Anda di halaman 1dari 9

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

PENYUSUNAN DELH RUMAH SAKIT

URAIAN PENDAHULUAN

1. LATAR Rumah sakit sebagai salah satu fasilitas pelayanan kesehatan


BELAKANG perorangan merupakan bagian dari sumber daya kesehatan yang
sangat diperlukan dalam mendukung penyelenggaraan upaya
kesehatan. Pada hakekatnya rumah sakit berfungsi sebagai tempat
penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan. Fungsi dimaksud
memiliki makna tanggung jawab yang seyogyanya merupakan
tanggung jawab pemerintah dalam meningkatkan taraf kesejahteraan
masyarakat. Untuk optimalisasi hasil serta kontribusi positif tersebut,
harus dapat diupayakan masuknya upaya kesehatan sebagai asas
pokok program pembangunan nasional.

Sesuai Undang-undang 32 tahun 2009 tentang Perlindungan Dan


pengelolaan Lingkungan Hidup, Peraturan Pemerintah Nomor 27
Tahun 2009 Tentang Izin Lingkungan, Peraturan Menteri Negara
Lingkungan Hidup nomor 05 tahun 2012 tentang Jenis Rencana
Usaha Dan/Atau Kegiatan Yang Wajib Memiliki Analisis Mengenai
Dampak Lingkungan, Rumah Sakit dengan luas lahan 0000m2 (< 5
ha) dan luas bangunan 0000m2 (< 10.000m2) wajib menyusun
AMDAL ,namun karena sudah berjalan sebelum tahun 2009 ,maka
dokumen yang disusun berupa Dokumen Evaluasi Lingkungan Hidup
(DELH) yang berpedoman pada PERMEN LH NO 14 thn 2010.

Dokumen Evaluasi Lingkungan Hidup (DELH) tersebut nantinya akan


menjadi pedoman bagi Rumah Sakit Kota dalam pelaksanaan dan
pengendalian dampak lingkungan yang timbul.

1
2. MAKSUD Dokumen Evaluasi lingkungan Hidup (DELH) dimaksud-kan untuk
DAN dapat mengetahui apakah pengelolaan lingkungan berhasil atau tidak.
TUJUAN Dengan pengolaan lingkungan yang baik akan terjamin tetap
berlangsungnya fungsi lingkungan hidup dan proses degradasi
lingkungan dapat dikurangi bahkan apabila dimungkinkan dapat
dihilangkan.

DELH akan dapat digunakan oleh pemrakarsa sebagai pedoman


dalam mengelola yang meliputi berbagai aspek :
 Parameter lingkungan yang dikelola
 Lokasi pengelolaan
 Waktu pengelolaan
 Metode pengelolaan
 Instasi yang mengelola, mengawasi dan menerima hasil
pengelolaanUntuk dapat dipergunakan sebagai bahan /
pedoman untuk mengetahui kinerja pemrakarsa dalam
ketaatan hukum dan pengelolaan lingkungan.

3. SASARAN Tersedianya dokumen DELH Rumah Sakit Sebagai pedoman untuk


melaksanakan pengelolaan lingkungan hidup

4. LOKASI Lokasi Pekerjaan adalah Kota Jayapura Provinsi Papua.


KEGIATAN

5. SUMBER Untuk pelaksanaan kegiatan ini diperlukan biaya Rp 2.500.000.000,00


PENDANAA (Dua Milyar Lima Ratus Juta Rupiah) termasuk PPN dibiayai dari
N ………………………………..Tahun Anggaran 2019.

6. NAMA DAN Pejabat Pembuat Komitmen Perencanaan dan Program, …………


ORGANISASI
PEJABAT
PEMBUAT
KOMITMEN

7. REFERENSI 1. UU RI Nomor 32 tahun 2009 tentang Perlindungan & Pengelolaan


HUKUM Lingkungan Hidup;
2. UU Nomor 18 tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah;
3. UU RI Nomor 26 tahun 2007 tentang Penataan Ruang
4. UU RI Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah yang
sudah diganti dengan UU No. 12 tahun 2008;
5. UU no 23 tahun 1992 tentang ruang lingkup kesehatan lingkungan;
6. PP Nomor 27 tahun 1999 tentang Analisa Mengenai Dampak
Lingkungan;

2
7. PP Nomor 41 tahun 1999 tentang Baku Mutu Udara Ambien
Maksimal;
8. PP Nomor 18 tahun 1999/PP no 85 tahun 1999 tentang limbah
medis termasuk kategori LB3;
9. Permenkes 1204/Menkes/Per XI/2004 tentang persyaratan
kesehatan lingkungan rumah sakit;
10. Permen LH Nomor 14 tahun 2010 tentang Dokumen Lingkungan
Hidup bagi usaha-usaha dan atau kegiatan yang telah memiliki izin
usaha dan atau kegiatan tetap belum memiliki dokumen Lingkungan
hidup;
11. Permen LH Nomor 15 tahun 2010 tentang persyaratan dan tata cara
lisensi komisi penilai analisis mengenai dampak lingkungan hidup;
12. Permen LH Nomor 58/MENLH/12/1995 tentang Baku Mutu Limbah
Cair Bagi Kegiatan Rumah Sakit;
13. Kep.Meneg.LH Nomor 86 tahun 2002 tentang Pedoman
Penyusunan Dokumen UKL-UPL;
14. Kepmenkes RI no 907/Menkes/SK VII/2002 tentang syarat-syarat
dan pengawasan kualitas air minum
15. Pedoman Sanitasi Rumah Sakit di Indonesia, Direktorat Jenderal
PPM & PL, Direktorat Jenderal Pelayanan Medik Departemen
Kesehatan RI, 2002.

RUANG LINGKUP

8. LINGKUP Ruang lingkup pekerjaan Penyusunan Dokumen DELH Rumah


KEGIATAN Sakit memuat :
1. memuat identitas penanggungjawab usaha/kegiatan secara
lengkap dalam DELH ;
2. memuat ulasan usaha/kegiatan yang telah berjalan ;
3. memuat dan menuliskan dampak lingkungan yang telah terjadi
serta pengelolaan dan pemantauan lingkungan yang telah
dilakukan ;
4. memuat jumlah dan jenis izin perlindungan dan pengelolaan
lingkungan hidup yang dibutuhkan atau sudah dimiliki.
5. membuat Surat Pernyataan Komitmen Penanggungjawab
Usaha/Kegiatan untuk melaksanakan ketentuan yang tercantum
dalam DELH ;
6. memuat daftar pustaka ; dan
7. memuat lampiran-lampiran.

9. PELAKSANA Ruang lingkup Pemantauan Lingkungan yang telah dilaksanakan


AN DAN terhadap semua komponen kegiatan yang menimbulkan dampak
PELAPORAN negatif maupun positif pada tahap Konstruksi dan Operasional
Rumah Sakit, sehingga format Dokumen Evaluasi Lingkungan Hidup

3
paling sedikit berisi hal-hal sebagai berikut:
1. Pendahuluan
Pada bab ni diinformasikan identitas perusahaan, perizinan yang
telah dimiliki dan latar belakang kegiatan.

2. Ruang Lingkup
Pada bab ini diinformasikan deskripsi kegiatan utama dan
kegiatan pendukung yang meliputi:
a. Kegiatan yang telah berjalan;
b. Pengelolaan danpemantauan lingkungan yang pernah
dilakukan (apabila tidak pernah melakukan pengelolaan
lingkungan, hal ini agar diinformasikan di dalam bagian ini)

3. Kajian Evaluasi Terhadap Kegiatan Yang berjalan


Pada bagian ini beberapa komponen yang perlu disajiikan
sebagai dasar untuk melakukan kajian evaluasi dampak, adalah
sebagai berikut:
a. Komponen kegiatan-kegiatan yang menimbulkan dampak
atau sebagai sumber dampak;
b. Data-data jenis, parameter, sifat dan jumlah bahan
pencemar/buangan/limbah yang dihasilkan oleh masing-
masing sumber dampak;
c. Data-data kondisi rona lingkungan atau kondisi eksisting
lingkungan yang berpotensi terkena dampak.

4. Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Rencana


Pemantauan Lingkungan Hidup
 Pada rencana pengelolaan lingkungan hidup diuraikan
dan dilengkapi matriks yang berisi:
 Dampak yang ditimbulkan dari kegiatan yang
mencakup dampak dan sumber dampak;
 Tolok ukur dampak, untuk mengukur komponen
yang terkena dampak berdasarkan baku mutu
standar;
 Tujuan rencana pengelolaan lingkungan hidup;
 Upaya pengelolaan lingkungan hidup;
 Lokasi kegiatan pengelolaan lingkungan (peta,

4
sketsa, gambar);
 Periode pengelolaan lingkungan yang memuat kapan
dan berapa lama kegiatan pengelolaan dilaksanakan;
 Institusi pengelolaan lingkungan hidup, yang memuat
Pelaksana yang bertanggungjawab melaksanakan
pengelolaan lingkungan dan Pengawas pengelolaan
lingkungan.

 Pada rencana pemantaua nLingkungan hidup diuraikan


dan dilengkapi matriks yang berisi:
1. Dampak yang ditimbulkan dari kegiatan yang
mencakup dampak dan sumber dampak,
2. Parameter lingkungan hidup yang dipantau
3. Tujuan rencana pemantauan lingkungan hidup
4. Metode pemantauan lingkungan hidup, yang
memuat:
- Metode pengumpulan dan analisis data;
- Lokasi pemantauan lingkungan hidup;
- Jangka waktu dan frekuensi pemantauan.

Metode pengumpulan dan analisa data harus relevan kondisi


lapangan yang ada supaya untuk digunakan mengkaji zona
lingkungan hidup untuk setiap dampak penting yaitu:
1. Mencantumkan secara jelas metode yang
digunakan dalam pengumpulan data berikut dengan
jenis peralatan, Instrumen dan tingkatan ketelitian alat
yang digunakan dalam pengumpulan data yang digunakan
harus sesuai dengan Standard Nasional Indonesia (SNI),
sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang
berlaku secara Nasional dan Internasional.
2. Uraikan metode yang digunakan untuk menganalisa
data hasil pengukuran. Cantumkan jenis analisa data
primer yang memerlukan pengujian laboratorium, maka
harus dilakukan di Laboratorium yang terakreditasi atau
teregistrasi.

5
A. Pekerjaan Persiapan
Kegiatan persiapan merupakan kegiatan  awal sebelum tim
memulai kegiatan utama,  diantaranya melakukan kegiatan
yang terdiri dari :
a. Menghubungi instansi terkait di daerah pada lokasi
pekerjaan yang ditinjau berkaitan dengan kebijakan
Pemerintah Daerah dan Rencana Umum Tata Ruang
Daerah setempat.
b. Persiapan dan pengumpulan data awal
c. Penentuan Batas

B. Mobilisasi Personil dan Alat


Jenis personil dan jumlah personil yang akan ditugaskan
harus disiapkan, karena kesiapan personil akan memberikan
pengaruh pada percepatan pelaksanaan pekerjaan. Kesiapan
personil tidak hanya pada jumlahnya saja namun juga perlu
diperhatikan pada kapasitas/kemampuan dari personil yang
bersangkutan. Oleh karena itu perlu ada koordinasi dan
pemantapan terlebih dahulu mengenai metode kerja dan
standar operasional yang harus dilakukan, sehingga pada
saatnya nanti tidak akan kesulitan dalam melaksanakan
tugasnya masing-masing.
Peralatan yang digunakan dalam kegiatan persiapan ini antara
lain alat sampling, kamera digital, dll disamping juga peralatan
pendukung berupa denah.

C. Survey dan Pengambilan Sampel


Kegiatan ini meliputi antara lain :
a. Inventarisai kondisi fisik bangunan;
b. Pengumpulan data pendukung meliputi data sekunder
(berkaitan dengan kondisi fisik, sosial ekonomi, kebijakan
pemerintah daerah);
c. Pengumpulan data primer;
d. Pengumpulan data sosial, ekonomi dan budaya.

D. Demobilisasi

6
E. Analisa Data
Kegiatan ini meliputi antara lain :
a. Analisa Pendahuluan
b. Analisa Usaha dan/atau Kegiatan Yang Telah Berjalan
c. Analisa Evaluasi Dampak
d. Rencana Pengelolaan dan Pemantauan lingkungan
Hidup

F. Penyusunan Laporan
Laporan dan produk pekerjaan lainnya yang harus dibuat dan
diserahkan oleh Konsultan kepada Pemberi kerja adalah
sebagai berikut :
a. Laporan Pendahuluan (10 rangkap)
b. Laporan Draft Akhir DELH (10 rangkap)
c. Laporan Akhir DELH (10 rangkap)
d. Hardisk External ( 2 Rangkap )
e. Laporan Penunjang:
- Laporan Sosial Ekonomi (10 rangkap)
- Laporan Hasil Analisa Laboratorium Air (10 rangkap)
- Laporan Hasil Analisa Laboratorium Udara (10
rangkap)
- Laporan Hasil Analisa Laboratorium Hidrologi (10
rangkap)
- Laporan Ringkasan (Eksekutif Summary) (10
rangkap)
- Dokumentasi/Foto-foto (10 rangkap)

10. LINGKUP 1. Penyedia berwenang untuk melaksanakan jasa konsultansi


KEWENANG maupun mengadakan barang yang sesuai dengan kontrak.
AN 2. penyedia berwenang untuk tidak melakukan kegiatan yang akan
PENYEDIA menimbulkan pertentangan kepentingan (conflict of interest)
JASA dengan kegiatan yang merupakan tugas penyedia
3. Kewenangan anggota penyedia adalah ketentuan yang
mengatur mengenai apabila penyedia adalah sebuah joint
venture yang beranggotakan lebih dari satu penyedia, anggota
joint venture tersebut memberi kuasa kepada salah satu anggota
joint venture untuk bertindak dan mewakili hak-hak dan

7
kewajiban anggota penyedia lainnya terhadap PPK.

11. JANGKA Jangka waktu penyelesaian kegiatan ini diperkirakan 8 (Delapan)


WAKTU bulan atau 240 (Dua Ratus Empat Puluh) hari kalender.
PENYELESAI
AN
KEGIATAN

1.7 PERSONIL Tenaga Ahli yang dibutuhkan dalam pelaksanaan pekerjaan ini
adalah lulusan universitas /perguruan tinggi negeri atau
perguruan tinggi swasta yang telah terakreditasi atau yang telah
lulus ujian negara atau perguruan tinggi luar negeri yang telah
diakreditasi.
PROFESIONAL STAF
1. Ketua Tim Penyusun, Sarjana Teknik Lingkungan/ Kesehatan
Masyarakat (1 Orang/ 8 Bulan) Pengalaman 7 Tahun
2. Anggota Tim Penyusun 1, Sarjana Teknik Fisika/ Kimia (1
Orang/ 8 Bulan) Pengalaman 7 Tahun
3. Anggota Tim Penyusun 1, Sarjana Teknik Biologi (1 Orang/ 8
Bulan) Pengalaman 7 Tahun
4. Ahli Kesehatan Masyarakat, Sarjana Kesehatan Masyarakat
(1 Orang/ 7 Bulan) Pengalaman 5 Tahun
5. Ahli Teknik Lingkungan, Sarjana Lingkungan (1 Orang/ 6
Bulan) Pengalaman 5 Tahun
6. Ahli Mekanikal Elektrikal, Sarjana Mesin/ Elektro (1 Orang/ 5
Bulan) Pengalaman 5 Tahun
7. Ahli Teknik Sipil, Sarjana Teknik Sipil (1 Orang/ 5 Bulan)
Pengalaman 5 Tahun
8. Ahli Hidrologi, Sarjana Teknik Sipil/ Pengairan (1 Orang/ 5
Bulan) Pengalaman 5 Tahun
9. Ahli Sosial Ekonomi (1 Orang/4 Bulan) Pengalaman 5 Tahun

SUB PROFESIONAL STAF


1. Surveyor Lingkungan (6 Orang/3 Bulan) Pengalaman 2 Tahun
2. Surveyor Sosial Ekonomi (4 Orang/2 Bulan) Pengalaman 2
Tahun
3. Operator Komputer (2 Orang/8 Bulan) Pengalaman 2 Tahun
4. Office Boy (2 Orang/8 Bulan) Pengalaman 2 Tahun

18. JADWAL 1. Tanggal mulai berlaku kontrak dan jangka waktu penyelesaian
TAHAPAN pekerjaan tercantum dalam SSKK.
PELAKSANA 2. Tanggal mulai dilaksanakannya pekerjaan tercantum dalam
AN SPMK.
KEGIATAN 3. Tanggal penyerahan hasil pekerjaan dari penyedia kepada PPK
tercantum dalam SPMK.

8
Jayapura, Maret 2019
…………………….

……………………
NIP. ………………………….

Anda mungkin juga menyukai