PERTEMUAN I
Kelompok 7
Nama Anggota Kelompok:
Dimas Indra Respati
Ida I Dewa Gede Paramarta Widnyana
Muhammad Arief Rasyid
Ranella Pasang Arunglabi
dan menerima atau menolak proyek yang diusulkan. Banyak perusahaan telah menekankan
pada kesempatan biaya modal dan arus kas dalam produk barunya dari pada laba
perusahaan. Pula Atas tindakan ini muncul beberapa pertanyaan penting yaitu:
i.
ii.
iii.
Manajemen berbasis nilai menyatukan saham yang dihargai oleh investor dengan cara
strategi perusahaan, kemampuan organisasinya dan fungsi keuangan. Pengertian lainnya
dari manajemen berbasis nilai adalah pendekatan manajerial di mana tujuan utamanya
adalah jangka panjang maksimalisasi kekayaan pemegang saham dan sebagai suatu cara
untuk menempatkan sebuah tanggung jawab pada manajer untuk berkomunikasi, mendidik
dan mengubah orang lain dengan proses penciptaan nilai. Tujuan dari manajemen berbasis
nilai dalam perusahaan, yaitu untuk menilai sistem, strategi, proses, teknik analisis,
pengukuran kinerja dan budaya sehingga memiliki kemampuan untuk membimbing ke arah
tujuan maksimalisasi kekayaan pemegang saham perusahaan tersebut.
II.
ketiga dari tujuan perusahaan mereka. Dikarenakan nilai pemegang saham dapat untuk
meningkatkan momentum, maksud dari momentum tersebut adalah meningkatkan ancaman
pengambilalihan bisnis yang dikelola dengan buruk seperti mungkin ada suatu perusahaan
pesaing yang telah bersiap untuk menukik perusahaan yang berada di bawah kelola dalam
industri apapun yang, melalui radikal strategis perubahan, divestasi dan pergeseran insentif
eksekutif, dapat menciptakan nilai lebih bagi pemegang saham.
Para pemilik bisnis memiliki hak untuk menuntut agar direksi bertindak secara
professional dan semakin menggunakan kekuasaan mereka untuk menghapus pelayan
tabungan mereka jika mereka gagal untuk melakukan yang maksimal. Untuk merasa benarbenar aman dalam pekerjaan mereka manajer harus bertujuan untuk menciptakan kekayaan
sebanyak mungkin. Karena apabila perusahaan bisa melakukan pekerjaannya secara
maksimal dan merasa aman, maka masyarakat secara keseluruhan akan menguntungkan
jika perusahaan milik pemegang saham berkonsentrasi pada penciptaan nilai. Dengan cara
tersebut sumber daya yang langka dapat diarahkan ke penggunaan yang lebih berharga.
Selain itu dapat untuk memaksimalkan produktivitas sumber daya sehingga memungkinkan
pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan standar hidup yang lebih tinggi.
III. Tiga Langkah dalam Meningkatkan Nilai Perusahaan
Ada tiga langkah untuk menciptakan nilai bagi pemegang saham:
i.
Pertama, menciptakan kesadaran, dan komitmen yang tulus untuk, pemegang saham
ii.
iii.
menggunakan suatu metode dan estimasi, belum tentu pada kenyataannya perusahaan
tersebut beroperasi dengan baik. Bahkan perusahaan bisa saja lebih buruk pada
kenyataannya. Maka penggunaan laba sebagai alat untuk menilai kinerja dirasa kurang
akurat dengan kenyataannya.
V. Bagaimana Bisnis Menciptakan Nilai
1. Amount of
capital invested
2. Actual rate
of return on
capital
VALUE
4. Planning horizon
(for performance
spread persistence)
3. Required
rate of return
Nilai tercipta ketika investasi menghasilkan tingkat pengembalian yang lebih besar dari
yang dibutuhkan untuk risiko kelas investasi. Perbedaan antara unsur-unsur kedua dan
keempat di atas menciptakan kinerja spread. Kinerja spread diukur sebagai persentase
spread di atas atau di bawah tingkat pengembalian, mengingat biaya penyedia keuangan
peluang modal. Nilai hancur jika 4 lebih besar dari 2, dan nilai dibuat ketika 2 lebih besar
dari 4. Jumlah absolut nilai yang dihasilkan ditentukan oleh kuantitas modal yang
diinvestasikan dikalikan oleh penyebaran kinerja.
STRATEGI DAN NILAI PERUSAHAAN
I.
basis nilai. Perubahan ini akan membawa efek yang besar kesemua aspek organisasi. Jika
perusahaan yang akan berubah basisnya menjadi basis nilai maka strategi akusisi dan
strategi mungkin dirubah untuk meletan penciptaan kekayaan pemengang saham ditempay
yang utama. Struktur modal dan kebijakan deviden juga dipredisikan kedalam
pengoptimalan kekayaan pemegang saham dan bukan terbatas pada pertumbuhan
pendapatan saja.
II.
Tujuan Perusahaan
Tujuan perusahaan yang berorientasi nilai adalah untuk menciptakan kekayaan bagi
pemegang saha, dan bukan membuat kecurangan atas angaka-angka akuntansi. Untuk
mencapai tujuan itu perusahaan perlu menghubungkannya dengan pengukuran kinerja,
target yang ditetapkan dan sinkroniasi dengan manajerial. Terlebih diperlukannya
perubahan budaya organisasi dimana setiap orang harus menetapkan tujuan ini. Bahkan
pelatihan ulang dan sistem penghargaan yang baru dibutuhkan untuk merubah pandangan
jangka pendek menjadi pandangan jangka panjang.
III.
dibedakan dari unit bisnis lainnya karena unit bisnis ini menyajikan pengertian mengenai
pasar kuar dimana manajemen dapat melakukan perencanaan strategis dalam hubungannya
dengan produk dan pasar. Strategi diartikan dengan pemilihan area pasar atau produk yang
akan dimasuki atau ditinggalkan dan bagaimana memastikan posisi pesaing yang baik
dalam pasar atau produk itu. Manajemen unit bisnis strategi terdiri dari 3 bagian yaitu:
i.
Penilaian Strategi
ii.
Pemilihan Strategi
iii.
Implementasi Strategi
A. Penilaian Strategi.
Kegiatan ini secara umum mencangkup analisis lingkungan eksternal,
sumber daya, dan kemampuan membentuk pandangan atas pengaruh-pengaruh
penting pada potensi dalam menciptakan nilai organisasi. Dalam penilaian strategi
ada 3 bagian yang harus diperhatikan yaitu:
a) Daya Tarik Industri. Ekonomi pasar dari sebuah produk akan memiliki
pengaruh yang besar pada keuntungan perusahaan. Dalam lingkungan yang
terdapat daya beli masyarakat yang rendah, suplayer kecil yang memiliki
daya tawar menawar yang tinggi juga munculnya pesaing dan produk baru
menjadikan menjadikan daya tarik tersendiri. Jika perusahaan dalam
lingkungan ini berfokus pada caranya tetap memberian return maka rata-rata
akan terjadi persebaran kinerja yang positif. Namun jika harga dibiarkan
tetap rendah oleh kemampuan pelanggan dan suplayer dan juga kemampuan
barang pengganti yang mirip maka akan terjadi persebaran kinerja yang
negatif.
b) Keuatan Sumber Daya. Basis nilai perusahaan bertujuan untuk mengalahkan
rata-rata nilai persentase return dari modal yang digunakan perusahaan.
Untuk mengalahkannya perusahaan harus menggabungkan sumber daya
yang diproses. Kebanyakan sumber daya yang biasa akan memberikan hal
yang setara atas perusahaan pesaing tapi jika sumber daya yang luas biasa
digabungkan dengan sumberdaya yang biasa makan akan menghasilkan
sesuatu yang lebih baik dari pesaingnya, juga dapat menciptakan nilai yang
baru. Untuk menganalisis sumber daya yang luar biasa ini maka
diperkenalkan sistem TRRACK (Tangible, Relationship, Reputation,
Attitude, Capabilities, Knowledge).
i.
Tangible. Aet yang berwujud kadang-kadang merupakan kompetitif
yang berkelanjutan. Aset berwujud dapat menjadi sumber daya luar
ii.
biasa saat aset berwujud ini sulit untuk didapatkan oleh pesaing.
Relationship. Seiring dengan waktu, perusahaan dapat membentuk
hubungan yang berharga dengan individu atau organisasi dan ini
sulit utuk ditiru oleh pesaing. Hubungan yang ada muncul bukan
iii.
iv.
signifikan.
Capabilities. Kemampuan yang dimaksud dalam hal ini adalah
kemampuan
perusahaan
untuk
menyelesaikan
suatu
tugas.
Strategi Korporat
Ketika sebuah perusahaan telah mengembangkan bisnisnya melalui unit bisnis
Portfolio
planning,
yaitu
pengalokasian
sumber
daya
kepada
unit
Mengatur drivers nilai strategis yang disebarkan oleh unit bisnis strategis.
iii.
iv.
Mengatur organisasi sehingga peraturan dan tanggung jawab dari setiap posisi
menjadi lebih jelas terkait dengan penciptaan nilai perusahaan.
Daftar Pustaka
G. Arnold, (2008). Corporate Financial Management 4th edition. Prentice Hall.