Anda di halaman 1dari 19

COUNTRY RISK & POLITICAL RISK

LUTFI
lutfi@perbanas.ac.id
Post Graduate Program STIE Perbanas Surabaya
COUNTRY RISK, POLITICAL RISK, &
SOVEREIGN RISK
 Country risk mencakup risiko politik dan ekonomi
yang tidak menguntungkan dari operasi di suatu negara
o Contoh country risk: pembatasan pendapatan eksportir ke suatu
negara, pemogokan buruh dermaga, kerusuhan etnis, pergantian
pemerintahan yang menyebabkan ketidak setabilan politik
 Country risk juga mencakup sovereign risk.
 Sovereign risk berkaitan dengan kemampuan suatu negara
membayar kewajiban, bunga dan pokok pinjaman, yang jatuh
tempo (default risk)
 Sovereign risk juga terkait dengan kemampuan perusahaan
membayar hutang dalam valuta asing

2
COUNTRY RISK
- Faktor Risiko Keuangan -
 Indikator utama risiko keuangan:
1. Rasio utang luar negeri suatu negara terhadap produk domestik
bruto (PDB)
2. Rasio pembayaran utang negara terhadap ekspor (debt service ratio
– DSR)
3. Rasio impor suatu negara terhadap cadangan devisa
4. Terms of trade suatu negara (rasio harga ekspor terhadap impor)
5. Defisi neraca berjalan (current account) suatu negara atau rasio
defisit neraca berjalan terhadap PDB
 Contoh negara yang mengalami krisis keuangan (2007 – 2008)
 PIGS (Portugal, Italy, Greek, Spain)

3
COUNTRY RISK
- Faktor Risiko Politik -
 Indikator utama risiko politik:
 Pengambilalihan atau Nasionalisasi
 Penyangkalan Kontrak
 Pajak dan Peraturan
 Kontrol Devisa
 Korupsi dan Inefisiensi Hukum
 Kekerasan etnis, Kerusuhan Politik, dan Terorisme
 Pembatasan Negara Tuan Rumah
 Krisis Utang

4
COUNTRY RISK
- Faktor Risiko Politik -
 Pengambilalihan atau Nasionalisasi
 Pada 2010, pemerintah Venezuela, Presiden Chavez, mengambil alih
peralatan dari perusahaan minyak Amerika Helmerich & Payne
 Penyangkalan Kontrak
 Pada 1998, Pemerintah Meksiko, tiba-tiba menolak untuk memperbaharui
ijin Tecmed, sebuah perusahaan multinasional Spanyol untuk
mengoperasikan limbah berbahaya TPA di Meksiko
 Pajak dan Peraturan
 Pada 2010, Chile, produsen tembaga utama di dunia, meningkatkan
tingkat royalti kepada produsen tembaga dengan mengubah ke pajak
progresif dari 5% sampai 14% bukannya pajak 5% flat
 Kontrol Devisa
 Pada 2002, Pemerintah Argentina juga membatasi penarikan deposito bank
dan melarang ekspor tidak sah mata uang asing dari negara tersebut
5
COUNTRY RISK
- Faktor Risiko Politik (Lanj.)-
 Korupsi dan Inefisiensi Hukum
 Pada tahun 2010, Denmark, Selandia Baru, dan Singapura dianggap sebagai negara
paling tidak korup; Somalia dianggap sebagai yang paling korup. Rusia nomor 154
dari 178 negara
 Kekerasan etnis, Kerusuhan Politik, dan Terorisme
 Pembajakan di dekat pantai Somalia telah mendorong beberapa perusahaan untuk
mempekerjakan perusahaan keamanan swasta untuk melindungi kapal mereka
 Pembatasan Negara Tuan Rumah
 Pada 2010, sanksi AS dan PBB terhadap Iran dalam menanggapi program
nuklirnya mendapat tantangan ketika Presiden Iran Ahmadinejad bereaksi dengan
melarang Coca-Cola dan produk dari Amerika lainnya ada di toko Iran
 Krisis Utang
 PIGS countries
6
KUALITAS SISTEM HUKUM
- Lama Mengusir Penyewa -

7
ANALISIS RISIKO POLITIK
 Tujuan utama dari analisis risiko politik dan negara adalah untuk
meramalkan kerugian yang berasal dari risiko ini
 Indikator Risiko Politik
1) Stabilitas politik (misalnya, jumlah pemerintahan yang berbeda
dalam kekuasaan dari waktu ke waktu)
2) Kerusuhan etnis dan agama, kekuatan dan organisasi
kelompok radikal
3) Tingkat kekerasan dan pemberontakan bersenjata, jumlah
demonstrasi
4) Penegakan hak milik
5) Luasnya xenofobia (takut orang asing), kehadiran nasionalisme
ekstrim
8
ATRIBUT RISIKO DAN
ANALISIS RISIKO POLITIK

9
10
SISTEM PERINGKAT COUNTRY RISK
Contoh International Country Risk
Guide (ICRG)
PERINGKAT RISIKO POLITIK
- Contoh ICRG -
 Angka-angka pada 12 kategori dalam ukuran "resiko politik" memiliki
poin 100, yangmerupakan skor untuk indeks risiko politik.
 Indeks risiko keuangan dan ekonomi masing-masing memiliki 50 poin.
 ICRG membuat index keseluruhan dengan menambahkan tiga
subindexes dan dengan membaginya dengan 2 sehingga skor tertinggi
adalah 100.
 Ketika semua subkomponen telah dinilai, ICRG kemudian menetapkan
derajat risiko berikut kepada skor komposi:
o Risiko sangat tinggi 00.00% sampai 49,9%
o Resiko tinggi 50,00% sampai 59,9%
o Risiko sedang 60,00% sampai 69,9%
o Risiko rendah 70,00% sampai 79,9%
o Risiko Sangat rendah 80,00% sampai 100%
11
CONTOH PERINGKAT CONTRY RISK &
POLITICAL RISK

12
PERINGKAT RISIKO POLITIK
- Contoh ICRG -
 Angka-angka pada 12 kategori dalam ukuran "resiko politik" memiliki
poin 100, yangmerupakan skor untuk indeks risiko politik.
 Indeks risiko keuangan dan ekonomi masing-masing memiliki 50 poin.
 ICRG membuat index keseluruhan dengan menambahkan tiga
subindexes dan dengan membaginya dengan 2 sehingga skor tertinggi
adalah 100.
 Ketika semua subkomponen telah dinilai, ICRG kemudian menetapkan
derajat risiko berikut kepada skor komposi:
o Risiko sangat tinggi 00.00% sampai 49,9%
o Resiko tinggi 50,00% sampai 59,9%
o Risiko sedang 60,00% sampai 69,9%
o Risiko rendah 70,00% sampai 79,9%
o Risiko Sangat rendah 80,00% sampai 100%
13
PEMILIHAN LOKASI NEGARA
UNTUK INVESTASI
 Misalkan MNC besar Amerika sedang mempertimbangkan mendirikan
fasilitas produksi tekstil di Asia Tenggara dan mengeksplorasi pilihan di
Indonesia, Malaysia, Myanmar, dan Vietnam.
 Di antara empat negara, Malaysia memiliki situasi risiko politik terbaik
secara keseluruhan,diikuti oleh Vietnam. Indonesia dan Myanmar
memiliki risiko tertinggi secara keseluruhan.
 Perhatikan bahwa peringkat keseluruhan seolah menyembunyikan kinerja
yang berbeda pada kebijakan subkelompok yang dibahas sebelumnya.
 Bila CEO takut akan repatriasi keuntungan di masa depan dan
tentang kemungkinan bahwa korupsi akan mengikis keuntungan.
 Secara khusus sistem ICRG dapat disesuiakan dengan situasi ini dengan
memberikan bobot lebih untuk kategori profil “investasi" & "korupsi".
14
PEMILIHAN LOKASI NEGARA
UNTUK INVESTASI (Lanj.)
 Secara khusus sistem ICRG dapat disesuiakan dengan situasi ini dengan
memberikan bobot lebih untuk kategori profil “investasi" & "korupsi".
 Dalam kolom terakhir, ditambahkan skor profil investasi dan korupsi
untuk masing-masing negara dan indeks diberi bobot menjadi antara 0
dan 100.
 Karena kategori "profil Investasi" diberi bobot dua kali bobot
“korupsi”, indeks baru menempatkan dua pertiga bobotnya pada
"profil investasi" dan sepertiga pada "korupsi," dan mengenakan bobot
0 untuk semua kategori lainnya.
 Dengan sistem ini, Indonesia menjadi negara berisiko paling
kecil untuk berinvestasi, padahal hanya menempati peringkat
ketiga di belakang Malaysia dan Vietnam menggunakan indeks
keseluruhan risiko politik.
15
SOVEREIGN CREDIT RISK
 Sovereignn credit risk berkaitan dengan risiko pemerintah pusat,
termasuk didalamnya Bank Sentral, suatu gagal dalam memenuhi
kewajiban pembayaran pokok dan bunga utang yang jatuh tempo
 Lembaga pembuat peringkat Sovereign Credit Risk
 Moody,
 Standard & Poor, dan
 Fitch
 Pengkategorian Peringkat:
 Investment Grade: Peringkat minimal “BBB”
 Speculative Grade: Peringkat “BB” ke bawah. Dikenal juga dengan istilah
“Junk Bond”
 Default Grade: Peringkat “D”
16
SOVEREIGN CREDIT RISK
- Contoh dari S&P’s

17
MENGELOLA RISIKO POLITIK
1. Penstrukturan Investasi
o Mengandalkan pasokan atau teknologi yang khas
o Gunakan sumber daya lokal
o Tawar-menawar dengan pemerintah
o Menyewa perlindungan (bodyguard)
o Fokus pada jangka pendek: Mendorong front loading cash flows,
mempercepat pemulangan kas, menjual pabrik ke pemerintah
2. Asuransi
o Proteksi atas kesulitan konversi dan tidak dapat ditransfernya valutas
asing ke luar negeri
o Proteksi perlindungan pengambilalihan
o Perlndungan perang dan kekerasan politik
18
19

Anda mungkin juga menyukai