Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

“BAKU MUTU UDARA, BAKU MUTU LIMBAH CAIR DAN BAKU MUTU
LIMBAH PADAT“
Disusun untuk memnuhi salah satu tugas mata kuliah Pengelolaan Limbah Industri

KELOMPOK 2

ALDI GILANG MAHFEDIKA NIM (2021033003)

AYI SYAMSUL HIDAYAT NIM (2021033007)

EKA SUSIANTI NIM (2021033008)

INA HERLINA NIM (2021033016)

RISAWATI NIM (2021033018)

KELAS : REKOGNISI PEMBELAJARAN LAMPAU (RPL)

UNIVERSITAS FALETEHAN

PRODI KESEHATAN MASYARAKAT

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

TAHUN 2022
KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah senantiasa kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang


telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini guna memenuhi tugas kelompok untuk mata kuliah Pengelolaqan
Limbah Industri dengan judul :“Baku Mutu Udara, Limbah Cair dan Limbah
Padat”.
Kami menyadari dalam penulisan makalah ini tidak terlepas dari bantuan
banyak pihak yang dengan tulus memberikan doa, saran dan kritik sehingga makalah
ini dapat terselesaikan.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna
dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang kami miliki. Oleh karena
itu, kami mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan kritik yang
membangun dari berbagai pihak. Artinya kami berharap semoga makalah ini dapat
memberikan manfaat bagi perkembangan dunia pendidikan.

Serang, April 2022

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................................i
DAFTAR ISI.....................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah .......................................................................................1
B. Rumusan Masalah..................................................................................................1
C. Tujuan....................................................................................................................2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN METODOLOGI..................................................3


A. Tinjauan Pustaka....................................................................................................3
B. Metodologi.............................................................................................................3

BAB III PENUTUP..........................................................................................................4


A. Pengertian PROPER..............................................................................................4
B. Kriteria PROPER...................................................................................................4
C. Mekanisme Pelaksanaan PROPER........................................................................7
D. Peringkat Kinerja...................................................................................................8

BAB IV PENUTUP.........................................................................................................10
A. Kesimpulan..........................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pada saat ini perkembangan industry sudah semakin pesat dari tahun ke
tahunnya. Peningkatan ini juga diimbangi dengan peningkatan pencemaran
lingkungan seperti pencemaran air dan udara. Karena alasan tersebut pemerintah
membuat suatu program untuk menangani permasalahan limbah dalam industry.
Meskipun begitu masih sulit mengharapkan industry patuh terhadap peraturan
dan bersedia menginvestasikan uang untuk membangun IPAL (Instalasi
Pengelohan Air Limbah). Bahkan jika mereka sudah investasi, sulit untuk
mengharapkan IPAL tersebut dioperasikan secara benar.
Berdasarkan hal tersebut, Kementerian Lingkungan Hidup membuat suatu
program dengan nama PROPER (Program Penilaian Peringkat Kinerja
Perusahaan). Program ini dikembangkan dengan beberapa prinsip dasar, yaitu
peserta PROPER bersifat selektif, yaitu untuk industry yang menimbulkan
dampak penting terhadap lingkungan dan peduli dengan citra atau reputasi.
PROPER memanfaatkan masyarakat dan pasar untuk memberikan tekanan
kepada industry agar meningkatkan kinerja pengelolaan lingkungan.
Pemberdayaan masyarakat dan pasar dilakukan dengan penyebaran informasi
yang kredibel, sehingga dapat menciptakan pencitraan atau reputasi. Informasi
mengenai kinerja perusahaan dikomunikasikan dengan menggunakan warna
untuk memudahkan penyerapan informasi oleh masyarakat.

B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang didapatkan suatu perumusan masalah, yaitu:
1. Apa Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan (PROPER) ?
2. Bagaimana kriteria dari PROPER ?
3. Bagaimana mekanisme pelaksanaan PROPER ?

1
4. Apa saja peringkat kinerja yang diberikan ?
C. Tujuan
Adapun tujuan penulisan dalam pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan (PROPER).
2. Mengetahui kriteria dari PROPER.
3. Mengetahui mekanisme pelaksanaan PROPER.
4. Mengetahui peringkat kinerja yang diberikan.

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA DAN METODOLOGI

A. Tinjauan Pustaka
Proper merupakan salah satu sarana kebijakan (policy tool) yang
dikembangkan oleh Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) dalam rangka
mendorong penataan penanggung jawab usaha dan/ atau kegiatan terhadap
berbagai peraturan perundang-undangan di bidang lingkungan hidup, melalui
instrument informasi dengan melibatkan masyarakat secara aktif. Oleh sebab itu,
PROPER terkait erat dengan penyebaran informasi kinerja penataan masing-
masing perusahaan kepada seluruh pemangku kepentingan pada skala nasional
(Balthasar Kambuaya, 2012).

B. Metodologi
Metode yang kami gunakan dalam menyelesaikan tugas ini yaitu dengan
mencari materi mengenai Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan
(PROPER) yang bersumber dari peraturan dan beberapa sumber.

3
BAB III
PEMBAHASAN
A. Pengertian PROPER
Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan, yang diakronimkan
menjadi PROPER (dalam Bahasa inggris berarti “tepat atau “layak”), merupakan
program unggulan Kementerian Lingkungan Hidup yang dikemas dalam bentuk
kegiatan pengawasan dan pemberian insentif dana tau disinsentif kepada
penanggung jawab usaha dan atau kegiatan. Dimulai sejak tahun 1996,
penghargaan PROPER diberikan berdasarkan peringkat penilaian yang
landasannya ada pada UU No. 32 Tahun 2009 mengenai Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Peraturan Menteri Negara Lingkungan
Hidup No. 05 Tahun 2011 tentang PROPER.
B. Kriteria PROPER
Kriteria penilaian PROPER terdiri dari dua kategori, yaitu kriteria penilaian
ketaatan dan kriteria penilaian lebih dari yang di persyaratkan dalam peraturan
(beyond compliance). Kriteria penilaian ketaatan menjawab pertanyaan
sederhana saja. Apakah perusahaan sudah taat terhadap peraturan pengelolaan
lingkungan hidup. Peraturan lingkungan hidup yang digunakan sebagai dasar
penilaian saat ini adalah peraturan yang berkaitan dengan :
1. Persyaratan dokumen lingkungan dan pelaporannya
Perusahaan dianggap memenuhi kriteria ini jika seluruh aktivitasnya sudah
dinaungi dalam dokumen pengelolaan lingkungan baik berupa dokumen
Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL), Dokumen Pengelolaan
dan Pemantauan Kualitas Lingkungan (UKL/ UPL) atau dokumen
pengelolaan lain yang relevan. Selanjutnya dilakukan penilaian terhadap
ketaatan perusahaan dalam melakukan pelaporan terhadap pengelolaan
lingkungan yang dipersyaratkan dalam AMDAL dan UKL/UPL.
2. Pengendalian Pencemaran Air
Pada prinsipnya ketaatan terhadap pengendalian pencemaran air dinilai
berdasarkan ketentuan bahwa semua pembuangan air limbah ke lingkungan

4
haru memiliki izin. Air limbah yang dibuang ke lingkungan harus melalui titik
penataan yang telah ditetapkan. Pada titik penataan tersebut berlaku baku
mutu kualitas air limbah yang diizinkan untuk dibuang ke lingkungan. Untuk
memastikan air limbah yang dibuang setiap saat tidak melampaui baku mutu
maka perusahaan berkewajiban melakukan pemantauan dengan frekueni dan
parameter yang sesuai dengan izin atau baku mutu yang berlaku. Untuk
menjamin validitas data, maka pemantauan harus dilakukan oleh laboratorium
terakreditasi. Perusahaan juga harus taat terhadap persyaratan – persyaratan
teknis seperti pemasangan alat pengukur debit yang diatur dalam izin atau
ketentuan peraturan baku mutu yang berlaku.
3. Pengendalian Pencemaran Udara
Ketaatan terhadap pengendalian pencemarna udara didasarkan atas prinsip
bahwa semua sumber emisi harus diidentifikasi dan dilakukan pemantauan
untuk memastikan emisi yang dibuang ke lingkingan tidak melebihi baku
mutu yang ditetapkan. Untuk memastikan bahwa proses pemantauan
dilakukan secara aman dan valid secara ilmiah maka prasarana sampling harus
memenuhi ketentuan peraturan.
4. Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3)
Ketaatan pengelolaan limbah B3 dinilai sejak tahapan pendataan jenis dan
volumenya. Setelah dilakukan pendataan, maka dilakukan pengelolaan
lanjutan. Pengelolaan lanjutan harus dilengkapi dengan izin pengelolaan
limbah B3. Ketaatan terhadap ketentuan izin pengelolaan limbah B3,
merupakan komponen utama untuk menilai ketaatan perusahaan.
5. Pengendalian Pencemaran Air Laut
Untuk aspek ini, ketaatan utama dilihat dari kelengkapan izin pembuangan air
limbah dan ketaatan pelaksanaan pembuangan air limbah sesuai dengan
ketentuan dalam izin.
6. Potensi Kerusakan Lahan

5
Kriteria potensi kerusakan lahan hanya digunakan untuk kegiatan
pertambangan. Kriteria ini pada dasarnya adalah implementasi best mining
practices, seperti kesesuaian pelaksanaan kegiatan dengan rencana tambang,
sehingga dapat dihindari bukaan lahan yang tidak dikelola. Mengatur
ketinggian dan kemiringan lereng/ jenjang agar stabil. Acuan adalah
kestabilan lereng. Mengidentifikasi potensi pembentukan Air Asam Tambang
setiap jenis batuan dan penyusunan strategi pengelolaan batuan penutup.
Membuat dan memlihara sarana pengendali erosi. Membuat system
pengaliran (drainage) yang baik supaya kualitas air limbah memenuhi baku
mutu.
Aspek-aspek yang dinilai dalam kriteria beyond compliance adalah :
a. Penerapan Sistem Manajemen Lingkungan termasuk di dalamnya
bagaimana perusahaan memiliki system yang dapat mempengaruhi supplier
dan konsumennya untuk melaksanakan pengelolaan lingkungan dengan
baik.
b. Upaya Efisiensi Energi dengan mencakup empat ruang lingkup efisiensi
energy, yaitu peningkatan efisiensi energy dari proses produksi dan utilitas
pendukung, penggantin mesin atau proses yang lebih ramah lingkungan,
efisiensi dari bangunan dan sistem transportasi.
c. Upaya penurunan emisi, baik berupa emisi kriteria polutan maupun emisi
dari gas rumah kaca dan bahan perusak ozon. Termasuk dalam lingkup
penilaian ini adalah presentase pemakaian energy terbarukan dalam proses
produksi dan jasa, pemakaian bahan bakar yang ramah lingkungan.
d. Implementasi Reduce, Reuse dan Recycle limbah B3
Penekanan kriteria ini adalah semakin banyak upaya untuk mengurangi
terjadinya sampah, maka semakin tinggi nilainya. Selain itu, semakin besar
jumlah limbah yang di manfaatkan kembali, maka semakin besar pula nilai
yang di peroleh perusahaan implementasi Reduce, Reuse dan Recycle
limbah padat non B3 kriteria sama dengan 3R untuk limbah B3.
e. Konservasi Air dan Penurunan Beban Pencemaran Air Limbah

6
Semakin kecil itensitas pemakaian air per produk, maka akan semakin
besar nilai yang diperoleh. Demikian juga semakin besar upaya untuk
menurunkan beban pencemaran di dalam air limbah yang dibuang ke
lingkungan maka akan semakin besar nilai yang diperoleh.
f. Perlindungan Keanekaragaman Hayati
Pada dasarnya, nukan jumlah pohon yang dinilai tetapi lebih diutamakan
pada upaya pemeliharaan dan perawatan keanekaragaman hayati. Salah
satu bukti bahwa perusahaan peduli dengan keanekargaman hayati adalah
perusahaan memiliki system informasi yang dapat mengumpulkan dan
mengevaluasi status dan kecenderungan sumber daya keanekaragaman
hayati dan sumber daya biologis yang dikelola dan memiliki data tentang
status dan kecenderungan sumber daya keanekaragaman hayati dan sumber
daya biologis yang dikelola.
g. Program Pengembanga Masyarakat
Untuk memperoleh nilai yang baik dalam aspek ini perusahaan harus
memiliki program strategis untuk pengembangan masyarakat yang didesain
untuk menjawab kebutuhan masyarakat.
C. Mekanisme Pelaksanaan Proper
Pelaksanaan PROPER diawali dengan pemilihan perusahaan peserta, dimana
perusahaan yang menjadi target peserta PROPER adalah perusahaan yang
menimbulkan dampak penting terhadap lingkungan, tercata di pasar bursa,
mempunya produk yang berorientasi ekspor atau digunakan oleh masyarakat
luas. Setelah peserta ditetapkan, kemudian dilakukan pengumpulan data
swapantau dengan jalan mengevaluasi laporan pelaksanaan pengelolaan
lingkungan yang disampaikan perusahaan. Selain data swanpatau, juga dilakukan
pengumpulan data primer dengan jalan melakukan pengawasan langsung ke
lapangan secara rutin yang dilaksanakan oleh Pejabat Pengawas Lingkungan
Hidup (PPLH). Informasi yang terkumpul kemudian diolah menjadi rapor
sementara, yang berisi evaluasi kinerja perusahaan di bidang pengelolaan air,
udara, limbah B3 dibandingkan dengan kriteria penilaian PROPER yang di

7
tetapkan. Rapor sementara ini sudah mengindikasikan peringkat kinerja
perusahaan berdasarkan kriteria peringkat proper.
Rapor sementara kemudian dibahas melalui mekanisme peer review oleh tim
teknis. Hasil pembahasan dilaporan kepada pejabat Eselon I Kementerian Negara
Lingkungan Hidup untuk mendapat komentar dan pertimbangan. Setelah itu,
rapor dilaporkan kepada Dewan Pertimbangan untuk mendapat pendapat dan
persetujuan Dewan. Rapor hasil pembahassan dengan Dewan ini kemudian
ditetapkan sebagai Rapor Sementara yang akan disampaikan kepada perusahaan
dan pemerintah daerah. Perusahaan dan pemerintah daerah diberi kesempatan
untuk menyampaikan keberatan dengan didukung data-data baru yang sahih.
Setelah masa sanggah dilewati, maka hasilnya dilaporkan kepada Dewan
Pertimbangan. Dewan akan memberikan pendapat terakhir mengenai status
kinerja perusahaan sebelum dilaporkan kepada Menteri.
Menteri memeriksa, memberikan kebijakan dan menetapkan status peringkat
kinerja perusahaan dengan mempertimbangkan laporan dari Dewan
Pertimbangan. Setelah semua proses dilewati maka pengumuman peringkat
kinerja perusahaan disampaikan kepada public dan juga kepada perusahaan dan
pemerintah daerah.
D. Peringkat Kinerja
Peringkat kinerja usaha atau kegiatan yang diberikan terdiri dari :
1. Emas
Untuk usaha atau kegiatan yang telah secara konsisten menunjukkan
keunggulan lingkungan dalam proses produksi atau jasa, melaksanakan bisnis
yang beretika dan bertanggung jawab terhadap masyarakat. Perushaaan yang
telah menerima peringkat emas pada tahun 2013 yaitu PT. Pertamina
(persero) S&D Regional II Terminal BBM Rewulu, P.T Medco E&P
Indonesia – Rimau Asset, Chevron Geothermal Salak, Ltd dan 9 perusahaan
lainnya.
2. Hijau

8
Untuk usaha dan/ atau kegiatan yang telah melakukan pengelolaan
lingkungan lebih dari yang dipersyaratkan dalam peraturan (beyond
compliance) melalui pelaksanaan system pengelolaan lingkungan,
pemanfaatan sumber daya secara efisien dan melakukan upaya tanggung
jawab social dengan baik. Pada tahun 2013 terdaapt 113 perusahaan yang
mendapat peringkat hijau.
3. Biru
Untuk usaha atau kegiatan yang telah melakukan upaya pengelolaan
lingkungan yang di persyaratkan sesuai dengan ketentuan atau peraturan
perundang-undangan yang berlaku. Terdapat 1039 perusahan yang mendapat
peringkat ini pada tahun 2013.
4. Merah
Upaya pengelolaan lingkungan yang dilakukan belum sesuai dengan
persyaratan sebagaimana diatur dalam peraturna perundangan-undangan.
Pada tahun 2013 terdapat 611 perusahaan yang mendapat peringkat merah.
5. Hitam
Diberikan untuk usaha atau kegiatan yang sengaja melakukan perbuatan atau
melakukan kelalaian yang mengakibatkan pencemaran atau kerusakan
lingkungan serta pelanggaran terhadap peraturan perundang-undangan yang
berlaku atau tidak melaksanakan sanksi administrasi. Pada tahun 2013
terdapat 17 perusahaan yang mendapat peringkat hitam salah satunya PT.
Dynaplast.

9
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Program penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan (PROPER) merupakan program
unggulan Kementerian Lingkungan Hidup yang telah dimulai sejak tahun 1996
serta dikemas dalam bentuk kegiatan pengawasan dan pemberian insentif atau
disinsentif kepada penanggung jawab usaha atau kegiatan. Untuk mekanisme
kegiatan PROPER sendiri dimulai dari pemilihan perushaan peserta kemudian
pengumpulan data swapantau dan data primer selanjutnya data yang telah
terkumpul dan diolah menjadi sebuah rapor sementara kemudian dibahas melalui
mekanisme peer review oleh tim teknis. Selanjutnya diserahkan kepada Dewan
Pertimbangan untuk mendapat pendapat dan persetujuan Dewan selanjutnya
disampaikan kepada perusahaan dan pemerintah daerah. Perushaaan dan
pemerintah daerah diberi kesempatan untuk menyampaikan keberatan dengan
didukung data-data baru yang sahih. Setelah masa sanggah dilewati, maka
hasilnya dilaporkan kepada Dewan Pertimbangan. Dewan akan memberikan
pendapat terakhir mengenai status kinerja perusahaan sebelum dilaporkan kepada
Menteri. Setelah semua proses dilewati maka pengumuman peringkat kinerja
perusahaan disampaikan kepada public dan juga kepada perusahaan dan
pemerintah daerah.
Untuk kriteria dari kegiatan PROPER ada dua yaitu kriteria penilaian ketaatan
dan kriteria penilaian lebih dari yang dipersyaratkan dalam peraturan (beyond

10
compliance). Peringkat kinerja usaha atau kegiatan yang diberi terdiri dari
peringkat emas, hijau, biru, merah dan hitam.

B. Saran
Program penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan (PROPER) harus dilaksanakan
dengan baik dan konsisten untuk meningkatkan kesadaran perusahaan menjaga
kualitas lingkungan di sekitarnya.

11
DAFTAR PUSTAKA

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI, 2021. Program Penilaian


Peringkat Kinerja Perusahaan Dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup.
Jakarta : Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI
Reliantoro S. 2012. The Gold *or Green + Bagaimana penghargaan PROPER Emas
Mendorong Lima Perusahaan Mencapai Inovasi / Penciptaan nilai dan
Keunggulan Lingkungan Jakarta (ID) : Kementerian Lingkungan Hidup.
Anonim.2011.PROPER http://www.menlh.go.id/proper/.

Anda mungkin juga menyukai