Anda di halaman 1dari 8

Makalah

tentang :
“ Peranan etika bisnis dalam praktek bisnis di Indonesia”

Disusun oleh
Nama : Lalu Desta Jajas Afrira
NIM : 2020BC107
Matkul : Etika Bisnis
Dosen Pengampu : Rina Komala Sari , SE, M.Ak,.

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MATARAM


NUSA TENGGARA BARAT
2022
Kata Pengantar

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya sehingga makalah ini
dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih terhadap
bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik pikiran
maupun materinya.

Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa pembaca
praktekkan dalam kehidupan sehari-hari.

Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan
makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman Kami. Untuk itu kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah
ini.

Mataram,17 Mei 2022


Pendahuluan
 Profil perusahaan

Pada tanggal 6 Juli 1965 berdiri PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk, biasa
disebut Telkom Indonesia atau Telkom saja (IDX: TLKM, NYSE: TLK) adalah
perusahaan informasi dan komunikasi serta penyedia jasa dan
jaringan telekomunikasi secara lengkap di Indonesia. Telkom mengklaim sebagai
perusahaan telekomunikasi terbesar di Indonesia, dengan jumlah pelanggan telepon
tetap sebanyak 15 juta dan pelanggan telepon seluler sebanyak 104 juta.
Telkom merupakan salah satu BUMN yang 52,09% sahamnya saat ini dimiliki
oleh Pemerintah Indonesia, dan 47,91% dimiliki oleh publik. Telkom juga menjadi
pemegang saham mayoritas di 13 anak perusahaan, seperti PT Telekomunikasi
Seluler (Telkomsel), PT Telkom Akses, PT Multimedia Nusantara (TelkomMetra),
[2]
 PT PINS Indonesia (PINS)
Direktur Utama Telkom saat ini adalah Ririek Adriansyah yang diangkat berdasarkan
hasil Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Telkom Tahun Buku 2018
pada 24 Mei 2019. [3]
Pada Penawaran saham pada 14 November 1995 dan block sale Desember 1996,

komposisi saham Telkom menjadi:


Pemerintah Indonesia: 75,80%
Publik free-float: 24,20%
Per 7 Mei 1999, komposisi saham Telkom menjadi:
Pemerintah Indonesia: 66,20%
Publik free-float: 33,80%
Per 8 Desember 2001, komposisi saham Telkom berubah menjadi:
Pemerintah Indonesia: 54,30%
Publik free-float: 45,70%
Per 16 Juli 2002, komposisi saham Telkom berubah kembali menjadi:
Pemerintah Indonesia: 51,19%
Publik free-float: 40,21%
Bank of New York dan Investor dalam Negeri: 8,79%
Per 31 Desember 2013, komposisi saham Telkom berubah kembali menjadi:
Pemerintah Indonesia: 53,14%
Publik free-float: 46,86%
Saat Ini, komposisi saham Telkom menjadi:
Pemerintah Indonesia: 52,56%
Publik free-float: 47,44%
Pembahasan

 Jenis usaha
Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan adalah
menyelenggarakan jaringan dan layanan telekomunikasi, informatika serta
optimalisasi sumber daya Perseroan. Untuk mencapai tujuan tersebut di atas,
Perusahaan menjalankan kegiatan usaha yang meliputi:
Usaha Utama
1. Merencanakan, membangun, menyediakan, mengembangkan, mengoperasikan,
memasarkan atau menjual/menyewakan dan memelihara jaringan telekomunikasi dan
informatika dalam arti yang seluas-luasnya dengan memperhatikan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
2. Merencanakan, mengembangkan, menyediakan, memasarkan atau menjual dan
meningkatkan layanan jasa telekomunikasi dan informatika dalam arti yang seluas-
luasnya dengan memperhatikan ketentuan peraturan perundang-undangan.
3. Melakukan investasi termasuk penyertaan modal pada perusahaan lainnya sejalan
dengan dan untuk mencapai maksud dan tujuan Perseroan.
Usaha Penunjang
1. Menyediakan jasa transaksi pembayaran dan pengiriman uang melalui jaringan
telekomunikasi dan informatika.
2. Menjalankan kegiatan dan usaha lain dalam rangka mengoptimalkan sumber daya
yang dimiliki Perseroan, antara lain pemanfaatan aktiva tetap dan aktiva bergerak,
fasilitas sistem informasi, fasilitas pendidikan dan pelatihan, fasilitas pemeliharaan
dan perbaikan.
3. Bekerja sama dengan pihak lain dalam rangka mengoptimalkan sumber daya
informatika, komunikasi atau teknologi yang dimiliki 11 oleh pihak lain pelaku
industri informatika, komunikasi dan teknologi, sejalan dengan dan untuk mencapai
maksud dan tujuan Perseroan. Pada tahun 2016, PT. Telkom telah mencanangkan
transformasi kegiatan usaha dari empat segmen usaha dalam portofolio digital TIMES
(Telecommunication, Information, Media) menuju skema Customer Facing Unit dan
Functional Unit, atau disebut CFU dan FU.

 Penerapan Etika Bisnis dalam PT. TELKOM INDONESIA (Persero) tbk.

Pada perusahaan terbuka seperti PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk (Telkom),


mengimplementasikan etika bisnis adalah wajib hukumnya. Implementasi ini akan
berimplikasi pada kondusifitas lingkungan kerja dan penekanan pada pentingnya
menerapkan etika bisnis agar tercipta bisnis yang berkelanjutan. Juga agar tercipta
hubungan yang fair dan sehat dengan pelanggan, mitra kerja, pemegang saham,
karyawan, dan masyarakat. Di Telkom, nilai-nilai etika bisnis yang dibangun adalah
Integritas, Enthusiasme, Totalitas. Nilai-nilai ini dipandang sebagai nilai yang cocok
dan pas diimplementasikan di Telkom dengan melihat latar belakang yang telah
terjadi di Telkom.
Kebijakan etika kerja Perseroan menuntut setiap karyawan untuk memahami visi dan
misi TELKOM dengan tujuh tata nilai utama: kejujuran, transparan, komitmen,
kerjasama, disiplin, peduli dan tanggung jawab. Karyawan didorong untuk mendalami
lima perilaku utama yakni strech the goals (mencapai target yang lebih tinggi),
simplify (efisiensi dan efektifitas cara kerja), involve everyone (membangun
kerjasama dan sinergi), quality is my job (mengutamakan kualitas) dan reward the
winner (memberikan respek dan penghargaan). Untuk memperkuat penerapan Etika
Bisnis Perusahaan, memperkokoh jiwa kebersamaanll'esprit de corps dan sekaligus
membangun iklim pembelajara yang sehat di kalangan pegawai, dilakukan beberapa
revisi, sehingga diharapkan terbentuknya pemahaman dan kesatuan gerak pada semua
aspek serta fungsi perusahaan secara berkesinambungan.
TELKOM juga mengembangkan kebijakan etika bisnis yang komprehensif yang
mendorong karyawan untuk memahami dan mempraktikkan
prinsip-prinsip transparansi, kemandirian, akuntabilitas, tanggung jawab dan
kewajaran dalam aktivitas rutinnya. Kebijakan etika bisnis memberikan panduan
bagaimana Perseroan, manajemen dan karyawan berperilaku dan berhubungan dengan
pihak-pihak lain. Kebijakan memberikan arahan bagaimana karyawan bersikap dalam
memelihara hubungan yang baik dengan regulator dan stakeholders lainnya, serta
mengembangkan praktek bisnis yang sehat dan transparan. lmplementasi dari
kebijakan Etika Bisnis melalui Prosesi Silahturahami Patriot 135 atau dikenal dengan
Prosessi SP-135 yang dilaksanakan satu kali dalam satu minggu pada hari Rabu
selama 30 menit dan dilaksanakan pada permulaan jam kerja di lokasi kerja. Pimpinan
Unit memberikan arahan dan melakukan monitoring pelaksanaan SP-135 bulan
sebelumnya dan setiap tanggal 5 setiap bulan Pimpinan unit melaporkan hasil
monitoring kepada Direktur Human Capital.
Penutup

 kesimpulan
Etika bisnis berlaku sebagai benteng bagi pemangku kepentingan, etika bisnis juga
memiliki fungsi yang mampu menyinergikan antar pemangku kepentingan dalam
bisnis. Bisnis yang beretika akan membawa dampak baik pada perusahaan. Penerapan
etika dalam kegiatan bisnis akan membawa dampak yang positif bagi kelangsungan
suatu bisnis. Dalam dunia bisnis etika memiliki peran penting bagi perjalanan
organisasi bisnis. Bisnis merupakan aktivitas yang memerlukan tanggung jawab moral
dalam pelaksanaannya, sehingga etika dalam praktik bisnis memiliki hubungan yang
erat. Bisnis tanpa etika akan membuat praktik bisnis menjadi tidak terkendali dan
justru merugikan tujuan utama dari bisnis itu sendiri. Bagi perusahaan jasa
memberikan layanan kepada pelanggan adalah tujuan utama untuk menarik pelanggan
dan menawarkan produknya. Menentukan karakteristik pelanggan dan memberikan
pelayanan adalah tugas utama dari setiap pihak internal pada perusahaan. Kualitas
layanan yang diberikan kepada pelanggan(pihak eksternal) sangat tergantung pada
kualitas relasi dan kerjasama pelanggan internal.
Daftar Pustaka

Wikipedia,12 maret 2022,Telkom Indonesia


123dok,14 juni 2015,etika bisnis PT.Telkom

Anda mungkin juga menyukai