Anda di halaman 1dari 48

Laporan Kegiatan Magang PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk.

Marketing Regional V

BAB I GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

A.

Visi dan Misi PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk. (TELKOM) a. Visi Menjadi perusahaan yang unggul dalam penyelenggaraan

Telecomunication, Information, Media, Edutainment (TIME) di kawasan regional. b. Misi 1. Menyediakan layanan TIME yang berkualitas tinggi dengan harga yang kompetitif 2. Menjaga model pengelolaan korporasi terbaik di Indonesia.

B.

Penjelasan singkat PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk. (TELKOM) Gambar 1.1. Logo Perusahaan

Sumber: http://www.telkom.co.id Pendirian : 23 Oktober 1856 (diluncurkan kembali tanggal 23 Oktober 2009 sebagai New TELKOM) Pilar Bisnis : Fixed Phone (TELKOM Phone), Mobile Phone (TELKOMSEL), Network and Interconnection

(TELKOM Intercarier), Data and Internet, Fixed Wireless Access (TELKOMFlexi) Produk :Telepon Tetap, Seluler, Aplikasi, Content dan Datacom, Properti dan Konstruksi Unit Bisnis : Divisi, Centre, Yayasan dan Anak Perusahaan

Laporan Kegiatan Magang PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. Marketing Regional V

Kepemilikan

: Per 31 Desember 2010 Pemerintah Indonesia 52,47%, Publik 47,53%

C.

Tugas

Pokok

dan

Fungsi

unit

Marketing

Regional

PT.

Telekomunikasi Indonesia, Tbk. (TELKOM) Tugas pokok unit Marketing Regional V adalah menjalankan programprogram promosi baik itu program dari corporate (nasional) maupun regional (area) agar terlaksana dengan semestinya dan sesuai dengan anggaran beban iklan dan beban promosi yang sudah dicanangkan sebelumnya. Fungsi unit Marketing Regional V tidak mengarah kepada penjualan seperti bagian marketing pada umumnya, namun lebih kepada marketing communication dan bagaimana caranya suatu produk perusahaan maupun program promosinya dapat dikenal oleh pasar. Gambar 1.2. Struktur Organisasi Unit Marketing Regional V PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk. (TELKOM), Surabaya
Manager Marketing Regional V

Assistant Manager Promotion

Asisstant Manager Pricing

Assistant Manager Marketing Intelligent

Off-2 Promotion & Community Program

Off-2 Bundling & Discount Program

Off-2 Market & Competitor Intelligent Off-2 Costumer Profiling & Need Analysis Off-3 Marketing Intelligent Support

Off-2 Event Management

Off-2 Bundling & Discount Management

Off-3 Promotion Support

Off-3 Pricing Support

Sumber: Hasil olah data penulis dari data DJM pada portal.telkom.co.id

Laporan Kegiatan Magang PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. Marketing Regional V

D.

Aspek Manajemen 1. Aspek Produksi TELKOM Speedy adalah produk dari TELKOM Indonesia berupa layanan akses Internet menggunakan teknologi ADSL, yang

menghantarkan sinyal digital berkecepatan tinggi melalui jaringan teleponi secara optimal bagi keperluan konsumsi konten Internet, dengan kecepatan data dari 384 kb/s hingga 3 Mb/s. Produk TELKOM Speedy yang ditawarkan antara lain Paket Socialia (384 kb/s), Paket Load (512 kb/s), Paket Familia (1 Mb/s), Paket Excecutive (2 Mb/s), Paket Biz (3 Mb/s). Dengan kapasitas produksi yang dimiliki oleh Regional V sebesar 188.765 per Juni 2011 baru terisi sebanyak 101.157 pelanggan. 2. Aspek Keuangan Tanggung jawab Marketing Regional V hanya sebagai marketing communication yaitu sebatas bagaimana promosi-promosi yang

dikeluarkan oleh pihak TELKOM dapat terlaksana dengan baik, tidak ada target khusus yang harus dicapai. Oleh karena itu penulis meninjau aspek keuangan dari anggarannya. Dalam I semester tahun 2011 ini Marketing Regional V diberikan mandat dari Marketing TELKOM pusat (corporate) sebesar Rp. 2.550.000.000,- untuk anggaran beban iklan dan beban promosi Regional V, Surabaya. Berdasarkan kebijakan

perusahaan, data keuangan penjualan tidak diperkenankan untuk ditulis dalam laporan ini karena merupakan data internal perusahaan. 3. Aspek Pemasaran Marketing adalah hal penting dalam memperkenalkan suatu produk kepada customer. Dalam proses dan pelaksanaan program promosi unit Marketing Regional V mengambil peran penting TELKOM melakukan marketing dengan cara melakukan riset pasar melalui tim pemasarannya.

Laporan Kegiatan Magang PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. Marketing Regional V

Hasil dari riset dieksekusi melalui pemilihanpemilihan marketing tools yang sesuai. Program marketing yang sedang dijadikan andalan TELKOM untuk meningkatkan sales adalah dengan menerapkan program bundling yaitu strategi marketing dengan menawarkan beberapa produk yang dijual menjadi satu produk kombinasi. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan pelanggan potensial dan mengurangi biaya iklan, marketing, dan biaya lainnya yang terkait delivery layanan. Contoh program bundling diantaranya Speedy Flash dan Speedy Home Monitoring. 4. Aspek Sumber Daya Manusia Pengelolaan SDM unit Marketing Regional V secara umum mengikuti kebijakan yang dirancang sesuai dengan perubahan konsep dari human resources menjadi human capital pada PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk. (TELKOM). Konsep human capital memanfaatkan bakat karyawan ke dalam aset perusahaan. Bakat karyawan tersebut antara lain berupa skill, knowledge, attitude, kecerdasan, pengalaman, kemampuan, kesesuaian, wewenang, pelatihan, pendidikan, kreativitas dan nilai tambah lainnya. Karena sifatnya yang dinamis mengikuti perkembangan jaman dan tuntutan pasar, pemasaran menuntut sebuah perusahaan untuk memiliki SDM yang fresh dan memiliki kreativitas tinggi. Seringkali ditambahkan program karyawan kontrak selama 6 bulan untuk memenuhi tuntutan tersebut. Sehingga Marketing Regional V yang sekarang memiliki 11 karyawan tetap dan 2 karyawan kontrak ini tidak memiliki struktur organisasional dan SDM baku karena selalu berubah-ubah dalam waktu yang cepat.

Laporan Kegiatan Magang PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. Marketing Regional V

BAB II AKTIVITAS DAN PENUGASAN MAGANG

A. Latar Belakang Magang Keberadaan mata kuliah magang sebagai proses aplikasi kemampuan sebagai mahasiswa Manajemen Bisnis Telekomunikasi dan Informatika merupakan satu hal yang diperlukan untuk kepentingan setiap individu mahasiswa dalam menghadapi dunia kerja yang sesungguhnya. Tuntutan dunia kerja yang semakin tinggi mengakibatkan kegiatan magang sangat penting bagi mahasiswa untuk berlatih dan beradaptasi dengan profesionalisme dunia kerja. Dalam kegiatan magang mahasiswa bukan hanya memiliki kesempatan untuk mengaplikasikan ilmu yang telah dipelajari. Melainkan, juga memiliki kesempatan untuk bisa mengikuti standar kerja profesional perusahaan tempat melakukan kegiatan magang tersebut. Kegiatan magang tentu tidak lepas dari orientasi kampus yang memang sengaja mengarahkan mahasiswanya pada dunia kerja. Melalui kegiatan magang, mahasiswa memperoleh kesempatan untuk mempelajari lebih detail mengenai seluk beluk dunia kerja profesional. Tujuannya selain untuk membentuk jiwa profesionalitas di dalam dirinya, aktivitas magang juga memiliki peranan penting dalam membentuk networking atau jaringan ke level yang lebih tinggi, yaitu level profesional.

B. Tujuan Magang 1. Tujuan Umum Tujuan umum dari pelakasanaan kuliah magang yang

diselenggarakan oleh Institut Manajemen TELKOM adalah sebagai berikut :

Laporan Kegiatan Magang PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. Marketing Regional V

a. Memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk memperoleh pengalaman kerja sekaligus mempraktikkan konsep/teori yang diperoleh selama berada di bangku perkuliahan. b. Sebagai wahana orientasi bagi mahasiswa untuk mempersiapkan diri dan menumbuhkan minat dan bakat dalam kaitannya dengan penyusunan tugas akhir/skripsi. 2. Tujuan Khusus Tujuan khusus dari pelakasanaan kuliah magang yang

diselenggarakan oleh Institut Manajemen Telkom adalah sebagai berikut : a. Memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk membangun networking untuk memperluas kesempatan kerja yang akan diraih di masa yang akan datang. b. Sebagai sarana pencarian masalah dan bahan penelitian skripsi bagi mahasiswa.

C. Manfaat Magang 1. Bagi Mahasiswa Kegiatan kuliah mgang ini diharapkan dapat menambah kemampuan dan wawasan praktis mahasiswa, sehingga pada gilirannya akan menghasilkan kualitas lulusan yang makin mendekati tuntutan pasar kerja. 2. Bagi Lembaga Pendidikan ( IM Telkom ) Secara kelembagaan, melalui pelaksanaan kuliah magang diharapkan sebagai landasan untuk branding kualitas mahasiswa sebagai calon

lulusan IM Telkom, makin terbinanya jalinan komunikasi yang baik dan saling menguntungkan antara IM Telkom dengan masyarakat luas, khususnya dengan perusahaan dan industri telekomunikasi dan

informatika maupun instansi pemerintah. 3. Bagi Perusahaan (Tempat magang) Bagi perusahaan, kegiatan magang diharapkan menjadi suatu starting point yang bagus untuk menilai kinerja para mahasiswa peserta

Laporan Kegiatan Magang PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. Marketing Regional V

magang untuk kemudian dijadikan bahan pertimbangan untuk ditarik menjadi karyawan ketika mahasiswa tersebut telah lulus dari IM Telkom untuk mengisi posisi/jabatan yang kosong apabila mahasiswa tersebut memenuhi standar kualitas yang diinginkan oleh perusahaan.

D. Ruang Lingkup Magang Kegiatan magang ini dilaksanakan dari tanggal 11 Juli 2011 sampai dengan 26 Agustus 2011, sesuai dengan periode pelaksanaan kuliah magang yang dipersyaratkan dalam pedoman kuliah magang Institut Manajemen Telkom yaitu minimal 30 hari kerja. Penulis melakukan kegiatan magang pada unit Marketing Regional V pada PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk. yang berlokasi di Jl. Ketintang No. 156, Surabaya. Pekerjaan utama penulis pada saat melaksanakan kuliah magang adalah menganalisis kompetitor TELKOM Speedy;

mengkomunikasian produk-produk yang telah diproduksi oleh perusahaan, khususnya produk TELKOM Speedy; dan melaksanakan kegiatan-kegiatan promosi baik itu program tunggal maupun ikut andil dalam event lain. Aktivitas magang kantor dilakukan setiap hari & jam kerja. jam kerja normal : senin-kamis 07.30-16.30, jumat 07.30-17.00

jam kerja bulan ramadhan : senin-jumat 08.00-16.00. Aktivitas magang lapangan dilakukan di tempat pelaksanaan event setiap hari sesuai jadwal jaga event. Untuk event The Great Speedy Sale: seninminggu (jadwal off diatur kantor) 13.00-19.00. Sedangkan untuk event Ramadhan Fair TELKOMSEL: jumat, 19 Agustus 2011 jam 09.00-16.00. Pembimbing perusahaan selama penulis menjalani kegiatan magang adalah Ibu Erviana, ST. MM. yang menjabat sebagai off-3 Marketing Intelligent Support di unit Marketing Regional V pada PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk. (TELKOM), Surabaya.

Laporan Kegiatan Magang PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. Marketing Regional V

E. Aktivitas Magang 1. Uraian Aktivitas Tabel 2.1 Uraian Aktivitas No 1 Tanggal Kegiatan 11-12 Juli 2011, 25-26 Juli 2011, 8-10 Agustus 2011. 2 13-18 Juli 2011, 23 Juli 2011, 27-31 Juli 2011, 1 Agustus 2011, 4-7 Agustus 2011. 3 25-26 Juli 2011, 11-12 Agustus 2011. Olah dan analisis data kuesioner minggu ke- I s.d IV serta evaluasi program promo The Great Speedy Sale 4 15-16 Agustus 2011, 18 Agustus 2011, 22 Agustus 2011. Searching data analisis SWOT dan 8Ps sebagai Speedy 4 16 Agustus 2011 Handling event program promosi Speedy Home Monitoring pada event Ramadhan 2011 di Fair Royal Marketing Mix FastNet TELKOM Uraian Singkat Kegiatan Input data survei perilaku pengguna internet & kuesioner program

promo The Great Speedy Sale Menjadi petugas Informasi program promo The Great Speedy Sale di Golden City Mall

kompetitor

TELKOMSEL Plaza, Surabaya 5 23-25 Agustus 2011

Membuat materi presentasi dan sosialisasi produk Speedy Home Monitoring ke Plasa Telkom.

Laporan Kegiatan Magang PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. Marketing Regional V

26 Agustus 2011

Briefing Speedy Home Monitoring, Delima dan One Day Kring dengan SPG

2. Deskripsi Aktivitas Selama penulis melaksanakan kegiatan magang, hampir seluruh kegiatannya bersifat kerja tim, bergabung dengan tim Co-op PT. TELKOM Tbk. 2011 membentuk satu kesatuan tim Co-op Marketing Regional V yang berkonsentrasi pada promosi produk TELKOM Speedy. Adapun rincian tugas unit Marketing Regional V adalah sebagai berikut: a. Input data survei perilaku pengguna Internet dan data kuesioner program promosi The Great Speedy Sale; Menginput data yang telah didapat dari kuesioner dengan responden yang dipilih secara acak untuk mengetahui kecenderungan perilaku para pengguna internet. Selain itu, penulis bertugas menginput data yang telah didapat dari kuesioner program promosi The Great Speedy Sale dengan responden yang dipilih secara acak di merchant terpilih (Matahari Departement Store) untuk mengetahui tingkat penyampaian informasi mengenai The Great Speedy Sale di merchant partner. b. Menjadi petugas Informasi program promo The Great Speedy Sale di Golden City Mall; Selama jam jadwal jaga promo (selama bulan Juli sampai

dengan 7 Agustus 2011), selain menjadi petugas informasi mengenai TELKOM Speedy dan program promo The Great Speedy Sale, penulis juga mengontrol jumlah voucher yang tersedia di kasir merchant Golden City Mall dan memastikan promotion tools (brosur dan poster) masih tersedia.

Laporan Kegiatan Magang PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. Marketing Regional V

c.

Olah dan analisis data kuesioner minggu ke- I s.d IV serta evaluasi program promo The Great Speedy Sale; Penulis mengolah data yang telah didapat dari kuesioner program promosi The Great Speedy Sale (GSS) dengan menggunakan

Microsoft Excel, dan kemudian setiap item pertanyaan setiap minggunya diolah menjadi pie chart, dan diagram batang untuk mempermudah penggunaan data informasi selanjutnya. Data kuesioner program promosi GSS yang telah diolah menjadi pie chart, dan diagram batang kemudian dianalisis per butir pertanyaan setiap minggu. Dan kemudian dibuat satu data informasi baru yakni gabungan diantara ketiga minggu sumber data (data minggu pertama tidak diperhitungkan karena masih dalam tahap persiapan), dan kemudian ketiga data tersebut dianalisis perbandingannya, terutama pada poin mengenai perkembangan pengetahuan responden terhadap program promo GSS. Hasil analisis tersebut dipresentasikan dalam team sharing. Kegiatan team sharing ini mengevaluasi kegiatan selama program promo GSS tersebut berlangsung untuk kemudian dijadikan bahan periksa untuk program promo selanjutnya. d. Searching data analisis SWOT dan 8Ps Marketing Mix FastNet sebagai kompetitor TELKOM Speedy; Data mengenai FastNet sebagai kompetitor TELKOM Speedy ini dikumpulkan, dijadikan organization profile, dan diberikan analisis Marketing Mix 8P dan analisis SWOT. Hasil analisis kemudian dipresentasikan dan diskusikan dengan pihak manager marketing intelligent. e. Handling event program promosi Speedy Home Monitoring pada event Ramadhan Fair TELKOMSEL 2011 di Royal Plaza, Surabaya; Pada tanggal 16 Agustus 2011 diadakan briefing untuk pengenalan dan pelatihan teknologi IP camera yang digunakan untuk

10

Laporan Kegiatan Magang PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. Marketing Regional V

program terkait bersama vendor Panasonic, sebagai mitra penyedia IP camera yang akan dijual pada promo bundling TELKOM Speedy Home Monitoring (SHM) pada event Ramadhan Fair TELKOMSEL di Royal Plaza. Produk SHM yang merupakan produk terbaru dari TELKOM Speedy mengambil momen mudik lebaran sebagai permulaan untuk memasarkan produknya, karena produk yang berfungsi sejenis dengan CCTV memberikan kenyamanan tersendiri bagi pelanggan yang pergi mudik lebaran ke kampung halamannya masing-masing. Tugas menjadi Supervisor diberikan kepada tim Co-op Marketing Regional V secara bergiliran untuk memberi pengalaman pada masing-masing individu tim tentang bagaimana menangani sebuah event. Termasuk didalamnya bertanggung jawab dengan kinerja SPG dan admin yang bertugas, serta memberikan pemahaman lebih terhadap pelanggan mengenai produk SHM ketika SPG dan admin kesulitan menghadapi pertanyaan-pertanyaan dari pelanggan. f. Membuat materi presentasi dan sosialisasi produk Speedy Home Monitoring ke Plasa Telkom.; Materi FAQ (Frequently Ask Question) yang dikeluarkan resmi dari perusahaan bersama nota dinas launching produk Speedy Home Monitoring, setelah dirapatkan oleh seluruh anggota unit Marketing Regional V kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa marketing agar lebih mudah dipahami oleh calon konsumen. Untuk mempermudah sosialisasi produk, maka penulis berinisiatif untuk membuat materi tersebut dalam bentuk Power Point. Karena kesibukan dari costumer care dari masing-masing Plasa Telkom yang harus melayani konsumen tujuh hari dalam seminggu, akhirnnya perusahaan mengeluarkan kebijakan bahwa sosialisasi mengenai produk baru tidak dilakukan secara terpusat, tetapi dilakukan secara point to point oleh Marketing Regional V kepada costumer care

11

Laporan Kegiatan Magang PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. Marketing Regional V

di seluruh Plasa Telkom area Surabaya (Plasa Telkom Rungkut, Plasa Telkom Manyar, dan Plasa Telkom Garuda JMP dilakukan pada tanggal 24 Agustus 2011; dan Plasa Telkom Tandes dilakukan pada tanggal 25 Agustus 2011), Sidoarjo (Plasa Telkom Sidoarjo dilakukan pada tanggal 25 Agustus 2011), dan sekitarnya. g. Briefing Speedy Home Monitoring, Delima dan One Day Kring dengan SPG. Briefing ini dilaksanakan oleh Penulis selaku penanggung jawab sosialisasi Speedy Home Monitoring ke Plasa Telkom Surabaya dan sekitarnya; serta rekan penulis di Tim Co-op TELKOM 2011, Fandi Endryas, selaku koordinator Supervisor event yang dianggap memiliki kapasitas pengetahuan lebih mengenai produk Speedy Home Monitoring untuk memberikan transfer pengetahuan mengenai produk kepada para calon SPG pada open table TELKOM di Stasiun Gubeng dan Stasiun Pasar Turi selama musim mudik idul fitri. Selain Speedy Home Monitoring, kami juga menjelaskan mengenai produk Delima (Delivery Money Access) yaitu produk terbaru telkom yang mengadaptasi sistem pengiriman uang Western Union yaitu pengiriman uang tanpa harus memiliki rekening bank, yang ditujukan kepada masyarakat menengah kebawah dengan system notifikasi digital berupa sms pada nomor ponsel pengirim dan penerima uang. Dibantu oleh ibu Erviana, kami juga menjelaskan mengenai produk One Day Kring yaitu program dari Divisi Acsess (DIVA) berupa pemasangan telpon satu hari kemudian telepon rumah tersebut langsung bisa digunakan oleh pelanggan yang bersangkutan.

3. Tujuan Aktivitas Keseluruhan dari kegiatan magang yang diuraikan oleh sebelumnya oleh penulis, secara keseluruhan sebenarnya memiliki tujuan untuk mengkomunikasikan produk TELKOM Speedy, menganalisa kompetitor

12

Laporan Kegiatan Magang PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. Marketing Regional V

TELKOM Speedy agar teknologi dan layanannya selalu diperbaharui guna memenuhi kebutuhan konsumen yang selalu berubah-ubah. Tim diberikan beberapa tugas desk research analisis kompetitor TELKOM Speedy untuk mengetahui, menilai dan melacak tindakan kompetitor TELKOM Speedy khususnya di Surabaya (area Marketing Regional V). Tim bahkan diberikan kewenangan untuk mencoba dan mempelajari produk-produk baik yang akan dipasarkan seperti modem mobile dan modem combo SpeedyFlash, IPcam Speedy Home Monitoring, juga tablet IVIO menggunakan kartu Flexi; maupun produk kompetitor seperti modem smartfren dan modem Aha! dari Esia. Disamping itu, untuk menjalankan fungsi sebagai pelaksana marketing communication dari PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk. tim juga melakukan kerja lapangan yaitu menjadi marketing representative ketika event besar berlangsung. Tim juga diberikan tugas controlling pada saat event Ramadhan Fair TELKOMSEL 2011. Tujuan dari kegiatan tersebut agar masing-masing dari tim Co-op Marketing Regional V mampu memahami kondisi pasar dan kompleksitas yang terjadi pada konsumen (baik pembeli berulang, maupun pembeli potensial) seperti apa dengan tujuan memberikan pengetahuan praktis bagi masing-masing individu. Pengetahuan praktis ini pada akhirnya akan digunakan untuk evaluasi program sebelumnya dan memberi pendapat sesuai dengan keadaan lapangan pada briefing program-program

selanjutnya.

F. Teori yang Relevan 1. Bauran Promosi Negara berkembang merupakan negara yang sudah maju dalam industri barang dan jasa yang ditawarkan ke pasar, saling bersaingan. Di Negara berkembang ini kita akan menjumpai situasi Buyers Market dimana para pembeli berkuasa, yang dapat memilih barang sesuai dengan

13

Laporan Kegiatan Magang PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. Marketing Regional V

kemauannya menghadapi para penjual yang satu sama lain bersaingan. Para penjual ini berusaha merebut hati konsumen dengan berbagai cara seperti meningkatkan servis, memberi hadiah, korting, harga obral, iklan papan reklame, dan sebagainya. Menurut William Shoell seperti dikutip oleh Alma (2007:179) bahwa promosi adalah usaha yang dilakukan oleh marketer, berkomunikasi dengan calon audiens. Komunikasi adalah sebuah proses membagi ide, informasi atau perasaan audiens. Berdasarkan pengertian promosi tersebut, dapat disimpulkan bahwa promosi itu adalah sejenis komunikasi yang memberi penjelasan yang meyakinkan calon konsumen tentang barang dan jasa. Tujuan promosi ialah memperoleh perhatian, mendidik,

mengingatkan dan meyakinkan calon konsumen. Tujuan utama promosi adalah memberi informasi, menarik perhatian, dan selanjutnya memberi pengaruh meningkatnya penjualan (Alma, 2007 : 181). Membangun hubungan pelanggan yang baik membutuhkan lebih dari sekedar mengembangkan produk yang baik, menetapkan harga untuk produk itu secara atraktif, dan menyediakan produk itu bagi pelanggan sasaran. Perusahaan juga harus mengkomunikasikan proposisi nilai mereka kepada pelanggan, dan apa yang mereka komunikasikan tidak boleh dibiarkan begitu saja. Segala bentuk komunikasi mereka harus direncanakan dan dipadukan ke dalam program komunikasi pemasaran yang diintegrasikan secara cermat. Selain penting dalam membangun dan mempertahankan berbagai jenis hubungan, komunikasi yang baik merupakan elemen penting dalam usaha perusahaan membangun hubungan pelanggan yang menguntungkan. Bauran promosi (promotion mix) juga disebut bauran komunikasi pemasaran (marketing communication mix) perusahaan merupakan panduan spesifik iklan promosi penjualan hubungan masyarakat, penjualan personal, dan sarana pemasaran langsung yang digunakan perusahaan

14

Laporan Kegiatan Magang PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. Marketing Regional V

untuk mengkomunikasikan nilai pelanggan secara persuasive dan membangun hubungan-hubungan pelanggan (Kotler dan Armstrong, 2008 : 116). Definisi delapan sarana promosi utama adalah sebagai berikut: a. Advertising (periklanan) Semua bentuk terbayar presentasi non pribadi dan promosi ide, barang atau jasa dengan sponsor yang teridentifikasi melalui media cetak (koran, majalah), media penyiaran (radio dan televisi), media jaringan (telepon, kabel, satelit, nirkabel), media elektronik (rekaman audio, rekaman video, videodisk, CD-ROM, halaman web), dan media display (billboard, tanda, poster). b. Sales promotion (promosi penjualan) Berbagai insentif jangka pendek untuk mendorong percobaan atau pembelian produk atau jasa, termasuk promosi konsumen (seperti sampel, kupon, dan premi), promosi perdagangan (seperti iklan, dan tampilan yang menunjang), serta bisnis dan tenaga pemasaran (kontes untuk tenaga pemasaran). c. Events and experiences (acara dan pengalaman) Kegiatan yang disponsori perusahaan dan program yang dirancang untuk menciptakan interaksi harian atau khusus merek terkait dengan konsumen termasuk olahraga, seni, hiburan dan membuat event seperti kegiatan-kegiatan yang kurang formal. d. Public relations (hubungan masyarakat) Berbagai program yang diarahkan untuk karyawan internal perusahaan atau eksternal untuk konsumen, perusahaan lain, pemerintah dan media untuk mempromosikan atau melindungi citra perusahaan atau produk komunikasi individu.

15

Laporan Kegiatan Magang PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. Marketing Regional V

e. Direct marketing (pemasaran langsung) Menggunakan surat, telepon, fax, e-mail, atau internet untuk berkomunikasi secara langsung atau meminta respon atau dialog dari kostumer dan prospek yang spesifik. f. Interactive marketing (pemasaran interaktif) Kegiatan dan program online yang dirancang untuk melibatkan pelanggan atau prospek secara langsung atau tidak langsung meningkatkan citra atau mendatangkan penjualan produk jasa. g. Word-of-mouth marketing (pemasaran dari mulut ke mulut) Orang-ke-orang secara lisan, tertulis, atau komunikasi elektronik yang berhubungan dengan kebaikan atau pengalaman membeli atau menggunakan produk atau jasa. h. Pesonnal selling (penjalan personal) Interaksi antar muka dengan satu atau lebih pembeli potensial dengan tujuan untuk presentasi, menjawab pertanyaan, dan pengadaan pesanan.

2. Promosi penjualan Dalam menggunakan promosi penjualan, perusahaan harus

menetapkan tujuan, memilih alat, mengembangkan program, pretest program, melaksanakan dan mengendalikan, serta mengevaluasi hasilnya. a. Menetapkan tujuan Penjualan tujuan promosi berasal dari tujuan komunikasi yang lebih luas, yang berasal dari tujuan pemasaran lebih dasar untuk produk. 1) Untuk konsumen, tujuannya termasuk mendorong pembelian yang dengan ukuran unit lebih besar, membangun percobaan di kalangan bukan pengguna, dan menarik jauh untuk beralih dari merek pesaing. Idealnya, promosi dengan konsumen akan memiliki dampak jangka pendek penjualan serta efek jangka panjang merek ekuitas (brand equity).

16

Laporan Kegiatan Magang PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. Marketing Regional V

2)

Untuk pengecer, tujuan termasuk membujuk pengecer untuk membawa item baru dan tingkat yang lebih tinggi dari persediaan, mendorong membeli diluar musim, mendorong penebaran item terkait, mengimbangi promosi kompetitif, membangun loyalitas merek dan dapat masuk kedalam outlet ritel baru.

3)

Untuk tenaga penjualan, tujuan termasuk dukungan mendorong produk atau model baru, mendorong lebih pencarian calon pelanggan, dan merangsang penjualan diluar musim.

b. Selecting consumer promotion tools (memilih alat promosi konsumen). Perencana promosi harus memperhitungkan jenis pasar, tujuan promosi penjualan, kondisi persaingan, dan efektivitas biaya masingmasing alat tersebut. Alat promosi konsumen utama dirangkum dalam tabel 2.2. Tabel 2.2 Alat promosi konsumen utama Major Consumer Promotion Tools Samples Menawarkan jumlah bebas dari suatu produk atau pelayanan yang disampaikan dari pintu ke pintu, dikirim melalui pos, dibeli di toko, melekat pada produk lain, atau ditampilkan dalam sebuah iklan. Coupons Sertifikat memberikan hak untuk pemiliknya terhadap penghematan yang tercantum pada pembelian produk tertentu: dikirim, tertutup dalam produk-produk lain atau melekat pada produk lain, atau dimasukkan dalam iklan majalah dan surat kabar. Cash refund offer (rebates) Diberikan penurunan harga setelah pembelian daripada di toko ritel. Konsumen mengirimkan "bukti pembelian" tertentu untuk produsen yang

17

Laporan Kegiatan Magang PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. Marketing Regional V

"mengembalikan" sebagian dari harga beli melalui surat. Price packs (cents-off deal) Menawarkan kepada konsumen penghematan dari harga reguler dari suatu produk, ditandai pada label atau kemasan. Reduced-price pack produk dijual dengan harga yang berkurang. Banded pack adalah dua produk terkait bersatu. Premiums (gift) Merchandise ditawarkan dengan biaya yang relatif rendah atau gratis sebagai insentif untuk membeli produk tertentu. With-pack premium dengan menyertai-produk di dalam atau di kemasan. Free-in-the-mail premium dikirimkan kepada konsumen yang mengirim bukti

pembelian, seperti kotak atau atas kode UPC. Self-liquidating premium melikuidasi dijual

dibawah harga normal eceran kepada konsumen yang memintanya. Frequency programs Program memberikan penghargaan terkait

dengan frekuensi dan intensitas konsumen dalam membeli produk atau jasa perusahaan.

Prizes (contest, sweeptakes, games)

Hadiah

menawarkan

kesempatan

untuk

memenangkan uang tunai, perjalanan atau merchandise sebagai hasil dari membeli sesuatu. Sebuah kontes panggilan bagi para konsumen untuk mengirimkan sebuah masukan untuk diperiksa oleh panel juri yang akan memilih masukan yang terbaik. Sweeptakes meminta konsumen untuk menyerahkan nama mereka dalam lembar tarikan (draw). Sebuah permainan menyajikan konsumen dengan sesuatu yang

18

Laporan Kegiatan Magang PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. Marketing Regional V

setiap kali mereka membeli-nomor bingo, huruf yang hilang-yang mungkin membantu mereka memenangkan hadiah. Patronage awards Nilai tunai atau dalam bentuk lain yang sebanding dengan langganan dari vendor tertentu atau vendor kelompok. Free trials Mengajak calon pembeli untuk mencoba produk tanpa biaya dengan harapan bahwa mereka akan membeli. Product warranties Janji eksplisit atau implisit dari penjual bahwa produk akan berperforma sebagaimana dimaksud atau penjual akan memperbaikinya atau

mengembalikan uang pelanggan selama jangka waktu tertentu. Tie-in promotions Dua atau lebih merek atau perusahaan tim muncul di kupon, pengembalian dana, dan kontes untuk meningkatkan daya tarik. Cross-promotions Menggunakan satu merek untuk mengiklankan merek lain yang tidak bersaing. Point-of-purchase Tampilan dan demonstrasi P-O-P terjadi pada (P-O-P) display and demonstrations Sumber: hasil terjemahan penulis dari buku Marketing Management, Kotler dan Keller (2012 : 543) c. Selecting trade promotion tools (memilih alat promosi perdagangan). Produsen menggunakan sejumlah alat promosi perdagangan (lihat tabel 2.3). Produsen memberi hadiah uang kepada serikat perdagangan (1) untuk membujuk pengecer dan grosir untuk memuat merek; (2) untuk membujuk pengecer atau grosir untuk memuat jumlah unit lebih poin pembelian atau penjualan.

19

Laporan Kegiatan Magang PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. Marketing Regional V

dari normal, (3) untuk menyertakan pengecer untuk mempromosikan merek dengan menampilkan produk, display produk, dan pengurangan harga produk, dan (4) untuk merangsang penjualan pengecer dan panitera mereka untuk mendorong produk. Tabel 2.3 Alat promosi perdagangan utama Major Trade Promotion Tools Price-off Diskon langsung dari harga daftar pada setiap kasus pembelian selama periode waktu yang telah ditentukan. Allowance Jumlah yang ditawarkan sebagai imbalan untuk pengecer yang setuju untuk menonjolkan produk produsen sebuah dalam iklan beberapa cara.

Tunjangan

mengkompensasi

pengecer untuk mengiklankan produk produsen tersebut. Tunjangan display mengkompensasi mereka untuk mengutamakan display produk khusus. Free goods Menawarkan tambahan merchandise untuk perantara yang membeli dalam jumlah tertentu atau yang menampilkan rasa tertentu. Sumber: hasil terjemahan penulis dari buku Marketing Management, Kotler dan Keller (2012 : 543) d. Selecting business and sales force promotion tools (memilih alat promosi bisnis dan tenaga penjual). Perusahaan menghabiskan miliaran dolar untuk alat promosi bisnis dan tenaga penjualan (lihat tabel 2.4) untuk mengarahkan, mengesankan dan memberi penghargaan kepada pelanggan , dan memotivasi tenaga penjualan. atau ukuran

20

Laporan Kegiatan Magang PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. Marketing Regional V

Mereka memiliki tipe mengembangkan anggaran untuk peralatan yang cukup tetap konstan dari tahun ke tahun. Untuk bisnis baru yang ingin membuat cipratan ke audiens yang ditargetkan, terutama di dunia B2B (business to business), pameran dagang merupakan alat penting, tetapi biaya per kontak adalah yang tertinggi dari semua pilihan komunikasi. Tabel 2.4 Alat promosi bisnis dan tenaga penjual utama Major Bussiness and Sales Force Promotion Tools Trade shows and conventions Sales contest Asosiasi industri menyelenggarakan pameran perdagangan dan konvensi tahunan. Sebuah kontes penjualan bertujuan mendorong tenaga penjual atau dealer untuk meningkatkan hasil penjualan mereka selama jangka waktu tertentu, dengan hadiah (uang, perjalanan, hadiah, atau titik) untuk mereka yang berhasil. Speciality advertising Ciri khas iklan terdiri dari bermanfaat, barang murah yang menyangkut pautkan nama

perusahaan dan alamat, dan kadang-kadang pesan iklan yang orang penjualan berikan kepada calon pembeli dan pelanggan. Barang yang umum diberikan adalah pulpen, kalender, gantungan kunci, senter, tote bags, dan memo pad. Sumber: hasil terjemahan penulis dari buku Marketing Management, Kotler dan Keller (2012 : 545) e. Developing the program (mengembangkan program). Dalam perencanaan program promosi penjualan, pemasar semakin banyak mencampurkan beberapa media menjadi sebuah konsep kampanye total, seperti pengiringan pemenang penghargaan promosi.

21

Laporan Kegiatan Magang PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. Marketing Regional V

f. Implementing and evaluating the program (implementasi dan evaluasi program). Manajer pemasaran harus mempersiapkan implementasi dan rencana kontrol yang mencakup lead time dan sell-in time untuk setiap promosi individu. Lead time adalah waktu yang diperlukan untuk menyiapkan program sebelum peluncuran itu. Sell-in time dimulai dengan peluncuran promosi dan berakhir ketika sekitar 95 persen dari barang yang disepakati ada di tangan konsumen. Untuk mengevaluasi program ini, produsen dapat menggunakan tiga metode: 1) 2) 3) data penjualan, survei konsumen, dan percobaan. Metode pertama melibatkan penggunaan pemindaian data penjualan yang tersedia dari perusahaan seperti Information Resources Inc. dan Nielsen Media Research. Pemasar dapat menganalisa jenis orang yang mengambil keuntungan dari promosi, apa yang mereka beli sebelum promosi, bagaimana mereka berperilaku di akhir terhadap merek kita dan merek lain. Secara umum, penjualan promosi bekerja dengan baik ketika mereka menarik pelanggan pesaing 'untuk mencoba produk unggulan dan ini pelanggan beralih. Jika perusahaan tidak mencoba produk unggulan dan pelanggan beralih ini. Jika, produk perusahaan tidak unggul, pangsa merek kemungkinan kembali ke tingkat pra-promosi. Jika informasi lebih lanjut diperlukan, survei konsumen dapat dilakukan untuk mempelajari seberapa banyak yang tertarik terhadap promosi tersebut, apa yang mereka pikir tentang promosi tersebut, berapa banyak yang mengambil keuntungan dari promosi tersebut, dan bagaimana dampak promosi selanjutnya terhadap perilaku pemilihan merek (brand-choice)

22

Laporan Kegiatan Magang PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. Marketing Regional V

Promosi penjualan juga dapat dievaluasi melalui percobaan yang memiliki banyak atribut seperti nilai insentif, durasi, dan media distribusi. Sebagai contoh, kupon dapat dikirim ke setengah dari rumah tangga di panel konsumen. Pemindai data bisa dituntut untuk melacak apakah kupon menyebabkan lebih banyak orang untuk membeli produk segera dan di masa depan. G. Relevansi Teori dengan Aktivitas Magang 1. Produk layanan PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. (TELKOM) Produk layanan utama TELKOM saat ini adalah layanan paket akses data berupa provider internet TELKOM Speedy, layanan akses Internet berkualitas tinggi bagi rumah tangga serta bisnis skala kecil dan menengah. Gambar 2.1 Tekhnologi ADSL TELKOM Speedy

Sumber: http://www.telkomspeedy.com/product-description Dengan teknologi ADSL (Assymetric Digital Subscriber Line), memungkinkan pemanfaatan satu jaringan kabel untuk digunakan bersamaan sebagai jaringan data dan jaringan telepon. Selama koneksi Internet digunakan, layanan telepon, fax, dan layanan data melalui jaringan telepon tetap dapat digunakan. Paket utama layanan ini meliputi:

23

Laporan Kegiatan Magang PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. Marketing Regional V

a. Paket Socialia; Merupakan layanan paket data internet unlimited yang memiliki kecepatan 384 kb/s dengan harga belangganan setiap bulannya Rp 125.000,- untuk area Surabaya, dan Rp 195.000,- untuk area di luar Surabaya. b. Paket Load; Merupakan layanan paket data internet unlimited yang memiliki kecepatan 512 kb/s dengan harga belangganan setiap bulannya Rp 195.000,- untuk area Surabaya, dan Rp 295.000,- untuk area di luar Surabaya. c. Paket Familia (1 Mb/s) Merupakan layanan paket data internet unlimited yang memiliki kecepatan 1 Mb/s dengan harga belangganan setiap bulannya Rp 295.000,- untuk area Surabaya, dan Rp 645.000,- untuk area di luar Surabaya. d. Paket Excecutive (2 Mb/s) Merupakan layanan paket data internet unlimited yang memiliki kecepatan 2 Mb/s dengan harga belangganan setiap bulannya Rp 645.000,- untuk area Surabaya, dan Rp 995.000,- untuk area di luar Surabaya. e. Paket Biz (3 Mb/s) Merupakan layanan paket data internet unlimited yang memiliki kecepatan 384 kb/s dengan harga belangganan setiap bulannya Rp 995.000,- untuk area Surabaya, dan Rp 1.695.000,- untuk area di luar Surabaya.

2. Bauran promosi PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk (TELKOM) Dalam usaha pemasaran yang dilakukan oleh PT TELKOM, termasuk diantaranya elemen-elemen yang terdapat pada bauran promosi perusahaan seperti:

24

Laporan Kegiatan Magang PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. Marketing Regional V

a. Advertising (periklanan); Untuk mengiklankan produk jasa TELKOM Speedy, Perusahaan besar seperti PT TELKOM mengandalkan iklan pada TV nasional untuk menjangkau seluruh pasar mereka. Tetapi fokus periklanan pada Marketing Regional V sendiri, lebih memilih untuk beriklan pada radio dan surat kabar lokal untuk memasarkan produk mereka. Untuk di radio, selain menggunakan spot iklan, perusahaan juga menggunakan media acara talkshow di mengkomunikasikan produk mereka radio tersebut untuk pada saat

(khususnya

mengkomunikasikan program promosi The Great Speedy Sale dan produk Speedy Home Monitoring). b. Sales promotion (promosi penjualan); The Great Speedy Sale (GSS), merupakan sebuah program promosi penjualan tahunan yang dilaksanakan oleh Marketing Regional V. Tahun ini menjadi tahun kedua pelaksanaan program tahunan ini. Sistem dari GSS itu sendiri adalah kerjasama antara TELKOM dengan pihak mitra untuk penyelenggaraan belanja berhadiah voucher pasang baru TELKOM Speedy gratis (free modem dan free registrasi). Mitra yang menjadi rekan kerjasama dalam program ini diantaranya Matahari Departement Store (MDS), foodcourt Golden City Mall (GOCI), Giant, dan Indomart di seluruh wilayah Regional V. Dengan minimum pembelanjaan sebesar Rp. 300.000,- untuk MDS; Rp. 75.000,- (weekdays) atau Rp.100.000,- untuk foodcourt GOCI; dan masing-masing Rp. 200.000,- untuk Giant dan Indomaret; pelanggan mendapatkan satu seri nomor voucher pemasangan baru TELKOM Speedy yang dapat digunakan oleh siapapun yang berminat untuk pasang baru TELKOM Speedy dirumah mereka. Disamping program promosi tersebut, program promosi yang dijadikan andalan oleh TELKOM Speedy adalan produk bundling. TELKOM Speedy bekerjasama dengan beberapa vendor untuk

25

Laporan Kegiatan Magang PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. Marketing Regional V

menyediakan perangkat telekomunikasi dengan harga yang lebih murah bagi pelanggannya. Diantaranya: 1) Speedy Flash; Membundling produk layanan internet TELKOM Speedy dengan produk TELKOMSEL Flash dari anak perusahaan TELKOM yaitu PT. Telekomunikasi seluler (TELKOMSEL). Speedy Flash adalah layanan yang memungkinkan user selalu terhubung ke akses Internet broadband, baik saat dalam posisi fixed melalui Telkom Speedy maupun posisi mobile melalui Telkomsel Flash. Tabel 2.5 Paket produk Speedy Flash

Sumber: www.telkomspeedy.com Ketentuan:


i.

Pada seluruh paket, apabila fair usage telah terlampaui, maka kecepatan akan diturunkan menjadi 64 kb/s hingga akhir bulan.

ii.

Pada koneksi Single Session, akses Speedy dan Flash hanya dapat digunakan bergantian, tidak bersamaan. Pelanggan akan mendapatkan alert melalui web saat Speedy tak dapat digunakan karena Flash sedang online.

iii.

Pada koneksi Multi Session, akses Speedy dan Flash dapat digunakan secara bersamaan.

26

Laporan Kegiatan Magang PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. Marketing Regional V

iv.

Paket Fantastica dan Ultima hanya tersedia untuk paket Speedy pada kecepatan 512 kb/s ke atas Untuk kemudahan bagi user, TELKOM Group telah

menyediakan paket bundling SpeedyFlash untuk paket Primera, yang didalamnya berisi: kartu perdana prabayar Telkomsel Simpati, modem HSDPA untuk Flash, dan modem ADSL untuk Speedy dengan harga Rp. 399.000,-. Konsumen juga hanya dikenai satu tagihan perbulan yaitu Rp. 150.000,-. Untuk Paket Fantastica dan Ultima, Telkom tidak

menyediakan paket modem HSDPA tertentu, sehingga user diharapkan dapat menyediakan modem HSDPA sendiri. Namun pelanggan tetap memiliki keuntungan tersendiri berupa harga khusus untuk tambahan tagihan Rp. 60.000,- per modem dengan kuota 350 MB untuk paket Fantastica dan tambahan tagihan Rp. 100.000,- per modem dengan kuota 700 MB untuk paket Ultima (Harga normal TELKOMSEL Flash adalah Rp. 100.000,- per kuota 350MB). 2) Speedy Home Monitoring (SHM); Merupakan Layanan yang menawarkan jasa Full web-based surveillance dimana pengguna dapat melakukan akses live dan recorded video menggunakan web browser yang terhubung ke internet. Speedy Home Monitoring menyediakan media

penyimpanan yang ditangani secara terpusat sehingga pengguna hanya perlu menyediakan kamera. Pengguna tidak direpotkan lagi dengan urusan penyediaan penyimpanan data dan penyediaan server. Tersedia 4 paket layanan Speedy Home Monitoring, yaitu Emas, Perak, Perunggu, dan Basic.
i.

Paket Emas dapat memperoleh layanan maksimal 4 kamera dengan kapasitas maksimum bandwidth sebesar 1 GB.

27

Laporan Kegiatan Magang PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. Marketing Regional V

ii.

Paket Perak dapat memperoleh layanan maksimal 2 kamera dengan kapasitas maksimum bandwidth 500 MB.

iii.

Paket Perunggu dapat memperoleh layanan 1 kamera dengan kapasitas maksimum bandwidth 100 MB.

iv.

Paket Basic dapat memperoleh layanan 1 kamera dengan kapasitas maksimum bandwidth 0 MB SHM menerapkan system bundling produk layanan akses

internet TELKOM Speedy dengan produk IP Cam dari vendor Panasonic (untuk Regional V). Harga IP Cam tersebut bisa menghemat biaya yang harus dikeluarkan pelanggan hingga ratusan ribu rupiah (tergantung tipe kamera yang dipilih). Dengan berbasis IP, SHM dapat diakses dimanapun dan kapanpun dengan mengakses streaming portal monitoring.speedy.com. Selain program bundling yang telah dijelaskan sebelumnya, program promo lain yang sedang dijalankan oleh unit Marketing Regional V adalah program harga diskon paket layanan akses internet Speedy. Program ini berlaku hingga bulan September 2011. Tabel 2.6 Tabel perbandingan harga diskon Speedy
Paket Harga Diskon Harga Normal Area Surabaya 125.000 195.000 295.000 645.000 995.000 Harga Normal Area NonSurabaya 195.000 295.000 645.000 995.000 1.695.000

Socialia (384 kb/s) Load (512 kb/s) Familia (1 Mb/s) Excecutive (2 Mb/s) Biz (3 Mb/s)

99.000 119.000 199.000 399.000 599.000

Sumber: material promo Marketing Regional V Program ini dapat dinikmati konsumen dengan pendaftaran menjadi pelanggan TELKOM Speedy melalui telepon ke 147 dari

28

Laporan Kegiatan Magang PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. Marketing Regional V

telepon rumah atau (kode area) 147 dari telepon seluler pelanggan, melalui portal resmi di www.telkomspeedy.com atau melalui

pendaftaran langsung di TELKOM Plasa terdekat. Pelanggan akan mendapatkan keuntungan berupa free modem (modem cable untuk paket Socialia Load , modem WiFi untuk paket Familia Biz) dan harga diskon khusus area Surabaya selama tiga bulan pertama pemakaian. c. Events and experiences (acara dan pengalaman); Setelah sukses menggelar tiga event internasional sebelumnya yaitu Speedy Tour d`Indonesia 2008, 2009 dan 2010, tahun ini PT. Telkom Indonesia kembali menjadi sponsor utama dalam yang

penyelenggaraan

balap

sepeda

berlevel

Internasional

mempertemukan banyak pembalap dari tim-tim dunia. Event yang berawal di Jakarta pada 2 Oktober 2011 ini akan berakhir pada 12 Oktober 2011 di Denpasar, Bali. Selain itu, speedy juga mengadakan kompetisi Tour Photo Contest dengan hadiah sebagai berikut: 1) Pemenang 1 : satu unit Blackberry Playbook 16GB & sepeda fixie United Bike 2) Pemenang 2 : satu unit Camera Olympus E-PL1 & sepeda fixie United Bike 3) Pemenang 3 : satu unit iPod touch 4GB & sepeda fixie United Bike 4) Dan masing-masing satu unit Samsung Galaxy mini untuk tiga orang pemenang foto favorit. Masing-masing pemenang diberikan hadiah berupa perangkat teknologi yang menjadi identitas dan ciri khas dari PT TELKOM itu sendiri. Hal ini sesuai dengan tujuan dari sponsorhip sebuah acara yaitu menciptakan pengalaman dan membangkitkan perasaan melalui hadiah yang diberikan oleh perusahaan.

29

Laporan Kegiatan Magang PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. Marketing Regional V

Dengan menjadi sonsor utama acara skala internasional seperti ini, perusahaan dapat meningkatkan arti penting nama perusahaan dan produk di mata masyarakat karena nama perusahaan dan produknya melekat pada nama event tersebut. Hal ini juga dapat meningkatkan image perusahaan sebagai perusahaan yang menyenangkan dan prestisius (bergengsi). Pada akhirnya tujuan promosi produk perusahaan sekaligus sebagai upaya hubungan dengan masyarakat tercapai. d. Public relations (hubungan masyarakat); Dalam upayanya membangun hubungan baik dengan masyarakat, PT. TELKOM selalu berusaha mengadakan kegiatan-kegiatan yang bermanfaat seperti yang dilakukan oleh unit Marketing Regional V selama bulan Ramadhan 1431 Hijriah, PT. Telkom Regional V Jatim memfasilitasi kegiatan Ngaji Internet dan Jelajah Dunia Islam di Masjid Al- Akbar Surabaya (MAS). Kegiatan mengaji menggunakan IT ini berlangsung selama sebulan penuh. Acara yang berlangsung jam 13.00-14.30 ini. Setiap Senin mengambil tema mengkaji bisnis Islami, Selasa tentang situs Islam, Rabu mengkaji tafsir secara interaktif, Kamis tentang fikih kontemporer sedangkan Jumat membahas Alquran online serta Sabtu moslem entertaint dan Minggu membuka facebook bersama ustad. Selain manfaatnya dalam menjaga hubungan masyarakat, dalam Festival Ramadhan 1431H ini juga perusahaan dapat memperkenalkan produk akses internet TELKOM Speedy kepada masyarakat yang dating, dan dapat memasarkan produknya pada stand bazaar di lingkungan mesjid tersebut. e. Direct marketing (pemasaran langsung); Pemasaran langsung yang dilakukan oleh PT TELKOM dalam memasarkan produk-produknya dilakukan menggunakan: i. Outbound call, yaitu melalui costumer service, satu-persatu pengguna layanan Telepon Rumah TELKOM untuk memastikan

30

Laporan Kegiatan Magang PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. Marketing Regional V

apakah dirumah mereka sudah memasang TELKOM Speedy atau belum. Selain itu outbound call juga digunakan untuk menghubungi pengguna TELKOM Speedy untuk menggunakan produk TELKOM lain dengan harga khusus yang diberikan TELKOM kepada pelanggan seperti gratis penggunaan portal download musik www.melon.co.id, ataupun antivirus speedy pada www.speedyprotector.co.id. ii. E-mail, memiliki fungsi yang hampir sama dengan inbound call dalam proses pemasaran langsung. Bedanya hanya terletak pada media yang digunakan. Kalau Inbound call, menggunakan voice untuk berkomunikasi dengan pelanggan, sedangkan e-mail mengandalkan visual untuk memasarkan produk secara langsung kepada pelanggan. Alamat e-mail pelanggan ini biasanya didapatkan dari data responden dari kuesioner yang disebarkan Marketing Regional V pada saat survei pasar ataupun survei event-event promosi tertentu seperti The Great Speedy Sale. f. Interactive marketing (pemasaran interaktif) Pada masa sekarang ini internet juga telah berkembang dari yang hanya komunikasi satu arah menjadi dua arah antara pengirim pesan dan penerima pesan. Dunia pemasaran kita telah memasuki era yang lebih baru lagi yang biasa dikenal dengan 'Interactive Marketing'. Konsep-konsep yang dipelajari dalam interactive marketing semakin melibatkan konsumen juga dalam penentuan pesannya serta menjalin hubungan dengan lebih personal dengan konsumen. Media internet sebagai media pemasaran online dapat mengubah standar komunikasi pemasaran. Melalui situs web resmi TELKOM Speedy (www.telkomspeedy.com) sebagai salah satu media internet marketing dapat memiliki fungsi yang sama seperti iklan di media masa yang memberikan informasi dan persuasi namun ia juga bisa mengambil peran dari direct selling yang memungkinkan pengunjung

31

Laporan Kegiatan Magang PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. Marketing Regional V

terlibat dalam dialog dan melakukan pesanan langsung produk perusahaan (seperti pendaftaran pemasangan TELKOM Speedy pada www.telkomspeedy.com, atau pemesanan IP Cam dan pemasangan Speedy Home Monitoring pada monitoring.telkomspeedy.com) g. Word-of-mouth marketing (pemasaran dari mulut ke mulut) Saat ini jejaring sosial menjadi salah satu bentuk komunikasi efektif yang dapat digunakan perusahaan untuk berinteraksi dengan para konsumennya. Tidak jarang jejaring sosial ini membantu perusahaan dalam menanggulangi citra buruk di masyarakat apabila ada keluhan, karena konsumen dapat dengan leluasa berpendapat dan memberitahukan keluhannya di jejaring sosial resmi perusahaan (FB: http://www.facebook.com/telkomspeedy, twitter: @telkomspeedyID) dengan respon yang cepat. Dengan adanya media ini, konsumen yang merasa tidak puas terhadap jasa perusahaan tahu harus mengadu kemana. Bukan lagi dengan mengadu dan menjelek-jelekkan produk perusahaan ke konsumen lain yang akan berdampak pada citra perusahaan. h. Pesonnal selling (penjualan personal) Sales Girl (SG) dan Sales Promotion (SP) merupakan dua SDM dengan fungsi yang berbeda. Namun pada prakteknya, saat ini kedua fungsi tersebut dijadikan sebuah kesatuan menjadi Sales Promotion Girl (SPG) yang bertugas menjual sekaligus mempromosikan produk perusahaan. Sebagai tindak lanjutnya, ketika konsumen merasa tertarik mereka akan mencari informasi lebih lanjut mengenai product knowledge secara mendetail dari sebuah produk jasa yang akan mereka konsumsi. SPG yang digunakan untuk melakukan personnal selling pada PT TELKOM ada dua jenis, yaitu SPG organik dan non organik. SPG Organik adalah karyawan tetap TELKOM yang bertugas menjadi tenaga promosi dan administrasi penjualan pada saat sebuah event atau

32

Laporan Kegiatan Magang PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. Marketing Regional V

program promosi tertentu sedang berlangsung (biasanya dari bagian sales pada Divisi Consumer Service). Sedangkan SPG Non

Organik adalah tenaga temporer yang di sewa pihak TELKOM untuk bekerja pada waktu tertentu dengan upah SPG normal sebesar Rp. 200.000,- per 6 jam kerja, dan SPG model profesional sebesar Rp. 400.000,- per 6 jam kerja. Kehadiran seorang SPG dalam sebuah acara promosi baik yang berupa acara mobile Road Trip atau Stand Exhibition, sedikit banyak membantu TELKOM dalam menggaet calon pembelinya. Seorang SPG professional yang cakap, akan memenuhi standar kelayakan sebagai berikut: 1) Berusaha mempelajari pengetahuan tentang produk yang ia jual. Jika perlu SPG professional mencoba produk yang akan ia tawarkan agar ia sendiri paham atas apa yang dirasakan konsumen yang membeli produk tersebut dan kemudian ia membandingkan dengan produk kompetitor. Sehingga ia menguasai hampir seluruh detail dari produk yang ia tawarkan. 2) Paham produk pesaing SPG harus paham atas apa saja yang dilakukan oleh kompetitor atau pesaing. Menurut pengalaman yang didapatkan penulis di lapangan, selalu ada konsumen yang mengeluh atau bahkan menantang kita dengan pertanyaan untuk membandingkan keunggulan kita dengan pihak kompetitor. SPG yang kualified harus dapat menjawab pertanyaan tanpa menjelek-jelekkan pesaing pelanggan agar tidak merasa dikecewakan. Berbeda dengan SPG organik yang menguasai lebih banyak product knowledge karena memang ia menjadi bagian secara tak terpisahkan pada perusahaan yang menghasilkan produk yang ia jual. Dalam pengalaman penulis sebagai supervisor Speedy Home

Monitoring dalam event Ramadhan Fair TELKOMSEL , tujuan

33

Laporan Kegiatan Magang PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. Marketing Regional V

perusahaan melakukan personnal selling tidak terbantukan secara optimal oleh SPG ini terutama SPG yang non organik. Hal tersebut terjadi karena SPG non organik tersebut tidak memiliki kompetensi yang baik terhadap produk yang di jual. Product knowledge tidak dikuasainya dengan baik karena tak ada waktu yang cukup untuk mempelajarinya karena SPG seperti ini sering menerima pekerjaan secara dadakan. Atau bahkan ada beberapa SPG yang memang sedikit masa bodoh dengan product knowledge. Mereka berpikir hanya bagaimana menarik calon pembeli dengan

penampilannya dan selanjutnya mereka menyodorkan brosur lalu menjelaskan secara garis besarnya saja dan mereka hanya berpikir bagaimana jam kerja yang ia jalani segera berakhir untuk kemudian mendapatkan upahnya. Padahal sedikit saja kesalahan informasi yang menyebabkan kesenjangan persepsi dan interpretasi pelanggan

mengenai produk jasa yang dihasilkan perusahaan. Akan berdampak pada terjadinya kesenjangan kualitas antara jasa yang diharapkan dengan jasa yang benar-benar didapatkan oleh pelanggan.

3. Program promosi penjualan The Great Speedy Sale oleh Marketing Regional V PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk. Seperti yang dikatakan dalam buku Kotler & Keller (2012 : 542), dalam menggunakan promosi penjualan, perusahaan harus menetapkan tujuan, memilih alat, mengembangkan program, pretest program, melaksanakan dan mengendalikan, serta mengevaluasi hasilnya. Dalam hal ini penulis akan mengkaji program promosi penjualan The Great Speedy Sale yang dilaksanakan oleh Marketing Regional V selama periode bulan Juli sampai dengan Agustus 2011. a. Menetapkan tujuan GSS Tujuan awal yang ditetapkan oleh perusahaan dalam mengadakan promosi penjualan The Great Speedy Sale (GSS) ini adalah untuk

34

Laporan Kegiatan Magang PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. Marketing Regional V

menarik para calon pelanggan baru untuk memasang produki akses internet unlimited TELKOM Speedy dirumah mereka. Hal ini terbukti dengan diberikannya insentif khusus seperti potongan harga biaya berlangganan untuk tiga bulan pertama pemakaian, gratis biaya berlangganan di bulan keenpat dan beberapa insentif menarik lainnya yang khusus ditujukan kepada pelanggan yang mendaftar sebagai pelanggan baru pada program promo ini. Selain program promosi GSS, PT TELKOM juga memiliki promosi reguler yaitu berupa pemotongan harga untuk tiga bulan pertama berlangganan serta gratis modem dan registrasi TELKOM Speedy senilai Rp. 75.000,-. Promosi dengan cara seperti ini memiliki dampak dalam penjualan jangka pendek, sperti yang bisa dilihat dalam tabel berikut: Tabel 2.7 Data pendaftaran pemasangan baru Speedy program promo regular dan GSS periode Juli - Agustus 2011
MDS Royal Plasa Tunju gan Plasa (TP) Surabaya Plasa (Delta) Pakuwon Trade Centre (PTC) City of Tomorrow (CITO) Golden City Mall (GOCI) TOTAL Apply Pasang Baru Speedy voucher GSS 6 36 1 1 44 Reguler 7 1 8 Jumlah Apply 13 36 1 1 1 52

Sumber: hasil olah data Tim Co-op Marketing Regional V 2011 b. Pemilihan alat promosi konsumen untuk program promosi GSS. Mitra utama program promo GSS adalah seluruh gerai Matahari Departement Store di Surabaya, promosi penjualan ini menargetkan pasar pengguna internet menengah-keatas. Dengan pertimbangan tersebut dipilihlah beberapa alat promosi untuk menunjang program ini, seperti:

35

Laporan Kegiatan Magang PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. Marketing Regional V

1)

Coupons (kupon) Dalam kupon yang diterbitkan untuk program promosi GSS ini dicantumkan hak pemilik kupon untuk mendapatkan beberapa penghematan untuk pembelian produk jasa akses internet TELKOM Speedy yang menguntungkan, diantaranya adalah: i. Gratis instalasi dan modem WiFi untuk pemasangan baru Speedy. ii. Biaya berlangganan khusus untuk tiga bulan pertama pemakaian, dan gratis biaya berlangganan pada bulan ke empat. iii. Tiket masuk program training BLC (pelatihan internet). iv. Gratis berlangganan akses Melody Online (MelOn)

www.melon.co.id selama satu tahun. v. Gratis antivirus speedy selama setahun (dapat diunduh pada speedyprotector.telkomspeedy.com). vi. Buku voucher senilai satu juta rupiah, dll. 2) Premiums (gift) Sebagai insentif dari pendaftaran sebagai pelanggan baru TELKOM Speedy menggunakan kupon program promosi GSS. Pelanggan diberikan hadiah berupa self-liquidating premium yaitu produk jasa yang dijual dibawah harga normal eceran kepada konsumen yang berminat untuk membeli produk jasa tambahan yang ditawarkan perusahaan. Contohnya untuk produk antivirus Speedy yang dibandrol dengan biaya berlangganan perbulan sebesar Rp. 8.000,- kepada pengguna TELKOM Speedy. Lebih murah sebesar Rp.2.000,- jika dibandingkan dengan harga berlangganan bagi mereka yang berlangganan antivirus Speedy tanpa berlangganan layanan akses internet TELKOM Speedy.

36

Laporan Kegiatan Magang PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. Marketing Regional V

3)

Prizes (hadiah dengan sistem sweeptakes/ penarikan undian) Program promosi GSS menawarkan kepada para pemilik kupon yang mendaftar sebagai pelanggan baru TELKOM Speedy kesempatan untuk memenangkan lucky draw berupa 5 buah Tablet IVIO dan 10 buah paket modem Speedy Flash siap pakai.

4)

Free-trials (percobaan gratis) Free-trials pada program promosi GSS kali ini adalah produk antivirus Speedy yang diberikan secara gratis pada saat program promo GSS berlangsung. Ketika masa percobaannya habis, biaya berlangganan antivirus tersebut dibandrol dengan harga perbulan sebesar Rp. 8.000,- kepada pengguna TELKOM Speedy. Selain itu, akses download music Melody Online (MelOn) www.melon.co.id diberikan secara gratis selama satu tahun untuk para pemegang kupon yang mendaftar jadi pelanggan baru TELKOM Speedy. Setelah masa percobaannya habis, pelanggan yang setuju meneruskan berlangganan akses download musik ini pada bulan pertama akan diberikan secara cuma-Cuma (gratis), bulan ke-2 sampai ke-7 harus membayar harga promo sebesar Rp. 4.900,-/bulan, pada bulan ke-8 dan seterusnya Rp. 25.000,-/bulan.

c. Implementing and evaluating the program (implementasi dan evaluasi program). Untuk promosi GSS, pemasar dalam hal ini Marketing Regional V harus mempersiapkan implementasi dan rencana kontrol yang mencakup lead time dan sell-in time. Waktu yang diperlukan untuk menyiapkan program (Lead time) sebelum peluncuran program promosi ini adalah dua minggu, terhitung dari tanggal 20 Juni 2011 hingga tanggal 4 Juli 2011. Sell-in time menurut Kotler dan Keller (2012 : 544) dimulai dengan peluncuran promosi dan berakhir ketika sekitar 95 persen dari

37

Laporan Kegiatan Magang PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. Marketing Regional V

barang yang disepakati ada di tangan konsumen. Namun dikarenakan job desc dari Marketing Regional V hanya mengkomunikasikan sebuah produk ataupun sebuah program promosi terhadap masyarakat, penulis tidak akan membahas mengenai sell-in time disini. Setelah program promosi GSS ini dinilai telah selesai

dilaksanakan (setelah melewati batas waktu promosi yaitu 7 Agustus 2011), Marketing Regional V juga harus memngevaluasi pelaksanaan program promosi tersebut. Untuk tolak ukur evaluasinya, digunakan survey konsumen yaitu dengan menggunakan hasil kuesioner dari responden selama program promosi berlangsung. Responden diambil secara acak dari pengunjung dan pelanggan mitra program promo GSS, dalam hal ini Matahari Departement Store. Gambar 2.2 Tingkat awareness responden terhadap program GSS minggu kedua

Sumber: hasil olah data rekap kuesioner GSS Tingkat awareness responden pada minggu kedua responsi adalah sebesar 61% responden mengetahui adanya program promosi ini, dan 39% lainnya tidak mengetahui adanya program promosi ini. Gambar 2.3 Tingkat awareness responden terhadap program GSS minggu ketiga

Sumber: hasil olah data rekap kuesioner GSS

38

Laporan Kegiatan Magang PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. Marketing Regional V

Tingkat awareness responden pada minggu ketiga responsi adalah sebesar 51% responden mengetahui adanya program promosi ini, dan 49% lainnya tidak mengetahui adanya program promosi ini. Gambar 2.4 Tingkat awareness responden terhadap program GSS minggu keempat

Sumber: hasil olah data rekap kuesioner GSS Tingkat awareness responden pada minggu keempat responsi adalah sebesar 60% responden mengetahui adanya program promosi ini, dan 40% lainnya tidak mengetahui adanya program promosi ini. Dilihat dari chart pada Gambar 2.2 hingga 2.4 dapat diketahui bahwa awareness atau pengetahuan para pelanggan Matahari

Departement Store (MDS) pada tiap minggunya cukup stabil pada kisaran angka 51%-61% responden. Tidak terjadi kenaikan signifikan setiap minggunya, bahkan terjadi penurunan di minggu ketiga yang artinya pemasaran program promosi ini masih kurang optimal. Gambar 2.5 Sumber informasi responden terhadap program GSS minggu kedua

Sumber: hasil olah data rekap kuesioner GSS Sumber informasi responden terhadap program GSS minggu kedua responsi adalah tujuh responden mengetahui program GSS dari

39

Laporan Kegiatan Magang PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. Marketing Regional V

Matahari; empat responden mengetahui program GSS dari brosur; dan sisanya masing-masing satu responden mengetahui program GSS dari anak mereka, SPG, Plasa TELKOM, Royal Plasa, banner di mall, iklan, pameran, dan promosi. Gambar 2.6 Sumber informasi responden terhadap program GSS minggu ketiga

Sumber: hasil olah data rekap kuesioner GSS Sumber informasi responden terhadap program GSS minggu ketiga responsi adalah sembilan responden mengetahui program GSS dari Matahari; enam responden mengetahui program GSS dari brosur; tiga responden mengetahui program GSS dari promosi; masing-masing dua responden mengetahui program GSS dari Royal Plasa, Plasa TELKOM Manyar dan banner di mall; dan sisanya masing-masing satu responden mengetahui program GSS dari teman, SPG, pameran, iklan, dan anak mereka. Gambar 2.7 Sumber informasi responden terhadap program GSS minggu keempat

Sumber: hasil olah data rekap kuesioner GSS Sumber informasi responden terhadap program GSS minggu keempat responsi adalah sepuluh responden mengetahui program GSS

40

Laporan Kegiatan Magang PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. Marketing Regional V

dari Matahari; enam responden mengetahui program GSS dari teman; tiga responden mengetahui program GSS dari officer Speedy di lapangan; dua responden mengetahui program GSS dari koran; dan sisanya masing-masing satu responden mengetahui program GSS dari counter, pameran, kantor TELKOM, brosur, tv, Indomaret, Hypermart, billboard dan dari Surabaya. Dari keseluruhan hasil response setiap minggunya informasi pada internal yaitu dari Matahari Departement Store kepada pengunjungnya sangat mempengaruhi pengetahuan responden terhadap program promosi ini, karena kebanyakan responden dari pengunjung tersebut mengetahui program dari media promosi di tempat. Media promosi lainnya yang cukup mempengaruhi responden adalah brosur serta kekuatan word-of-mouth dari teman (hanya pada minggu ke-4). Sedangkan media promosi seperti TV, koran, dan billboard sangat kecil sehingga tidak terlalu signifikan pengaruhnya. Begitupula dengan officer Seedy di tempat tidak terlalu mempengaruhi pengetahuan responden terhadap program GSS. Gambar 2.8 Pendapat responden terhadap program GSS minggu kedua

Sumber: hasil olah data rekap kuesioner GSS Pendapat responden terhadap program GSS pada minggu kedua responsi adalah 76% responden berpendapat program GSS ini bagus; masing-masing 9% responden berpendapat tidak tahu dan berpendapat program GSS ini tidak bagus; dan sisanya sebesar 6% responden berpendapat program GSS ini perlu ada lagi.

41

Laporan Kegiatan Magang PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. Marketing Regional V

Gambar 2.9 Pendapat responden terhadap program GSS minggu ketiga

Sumber: hasil olah data rekap kuesioner GSS Pendapat responden terhadap program GSS pada minggu ketiga responsi adalah 70% responden berpendapat program GSS ini bagus; 17% responden berpendapat tidak tahu; 8% responden berpendapat program GSS ini tidak bagus; dan sisanya sebesar 5% responden berpendapat program GSS ini perlu ada lagi. Gambar 2.10 Pendapat responden terhadap program GSS minggu keempat

Sumber: hasil olah data rekap kuesioner GSS Pendapat responden terhadap program GSS pada minggu keempat responsi adalah 65% responden berpendapat program GSS ini tidak bagus; 22% responden berpendapat tidak tahu; 13% responden berpendapat program GSS ini perlu ada lagi. Dari pie chart pada gambar-gambar diatas, minggu kedua dan minggu ketiga menunjukkan minat yang positif dari responden terhadam program GSS ini, namun pada minggu terakhir presentase minat terhadap program GSS cenderung negative meskipun prosentase untuk variable yang menyatakan program ini perlu ada lagi meningkat.

42

Laporan Kegiatan Magang PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. Marketing Regional V

BAB III KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A.

Kesimpulan PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. (TELKOM) sudah cukup memaksimalkan seluruh usaha pemasaran mereka menggunakan elemenelemen yang terdapat pada bauran promosi (marketing communication mix) menurut Kotler dan Keller. Namun masih kurang memaksimalkan personnal selling (penjualan personal) dan interactive marketing

(pemasaran interaktif). Sales Promotion Girl (SPG) sebagai front liner dari sebuah perusahaan merupakan ujung tombak utama perusahaan untuk menjual sekaligus mengkomunikasikan lebih jauh sebuah produk perusahaan kepada pasar. Dalam setiap event promosi yang dilaksanakan, TELKOM Speedy selalu melibatkan tenaga temporer dari luar perusahaan untuk dijadikan SPG (outsourcing). Dengan tidak adanya kriteria khusus pada SPG yang dipilih, kerap kali pemilihan tenaga temporer ini terkesan hanya mengutamakan penampilan. Ketidak cakapan tenaga temporer ini pada akhirnya mengakibatkan tujuan untuk mengkomunikasikan dan memasarkan produk TELKOM Speedy tidak mencapai hasil yang maksimal. Untuk melakukan pemasaran interaktif dibutuhkan situs web resmi perusahaan dengan informasi yang selalu ter-update agar sistem pullmedium yaitu mendorong konsumen untuk mencari tahu sendiri produk yang akan mereka konsumsi dapat terlaksana dengan baik. Saat ini PT. TELKOM hanya mengandalkan situs resmi berskala nasional untuk menjangkau para konsumennya, padahal program promosi yang dilakukan tidak hanya program promosi yang berskala nasional, tetapi juga berskala regional seperti program promosi The Great Speedy Sale (GSS).

43

Laporan Kegiatan Magang PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. Marketing Regional V

Dari hasil evaluasi responsi selama minggu kedua hingga minggu keempat program promosi GSS ini dapat disimpulkan bahwa awareness atau pengetahuan responden tiap minggunya menunjukkan tidak terjadi kenaikan signifikan, bahkan terjadi penurunan di minggu ketiga yang artinya pemasaran program promosi ini masih kurang optimal. Sumber informasi yang berperan penting dalam penyebarluasan informasi mengenai program promosi GSS ini adalah media promosi internal dari mitra GSS, dalam hal ini Matahari Departement Store (meliputi penempelan poster, banner, dan pengumuman melalui pengeras suara). Media promosi lainnya yang cukup mempengaruhi responden adalah brosur serta kekuatan word-of-mouth dari teman. Sedangkan media promosi seperti TV, koran, dan billboard pengaruhnya sangat kecil. Begitu pula dengan officer Seedy di tempat, tidak terlalu mempengaruhi pengetahuan responden terhadap program GSS. Dari hasil responsi minggu kedua dan ketiga menunjukkan minat yang positif dari responden terhadap program GSS ini, namun pada minggu terakhir presentase minat terhadap program GSS cenderung negatif meskipun prosentase untuk variable yang menyatakan program ini perlu ada lagi meningkat. Hal ini mungkin disebabkan oleh fakta yang ditemukan di lapangan bahwa penerima kupon voucher GSS yang sudah berlangganan TELKOM Speedy dirumahnya sama sekali tidak merasakan manfaat dari adanya program ini.

B.

Rekomendasi Bagi Marketing Regional V pada PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. (TELKOM) Surabaya. Berdasarkan hasil pengamatan penulis selama pelaksanaan kegiatan kuliah magang pada Marketing Regional V, penulis memberikan beberapa rekomendasi, yaitu:

44

Laporan Kegiatan Magang PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. Marketing Regional V

1. Memaksimalkan kinerja Sales Promotion Girl (SPG) sebagai front liner perusahaan untuk melakukan fungsi komunikasi produk dan personnal selling (penjualan personal). Buat perjanjian tertulis (kontrak) resmi antara perusahaan dengan SPG mengenai Jobdesc, upah dan sangsi SPG temporer jika terjadi wanprestasi. Fakta yang ditemukan penulis di lapangan, tidak adanya kontrak yang mengikat membuat SPG temporer ini kurang maksimal dalam pelaksanaan tugas. Tidak jarang SPG temporer ini pun lebih memilih bermain dengan gadget milik mereka ketimbang melaksanakan kewajiban mereka seperti membagikan brosur dan menarik calon pelanggan untuk menjual dan mengkomunikasikan produk yang dipasarkan. Sebaiknya dilakukan evaluasi kinerja SPG setiap kali mereka selesai melaksanakan sebuah event. Evaluasi ini berguna untuk menilai seberapa baik atau seberapa maksimal kinerja masing-masing SPG pada saat di lapangan. Hasil penilaian evaluasi ini dapat digunakan pihak perusahaan untuk menggunakan atau tidak menggunakan kembali tenaga temporer yang bersangkutan jika akan kembali melaksanakan event promosi yang serupa. 2. Memaksimalkan interactive marketing (pemasaran interaktif) dengan situs web regional. Untuk menjangkau seluruh konsumennya, PT TELKOM

membutuhkan situs web resmi perusahaan dengan informasi yang selalu ter-update. Tidak hanya situs web yang berskala nasional, tetapi juga berskala regional agar informasi program promosi tingkat regional seperti program promosi The Great Speedy Sale (GSS) dapat dengan mudah didapatkan oleh para pencari informasi. Perlu adanya situs web resmi perusahaan yang dikelola oleh masing-masing regional. Seperti contoh situs web nasional untuk TELKOM Speedy adalah www.telkomspeedy.com, untuk skala regional

45

Laporan Kegiatan Magang PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. Marketing Regional V

situs web dapat dibuat dengan contoh nama domain seperti www.telkomspeedy.com/regionalv untuk dikelola oleh Marketing Regional V. situs seperti ini akan sangat membantu pemasaran interaktif di masing-masing regional. 3. Mempertimbangkan kembali manfaat bagi pelanggan lama jika akan mengadakan program promosi yang serupa dengan GSS. Dari hasil responsi kuesioner GSS pada minggu keempat menunjukkan presentase minat terhadap program GSS yang cenderung negatif. Hal ini mungkin disebabkan oleh fakta yang ditemukan di lapangan bahwa penerima kupon voucher GSS yang sudah berlangganan TELKOM Speedy dirumahnya sama sekali tidak merasakan manfaat dari adanya program ini. Jika kedepannya pihak Marketing Regional V akan mengadakan program promosi yang serupa, selain memberikan manfaat kepada pelanggan baru yang tertarik berlangganan akses layanan internet TELKOM Speedy, tetapi juga memberikan manfaat bagi pelanggan lama yang setia pada produk TELKOM Speedy. Contohnya seperti dibuat komunitas sesama pengguna Speedy yang anggotanya terdaftar resmi sebagai pengguna aktif layanan akses internet TELKOM Speedy. Ditambah dengan kegiatan komunitas bulanan atau mingguan seperti fun bike dapat bermanfaat untuk menjalin kebersamaan para anggota komunitas dengan perusahaan dan dapat menciptakan loyalitas para pelanggan terhadap brand layanan akses internet TELKOM Speedy.

46

Laporan Kegiatan Magang PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. Marketing Regional V

DAFTAR PUSTAKA

Alma, Buchari. Prof. DR. H. (2007) Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa, Bandung, Penerbit Alfabeta. http://monitoring.telkomspeedy.co.id/ http://tour.telkomspeedy.co.id/ http://portal.telkom.co.id/ http://www.telkomspeedy.co.id/ http://www.surabayakita.com./index.php?option=com_content&view=article&id= 834:telkom-speedy-fasilitasi-ngajiinternet&catid=65:telekomunikasi&Itemid=207 Kotler, Philip and Kevin Lane Keller. (2007) Manajemen Pemasaran edisi 12 jilid 1, Jakarta, PT. INDEKS. Kotler, Philip and Kevin Lane Keller. (2012) Marketing Management 14th editions, Inggris, Prentice Hall. Kotler, Philip and Gary Armstrong. (2008) Prinsip-prinsip Pemasaran edisi 12 jilid 2, Jakarta, Penerbit Erlangga.

47

Laporan Kegiatan Magang PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. Marketing Regional V

LAMPIRAN

Gambar-Gambar Pendukung Laporan Kegiatan Magang Lembar Kuesioner The Great Speedy Sale Rekap Data Kuesioner The Great Speedy Sale (GSS) Analisis Perbandingan Survei GSS Per-minggu Job Description Supervisor Event Speedy

48

Anda mungkin juga menyukai