Anda di halaman 1dari 18

MANAJEMEN KEUANGAN LANJUTAN

PENJATAHAN MODAL DAN PENGANGGARAN MODAL DALAM KEADAAN


INFLASI
Makalah ini Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah
Manajemen Keuangan Lanjutan
Tahun Ajaran 2015/2016

Disusun Oleh (Kelompok 5) :


Yanti Novianti
- 0114103014
Dedeh Utin
- 0116124015
Heni Juhaeni
- 0116123035
Sonya Awaludin Malik - 0114103029
Desiana Putri Permata
- 0116123042

KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas berkat rahmat dan
hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan sebaik-baiknya. Adapun
maksud dan tujuan dari penyusunan Makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas
yang diberikan oleh Dosen mata kuliah Analisis & Penggunaan Laporan Keuangan.
Dalam proses penyusunan tugas ini pasti menjumpai hambatan, namun berkat
dukungan dari berbagai pihak, akhirnya penulis dapat menyelesaikan tugas ini. Oleh
karena itu, dengan segala kerendahan hati penulis

Bandung, 18 Oktober 2016

ingin menyampaikan terima kasih kepada pihak yang


membantu dalam pembuatan Makalah ini.

Penulis

Besar harapan penulis, makalah ini dapat


bermanfaat bagi semua orang yang membacanya dan dapat membantu teman-teman yang
lain dikemudian hari. Akhir kata, kami memohon maaf apabila dalam penulisan proposal
ini terdapat banyak kesalahan.

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang 1


1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Penjatahan Modal (Capital Rationing) 3


2.2 Profitability Index (PI) 5
2.3 Penganggaran Modal Dalam Keadaan Inflasi 9
BAB III PENUTUP 13
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran

13

14

DAFTAR PUSTAKA

15

BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Keputusan investasi merupakan keputusan manajemen keuangan yang paling
penting,karena selain penanaman modal pada bidang usaha yang membutuhkan modal yang
besar,maka dari situ penjatahan modal ( capital rationing ) digunakan untuk memilih
investasimana yang dapat menguntungkan atau menambah nilai bagi perushaan.
Penganggaran modal atau capital budgeting timbul untuk menguraikan perencanaan
jangka panjang untuk melakukan dan membiayai pengeluaran-pengeluaran jangka panjang untuk
melakukan dan membiayai pengeluaran-pengeluaran proyek atau program-program yang
mempengaruhi hasil-hasil keuangan lebih dari setahun.Masalah-masalah dalam penganggaran
modal mempengaruhi hamper seluruh organisasi,karena banyaknya factor yang tidak dapat
diketahui jumlahnya, organisasi yang dikeloladengan baik cenderung akan mengumpulkan dan
mengatur factor-faktor yang dapat diketahuisebanyak
keputusan.

Selain

itu

mungkin

sebelum

mengambil

karena perusahaan atau organisasi memiliki sumber-sumber yang

terbatas, mereka harus mengadakan pilihan diantara berbagai investasi, jadi harus dibentuk dasar
bagi perbandingan.

1.2. Rumusan Masalah


1. Apa Pengerian penjatahan modal ?
2. Apa Fungsi penjatahan modal ?
3. Bagaimana penyelesaian dalam pejatahan modal ?
4. Bagaimana penganggaran modal dalam keadan inflasi?

1.3. Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut :
1.

Apa Pengerian penjatahan modal ?

2.

Apa Fungsi penjatahan modal ?

3.

Bagaimana penyelesaian dalam pejatahan modal ?

4.

Bagaimana penganggaran modal dalam keadan inflasi?

BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Penjatahan Modal (Capital Rationating)


Penjatahan modal (capital rationing) yaitu pemberian batas oleh perusahaan pada
jumlah yang akan dikeluarkan untuk anggaran modal (capital budgeting).Alasan perlunya capital
rationing yaitu :
1. Manajemen berpikir bahwa kadang-kadang kondisi pasar merugikan(tingkat bunga
tinggi, harga saham jatuh).
2. Kurangnya manajer yang memenuhi kualifikasi untuk menjalankan proyek.
Persoalan rasionalisasi modal / penjatahan modal (capital rationing) akan muncul
apabila terdapat batasan dana yang tersedia dan dihadapkan pada suatu portfolio dari investasi.
Oleh karena itu kita perlu memilih beberapa alternatif investasi yang dapat dicapai dari anggaran
yang tersedia dengan tingkat keuntungan yang cukup tinggi.
Tujuan dari rasionalisasi kapital adalah memilih suatu grup dari proyek yang
menghasilkan NPV keseluruhan yang paling tinggi dan tidak membutuhkan dana lebih besar dari
yang dibudgetkan. Merupakan syarat mutlak ntuk rasionalisasi kapital. Proyek bersaing
meniadakan yang terbaik yang harus dipilih dan ditempatkan dalam grup dari proyek mandiri.
Ada 2 pendekatan untuk memilih proyek dengan rasionalisasi kapital yaitu:

Pendekatan tingkat pengembalian internal (IRR)


Pendekatan pada rasionalisasi kapital yang menggambarkan proyek IRR dalam urutan
yang menurun dibandingkan dengan jumlah uang yang diinvestasikan.

Contoh soal
PT Aster mempunyai 6 proyek yang bersaing untuk anggaran tetap sebesar Rp.340.000. investasi
awal dan IRR untuk setiap proyek sebagai berikut:

Perusahaan mempunyai biaya modal 10%. Berdasarkan daftar harga proyek B, C dan E yang
diterima bersama, baru menyerap Rp. 250.000 dari anggaran sebesar Rp340.000. proyek D tidak
dipertmbangkan sebab IRR < 10% (biaya modal). Daripendekatan ini tidak menjamin proyek B,
C dan E akan memaksimalkan pendapatan perusahaan.

Pendekatan net present value (NPV)


Pendekatan pada rasionalisasi kapital yang bersarkan penggunaan nilai sekarang untuk
menentukan grup dari proyek yang akan memaksimalkan kekayaan pemiliknya.

Contoh soal :

Kelompok proyek diperingkat dengan dasar IRR. Proyek B, C dan E. Membutuhkan investasi
sebesar Rp. 250.000 = (90.000 + 100.000 + 60.000) dengan nilai sekarang (NS) sebesar Rp.
356.000. jika proyek B, C dan A dijalankan menggunakan total dana yang dianggarkan
4

digunakan seluruhnya sebesar Rp. 340.000 = (90.000 + 100.000 + 150.000) dengan nilai
sekarang (NS) Rp 467.000 lebih besar daripada proyek B, C dan E yang diurut berdasarkan IRR
yang tertinggi. Proyek B, C dan A lebih disukai karena memaksimalkan nilai sekarang (NS) dari
dana yang tersedia. Hal ini sama dengan memaksimalkan NPV, sebab dana baik yang digunakan
atau tidak digunakan merupakan total investasi awal. Dana yang tidak digunakan tidak
meningkatkan nilai perusahaan.
Tujuan perusahaan adalah menggunakan dana untuk menghasilkan nilai sekarang(NS) aliran kas
masuk yang tertinggi. Dengan asumsi, porsi dana yang tidak digunakan tidak akan menghasilkan
keuntungan atau kerugian.
NPV untuk proyek B, C, E Rp 106.00 = (356.000 250.000)
NPV untuk proyek B, C, A Rp 127.000 = (467.000 340.000) memaksimalkan NPV

2.2. Profitability Index (PI)


Seringkali manajemen dihadapkan pada pengambilan keputusan investasi pada beberapa
proyek secara bersamaan, sementara dana yang tersedia untuk membiayai proyek tersebut
terbatas. Dengan keterbatasan dana yang dimiliki oleh perusahaan, menyebabkan usulan
investasi yang ada tidak dapat dilaksanakan semuannya, sehingga perusahaan harus memilih
usulan investasi yang paling menguntungkan berdasarkan tingkat profitability indexnya. Tingkat
profitability index yang paling tinggi dari sejumlah usulan investasi menempati prioritas utama
untuk dilaksanakan.
Profitability Index yaitu suatu metode yang menghitung perbandingan antara nilai arus
kas bersih yang akan datang dengan nilai investasi yang sekarang.
Kelayakan investasi menurut standar analisa adalah :
Jika PI > 1 ; maka investasi tersebut dapat dijalankan.
Jika PI < 1 ; maka investasi tersebut tidak dapat dijalankan.
Kelebihan PI ( Profitability Index ) :

Memberikan percentage future cash flows dengan cash initial.

Sudah mempertimbangkan cost of capital.


5

Sudah mempertimbangkan time value of money.

Mempertimbangkan semua cash flows

Kekurangan PI ( Profitability Index ) :

Tidak memberikan informasi mengenai return suatu project.

Dibutuhkan cost of capital untuk menghitung Profitability Index.

Tidak memberikan informasi mengenai project risk

Susah dimengerti untuk dijadikan indicator apakah suatu project memberikan value
kepada perusahaan

Pengurutan

usulan

investasi

yang

akan

dilaksanakan

dilakukan

dengan

memperhitungkan jenis jenis usulan investasi :


1. Usulan investasi yang bersifat mutually exclusive..
Dilakukan dengan memilih salah satu proyek yang PI-nya paling tinggi.
2. Usulan investasi yang bersifat independent..
Dilakukan dengan mengurutkan usulan investasi dark tingkat PI yang paling tinggi
sampai yang paling rendah.
3. Usukan investasi yang bersifat contigent.
Dilakukan dengan terlebih dahulu menentukan besarnya PI gabungan dari kedua proyek
yang saling bergantungan.
Dari beberapa usulan investasi yang akan dipilih beserta sifat sifat usulan investasi
dan keterbatasan dana, maka untuk memilih proyek mana saja yang sebaiknya dilaksanakan,
perlu dipertimbangkan juga tentang pelaksanaan proyek sebagai berikut :
1. Usulan investasi yang dapat ditunda digunakan Analisis Waktu Ganda
Untuk menyelesaikan perhitungan ini dilakukan dengan langkah sebagai berikut :
a. Menghitung selisih PI saatini dengan PI tahun depan.
b. Pilih hasil selisih PI yang penting kecil untuk ditunda
c. Tentukan besarnya NPV dari masing masing proyek dengan rumus :
NPV = PI (I) I. perhitungan NPV untuk proyek yang ditunda digunakan PI
tahun yang akan datang
d. Hitung PI gabungan dari proyek yang diusulkan.

2. Usulan investasi yang tidak dapat ditunda digunakan Analisis dengan langkah-langkah
sebagai berikut
a. Mengurutkan usulan investasi berdasarkan profitability indexnya
Untuk proyek yang mutually exclusive pilih proyek PI yang paling tinggi
Untuk proyek yang independent urutkan dari yang paling tinggi sampai
dengan yang paling rendah
Untuk proyek yang contigent hitung PI gabungannya
b. Menghitung NPV dengan rumus : NPV = PI (I) I
c. Menentukan pemilihan proyek berdasarkan keterbatasan dana perusahaan
d. Hitung PI gabungan dari usulan-usulan proyek yang akan dilaksanakan

Contoh :
Perusahaan NAZYA sedang mempertimbangkan beberapa usulan investasi dengan data sebagai
berikut :

Usulan investasi B dan E bersifat mutually exclusive, usulan investasi C dan G bersifat
kontigensi sedangkan lainnya bersifat independen. Dana yang tersedia untuk melaksanakan
investasi sebesar Rp1.800.000.000. proyek-proyek mana saja yang sebaiknya dipilih perusahaan.

1. Mengurutkan usulan investasi


Untuk proyek B dan C dipilih proyek yang PI nya paling tinggi yaitu proyek B
Untuk proyek C dan G dihitung PI gabungan :

Urutan usulan-usulan investasi :

2. Tentukan nilai NPV dai masing-masing proyek

3. Memilih proyek berdasarkan keterbatasan dana perusahaan

Proyek yang sebaiknya dilaksanakan perusahaan adalah proyek B, A, C, G, dan F


4. Perhitungan PI gabungan dari proyek yang dipilih

2.3. Pengaruh Inflasi Terhadap Capital Budgeting


Hubungan spesifik antara inflasi dan biaya modal masih dalam proses ditetapkan secara
tegas dan dalam ketiadaan model penuh untuk menjelaskan hubungan ini, maka dalam bagian
makalah ini akan memfokuskan pada hubungan antara perubahan inflasi dan perubahan yang
berikutnya dalam tingkat suku bunga. Secara khusus kita akan menyepakati perbedaan antara
tingkat suku bunga rill dan nominal, hubungan inflasi dan pergerakan tingkat suku bunga serta
hubungan antara tingkat suku bunga dan biaya modal.
Dalam dunia non inflasioner, dana pinjaman dengan tingkat suku bunga pengembalian
pada tingkat yang setara untuk tingkat suku bunga ditetapkan dan nominal. Jika inflasi
diperkenalkan dalam system, pengembalian sebagaimana yang ditetapkan secara nominal akan
berbeda dari pengembalian rill, ketika arus kas masa yang akan datang memiliki daya beli
9

rendah. Ini bisa diperdebatkan apakah tingkat suku bunga akan naik dengan cepat atau tidak
dalam jumlah tertentu dari penggantian kerugian inflasi, dan argument pada setiap sisi telah
disimpulkan oleh Bernstein, tetapi apakah ini jelas bahwa pengenalan inflasi menempatkan
tekanan ke atas pada tingkat suku bunga. Alasan ini adalah bahwa :
1) Peminjam akan meningkatkan permintaan mereka atas dana selama inflasi untuk
memberikan biaya transaksi yang lebih tinggi dan untuk memindahkan dari aktiva
finansial menjadi aktiva non finansial sebagai penghambat terhadap inflasi, dan
2) Kabijakan pihak berwenang akan bergerak untuk mengurangi tingkat pertumbuhan
pasokan dana ketika inflasi melawan alat kebijakan.
Perbedaan antara tingkat nominal dan tingkat rill dinamakan dengan inflasi premium
dan banyak teks saat ini menyatakan premium sebagai tambahan terhadap tingkat suku bunga rill
seperti contoh berikut :
Persamaan 1

Dimana :

i = tingkat suku bunga yang ditetapkan atau tigkat nominal


k = tingkat suku bunga rill
p = tingkat inflasi

hubungan akrual adalah perkalian dan bukan penambahan. Hal dapat ditunjukan jika kita
mengambil arus kas dan inflasi pada periode t yang sama di masa yang akan datang.
Persamaan 2

Dimana :

C = arus kas nominal atau terinflasi


t = periode waktu relative pada tahun dasar

10

dan kemudian hitung C nilai saat ini dengan menggunakan tingkat suku bunga nominal dari
persamaan (1), kami telah menyusunnya menjadi :
Persamaan 3

Kita dapat menyempurnakan pengaruh yang sama dengan mendeflasi C melalui indeks harga dn
kemudian potong dengan menggunakan tingkat suku bunga rill, sehingga menjadi :
Persamaan 4

Ketika persamaan (3) dan (4) diselesaikan dengan hasil sama, mereka dapa ditetapkan setara satu
sama lain, sehingga :
Persamaan 5

Sehingga menghasilkan :
Persamaan 6
(1 + p)t (1 + k)t = (1 + i)t
Rumus penambahan adalah perkiraan pertama yang masuk akal, tapi tidak harus digunakan
dalam kasus anggaran modal yang sesungguhnya karena hal ini akan menimbulkan bias ke atas.
Pada tahap ini kami memperkenalkan masalah inflasi dalam proses anggaran modal untuk
menentukan secara khusus pengaruhnya pada sejumlah variable keuangan.
Pertemuan 7
R = PQ

11

Dimana :

R = pendapatan dalam periode i


P = bunga rata-rata per produk sepanjang periode
Q = Kuantitas tahunan produk yang terjual

Asumsikan bahwa kuantitas konstan sepanjang waktu, dan bahwa P adalah harga konstan dalam
ketiadaan inflasi. Biaya kita dirancang dengan C + D, dimana D adalah beban penyusutan selama
period i.

12

BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Dalam pennganggaran modal disitu kita membahas materi mengenai penjatahanmodal
(capital rationing) dimana penjatahan modal itu memiliki fungsi untuk memilihgrup/proyek yang
akan perusahaan ambil, dengan tujuan bahwa proyek tersebut dapatmemberikan keuntungan atau
nilai lebih bagi perusahaan tersebut maka dari itulah fungsidari penjatahan modang pula agar
modal yang perusaahaan miliki itu terstruktur denganbaik dan teralokasikan dengan baik pula.
Selain itu
mengenaiprofitability

pula
index

dalam penganggaran
dimana

memiliki

modal
tujuan

kitu membahas
untuk

suatu

metode

materi
yang

menghitungperbandingan antara nilai arus kas bersih yang akan dating dengan nilai investasi
yangsekarang. Profitability index harus lebih besar dari 1 baru dinyatakan layak. Semakinbesar
profitability index, maka investasi semakin layak.
Materi selanjutnya membahas mengenai pengaruh penganggaran modal dalamcapital
budgeting yaitu dana pinjaman dengan tingkat suku bunga pengembalian padatingkat

yang

setara untuk tingkat suku bunga ditetapkan dan nominal. Jika inflasidiperkenalkan dalam
sistem,

pengembalian

sebagaimana

yang

ditetapkan

secaranomminal akan berbeda dari

pengembalian riil, ketika arus kas masa yang akan datangmemiliki daya beli lebih rendah. Ini
bisa diperdebatkan apakah tingkat suku bunga akannaik dengan cepat atau tidak dalam jumlah
tertentu dari penggantian kerugian inflasi, danargumen pada setiap sisi telah disimpulkan oleh
Bernstein

13

3.2 Saran
Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan
dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, karena terbatasnya
pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah
ini.
Penulis banyak berharap para pembaca yang budiman sudi memberikan kritik dan saran
yang membangun kepada penulis demi sempurnanya makalah ini dan penulisan makalah
dikesempatan-kesempatan berikutnya. Semoga makalah ini berguna bagi penulis pada khususnya
juga para pembaca yang budiman pada umumnya.

14

DAFTAR PUSTAKA

http://dokumen.tips/documents/makalah-penjatahan-modal-capital-rationing-dan-

penganggaran-modal-dalam-keadaan.html#
https://id.scribd.com/doc/26935001/Manajemen-Keuangan-Resume-Bab-6-10
https://julrahmatiyalfajri.wordpress.com/2014/12/22/anggaran-modal-capital-budgeting/
http://kepinginlagi.blogspot.co.id/2014/09/modul-akuntansi-manajemen-bab-12.html
http://ratnaariani.blogspot.co.id/2015/03/capital-rationing.html
Silabi Manajemen Keuangan II

15

Anda mungkin juga menyukai