Anda di halaman 1dari 8

Team 3

1. Herman Sugianto Nim : 2401990822


2. Annisa Dwi Rahma Nim : 2201869594
3. Sandi Setiawan Nim : 2401970013
4. Mesinta Nim : 2201868194
5. Ni Putu Srita Mariska Suandi Nim : 2201869423

1. Apa strategi keberlanjutan tiap entitas tersebut dalam keberlanjutan? Tunjukkan persamaan
dan perbedaannya.
Jawab :
PT.XL Axiata
XL Axiata membangun kerangka Kebijakan dan Strategi keberlanjutan dalam kerangka 4P
yaitu
1. Building Prosperity,
Melalui Building Prosperity, XL Axiata bertujuan untuk membangun ekosistem digital
yang inovatif untuk menjembatani jurang digital dengan mempertimbangkan aspek
ekonomi, lingkungan dan sosial. Dalam penerapannya, kami memastikan Process
Excellence, yaitu pengembangan proses dan tata kelola digitalisasi yang ramping untuk
meningkatkan efisiensi dan keberlangsungan usaha.
2. Nurturing People,
Di samping pengembangan ekonomi dan proses, XL Axiata terlibat dalam
mengembangkan pemimpin masa depan melalui peningkatan kompetensi internal
mereka, yang tercakup dalam kerangka keberlanjutan XL Axiata Nurturing People.
3. Process Excellence,
Dalam penerapannya, kami memastikan Process Excellence, yaitu pengembangan proses
dan tata kelola digitalisasi yang ramping untuk meningkatkan efisiensi dan
keberlangsungan usaha. Di samping pengembangan ekonomi dan proses, XL Axiata
terlibat dalam mengembangkan pemimpin masa depan melalui peningkatan kompetensi
internal mereka, yang tercakup dalam kerangka keberlanjutan XL

4. Planet and Society.


XL Axiata juga mengedepankan kepedulian pada lingkungan dan masyarakat melalui
kerangka Planet and Society. Kami Meningkatkan pelayanan dan mengoptimalkan
potensi lokal dengan penjangkauan sosial untuk mengelola dampak lingkungan.
PT. Bank Central Asia, Tbk
Keberlanjutan merupakan bagian dari komitmen Bank dalam mewujudkan visi dan misi, serta
untuk menciptakan masa depan yang lebih baik bagi seluruh pemangku kepentingan. Upaya BCA
untuk mewujudkannya yaitu melalui penerapan Keuangan Berkelanjutan dan dukungan pada
capaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB). Strategi BCA untuk memaksimalkan
penerapan Keuangan Berkelanjutan juga didukung oleh keberadaan Unit Kerja Sub-Divisi
Environment Sustainability Governance (ESG) yang dibentuk berdasarkan SK Direksi
No.136/SK/DIR/2019 pada 30 Agustus 2019, serta disahkannya Pedoman Tata Kelola
Keberlanjutan.

Strategi keberlanjutan untuk mendukung implementasi Keuangan Berkelanjutan dilakukan


melalui:

 Penyediaan pembiayaan kegiatan usaha berkelanjutan


 Pengembangan Kapasitas intern dan
 Penyesuaian organisasi manajemen risiko tata kelola, dan/atau standar prosedur

Di tahun 2020, BCA mengembangkan tiga pilar sebagai dasar strategi untuk mendukung
keberlanjutan, yaitu :

 Perbankan Berkelanjutan
 Budaya Keberlanjutan
 Berkarya Memberi Nilai.

Ketiga pilar berada di bawah Visi, Misi, Tata Nilai Perusahaan dan Visi, Misi, Tata Nilai
Keuangan Berkelanjutan. Di setiap pilar terdapat lingkup kegiatan yang mencakup aspek
ekonomi, lingkungan, sosial, tata kelola. Ketiga pilar ini menjadi arah strategi BCA dalam
menjalankan kegiatan keberlanjutan dan mendukung capaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan
(TPB).

Pemetaan Prioritas Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) dilakukan melalui tahapan SDG
Compass.

 Pemahaman Tujuan Pembangunan Berkelanjutan Pemahaman atas pentingnya


menyelaraskan setiap tujuan dalam TPB pada bisnis usaha yang berkelanjutan dilakukan
terus-menerus dalam setiap kegiatan, salah satunya pada pertemuan analis triwulan II
pada tanggal 27 Juli 2020.
 Menentukan Prioritas Diskusi internal dengan Direktur Perencanaan dan Keuangan untuk
memetakan strategi bisnis, tujuan, dan target terkait TPB. Hasilnya, ada sembilan
prioritas TPB yang menjadi dukungan BCA.
 Menentukan Target. Target ditentukan sejalan dengan strategi dan tujuan usaha, sesuai
dengan prioritas dukungan TPB.
 Integrasi Tahap integrasi dilakukan dengan menyertakan setiap target pada Key
Performance Indicator (KPI) untuk setiap fungsi kerja.
 Pelaporan dan Komunikasi Capaian setiap kinerja dan target dilakukan secara berkala
dan disampaikan pada Direktur Perencanaan & Keuangan sebagai proses evaluasi.

Persamaan dari kedua Perusahaan tersebut yaitu :


1. Memiliki stratergi untuk memanjukan perusahaannya dalam kedepannya
mengikuti perkembangan yang ada.
2. Strategi yang digunakan memiliki kesamaan dalam target untuk pemasaran
produk yang dapat digunakan kepada seluruh jangkauan masyarakat dan
membantu mereka dalam kehidupan sehari – hari.
3. Management dalam kedua perusahaan tersebut memiliki aturan dan ketaatan
dalam kode etik yang sesuai untuk suatu perusahaan di Indonesia.
4. Membangun perusahaan yang membantu seluruh masyarakat dimasa depan.

Perbedaaannya :
1. Strategi yang digunakan dalam perusahaan xl merupakan strategi kerangka 4p
sedangkan dalam BCA merupakan strategi yang menurut No.136/SK/DIR/2019
2. Untuk kebutuhan produk berbeda karena pt xl ini merupakan suatu jaringan dan
sedangkan BCA merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang perbankan.

2. Bagaimana tiap entitas melakukan prioritas isu keberlanjutan? Tunjukkan persamaan dan
perbedaannya.
Jawab :
PT. XL Axiata,
Penetapan Topik Material dan Boundary
Proses penetapan isi Laporan tersebut dilakukan dengan memperhatikan kesesuaian dengan
prinsip dasar GRI, yakni
1. Pelibatan pemangku kepentingan (stakeholders inclusiveness). XL Axiata
mengikutsertakan para pemangku kepentingan melalui Focus Discussion Group (FGD)
dengan para pemangku kepentingan pada tanggal 11 Desember 2020. Di samping itu,
pelibatan pemangku kepentingan dinyatakan pula dengan memasukkan topik-topik yang
diwajibkan oleh POJK 51/2017.
2. Materialitas (materiality). Konten laporan ini mencerminkan kegiatan operasi perusahaan
dalam ekonomi, lingkungan dan sosial, serta mempengaruhi penilaian dan pembuatan
keputusan para pemangku kepentingan.
3. Konteks keberlanjutan (sustainability context). XL Axiata melaporkan topiktopik terkait
isu keberlanjutan.
4. Kelengkapan (completeness). Laporan ini memuat seluruh topik material berikut
boundarynya dan mengungkapkan dengan jelas dampak ekonomi, lingkungan dan sosial,
sehingga berguna bagi pemangku kepentingan dalam pengambilan keputusan.

PT. Bank Central Asia, Tbk


BCA mengadakan focus group discussion (FGD) bersama perwakilan masing-masing
kelompok pemangku kepentingan selama bulan Oktober dan November 2020 melalui virtual
meeting. Terdapat sepuluh topik yang menjadi perhatian pemangku kepentingan dan
ditetapkan sebagai topik material. Pada FGD, BCA membahas isu-isu signifikan, kebutuhan
pemangku kepentingan, serta topik material. Dengan memperhatikan dampak isu
keberlanjutan secara internal maupun eksternal dan situasi selama tahun 2020. Menghadapi
kondisi tahun 2020, BCA tetap menunjukkan respons positif terhadap lingkungan bisnis yang
dinamis terkait isu global, isu keberlanjutan, termasuk isu lingkungan dan sosial.
3. Bagaimana isu lingkungan hidup diintegrasikan ke dalam bisnis/operasi tiap entitas
tersebut?
Jawab :
PT. XL Axiata
XL Axiata secara proaktif terlibat dalam upaya-upaya pelestarian lingkungan melalui
pengelolaan energi, emisi, dan limbah. Beberapa program XL Axiata terkait lingkungan, di
antaranya:
 Melakukan pengendalian dan pengelolaan energi dan emisi.
 Melakukan pemilahan sampah domestik.
 Mengurangi penggunaan plastik seperti gelas plastik, botol plastik, maupun sendok garpu
plastik di ruang kantor, kantin, pantry dan ruang rapat.
 Mengurangi penggunaan kertas dengan cara menerapkan sistem digitalisasi dalam
berbagai proses operasional, seperti proses pengadaan barang, persetujuan, dan lainnya.
 Melakukan penggantian kabel tembaga ke fiber optic yang lebih ramah lingkungan.
Penggunaan COUPA sebagai sistem pengadaan digital yang terintergrasi. Adanya sistem
ini tentunya mengurangi timbulan sampah kertas, dengan demikian mendukung program
go green.
Di samping itu, kami melakukan berbagai transformasi digital untuk melakukan
penghematan energi dan sumber daya lainnya, seperti:
 Coupa, Coupa adalah source to pay system (S2P), yaitu sebuah sistem pengadaan yang
terintegrasi secara digital untuk proses pengadaan barang/jasa dan penagihan. Fungsi
COUPA di antaranya membuat permintaan pengadaan, PR/PO (Purchase Request/
Purchase Order), menyerahkan penagihan, baik untuk transaksi PO dan non-PO. Adanya
sistem ini tentunya mengurangi timbulan sampah kertas, dengan demikian mendukung
program go green. Selain itu, sistem ini mempermudah dan mempercepat analisa data,
sehingga monitoring dapat dilakukan dengan lebih baik dan akurat.
 Video Conference Room XL Axiata menyediakan ruangruang rapat dengan fasilitas
video conference. Selain mengurangi energi dan emisi akibat pengurangan perjalanan
dinas, sistem ini juga menunjang penghematan biaya dengan sangat signifikan.
 Aplikasi Ting Room Aplikasi ini merupakan aplikasi online untuk mengatur pemesanan
ruangan kantor untuk keperluan rapat.
 Pengotomatisan Listrik Ruang Meeting Kami memasang alat khusus di seluruh ruang
rapat XL Axiata yang dapat menyalakan dan mematikan listrik di ruang tersebut secara
otomatis. Seluruh ruang rapat baru akan menyala listriknya, ketika pengguna masuk ke
dalam ruangan. Penerapan sistem ini mendukung penghematan energi secara signifikan.

PT. Bank Centra Asia, Tbk


Secara bertahap, BCA melakukan pendekatan untuk mengidentifikasi dan mengelola risiko
perubahan iklim. Kami mulai melakukan perhitungan emisi GRK yang dihasilkan dari
pemakaian energi listrik gedung yang kami operasikan. BCA, didukung oleh Divisi Logistik
dalam menyajikan informasi terkait data lingkungan termasuk perhitungan emisi. Energi dan
emisi adalah aspek lingkungan yang mempengaruhi kehidupan manusia, dan secara langsung
dapat mengganggu kelangsungan usaha. Oleh karenanya, Bank dalam berbisnis dan
menjalankan kegiatan operasionalnya wajib mendukung pemakaian energi yang bijaksana
dan pengurangan emisi gas rumah kaca. Tanggung jawab pengelolaan pemakaian energi dan
pengurangan emisi: Divisi Logistik & Gedung dan Direktur Jaringan Wilayah & Cabang.
Penggunaan energi yang terkendali akan membantu pengurangan emisi dan berdampak pada
berkurangnya CO2 yang menyebabkan perubahan iklim
Langkah BCA dalam mengambil tindakan terkait perubahan iklim, antara lain:
 Mengembangkan peta jalan strategi perubahan iklim
 Mengembangkan inventarisasi gas rumah kaca (GRK) menggunakan Standar Protokol
GRK;
 Mengembangkan kebijakan mitigasi perubahan iklim
 Meningkatkan pemahaman dampak iklim terkait dengan operasi dan portofolio
investasinya;
 Meningkatkan ketahanan bank terhadap risiko iklim dengan memantau sektor investasi
terkait iklim;
 Mepersiapkan panduan bagi pelanggaran dan bisnis untuk beralih ke ekonomi rendah
karbon
4. Bagaimana tiap entitas mengendalikan kualitas informasi yang diungkapkan dalam laporan
keberlanjutan?
Jawab :

PT. XL Axiata, Tbk


Kinerja XL Axiata yang solid dan konsisten merupakan refleksi dari komitmen kami pada
praktik terbaik Good Corporate Governance (GCG). Implementasi GCG yang
berkesinambungan dalam XL Axiata telah membangun bisnis yang efektif, transparan dan
mendorong kepatuhan pada peraturan perundangan. Salah satu upaya untuk mewujudkan hal
ini adalah dengan digitalisasi GCG, di mana XL Axiata merupakan yang pertama
menerapkannya. Dalam pertemuan Dewan Komisaris dan Direksi, serta pertemuan-pertemuan
dengan para pemangku kepentingan lainnya, kami menggunakan pendaftaran secara daring,
menggunakan kode QR untuk mendapatkan materi rapat, dan menggunakan video untuk
memfasilitasi pertemuan dengan pemangku kepentingan yang berada di luar negeri.

Pada tahun 2020, XL Axiata mengimplementasikan RUPS secara daring (online), sehingga
para pemegang saham dapat menggunakan haknya di mana pun mereka berada. Tentunya hal
ini sangat menguntungkan bagi para pemegang saham. Untuk inovasi ini, XL Axiata
menerima penghargaan IDX Channel Innovation Award 2020. Kami juga menerapkan tanda
tangan digital, dengan tetap berpegang pada peraturan Kementerian Komunikasi dan
Informatika Indonesia terkait tanda tangan digital yang memiliki legalitas dan kuasa yang
sama dengan tanda tangan basah. Dengan berbagai inovasi digital dalam tata kelola ini, XL
Axiata menjadi salah satu perusahaan terdepan yang dapat beradaptasi dengan cepat dalam
menghadapi pandemic COVID-19.

Komitmen kami terhadap kepatuhan pada GCG diakui di tingkat ASEAN. XL Axiata secara
konsisten mendapatkan penilaian tinggi pada Asean Corporate Governance Scorecard
(ACGS). Pada bulan Juni 2020, ACGS mengumumkan bahwa XL Axiata masuk dalam 10
besar perusahaan di Indonesia yang termasuk dalam 2019 ASEAN Asset Class untuk tata
kelola terbaik. XL Axiata berpegang pada prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik
(Good CorporatebGovernance/GCG) yaitu: transparansi, akuntabilitas, pertanggung jawaban,
kemandirian serta kesetaraan dan kewajaran.
PT. Bank Centeral Asia, Tbk
BCA telah memiliki unit kerja Sub-Divisi Environment Sustainability Governance (ESG)
berdasarkan Surat Keputusan Direksi No. 136/SK/DIR/2019 tanggal 30 Agustus 2019.
Secara struktural, Sub-Divisi ESG menjadi bagian dari Divisi Sekretariat & Komunikasi
Perusahaan yang berada di bawah Sekretaris Perusahaan. Divisi ini bertanggung jawab
kepada Direktur Perencanaan & Keuangan yang akan melaporkan kinerja Keuangan
Berkelanjutan kepada Presiden Direktur.

Dalam membangun budaya Keuangan Berkelanjutan dan menyusun RAKB, Sub-Divisi ESG
selalu bekerja sama dengan unit-unit terkait, terutama Grup Corporate Banking, Transaction
& Finance, Divisi Bisnis Komersial & SME, Grup Analisa Risiko Kredit, Divisi Logistik &
Gedung, Satuan Kerja Manajemen Risiko, Satuan Kerja Kepatuhan, Satuan Kerja Corporate
Social Responsibility, Divisi Strategi & Pengembangan Operasi-Layanan, Strategic
Information Technology Group. Keberadaan Sub-Divisi ESG memastikan penerapan
Keuangan Berkelanjutan dilakukan dengan maksimal, salah satunya pencapaian target
RAKB yang menjadi Key Performance Indicator (KPI). Meskipun sudah ada Sub-Divisi
ESG, keseluruhan penerapan tata kelola keberlanjutan menjadi tanggung jawab semua insan
BCA, termasuk Dewan Komisaris serta jajaran Direksi yang ikut terlibat dalam
pengawasannya.

Sepanjang tahun 2020, Sub-Divisi ESG terus melakukan sosialisasi pemahaman Keuangan
Berkelanjutan, salah satunya melalui program Sustainability Awareness Month. Selain itu,
Sub-Divisi ESG menyesuaikan kebijakan, memberi masukan atas kinerja Keuangan
Berkelanjutan kepada Sekretaris Perusahaan, serta mengevaluasi pelaksanaan Rencana Aksi
Keuangan Berkelanjutan (RAKB).

Anda mungkin juga menyukai