Anda di halaman 1dari 16

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/343064468

SISTEM PENGENDALIAN SUMBERDAYA MANUSIA UNTUK MENINGKATKAN


KINERJA PERUSAHAAN DENGAN MANAJEMEN KOMPENSASI PADA PT
TELKOM INDONESIA

Article · June 2018


DOI: 10.48144/neraca.v14i1.469

CITATIONS READS

0 173

1 author:

Khoirul Fatah
Universitas Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan
4 PUBLICATIONS   0 CITATIONS   

SEE PROFILE

All content following this page was uploaded by Khoirul Fatah on 20 July 2020.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


SISTEM PENGENDALIAN SUMBERDAYA MANUSIA UNTUK MENINGKATKAN
KINERJA PERUSAHAAN DENGAN MANAJEMEN KOMPENSASI PADA PT
TELKOM INDONESIA
Khoirul Fatah
STIE Muhammadiyah Pekalongan
fatahirul@gmail.com

ABSTRAK
Perusahaan mempunyai tujuan yang ingin dicapai. Untuk mencapai tujuan
perusahaan, para anggota perusahaan harus bisa menyelaraskan tujuannya dengan tujuan
organisasi. Sehingga ada peranan penting dari sistem pengendalian manajemen adalah untuk
memotivasi para anggota perusahaan untuk mencapai cita-cita perusahaan dan cita-cita
anggota perusahaan. Sistem pengendalian manajemen sumberdaya manusia yang digunakan
untuk meningkatkan kinerja perusahaan dalam mencapai tujuan perusahaan dengan
menggunakan perusahaan PT. Telkom Indonesia. Manajemen kompensasi yang digunakan
oleh PT. Telkom untuk meningkatkan kinerja sumber daya manusia di dalam perusahaan
dengan memberikan pelatihan-pelatihan yang digunakan untuk meningkatkan komptensi
sumber daya manusia, sistem kompensasi yang meliputi remunerasi yang kompetitif,
tunjangan (terutama tunjangan pensiun, kesehatan, dan berbagai jenis lainnya), dan
kompensasi insentif, dan pelayanan sumber daya manusia berbasis teknologi informasi yang
di gunakan oleh PT. Telkom Indonesia untuk mempermudah dalam melakukan koordinasi
dan sosialisasi kebijakan dan strategis perusahaan untuk meningkatkan sumberdaya manusia
persahaan yang berkompeten.
Kata Kunci: Kompensasi, Kinerja Perusahaan, Sistem Pengendalian Sumberdaya Manusia

1. PENDAHULUAN Agar sumber daya manusia yang


kompeten dan memiliki keahlian khusus
Setiap perusahaan memiliki cita- dapat terus bertahan di perusahaan, sumber
cita. Suatu peranan penting dari sistem daya manusia tersebut harus merasa puas
pengendalian manajemen adalah atas pekerjaannya. Menurut Handoko
memotivasi para anggota perusahaan untuk (2001), kepuasan kerja adalah keadaan
mencapai cita-cita tersebut. Mekanisme emosional yang menyenangkan dan tidak
insentif dan sistem kompensasi serta menyenangkan dengan mana para
fungsinya dalam mempengaruhi perilaku karyawan memandang pekerjaannya.
karyawan, ketika mereka mencari Kepuasan kerja merupakan suatu respon
keselarasan cita-cita. Untuk itu diperlukan aktif atau emosional, baik positif atau
sumber daya manusia yang kompeten negatif, terhadap berbagai aspek dari
untuk mencapai keselarasan cita-cita pekerjaan (Kreitner dan Kinicki, 2007).
perusahaan dan cita-cita anggota Seseorang dapat merasa puas terhadap
perusahaan. Oleh karena itu, sumberdaya salah satu aspek atau lebih dalam
manusia merupakan bagian terpenting dari pekerjaannya atau dapat juga merasa tidak
perusahaan karena tanpa sumber daya puas terhadap salah satu aspek atau lebih
manusia, perusahaan tidak akan berjalan dalam pekerjaannya.
untuk beroperasi.
Perusahaan Perseroan (Persero) PT
Telekomunikasi Indonesia, Tbk.

61
(“Telkom”, ”Perseroan”, “Perusahaan”, Menyusul transformasi bisnis
atau “Kami”) merupakan BUMN yang perusahaan yang terfokus pada bisnis
bergerak di bidang jasa layanan Telekomunikasi, Informasi, Multimedia,
telekomunikasi dan jaringan di wilayah dan Edutainment (TIME), penguatan
Indonesia dan karenanya tunduk pada kompetensi SDM dilakukan dengan
hukum dan peraturan yang berlaku di pelatihan dan pendidikan yang bersifat
negara ini. Dengan statusnya sebagai perubahan kompetensi dan pengembangan
perusahaan milik negara yang sahamnya kompetensi baik yang terkait langsung
diperdagangkan di bursa saham, pemegang maupun tidak langsung terhadap strategi
saham mayoritas Perusahaan adalah bisnis dan operasional. Pelatihan untuk
Pemerintah Republik Indonesia sedangkan pengembangan kompetensi bertujuan
sisanya dikuasai oleh publik. Saham untuk menyiapkan kompetensi karyawan
Perusahaan diperdagangkan di Bursa Efek agar mampu menyikapi pada perubahan
Indonesia (“BEI”), New York Stock telekomunikasi berbasis TDM menjadi
Exchange (“NYSE”), London Stock telekomunikasi berbasis IP dan
Exchange (“LSE”) dan Public Offering kompetensi IME (Informasi, Media dan
Without Listing (“POWL“) di Jepang. Edutainment). Sementara itu, kompetensi
pengembangan bertujuan untuk
Layanan telekomunikasi dan menyiapkan karyawan dengan kompetensi
jaringan Telkom sangat luas dan beragam tertentu yang dapat mendukung untuk
meliputi layanan dasar telekomunikasi menghadapi transformasi portofolio bisnis
domestik dan internasional, baik perusahaan baik yang berdampak langsung
menggunakan jaringan kabel, nirkabel maupun tidak langsung kepada strategi
tidak bergerak (Code Division Multiple bisnis Perusahaan.
Access atau “CDMA”) maupun Global
System for Mobile Communication Kunci untuk memotivasi orang
(“GSM”) serta layanan interkoneksi antar untuk berperilaku sedemikian rupa
operator penyedia jaringan. Di luar sehingga memajukan cita-cita suatu
layanan telekomunikasi, Telkom juga perusahaan terletak pada cara dengan
berbisnis di bidang Multimedia berupa mana insentif perusahaan berhubungan
konten dan aplikasi, melengkapi portofolio dengan cita-cita individual. Orang
bisnis Perusahaan yang disebut TIME. dipengaruhi baik oleh insentif yang positif
Bisnis telekomunikasi adalah fundamental maupun yang negatif. Suatu insentif yang
platform bisnis Perusahaan yang bersifat positif, atau “penghargaan,” adalah suatu
legacy, sedangkan portofolio bisnis hasil yang meningkatkan kepuasan dari
lainnya disebut sebagai bisnis new wave kebutuhan individual. Sebaliknya, insentif
yang mengarahkan Perusahaan untuk terus yang negatif, atau “hukuman,” adalah
berinovasi pada produk berbasis kreatif suatu hasil yang mengurangi kepuasan dari
digital. Hal tersebut mempertegas kebutuhan tersebut. Insentif penghargaan
komitmen Telkom untuk terus adalah suatu rangsangan untuk memenuhi
meningkatkan pendapatan di dalam situasi kebutuhan seseorang yang tidak mungkin
persaingan bisnis di industri ini yang diperolehnya jika tidak bergabung dengan
sangat terbuka. Adalah obsesi Perusahaan perusahaan tersebut.
untuk secara berkelanjutan membantu
mengembangkan usaha kecil dan Perusahaan dapat meningkatkan
menengah menjadi perusahaan dengan kepuasan kerja karyawan dengan beberapa
skala besar, dengan tetap mengutamakan cara. Salah satu cara yang dapat dilakukan
peningkatan kesejahteraan masyarakat untuk meningkatkan kepuasan kerja
luas. karyawan adalah dengan memberikan
kompensasi. Apabila karyawan merasa
puas atas pekerjaannya, maka mereka akan

62
loyal dan terus bertahan di perusahaan. disempurnakan untuk mendukung
Selanjutnya, kepuasan karyawan juga penilaian kemampuan pegawai secara adil
dapat meningkatkan meningkatkan dan transparan.
kinerjanya sehingga juga akan
meningkatkan keuntungan bagi Telkom memiliki direktori
perusahaan. Dengan demikian, pemberian kompetensi yang memuat daftar
kompensasi pada perusahaan diharapkan kompetensi yang diperlukan perusahaan
akan menghasilkan kepuasan kerja yang senantiasa diperbaharui agar mampu
sehinggga akan mamcu karyawan untuk menyesuaikan dengan dinamika
meningkatkan kinerjanya (Musthafa, lingkungan bisnis Perusahaan. Dengan
2012). penerapan nilai Perusahaan (core values),
yaitu Commitment to Long Term,
Motivasi adalah paling lemah Customer First, Caring Meritocracy, Co-
ketika orang tersbut merasa yakin bahwa Creation of Win-Win Partnership, dan
suatu insentif tidak dapat dicapai atau Collaborative Innovation atau disebut
terlalu mudah untuk dicapai. Motivasi Telkom 5C. Perusahaan pun menyesuaikan
adalah adalah kuat ketika diperlukan suatu sejumlah kompetensi yang terdapat dalam
usaha untuk mencapai tujuan tersebut dan direktori kompetensi keterampilan dan
ketika individu menganggap pencapaian pengetahuan agar sesuai dengan perubahan
ini penting dalam hubungan dengan portfolio bisnis perusahaan menjadi TIME.
kebutuhannya.
Pengembangan kompentensi karyawan
2. TINJAUAN LITERATUR Telkom dititikberatkan pada hal-hal
berikut ini:
2.1 PENGEMBANGAN KOMPETENSI
SDM 1. Pengembangan budaya, yang
memfokuskan pada internalisasi dan
Telkom telah menetapkan strategi penguatan nilai perusahaan, sebagai
pengembangan kompetensi Human basis pembentukan budaya.
Capital yang dituangkan dalam Master 2. Pengembangan kemampuan peran,
Plan Human Capital 2011 – 2015, yang yang terfokus pada pengembangan
senantiasa diperbaharui setiap tahunnya kualitas pribadi yang dibutuhkan oleh
guna menyesuaikan dengan dinamika setiap kategori peran yang
bisnis Perusahaan. Pelaksanaannya juga dipilih/didefinisikan.
diselaraskan dengan strategi bisnis yang 3. Pengembangan kemampuan sesuai
berdasarkan kepada Corporate Strategic tuntutan pekerjaan.
Scenario (“CSS”), Master Plan for Human
Capital (“MPHC”), Training Needs Selama 2011, fokus program
Analysis (“TNA”), transformasi organisasi pelatihan dan pendidikan bagi karyawan
serta situasi keuangan Perusahaan. yang diselenggarakan Telkom adalah di
bidang teknologi, pemasaran &
Selain itu, Telkom juga manajemen, telekomunikasi, informasi
menerapkan pendekatan Competency bisnis dan pengembangan bisnis new wave
Based Human Resources Management untuk mendukung terwujudnya visi
(”CBHRM”) dalam rangka penilaian Telkom menjadi pemimpin pasar dalam
terhadap kompetensi SDM yang ada. penyelenggaraan TIME. Pelatihan ini
Model CBHRM terdiri atas Core diselenggarakan bersama lembaga
Competency (values), Generic Competency pendidikan terkemuka.
(Personal Quality), dan Specific
Competency (Skill & Knowledge). Ketiga Berikut ini strategi pengembangan
model ini dikembangkan dan kompetensi Telkom, yaitu:

63
1. Lateral Strategy, yaitu berupa karyawan mengikuti program Media serta
pelatihan yang diarahkan ke many to program Edutainment, baik di dalam
many marketing dan community maupun luar negeri.
marketing;
2. Empower Strategy, yaitu berupa Kemudian program pengembangan
pelatihan yang mengarah ke saluran kompetensi yang terdiri dari
pengiriman, pemberdayaan manusia, Pengembangan bakat dan kepemimpinan
dan peningkatan penjualan; diikuti sebanyak 3.172 karyawan, Telkom
3. Accelerate Strategy, yaitu berupa New Culture diikuti 1.714 karyawan,
pelatihan untuk mendukung penetrasi Synergy Telkom Group diikuti 450
dan akuisisi, serta peningkatan proses karyawan, program Edukasi diikuti 3
bisnis; dan karyawan, program sertifikasi diikuti 161
4. DNA Strategy, yaitu berupa pelatihan karyawan dan Core Function diikuti
untuk menggali informasi mengenai 11.874 karyawan. Penetapan keikutsertaan
produk-produk yang ditawarkan karyawan dalam keseluruhan program
Telkom Group, meliputi device, pengembangan kompetensi atau pelatihan
network dan aplikasi atau konten. tersebut ditentukan oleh kebutuhan
Perusahaan dan karyawan dengan
Untuk meningkatkan kerjasama memperhatikan kesetaraan gender.
unit bisnis Telkom Group dan untuk
efisiensi biaya, dilakukan sinergi Telkom Untuk pelaksanaan program
Group yang meliputi kerjasama program, pelatihan dan pendidikan selama tahun
kerjasama partisipan, maupun kerjasama di 2011, Telkom mengeluarkan Rp157,0
bidang fasilitas. miliar atau rata-rata sebesar Rp7,9 juta per
karyawan yang mengikuti program
Kemudian guna menciptakan tersebut.
pemimpin masa depan, disediakan
program pengembangan kepemimpinan Upaya lain yang dilakukan
antara lain: perusahaan untuk mengembangkan
kompetensi karyawan juga termasuk
 Kepemimpinan Tingkat Dasar fasilitas Knowledge Management, dimana
(Supervisory Leadership setiap karyawan berkesempatan untuk
Fundamental, Supervisory Leadership bertukar ide, konsep dan berbagi informasi
Functional); melalui artikel yang dapat diakses oleh
 Kepemimpinan Tingkat Menengah semua karyawan.
(Suspim 135 B, Public Leadership
untuk Manajemen Madya); dan Agar karyawan tergerak mengikuti
jalur pengembangan kompetensi
 Kepemimpinan Tingkat Senior
perusahaan, Telkom telah menerapkan
(Suspim 135 A, Functional
sistem penilaian yang obyektif atas kinerja
Leadership, Commander Training,
karyawan. Penilaian atas kinerja masing-
Public Leadership untuk Manajemen
masing karyawan terkait dua aspek, yaitu
Senior).
aspek hasil yang berdasarkan sasaran kerja
Sebanyak 11.874 karyawan telah individu dan aspek proses, yang
mengikuti kompetensi perubahan dan berdasarkan kompetensi-kompetensi yang
kompetensi pengembangan selama tahun dipersyaratkan. Pelaksanaannya dilakukan
2011. Dalam program pelatihan secara online terhadap sejumlah indikator
kompetensi perubahan, sebanyak 3.864 perilaku terkait yang ditunjukkan oleh
karyawan mengikuti program karyawan saat bekerja (demonstrated
Telekomunikasi, 6.362 karyawan behavior).
mengikuti program Informasi, 3.266

64
Untuk memperkuat pengembangan Menurut Sastrohadiwiryo (2003),
manajemen karir karyawan, Telkom juga kompensasi merupakan istilah luas yang
memiliki jalur pengembangan kompetensi berkaitan dengan imbalan-imbalan
bagi karyawan yang dianggap memiliki finansial yang diterima oleh seseorang
kinerja baik dan berbakat. Jalur ini terdiri melalui hubungan kepegawaian mereka
dari kegiatan pengembangan kompetensi dengan organisasi. Sedangkan kompensasi
standar dan khusus yang dituangkan dalam karyawan adalah setiap bentuk
Program Pengembangan Terpadu (”IDP”) pembayaran atau imbalan yang diberikan
dalam rangka mempersiapkan mereka kepada karyawan dan timbul dari
sebagai calon pemimpin di posisi penting pekerjaannya karyawan itu (Dessler,
Perusahaan. Telkom menyiapkan wadah 2000). Dari beberapa pengertian
yang disebut TopTalent Telkom Group kompensasi diatas, dapat disimpulkan
(TopTalent), yaitu kumpulan karyawan bahwa kompensasi merupakan bentuk
yang memiliki kompetensi dan atau kinerja penghargaan yang diberikan perusahaan
yang paling tinggi, serta potensi tinggi. kepada karyawannya sebagai akibat dari
Melalui Assessment Center Telkom dapat pekerjaan yang dilakukan oleh karyawan
menggunakan data Top Talent untuk tersebut.
mengisi posisi layer 1 dan 2 (di bawah
Direksi) dari seluruh perusahaan di bawah Menurut Kaplan dan Atkinson
Group. Untuk pergerakan karir karyawan (2012), secara luas ada jenis kompensasi,
Telkom mengacu pada rencana pengaturan yaitu:
karyawan, yaitu adanya permintaan untuk
1. Instrinsic rewards, yaitu reward yang
pengisian posisi yang tersedia setingkat
berasal dari dalam seseorang seperti
Pimpinan Unit/Direksi kepada Direktur
kepuasan menyelesaikan pekerjaan
SDM Telkom.
dan kepuasan dalam bertindak sesuai
Hasil penilaian kompetensi dengan keyakinannya.
selanjutnya dikaitkan dengan proses- 2. Extrinsic rewards, yaitu reward yang
proses lainnya, antara lain untuk diberikan seseorang kepada orang
kepentingan pengembangan kompetensi, lain. Extrinsic reward dapat berupa
pengembangan karir, pengakuan, hadiah, bonus,
penghargaan/remunerasi, kinerja, bahkan penghargaan, pembayaran sesuai
untuk kebijakan pensiun dini. dengan kinerjanya, dan sebagainya.

2.2 SISTEM KOMPENSASI Kompensasi yang diberikan oleh


perusahaan dapat terdiri dari
Salah satu cara yang dilakukan beberapa bentuk, yaitu:
perusahaan untuk meningkatkan kinerja
karyawan adalah dengan memberikan 1. Kompensasi berbentuk finansial, yang
kompensasi. Karyawan bekerja terdiri dari:
diperusahaan dengan harapan akan a. Pembayaran secara langsung
memperoleh kompensasi, baik berupa (direct payment) dalam bentuk
uang maupun bentuk lainnya, guna gaji, bonus, dan insentif.
memenuhi kebutuhan mereka. Kompensasi b. Pembayaran secara tidak langsung
sering disebut sebagai penghargaan dan (indirect payment) dalam bentuk
dapat didefinisikan sebagai setiap bentuk tunjangan kesehatan dan asuransi.
penghargaan yang diberikan kepada 2. Kompensasi yang berbentuk non-
karyawan sebagai balas jasa atas finansial, yaitu berupa pemberian
kontribusi yang mereka berikan kepada fasilitas dalam bentuk rumah dinas,
perusahaan (Panggabean, 2002). kendaraan dinas, tempat kerja yang
nyaman, serta kesempatan berkarir.

65
Tujuan kompensasi, menurut 6. Disiplin. Pemberian kompensasi oleh
Hasibuan (2002) ada beberapa tujuan dari perusahaan kepada karyawannya
kompensasi, yaitu adalah: dapat meningkatkan disiplin kerja
karyawannya, terutama apabila
1. Ikatan kerja. Pemberian kompensasi kompensasi tersebut diberikan atas
oleh perusahaan kepada karyawan dasar kedisiplinan karyawan seperti
menyebabkan terjadinya ikatan kerja. ketiadaan absen dan selalu hadir tepat
Karyawan harus menyelesaikan waktu. Dengan demikian, karyawan
pekerjaannya pada perusahaan, akan selalu berusaha untuk
sebaliknya perusahaan harus meningkatkan kedisiplinannya.
membayarkan kompensasi kepada 7. Pengaruh serikat buruh. Dengan
karyawan tersebut atas pekerjaannya. pemberian kompensasi yang sesuai
2. Kepuasan kerja. Dengan diberikannya kepada karyawan, maka karyawan
kompensasi oleh perusahaan, maka akan bekerja dengan tenang tanpa
karyawan akan dapat memenuhi terpengaruh serikat buruh. Dengan
kebutuhan-kebutuhan pribadinya demikian, pengaruh-pengaruh negatif
sehingga akan memperoleh kepuasan dari serikat buruh yang dapat
atas pekerjaannya. Nawab dan Bhatti mengganggu kinerja karyawan dapat
(2011) mengemukakan bahwa dengan dihindari.
memberikan kompensasi kepada 8. Pengaruh asosiasi usaha sejenis.
karyawan, maka kepuasan kerja Pemberian kompensasi yang sesuai
karyawan juga akan meningkat. jumlahnya kepada karyawan akan
3. Pengadaan efektif. Dengan meningkatkan kesejahteraan
menyediakan program kompensasi karyawan. Dengan demikian
yang terstruktur dan jumlahnya sesuai, karyawan akan loyal kepada
maka perusahaan dapat memperoleh perusahaan sehingga pengaruh dari
tenaga kerja yang qualified dan ahli di usaha-usaha sejenis untuk mengganti
bidangnya. Dengan demikian seragam (mengambil alih) karyawan
pengadaan tenaga kerja oleh dari perusahaan dapat dicegah.
perusahaan tersebut akan efektif. 9. Pengaruh pemerintah. Program
4. Motivasi. Pemberian kompensasi kompensasi yang diberikan kepada
dengan jumlah yang sesuai dapat karyawan harus sesuai dengan
memotivasi karyawan. Dito (2010) peraturan pemerintah (diatas UMR),
mengungkapkan bahwa pemberian sehingga intervensi dari pemerintah
kompensasi dengan jumlah yang dapat dihindari.
sesuai akan meningkatkan motivasi
karyawan dalam bekerja. Selain itu Sistem kompensasi menurut Dito
dengan pemberian kompensasi yang (2010) menyatakan bahwa sistem
sesuai tersebut, manajer dapat lebih kompensasi yang umum diterapkan adalah:
mudah memotivasi karyawannya.
5. Stabilitas karyawan. Dengan 1. Sistem waktu. Dalam pembayaran
pemberian kompensasi yang sesuai, kompensasi yang menggunakan
adil, dan jelas maka karyawan akan sistem waktu, besarnya kompensasi
merasa puas atas pekerjaannya. Hal ditentukan oleh satuan waktu tertentu
tersebut tentu akan berdampak pada seperti jumlah hari, minggu, dan
loyalnya karyawan terhadap bulan. Sistem ini kurang memotivasi
perusahaan. Dengan loyalnya karyawan untuk berproduksi di atas
karyawan terhadap perusahaan, maka rata-rata karena kurang mengakui
stabilitas karyawan akan terjaga. prestasi kerja.
2. Sistem hasil. Dalam sistem hasil ini,
besarnya kompensasi tidak

66
berdasarkan lama waktu pekerjaannya atau umpan balik, mengenai kinerja
tetapi besarnya kompensasi ditentukan mereka. Tanpa umpan balik semacam
oleh output yang dihasilkan oleh itu, orang-orang tidak akan merasakan
karyawan. Output tersebut bisa dalam suatu suatu perasaan akan pencapaian
bentuk perpotong, meter, potong, atau realisasi diri atau untuk
kilogram, jumlah, dan sebagainya. menemukan bagaimana mereka dapat
Semakin banyak output yang mengubah perilaku mereka untuk
dihasilkan oleh karyawan, maka akan memenuhi tujuannya.
semakin besar kompensasi yang  Insentif menjadi kurang efektif ketika
diberikan kepada karyawan. periode antara tindakan dan umpan
3. Sistem borongan. Dalam sistem balik atas tindakan tersebut semakin
borongan, besarnya kompensasi yang panjang. Di tingkat yang lebih rendah
diberikan didasarkan pada volume dalam organisasi tersebut, frekuensi
pekerjaan dan lama mengerjakannya. yang optimal mungkin hanya dalam
hitungan jam; untuk manajemen
Menurut Anthony dan senior, mungkin dalam hitungan
Govindarajan (2007) sistem kompensasi bulan.
perusahaan memberikan penghargaan pada
partisipan yang berkinerja sesuai dengan 3. PEMBAHASAN
cara-cara yang telah disetujui bersama.
Sistem kompensasi tersebut cenderung Sistem kompensasi terdiri dari tiga
mendukung hal-hal berikut ini: komponen: (1) Remunerasi yang
kompetitif, (2) Tunjangan (terutama
 Individu-individu cenderung untuk tunjangan pensiun, kesehatan, dan
lebih termotivasi oleh penghargaan berbagai jenis lainnya), dan (3)
pendapatan potensial daripada oleh Kompensasi intensif. Tiga komponen
rasa takut akan hukuman, yang tersebut saling bergantung satu sama lain,
menyarankan agar sistem tetapi ketiganya secara khusus berkaitan
pengendalian manajemen sebaiknya dengan fungsi pengendalian manajemen.
berorientasi pada penghargaan.
 Penghargaan pribadi bersifat relatif 3.1 REMUNERASI YANG
atau situasional. Kompensasi moneter KOMPETITIF
adalah suatu cara penting untuk Telkom memberikan paket
memenuhi kebutuhan. Tetapi, diluar remunerasi yang kompetitif sesuai
tingkat kepuasan tertentu, jumlah peraturan yang berlaku dan harga pasar,
kompensasi tidak terlalu sama yang terdiri dari gaji pokok dan gaji terkait
pentingnya seperti penghargaan dengan tunjangan, bonus dan berbagai
nonmoneter. fasilitas, termasuk program pensiun dan
 Jika manajemen senior memberikan program pelayanan kesehatan pasca kerja,
tanda-tanda melalui tindakannya tunjangan kesehatan karyawan dan
bahwa mereka menganggap sistem beberapa anggota keluarga inti, bantuan
pengendalian manajemen adalah perumahan dan fasilitas lainnya, juga yang
penting, maka manajer operasi juga terkait dengan kinerja unit. Paket
akan menganggapnya penting. Jika remunerasi ini senantiasa dievaluasi agar
manajemen senior tidak terlalu pergerakan gaji karyawan sesuai dengan
memerhatikan sistem tersebut, harga pasar.
manajemen operasi juga akan
melakukan hal yang sama. Untuk pemberian bonus,
 Individu-individu sangat termotivasi Perusahaan umumnya telah membuat
ketika mereka memperoleh laporan, anggaran namun baru akan

67
mendistribusikannya pada tahun Perhitungan pensiun bagi peserta
berikutnya setelah bonus tersebut diakui PPMP didasarkan atas masa kerja, tingkat
(accrued). Dalam kurun lima tahun gaji pada saat pensiun dan dapat dialihkan
terakhir, Perusahaan telah membayarkan kepada tanggungan jika karyawan tersebut
bonus tahunan berkisar antara Rp236 meninggal. Dana Pensiun Telkom bertugas
miliar sampai Rp518,0 miliar. Terkait mengelola program ini dan sumber utama
pemberian bonus 2011, Perusahaan akan Dana Pensiun ini berasal dari iuran
berpegang pada penyelesaian audit atas karyawan dan Perusahaan. Partisipasi
Laporan Keuangan 2011 serta persetujuan karyawan dalam program ini sebesar 18%
dari RUPS 2011. Anak Perusahaan dari gaji pokok (sebelum bulan Maret
Telkom juga memberikan paket 2003, tingkat kontribusi karyawan adalah
remunerasi yang kompetitif bagi sebesar 8,4%) sedangkan Perusahaan
karyawannya. memberikan kontribusi sisanya. Minimum
manfaat pensiun bulanan untuk karyawan
3.2 TUNJANGAN yang pensiun sekitar Rp425.000 setiap
3.2.1 Progam Pensiun bulannya. Kontribusi Perusahaan kepada
Dana Pensiun dalam program ini masing-
3.2.1.1. Kelanjutan Program Pensiun
masing mencapai Rp889 miliar, Rp485
Dini (“Pendi”)
miliar dan Rp187 miliar untuk tahun-tahun
Pendi merupakan program yang yang berakhir pada 31 Desember 2009,
dirancang untuk menciptakan lingkungan 2010 dan 2011.
bisnis yang lebih efektif dan kompetitif.
3.2.1.3. Program Pensiun Iuran Pasti
Program ini sejalan dengan pelaksanaan
Master Plan Human Capital 2011-2015 (“PPIP”)
yang diperkirakan akan mengurangi Telkom menyelenggarakan PPIP
jumlah karyawan Telkom sebanyak 2.870 bagi karyawan tetap yang direkrut sejak
karyawan. Program ini ditawarkan secara tanggal 1 Juli 2002. PPIP dikelola oleh
sukarela kepada karyawan yang dianggap Dana Pensiun Lembaga Keuangan
telah memenuhi persyaratan tertentu, (“DPLK”), dimana karyawan dapat
(terkait pendidikan, usia, jabatan dan memilih di antara berbagai DPLK yang
kinerja). Sejak tahun 2002 hingga 31 menyelenggarakan program ini. Kontribusi
Desember 2011 Perusahaan telah tahunan Perusahaan terhadap PPIP
mengalokasikan dana sebesar Rp7 triliun ditetapkan berdasarkan persentase tertentu
sebagai kompensasi bagi sebanyak 13.414 dari gaji dasar karyawan peserta, yang
karyawan yang mengikuti program ini. masing-masing mencapai Rp4 miliar,
Rp4miliar dan Rp5 miliar untuk tahun-
3.2.1.2. Program Pensiun Manfaat Pasti
tahun yang berakhir 31 Desember 2009,
(“PPMP”)
2010 dan 2011. Bagi karyawan yang telah
Masa pensiun untuk seluruh memenuhi masa kerja tertentu, Telkom
karyawan Telkom adalah 56 tahun. memberikan penghargaan dalam berbagai
Telkom memiliki dua program pensiun; bentuk seperti, Bantuan Fasilitas
Perumahan Terakhir, Penghargaan
 Program Pensiun Manfaat Pasti Purnabhakti, Biaya Perjalanan Pensiun
(“PPMP”) yang ditujukan bagi dengan tarif yang telah ditetapkan pada
karyawan tetap yang direkrut sebelum saat karyawan yang dimaksud pensiun atau
tanggal 1 Juli 2002; dan mengundurkan diri.
 Program Pensiun Iuran Pasti (“PPIP”)
yang berlaku bagi semua karyawan Telkom juga melaksanakan PPMP
tetap lainnya. bagi karyawannya. Dengan program ini,
karyawan berhak mendapatkan manfaat

68
pensiun yang dihitung berdasarkan gaji jaminan kesehatan untuk seluruh karyawan
pokok atau gaji total terakhir dan masa yang telah pensiun, termasuk istri atau
bakti. PT Asuransi Jiwasraya, BUMN suami dan anak. Telkom dalam hal ini
asuransi jiwa, mengelola program ini menyediakan dua jenis pendanaan untuk
berdasarkan kontrak asuransi tahunan. jaminan kesehatan pensiun, yakni:
Hingga tahun 2004, kontribusi karyawan
kepada program ini adalah sebesar 5% dari i. bagi karyawan yang diangkat
gaji yang dibayarkan bulanan sementara sebagai calon pegawai sebelum
Telkom membayar sisa kontribusi yang tanggal 1 November 1995 dan
ditetapkan. Mulai tahun 2005, total memiliki masa kerja lebih dari 20
kontribusi kepada program dilakukan tahun, mereka berhak mengikuti
sepenuhnya oleh Telkom. jaminan layanan kesehatan yang
dikelola oleh Yakes. Kontribusi
Selain itu, Telkom juga Telkom terhadap pelaksanaan
menyediakan program penghargaan bagi program ini sebesar Rp1.101
karyawan dengan masa bakti yang lama miliar, Rp991 miliar dan Rp361
dalam bentuk uang tunai atau cuti. miliar masing-masing untuk tahun-
Penghargaan ini diberikan ketika karyawan tahun yang berakhir pada tanggal
telah bekerja selama jangka waktu tertentu 31 Desember 2009, 2010 dan 2011.
atau saat pemutusan hubungan kerja. ii. bagi semua karyawan tetap lainnya,
Beberapa program penghargaan berhak memperoleh layanan
merupakan kebijakan manajemen. kesehatan dalam bentuk tunjangan
asuransi. Telkom memberikan
3.2.2 Program Pelayanan Kesehatan kontribusi masing-masing sebesar
Rp23 miliar, Rp20 miliar dan Rp19
3.2.2.1. Pengelolaan Kesehatan
miliar untuk tahun-tahun yang
Karyawan
berakhir pada tanggal 31 Desember
Dalam rangka peningkatan 2009, 2010 dan 2011 untuk
kesejahteraan karyawan yang diharapkan menjalankan program ini.
berdampak pada perbaikan produktivitas
Anak Perusahaan Telkom memberikan
Perusahaan, Telkom menyediakan layanan
tunjangan kesehatan melalui program
kesehatan bagi karyawan dan pensiunan
jaminan kesehatan yang disponsori oleh
beserta keluarga intinya yang dikelola oleh
pemerintah yang dikenal sebagai
Yayasan Kesehatan (“Yakes”) Telkom.
Jamsostek.
Hingga 31 Desember 2011, total karyawan
dan pensiunan beserta keluarga intinya 3.2.3 Keselamatan, Kesehatan dan
yang menjadi peserta layanan kesehatan Keamanan Lingkungan Kerja (“K3”)
Yakes Telkom mencapai 130.660 orang.
Angka ini menurun dibanding tahun Telkom berkomitmen untuk
sebelumnya, salah satunya karena mewujudkan keselamatan, kesehatan dan
karyawan yang bersangkutan meninggal keamanan dalam lingkungan operasional
atau umur progresifnya diluar batas usia serta pengamanan terhadap sumber daya,
yang telah ditetapkan. proses, dan alat produksi dan lingkungan
kerja yang diwujudkan melalui penerapan
3.2.2.2. Pelayanan Kesehatan Pasca program Keselamatan, Kesehatan dan
Kerja Keamanan Lingkungan Kerja (K3).
Perhatian Telkom terhadap Sejak 2009, pengelolaan K3
kesejahteraan karyawan juga berlanjut difokuskan untuk mencapai tingkat
hingga karyawan memasuki masa pensiun, kecelakaan nihil atau zero accident.
yaitu di antaranya dengan menyediakan

69
Program ini diselenggarakan berdasarkan orang yang tidak ahli penghargaan sama
peraturan ketenagakerjaan dan aturan K3 sekali. Argument lain menyebutkan bahwa
Dinas Tenaga Kerja setempat serta walaupun hasil berlaku atas berbagai
dievaluasi dan dinilai setiap tahun. tugas, orang dan penghargaan, hasil itu
paling kuat ketika pekerjaan membutuhkan
3.3 KOMPENSASI INSENTIF skill yang kreatif.
Menurut Kaplan dan Atkinson Masalah ini masih belum
(2012) perusahaan menggunakan terselesaikan. Satu hal yang jelas:
penghargaan (reward) intrinsik dan kebanyakan perusahaan mengabaikan dan
ekstrinsik untuk memotivasi karyawan. melanjutkan untuk mengabaikan peran
Penghargaan intrinsik adalah yang datang penghargaan intrinsik dalam memotivasi
dari individu dan mencerminkan kepuasan dan membabi buta menerima pandangan
dari melakukan pekerjaan dan dari bahwa hanya penghargaan ekstrinsik
kesempatan untuk bertumbuh dari financial yang memotivasi karyawan.
pekerjaan yang disediakan. Dalam Banyak orang percaya bahwa penghargaan
beberapa kasus, penghargaan intrinsik ekstrinsik financial adalah kebutuhan dan
mencerminkan sifat perusahaan dan tipe kecukupan untuk memotivasi kinerja
pekerjaan yang dilakukan. Bahkan dalam atasan. Fakta sistematis dan anekdot
pekerjaan dimana orang dikompensasi menyebutkan, bahwa penghargaan
secara financial, tugas yang paling ekstrinsik financial tidak dibutuhkan untuk
menantang manajemen adalah mendesain menciptakan organisasi yang efektif dan
pekerjaan dan mengembangkan penghargaan kinerja tidak dibutuhkan
lingkungan pekerjaan dan budaya yang untuk menciptakannya.
membuat karyawan mendapatkan
penghargaan intrinsik hanya dengan Beberapa orang berargumen bahwa
bekerja. program kompensasi insentif itu tidak
dapat diterima karena organisasi itu harus
Penghargaan ekstrinsik adalah berjuang untuk menjadi baik untuk
penghargaan yang seseorang berikan bertahan di dunia yang kompleks dan
kepada laiinya untuk mengenali tugas kompetitif. Sebaliknya, banyak perusahaan
dengan baik. Contoh yang umum bergantung pada penghargaan moneter
digunakan dalam penghargaan ekstrinsik ekstrinsik untuk memotivasi kinerja.
adalah makanan, tips, bonus tunai, bonus
saham, dan sebagainya. Rencana kompensasi insentif
(incentive compensation) atau sistem
Banyak ahli perusahaan percaya pembayaran untuk kinerja (pay-for-
bahwa perusahaan tidak cukup dibentuk performance systems), adalah sistem
menggunakan penghargaan intrinsik. penghargaan yang memberikan
Mereka mengklaim bahwa kepemimpinan penghargaan moneter berdasarkan pada
manajemen yang tepat, penghargaan hasil yang diukur. Sistem pembayaran
intrinsik mungkin member dampak untuk kinerja berdasarkan penghargaan
motivasional sekuat atau lebih kuat dari dalam mencapai atau melebihi beberapa
pada penghargaan ekstrinsik. Masalah pengukuran kinerja. Filosofi yang
efektifitas penghargaan intrinsik dan mendasari sistem ini adalah peribahasa
ekstrinsik adalah topic hangat untuk “Ýou get what you measure and reward”.
diperdebatkan dalam literature manajemen. Perusahaan membutuhkan sistem
Beberapa berargumen bahwa orang yang pengukuran kinerja yang mengumpulkan
ahli menerima penghargaan dalam informasi kinerja yang relevan dan
menyelesaikan pekerjaan atau melakukan reliable. Penghargaan dapat berdasarkan
tugas secara sukses, tidak berkinerja sebaik

70
pada kinerja yang absolute, kinerja relative diberikan ketika sistem pengukuran
untuk beberapa rencana, atau kinerja kinerja mengawasi dan member
relative dari beberapa kelompok yang penghargaan karyawan atas output
diperbandingkan. Ukuran kinerja absolute yang memberi kontribusi kesuksesan
terdiri dari: perusahaan. Bagaimanapun juga,
output sering direflesikan sebagai
1. Jumlah kualitas unit produksi yang keadaan dan kondisi yang melampaui
dapat diterima kendali karyawan dan ketika mereka
2. Hasil perusahaan (seperti tingkat laba melakukan itu, hubungan yang
atau pengukuran Balanced Scorecard dirasakan antara usaha individu dan
organisasi untuk kepuasan customer hasil yang diukur berkurang, dengan
atau karyawan, kualitas dan nilai demikian penurunan motivasi
kesuksesan pengenalan produk baru) diberikan oleh sistem penghargaan.
3. Kinerja harga saham perusahaan Pilihan dari campuran ukuran kinerja
dan keputusan terkait dengan apakah
Contoh penghargaan yang berdasarkan pengukuran tersebut berdasarkan input,
pada kinerja relatif: output atau kombinasi ukuran yang
membentuk salah satu tugas yang sulit
1. Kemampuan untuk melebihi level dalam mendesain ukuran kinerja dan
target kinerja sistem kompensasi.
2. Jumlah bonus pool 3. Elemen kinerja yang sistem
3. Derajat kinerja yang melebihi level pengkuruan kinerjanya mengawasi dan
kinerja rata-rata dari kelompok yang memberikan penghargaan seharusnya
diperbandingkan mencerminkan faktorpenting
kesuksesan perusahaan. Atribut ini
Pengukuran Kinerja Efektif dan Sistem
untuk memastikan bahwa sistem
Penghargaan
kinerja relevan dan memotivasi kinerja
1. Karyawan harus memahami yang dimaksudkan yang menyebabkan
pekerjaannya dan sistem penghargaan kesuksesan perusahaan. Sistem
dan percaya bahwa itu diukur atas apa pengukuran kinerja harus
yang mereka kendalikan dan mempertimbangkan seluruh aspek
kontribusikan pada perusahaan. Jika kinerja sehingga karyawan tidak
karyawan tidak memahami mengorbankan kinerja dalam elemen
pekerjaannya mereka atau bagaimana kinerja yang tidak diukur dalam
meningkatkan ukuran kinerja, sistem elemen ukuran sistem penghargaan.
penghargaan berdasarkan pengukuran 4. Sistem penghargaan harus merupakan
kinerja menjadi tidak efektif. paket standar yang jelas untuk kinerja
Pengkhususan dan pengembangan karyawan yang diterima. Standar
hubungan yang jelas antara usaha, membantu karyawan menilai apakah
kinerja dan hasil dan memastikan keterampilan dan usaha mereka
semua karyawan memahami hubungan menciptakan hasil yang ditangkap dan
ini adalah peran manajemen yang dilaporkan sistem ukuran kinerja
penting. sebagai outcome. Ini menentukan
2. Berhubungan dengan atribut yang kepercayaan karyawan tentang apakah
pertama, pendesain sistem pengukuran sistem kinerja itu adil. Jika standar
kinerja harus membuat pilihan yang kinerja tidak spesifik atau tidak jelas
hati-hati tentang apakah itu mengukur kepada karyawan, hubungan antara
input atau output karyawan. Pada kinerja dan outcome menjadi ambigu
umumnya, pensejajaran terbesar antara dan dengan demikian mengurangi
kepentingan karyawan dan perusahaan

71
dampak motivasional dari sistem Bidang CSR
ukuran kinerja. 6. Kampiun Award 3 Orang
5. Sistem pengukuran harus disesuaikan 7. Reward Utama 4 Orang
jadi dapat menilai kinerja secara Penghargaan
akurat. Atribut ini memastikan bahwa Eksternal
sistem pegukuran kinerja membangun Customer
hubungan yang jelas antara kinerja dan Service Award
outcome. JUMLAH 179 Orang
6. Ketika sangat penting bahwa karyawan PENGHARGAAN
mengkoordinasikan pengambilan UNIT KERJA
keputusan dan kegiatan lainnya dengan Penghargaan Internal
karyawan yang lain, sistem 1. Penghargaan 11 Unit
penghargaan seharusnya memberi Unit Terbaik
penghargaan kelompok dari pada 2. Kampiun Award 3 Unit
individu. Banyak perusahaan sekarang Penghargaan
yang mempercayai bahwa untuk Eksternal
menjadi efektif, karyawan harus 3. Best Channel 35 Unit
bekerja dengan baik sebagi tim. Award
Sebagai bentuk terima kasih 4. TCSR Award 20 Unit
perusahaan terhadap karyawan yang JUMLAH 69 Unit
berprestasi dalam membantu pencapaian
target bisnis perusahaan maupun pihak
Sistem kompensasi insentif harus
eksternal yang ikut membesarkan nama
fokus utama pada outcome yang karyawan
Telkom, Perusahaan memberikan beberapa
kendalikan atau pengaruhi. Kompensasi
bentuk penghargaan setiap tahunnya.
insentif karyawan seharusnya
Berikut daftar pemberian merefleksikan sifat dasar tanggung
penghargaan bagi karyawan maupun Unit jawabnya di organisasi. Peran karyawan
Telkom selama tahun 2011: yang merupakan rencana, koordinasi dan
pengendalian aktivitas hari ke hari
Penerima seharusnya menerima penghargaan
Jenis
No Penghargaan berdasarkan pada kemampuannya untuk
Penghargaan
Jumlah Satuan mengelola operasi hariannya secara
PENGHARGAAN effektif dan membuat penggunaan jangka
PERORANGAN pendek terbaik dari sumber daya yang ada.
Penghargaan Internal Peran karyawan yang merupakan rencana
1. Penghargaan 104 Orang proyek jangka panjang, seharusnya diberi
Bidang penghargaan yang berdasarkan pada
Keagamaan pertumbuhan atau peningkatan jangka
(Haji, Umrah, panjang dalam operasi organisasi hasil dari
Ziarah Kristiani, pilihan strategic mereka.
Tirtayatra)
2. The Healthiest 3 Orang
Family 3.4 PELAYANAN SDM BERBASIS TI
3. Manajer dan 16 Orang
Staff Terbaik Untuk memfasilitasi proses kerja
4. Inovator Terbaik 15 Orang seluruh karyawan, Telkom membangun
5. Apresiasi 1 Orang infrastruktur komunikasi yang terintegrasi
Khusus Inovasi untuk mempermudah dalam melakukan
koordinasi dan sosialisasi kebijakan dan

72
strategi bisnis Perusahaan antara pembuat perubahan kompetensi dan pengembangan
kebijakan, pengelola SDM dan karyawan. kompetensi baik yang terkait langsung
Infrastruktur yang dimaksud adalah situs maupun tidak langsung dengan tujuan
Human Capital & General Affair yang untuk menyiapkan kompetensi karyawan
dapat diakses oleh karyawan yang ingin agar mampu bersaing dengan perusahaan-
mengetahui berbagai kebijakan dan perusahaan pesain dan perubahan
informasi lain terkait pengelolaan dan telekominikasi yang semakin pesat.
pengembangan SDM.
Rencana kompensasi insentif yang
Selain itu, layanan-layanan SDM paling umum adalah bonus tunai,
berbasis TI yang telah Kami kembangkan pembagian laba, saham, unit partisipasi
sejak tahun 2009 terus dioptimalkan, dan rencana kepemilikan saham karyawan.
seperti Sasaran Kerja Individu (“SKI”) Rencana yang berbeda akan menyikapi
online, absensi online, Surat Perintah berbagai tantangan untuk sistem akuntansi
Perjalanan Dinas (“SPPD”) online, cuti manajemen. Rencana kompensasi dapat
online, career online dan Training Need dibagi dalam dua kategori, yaitu yang
Analisys (“TNA”) online. Telkom juga bergantung pada ukuran internal, selalu
menerapkan berbagai aplikasi TI seperti disediakan oleh sistem akuntansi
proses otomatisasi bisnis Perusahaan baik manajemen organisasi dan yang
berupa nota dinas elektronik, virtual bergantung pada kinerja dari harga saham
meeting, shared files, survei online, dan perusahaan dalam pasar saham.
intranet.
Perusahaan menggunakan banyak
Pada bulan Oktober 2007 bentuk dari rencana kompensasi insentif
Perusahaan telah mendirikan media relasi yang berhubungan dengan saham, seperti
karyawan dan pusat pelayanan SDM untuk partsipasi unit dan rencana kepemilikian
memastikan isu-isu yang berhubungan saham karyawan yang melampaui ruang
dengan karyawan dapat ditangani dan lingkup masalah akuntansi manajemen.
dikomunikasikan secara efektif. Kami juga Rencana ini memberikan kompensasi
menyiapkan sarana telepon, layanan insentif ke partisipan ketika harga saham
personal, email dan website agar dapat meningkat.
memfasilitasi komunikasi antara karyawan
dan pihak SDM. Anak Perusahaan Telkom Tidak semua organisasi cocok
juga menerapkan beragam strategi dengan sistem kompensasi insentif.
komunikasi agar fungsi SDM dapat Organisasi yang tersentralisasi yang
dirasakan oleh seluruh karyawan. karyawannya tidak memiliki otoritas untuk
membuat keputusan dan hanya diharapkan
4. KESIMPULAN untuk mengikuti peraturan yang
ditetapkan, tidak cocok dengan sistem
Manajemen kompensasi serta kompensasi. Sistem kompensasi akan
fungsinya mempengaruhi perilaku bekerja dengan baik pada organisasi yang
karyawan untuk mencari keselarasan cita- karyawannya memiliki keterampilan dan
cita karyawan dan perusahaan. Perusahaan otoritas untuk merespon perubahan
Perseroan (Persero) PT Telekomunikasi lingkungan. Dengan mengembangkan
Indonesia, Tbk. (“Telkom”, ”Perseroan”, sistem kompensasi insentif dapat
“Perusahaan”, atau “Kami”) merupakan memotivasi karyawan untuk
BUMN yang bergerak di bidang jasa mengidentifikasi perubahan lingkungan,
layanan telekomunikasi dan jaringan di mengaplikasikan keterampilan mereka dan
wilayah Indonesia malakukan penguatan pengetahuannya dan membuat keputusan
kompetensi SDMnya dilakukan dengan yang merefleksikan dengan baik tujuan
pelatihan dan pendidikan yang bersifat perusahaan.

73
Skema kompensasi insentif penghargaan/remunerasi, kinerja, bahkan
dikaitkan dengan penghargaan ke output untuk kebijakan pensiun dini.
kinerja karyawan dari pada seperti input
sebagai tingkat usahanya. Kompensasi
insentif berdasarkan pada outcome yang
5. DAFTAR ISI
dibutuhkan pemahaman dan kontribusi
anggota organisasi ke tujuan organisasi. Anthony, R.N. dan V. Govindarajan, 2007.
Management Control System. 12
Bagaimanapun, penghargaan dapat
th ed, The McGraw-Hill,
didasarkan pada input dalam tiga hal:
Companies, Inc.
1. Ketika itu tidak mungkin untuk
Atkinson, A.A, Kaplan, R.S, Matsumura,
mengukur outcome secara
E.M, Young, S.M, 2012.
konsisten.
Management Accounting. 6 th ed,
2. Ketika outcome dipengaruhi oleh
Pearson.
faktor yang melampaui kendali
karyawan. Dessler, G. 2000. Human Resource
3. Ketika outcome mahal untuk Management. 8th edition. New
diukur. Jersey: Prentice-Hall.
Ukuran kompensasi berdasarkan Dito, A.H. 2010. Pengaruh Kompensasi
pada input dalam waktu, pengetahuan dan Terhadap Kinerja Karyawan PT.
tingkat keterampilan yang karyawan bawa Slamet Langgeng Purbalingga
ke pekerjaan, dengan ekspektasi bahwa dengan Motivasi Kerja sebagai
outcome tidak dapat diukur yang Variabel Intervening. Unpulished
dihubungkan dengan input tersebut. Skripsi, Universitas Diponegoro,
banyak organisasi menggunakan beberapa Semarang.
bentuk pemberian gaji berdasarkan pada
pengetahuan. Tipe pemberian gaji ini Handoko, T.H, 2001. Manajemen
berdasarkan pada tariff pembayaran dalam Personalia dan Sumber Daya
pelatihan dan kualifikasi pekerjaan Manusia. Yogyakarta: BPFE.
karyawan, dimana dapat di upgrade
dengan pelatihan on-the-job. Organisasi Hasibuan, M.S.P. 2002. Management
menggunakan pembayaran berdasarkan Sumber Daya Manusia. Edisi
pengetahuan untuk memotivasi karyawan revisi. Jakarta: Bumi Aksara.
untuk men-upgrade keterampilan http://www.telkom.co.id/UHI/UHI2011/ID
pekerjaannya secara berkelanjutan, /0403_program.html (Acessed 18-06-2014
membolehkan mereka menerima 20:30)
pembayaran tertinggi.
http://www.telkom.co.id/UHI/UHI2011/ID
Kunci untuk memotivasi orang /pdf/003_profil.pdf (Acessed 18-06-2014
untuk berperilaku sedemikian rupa 20:00)
sehingga memajukan cita-cita suatu
perusahaan terletak pada cara dengan http://www.telkom.co.id/download/File/U
mana insentif perusahaan berhubungan HI/2013/AR2012/Telkom_Indone
dengan cita-cita individual. Hasil penilaian sia2012.pdf (Acessed 19-06-2014
kompetensi selanjutnya dikaitkan dengan 21:30)
proses-proses lainnya, antara lain untuk
kepentingan pengembangan kompetensi, http://www.telkom.co.id/UHI/CDInteraktif
pengembangan karir, 2013/ID/0093_k3.html (Acessed
18-06-2014 19:30)

74
Panggabean, M.S. 2002. Manajemen Sebagai Variabel Intervening:
Sumber Daya Manusia. Jakarta: Kasus PT. Karya Toha Putra.
Ghallia Indonesia. Unpublished Tesis, Universitas
Gadjah Mada, Yogyakarta.
Sastrohadiwiryo, B.S. 2003. Manajemen
Tenaga Kerja Indonesia Nawab, S; K.K. Bhatti. 2011. Infulence of
Pendekatan Administratif dan Employee Compensation on
Operasionel. Jakarta: Bumi Organizational Commitment an
Aksara. Job Statisfaction: A Case Study of
Educational Sector of Pakistan.
Musthafa, 2012. Pengaruh Kompensasi Intenational Journal of Business
Terhadap Kinerja Pimpinan and Social Science, Vol. 2, No.8.
Cabang dengan Kepuasan Kerja

75

View publication stats

Anda mungkin juga menyukai