Anda di halaman 1dari 3

Manajemen Strategik

Anggota Kelompok
Gian Utomo

041112111

Akhsanul Khuliq Ansori

041112172

Zidni Mubarok

041112193

Agung Rahmatullah

041112221

Tomy Agus Riyanto

041112260

Mochammad Zakaria Zulkarnaen

041112261

S1 Manajemen
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Airlangga
2014

Pengendalian Strategi pada Bank BCA


Pada tahun 2008 BCA berhasil mencatat perkembangan yang berarti dimana sepanjang tahun
tersebut, BCA terus memperkuat franchise value, menjaga kualitas aktiva, serta mencapai
pertumbuhan usaha, sekaligus secara proaktif mengambil langkah-langkah yang diperlukan
untuk mengelola dan meminimalkan eksposur risiko Bank.
Dengan hasil-hasil yang telah dicapai tersebut, BCA berada pada posisi yang cukup baik dalam
menghadapi berlanjutnya ketidakpastian kondisi usaha serta untuk terus mencapai tujuan-tujuan
strategis jangka panjang.
BCA terus memantau dengan cermat perkembangan situasi ekonomi nasional maupun
internasional, serta mengambil langkah proaktif untuk melindungi aktiva Bank, meningkatkan
nilai bagi pemegang saham dan mempertahankan praktik perbankan yang sehat.

Tata Kelola Perusahaan


Hal positif dari krisis yang terjadi tahun ini adalah memungkinkan BCA untuk menguji sistemsistem pengendalian internal yang dimiliki oleh Bank. BCA berbesar hati bahwasanya prosedur
kredit, internal audit serta pengelolaan risiko terbukti cukup tangguh untuk melindungi maupun
untuk mendorong pertumbuhan kinerja BCA.
Dalam situasi yang tidak menentu ini, sistem-sistem yang ada harus beradaptasi, dan keberadaan
Komite Pemantau Risiko yang dibentuk pada tahun 2007 telah melengkapi fungsi komite-komite
yang ada dan mendukung kerangka pengendalian internal Bank.
Melalui komunikasi yang efektif dan sistem yang berfungsi secara baik, secara keseluruhan telah
menunjukkan tingkat kesadaran BCA yang cukup tinggi terhadap proses tata kelola perusahaan.
Sistem yang ada di BCA terbukti cukup tangguh dalam merespon perubahan yang cepat dalam
lingkungan usaha.
Perkembangan sepanjang tahun 2008 banyak memberikan peluang pembelajaran. Sejalan dengan
hal tersebut BCA telah melakukan investasi yang cukup besar untuk meningkatkan kemampuan
para karyawan dalam mengatasi tantangan yang dihadapi. BCA bangga melihat komitmen, kerja

sama dan upaya individu karyawan di seluruh tingkatan organisasi yang tetap fokus dalam
pekerjaannya serta perannya dalam mengatasi tantangan yang dihadapi oleh BCA.
Pengembangan kompetensi dilakukan untuk melengkapi kemampuan pengambilan keputusan,
yang pada gilirannya akan meningkatkan keyakinan dalam melangkah ke depan.
Hal lain yang mengesankan adalah keterkaitan dalam skala besar jaringan transaksional BCA
dengan para nasabah korporasi yang memungkinkan BCA untuk menciptakan skema kredit yang
terintegrasi antara pemasok dan distributor (Supply Chain Financing). Berdasarkan kesuksesan
implementasi sebelumnya, BCA akan mengembangkan skema kredit ini yang disesuaikan
dengan kebutuhan organisasi perusahaan yang cukup kompleks. Dalam kondisi saling
menguntungkan, pemasok dan distributor dapat melakukan pengiriman produk secara cepat
sehingga meningkatkan nilai tambah dan kepastian pengelolaan keuangan.
BCA tetap optimis akan prospek pertumbuhan ekonomi Indonesia dan peran BCA di dalam
perekonomian yang dinamis tersebut. BCA akan terus menerapkan strategi berimbang antara
likuiditas dan profi tabilitas dalam rangka meningkatkan franchise value dan memperkokoh
stabilitas Bank.
BCA akan memaksimalkan segala daya dan upaya untuk meminimalkan dampak penurunan
kinerja ekonomi di tahun 2009 terhadap nasabah, deposan maupun pemegang saham. Setelah
menghindari investasi pada produk-produk derivatif yang belum teruji, BCA kini melanjutkan
langkah-langkahnya untuk terus meningkatkan kualitas layanan dan nilai bagi seluruh pemangku
kepentingan.
Strategi jangka panjang BCA akan bertumpu pada perluasan produk dan layanan,
penyempurnaan perangkat pengelolaan risiko, serta peningkatan kapabilitas perbankan
transaksional.

Anda mungkin juga menyukai