Anda di halaman 1dari 30

KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN

DIREKTORAT JENDERAL PLANOLOGI KEHUTANAN


DAN TATA LINGKUNGAN

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PLANOLOGI KEHUTANAN


DAN TATA LINGKUNGAN

NOMOR : P. 15/PKTL/SET.2/KEU.1/12/2020

TENTANG
PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN
LINGKUP DIREKTORAT JENDERAL PLANOLOGI KEHUTANAN DAN TATA LINGKUNGAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DIREKTUR JENDERAL PLANOLOGI KEHUTANAN DAN TATA LINGKUNGAN,

Menimbang: a. bahwa berdasarkan Peraturan Direktur Jenderal


Planologi Kehutanan Nomor: P.
8/PKTL/SETDIT/KEU.5/12/2017 telah ditetapkan
Pedoman Penyusunan Laporan Lingkup Direktorat
Jenderal Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan;
b. bahwa berdasarkan perkembangan yang ada, beberapa
pelaporan dilakukan menggunakan sistem online dan
diperlukan penyesuaian dalam mekanismenya;
c. bahwa berdaarkan perkembangan yang ada diperlukan
penyesuaian tata waktu pelaporan;
d. bahwa dengan adanya perubahan sebagaimana
dimaksud dalam huruf b dan c, perlu dilakukan
penyempurnaan Pedoman Penyusunan Laporan Lingkup
Direktorat Jenderal Planologi Kehutanan dan Tata
Lingkungan.

Mengingat: 1. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata


Cara Evaluasi dan Pelaporan Pelaksanaan Rencana
Pembangunan (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2006 Nomor 96, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4663);
/2. Peraturan...
-2-

2. Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2015 tentang


Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015
Nomor 17);
3. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur
Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014
Tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan
Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja
Instansi Pemerintah (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2014 Nomor 1842);
4. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Nomor P.18/Menlhk-II/2015 Tentang Organisasi dan
Tata Kerja Kementerian Lingkungan Hidup dan
Kehutanan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun
2015 Nomor 713);
5. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Nomor P.38/Menlhk-Setjen/2015 Tentang
Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah
(SPIP) Lingkup Kementerian Lingkungan Hidup dan
Kehutanan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun
2015 Nomor 1194);
6. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 214/PMK.02/2017
Tentang Pengukuran dan Evaluasi Kinerja Atas
Pelaksanaan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian
Negara/Lembaga (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2014 Nomor 1842);

MEMUTUSKAN:
Menetapkan: PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PLANOLOGI
KEHUTANAN DAN TATA LINGKUNGAN TENTANG
PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN LINGKUP
DIREKTORAT JENDERAL PLANOLOGI KEHUTANAN DAN
TATA LINGKUNGAN.

/Pasal...
-3-

Pasal 1

Pedoman Penyusunan Laporan Lingkup Direktorat Jenderal


Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan ditetapkan
sebagaimana tercantum dalam lampiran peraturan ini.

Pasal 2

Pedoman Penyusunan Laporan Lingkup Direktorat Jenderal


Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 1 sebagai acuan bagi Entitas Eselon
I, Satuan Kerja Pusat dan Satuan Kerja Unit Pelaksana
Teknis (Balai Pemantapan Kawasan Hutan/BPKH) Lingkup
Direktorat Jenderal Planologi Kehutanan dan Tata
Lingkungan.

Pasal 3

Terhadap penyusunan laporan keuangan dan laporan


Barang Milik Negara mengacu pada pedoman yang diatur
dalam Peraturan Menteri Keuangan.

Pasal 4

Dengan ditetapkannya peraturan ini, maka Peraturan


Direktur Jenderal Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan
Nomor 8/PKTL/SETDIT/KEU.5/12/2017 tentang Pedoman
Penyusunan Laporan Lingkup Direktorat Jenderal Planologi
Kehutanan dan Tata Lingkungan dicabut dan dinyatakan
tidak berlaku.

Pasal 5

Peraturan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Jakarta
Pada tanggal 18 Desember 2020

Salinan sesuai dengan aslinya, Direktur Jenderal Planologi


Plt. Bagian Hukum dan Kerja Kehutanan dan Tata Lingkungan
Sama Teknik,

Ttd

Sriwati Sigit Hardwinarto


NIP. 19681125 199403 2 002 NIP. 19610202 198603 1 003
-4-

Lampiran
Peraturan Direktur Jenderal Planologi
Kehutanan dan Tata Lingkungan
Nomor:P.15/PKTL/SET.2/KEU.1/12/2020

Tentang Pedoman Penyusunan Laporan


Lingkup Direktorat Jenderal Planologi
Kehutanan dan Tata Lingkungan

Pedoman Penyusunan Laporan Lingkup Direktorat Jenderal Planologi


Kehutanan dan Tata Lingkungan

BAB I
KETENTUAN UMUM

Dalam peraturan Direktur Jenderal Planologi Kehutanan dan Tata


Lingkungan ini yang dimaksud dengan:
1. Laporan adalah pertanggungjawaban secara berjenjang atas semua
kegiatan/program yang dilaksanakan oleh unit kerja kepada
atasan/pemberi tugas sesuai tugas dan fungsi masing-masing yang dapat
digunakan sebagai bahan untuk mengevaluasi pelaksanaan kegiatan serta
sebagai informasi dari suatu unit kerja kepada unit kerja terkait.
2. Laporan Berkala adalah laporan yang dibuat dan disampaikan secara
berkala untuk periode bulanan, triwulan, semester dan tahunan.
3. Laporan Insidental adalah laporan yang dibuat dan disampaikan oleh
instansi/unit kerja dalam kurun waktu dan format yang disesuaikan
dengan kebutuhan instansi/unit kerja.
-5-

4. Laporan Pelaksanaan Tugas Fungsi dan Anggaran adalah laporan


perkembangan pelaksanaan sasaran kinerja dan anggaran yang
dilengkapi dengan analisa berdasarkan rencana yang telah ditetapkan,
hambatan/permasalahan yang dihadapi serta upaya penyelesaian
masalah.
5. Laporan Evaluasi Kinerja Anggaran adalah laporan yang digunakan
Kementerian Keuangan cq Direktorat Jenderal Anggaran untuk melakukan
pengukuran, penilaian, dan analisis atas capaian kinerja dari penggunaan
anggaran (Kinerja Anggaran) tahun berjalan dan tahun anggaran
sebelumnya untuk menyusun rekomendasi dalam rangka peningkatan
Kinerja Anggaran.
6. Laporan Hasil Pemantauan Pelaksanaan Rencana Pembangunan adalah
laporan yang digunakan oleh Bappenas untuk mengamati perkembangan
pelaksanaan rencana pembangunan, mengidentifikasi serta
mengantisipasi permasalahan yang timbul dan/atau akan timbul untuk
dapat diambil tindakan sedini mungkin.
7. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah adalah bentuk akuntabilitas dari
pelaksanaan tugas dan fungsi yang dipercayakan kepada setiap instansi
pemerintah atas penggunaan anggaran.
8. Laporan Penyelenggaraan SPIP adalah laporan yang menggambarkan
pelaksanaan pengendalian penyelenggaraan kegiatan pemerintahan agar
dapat terlaksana secara tertib, terkendali, efektif dan efisien.

BAB II
JENIS DAN PERIODE PELAPORAN

Berdasarkan periode pelaporan, laporan dikelompokkan menjadi 2,


yaitu:
1. Laporan Berkala
Periode Jenis Laporan Penyampaian Laporan
Pelaporan

Bulanan Laporan Pelaksanaan Satker ke Eselon I (online).


Tugas Fungsi dan Pada kondisi tertentu dapat dilakukan
Anggaran perubahan periode pelaporan dengan
pemberitahuan.

Laporan Hasil Satker ke Bappenas (online)


Pemantauan
Pelaksanaan Rencana
Pembangunan
-6-

Periode Jenis Laporan Penyampaian Laporan


Pelaporan

Laporan Evaluasi - Satker ke Kementerian Keuangan


Kinerja Anggaran (online)
- Eselon I ke Kementerian Keuangan
(online)
Triwulan Laporan Triwulan Satker ke Eselon I dan ditembuskan
Penyelenggaraan SPIP kepada Inspektorat Jenderal (online)
Monitoring Rencana Satker ke Eselon I (online)
Aksi Perjanjian
Kinerja
Semester Laporan Evaluasi - Satker ke Kementerian Keuangan
Kinerja Anggaran (online)
- Eselon I ke Kementerian Keuangan
(online)
Tahunan Laporan Evaluasi - Satker ke Kementerian Keuangan
Kinerja Anggaran (online)
- Eselon I ke Kementerian Keuangan
(online)
Laporan Kinerja - Satker ke Eselon I
Instansi Pemerintah - Eselon I ke Menteri LHK
Laporan Tahunan - Satker ke Eselon I dan ditembuskan
Penyelenggaraan SPIP kepada Inspektorat Jenderal (online)
Catatan: Meskipun sudah dilakukan secara online, perlu dokumentasi internal
satker untuk pengamanan berkas (pdf atau cetak).

2. Laporan Insidental
Laporan insidental disusun dalam bentuk laporan khusus yang dibuat dan
disampaikan oleh Entitas Eselon I/satuan kerja dengan periode waktu dan
format yang disesuaikan dengan kebutuhan.

BAB III
MEKANISME PELAPORAN

Penyusunan dan penyampaian laporan dilakukan secara berjenjang


dengan ketentuan sebagai berikut:

1. Laporan Bulanan Pelaksanaan Tugas Fungsi dan Anggaran


1.1. Laporan Pelaksanaan Tugas Fungsi dan Anggaran secara online per
bulan selambat-lambatnya tanggal 5 (lima) pada bulan berikutnya.
1.2. Pelaporan Pelaksanaan Tugas Fungsi dan Anggaran secara online
dilakukan dengan mengikuti panduan pengisian pada aplikasi.
1.3. Laporan Tingkat Satker disusun dengan memuat informasi pada
anak lampiran 1.
1.4. Laporan Tingkat Eselon I disusun dengan memuat informasi pada
anak lampiran 2.
-7-

1.5. Pada kondisi tertentu dapat dilakukan perubahan periode


pelaporan dengan pemberitahuan.

2. Laporan Evaluasi Kinerja Anggaran


2.1. Laporan bulanan tingkat satker dan Eselon I secara online kepada
Kementerian Keuangan dilakukan selambat-lambatnya tanggal 3
pada bulan berikutnya.
2.2. Laporan semester tingkat satker dan Eselon I secara online kepada
Kementerian Keuangan dilakukan selambat-lambatnya tanggal 3
setelah berakhirnya semester yang bersangkutan.
2.3. Laporan tahunan tingkat satker dan Eselon I secara online kepada
Kementerian Keuangan dilakukan selambat-lambatnya tanggal 10
Januari tahun berikutnya.
2.4. Pelaporan pada aplikasi Monitoring dan Evaluasi Kinerja
Penganggaran tingkat satker dan eselon I pada website
http://monev.anggaran.kemenkeu.go.id dilakukan dengan
mengikuti panduan pengisian pada aplikasi.

3. Laporan Hasil Pemantauan Pelaksanaan Rencana Pembangunan


3.1. Laporan bulanan tingkat satker secara online kepada Bappenas
dilakukan selambat-lambatnya pada tanggal 3 bulan berikutnya.
3.2. Pelaporan bulanan secara online melalui website e-
monev.bappenas.go.id dilakukan dengan mengikuti panduan pada
aplikasi.

4. Laporan Monitoring Rencana Aksi Perjanjian Kinerja


4.1. Laporan Monitoring Rencana Aksi Perjanjian Kinerja secara online
per triwulan selambat-lambatnya tanggal 5 (lima) setelah
berakhirnya triwulan yang bersangkutan.
4.2. Pelaporan Monitoring Rencana Aksi Perjanjian Kinerja secara online
dilakukan dengan mengikuti panduan pengisian pada aplikasi.
4.3. Laporan Tingkat Satker disusun dengan memuat informasi pada
anak lampiran 3.

5. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah


4.1. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah tingkat satker disusun
selambat-lambatnya tanggal 17 Januari tahun berikutnya
4.2. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah tingkat Eselon I disusun
selambat-lambatnya tanggal 30 Januari tahun berikutnya.
-8-

4.3. Outline Laporan Kinerja Instansi Pemerintah tercantum pada anak


lampiran 4.

6. Laporan Penyelenggaraan SPIP


6.1. Laporan triwulan penyelenggaraan SPIP secara online dilakukan
selambat-lambatnya pada tanggal 30 setelah berakhirnya triwulan
yang bersangkutan. Penyusunan laporan ini harus diawali dengan
penetapan Desain Penyelenggaraan SPIP pada awal tahun
anggaran.
6.2. Laporan tahunan penyelenggaraan SPIP secara online dilakukan
paling lambat tanggal 30 Januari tahun berikutnya.
6.3. Pelaporan penyelenggaraan SPIP secara online dilakukan dengan
mengikuti panduan pengisian pada aplikasi.
6.4. Laporan penyelenggaraan SPIP disusun dengan memuat informasi
pada anak lampiran 5.

7. Laporan Insidental
Laporan insidental disusun dalam bentuk laporan khusus yang dibuat
dan disampaikan oleh Entitas Eselon I/satuan kerja dengan periode
waktu dan format yang disesuaikan dengan kebutuhan.

Flowchart mekanisme pelaporan dan tata waktu penyampaian laporan


pada anak lampiran 6 dan 7.

BAB IV
PENUTUP

Pedoman ini merupakan acuan bagi instansi/unit kerja lingkup


Direktorat Jenderal Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan dalam
menyusun laporan. Pedoman penyusunan laporan ini diharapkan dapat
meningkatkan kualitas pelaporan lingkup Direktorat Jenderal Planologi
Kehutanan dan Tata Lingkungan, baik dalam aspek substansi maupun aspek
administrasinya. Koordinasi dan kerjasama yang baik di lingkup Direktorat
Jenderal Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan serta instansi terkait
sangat diperlukan agar laporan dapat disampaikan sesuai kebutuhan.
-9-

Anak Lampiran 1.

INFORMASI YANG TERMUAT DALAM LAPORAN BULANAN


PELAKSANAAN TUGAS FUNGSI DAN ANGGARAN TINGKAT SATUAN
KERJA

I. Pelaksanaan Tugas Fungsi ...................................................................

A. Dukungan Sumberdaya Manusia .....................................................


Pada bagian ini disajikan komposisi pegawai pada lingkup Satuan
Kerja. Rincian komposisi pegawai pada Satuan Kerja Pusat dalam
Tabel 1 dan 2 disajikan dalam unit kerja per Eselon III, sedangkan
pada Satuan Kerja BPKH dibuat dalam unit kerja per eselon IV.

Tabel 1. Komposisi PNS dan CPNS berdasarkan Golongan dan Jenis Kelamin
Bulan...
UNIT KERJA IV III II I JUMLAH

L P JML L P JML L P JML L P JML L P TOTAL

JUMLAH

Tabel 2. Komposisi Pegawai (PNS dan Tenaga Kontrak) berdasarkan Tingkat


Pendidikan Bulan....

S3 S2 S1 DIII SLTP SD TOTAL


UNIT KERJA Status
Pegawai

L P L P L P L P L P L P L P

PNS

Kontrak

PNS
JUMLAH
Kontrak

PNS /
TOTAL
Kontrak

Keterangan : L = Laki-laki P = Perempuan

B. Dukungan Sarana dan Prasarana .....................................................


Pada bagian ini disampaikan gambaran ketersediaan dan kondisi
sarana dan prasarana (BMN). Penyajian data pada tingkat
kelompok barang. Informasi ini disajikan pada Tabel 4.
Tabel 4. Kondisi Sarana dan Prasarana

Jenis Sarana dan Kondisi Kondisi Jumlah Keterangan*


No
Prasarana Baik Rusak Seluruhnya

Jumlah
-10-

*) Berisi progres tindak lanjut atas sarana/prasarana yang telah rusak.

C. Layanan Penatausahaan dan Persuratan Satker ...............................


Pada bagian ini disampaikan data rekapitulasi persuratan pada
satker.
Tabel 5. Rekapitulasi Persuratan

Jumlah Jumlah Surat Tahun Berjalan


Surat
No. Jenis Surat s.d. Bulan s.d. Bulan
Tahun Bulan Ini
Sebelumnya Lalu Ini

1. Masuk

Keluar (berdasarkan
2.
jenis naskah dinas)

a Peraturan
Surat Edaran
b Keputusan
c Instruksi
d Surat Perintah
e Surat Tugas
f Nota Dinas
g Surat Dinas
h Surat Undangan
Surat
i Perjanjian/Surat
Perjanjian
Kerjasama
j Surat Kuasa

k Berita Acara Serah


Terima Barang
l Berita Acara Serah
Terima jabatan
m Surat Keterangan
n Surat Pengantar
o Surat Izin
p Surat Panggilan

q Surat Pernyataan
Pelantikan
Surat Pernyataan
r Melaksanakan
Tugas
s Surat Pernyataan
Menduduki Jabatan
t Sertifikat
-11-

D. Pelaksanaan Sasaran Kinerja ............................................................

Bagian ini berisi target dan progres pelaksanaan sasaran yang


tercantum dalam Rencana Kerja (Renja) pada tingkat Kegiatan Rinci
(Sub Komponen/Elemen Kegiatan).

Tabel 7. Progres Pelaksanaan Rencana Kerja

Realiasi

Kegiatan
Rinci (Sub s.d. Bulan Lalu Bulan Ini s.d. Bulan ini
Target
No Komponen/
(Volume)
Elemen Volume Persentase Volume Persentase Volume Persentase
Kegiatan) (%) (%) (%)

Penjelasan terkait pencapaian tiap indikator Kegiatan Rinci (Sub


Komponen/Elemen Kegiatan) dideskripsikan dalam bentuk narasi
secara mendetail, mulai dari aspek perencanaan hingga pelaksanaan.

II. Permasalahan dan Upaya Tindak Lanjut ..............................................


A. Permasalahan ..................................................................................
Berisi kendala-kendala yang dijumpai dalam pelaksanaan kegiatan,
termasuk berisi penjelasan mendetail apabila terdapat deviasi antara
target dan realisasi >5%.
B. Upaya Tindak Lanjut ........................................................................
Berisi tindak lanjut yang telah atau akan diambil atas permasalahan
yang dihadapi.
III. DATA PELAKSANAAN KEUANGAN DAN FISIK
(Data realisasi keuangan yang dilaporkan adalah realisasi keuangan yang sudah final (SP2D))

Target Satu Tahun


Keuangan Fisik

No/ Target s.d. bulan Realisasi s.d. bulan Devias Realisasi s.d. bulan Devi
Kegiatan Sumber Bobot Target s.d. bulan ini
Kode ini ini i ini asi
Sub Kegiatan Vol. Anggaran Dana %
MAK
Fisik Rp.
Vol. Vol.
Rp % Ttb Rp % Ttb % % Ttb % Ttb %
Fisik Fisik

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

-12-
JUMLAH
-13-

PETUNJUK PENGISIAN FORMULIR A LAPORAN BULANAN


PELAKSANAAN RENCANA KERJA ANGGARAN (RKA)

Bentuk laporan bulanan Pelaksanaan Rencana Kerja Anggaran (RKA) dari


Formulir A dibagi dalam 5 bagian pokok, yaitu:
I. DATA UMUM
Bagian ini memuat informasi umum Satuan Kerja pelaksana RKA dan
gambaran posisi keuangan. Cara pengisiannya adalah sebagai berikut :
1. Laporan bulan/tahun laporan : Diisi nama bulan dan tahun
2. Nama program : Diisi nama program sesuai
DIPA
3. Nama kegiatan : Diisi nama kegiatan sesuai
DIPA
4. No. Kode kegiatan : Diisi nomor kode kegiatan
sesuai DIPA
5. Tujuan kegiatan : Diisi tujuan kegiatan sesuai
DIPA
6. Sasaran kegiatan : Diisi sasaran kegiatan sesuai
DIPA
7. Indikator kegiatan : Diisi indikator kegiatan sesuai
DIPA
8. Lokasi kegiatan : Diisi lokasi kegiatan sesuai DIPA
9. Instansi pelaksana : Diisi nama instansi pelaksana
kegiatan
10. Pengelola Anggaran
Kuasa Pengguna Anggaran : Diisi nama pengguna anggaran
Pejabat Pembuat Komitmen : Diisi nama pejabat
Bendahara : Diisi nama bendahara
Penguji Keuangan : Diisi nama penguji keuangan
Pejabat Penerbit SPM : Diisi nama Penerbit SPM

11. Revisi DIPA Ke : Diisi jumlah revisi DIPA yang


telah dilakukan
12. Anggaran dalam DIPA : Diisi besarnya anggaran sesuai
sumber dana yang tercantum
dalam DIPA

II. DATA PELAKSANAAN KEUANGAN DAN FISIK


Pada bagian ini mencerminkan besarnya target keuangan/fisik yang
ditetapkan dan besarnya realisasi keuangan/fisik yang dicapai s.d. bulan
laporan secara akumulatif.
Cara pengisiannya adalah sebagai berikut :
Kolom 1 : Diisi nomor kode mata anggaran kegiatan yang terdapat
pada DIPA
Kolom 2 : Diisi jenis kegiatan/sub kegiatan yang terdapat pada DIPA
Kolom 3 : Diisi target satu tahun volume fisik yang terdapat pada DIPA
Kolom 4 : Diisi target satu tahun seluruh anggaran yang terdapat pada
DIPA
Kolom 5 : Diisi sumber dana yang terdapat pada DIPA, contoh : RM,
PNP atau HLN
Kolom 6 : Diisi bobot tiap jenis kegiatan terhadap seluruh anggaran
kegiatan, contoh:
A: Jenis kegiatan
-14-

B: Jumlah dana yang tersedia pada DIPA untuk membiayai


jenis kegiatan 1 tahun
C: Jumlah anggaran kegiatan DIPA untuk 1 tahun
Maka % bobot jenis kegiatan A adalah :

B x 100 %
C

Kolom 7 : Diisi target keuangan tiap jenis kegiatan yang telah


ditetapkan s.d. bulan laporan dalam Rencana Kerja
Pelaksanaan
Kolom 8 : Diisi persentase target keuangan tiap jenis kegiatan yang
telah ditetapkan s.d. bulan laporan dalam Rencana Kerja
Pelaksanaan
Kolom 9 : Diisi dengan hasil perkalian angka pada kolom 6, dengan
angka pada kolom 8 yang dibagi 100, hasilnya dibulatkan
sampai dua angka di belakang koma
Kolom 10 : Diisi realisasi keuangan kumulatif s.d. bulan laporan
Kolom 11 : Diisi persentase realisasi keuangan kumulatif s.d. bulan
laporan
Kolom 12 : Diisi dengan hasil perkalian angka pada kolom 6 dengan
angka kolom 11 yang dibagi 100, hasilnya dibulatkan
sampai dua angka dibelakang koma
Kolom 13 : Diisi dengan cara kolom 8 dikurangi kolom 11 (Apabila
hasilnya positif berarti target lebih besar dari realisasi dan
apabila hasilnya negatif berarti realisasi lebih besar dari
target)
Kolom 14 : Diisi target fisik riil tiap jenis kegiatan yang telah ditetapkan
s.d. bulan laporan dalam Rencana Kerja Pelaksanaan
Kolom 15 : Diisi persentase target fisik tiap jenis kegiatan yang telah
ditetapkan s.d. bulan laporan dalam Rencana Kerja
Pelaksanaan terhadap total rencana satu tahun (kolom 14
dibagi kolom 3 dikali 100).
Kolom 16 : Diisi dengan hasil perkalian angka pada kolom 6 dengan
angka kolom 15 yang dibagi 100, hasilnya dibulatkan
sampai dua angka di belakang koma
Kolom 17 : Diisi realisasi fisik riil kumulatif tiap jenis kegiatan yang
telah dilaksanakan s.d. bulan laporan
Kolom 18 : Diisi persentase realisasi fisik kumulatif tiap jenis kegiatan
yang telah dilaksanakan s.d. bulan laporan terhadap total
target fisik satu tahun (kolom 16 dibagi kolom 3 dikali 100).
Kolom 19 : Diisi dengan hasil perkalian angka pada kolom 6 dengan
angka pada kolom 18 yang dibagi 100, hasilnya dibulatkan
sampai dua angka di belakang koma
Kolom 20 : Diisi dengan cara kolom 15 dikurangi kolom 18 (Apabila
hasilnya positif berarti target lebih besar dari realisasi dan
apabila hasilnya negatif berarti realisasi lebih besar dari
target)
-15-

Anak Lampiran 2.

INFORMASI YANG TERMUAT DALAM LAPORAN BULANAN


PELAKSANAAN TUGAS FUNGSI DAN ANGGARAN TINGKAT ESELON I

I. Pelaksanaan Tugas Fungsi ...................................................................

A. Dukungan Sumberdaya Manusia .....................................................


Pada bagian ini disajikan komposisi pegawai lingkup Direktorat
Jenderal Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan.

Tabel 1. Komposisi PNS dan CPNS berdasarkan Golongan dan Jenis Kelamin
pada Satuan Kerja Pusat
IV III II I JUMLAH
SATUAN
KERJA L P JML L P JML L P JML L P JML L P TOTAL

JUMLAH

Tabel 2. Komposisi PNS dan CPNS berdasarkan Golongan dan Jenis Kelamin
pada Satuan Kerja BPKH
IV III II I JUMLAH
SATUAN KERJA
L P JML L P JML L P JML L P JML L P TOTAL

JUMLAH

Tabel 3. Komposisi Pegawai (PNS dan PPNPN) berdasarkan Tingkat Pendidikan


pada Satuan Kerja Pusat

SATUAN S3 S2 S1 DIII SLTP SD TOTAL


Status
KERJA
Pegawai
L P L P L P L P L P L P L P

PNS

PPNPN

PNS
JUMLAH
PPNPN

PNS /
TOTAL
PPNPN

Keterangan : L = Laki-laki P = Perempuan

Tabel 4. Komposisi Pegawai (PNS dan PPNPN) berdasarkan Tingkat Pendidikan


pada Satuan Kerja BPKH

SATUAN S3 S2 S1 DIII SLTP SD TOTAL


Status
KERJA
Pegawai
L P L P L P L P L P L P L P
PNS

PPNPN

PNS
JUMLAH
PPNPN

PNS /
TOTAL
PPNPN

Keterangan : L = Laki-laki P = Perempuan


-16-

B. Dukungan Sarana dan Prasarana .....................................................


Pada bagian ini disampaikan gambaran ketersediaan peralatan
pendukung (BMN) berdasarkan analisis data dari laporan satker.

C. Pelaksanaan Tugas Fungsi ................................................................


Bagian ini berisi target dan progres pelaksanaan sasaran yang
tercantum dalam Rencana Kerja (Renja) pada tingkat Kegiatan Rinci
(Sub Komponen/Elemen Kegiatan).
Tabel 5. Progres Pelaksanaan Rencana Kerja

Realiasi
Kegiatan
Rinci (Sub
Target s.d. Bulan Lalu Bulan Ini s.d. Bulan ini
No Komponen/
(Volume)
Elemen
Volume Persentase Volume Persentase Volume Persentase
Kegiatan) (%) (%) (%)

Penjelasan terkait pencapaian tiap indikator Kegiatan Rinci (Sub


Komponen/Elemen Kegiatan) dideskripsikan dalam bentuk narasi
secara mendetail, mulai dari aspek perencanaan hingga pelaksanaan.
Informasi ini disajikan pada Tabel 6.
Tabel 6. Penjelasan pencapaian indikator kinerja sasaran

Kegiatan
Rinci (Sub
No Komponen Keterangan
/Elemen
Kegiatan)

Pada bagian ini dijabarkan pekerjaan yang dilaksanakan namun tidak


teranggarkan dalam DIPA ataupun sumber dana lainnya. Informasi ini
disajikan pada Tabel 7. Tabel ini berisi bentuk kegiatan yang
dilaksanakan dan penjelasan terkait kegiatan tersebut. Penjelasan
disajikan pada kolom keterangan yang mencakup target, tahapan
pelaksanaan, permasalahan dan upaya penyelesaian masalah.
-17-

II. Pelaksanaan Anggaran .......................................................................


Pada bagian ini diuraikan secara singkat gambaran umum alokasi
anggaran yang tercantum dalam Renja beserta realisasinya berdasarkan
kompilasi data satker.

Tabel 9. Rencana dan realisasi pelaksanaan anggaran

Kegiatan Rinci (Sub


Target Keuangan s.d Realisasi Anggaran s.d Persentase Realisasi
No Komponen/ Pagu Anggaran (Rp)
Bulan... (Rp) Bulan... (Rp) (%)
Elemen Kegiatan)
-18-

Anak Lampiran 3

INFORMASI YANG TERMUAT DALAM LAPORAN MONITORING RENCANA AKSI PERJANJIAN KINERJA

Target Per Triwulan Status Penjelasan Atas Klaim


Kegiatan/Sasaran Indikator Kinerja Target 1 Tahun Permasalahan Tindak Lanjut
(T 1, T 2, T 3, T 4) Capaian Capaian

1 2 3 4 5 6 7 8
T 1:

T 2:

T 3:

-18-
T 4:

Petunjuk Pengisian Per Kolom:


1. Diisi dengan nama seluruh Kegiatan /Sasaran yang tercantum dalam Perjanjian Kinerja Kepala Satker.
2. Diisi dengan nama seluruh Indikator Kinerja tiap Kegiatan/Sasaran yang tercantum dalam Perjanjian Kinerja Kepala Satker.
3. Diisi dengan Target 1 Tahun tiap Indikator Kinerja yang tercantum dalam Perjanjian Kinerja Kepala Satker.
4. Diisi dengan target antara yang akan dicapai per Triwulan berdasarkan Rencana Aksi Perjanjian Kinerja.
5. Diisi dengan status capaian atas pelaksanaan target antara per Triwulan (Tercapai/Tidak Tercapai).
6. Diisi dengan penjelasan atas klaim capaian.
7. Diisi dengan keterangan permasalahan yang dihadapi dalam proses pencapaian target antara per triwulan.
8. Diisi dengan keterangan tindak lanjut yang dilakukan atas permasalahan yang ada.
-19-

Anak Lampiran 4

OUTLINE LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH


TINGKAT ESELON I & SATKER

KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN


DIREKTORAT JENDERAL PLANOLOGI KEHUTANAN DAN TATA LINGKUNGAN

LAPORAN KINERJA
DITJEN PLANOLOGI KEHUTANAN DAN TATA LINGKUNGAN
TAHUN...

NAMA KOTA, BULAN DAN TAHUN PEMBUATAN LAPORAN


(CONTOH: JAKARTA, JANUARI 2020)

(Catatan: Perubahan layout dan penambahan gambar pada cover


diperkenankan dengan memuat informasi pada contoh)
-20-

KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN


DIREKTORAT JENDERAL PLANOLOGI KEHUTANAN DAN TATA LINGKUNGAN

LAPORAN INERJA
NAMA SATKER
TAHUN...

NAMA KOTA, BULAN DAN TAHUN PEMBUATAN LAPORAN


(CONTOH: JAKARTA, JANUARI 2020)

(Catatan: Perubahan layout dan penambahan gambar pada cover


diperkenankan dengan memuat informasi pada contoh)
-21-

Kata Pengantar ............................................................................................


Daftar Isi .....................................................................................................
Daftar Tabel .................................................................................................

I. Pendahuluan ..........................................................................................

Pada bab ini disajikan penjelasan umum yang menampilkan data penting
organisasi, dengan penekanan kepada aspek strategis organisasi serta
permasalahan utama (strategic issued) yang sedang dihadapi organisasi.

A. Latar Belakang ..................................................................................


Berisi alasan disusunnya Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.
B. Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi .............................................
Berisi deskripsi tugas, fungsi dan struktur organisasi.
C. Sumber Daya Manusia ......................................................................
Berisi deskripsi sumber daya manusia dalam organisasi berdasarkan
pangkat/golongan, jenis kelamin dan tingkat pendidikan.
D. Permasalahan yang Sedang Dihadapi ................................................
Berisi permasalahan utama (strategic issued) yang sedang dihadapi
organisasi.

II. Perencanaan Kinerja ..............................................................................

Pada bab ini diuraikan ringkasan/ikhtisar dokumen perencanaan untuk


menyajikan informasi target kinerja.

A. Rencana Strategis (Renstra) ..............................................................


B. Rencana Kerja (Renja) .......................................................................
C. Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) ..................................................
D. Perjanjian Kinerja ..............................................................................
E. Reviu atas Dokumen Perencanaan .....................................................
Bagian ini berisi deskripsi perubahan atas dokumen perencanaan yang
terjadi (jika ada).

III. Akuntabilitas Kinerja..............................................................................

A. Capaian Kinerja Organisasi ...............................................................


1. Metode Pengukuran .......................................................................
a. Pengukuran Kinerja Sasaran ....................................................
Bagian ini berisi metode yang digunakan untuk mengukur
capaian kinerja, dengan penjabaran sebagai berikut:

Pengukuran kinerja adalah proses sistematis dan


berkesinambungan untuk menilai keberhasilan dan kegagalan
-22-

pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program, kebijakan,


sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan dalam mewujudkan
visi, misi dan strategi organisasi. Proses ini dimaksudkan untuk
menilai pencapaian setiap indikator kinerja guna memberikan
gambaran tentang keberhasilan dan kegagalan pencapaian
tujuan dan sasaran.
Pengukuran capaian kinerja dilakukan dengan menggunakan
metode sederhana, yaitu menentukan persentase capaian
kinerja, tingkat efektivitas dan tingkat efisiensi capaian kinerja.
Pengukuran capaian kinerja dilakukan untuk mengetahui
tingkat pencapaian pelaksanaan target yang telah ditetapkan
dengan menggunakan rumus:

Realisasi
Capaian Kinerja = ------------ X 100%
Rencana

Pengukuran efektivitas capaian kinerja dilakukan dengan


membandingkan persentase capaian kinerja tahun yang
bersangkutan (Ybs) suatu output dengan persentase capaian
kinerja pelaksanaan tahun sebelumnya dengan menggunakan
rumus:

Efektifitas % Capaian Kinerja Tahun Ybs


Capaian = -------------------------------------------------
Kinerja % Capaian Kinerja Tahun Sebelumnya

Rasio efektifitas capaian kinerja yang dihasilkan > 1 bermakna


terjadi peningkatan efektivitas. Rasio yang dihasilkan = 1
bermakna efektivitas capaian kinerja tahun berjalan sama
dengan tahun sebelumnya. Apabila rasio yang dihasilkan < 1,
menunjukan bahwa terjadi penurunan efektivitas capaian
kinerja sasaran, sehingga perlu adanya percepatan pencapaian
kinerja pada tahun yang akan datang guna mencapai kinerja
yang telah ditetapkan sampai dengan akhir periode Renstra.

Pengukuran Efisiensi Capaian Kinerja dilakukan dengan


membandingkan persentase capaian kinerja (fisik) dengan
persentase realisasi anggarannya dengan rumus:

Efisiensi % Capaian Kinerja Fisik Tahun Ybs


Capaian = -------------------------------------------------
Kinerja % Capaian Keuangan Tahun Ybs
-23-

Apabila rasio yang dihasilkan > 1 maka pelaksanaan pencapaian


sasaran termasuk kategori efisien. Apabila rasio yang dihasilkan
< 1 menunjukkan pencapaian kinerja sasaran kurang efisien.

Penghitungan capaian kinerja menggunakan ketiga rumus di atas


dilakukan untuk setiap indikator kinerja sasaran. Rumus-rumus
tersebut di atas juga ditampilkan dalam Laporan Kinerja.

b. Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja ......................................


Evaluasi dan analisis capaian kinerja dilakukan terhadap
pencapaian setiap indikator kinerja sasaran untuk memberikan
penjelasan tentang hal-hal yang mendukung keberhasilan dan
kegagalan pelaksanaan suatu kegiatan, sehingga dapat diambil
langkah perbaikan pelaksanaan program/kegiatan di masa yang
akan datang.

2. Hasil Pengukuran Capaian Kinerja .................................................

Pada bagian ini disajikan capaian kinerja organisasi untuk setiap


pernyataan kinerja sasaran strategis organisasi, sesuai dengan hasil
pengukuran kinerja organisasi. Data yang disajikan bukan
merupakan hasil kompilasi dari unit kerja di bawahnya.

a. Capaian Kinerja Sasaran ..........................................................


Bagian ini berisi hasil perbandingan antara target dan realisasi
kinerja tahun yang bersangkutan untuk setiap pernyataan kinerja
sasaran strategis organisasi. Data ini dapat disajikan dalam
bentuk tabel dan diberi informasi berupa narasi yang membahas
data dalam tabel.

Indikator Target Realisasi %


Sasaran
Kinerja (Volume) (Volume) Capaian

b. Efektivitas Capaian Kinerja.......................................................


Bagian ini berisi hasil pengukuran efektivitas capaian kinerja
yang dilakukan dengan membandingkan persentase capaian
kinerja tahun yang bersangkutan (Ybs) dengan persentase
capaian kinerja pelaksanaan tahun sebelumnya. Data ini dapat
disajikan dalam bentuk tabel dan diberi informasi berupa narasi
yang membahas data dalam tabel.
-24-

% Capaian Efektifitas
Indikator % Capaian
Sasaran Tahun Capaian
Kinerja Tahun Ybs
Sebelumnya Kinerja

c. Efisiensi Capaian Kinerja..........................................................


Bagian ini berisi hasil pengukuran efisiensi capaian kinerja yang
dilakukan dengan membandingkan persentase capaian kinerja
(fisik) dengan persentase realisasi anggarannya. Data ini dapat
disajikan dalam bentuk tabel dan diberi informasi berupa narasi
yang membahas data dalam tabel.

% Capaian % Capaian Efisiensi


Indikator
Sasaran Fisik Tahun Keuangan Capaian
Kinerja
Ybs Tahun Ybs Kinerja

d. Progres Capaian Kinerja Terhadap Target Renstra.......................


Bagian ini berisi progres capaian kinerja sampai dengan tahun
yang bersangkutan terhadap target jangka menengah dalam
Renstra. Data ini dapat disajikan dalam bentuk tabel dan diberi
informasi berupa narasi yang membahas data dalam tabel.

Realisasi Per Tahun % Realisasi


Target 5 Total Kumulatif
Indikator (Periode Renstra)
Sasaran Tahun Satuan Realisasi Terhadap
Kinerja
(Renstra) s.d Th Ybs Target 5
Th... Th... Th... Th... Th...
Tahun

e. Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja........................................


Bagian ini menyajikan deskripsi hasil evaluasi dan analisis
capaian kinerja setiap indikator kinerja sasaran yang telah
diperjanjikan dengan memuat informasi sebagai berikut:
• Membandingkan antara target dan realisasi kinerja;
-25-

• Membandingkan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja


tahun ini dengan tahun lalu dan beberapa tahun terakhir;
• Membandingkan realisasi kinerja sampai dengan tahun ini
dengan target jangka menengah yang terdapat dalam
dokumen perencanaan strategis organisasi;
• Membandingkan realisasi kinerja tahun ini dengan standar
nasional (iika ada);
• Analisis penyebab keberhasilan/kegagalan atau
peningkatan/penurunan kinerja serta alternatif solusi yang
telah dilakukan;
• Analisis atas efisiensi/inefisiensi penggunaan sumber daya;
• Menyajikan informasi keuangan setiap sasaran kinerja
instansi;
• Analisis program/kegiatan yang menunjang keberhasilan
ataupun kegagalan pencapaian pernyataan kinerja.
• Menguraikan outcome atau output penting atas capaian
kinerja setiap sasaran, bukan hanya proses atau realisasi
kegiatan-kegiatan yang ada di dokumen anggaran (DIPA).
• Menyajikan upaya perbaikan ke depan.

Informasi kinerja yang disajikan harus dapat diandalkan, yaitu


data yang valid, dapat ditelusuri ke sumber data, diperoleh dari
sumber yang kompeten dan konsisten.

Analisis capalan kinerja dan kriteria di atas disusun sesuai


dengan format dalam Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014
tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja
dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
dan dikombinasikan dengan kriteria evaluasi yang termuat
dalam Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur
Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 25 Tahun 2012 tentang
Petunjuk Pelaksanaan Evaluasi Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah.

B. Realisasi Anggaran ..........................................................................


Pada bagian ini diuraikan realisasi anggaran yang digunakan dan yang
telah digunakan untuk rnewujudkan kinerja organisasi sesuai dengan
dokumen Perjanjian Kinerja. Informasi keuangan yang disajikan
-26-

dikaitkan dengan pencapaian kinerja dan tidak berorientasi pada


informasi tentang realisasi seluruh anggaran yang telah digunakan.

IV. Peningkatan Akuntabilitas Instansi

Bagian ini berisi deskripsi hasil audit atas evaluasi SAKIP tahun
sebelumnya beserta tindak lanjut yang telah dilakukan atas rekomendasi
dari auditor (jika ada).

V. Penutup ................................................................................................

Pada bab ini diuraikan simpulan umum atas capaian kinerja organisasi
serta langkah di masa mendatang yang akan dilakukan organisasi untuk
rneningkatkan kinerjanya.

VI. Lampiran ...............................................................................................

A. Perjanjian Kinerja ..............................................................................


B. Lampiran yang mendukung informasi pada badan laporan ................
C. Lain-lain yang dianggap perlu ............................................................
-27-

Anak Lampiran 5

INFORMASI YANG TERMUAT DALAM LAPORAN TRIWULAN/TAHUNAN


PENYELENGGARAAN SPIP

I. Hasil Pelaksanaan ................................................................................

Berisi uraian risiko yang berpengaruh signifikan terhadap pencapaian


tujuan/kegiatan hasil (Risiko Signifikan) yang telah dirumuskan dalam
Desain Penyelenggaraan SPIP (dapat disajikan dalam bentuk tabel sesuai
daftar Risiko Signifikan dalam Desain Penyelenggaraan SPIP Satker).

Pemantauan penyelenggaraan SPIP dilakukan dengan menentukan


tingkat efektifitas penerapan SOP Pengendalian dalam upaya mencegah
timbulnya Resiko Signifikan dalam pelaksanaan kegiatan. Kebijakan
Pengendalian dinilai Efektif (E) jika Resiko Signifikan berhasil dicegah
atau tidak muncul selama periode pemantauan. Sebaliknya, jika Resiko
Signifikan tetap muncul maka Kebijakan Pengendalian dinilai Tidak
Efektif (TE).

Pada Kebijakan Pengendalian yang bernilai TE, perlu dirumuskan


kendala atau permasalahannya dan tindakan perbaikan atau solusi yang
akan diambil kedepannya.

Tabel 1. Pemantauan Penyelenggaraan SPIP

Kebijakan
No Kegiatan Efektifitas Kendala Solusi
Pengendalian

1 2 3 4 5 6

dst
Keterangan:
• Kolom 2 : Diisi nama kegiatan dengan Risiko Signifikan sesuai dalam Desain
Penyelenggaraan SPIP.
• Kolom 3 : Kebijakan / SOP Pengendalian yang diterapkan
• Kolom 4 : Diisi dengan pilihan nilai E (efektif) atau TE (tidak efektif).
• Kolom 5 : Diisi kendala yang ada secara ringkas jika kolom 4 berisi TE.
• Kolom 6 : Diisi tindakan perbaikan yang telah atau akan dilakukan secara
ringkas atas permasalahan pada kolom 5.

A. Permasalahan Pengendalian .............................................................

Berisi penjabaran kendala-kendala yang dijumpai dalam penerapan


kebijakan pengendalian (kolom 5 Tabel Pemantauan Penyelenggaraan
-28-

SPIP), dan/atau kendala pada pelaksanaan kegiatan khususnya pada


kegiatan penting/strategis termasuk kegiatan yang anggarannya
relatif besar.

B. Solusi yang Diambil .........................................................................

Berisi penjabaran solusi yang telah dan/atau akan diambil dalam


mengatasi kendala (kolom 6 Tabel Pemantauan Penyelenggaraan
SPIP).

II. Lampiran .............................................................................................

Berisi dokumen pendukung yang membuktikan bahwa telah diambil


kebijakan pengendalian untuk mengantisipasi munculnya Risiko
Signifikan. Dokumen pendukung ini dapat berupa: Naskah Dinas Arahan
(peraturan, pedoman, juklak, SOP, surat edaran, keputusan, instruksi,
surat perintah, atau surat tugas); Naskah Dinas Korespondensi (nota
dinas, memorandum, surat undangan, atau surat dinas); atau bukti
lainnya.
-29-

Anak Lampiran 6

FLOWCHART PELAPORAN

Inspektorat Jenderal
Satuan Kerja

Kemenkeu

Bappenas

Dirjen PKTL
Menteri LHK

Keterangan:
: Penyampaian Laporan Kinerja Instansi Pemerintah secara
langsung (softfile melalui surat elektronik).
: Penyampaian laporan secara online, yaitu: Laporan
Pelaksanaan Tugas Fungsi dan Anggaran dan Laporan
Monitoring Rencana Aksi Perjanjian Kinerja
: Penyampaian Laporan Evaluasi Kinerja Anggaran secara
online.
: Penyampaian Laporan Hasil Pemantauan Pelaksanaan
Rencana Pembangunan secara online.
: Laporan Penyelenggaraan SPIP secara online.
-30-

Anak Lampiran 7

Tata Waktu Penyampaian Laporan

Periode Jenis Laporan Penyampaian Laporan Bentuk Laporan Batas Waktu Pelaporan
Pelaporan

Bulanan Laporan Pelaksanaan Satker ke Eselon I (online) Pengisian aplikasi online Tanggal 5 bulan berikutnya
Tugas Fungsi dan Pada kondisi tertentu dapat dilakukan
Anggaran perubahan periode pelaporan dengan
pemberitahuan.

Laporan Hasil Pemantauan Satker ke Bappenas (online) Pengisian aplikasi online Tanggal 3 bulan berikutnya
Pelaksanaan Rencana
Pembangunan
Laporan Evaluasi Kinerja - Satker ke Kementerian Keuangan (online) Pengisian aplikasi online Tanggal 3 bulan berikutnya
Anggaran - Eselon I ke Kementerian Keuangan (online)
Triwulan Laporan Triwulan Satker ke Eselon I dan ditembuskan Pengisian aplikasi online Tanggal 30 setelah berakhirnya
Penyelenggaraan SPIP kepada Inspektorat Jenderal (online) triwulan

-30-
Monitoring Rencana Aksi Satker ke Eselon I (online) Pengisian aplikasi online Tanggal 5 setelah berakhirnya
Perjanjian Kinerja triwulan
Semester Laporan Evaluasi Kinerja - Satker ke Kementerian Keuangan (online) Pengisian aplikasi online Tanggal 3 setelah berakhirnya
Anggaran - Eselon I ke Kementerian Keuangan (online) semester
Tahunan Laporan Evaluasi Kinerja - Satker ke Kementerian Keuangan (online) Pengisian aplikasi online Tanggal 10 Januari tahun
Anggaran - Eselon I ke Kementerian Keuangan (online) berikutnya
Laporan Kinerja Instansi - Satker ke Eselon I Soft File - Tanggal 17 Januari tahun
Pemerintah berikutnya
- Eselon I ke Menteri LHK - Tanggal 30 Januari tahun
berikutnya
Laporan Tahunan Satker ke Eselon I dan ditembuskan Pengisian aplikasi online Tanggal 30 Januari tahun
Penyelenggaraan SPIP kepada Inspektorat Jenderal (online) berikutnya

Anda mungkin juga menyukai