleh
BSILHK (ONEDATA), Biro perencanaan, Biro umum, Biro Keuangan, Kementerian
Keuangan, Bappenas, atau entitas lain terkait.

BAB VII
TIM PENYUSUN PELAPORAN

Pasal 18

(1) Satuan kerja dapat menyusun tim untuk menyelesaikan pelaporan.


(2) Tim pelaporan Sekretariat Badan berperan sebagai pengendali data utama
menyusun rancangan sistem pelaporan berbasis e-sistem ONEDATA setiap tahun
serta melakukan pengaturan akses e-sistem ONEDATA.
(3) Tim Penyusun pelaporan satuan kerja bertugas:
a. Mengumpulkan data pelaksanaan program satuan kerja;
b. Mentabulasi data pelaksanaan program satuan kerja;
c. Menganalisis hasil tabulasi data pelaksanaan program/kegiatan satuan kerja;
d. Menyusun infografis kecenderungan (tren), relasi/korelasi antar parameter;
e. Mengidentifikasi faktor pengungkit (leverage), faktor katalis, faktor penghambat
pelaksanaan program satuan kerja;
f. Menyimpulkan hasil analisis pelaksanaan program;
g. Menyusun ringkasan eksekutif dari pelaksanaan program/kegiatan sebagai bahan
pengambilan keputusan pimpinan;
h. Melaporkan hasil penyusunan laporan kepada Kepala Satuan Kerja.
(4) Satuan kerja menunjuk pengendali data pelaporan elektronik.

(5) Pengendali data pelaporan …


-9-

(5) Pengendali data pelaporan elektronik masing-masing satuan kerja bertugas:


a. Melakukan input data satuan kerja secara tepat dan benar;
b. Melakukan pembaruan data pelaporan satuan kerja secara harian kerja;
c. Mengidentifikasi anomali data dan memperbaiki data jika terjadi anomali data;
d. Berkoordinasi dengan pengendali data utama yaitu Sekretariat Badan;
e. Menjaga kerahasiaan data.

BAB VIII
DATA BASE HASIL PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN

Pasal 19

(1) Satuan kerja wajib membangun data base hasil-hasil pelaksanaan program satuan
kerja bersangkutan dari tahun ke tahun serta akumulatif.
(2) Sekretariat Badan membangun data base hasil pelaksanaan program Badan
Standardisasi Instrumen Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

BAB IX
KEPEMILIKAN DATA DAN KERAHASIAAN DATA

Pasal 20

(1) Data pelaporan pelaksanaan program Badan Standardisasi Instrumen Lingkungan


Hidup dan Kehutanan merupakan milik Badan Standardisasi Instrumen LHK.
(2) Masing-masing satuan kerja agar melakukan pengendalian data.
(3) Data yang sifatnya umum dapat terbuka secara publik.
(4) Bagi siapa saja yang berkepentingan dengan data pelaporan Badan Standardisasi
Instrumen LHK agar mengirim surat tertulis secara resmi.
(5) Data yang sensitif terhadap kebijakan Kementerian Lingkungan Hidup dan
Kehutanan tidak terbuka bagi publik. Apabila terdapat pihak lain yang memerlukan
data dimaksud maka dapat mengajukan secara tertulis dan didalami oleh Tim Khusus
yang ditunjuk Kepala Badan.

BAB X
PENGHARGAAN DAN SANKSI PELANGGARAN

Pasal 21
(1) Kepatuhan terhadap ketentuan peraturan ini sebagai salah satu rekam kinerja satuan
kerja serta menjadi pertimbangan dalam penilaian evaluasi kinerja satuan kerja.
(2) Kepatuhan terhadap ketentuan peraturan ini diberikan penghargaan.

Pasal 22

(1) Pelanggaran terhadap ketentuan tersebut di atas dikenakan sanksi tertulis sebagai
salah satu rekam kinerja satuan kerja serta menjadi pertimbangan dalam penilaian
evaluasi kinerja satuan kerja.
(2) Sanksi sebagaimana ayat (1) didahului dengan teguran tertulis hingga 3 (tiga) kali.

BAB XI PENUTUP …
- 10 -

BAB XI
PENUTUP

Pasal 23

(1) Hal-hal yang belum diatur dalam peraturan ini, diatur melalui kebijakan
operasionalnya oleh Kepala Badan;
(2) Penjabaran dari peraturan ini dapat dilakukan oleh Kepala Satuan Kerja;
(3) Pelaporan-pelaporan terkait dengan akuntabilitas anggaran mengacu pada
ketentuan yang berlaku;
(4) Peraturan ini berlaku sejak ditetapkan dan apabila terdapat perkembangan baru
maka akan disesuaikan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Jakarta
Pada Tanggal : 22 November 2022
KEPALA BADAN,

ARY SUDIJANTO
NIP. 19681011 199403 1 001

Tembusan:
1. Sekretaris Badan Standardisasi Instrumen Lingkungan Hidup dan Kehutanan
2. Kepala Pusat Standardisasi Instrumen Kualitas Lingkungan Hidup
3. Kepala Pusat Standardisasi Instrumen Ketahanan Bencana dan Perubahan Iklim
4. Kepala Pusat Standardisasi Instrumen Pengelolaan Hutan Berkelanjutan
5. Kepala Pusat Fasilitasi Penerapan Standar Instrumen Lingkungan Hidup dan
Kehutanan
6. Kepala Balai Besar Pengujian Standar Instrumen Lingkungan Hidup
7. Kepala Balai Besar Pengujian Standar Instrumen Kehutanan
8. Kepala Balai Penerapan Standar Instrumen Lingkungan Hidup dan Kehutanan
lingkup BSILHK
- 11 -

Lampiran I
Peraturan Kepala Badan Standardisasi
Instrumen Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Nomor : P.6/BSI/SET.13/KUM.1/11/2022
Tanggal : 22 November 2022

OUTLINE LAPORAN PROGRES

Sampul
Halaman Judul
Ringkasan Eksekutif
Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Tabel
Daftar Gambar
Daftar Lampiran

Bab I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang (kondisi umum terkini satuan kerja dan pertimbangan-
pertimbangan perlunya standardisasi instrumen LHK)
B. Maksud dan Tujuan (maksud dan tujuan penyusunan laporan)

Bab II. GAMBARAN UMUM ORGANISASI


A. Struktur Organisasi (susunan struktur organisasi dan penjabaran tugas
dan fungsinya)
B. Sumber Daya Manusia (sebaran dan komposisi pegawai)
C. Sarana dan Prasarana (fasilitas yang dimiliki satker, jenis dan jumlah)
D. Anggaran (alokasi pagu satuan kerja)

Bab III. PELAKSANAAN KEGIATAN


A. PROGRAM DUKUNGAN MANAJEMEN*
1. Administrasi Persuratan (intensitas kegiatan administrasi surat
menyurat)
2. Kepegawaian dan Organisasi (fasilitasi proses kepegawaian)
3. Keuangan (rekapitulasi progres pelaksanaan anggaran)
4. Perencanaan Program dan Anggaran (IKU-IKP-IKK, output kegiatan
dan pagu anggaran berdasarkan sumber dana dan jenis belanja)
5. Pemantauan Evaluasi dan Pelaporan Kinerja (capaian output,
kendala, dan evaluasinya)
6. Kerja sama (kerja sama sedang berlangsung, benefit bagi organisasi)
7. Pengelolaan Sistem Informasi dan Hubungan Masyarakat (data
informasi dan publikasi serta diseminasi standardisasi instrument)
8. Pengelolaan KHDTK (kondisi dan kegiatan serta pemanfaatan KHDTK
untuk standardisasi)
* Menyesuaikan dengan kondisi organisasi

B. PROGRAM STANDARDISASI INSTRUMEN


1. Program Standardisasi Instrumen Kualitas Lingkungan Hidup
Perumusan Standar/Fasilitasi Penerapan/Validasi Standar/
Penerapan Standar (standar yang telah disusun (pusat-pusat)/standar
yang telah divalidasi (balai besar)/standar yang telah diterapkan (balai-
balai)/instrumen penerapan yang telah dibangun (Pusfaster)
- 12 -

2. Program Standardisasi Instrumen Pengelolaan Hutan Berkelanjutan


Perumusan Standar/Fasilitasi Penerapan/Validasi Standar/
Penerapan Standar (standar yang telah disusun (pusat-pusat)/standar
yang telah divalidasi (balai besar)/standar yang telah diterapkan (balai-
balai)/instrumen penerapan yang telah dibangun (Pusfaster)
3. Program Standardisasi Instrumen Ketahanan Bencana dan
Perubahan Iklim
Perumusan Standar/Fasilitasi Penerapan/Validasi Standar/
Penerapan Standar (standar yang telah disusun (pusat-pusat)/standar
yang telah divalidasi (balai besar)/standar yang telah diterapkan (balai-
balai)/instrumen penerapan yang telah dibangun (Pusfaster)

Bab IV. PERMASALAHAN DAN TINDAK LANJUT


Memuat berbagai permasalahan/hambatan yang dihadapi serta upaya-upaya yang telah
ditempuh untuk mengatasinya

Bab V. PENUTUP

Lampiran-lampiran
Dokumentasi

Ditetapkan di : Jakarta
Pada Tanggal : 22 November 2022
KEPALA BADAN,

ARY SUDIJANTO
NIP. 19681011 199403 1 001
- 13 -

Lampiran II
Peraturan Kepala Badan Standardisasi
Instrumen Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Nomor : P.6/BSI/SET.13/KUM.1/11/2022
Tanggal : 22 November 2022

OUTLINE LAPORAN KINERJA

Sampul
Halaman Judul
Ringkasan Eksekutif
Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Tabel
Daftar Gambar
Daftar Lampiran

Bab I. PENDAHULUAN (penjelasan umum organisasi dengan penekanan kepada


aspek strategis organisasi serta permasalahan utama (isu strategis) yang
sedang dihadapi Satker BSILHK)
A. Latar Belakang (kondisi umum terkini satker dan pertimbangan-
pertimbangan perlunya standardisasi dan instrumen LHK)
B. Maksud dan Tujuan (maksud dan tujuan penyusunan laporan)
C. Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi (susunan struktur organisasi
dan penjabaran tugas dan dan fungsinya)
D. Sumber Daya Manusia (sebaran dan komposisi pegawai)
E. Sarana dan Prasarana (fasilitas yang dimiliki satker, jenis dan jumlah)
F. Anggaran (alokasi pagu satker)

Bab II. PERENCANAAN KINERJA (uraian ringkasan/ikhtisar rencana strategis dan


perjanjian kinerja satker BSILHK tahun yang bersangkutan)
A. RENCANA STRATEGIS
B. SASARAN dan KINERJA
C. PERJANJIAN KINERJA

Bab III. AKUNTABILITAS KINERJA (pengukuran, uraian ringkasan/ikhtisar rencana


strategis dan perjanjian kinerja satker BSILHK tahun yang bersangkutan)
A. CAPAIAN KINERJA ORGANISASI
Menyajikan capaian kinerja organisasi untuk setiap pernyataan kinerja
sasaran strategis organisasi sesuai dengan hasil pengukuran kinerja
organisasi. Untuk setiap pernyataan kinerja sasaran strategis tersebut
dilakukan analisis capaian kinerja sebagai berikut:
1. Membandingkan antara target dan realisasi kinerja tahun ini;
2. Membandingkan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun ini
dengan tahun lalu dan beberapa tahun terakhir;
3. Membandingkan realisasi kinerja sampai dengan tahun ini dengan
target jangka menengah yang terdapat dalam dokumen perencanaan
strategis organisasi;
4. Membandingkan realisasi kinerja tahun ini dengan standar nasional (jika
ada);
5. Analisis penyebab keberhasilan/kegagalan atau peningkatan/
penurunan kinerja serta alternatif solusi yang telah dilakukan;
- 14 -

6. Analisis atas efisiensi penggunaan sumber daya;


7. Analisis program/kegiatan yang menunjang keberhasilan ataupun
kegagalan pencapaian pernyataan kinerja.

B. REALISASI ANGGARAN (uraian realisasi anggaran yang digunakan dan


yang telah digunakan untuk mewujudkan kinerja organisasi sesuai dengan
dokumen Perjanjian Kinerja)

Bab IV. PENUTUP (uraian simpulan umum atas capaian kinerja organisasi serta
langkah di masa mendatang yang akan dilakukan organisasi untuk
meningkatkan kinerjanya.)

Lampiran-lampiran
1. Perjanjian kinerja
2. Lain-lain yang dianggap perlu

Ditetapkan di : Jakarta
Pada Tanggal : 22 November 2022
KEPALA BADAN,

ARY SUDIJANTO
NIP. 19681011 199403 1 001
- 15 -

Lampiran III
Peraturan Kepala Badan Standardisasi
Instrumen Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Nomor : P.6/BSI/SET.13/KUM.1/11/2022
Tanggal : 22 November 2022

OUTLINE LAPORAN TAHUNAN BUKU A

Sampul
Halaman Judul
Ringkasan Eksekutif
Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Tabel
Daftar Gambar
Daftar Lampiran
Bab I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang (kondisi umum terkini satuan kerja dan pertimbangan-
pertimbangan perlunya standardisasi dan instrument LHK)
B. Maksud dan Tujuan (maksud dan tujuan penyusunan laporan)
Bab II. GAMBARAN UMUM ORGANISASI
A. Tugas dan Fungsi (penjabaran tugas dan dan fungsi organisasi)
B. Struktur Organisasi (susunan struktur organisasi )
C. Sumber Daya Manusia (sebaran dan komposisi pegawai)
D. Sarana dan Prasarana (fasilitas yang dimiliki satker, jenis dan jumlah)
E. Anggaran (alokasi pagu satker)
Bab III. RENCANA KERJA TAHUN X
Bab IV. CAPAIAN KEGIATAN TAHUN X
Bab V. PELAKSANAAN KEGIATAN
A. Program dan Kegiatan Strategis
B. Rencana dan Realisasi Kinerja Kegiatan
C. Rencana dan Realisasi Kinerja Unit Kegiatan*
1. Bagian A
2. Bagian B
3. Sub Bagian C dan seterusnya
* Menyesuaikan dengan kondisi struktur organisasi
Bab IV. PERMASALAHAN DAN TINDAK LANJUT
Memuat berbagai permasalahan yang dihadapi serta upaya-upaya yang telah ditempuh
untuk mengatasinya
Bab. V PENUTUP
Lampiran-lampiran
Dokumentasi

Ditetapkan di : Jakarta
Pada Tanggal : 22 November 2022
KEPALA BADAN,

ARY SUDIJANTO
NIP. 19681011 199403 1 001
- 16 -

Lampiran IV
Peraturan Kepala Badan Standardisasi
Instrumen Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Nomor : P.6/BSI/SET.13/KUM.1/11/2022
Tanggal : 22 November 2022

OUTLINE LAPORAN TAHUNAN BUKU B

Sampul
Halaman Judul
Ringkasan Eksekutif
Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Standar BSILHK
Daftar Lembaga
Daftar Tabel
Daftar Gambar
Daftar Lampiran

BAB I. PENDAHULUAN

BAB II. KONTEKSTUALISASI TERHADAP KEGIATAN/USAHA BERISIKO DAN


PERBAIKAN-PERBAIKAN LHK

BAB III. PROGRAM STANDARDISASI INSTRUMEN LHK


1. Program Standardisasi Instrumen Kualitas Lingkungan Hidup
Perumusan Standar/Fasilitasi Penerapan/Validasi Standar/Penerapan Standar
(standar yang telah disusun (pusat-pusat)/standar yang telah divalidasi (balai
besar)/standar yang telah diterapkan (balai-balai)/instrumen penerapan yang telah
dibangun (Pusfaster)
2. Program Standardisasi Instrumen Pengelolaan Hutan Berkelanjutan
Perumusan Standar/Fasilitasi Penerapan/Validasi Standar/Penerapan Standar
(standar yang telah disusun (pusat-pusat)/standar yang telah divalidasi (balai
besar)/yang telah diterapkan (balai-balai)/instrumen penerapan yang telah
dibangun (Pusfaster)
3. Program Standardisasi Instrumen Ketahanan Bencana dan Perubahan Iklim
Perumusan Standar/Fasilitasi Penerapan/Validasi Standar/Penerapan Standar
(standar yang telah disusun (pusat-pusat)/standar yang telah divalidasi (balai
besar)/standar yang telah diterapkan (balai-balai)/instrumen penerapan yang telah
dibangun (Pusfaster)

BAB IV. PENUTUP


Lampiran-lampiran
Dokumentasi

Ditetapkan di : Jakarta
Pada Tanggal : 22 November 2022
KEPALA BADAN,

ARY SUDIJANTO
NIP. 19681011 199403 1 001
- 17 -

Lampiran V
Peraturan Kepala Badan Standardisasi
Instrumen Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Nomor : P.6/BSI/SET.13/KUM.1/11/2022
Tanggal : 22 November 2022

FORMAT INSTRUMEN STANDARDISASI


BADAN STANDARDISASI INSTRUMEN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN

Pusat Standardisasi Instrumen Kualitas Lingkungan Hidup


Badan Standardisasi Instrumen Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan

TINGKAT INSTRUMEN: Standar [SBSI] NOMOR DOKUMEN:


SBSI A.1.1
KATEGORI INSTRUMEN:
Pengelolaan & Pengendalian Lingkungan Hidup

KELAS RISIKO:
Menengah Rendah

KELAS PENGGUNA: REVISI: 0


Usaha/Kegiatan Risiko Menengah Rendah

KLUSTER KEGIATAN:
OPERASIONAL - TEKNIS TANGGAL BERLAKU:
1 April 2022
NAMA: PENGELOLAAN SAMPAH NON-B3

JUMLAH HALAMAN: 5

STANDAR PENGELOLAAN SAMPAH NON-B3


UNTUK USAHA/KEGIATAN RISIKO MENENGAH RENDAH

A. URAIAN KEGIATAN STANDARDISASI


[tujuan, pelaksana, tahap kluster kegiatan]

Pengelolaan sampah dilakukan untuk mengatur penanganan sampah dari kegiatan


dan/atau usaha menengah rendah oleh para pelaksana kegiatan dan/atau usaha agar
sampah dapat ditangani tidak menimbulkan dampak lingkungan dengan prinsip ekonomi
sirkular, yaitu reduce atau reuse atau recycle atau kombinasinya.

B. URAIAN STANDAR

B.1. BESARAN DAMPAK


[luas areal, potensi dampak lingkungan yang akan timbul apabila tidak menerapkan
standar]

Sejumlah areal sebagai area timbunan sampah, pencemaran air, pencemaran tanah,
pencemaran udara, bau busuk. Pembakaran sampah menimbulkan pencemaran udara,
peningkatan konsentrasi dioxin furans di udara, bahaya kesehatan
- 18 -

B.2. STANDAR PENGELOLAAN & PENGENDALIAN LINGKUNGAN


B.2.1. Bentuk Pengelolaan dan Pengendalian
[cara mengelola teknis, peningkatan kesadaran/disiplin, membangun rantai kelola]
● Melakukan pemilahan sampah organik, anorganik, bahan berbahaya dan beracun-B3
● Membangun disiplin pemilahan sampah
● Menyediakan tempat sampah organik dan/atau anorganik
● Bekerja sama dengan pihak pengangkutan sampah

B.2.2. Lokasi
[areal berkegiatan dan/atau berusaha]
Areal kegiatan dan/atau usaha

B.2.3. Periode Pengelolaan


[waktu kegiatan dan/atau usaha]
Selama operasi kegiatan dan/atau usaha

B.3. STANDAR PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN


B.3.1. Bentuk Pemantauan
[cara-cara pemantauan baik teknis, indikator kualitas LHK, survei dampak]
● Memantau pemilahan dan pengangkutan sampah
● Pengukuran dan Observasi kualitas air dari area terkena dampak
● Survei responden terkena dampak usaha (masyarakat sekitar)
● Studi dokumentasi
● Analisis data

B.3.2. Lokasi
[area terkena dampak]
Areal terkena dampak kegiatan dan/atau usaha

B.3.3. Periode Pemantauan


[waktu pantau minimal]
satu kali dalam satu bulan

Ditetapkan di : Jakarta
Pada Tanggal : 22 November 2022
KEPALA BADAN,

ARY SUDIJANTO
NIP. 19681011 199403 1 001
- 19 -

Lampiran VI
Peraturan Kepala Badan Standardisasi
Instrumen Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Nomor : P.6/BSI/SET.13/KUM.1/11/2022
Tanggal : 22 November 2022

OUTLINE LAPORAN JANGKA MENENGAH

Sampul
Halaman Judul
Ringkasan Eksekutif
Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Tabel
Daftar Gambar
Daftar Lampiran

Bab I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang (kondisi umum terkini satuan kerja dan pertimbangan-
pertimbangan perlunya standardisasi dan instrument LHK)
B. Maksud dan Tujuan (maksud dan tujuan penyusunan laporan)

Bab II. GAMBARAN UMUM ORGANISASI


A. Struktur Organisasi (susunan struktur organisasi dan penjabaran tugas dan
dan fungsinya)
B. Sumber Daya Manusia (sebaran dan komposisi pegawai)
C. Sarana dan Prasarana (fasilitas yang dimiliki satker, jenis dan jumlah)
D. Anggaran (alokasi pagu satker)

Bab III. PERENCANAAN KEGIATAN


A. Rencana Strategis Tahun ke 1-5
B. Rencana Kerja (penjabaran rencana kerja meliputi program KLH, PHB,
KBPI, dan Dukman)
1. Rencana Kerja Tahun ke-1
2. Rencana Kerja Tahun ke-2
3. Rencana Kerja Tahun ke-3
4. Rencana Kerja Tahun ke-4
5. Rencana Kerja Tahun ke-5

Bab IV. PELAKSANAAN KEGIATAN


A. Capaian Kinerja (penjabaran capaian kinerja meliputi program KLH, PHB,
KBPI, dan Dukman)
1. Capaian Kinerja Tahun ke-1
2. Capaian Kinerja Tahun ke-2
3. Capaian Kinerja Tahun ke-3
4. Capaian Kinerja Tahun ke-4
5. Capaian Kinerja Tahun ke-5
B. Dampak Kegiatan (penjabaran dampak kegiatan selama 5 tahun meliputi
aspek lingkungan, sosial, dan ekonomi pada lokasi kegiatan)
C. Akuntabilitas Anggaran
- 20 -

Bab V. PERMASALAHAN DAN TINDAK LANJUT


Memuat berbagai permasalahan yang dihadapi serta upaya-upaya yang telah ditempuh
untuk mengatasainya selama 5 tahun

Bab VI. PENUTUP

Lampiran-lampiran
Dokumentasi

Ditetapkan di : Jakarta
Pada Tanggal : 22 November 2022
KEPALA BADAN,

ARY SUDIJANTO
NIP. 19681011 199403 1 001
- 21 -

Lampiran VII
Peraturan Kepala Badan Standardisasi
Instrumen Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Nomor : P.6/BSI/SET.13/KUM.1/11/2022
Tanggal : 22 November 2022

OUTLINE LAPORAN KHUSUS PENGELOLAAN KHDTK LITBANG KEHUTANAN

Sampul
Halaman Judul
Lembar Pengesahan
Peta Situasi
Ringkasan Eksekutif
Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Tabel
Daftar Gambar
Daftar Lampiran

Bab I. PENDAHULUAN
I.1. Latar Belakang (kondisi umum terkini KHDTK dan pertimbangan-
pertimbangan perlunya perencanaan secara sistematis pengelolaan
KHDTK)
I.2. Tujuan Pelaporan (tujuan pelaporan)

Bab II. DESKRIPSI WILAYAH TERKINI (existing)


II.1. Risalah Wilayah
II.1.1. Informasi Letak (geografis dan administratif)
II.1.2. Luas (berdasarkan SK penetapan KHDTK dan fungsi hutan)
II.1.3. Batas-batas Biofisik
II.1.4. Pembagian Blok/Petak (sesuai fungsi hutan, fungsi kawasan,
biofisik, potensi sumber daya alam, sosial, ekonomi budaya
masyarakat)
II.1.5. Aksesibilitas (akses mulai dari Ibukota Provinsi dengan berbagai
moda transportasi, serta aksesibilitas di dalam KHDTK)
II.1.6. Sejarah Pengelolaan Kawasan (sejarah pengelolaan dan
pengelola - minimal sejak TGHK-Tata Guna Hutan Kesepakatan
ditetapkan sampai saat ini)
II.2. Potensi Wilayah
II.2.1. Penutupan Vegetasi/Lahan (data 2 (dua) tahun terakhir)
II.2.2. Potensi Kayu dan Potensi Hasil Hutan Bukan Kayu
II.2.3. Flora dan Fauna (termasuk jenis-jenis langka, jenis endemik, jenis
asli)
II.2.4. Jasa Lingkungan Wisata Alam/Wisata Edukasi (jenis, lokasi, dan
aksebilitas)
II.2.5. Jasa Lingkungan Lainnya (air, karbon hutan, healing, dan lain-
lain)
II.3. Sosial, Ekonomi, dan Budaya Masyarakat
II.3.1. Sosial, Ekonomi, dan Budaya Masyarakat (di dalam dan sekitar
hutan dilengkapi dengan hubungan antara masyarakat dengan
keberadaan hutan dan kawasan hutan seperti jumlah penduduk,
usia produksi, mata pencaharian, pendapatan, dan lain-lain)
II.3.2. Keberadaan Masyarakat Hukum Adat (di dalam dan di sekitar
KHDTK)
II.4. Pemanfaatan dan Pengunaan (jenis dan luasan)
II.4.1. Infrastruktur dan Fasilitas (sarana dan prasarana di KHDTK, jenis
dan luasan)
- 22 -

II.4.2. Pemanfaatan Kawasan & Penggunaan Kawasan (jenis dan


luasan pemanfaatan dan penggunaan kawasan hutan existing)
II.4.3. Lain-lain (apabila ada)
II.5. Perspektif Wilayah dalam Mendukung Pembangunan Daerah dan KPH
II.5.1. Perspektif Wilayah secara Tata Ruang
(kesesuaian dengan tata ruang)
II.5.2. Perspektif Wilayah dalam Mendukung Pembangunan Daerah
(hal-hal yang dikontribusikan dalam mendukung pembangunan
daerah baik provinsi maupun kabupaten baik aspek kehutanan,
kualitas lingkungan, destinasi wisata daerah, pemberdayaan
masyarakat, dan lain-lain)
II.5.3. Perspektif Wilayah dalam Pengelolaan Kesatuan Pemangkuan
Hutan - KPH
II.6. Isu Strategis, Kendala, dan Permasalahan
(hal-hal yang terkait dengan kepentingan/kebijakan/program nasional,
keutuhan luasan kawasan & tutupan hutan, kelestarian jenis fauna/flora
langka, kepentingan masyarakat luas, masyarakat adat, konflik,
perubahan lansekap secara signifikan, berdampak luas dan masif,
berdampak signifikan pada sektor lain (pangan dan energi), ketahanan
sosial, citra negara di internasional, dan lain-lain)
II.6.1. Isu Strategis
II.6.2. Kendala dan Permasalahan (kendala dalam mencapai tujuan -
lebih kepada hal-hal yang menghambat manajemen.
Permasalahan kepada dampak)

Bab III. Visi dan Misi Pengelolaan KHDTK


III.1. Visi Pengelolaan (arti/nilai penting (values) pengelolaan KHDTK)
III.2. Misi Pengelolaan (pengelolaan pokok dan target kuatitatif dalam
mewujudkan visi pengelolaan KHDTK)
III.3. Tujuan Pengelolaan (langkah-langkah teknis dalam mewujudkan misi
pengelolaan KHDTK sesuai target)

Bab IV. Perencanaan dan Pelaksanaan


(perencanaan dan pelaksanaan program dan kegiatan yang dilakukan di
KHDTK tahun X)
IV.1. Penataan Areal Kawasan Hutan
IV.2. Perubahan Penutupan Lahan
IV.3. Infrastruktur dan Fasilitas (permanen/non permanen) (agregat luas
penggunaan areal - maksimum 10% luasan areal KHDTK)
IV.4. Pembangunan dan Pemanfaatan Pengetahuan & Sains
(knowledge/science)
(penelitian/pengembangan/standardisasi/pembangunan pengetahuan.
Sebagai contoh tentang keanekaragaman hayati, HHBK, Jasling, DAS,
Wisata Alam, Karhutla, Agroforestri, dan lain-lain)
IV.5. Pelaksanaan dan Pemanfaatan untuk Kegiatan Diklat, Religi Budaya
IV.6. Konservasi Hutan dan Keanekaragaman Hayati
IV.7. Perlindungan Hutan (untuk menjaga kesehatan hutan - pengendalian
hama penyakit)
IV.8. Rehabilitasi Hutan, Restorasi (pemulihan), Reklamasi
IV.9. Pemberdayaan Masyarakat (pelibatan masyarakat/tokoh/pemuda,
pendampingan, pembinaan kelompok, bimbingan teknis, gender, dan
lain-lain)
IV.10. Kerja sama Pengelolaan
IV.11. Pemeliharaan Batas Areal
IV.12. Penyelesaian Konflik Tenurial & Penanganan Penegakan Hukum,
apabila ada
- 23 -

IV.13. Pengamanan Hutan (menjaga batas kawasan, pencurian sumberdaya


dalam KHDTK, perambahan kawasan, pengendalian potensi pemicu
kebakaran hutan, dan lain-lain)
IV.14. Peningkatan Kapasitas Lembaga & SDM (pengelola KHDTK dan
sumber daya manusia)
IV.15. Sinergi & Koordinasi dengan Para Pihak Terkait (baik pemerintah
maupun non pemerintah)
IV.16. Kontribusi Pendapatan Negara Bukan Pajak (jenis dan besaran)
IV.17. Lainnya (program/kegiatan lain yang dikembangkan oleh pengelola
apabila ada)

Bab V. Pembinaan, Pengawasan, dan Pengendalian


(pembinaan, pengawasan, dan pengendalian, terdiri dari kegiatan pembinaan,
pengawasan, dan pengendalian yang akan dilakukan dalam rangka
keberhasilan pengelolaan KHDTK)

Lampiran-lampiran
1. Peta wilayah KPH
2. Peta wilayah KHDTK
3. Peta penutupan lahan 2 (dua) tahun terakhir
4. Peta Daerah Aliran Sungai (DAS)
5. Peta perubahan sebaran potensi wilayah KHDTK dan aksesibilitas
6. Peta penataan hutan (blok/zonasi)
7. Peta penggunaan lahan
8. Peta tanah, iklim, dan geologi

Ditetapkan di : Jakarta
Pada Tanggal : 22 November 2022
KEPALA BADAN,

ARY SUDIJANTO
NIP. 19681011 199403 1 001
- 24 -

Lampiran VIII
Peraturan Kepala Badan Standardisasi
Instrumen Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Nomor : P.6/BSI/SET.13/KUM.1/11/2022
Tanggal : 22 November 2022

OUTLINE LAPORAN KHUSUS PRIORITAS NASIONAL/ MAJOR PROJECT

Sampul
Halaman Judul
Lembar Pengesahan oleh Pelaksana Kegiatan, PPK Kegiatan dan Kepala Satker
Ringkasan Eksekutif
Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Tabel
Daftar Gambar
Daftar Lampiran

Bab I. URGENSI
(memuat gambaran umum, koneksitas kegiatan terhadap kontribusi PN/MP, tujuan dan
sasaran, luaran, serta penerima manfaat)

Bab II. PELAKSANAAN KEGIATAN


(memuat judul, lokasi, anggaran, tahapan kegiatan, waktu pelaksanaan/time table,
analisis data, hasil dan pembahasan, serta rekomendasi terhadap standar)

Bab III. PERMASALAHAN DAN TINDAK LANJUT


(memuat berbagai permasalahan yang dihadapi serta upaya-upaya yang telah ditempuh
untuk mengatasainya)

Bab IV. PENUTUP

Lampiran-lampiran
Dokumentasi

Ditetapkan di : Jakarta
Pada Tanggal : 22 November 2022
KEPALA BADAN,

ARY SUDIJANTO
NIP. 19681011 199403 1 001
- 25 -

Lampiran IX
Peraturan Kepala Badan Standardisasi
Instrumen Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Nomor : P.6/BSI/SET.13/KUM.1/11/2022
Tanggal : 22 November 2022

OUTLINE LAPORAN KHUSUS KERJA SAMA

Sampul
Halaman Judul
Ringkasan Eksekutif
Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Tabel
Daftar Gambar
Daftar Lampiran

Bab I. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang (kondisi umum terkini satuan kerja dan pertimbangan-
pertimbangan perlunya kerja sama)
2. Maksud dan Tujuan (maksud dan tujuan penyusunan laporan)

Bab II. URGENSI KERJA SAMA (keterkaitan dengan tugas dan fungsi institusi,
kontribusi capaian kinerja institusi, risalah singkat mitra kerja)

Bab III. PELAKSANAAN KEGIATAN (nama/judul kegiatan kerja sama, mitra kerja
sama, tujuan kerja sama, jangka waktu pelaksanaan, lokasi kegiatan, sumber
dana, alokasi dana, capaian pelaksanaan kerja sama, perbaikan-perbaikan
LHK yang dicapai oleh kegiatan kerja sama, keberlanjutan hasil kerja sama)

Bab IV. PERMASALAHAN DAN TINDAK LANJUT

Bab V. PENUTUP

Lampiran-lampiran
Dokumentasi

Ditetapkan di : Jakarta
Pada Tanggal : 22 November 2022
KEPALA BADAN,

ARY SUDIJANTO
NIP. 19681011 199403 1 001

Anda mungkin juga menyukai