Anda di halaman 1dari 4

Nama Mahasiswa : Zabar Rudin

Fakultas : Ekonomi
Program Studi : Manajemen
NIM : 049675034
Kode / Nama MK : EKMA4565.13 / Manajemen Perubahan
Kelas Tuton : 13
Tugas Ke - :2
Tahun : 2023
Butir Soal No. : 1, 2, 3, dan 4
Skor Maks : 100

TUGAS 2 TUTORIAL ONLINE MK MANAJEMEN PERUBAHAN (EKMA4565)


PT Telekomunikasi Indonesia Tbk selanjutnya disebut Telkom adalah perusahaan penyedia jasa
informasi komunikasi dan penyedia jaringan telekomunikasi secara lengkap (full service and
network provider) terbesar di Indonesia. Telkom sebagai perusahaan infocom menyediakan
keragaman produk jasa yang meliputi Fixed Phone (Telkom Phone), Mobile Phone (Telkomsel),
Network and Interconnection (Telkom Intercarier), Data dan Internet, dan Fixed Wireless Access
(Telkom Flexi).
PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang
bergerak di bidang jasa layanan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dan jaringan
telekomunikasi di Indonesia. Pemegang saham mayoritas Telkom adalah Pemerintah Republik
Indonesia sebesar 52.09%, sedangkan 47.91% sisanya dikuasai oleh publik. Saham Telkom
diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan kode “TLKM” dan New York Stock
Exchange (NYSE) dengan kode “TLK”.
Dalam upaya bertransformasi menjadi digital telecommunication company, TelkomGroup
mengimplementasikan strategi bisnis dan operasional perusahaan yang berorientasi kepada
pelanggan (customer-oriented). Transformasi tersebut akan membuat organisasi TelkomGroup
menjadi lebih lean (ramping) dan agile (lincah) dalam beradaptasi dengan perubahan industri
telekomunikasi yang berlangsung sangat cepat. Organisasi yang baru juga diharapkan dapat
meningkatkan efisiensi dan efektivitas dalam menciptakan customer experience yang
berkualitas.
Telkom telah memasuki bisnis telekomunikasi di era kompetisi sehingga seluruh sendi aktivitas
bisnis dituntut untuk lebih mampu merespon kompetisi tersebut secara efektif. Telkom telah
mencanangkan visi untuk menjadi digital telco pilihan utama untuk memajukan masyarakat,
sehingga untuk mewujudkannya diperlukan penyelarasan budaya korporasi dan kepemimpinan
transformasional guna mengkondisikan respon seluruh komponen organisasi pada model
perilaku yang selaras dengan nilai-nilai inti yang disesuaikan dengan strategi korporasinya
sehingga mampu mensinergikan seluruh upaya pencapaian tujuan secara efektif.
Untuk itu diperlukan kerangka budaya baru perusahaan yang disesuaikan dengan nuansa
kompetisi yang dihadapi Telkom serta diberlakukan sebagai landasan bagi proses transformasi
budaya secara menyeluruh. The Telkom Way memberikan pemahaman atas konsepsi budaya
perusahaan agar diperoleh kesamaan persepsi serta keseragaman pola pengembangannya.
Pengembangan Budaya Korporasi di Telkom adalah untuk menggugah kesadaran seluruh
komponen organisasi tentang pentingnya budaya korporasi dalam memelihara daya tahan dan
mensinergikan daya saing, terbentuknya keselarasan budaya perusahaan dengan strategi
perusahaan dan terbangunnya competitive advantage melalui penguatan nilai-nilai yang telah
dirumuskan dalam budaya korporasi The Telkom Way.
Sejalan dengan pengembangan budaya perusahaan mulai tahun 2003, Telkom juga telah
melakukan restrukturisasi internal dengan membangun pola kepemimpinan transformasional dan
melakukan penyesuaian kompensasi kepada segenap karyawannya, dua hal yang diyakini
mampu memberikan stimulan bagi pengembangan sumber daya manusia dan tujuan
perusahaan. Untuk melaksanakan strategi perusahaan dalam mencapai dan menjaga
sustainable growth, upaya pemenangan persaingan dikondisikan melalui pendekatan customer
centric sehingga perlu dilakukan perubahan yang fundamental dalam pengorganisasian dan
pengendalian aktivitas bisnis perusahaan pada seluruh unit bisnis.
Saat ini PT TELKOM menghadapi tantangan kompetisi dalam bisnisnya. Di samping itu juga
perubahan yang terjadi akan berpengaruh pada implementasi strategi perusahaan, seperti pada
program perubahan dan pengembangan organisasi. Untuk mencapai keberhasilan, selayaknya
perusahaan memiliki fleksibilitas agar mampu memprediksi tuntutan dan perubahan yang akan
terjadi, dan untuk itu kepemimpinan transformasional memungkinkan organisasi perusahaan
melakukannya. Perubahan lingkungan bisnis juga mengubah tuntutan kebutuhan dalam hal
kepemimpinan, seperti gaya kepemimpinan, pengetahuan yang diperlukan pimpinan, dan
kemampuannya dalam memberdayakan teknologi baru.

PERTANYAAN

1. Jelaskan penerapan pendekatan manajemen perubahan menurut Kotter pada Telkom


25
berdasarkan informasi yang ada pada kasus di atas.

2. Berdasarkan kasus di atas, berikan penjelasan model sistem yang dilakukan Telkom 25

3. Berdasarkan informasi pada soal kasus di atas, berikan analisis khususnya pada
tahapan movement dari model perubahan Lewin yang dilakukan Telkom sebagai 25
proses perubahan yang sesuangguhnya menuju kondisi yang diharapkan.

4 Berdasarkan kasus di atas, analisislah penerapan kepemimpinan transformasional dari


Telkom yang berorientasi perubahan sehingga karyawan bersedia terus terlinat dalam 25
kehidupan organisasi.

Skor Total 100

Jawaban :

1. Menciptakan Sense of Urgency: Dalam upaya bertransformasi menjadi digital telecommunication


company, TelkomGroup mengimplementasikan strategi bisnis dan operasional perusahaan yang
berorientasi kepada pelanggan (customer-oriented). Menciptakan Koalisi Kepemimpinan yang
Kuat: Telkom juga telah melakukan restrukturisasi internal dengan membangun pola
kepemimpinan transformasional dan melakukan penyesuaian kompensasi kepada segenap
karyawannya, dua hal yang diyakini mampu memberikan stimulan bagi pengembangan sumber
daya manusia dan tujuan perusahaan.
Memiliki Visi untuk Perubahan: Telkom telah mencanangkan visi untuk menjadi digital telco
pilihan utama untuk memajukan masyarakat, sehingga untuk mewujudkannya diperlukan
penyelarasan budaya korporasi dan kepemimpinan transformasional guna mengkondisikan
respon seluruh komponen organisasi pada model perilaku yang selaras dengan nilai-nilai inti yang
disesuaikan dengan strategi korporasinya sehingga mampu mensinergikan seluruh upaya
pencapaian tujuan secara efektif.
Mengkomunikasikan Visi dengan Jelas: The Telkom Way memberikan pemahaman atas konsepsi
budaya perusahaan agar diperoleh kesamaan persepsi serta keseragaman pola
pengembangannya.Menyingkirkan Hambatan dalam Proses: Untuk melaksanakan strategi
perusahaan dalam mencapai dan menjaga sustainable growth, upaya pemenangan persaingan
dikondisikan melalui pendekatan customer centric sehingga perlu dilakukan perubahan yang
fundamental dalam pengorganisasian dan pengendalian aktivitas bisnis perusahaan pada seluruh
unit bisnis. Merencanakan dan Menciptakan Kemenangan Jangka Pendek Secara Sistematis:
Transformasi tersebut akan membuat organisasi TelkomGroup menjadi lebih lean (ramping) dan
agile (lincah) dalam beradaptasi dengan perubahan industri telekomunikasi yang berlangsung
sangat cepat. Organisasi yang baru juga diharapkan dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas
dalam menciptakan customer experience yang berkualitas.
Menguatkan Perubahan Untuk mencapai keberhasilan, selayaknya perusahaan memiliki
fleksibilitas agar mampu memprediksi tuntutan dan perubahan yang akan terjadi, dan untuk itu
kepemimpinan transformasional memungkinkan organisasi perusahaan melakukannya.
Menanamkan Perubahan Kedalam Budaya Perusahaan Pengembangan Budaya Korporasi di
Telkom adalah untuk menggugah kesadaran seluruh komponen organisasi tentang pentingnya
budaya korporasi dalam memelihara daya tahan dan mensinergikan daya saing, terbentuknya
keselarasan budaya perusahaan dengan strategi perusahaan dan terbangunnya competitive
advantage melalui penguatan nilai-nilai yang telah dirumuskan dalam budaya korporasi The
Telkom Way.

2. Critical Path Model


• Berfokus pada unit aktivitas dan atau level organisasi bukan pada level individu.
• Jalur kritis adalah proses perubahan yang dipimpin oleh seorangmanajer dengan melakukan
tindakan-tindakan:
a. Memobilisasi energy semua pemangku kepentingan Mengembangkan visi organisasi
b. Membangun konsensus bahwa visi baru merupakan visi yang tepat,mampu
c. dijalankan dan cukup kohesif untuk menggerakkan perubahan.

3. Movement: Menganalisa kesenjangan antara desire status dengan status quo, dan mencermati
program-program perubahan yang sesuai untuk dilakukan agar dapat memberi solusi yang
optimal untuk mengurangi resistensi terhadap perubahan.Sebagaimana peran berubah, suatu
kondisi inefisiensi terjadi, manakala tujuan perubahan terabaikan. Penerapan gaya
kepemimpinan yang baik adalah penting dan dengan mencermati strategi- strategi perubahan
yang sesuai untuk dilakukan agar dapat memberi solusi yang optimal untuk mengurangi resistensi
terhadap perubahan. Tujuan akhir dari fase ini adalah agar setiap orang tetap dalam kondisi siap
berubah.

4. Mengubah budaya organisasi. Pemimpin progresif berani mengambil risiko untuk mengubah
budaya organisasi dengan nilai-nilai baru yang lebih baik. Misalnya, proses kerja yang berbelit dan
birokratis dibuat lebih sederhana dan efisien, atau budaya senioritas diganti dengan promosi
terbuka berbasis kinerja.
Meningkatkan kesadaran orang terhadap imbalan. Seorang pemimpin berperan menanamkan
kesadaran bahwa keberhasilan melakukan perubahan dan mencapai tujuan akan mendatangkan
imbalan yang sepadan, seperti kepuasan, kebanggaan, dan penghargaan, bagi setiap anggota tim
yang berkontribusi.
Membantu anggota tim untuk bekerja dalam rencana organisasi. Pemimpin bekerja dengan
mengarahkan orang-orang pada gambaran besar sebagai tujuan bersama. Dengan demikian,
setiap anggota tim berkolaborasi untuk memberikan kontribusi masing-masing pada rencana
organisasi dan tidak sekadar bekerja untuk tujuan pribadi.
Memberi pemahaman kepada anggota tim tentang perubahan. Untuk menciptakan transformasi,
pemimpin organisasi selalu melibatkan para manajer dan karyawan mereka dalam diskusi
mengenai pentingnya perubahan untuk membawa organisasi ke arah lebih baik.
Mengejar kejayaan. Seorang pemimpin progresif akan mendorong orang-orang di sekelilingnya
lebih bersemangat melakukan pekerjaan dalam rencana besar organisasi untuk mencapai
kejayaan.

Sumber :

• Wibowo, 2011, Manajemen Perubahan, Rajawali Press.


• Data diolah

Anda mungkin juga menyukai