Anda di halaman 1dari 10

Analisis Sistem Pengendalian Internal dan Flowchart Siklus Pembelian PT Telekomuni

kasi Indonesia Tbk.


Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
Pengauditan 1

Dosen Pengampu : Anisa Listya, S.E., M.SI

Kelompok 1
Disusun oleh:

Azzahra Aprighozie Attaya Salsabilla 01031381823176


Jelita Gabriella 01031381924174
M Brian Osanit 01031381924111
Nabila Kurnia 01031381924172

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2021
A. ANALISIS 5 KOMPONEN PENGENDALIAN INTERN PT TELEKOMUNIKA
SI INDONESIA TBK
1. Lingkungan Pengendalian (Control Environment)
a. Nilai-Nilai Etika dan Integritas
PT Telkom Indonesia merupakan perusahaan perseroan di bidang penyele
nggaraan jaringan dan jasa telekomunikasi, informatika, serta optimalisasi peman
faatan sumber daya yang dimiliki perseroan untuk menghasilkan barang dan/atau
jasa yang bermutu tinggi dan berdaya saing kuat untuk mendapat/mengejar keunt
ungan guna meningkatkan nilai perseroan dengan menerapkan prinsip perseroan
terbatas. Telkom menerjemahkan kerangka strategi portofolio direction yang me
ncakup pengembangan 3 (tiga) domain bisnis, yaitu digital connectivity, digital p
latform, dan digital services. Strategi domain bisnis tersebut didukung oleh strate
gi value delivery model yang mencakup strategi optimalisasi portofolio, teknolog
i, orginisasi, sinergi dan keunggulan operasional, pengelolaan talenta dan budaya
perusahaan, inisiatif inorganic, serta tata Kelola perusahaan.
Telkom senantiasa menjunjung tinggi dan menerapkan prinsip-prinsip tat
a kelola yang baik (Good Corperate Governance atau GCG) dalam menjalankan
kegiatan bisnisnya. Kami meyakini bahwa tata kelola yang baik merupakan aspe
k penting yang akan turut memastikan keberlangsungan perusahaan dalam jangk
a panjang. Nilai-nilai GCG tersebut yaitu transparansi, akuntabilitas, tanggung ja
wab, independent dan keadilan. Implementasi GCG di Telkom juga mengacu pad
a ketentuan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) serta menerapkan delapan prinsip pen
gelolaan perusahaan sesuai dengan praktik terbaik GCG. Penerapan GCG di Telk
omGroup adalah dalam rangka mendukung terwujudnya purpose, visi dan misi p
erusahaan, yang pada akhirnya akan memberikan nilai tambah dan manfaat bagi
para pemegang saham dan para pemangku kepentingan lainnya. Upaya Telkom d
alam mengimplementasikan tata kelola yang baik mendapatkan penghargaan, dia
ntaranya Telkom memperoleh penghargaan sebagai “The Best State Owned Ente
rprise” untuk kategori BigCap dari IICD dan The Best Indonesia GCG Award pa
da kategori Public Company Telecommunication yang diselenggarakan oleh Eco
nomic Review dan Indonesia-Asia Institute.
b. Komitmen Terhadap Kompetisi
Di tahun 2021, Telkom telah mencanangkan Corporate Theme 2021 ya
itu Strengthen Business Health and Accelerate Digital Transformation to Sm
artly Cope With Changing Customer Behaviour. Terdapat 3 program utama y
ang akan dijalankan yaitu:
i. Accelerate transformation to lead in digital space and get stronger cust
omer engagement, dimana perusahaan akan mempercepat transformasi
digital untuk mendapatkan keterlibatan customer yang lebih kuat.
ii. Drive cost leadership and CAPEX efficiency underpinned by innovativ
e operating model, dimana perusahaan akan terus berinovasi untuk me
nekan biaya maupun CAPEX dengan tetap menjaga efektivitas dan efes
iensi usaha.
iii. Leverage and unclock group potential increase corporate value, untuk
mendorong anak-anak usaha TelkomGroup untuk selalu meningkatkan
valuasinya dengan melakukan go public atau mencari mitra strategis.
Telkom berkomitmen untuk menjalankan 3 program utama di atas den
gan harapan di dukung oleh kondisi perekonomian yang berangsur membaik d
i tahun 2021, meskipun dampak pandemic mungkin masih berlanjut untuk sem
entara waktu. Telkom berharap dapat mempercepat transformasi menjadi digit
al telco company pilihan masyarakat dan dapat memberikan pengalaman pelan
ggan yang lebih baik yang pada akhirnya mendukung terciptanya nilai perusah
aan yang lebih baik. Pada tahun 2020, dana Program Kemitraan dan Bina Ling
kungan (PBKL) yang merupakan komitmen Telkom untuk selalu berkontribus
i kepada masyarakat dalam bentuk tanggung jawab sosial dan lingkungan, dan
a yang disalurkan oleh TelkomGroup sebesar Rp346,39 miliar untuk berbagai
program berkaitan dengan peningkatan kesejahteraan dan kehidupan sosial ma
syarakat. Terkait dukungan penanganan COVID-19, Telkom telah mengucurk
an dana sebesar Rp40,91 miliar yang sebagian besar digunakan untuk alat peli
ndung diri (APD) tenaga Kesehatan, obat-obatan, khusus program kemitraan,
di tahun 2020 TelkomGroup mengucurkan dana sebesar RP221,66 miliar untu
k 5.091 mitra binaan yang berkecimpung di sector industry, perdagangan, pert
anian, peternakan, perkebunan, perikanan, jasa dan lain-lain. Sementara itu, un
tuk dana Bina Lingkungan yang telah terealisasi oleh TelkomGroup di tahun 2
020 sebesar Rp124,73 miliar yang digunakan dimanfaatkan untuk 8 bidang, ya
itu bantuan korban bencana alam, bantuan sarana ibadah, bantuan pelestarian a
lam dan bantuan sosial kemasyarakatan dalam rangka pengentasan kemiskinan.
c. Filosofi Manajemen dan Gaya Operasional
Dari sisi operasional, TelkomGroup mengalami pertumbuhan negative
pada jumlah pelanggan seluler dari 171,1 juta pelanggan tahun 2019 menjadi
169,5 juta pelanggan tahun 2020. Jumlah pelanggan broadband tumbuh posit
if dari 117,3 juta pelanggan tahun 2019 menjadi 123,9 juta pelanggan pada a
khir periode laporan. Di sisi lain, jumlah pelanggan telepon tetap mengalami
penurunan dari 9,3 juta pelanggan menjadi 9,1 juta pelanggan. Berkurangnya
jumlah pelanggan telepon tetap menunjukkan adanya perubahan perilaku pas
ar menuju konektivitas digital berdasarkan broadband, yang diakselerasi sela
ma masa pandemic COVID-19. Ditengah pandemic yang terjadi selama tahu
n 2020, TelkomGroup tetap melakukan pengembangan infrastruktur. Bebera
pa di antaranya yaitu pertambahan BTS dan tower serta fiber optic backbone
network untuk domestic. TelkomGroup juga menambah access point guna m
enyediakan Wi-Fi services yang accessible bagi masyarakat. Terkait dengan l
ayanan pelanggan, TelkomGroup mengurangi jaringan PlasaTelkom dan Gra
PARI dalam rangka untuk lebih memberdayakan layanan digital touch point
yang kami miliki.

d. Dewan Komisaris, Komite Audit, Komite Nominasi dan Remunerasi


Dewan komisaris Telkom dibantu oleh 3 (tiga) Komite dalam menjalan
kan tugasnya untuk melaksanakan fungsi pengawasan. Ketiga komite tersebut
yaitu Komite Audit, Komite Nominasi dan Remunerasi (KNR), serta Komite
Evaluasi dan Monitoring Perencanaan dan Risiko (KEMPR). Menurut pandan
gan kami, fungsi ketiga Komite tersebut telah berjalan dengan baik sesuai den
gan perannya masing-masing. Komite membuat kajian untuk kemudian memb
erikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris dalam mendukung mekanisme p
engawasan terhadap Direksi agar dapat berjalan dengan baik. Hal-hal yang dil
akukan beserta Komite Audit antara lain pengawasan dan memastikan pelaksa
naan pengendalian internal dalam penyusunan laporan keuangan berjalan secar
a efektif, melakukan penelaahan atas informasi keuangan perusahaan, melakuk
an penelaahan atas pelaksanaan pemeriksaan oleh Unit Internal Audit dan pen
gawasan pelaksanaan tindak lanjut oleh Direksi atas temuan auditor internal, t
ermasuk melakukan pemantauan terhadap proses audit dalam program kemitra
an dan bina lingkungan. Komite nominasi dan Remunerasi secara efektif telah
mendukung Dewan Komisaris dengan memberikan berbagai rekomendasi terk
ait kebijakan, kriteria, dan seleksi jabatan strategis di lingkungan perusahaan, s
erta remunerasi Direksi. Kemudian, Komite Evaluasi dan Monitoring Perenca
naan dan Risiko memberikan beberapa rekomendasi penting terkait aspek strat
egis, manajemen risiko perusahaan, dan melakukan evaluasi serta pemantauan
secara komprehensif atas usulan direksi terkait dengan Rencana Kegiatan Ang
garan Perusahaan.

e. Struktur Organisasi
Telkom memiliki struktur organisasi yang ditetapkan berdasarkan surat
keputusan Direktur Human Capital Management dimulai dari penanggung ja
wab tertinggi yaitu dewan komisaris, direksi, karyawan, serta pemegang saha
m.

f. Pelimpahan Wewenang dan Tanggung jawab


Struktur organisasi yang baik merupakan salah satu syarat dalam mencapai sukses
kegiatan perusahaan. Hal ini karena tanpa struktur organisasi yang baik kemungkin
an besar kegiatan pemasaran tidak dapat berjalan dengan baik, sehingga tujuan pe
rusahaan tidak dapat tercapai. Jadi dengan melihat struktur organisasi, maka dapat
diketahui hubunganhubungan antara pimpinan dan bawahan atau sebaliknya. Den
gan demikian pula garis wewenang dan tanggung jawab dari hubungan tersebut da
pat terdistribusi dengan baik dan pendelegasian wewenang dapat berjalan dengan
baik pula. Untuk merealisasikan tujuan organisasi perlu disusun suatu strukstur org
anisasi, apakah organisasi tersebut berbentuk organisasi garis atau lini, dimana terc
ermin dengan jelas mengenai adanya pembagian tugas, wewenang dan tanggung j
awab setiap individu serta hubungan dalam fungsifungsi dalam organisasi.
Struktur organisasi PT. Telkom Akses adalah serangkaian aktivitas yang menyusun s
uatu kerangka yang menjadi wadah bagi segenap kegiatan yang menunjukkan hubu
ngan-hubungan seluruh pekerjaan atau jabatan masing- masing agar tugas-tugas d
alam organisasi menjadi efektif dan efisien. Bentuk dari struktur organisasi PT. Telk
om Akses adalah organisasi ini yaitu merupakan hubungan wewenang dan tanggun
g jawab langsung secara vertikal yang dikaitkan dengan tugas jabatan tiap tingkata
n atasan dan bawahan.
g. Kebijakan dan Praktek Sumber Daya Manusia
Telkom memahami pentingnya menciptakan budaya kerja ramah lingk
ungan di wilayah kerja operasional korporat dan anak perusahaan. Selain itu,
mitra kerja yang menjalankan kegiatannya di wilayah operasi TelkomGroup j
uga perlu memahami dan turut mendukung budya kerja tersebut. Salah satu u
paya yang telah dilakukan Telkom yaitu melakukan sosialisasi pola hidup ra
mah lingkungan, seperti mengurangi penggunaan kemasan plastik minuman
dan mengurangi plastik pada kegiatan yang diadakan. Sejak tahun 2009, Telk
om berupaya untuk membangun sistem pola hidup ramah lingkungan. Hal ini
ditandai dengan adanya program ”Bike to Work” sebagai salah satu kampany
e untuk mengurangi emisi karbon. Selain itu TelkomGroup telah menetapkan
beberapa kebijakan antara lain nota dinas online, virtual meeting, shared files
online survey, dan manajemen sumer daya manusia berbasis IT. Di masa pan
demi, TekomGroup melakukan penetapan Work from Home. Selain untuk Ke
sehatan dan keamanan karyawan, kebijakan tersebut dapat berdampak positif
bagi lingkungan hidup karena menurunkan sumber daya yang terpakai dan m
engurangi emisi terbuang.

2. Penilaian Risiko (Risk Assesment)


Dalam melakukan kegiatan operasionalnya, PT. Telkom Indonesia Tbk mengh
adapi banyak sekali risiko-risiko yang akan mengganggu, baik itu risiko internal
maupun risiko eksternal. Hal ini dikarenakan PT. Telkom Indonesia Tbk merupak
an perusahaan perseroan terbatas yang berkedudukan di Indonesia yang sebagian
besar operasi, aset dan pelanggannya berada di Indonesia. Akibatnya, kondisi poli
tik, ekonomi, hukum dan social di Indonesia di masa mendatang, serta tindakan d
an kebijakan tertentu yang diambil atau tidak diambil oleh Pemerintah secara mat
erial dapat berdampak negatif terhadap usaha, kondisi keuangan dan hasil operasi
PT. Telkom Indonesia Tbk. Risiko Operasional menurut PT. Telkom Indonesia T
bk adalah risiko-risiko yang terdapat dalam kegiatan operasional sehari-hari perus
ahaan yang baik secara langsung maupun tidak langsung muncul dari ketidakcuku
pan atau kegagalan proses internal, orang, dan sistem atau dari
kejadian di luar kendali perusahaan, termasuk bencana alam. Risiko Operasional i
ni mencakup antara lain :
1. Risiko Bisnis (Business Risk), yang meliputi adanya perubahan terhadap pan
gsa pasar perusahaan, konsumen atau produk, perubahan pada lingkungan eko
nomi dan politik di mana perusahaan beroperasi seperti antara lain meliputi ri
siko kepuasan pelanggan (customer satisfaction risk), pengadaan (procuremen
t risk), risiko pengembangan produk (product development risk), risiko penur
unan merek (brand erosion), risiko perencanaan kapasitas bisnis (business/cap
acity planning risk), dan risiko gangguan bisnis (business interuption risk) dan
risiko strategis (strategic risk) yang harus dihadapi perusahaan apabila rencan
a bisnis, sistem pendukung dan implementasinya akan mempengaruhi perusah
aan, seperti antara lain meliputi risiko kompetisi (competition risk), risiko reg
ulasi/hukum/kebijakan internal (regulation/legal/internal policy risk), risiko k
etersediaan modal (capital availability risk), risiko inovasi teknologi (technolo
gical innovation risk), dan risiko tata kelola perusahaan (corporate governance
risk).
2. Risiko Kejahatan (Crime Risk), yang meliputi pencurian, fraud dan pembajak
an komputer (computer hacking).
3. Risiko Bencana (Disaster Risk), baik yang terjadi secara alami (gempa bumi, t
sunami,dll) maupun yang terjadi akibat ulah manusia (banjir, kebakaran, dll),
serta adanya aktivitas terorisme.
4. Risiko Teknologi Informasi (Information Technology Risk), yang meliputi ad
anya kebocoran data dan informasi, dan adanya akses ke perusahaan yang tida
k diinginkan seperti antara lain meliputi risiko infrastruktur jaringan/IT (IT/N
etwork Infrastructure risk) dan risiko integrasi informasi (information integrit
y risk).
5. Risiko Hukum (Legal Risk), yang meliputi peningkatan kerugian akibat adany
a perubahan pada tindakan hukum yang tidak tepat dan adanya praktek dan do
kumen hukum yang tidak terdeteksi.
6. Risiko Regulasi (Regulatory Risk), yang meliputi kurangnya perhatian terhad
ap peraturan yang telah ditetapkan.
7. Risiko Reputasi (Reputational Risk), yang timbul dari akibat adanya publikasi
negatif terhadap kegiatan bisnis dan pengendalian intern yang dilakukan.
8. Risiko Sistem (System Risk), berupa kehilangan yang terjadi akibat dari adan
ya
kegagalan oleh penghentian prosedur, proses atau sistem dan kontrol bisnis.
9. Risiko Kerjasama (Partnering Risk), yang meliputi aliansi, joint venture, afilia
si dan bentuk kerja sama lainnya dengan pihak ketiga yang tidak efektif atau t
idak efisien dapat mempengaruhi kemampuan perusahaan dalam berkompetisi,
ketidakpastian ini terjadi karena kesalahan dalam pemilihan mitra kerjasama,
kesalahan dalam eksekusi, mengambil keuntungan yang berlebihan menyebab
kan kehilangan mitra kerjasama.
10. Risiko Sumber Daya Manusia/Kepemimpinan (Human Resource/Leadership
Risk), yang meliputi risiko tidak dapat untuk merekrut, mempertahankan dan
mengelola sumber daya manusia perusahaan, termasuk didalamnya risiko tida
k adanya komunikasi yang baik, kepemimpinan dan memotivasi karyawan se
hingga menyebabkan kegagalan untuk memaksimalkan dan mempertahankan
produktivitas dan efisiensi organisasi dan perusahaan.
11. Risiko Interkoneksi (Inter-Carrier Risk), yang terjadi akibat operasi yang tida
k efisien dan efektif dalam melakukan kerjasama dengan operator lokal atau i
nterlokal yang mengakibatkan buruknya penyediaan jasa komunikasi end-to-e
nd untuk traffic atau jalur tertentu.

3. Prosedur Pengendalian (Control Activities)


a. Pemisahan Tugas
Dewan Komisaris merupakan salah satu organ perseroan dan memiliki
tugas dan tanggung jawab yang secara kolektif mengawasi jalannya perusaha
an dan memberikan nasihat kepada Direksi. Dewan Komisaris juga bertugas
untuk memastikan pelaksanaan prinsip-prinsip Tata Kelola Perushaaan yang
baik atau Good Corporate Governance (GCG) diterapkan di dalam setiap pra
ktik bisnis Telkom. Dalam pelaksanaan tugasnya, Dewan Komisaris dibantu
oleh Komite Audit serta Komite Nominasi dan Remunerasi.
Komite Audit bertugas membantu Dewan Komisaris dalam menjalank
an fungsi pengawasan perusahaan sesuai peraturan OJK No. 55/POJK.04/201
5 tanggal 23 Desember 2015. Salah satu tugas Komite Audit adalah melakuk
an pengawasan (oversight) atas proses Integrated Audit pada perseroan dan p
roses audit pada Entitas Anak yang laporan keuangannya dikonsolidasi ke dal
am laporan keuangan konsolidasian perseroan.
Komite Nominasi dan Remunerasi bertugas membantu Dewan Komisa
ris yang Bersama atau berkonsultasi dengan Direksi menyeleksi kandidat unt
uk jabatan-jabatan strategis di lingkungan Perseroan (anggota direksi dan ang
gota dewan komisaris) Entitas Anak konsolidasi. Juga menelaah perjanjian k
erja dan/atau pernyataan kinerja dari setiap anggota direksi.
Komite Evaluasi dan Monitoring Perencanaan dan Risiko membantu d
ewan komisaris dalam melakukan evaluasi secara komprehensif atas usulan
Rencana Jangka Panjang Perseroan (RJPP) atau CSS dan Rencana Kegiatan
Anggaran Perseroan yang diajukan oleh direksi;Melakukan evaluasi atas pela
ksanaan RJPP dan RKAP agar sesuai dengan sasaran RJPP dan RKAP yang
disahkan oleh dewan komisaris dan melakukan pemantauan pelaksanaan ente
rprise risk management di lingkungan perseroan.
Direksi bertugas Menyusun sistem akuntansi sesuai dengan Standar Ak
untansi Keuangan dan berdasarkan prinsip pengendalian internal, terutama fu
ngsi pengurusan, pencatatan, penyimpanan, dan pengawasan; mengadakan da
n memlihara pembukuan dan administrasi perseroan sesuai dengan kelaziman
yang berlaku bagi suatu perseroan.
Sekretaris perusahaan bertugas menyiapkan penyelenggaraan RUPS, t
ermasuk materi, khususnya laporan tahunan (annual report); menghadiri rapa
t direksi dan rapat gabungan antara dewan komisaris dengan direksi; mengelo
la dan menyimpan dokumen yang terkait dengan kegiatan perusahaan melipu
ti dokumen perusahaan penting lainnya.
Unit Audit Internal bertugas Menyusun rencana Internal Audit Tahuna
n; menguji dan mengevaluasi kecukupan pelaksanaan pengendalian internal d
an sistem manajemen risiko sesuai dengan kebijakan perusahaan; dan melaks
anakan rencana Internal Audit Tahunan yang telah dikonsultasikan kepada K
omite Audit atau ditinjau oleh Komite Audit.

b. Pengendalian Pengolahan Informasi


Kami memiliki Unit Audit Internal atau Internal Audit (IA) yang berfungsi m
emberikan pandangan secara independen dan objektif mengenai kondisi peng
endalian internal, pengelolaan risiko, dan proses Tata Kelola Perusahaan dala
m kegiatan bisnis kami. Tujuan dari

fungsi ini yaitu untuk menjadi katalisator, melalui penyampaian rekomendasi


bagi Telkom dalam memperbaiki operasional usahanya.

c. Penilaian Kerja
Pada tahun 2020, Telkom membukukan total pendapatan sebesat RP13
6,5 Triliun atau tumbuh sebesar 0,7 % dibandingkan tahun 2019. Dari sisi prof
itabilitas, Telkom mencatatkan EBITDA sebesar Rp72,1 Triliun atau tumbuh s
ebesar 11,2% dan Laba Bersih sebesar Rp20,8 Triliun, atau tumbuh sebesar 11,
5% dibandingkan tahun 2019. Kinerja pendapatan yang tumbuh positif dengan
tingkat profitabilitas yang baik ini dilalui di tengah situasi pandemi COVID-19
serta persaingan bisnis yang ketat di industry telekomunikasi. Pandemi COVI
D-19 telah melumpuhkan aktivitas masyarakat dan memberikan dampak yang
cukup berat di berbagai sektor di berbagai belahan dunia. Strategi pemerintah
untuk mengendalikan pandemi melalui Pembatasan Sosial Berskala Besar (PS
BB) dan diimbangi dengan kebijakan ekonomi serta stimulus untuk mendoron
g pertumbuhan berhasil dengan cukup baik. Produk Domestik Bruto (PDB) tu
mbuh negative sebesar 2,07% di tahun 2020, lebih baik dibandingkan penurun
an ekonomi beberapa negara tetangga seperti Singapura, Malaysia, dan Thaila
nd. Kedepan, pertumbuhan ekonomi diperkirakan akan segera pulih kembali d
engan didukung oleh program vaksinasi massal yang menimbulkan keyakinan
masyarakat untuk dapat beraktivitas kembali. Lembaga-lembaga ekonomi me
mperkirakan bahwa Indonesia akan kembali mencatat pertumbuhan positif di t
ahun 2021, misalnya International Monetary Fund (IMF) memproyeksikan per
tumbuhan PDB sebesar 4,8% sedangkan Organization for Economic Cooperati
on and Development (OECD) memperkirakan pertumbuhan sebesar 4.9%. Ba
gi sector telekomunikasi, pembatasan yang menghambat mobilitas fisik telah
memaksa terbentuknya kebiasaan baru masyarakat dalam berkomunikasi yang
justru menimbulkan berbagai peluang baru. Sejalan dengan terbatasnya interak
si fisik, terjadi peningkatan kebutuhan akan internet berkualitas tinggi dan ber
agam aplikasi untuk mendukung aktivitas bekerja, belajar, belanja, maupun be
rbagai aktivitas lainnya. Kondisi dan kebiasaan masyarakat yang berubah mem
butuhkan layanan baru yang dapat dipenuhi oleh beragam solusi digital yang
memerlukan infrastruktur pendukung yang mumpuni.
Di segmen Mobile, Telkom melalui entitas anak Telkomsel, mampu m
empertahankan posisi sebagai operator seluler terbesar di Indoesia dengan cak
upan nasional yang melayani 169,5 juta pelanggan, dimana 115,9 juta diantara
nya merupakan pengguna mobile data. Pada segmen Consumer, Indihome jug
a mempertahankan posisinya sebagai pemimpin pasar di layanan fixed broadb
and di Indonesia dengan menguasai 82,3% pangsa pasar. Jumlah pelanggan In
dihome bertambah sebesar 1,0 juta menjadi 8,0 juta pelanggan. Di segmen Ent
erprise, pada tahun 2020 kami melanjutkan kebijakan untuk membuat fokus p
ada layanan yang memiliki margin lebih baik serta mengurangi produk dan lay
anan dengan margin relatif kecil, untuk lebih memastikan bisnis yang berkelan
jutan dan pendapatan yang berkualitas. Pada segmen Wholesale and Internatio
nal Business melalui penyediaan infrastruktur dan layanan yang lengkap, kami
melayani other licensed operator (OLO), service provider, dan digital player d
i dalam maupun di luar negeri. Pada segmen Lain-lain yag terutama adalah lay
anan Digital, pada tahun 2020 Telkom melaporkan pertumbuhan seebsar 11,2
%. Meskipun kontribusinya terhadap Pendapatan Konsolidasian masih relatif
kecil, segmen ini menunjukkan inisiatif dalam pengembangan dan penyediaan
beragam layanan digital baik untuk business to business (B2B) maupun busine
ss to consumer (B2C).
4. Informasi dan Komunikasi (Information and Communication)
PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) adalah Badan Usaha Milik
Negara (BUMN) yang bergerak di bidang jasa layanan teknologi informasi dan
komunikasi (TIK) dan jaringan telekomunikasi di Indonesia. Pemegang saham
mayoritas Telkom adalah Pemerintah Republik Indonesia sebesar 52.09%,
sedangkan 47.91% sisanya dikuasai oleh publik. Saham Telkom diperdagangkan
di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan kode “TLKM” dan New York Stock
Exchange (NYSE) dengan kode “TLK”.

Dalam upaya bertransformasi menjadi digital telecommunication company,


TelkomGroup mengimplementasikan strategi bisnis dan operasional perusahaan
yang berorientasi kepada pelanggan (customer-oriented). Transformasi tersebut
akan membuat organisasi TelkomGroup menjadi lebih lean (ramping)
dan agile (lincah) dalam beradaptasi dengan perubahan industri telekomunikasi
yang berlangsung sangat cepat. Organisasi yang baru juga diharapkan dapat
meningkatkan efisiensi dan efektivitas dalam menciptakan customer
experience yang berkualitas.

Kegiatan usaha TelkomGroup bertumbuh dan berubah seiring dengan


perkembangan teknologi, informasi dan digitalisasi, namun masih dalam koridor
industri telekomunikasi dan informasi. Hal ini terlihat dari lini bisnis yang terus
berkembang melengkapi legacy yang sudah ada sebelumnya.

Telkom mulai saat ini membagi bisnisnya menjadi 3 Digital Business Domain:

1. Digital Connectivity: Fiber to the x (FTTx), 5G, Software Defined Networking


(SDN)/ Network Function Virtualization (NFV)/ Satellite
2. Digital Platform: Data Center, Cloud, Internet of Things (IoT), Big Data/
Artificial Intelligence (AI), Cybersecurity
3. Digital Services: Enterprise, Consumer

5. Pengawasan (Monitoring)
Laporan dewan komisaris menilai bahwa sepanjang tahun 2020, direksi telah
menjalankan seluruh tugas dan perannya dalam mengelola perusahaan dengan bai
k dan mampu menyeimbangkan aspek-aspek keuangan, operasional, bisnis proses,
maupun learning and growth. Dewan komisaris memandang bahwa direksi telah
Menyusun rencana kerja dan strategi yang tepat serta mengeksekusinya untuk dap
at mencapai sasaran strategis yang telah ditetapkan sesuai dengan purpose, visi da
n misi perusahaan. Hasilnya terlihat dengan tercapainya pertumbuhan positif pada
pendapatan, EBITDA, dan laba bersih perusahaan di tahun 2020, walaupun kondi
si perekonomian dan daya beli masyarakat kurang baik aibat pandemi COVID-19
Pandemi COVID-19 meningkatkan kebutuhan akan layanan internet ke rumah-ru
mah (fixed broadband), yang dipicu oleh tren masyarakat untuk bekerja dari ruma
h (work from home), belajar dari rumah (learn from home), dan berbagai kegiatan
lain seperti berbelanja melalui platform e-commerce atau berkonsultasi Kesehatan
melalui platform e-health. Oleh karena itu, Pandemi COVID-19 mendorong PT T
elkom mempercepat proses transformasi digital di segala bidang. PT Telkom tela
h mengarahkan perusahaan untuk melakukan inovasi, memperbaharui DNA dan k
eterampilan, memperbaiki proses bisnis, mencari model bisnis, mencari model bis
nis yang relevan, mengembangkan produk dan platform baru, dan bekerjasama de
ngan ekosistem digital.

Anda mungkin juga menyukai