Anda di halaman 1dari 6

TUGAS MODUL 11 KEWIRAUSAHAAN DAN ETIKA BISNIS

Pertanyaan:
1. Jelaskan Strategi Implementasi GCG (Terlampir).
Bagaimana jika diaplikasikan di Instansi Kerja Anda?

Jawab:
Menurut saya, Langkah pertama dalam penerapan Strategi Implementasi GCG adalah
Mentaati dan mematuhi pedoman terkait Good Corporate Governance yang dilakukan oleh
Manajemen Puncak, yaitu Direktur Utama dan Komisaris. Langkah pertama ini merupakan dasar
utama dalam penerapan GCG di perusahaan, karena Direktur Utama dan Komisaris bertugas
untuk mengelola perusahaan agar berjalan dengan baik dan benar sesuai dengan peraturan yang
berlaku.
Jika Manajemen Puncak sudah memahami, mentaati dan mematuhi pedoman GCG ini, maka
Manajemen Puncak dapat membuat rerangka atau struktur bagi perusahaan seperti membuat
organ perusahaan yang masing-masing memiliki fungsi penting bagi perusahaan dan dapat
membantu dalam mencapai tujuan perusahaan.
Setelah itu, maka selanjutnya implementasi ini harus dilanjutkan kepada manajemen di
bawahnya hingga sampai pada karyawan perusahaan yang masing-masing memiliki peran dalam
menjalankan prinsip GCG. Hal tersebut dilakukan untuk dapat membangun inisiatif GCG untuk
lebih menguatkan efektivitas organ dan struktur organisasi Perusahaan dalam menghindari
potensi terjadinya agency problem dan benturan kepentingan, merujuk pada check & balance
mechanism, dan dengan tetap bercirikan kecepatan dan keakuratan dalam pengambilan
kebijakan.

Langkah Kedua yang dilakukan adalah membuat struktur dan sistem serta menerapkannya
pada operasional perusahaan, dengan cara diantaranya:

1. Menumbuhkan nilai-nilai budaya perusahaan, etika yang baik bagi karyawan dan
manajemen agar dapat membangun daya saing perusahaan, integritas, eksistensi, dan
pertumbuhan berkelanjutan bagi perusahaan;
2. Mendorong pengelolaan perusahaan yang profesional, efisien, dan efektif serta
memberdayakan fungsi dan meningkatkan kemandirian dari organ dalam perusahaan;
3. Memberikan jaminan keamanan sehingga akan menumbuhkan kepercayaan bagi para
investor dan calon investor;
4. Mengarahkan dan mengendalikan hubungan kerja antar organ perusahaan;
5. Menciptakan sumber daya yang professional.

Selain itu, Perusahaan juga harus memiliki pengendalian internal yang baik dengan
berpedoman kepada COSO, adanya manajemen resiko dari segala lini perusahaan, dan
penerapan sistem yang terkini. Dengan melakukan hal tersebut, diharapkan dapat meminimalisir
adanya fraud atau kecurangan dalam lingkungan perusahaan, meminimalisir resiko yang
berbahaya bagi kelangsungan berjalannya operasional perusahaan dan diharapkan berjalannya
operasional perusahaan akan semakin baik dan dipercaya oleh masyarakat,

Setelah menerapkan Corporate Governance Commitment dan Good Corporate Company


yang memiliki dampak baik bagi perusahaan (stakeholder), maka strategi selanjutnya adalah
dengan menggunakan Corporate Social Responsibility untuk menjangkau masyarakat sebagai
External Stakeholder. CSR memiliki elemen penting yaitu perusahaan memberikan perhatian
yang memadai atas kontribusinya kepada kesejahteraan masyarakat dalam jangka panjang.
Manfaat dari pelaporan CSR tersebut adalah meningkatkan akses modal yang lebih besar,
biaya modal yang lebih rendah dan memberikan jaminan kepada investor baik dalam maupun
luar negeri. Hal tersebut dapat tercapai karena dengan melaporkan kegiatan CSR maka pihak
investor akan memiliki keyakinan kepada tata kelola perusahaan, sehingga dengan tata kelola
perusahaan yang lebih baik berarti perusahaan mampu meminimalkan resiko dan menjamin
kontinuitas usaha yang menguntungkan di masa mendatang.

Jika hal tersebut diterapkan di Instansi Kerja saya, kemungkinan belum dapat dilakukan
dengan baik karena Implementasi GCG pada Instansi Kerja saya masih dalam tahap
pengembangan. Namun demikian, Perusahaan menilai bahwa Tata Kelola Perusahaan yang Baik
merupakan salah satu unsur penting dalam pengembangan sebuah perusahaan. Hal tersebut
menjadi bagian yang tak terpisahkan dari praktik bisnis demi mewujudkan kelangsungan usaha.
Langkah ini dilakukan agar Perusahaan memiliki pengetahuan dan kapabilitas untuk mengelola
internal perusahaan, sekaligus sejalan dengan pengelolaan kinerja bisnis serta mampu
mengantarkan organisasi mencapai tujuan dan keberlangsungan hidup.

Perusahaan melalui jajaran Direksi, dan segenap insan Perusahaan berkomitmen untuk
melaksanakan prinsip-prinsip GCG dengan berlandaskan pada Transparansi, Akuntabilitas,
Tanggung-Jawab, Independensi, dan Keadilan.

Pertanyaan:
2. Jelaskan Corporate Governance Framework (Terlampir).
Bagaimana jika diaplikasikan di Instansi Kerja Anda?

Jawab:
Menurut saya, untuk menciptakan kekayaan bagi perusahaan, tentu saja perusahaan harus
lebih banyak dalam menjual sesuatu yang dimilikinya (output) dibandingkan dengan membeli
sesuatu (input). Dengan kata lain, penciptaan kekayaan (keuntungan) terjadi ketika seseorang /
perusahaan dengan modal sekecil-kecilnya (input) dapat menciptakan hasil sebesar-besarnya
(output).

Untuk melakukan hal tersebut, dibutuhkannya manajemen kekayaan yang harus dilakukan
oleh perusahaan. Kekayaan atau keuntungan yang didapatkan perusahaan ini salah satunya dapat
dilihat pada Laba Ditahan perusahaan. Laba Ditahan yang dimiliki perusahaan dapat
dipergunakan oleh perusahaan untuk tujuan tertentu. Cara yang dapat dilakukan perusahaan
dalam mengelola Laba Ditahannya sama seperti yang ada pada gambar Corporate Governance
Framework di atas, Perusahaan dapat melakukan beberapa cara, yaitu Reinvestment bagi
perkembangan perusahaan dan Distribution bagi pihak internal dan eksternal perusahaan.

1. Reinvestment
Investasi ulang atau yang juga disebut sebagai reinvestasi adalah salah satu
alternatif mengoptimalkan keuntungan yang diperoleh dari kegiatan investasi.
Reinvestasi dapat menjadi ide bagi seseorang/perusahaan untuk mengoptimalkan
keuntungan yang hendak diperoleh.
Seperti yang sudah dijelaskan di atas, Laba Ditahan dapat digunakan perusahaan
untuk melakukan Reinvestasi, salah satunya adalah reinvestasi dengan cara
pengembangan dan peningkatan kinerja perusahaan. Cara yang dapat dilakukan
perusahaan adalah:
a) Melakukan Riset dan Pengembangan dari sisi produksi dan barang yang ingin
dijual;
b) Pengembangan Sumber Daya Manusia yang ada pada karyawan agar para
karyawan memiliki tambahan nilai, etika dan skill dalam melakukan
pekerjaannya;
c) Memperbaiki Infrastruktur yang ada pada perusahaan agar perusahaan menjadi
semakin baik lagi;
d) Membuat Manajemen Risiko atas segala rencana-rencana yang akan dilakukan
pada kinerja dan operasional perusahaan.

Dengan melakukan hal tersebut, Perusahaan meningkatkan kapabilitas dari kinerja


dan kemampuan perusahaan dalam melaksanakan operasionalnya sehari-hari dan
dampaknya tentu saja akan mendapatkan kekayaan (keuntungan) dari reinvestasi
dalam sisi pengembangan internal perusahaan.

2. Distribution
Cara yang kedua adalah dengan mendistribusikan kekayaan perusahaan untuk
pihak internal dan eksternal. Cara yang dilakukan dalam mendistribusikan
kekayaannya bagi pihak internal adalah dengan cara memberikan bonus atau
kompensasi kepada karyawan perusahaan, memberikan dividen kepada pemegang
saham, dan cara-cara lainnya agar para stakeholders merasa senang dan diperhatikan
oleh perusahaan, dengan begitu akan berdampak pada kinerja para karyawan
perusahaan yang semakin meningkat dan semakin baik lagi.
Kemudian cara yang dilakukan dalam mendistribusikan kepada pihak eksternal
adalah dengan cara melakukan kerja sama dengan suppliers dan membayar tagihan
secara tepat waktu sesuai kontrak yang dilakukan, Kemudian kepada konsumen,
perusahaan dapat memberikan harga yang terjangkau agar konsumen dapat membeli
produk yang perusahaan jual, kemudian kepada publik, tentu saja perusahaan harus
membayar dan melaporkan kewajiban perpajakannya secara tepat waktu dan benar.
Dan juga dapat memberikan bantuan kepada masyarakat dan pihak terkait melalui
program CSR yang dilakukan oleh perusahaan.
Dengan melakukan distribusi yang sudah disebutkan di atas, maka perusahaan
akan dinilai sangat baik dan dapat dipercaya dari sisi pihak internal maupun eksternal,
dengan demikian, tentu saja menambahkan nilai perusahaan di mata masyarakat dan
akan menghasilkan tambahan kekayaan bagi perusahaan.
Jika diaplikasikan pada Instansi Kerja saya saat ini, Perusahaan saya masih belum
mampu untuk menerapkan Corporate Governance Framework tersebut secara
menyeluruh. Hal ini karena Instansi Kerja saya baru berjalan selama 3 Tahun, dan
belum mendapatkan keuntungan yang cukup banyak, sehingga penerapan
Corporate Governance Framework baru dapat dilakukan dari sisi Reinvestasi yaitu
mengembangkan Infrastruktur dan Sumber Daya Manusia yang ada pada perusahaan.
Kemudian dari sisi Distribusi, perusahaan memberikan bonus dan kompensasi bagi
karyawannya jika mencapai target yang ditentukan, kemudian perusahaan juga
memberikan harga yang cukup terjangkau bagi konsumen agar produk yang dijual oleh
perusahaan dapat dibeli. Dan tentu saja perusahaan membayar dan melaporkan
kewajiban perpajakannya secara baik dan tepat waktu.

Anda mungkin juga menyukai