Anda di halaman 1dari 8

BAB 1

PENDAHULUAN
Latar belakang
PT Telekomunikasi Indonesia adalah perusahaan informasi perusahaan informasi dan komunikasi yang
berdiri sejak tahun 23 Oktober 1856 dan berkantor pusat di Bandung, Jawa Barat, Indonesia. Perusahaan
ini menyediakan jasa dan jaringan telekomunikasi secara lengkap di Indonesia seperti telepon berbasis
kabel, telepon seluler, internet broadband, televisi, dsb. Sejak keprivatisasiannya pada tahun 1995,
Telkom Indonesia sudah memiliki pelanggan sebesar 129.8 juta orang pada akhir Desember dan terus
meningkat setiap tahunnya, menjadikannya penyedia jasa telekomunikasi terbesar yang ada saat ini di
Indonesia.
Kehadiran teknologi di dunia khususnya di Indonesia sudah menjawab berbagai kebutuhan dan
menciptakan aktivitas bisnis. Berbagam bentuk layanan informasi yang dibutuhkan masyarakat telah
mendorong perkembangan teknologi jaringan telekomunikasi berdasarkan kebutuhan yang beragam
seperti keamanan, kecepatan, cakupan, personalitas dan harga. Oleh karena hal tersebut, muncul
berbagai macam teknologi untuk menyokong kriteria-kriteria tersebut seperti GSM, CDMA, ADSL, 4G,
sampai teknologi satelit. Selanjutnya, sudah menjadi keharusan bagi Telkom untuk menjawab tantangantantangan telekomunikasi yaitu bagaimana cara menyediakan kanal informasi yang sesuai kebutuhan,
tepat budget serta efisien.
Perkembangan telekomunikasi semula dihuni oleh dua perusahaan, Telkom dan Indosat, sehingga
dikenal dengan adanya duopoli. Namun bersamaan dengan munculnya bisnis baru, persaingan terus
bertambah antar pelaku industri ini sehingga menjadi lebih ketat. Sampai tahun 2008, diperkirakan ada
10 operator seluler besar Indonesia yang bersaing dalam pemasaran telepon seluler. Kondisi demikian
juga dialami Telkom sebagai salah satu pesaing terberat dalam bidang telekomunikasi di Indonesia.
Berdasarkan latar belakang di atas, penulis tertarik untuk melakukan analisis lingkungan internal yang
dilakukan oleh PT Telekomunikasi Indonesia untuk membahas cara mereka mempertahankan bisnis
mereka sampai dengan saat ini dengan banyaknya persaingan yang ada dan tetap menjadi yang terbesar
di Indonesia.

Visi dan misi


Telkom memiliki visi To become a leading Telecomunication, Information, Media, Edutainment and
Services in the region. Lalu Telkom memiliki misi-misi yaitu: Menyediakan pelayanan more or less
TIMES. Menjadi model pengelolaan korporasi terbaik di Indonesia.
Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, penulis menentukan rumusan-rumusan masalah yang menjadi fokus
utama analisis kali ini. Rumusan-rumusan masalah tersebut adalah:
Bagaimana kondisi lingkungan internal di PT Telekomunikasi Indonesia saat ini?
Apa saja yang menjadi kekuatan (strength) dan kelemahan (weakness) dari perusahaan ini?
Apa saja strategi PT Telekomunikasi Indonesia sehingga dapat mempertahankan bisnisnya sampai saat
ini?
Tujuan analisis
Berdasarkan rumusan masalah di atas, dapat ditentukan tujuan analisis kali ini sebagai berikut.
Memberikan pengetahuan dan informasi lebih lanjut mengenai kondisi internal perusahaan PT
Telekomunikasi Indonesia.
Memberikan informasi mengenai strategi bisnis yang digunakan PT Telekomunikasi Indonesia di dalam
mengembangkan bisnisnya.
Mengetahui berbagai kelemahan dan kekuatan PT Telekomunikasi Indonesia

BAB 2
PEMBAHASAN
Kondisi internal perusahaan
Sejalan dengan visi Telkom yaitu: To become a leading TIMES player in the region, maka berbagai
upaya telah dilakukan Telkom untuk mewujudkannya. Hal ini terbukti dari jumlah pelanggan yang
dimilikinya sampai tahun 2014 lalu. Per 30 Juni 2014, Telkom memiliki 3,21 juta pelanggan yang
berlangganan Internet Broadband (Speedy) milik Telkom yang meningkat dari triwulan pertama pada
tahun sebleumnya sebesar 15,6%. Sedangkan Mobile Broadband (Flash) memiliki pelanggan sebesar
18,19 juta, meningkat 63,7% dari tahun sebelumnya, dan masih banyak lagi pelanggan yang
berlangganan produk-produk Telkom lainnya. Sampai dengan akhir tahun ini, tercatat sebesar 137,37
juta untuk pelanggan telepon seluler sedangkan pelanggan wireline (Internet Broadband) adalah
sebesar 9,52 juta pelanggan.
Tidak heran kalau kondisi demikian menciptakan keunggulan bagi Telkom untuk menciptakan berbagai
inovasi dan prestasi di bidang telekomunikasi. Hasil dari upaya yang telah mereka lakukan terbukti
dari market share produk yang terus unggul dari antara pemain telekomunikasi lainnya.
Struktur organisasi Telkom
Telkom mengadopsi sebuah approach yang disebut dengan holding company ke dalam pengelolaan
perusahaannya dimana pendekatan ini dapat menyediakan fleksibilitas dan produktivitas kepada
seluruh entitas bisnis yang sesuai dengan karakteristik masing-masing divisi pada perusahaan tersebut.
Untuk bisa menggunakan pendekatan ini, maka peran corporate office difokuskan pada CLS atau
Corporate Level Strategy yang mengedepankan direct, portfolio, dan parenting strategy & leadership.
Selain itu, untuk memfasilitasi mekanisme pengelolaan tipe parenting, Telkom Group telah
membentuk Board of Executive yang beranggotakan semua Direksi Telkom dan beberapa Chief
Officers. Chief Officers ini memiliki peran sebagai penasihat dan perumus strategi bisnis yang
digunakan dalam corporate level strategy.

Sumber daya manusia (SDM)


Salah satu aspek internal terpenting di dalam menunjang life span sebuah perusahaan adalah
Sumber Daya Manusia atau disingkat SDM. SDM merupakan aspek yang sangat penting dan
merupakan salah satu aset perusahaan yang paling besar karena tanpanya perusahaan tidak dapat
berjalan dan bersaing. Sumber Daya Manusia adalah salah satu kunci sukses Telkom terhadap para
pesaingnya. Kesuksesannya dapat dilihat dari bagaimana Telkom mengelola SDMnya dengan
mengembangkan profesionalisme, sikap, pengetahuan dan kualitas dari diri SDM mereka.
Dalam beberapa tahun terakhir ini, Telkom telah melakukan perubahan mendasar dalam
pengelolaan SDM atau Sumber Daya Manusia di dalam perusahaan. Mereka mengubah
konsep human resources menjadi human capital dimana mereka melihat bakat setiap karyawannya
seperti keterampilan individu. Pengetahuan, attitude, intelligence, experience, dsb. Mereka
menganggap hal-hal tersebut adalah aset perusahaan yang besar.
Telkom sangat tergantung dari kualitas karyawannya supaya dapat terus menciptakan nilai yang
beharga dimana konsumen. Dengan sistem human capital, Telkom berupaya mentransformasi
SDM yang memfokuskan untuk arah transformasi bisnis menuju new wave business melalui
perencanaan SDM.
Jumlah karyawan
Sampai dengan tahun 2013 akhir, Telkom memiliki 25,011 karyawan yang terdiri atas 17,881
karyawan Telkom dan 7,130 karyawan anak perusahaan. Jumlah ini menurun sebesar 2.6% dari
tahun sebelumnya yaitu 31 Desember 2012 karena dijalankannya program multi exit sebagai
upaya revitalisasi yang dilakukan Telkom untuk mengefisiensi SDM yang ada di Telkom.

Pengelolaan SDM
Dalam mengelola SDM, Telkom mengembangkan sistem human capital master plan untuk
mengoptimalkan potensi karyawan-karyawan yang bekerja di Telkom. Human capital master
plan ini terdiri dari upaya-upaya untuk meningkatkan kinerja karyawan yang bekerja di Telkom
dan juga produktivitasnya saat bekerja. Dengan begitu, Telkom berharap dapat mengurangi angka
karyawan yang bekerja di Telkom sebesar 20% dari jumlah karyawan yang keluar.
Telkom telah menetapkan strategi pengembangan kompotensi human capital dengan satu sistem
yang disebut CBHRM atau Competency Based Human Resources Management. Pada sistem ini,
Telkom menitikberatkan hal-hal berikut:
Pengembangan karakter karyawan yang didasarkan pada budaya perusahaan.
Pengembangan kompentensi yang berstandar global.
Pengembangan leadership setiap sumber dayanya
Selain CBHRM, Telkom juga berinvestasi jangka panjang dalam SDMnya yang disebut dengan
Telkom CorpU. Inisasi strategi yang mereka lakukan dalam melakukan hal ini ialah dengan
melakukan pembinaan pimpinan (leader) dan karyawan (people). Pada 28 September 2012,
terbentuklah Telkom Corporate University atau Telkom CorpU sebagai usaha mereka untuk
menciptakan suatu sistem yang melahirkan leader dan people yang unggul daripada perusahaan
telekomunikasi lainnya.

Analisis SWOT
Analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities and Threats) adalah perencanaan strategis
yang digunakan perusahaan untuk mengevaluasi apa yang menjadi kekuatan, kelemahan, peluang
dan ancaman dalam suatu proyek atau suatu bisnis. Penulis pada makalah ini ingin menilik
kondisi internal perusahaan PT Telekomunikasi Indonesia menggunakan analisa ini. Berikut
adalah analisa PT Telekomunikasi Indonesia dengan metode analisis SWOT.
Strength (Kekuatan)
- Keuangan Telkom sangatlah besar sehingga sangat mudah bagi mereka untuk melakukan
investasi dalam bidang equipment Telekomunikasi yang mahal dan canggih.
- Memiliki infrastruktur yang luas yang mencakup seluruh wilayah Indonesia bahkan sampai ke
luar negeri sehingga memudahkan mereka untuk melakukan ekspansi
- Telkom memiliki pilihan produk, cakupan serta beragam layanan-layanan yang ditawarkan. Halhal tersebut adalah keunggulan strategis utama PT Telekomunikasi Indonesia.
- Teknologi yang digunakan Telkom termasuk salah satu yang tercanggih di Indonesia sehingga
memungkinkan kenaikan pada segi pemasaran yang berujung pada meningkatnya jumlah
pelanggan yang menggunakan jasa Telkom.

Weakness (Kelemahan)
- Jumlah pekerja pada Telkom terlalu banyak sehingga mengakibatkan penganggaran yang kurang
efisien untuk menggaji para karyawannya.
- Berpotensi terjadinya kebocoran pendapatan akibat kelemahan internal perusahaan. Hal tersebut
dapat menimbulkan kerugian pada hasil utama Telkom. Terdapat titik-titik pada level pendapatan
yang memiliki potensi tersebut yang diakibatkan oleh kecurangan dari pihak pelanggan,
kelemahan kontrol pada transaksi, proses billing dan penagihan yang tidak terkontrol.
- Layanan Customer Service yang seringkali mengabaikan kecemasan konsumen yang
mengakibatkan berkurangnya imej perusahaan.
Opportunity (Peluang)
- Industri telekomunikasi di Indonesia akan selalu memiliki peranan penting di Indonesia, dan
memiliki keseinambungan dan sejalan dengan ekonomi di Indonesia.
- Masyarakat yang terus menginginkan kecepatan tinggi pada koneksi Internet merupakan peluang
besar untuk Telkom agar terus berinovasi sehingga menyajikan pelayanan tersebut.
- Hanya sedikit penduduk di Indonesia yang memiliki akses
Internet broadband sehingga memberikan peluang besar kepada Telkom untuk terus meningkatkan
cakupannya.
Threats (Ancaman)
Di Indonesia, masyarakat menuntut fleksibilitas dari alat komunikasinya sehingga telepon
rumah fixed line sudah jarang digunakan lagi untuk memenuhi kebutuhan tersebut.
Persaingan semakin ketat karena jumlah pelanggan yang semakin sedikit di Indonesia.
Jaringan Telkom khususnya jaringan yang menggunakan akses kabel berpotensi menghadapi
ancaman keamanan seperti pencurangi, vandalisme, dsb.

BAB 3
KESIMPULAN
Dari analisa yang telah dilakukan diatas terutama dari analisis SWOT, penulis menyimpulkan
bahwa kondisi lingkungan internal PT Telekomunikasi Indonesia Tbk atau disingkat Telkom ini
sangat baik dengan kekuatan finansial yang sangat mumpuni untuk melakukan investasi
peralatan teknologi dalam bidang telekomunikasi yang sangat besar untuk menyokong umur
perusahaan. Kemudian Telkom berada pada jalur ekuitas yang sehat sehingga kecil
kemungkinan mereka tutup akibat campur tangan negara karena Telkom sendiri adalah salah
satu BUMN. Namun salah satu kekurangan utama dari Telkom adalah banyaknya karyawan
yang bekerja sehingga mengharuskan mereka untuk melakukan revitalisasi untuk mengurangi
anggaran gaji karyawan.

Anda mungkin juga menyukai