Anda di halaman 1dari 10

1

ANALISIS BUDAYA ORGANISASI UNTUK MENINGKATKAN KINERJA


KARYAWAN PADA PT. TELKOM AKSES BANJARMASIN

ABSTRAK
Siti Syahrinawati 1, Syahrani2, Ervica Zamillah 3
Manajemen, 61201, Ekonomi, Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al-Banjari
Banjarmasin, 17310316
Manajemen, 61201, Ekonomi, Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al-Banjari
Banjarmasin, 1125097401
Manajemen, 61201, Ekonomi, Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al-Banjari
Banjarmasin, 1130077601
Email : sitisyahrinawati@gmail.com

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : 1) Untuk mengetahui


implementasi budaya organisasi di PT. Telkom Akses Banjarmasin. Dan 2) Untuk
mengetahui tingkat kinerja karyawan di PT. Telkom Akses Banjarmasin.
Data yang diperoleh dari penelitian lapangan dianalisis secara deskriptif
berdasarkan pada teori untuk menggambarkan suatu hasil penelitian. Namun, hasil
gambaran tersebut tidak digunakan untuk membuat kesimpulan yang lebih umum,
meneliti tentang analisis budaya organisasi untuk meningkatkan kinerja karyawan
pada PT. Telkom Akses Banjarmasin
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa: 1) PT. Telkom Akses
Banjarmasin harus dapat mempertahankan budaya organisasinya. sehingga
kedepannya, penerapan budaya organisasi lebih ditingkatkan lagi agar benar-benar
meresap dan karyawan mau memahami arti dari budaya organisasi yang ada didalam
perusahaan untuk mencapai Tujuan perusahaan
Kata Kunci : Budaya Organisasi, Kinerja Karyawan, PT. Telkom Akses
Banjarmasin

ABSTRACT

This study aims to determine: 1) To determine the implementation of organizational


culture in PT. Telkom Access Banjarmasin. And 2) To determine the level of
employee performance at PT. Telkom Access Banjarmasin.The data obtained from
the field research are descriptive based on the theory to describe a research result.
However, the results of the description are not used to make more general
conclusions, examining the analysis of organizational culture to improve employee
performance at PT. Telkom Access Banjarmasin
The results of this study indicate that: 1) PT. Telkom Access Banjarmasin must be
able to maintain its organizational culture. In the future, the application of
organizational culture will be further improved so that it is truly pervasive and
employees understand the meaning of organizational culture that exists within the
company to achieve company goals.
Keywords: Organizational Culture, Employee Performance, PT. Telkom Access
Banjarmasin
2

PENDAHULUAN Tranformasi fundamental ini


Berdasarkan studi ekstensif membutuhkan HCD yang dapat
dari Roller dan Waverman, di memastikan bahwa karyawan
ketahui bahwa setelah mencapai memiliki kompetensi yang di
tingkat teledensitas tertentu misalnya butuhkan sebagai dampak dari
40%, investasi dalam infrastruktur perubahan HCD saja tidak dapat
telekomunikasi akan memiliki menjamin kesiapan kompetensi yang
dampak yang lebih besar terhadap di butuhkan diperlukan dukungan
pertumbuhan ekonomi per dolar sistem terkait yang juga harus segera
investasi di bandingkan investasi di sejajarkan dengan perubahan
infrastruktur lainnya. termasuk direktori kompetensi dan
Telkom merupakan satu- manual pekerjaan yang jelas karena
satunya perusahaan telekomunikasi keduanya sangat terkait erat pada
Indonesia yang masuk dalam daftar pengelolaan pengembangan
Forbes Global 2000. Perusahaan kompetensi. Hal tersebut sejalan
lainnya kebanyakan bergerak di dengan pencapaian nilai-nilai dasar
sektor jasa perbankan, komoditas, perusahaan :
konstruksi dan perusahaan energi 1. Komitmen jangka panjang
(gas). Telkom akan menjadikan (Commitment to long term)
strategi strenghthen the core and Melakukan sesuatu tidak hanya
grow new wave sebagai acuan dalam untuk keuntungan saat ini saja tetapi
menjaga kesinambungan dan juga untuk masa mendatang. PT.
meningkatkan performansi bisnis Telkom Akses Banjarmasin dalam
Telkom ke depan, Upaya untuk usaha pencapaian portofolio bisnis
mempertahankan keunggulan TIME memiliki program kerja yang
Telkom di seluruh produk dan di namakan INSYNC 2014.
layanan pada akhirnya berhasil Karyawan PT. Telkom Akses
meningkatkan performansi Banjarmasin bertindak secara
persaingan usaha yang semakin kompetitif secara berkelanjutan
ketat. dalam jangka panjang untuk
Budaya merupakan sesuatu mensinergikan portofolio bisnis
yang sangat penting bagi perusahaan, TIME dan mewujudkan Telkom
termasuk dalam rangkaian menjadi pemenang dalam
membentuk transformasi baru yang penyelenggaraan TIME di pasar
di alami oleh Telkom. Transformasi regional.
terakhir sekaligus yang di sebut 2. Prioritas terhadap Pelanggan
dengan NEW TELKOM Indonesia (Customer first)
adalah transformasi dalam bisnis, Selalu mengutamakan pelanggan
transformasi infrastruktur, terlebih dahulu baik untuk pelanggan
transformasi sistem, model operasi internal maupun eksternal. PT.
dan transformasi sumber daya Telkom Akses Banjarmasin berusaha
manusia. Transformasi tersebut memahami kebutuhan pelanggan
resmi di luncurkan kepada pihak dengan baik dalam hal access
eksternal bersamaan dengan New network serta mengerjakan apa yang
Corporate Identity Telkom pada di butuhkan oleh pelanggan dengan
tanggal 23 Oktober 2009. tepat waktu.
3

3. Perhatian terhadap penghargaan dengan karyawan karyawan unit


(Caring meritocracy) divisi lain /pelajar magang tentang
Memberikan pembinaan melalui fasilitas PT. Telkom Akses
rewards dan consequences yang Banjarmasin dan membuat konsep
sesuai dengan kinerja dan perilaku fasilitas dalam bentuk rancangan
karyawan. PT. Telkom Akses gambar untuk di implementasikan
Banjarmasin berusaha memberikan membagi sumber daya unit lain
pembinaan kepada karyawannya ketika divisi access logistik
untuk mengembangkan diri agar kekurangan tenaga kerja karena ada
bersikap kompeten dan memiliki salah satu karyawan tersebut sedang
motivasi tinggi melalui pelatihan- cuti.
pelatihan yang di adakan oleh Budaya baru Telkom tersebut
Telkom dan memberikan biasa di sebut Telkom 5C.
penghargaan berupa kenaikan gaji, Perusahaan kemudian melakukan
uang bonus, promosi jabatan kepada perubahan direktori kompetensi
karyawan yang memiliki kinerja baik termasuk kompetensi kemampuan
selama mereka bekerja dan dan jenis pengetahuan sejalan
memberikan mutasi kepada dengan transformasi perusahaan
karyawannya yang memiliki kinerja menuju bisnis TIME. PT. Telkom
kurang baik selama mereka bekerja. Akses Banjarmasin mengembangkan
4. Penciptaan kemitraan yang suatu metode “field dan forum” yang
saling menguntungkan (Co- menyeimbangkan antara teori dan
creation of win-win partnership) praktek di lapangan dengan
Memperlakukan mitra bisnis kurikulum berbasis 3 lens
sebagai rekanan yang setara. PT. framework. Konsep 3 lens
Telkom Akses Banjarmasin framework yang merupakan salah
membangun hubungan dengan mitra satu dari modul lean operation
baik. Dalam pekerjaan access methodology terdiri dari operating
network PT. Telkom Akses sistem, management infrastructure
Banjarmasin memiliki perangkat- dan mindset and behaviours yang
perangkat yang di butuhkan merupakan basis model operasi
konsumen dan mitra mengerjakan untuk mendorong capability building
pekerjaan yang di berikan Telkom. dan mengubah pandangan dan
Kemudian mitra mendapat hasil perilaku para teknisi lapangan
balas jasa sesuai dengan tingkat dengan menerapkan prinsip “Go and
pekerjaan yang di berikan See”. Prinsip “Go and See”
5. Kolaborasi inovasi merupakan kombinasi dari field
(Collaborative innovation) work, on the job coaching dan forum
Menghilangkan internal silos di learning untuk menyeimbangkan
dalam Telkom dan Telkom Group antara teori dan praktek di lapangan.
serta terbuka terhadap ide-ide dari PT. Telkom Akses
manapun sebelumnya. PT. Telkom Banjarmasin memiliki target kerja
Akses Banjarmasin menuntut untuk mencapai portofolio bisnis
karyawannya agar selalu terbuka TIME. Target kerja ini di kenal
terhadap ide-ide yang berasal dari dengan Indonesia Synchronized 2014
luar maupun dalam, misalnya diskusi (INSYNC 2014). Target kerja ini
4

bertujuan agar infrastruktur access atas resiko pekerjaan yang di ambil


broadband yang menjangkau seluruh serta menetapakan target yang tinggi
pelanggan Telkom dapat memiliki untuk mensinergikan portofolio
bandwith dengan kecepatan antara 1- bisnis Telkom. Setiap karyawan
100 Mbps dan mayoritas kecepatan memiliki nilai-nilai budaya yang
4-20 Mbps dengan menggunakan terdapat pada diri karyawan tersebut,
infrastruktur fiber optik. dengan kata lain nilai kepribadian.
Berdasarkan pengamatan Begitu juga dengan perusahaan yang
peneliti selama kurang lebih satu merupakan tempat setiap karyawan
bulan, budaya organisasi Telkom 5 C dalam menjalankan proses bisnis
masih kurang di pahami oleh perusahaan untuk mencapai tujuan
sebagian besar karyawan PT. Telkom perusahaan yang di inginkan.
Akses Banjarmasin sehingga dapat Perusahaan memiliki budaya
menimbulkan penurunan kinerja. yang di sebut budaya perusahaan,
misalnya Pertama, ketika beberapa budaya perusahaan tersebut yang
karyawan suatu divisi di berikan mempengaruhi karyawan dalam
pekerjaan oleh atasan untuk sikap dan perilaku di dalam
memasukkan data ke dalam sebuah perusahaan untuk mencerminkan
aplikasi, mereka kurang paham perusahaannya tersebut. Terdapat
memasukkan data ke dalam sebuah kesepakatan luas bahwa budaya
aplikasi tersebut, sehingga untuk organisasi merujuk kepada suatu
memasukkan data mereka meminta sistem pengertian bersama yang di
bantuan kepada divisi lain, sehingga pegang oleh anggota-anggota suatu
mereka telat mengumpulkan organisasi yang membedakan
pekerjaan sesuai dengan waktu yang organisasi tersebut dengan organisasi
di berikan atasan. Seharusnya peran lainnya.
atasan memberikan pembinaan Sistem makna bersama ini,
terhadap karyawannya melalui yang di kemukakan oleh Robbins &
pelatihan-pelatihan secara Judge (2018:256) “sekumpulan
menyeluruh untuk membangun sikap karakterisitik kunci yang di junjung
kompeten, sehingga dalam tinggi oleh organisasi”. Budaya
menyelesaikan pekerjaan mereka organisasi juga merupakan planning
mampu bersaing bersama-sama perusahaan dalam pencapaian tujuan
untuk memenuhi tujuan perusahaan. perusahaan. Budaya organisasi akan
Kedua, ada beberapa menentukan berbagai faktor
karyawan suatu divisi lebih khususnya kinerja karyawan.
cenderung mementingkan hasil kerja Kinerja adalah hasil dari
daripada proses kerja ketika hasil suatu proses yang mengacu dan
pekerjaan tersebut di serahkan diukur selama periode waktu tertentu
kepada atasan. Atasan berdasarkan ketentuan atau
mengembalikan pekerjaan kepada kesepakatan yang telah ditetapkan
karyawan tersebut untuk di analisis sebelumnya. Menurut Sutrisno
kembali karena hasil pekerjaannya (2016:172) “Kinerja adalah hasil
belum sesuai yang di harapkan kerja karyawan dilihat dari aspek
perusahaan. Seharusnya karyawan kualitas, kuantitas, waktu kerja, dan
tersebut memiliki tanggung jawab kerja sama untuk mencapai tujuan
5

yang telah ditetapkan oleh METODE PENELITIAN


organisasi”. 1. Jenis Penelitian
PT. Telkom Akses Penelitian ini merupakan
Banjarmasin merupakan divisi baru penelitian survei yang
yang di bentuk oleh Telkom pasca dimaksudkan untuk memberikan
transformasi organisasi. Fungsinya penjelasan atau di sebut sebagai
mengelola operasi secara efektif dan explanatory research atau
memelihara ruang lingkup operasi confirmatory research. Penelitian
layanan jaringan akses di wilayah survei merupakan penelitian yang
regional Banjarmasin, sehingga mengambil sampel dan satu
dapat di pastikan bahwa dukungan populasi. Penelitian eksplanotori
kesiapan operasi dan kualitas adalah penelitian yang berusaha
jaringan akses untuk menjelaskan hubungan kasual
penyelenggaraan layanan bisnis antara variabel-variabel penelitian
TIME di wilayah PT. Telkom Akses yang telah di rumuskan.
Banjarmasin dapat berfungsi secara 2. Waktu dan Tempat Penelitian
memadai. Waktu penelitian
Dalam mendukung dilakukan pada bulan Maret 2021
operasional jaringan akses di dukung sampai dengan Juni 2021 dan
pula fungsi logistik dan general tempat penelitian ini dilakukan di
support yang meliputi : perencanaan PT. Telkom Akses Banjarmasin
logistik, pengelolaan proses yang beralamat di Jl. P. Samudera
pengadaan (procurement), No. 92, Kertak Baru Ilir, Kec.
administrasi, legal and compliance, Banjarmasin Tengah, Kota
pengelolaan asset jaringan akses dan Banjarmasin, Kalimantan Selatan
sarana pendukung lainnya dalam 70111.
penyelenggaraan operasional yang 3. Subjek dan Objek Penelitian
baik. Pentingnya pihak manajemen 1) Subjek Ppenelitian
telekomunikasi untuk mengetahui Subjek dalam penelitian ini
tingkat budaya organisasi yang telah Subjek dalam penelitian ini
di rasakan oleh karyawan, serta adalah Budaya Organisasi
sebagai bahan analisis yang dapat untuk Meningkatkan Kinerja
memberikan wawasan pemikiran dan Karyawan pada PT. Telkom
pertimbangan bagi pihak manajer Akses Banjarmasin
telekomunikasi dalam membuat 2) Objek Penelitian
suatu keputusan manajerial yang Objek yang diteliti dalam
tepat sasaran dan berdaya guna. penelitian ini adalah PT.
Maka, penulis tertarik Telkom Akses Banjarmasin
mengangkat masalah ini.Adapun 4. Teknik Pengumpulan Data
judul penelitian yang di ajukan 1) Observasi yaitu dengan
adalah “Analisis Budaya Organisasi mengadakan pengamatan
untuk Meningkatkan Kinerja langsung kelapangan.
Karyawan pada PT. Telkom Akses 2) Wawancara, penulis
Banjarmasin”. mengadakan tanya jawab
dengan pihak perusahaan atau
karyawan yang mewakili
6

kemudian dihimpun menjadi aplikasi mereka kurang paham


data yang diperlukan dalam memasukkan data ke dalam sebuah
menyusun skripsi ini. aplikasi tersebut, sehingga untuk
5. Teknik Analisis Data memasukkan data mereka meminta
Analisis data yang bantuan kepada divisi lain, sehingga
digunakan adalah dengan mereka telat mengumpulkan
berpedoman pada data yang pekerjaan sesuai dengan waktu yang
diperoleh dari penelitian, yang di berikan atasan. Seharusnya peran
terlebih dahulu diseleksi, atasan memberikan pembinaan
dipelajari kemudian diolah dalam terhadap karyawannya melalui
bentuk kalimat dan secara pelatihan-pelatihan secara
deskriptif yaitu semua kegiatan menyeluruh untuk membangun sikap
yang terjadi kemudian disusun kompeten, sehingga dalam
secara otomatis dengan menyelesaikan pekerjaan mereka
menggambarkan kegiatan- mampu bersaing bersama-sama
kegiatan yang berlangsung pada untuk memenuhi tujuan perusahaan.
saat ini Tingkat Kinerja Karyawan di PT.
Telkom Akses Banjarmasin
HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan wawancara
Implementasi Budaya dengan manager HRD PT. Telkom
Organisasi di PT. Telkom Akses Banjarmasin, dalam kurun
Akses Banjarmasin waktu tiga tahun terakhir ini terdapat
PT. Telkom Akes masalah dalam manajemen PT.
Banjarmasin memiliki target kerja Telkom Akses Banjarmasin, yaitu
untuk mencapai portofolio bisnis adanya penurunan kinerja pada
TIME. Target kerja ini di kenal karyawan. Hal tersebut diduga terjadi
dengan Indonesia Synchronized 2014 karena kurangnya pengetahuan
(INSYNC 2014). Target kerja ini karyawan terhadap tugas dan
bertujuan agar infrastruktur access kewajibannya masing-masing.
broadband yang menjangkau seluruh Pernyataan dari manager
pelanggan Telkom dapat memiliki HRD PT. Telkom Akses
bandwith dengan kecepatan antara 1- Banjarmasin, tersebut didasarkan
100 Mbps dan mayoritas kecepatan pada kecenderungan menurunnya
4-20 Mbps dengan menggunakan tingkat penilaian kinerja PT. Telkom
infrastruktur fiber optik. Akses Banjarmasin. Menurut kepala
Berdasarkan pengamatan HRD penurunan itu terjadi akibat
peneliti selama kurang lebih satu mulai menurunnya pengetahuan yang
bulan, budaya organisasi Telkom 5 C sulit berkembang. PT. Telkom sudah
masih kurang di pahami oleh mencoba berbagai palatihan dan
sebagian besar karyawan PT. Telkom pendidikan agar dapat terus
Akes Banjarmasin sehingga dapat meningkatkan kinerja karyawan.
menimbulkan penurunan kinerja. Pembahasan
misalnya, Pertama ketika beberapa Bagaimana Implementasi Budaya
karyawan suatu divisi di berikan Organisasi di PT. Telkom Akses
pekerjaan oleh atasan untuk Banjarmasin
memasukkan data ke dalam sebuah
7

Dari hasil temuan peneliti Kemudian, karakteristik yang


di lapangan terdapat beberapa ketiga adalah adanya kerja sama tim.
karakteristik budaya organisasi yang Dalam kerja sama tim, koordinasi
ada di PT. Telkom Akses yang baik di butuhkan guna
Banjarmasin, karakter tersebut memperlancar pekerjaan di
diantaranya sebagai berikut: perusahaan bahwa pekerjaan yang
Pertama adalah adanya hal dilakukan di perusahaan dikerjakan
yang bersifat kreatif dan inovatif dari berdasarkan tim. Temuan lainnya di
karyawan PT. Telkom Akses lapangan adalah berupa pekerjaan
Banjarmasin. PT. Telkom Akses yang dilakukan secara individual.
Banjarmasin sebagai perusahaan Karakteristik keempat yang
telekomunikasi dalam prosesnya ditemukan adalah orientasi target.
memelurkan inovasi-inovasi yang Mengenai orientasi hasil menurut
kreatif agar membedakan dengan adalah setiap karyawan di haruskan
perusahaan lainnya. Inovasi yang mengerjakan pekerjaan sesuai
muncul pada perusahaan berdasarkan dengan target yang telah di
dari hasil kerja karyawan yang di rencanakan. Setiap divisi yang ada di
bebaskan untuk melakukan inovasi PT. Telkom Akses Banjarmasin
oleh perusahaan. memiliki target pekerjaannya
Karakteristik kedua ialah masing-masing. Setiap karyawan
sudah bukan rahasia umum apabila dalam bekerja memiliki target atau
sebuah perusahaan dengan karyawan tujuan yang berbeda. Meskipun
yang memiliki rasa berbeda-beda, target yang telah di
kebersamaan/kekeluargaan yang kuat tentukan oleh perusahaan haruslah
maka segala proses pekerjaan yang tercapai. Dalam mencapainya target
dilakukan di perusahaan akan dirasa yang telah ditetapkan perusahaan,
lebih mudah. Hal tersebut di temui di suasana di lingkungan kerja menjadi
PT. Telkom Akses Banjarmasin, hal yang mendukung agar karyawan
setiap karyawan khususnya dapat menyelesaikan targetnya.
mengungkapkan bahwa rasa Karakteristik kelima yang
kebersamaan dan kekeluargaan di ditemukan adalah adanya
perusahaan cukup kuat. Rasa komunikasi yang baik. Dalam sebuah
kekeluargaan dan kebersamaan juga perusahaan komunikasi merupakan
dibangun dengan cara rutinnya hal yang penting dilakukan baik
melakukan kegiatan dalam seputar penunjang pekerjaan ataupun
memperingati hari-hari besar: Kalau berkaitan dengan hal lain di luar
ada hari-hari besar seperti ulang pekerjaan. Pola komunikasi antar
tahun, hari kartini, atau yang lainnya divisi yang sudah di terapkan di
kita sering mengadakan acara. perusahaan PT. Telkom Akses
Rutinnya melakukan kegiatan yang Banjarmasin yang telah di temukan
dilakukan bersama-sama oleh oleh peneliti dirasa sudah cukup
seluruh karyawan di PT. Telkom baik, hal tersebut berdasarkan yang
Akses Banjarmasin secara disadari disampaikan oleh beberapa
ataupun tidak menumbuhkan rasa karyawan. Seperti misalnya sering
kebersamaan dan kekeluargaan yang meeting, menanyakan apa saja
kuat. minggu ini yang belum dilakukann
8

buat pekerjaan selanjutnya. bagaimana cara mencapainya. Hal ini


Kemudian mengenai pola akan membuat bawahan merasa
komunikasi, di perusahaan adalah diberdayakan dan dibantu untuk
setiap saat selalu berkoordinasi antar tumbuh. Selain itu, pemimpin juga
divisi dan mepunyai pola komunikasi sebaiknya memberikan reward
yang bagus. Kemudian peneliti sebagai sebuah bentuk pengakuan
menjabarkan mengenai komunikasi dan apresiasi kepada kinerja
di perusahaan sebagai berikut: Untuk karyawan yang berhasil mencapai
komunikasi, ada morning briefing target.
kemudian ada meeting mingguan
untuk bisnis dan non bisnis dan PENUTUP
meeting meeting di setiap divisi Kesimpulan
Bagaimana Tingkat Kinerja 1. Implementasi budaya organisasi
Karyawan di PT. Telkom Akses di PT. Telkom Akses Banjarmasin
Banjarmasin adalah budaya organisasi Telkom
Dalam mengelola sebuah tim, 5 C masih kurang di pahami oleh
dibutuhkan peran seorang pemimpin sebagian besar karyawan PT.
yang baik dalam hal manajemen Telkom Akes Banjarmasin
sumber daya manusia. Manajemen sehingga dapat menimbulkan
memiliki makna yang berbeda penurunan kinerja. misalnya
dengan leadership. Manajemen Pertama, ketika beberapa
adalah tentang mengatasi karyawan suatu divisi di berikan
kompleksitas ia menghadirkan pekerjaan oleh atasan untuk
keteraturan dan kepastian terhadap memasukkan data ke dalam
sebuah situasi. Namun itu saja tidak sebuah aplikasi, mereka kurang
cukup. Untuk berhasil perusahaan paham memasukkan data ke
harus mampu beradaptasi dengan dalam sebuah aplikasi tersebut,
perubahan. Maka kepemimpinan sehingga untuk memasukkan data
adalah tentang belajar bagaimana mereka meminta bantuan kepada
menghadapi perubahan yang cepat divisi lain, sehingga mereka telat
Di PT. Telkom Akses mengumpulkan pekerjaan sesuai
Banjarmasin setiap divisi dengan waktu yang di berikan
mempunyai yang namanya team atasan.
leadership, Dalam sebuah 2. Tingkat kinerja karyawan di PT.
kepemimpinan tim atau team Telkom Akses Banjarmasin
leadership pemimpin harus mampu adalah mengembangkan
menciptakan sebuah visi ke depan, kemampuan karyawan sesuai
menyatukan timnya ke dalam satu dengan tuntutan pekerjaan yang
visi yang sama dan memotivasi serta berlaku di Telkom.
menginspirasi mereka agar dapat Mengembangkan kemampuan
mencapai visi perusahaan. Pemimpin peran karyawan, di mana
harus menjaga agar tim bergerak ke fokusnya dititik beratkan pada
arah yang benar. Bawahan akan pengembangan kualitas pribadi.
merasa menjadi bagian dari tim jika Kualitas pribadi pun pada
ia memahami visi perusahaan dan gilirannya didefinisikan dan atau
diikut sertakan untuk memutuskan dipilih berdasarkan kategori peran
9

tertentu. Memilah sekaligus kesempatan untuk melanjutkan


mengembangkan budaya yang studi, dan sebagainya.
berfokus pada penguatan nilai DAFTAR ISI
perusahaan dan internalisasi. AA. Anwar Prabu Mangkunegara,
Kedua hal tersebut kemudian (2013), Manajemen Sumber
menjadi basis dan dasar bagi Daya Manusia Perusahaan,
pembentukan budaya karyawan di bandung : Remaja
PT. Telkom Akses. Sama seperti Rosdakarya.
kebanyakan perusahaan lainnya. Asang, Sulaiman. (2012).
Telkom Akses juga sering kali Membangun Sumber Daya
mengadakan pendidikan dan Manusia
pelatihan berkala yang berfokus Berkualitas:Perspektif
pada pengembangan serta Organisasi Publik. Surabaya:
perubahan kompetensi. Pelatihan Brilian Internasional.
dan pendidikan berkala diadakan Darmawan, Made Wahyu. (2013).
dan biasanya terkait secara tidak Jurnal Analisis Faktor –
langsung maupun langsung faktor yang Mempengaruhi
terhadap strategi operasional dan Budaya Kerja Pegawai
bisnis. (hal.321). Diakses pada
Saran tanggal 3 Maret 2021.
1. Hendaknya metode kerja yang Hasibuan, Malayu S.P., (2011).
dilakukan berdasarkan kebiasan- Manajemen Sumber Daya
kebiasan yang telah membudaya Manusia. Jakarta : Bumi
yang di pahami dan di aplikasikan Aksara.
selama ini berdasarkan Hasibuan, Malayu S.P. (2017).
kemampuan masing-masing Manajemen Sumber Daya
pegawai sehingga meningkatkan Manusia, Cetakan 9. Jakarta:
kinerja pegawai. PT. Bumi Aksara.
2. Sistem pemberian motivasi Hamidah, Dwi, (2013). Karakteristik
terhadap karyawan dalam Budaya Organisasi Unggul
meningkatkan kinerjanya pada Sebagai Upaya
PT. Telkom Akses Banjarmasin Meningkatkan Kinerja
dengan menerapkan reward Perusahaan “Studi Kasus
kepada karyawan yang berprestasi PDAM Kota Surakarta”.
baik secara langsung maupun Surakarta : Universitas
tidak langsung. Reward dalam Muhammadiyah.
bentuk langsung diantaranya H. Jaja Jahari dan M. Sobry Sutikno.
pihak PT. Telkom Akses (2018). Manajemen Sumber
Banjarmasin memberikan insentif Daya Manusia. Bandung:
yang sifatnya tidak mengikat, Prospect.
sedangkan reward tidak langsung Jurman, (2014). Budaya Organisasi
pihak PT. Telkom Akses Dalam Meningkatkan Kinerja
Banjarmasin memberikan Guru Pada SMA Negeri 1
kesempatan mengikuti pelatihan Simeulue Timur. Banda Aceh
(workshop), promosi jabatan, : Universitas Syiah Kuala
Banda Aceh.
10

Juriko Abdussamad, (2020). Analisis Siagian, (2013), Manajemen Sumber


Budaya Organisasi Dalam Daya Manusia, Jakarta :
Meningkatkan Kinerja Pada Bumi Aksara.
Dinas Pendidikan Pemuda Sugiyono. (2019). Metode Penelitian
dan Olahraga Provinsi Administrasi. Bandung:
Gorontalo. Gorontalo. Alfabeta.
Mondy, R. Wayne. (2011). Human Susandi Priharyanto, (2012). Analisis
Resource Management, Pengaruh Budaya Organisasi
Eleventh Edition. New Dan Motivasi Terhadap
Jersey: Prentice Hall. Kinerja Karyawan (Studi
Mckenna, Eugene. (2016). Pada PT. Telekomunikasi
Manajemen Sumber Daya Indonesia Tbk, Regional IV
Manusia, Edisi Kedua. Terj. Jawa Tengah – Daerah
Toto Budi Susanto. Istimewa Yogyakarta).
Yogyakarta: Penerbit ANDI. Semarang : Universitas
Nawawi, Hadari. (2016). Evaluasi Dipenegoro.
dan Manajemen Kinerja di Sweeney, Paul D. & McFarlin, Dean
Lingkungan Perusahaan dan B. (2012). Organizational
Industri. Yogyakarta: Gadjah Behavior: Solution for
Mada University Press. Management. McGraw-Hill,
Nimran, Umar. (2019). Perilaku International Edition
Organisasi. Surabaya: Citra Veithzal, R. (2013). Kepemimpinan
Media. dan Perilaku Organisasi.
Nurhayati, Dina. (2018). Manajemen Jakarta: Grafindo Persada.
Sumber Daya Manusia: Wibowo. (2016). Manajemen
Dasar dan Kunci Perubahan. Jakarta: PT. Raja
Keberhasilan. Jakarta: Haji Grafindo Persada.
Masagung.
Paganda, Binsar, (2014). Analisis
Pengaruh Budaya Organisasi
Dan Kepemimpinan
Terhadap Kinerja Dengan
Motivasi Sebagai Variabel
Intervening (Studi Pada
Karyawan PT Suri Tani
Pemuka). Semarang :
Universitas Diponegoro.
Pasolong, Harbani. (2017). Teori
Administrasi Publik.
Bandung: Alfabeta.
Robbins, Stephen P. (2012). Prinsip-
Prinsip Perilaku Organisasi.
Terjemahan Dewi Sartika
Halida. Jakarta: Erlangga
Ruky A. (2011). Sistem Manajemen
Kinerja. Jakarta: Gramedia.

Anda mungkin juga menyukai