Penghasilan atas modal, penyerahan jasa, hadiah, penghargaan dan lain sebagainya, merupakan
penghasilan yang dikenakan pajak. Perusahaan yang menjadi penerima penghasilan menjadi
pihak yang akan dikenakan pajak pph 23. Dan perusahaan yang menjadi pihak pemberi
penghasilan atau pembeli akan menjadi pihak yang akan memotong dan melaporkan PPH pasal
23 kepada kantor Pajak. Dan masing-masing jenis penghasilan memiliki presentase tertentu untuk
diperhitungkan pph terutangnya. Dalam pembahasan laporan ini, Perusahaan TELKOM menjadi
pihak yang dipotong oleh para konsumen yang menerima jasa dari perusahaan TELKOM.
Perusahaan telah memiliki sistem yang terstruktur dan aplikasi yang dapat mengolah data
perusahaan dengan baik. Dan tentunya sistem yang telah dibangun oleh perusahaan memiliki
kelebihan dan kekurangan tersendiri seperti halnya resiko yang dimungkinkan akan terjadi.
Namun setiap resiko dan permasalahan yang telah diprediksi oleh perusahaan, terdapat beberapa
solusi atau pengendalian internal yang telah mereka pikirkan untuk menanggulangi resiko dan
permasalahannya. Dalam laporan ini juga akan dijelaskan proses perhitungan kredit pajak pph
badan pasal 23 serta resiko dan permasalahan yang akan dihadapi selama proses pehitungan
Kredit Pajak PPH Badan Pasal 23. Setelah proses perhitungan telah usai , maka Perusahaan
TELKOM akan melakukan pelaporan dengan mengisi SPT Masa PPH.
Kerja Praktek dilaksanakan dibagian Tax Cooperation. Adapun tugas yang diberikan antara lain:
merakap bukti potong pph pasal 23, memverifikasi daftar bukti potong dengan bukti potong,
meresume Buku Manajemen Strategi dan lain sebagainya.
Dalam bagian tax semuanya sudah terkomputerisasi namun dalam proses merekap data bukti
potong yang diterima oleh unit cooperate tax perlu diinput satu per satu kedalam excel dengan
format yang sudah disediakan. Pengerjaan yang seperti ini sering terjadi kekeliruan dalam
merekap data sehingga ketika diverifikasi ada beberapa data yang kurang sesuai dengan Bukti
Potongnya. Untuk mengatasi ini, penulis mempuyai usul untuk melakukan rekap dengan macro
excel, meskipun metode inputnya sama setidaknya pada saat user menginput tidak terganggu
dengan data-data yang sudah dimasukan. Dan apabila formnya panjang pengguna tidak perlu
men-scroll excelnya, hanya tinggal mengisi di form macro excel yang telah disediakan.
Kerja Pratek dilaksanakan mulai tanggal 16 Mei hingga 24 Juni 2016. Dengan ketentuan seragam
hari senin menggunakan pakaian putih, selasa-kamis menggunakan pakaian bebas, dan Jumaat
menggunakan pakaian batik. Adapun waktu kerja praktek dilaksanakan pukul 8 am s/d 5 pm,
untuk bulan puasa waktu kerja dilaksanakan pukul 8 am s/d 4 pm.
a. BAB I Pendahuluan
Dalam bab ini terdapat sub bab yaitu latar belakang,lingkup penugasan, taget pemecahan
masalah, metode pelaksanaan tugas/pemecahan masalah, rencana dan penjadwalan kerja
serta ringkasan sistematika laporan.
1. Telecomunication
Telekomunikasi merupakan bagian bisnis legacy Telkom. Sebagai ikon bisnis
perusahaan, Telkom melayani sambungan telepon kabel tidak bergerak Plain Ordinary
Telephone Service (”POTS”), telepon nirkabel tidak bergerak, layanan komunikasi data,
broadband, satelit, penyewaan jaringan dan interkoneksi, serta telepon seluler yang
dilayani oleh Anak Perusahaan Telkomsel. Layanan telekomunikasi Telkom telah
menjangkau beragam segmen pasar mulai dari pelanggan individu sampai dengan Usaha
Kecil dan Menengah (“UKM”) serta korporasi.
2. Information
Layanan informasi merupakan model bisnis yang dikembangkan Telkom dalam ranah
New Economy Business (“NEB”). Layanan ini memiliki karakteristik sebagai layanan
terintegrasi bagi kemudahan proses kerja dan transaksi yang mencakup Value Added
Services (“VAS”) dan Managed Application/IT Outsourcing (“ITO”), e-Payment dan IT
enabler Services (“ITeS”).
3. Media
Media merupakan salah satu model bisnis Telkom yang dikembangkan sebagai bagian
dari NEB. Layanan media ini menawarkan Free To Air (“FTA”) dan Pay TV untuk gaya
hidup digital yang modern.
4. Services
Services menjadi salah satu model bisnis Telkom yang berorientasi kepada pelanggan.
Ini sejalan dengan customer portfolio Telkom kepada pelanggan Personal,
Consumer/Home, SME, Enterprise, Wholesale, dan internasional.
Sebagai perusahaan telekomunikasi, Telkom Grup terus mengupayakan inovasi sektor-
sektor selain telekomunikasi, serta membangun sinergi di antara seluruh produk,
layanan dan solusi, dari bisnis legacy sampai New Wave Business. Untuk meningkatkan
business value pada tahun 2012, Telkom Grup meruba portfolio bisnisnya menjadi
TIMES (Telecomunication, Information, Media, Edutainment, dan Services). Untuk
menjalankan portfolion bisnisnya, Telkom Grup memiliki 4 anak perusahaan yakni PT
Telekomunikasi Indonesia Seluler (Telkomsel), PT Telekomunikasi Indonesia
International (Telin), PT Telkom Metra dan PT Daya Mitra Telekomunikasi (Mitratel).
Misi Perusahaan
C. Strategi Bisnis
Untuk mencapai tujuan perusahaan yaitu improving market capitalization. Berikut strategi
yang kami yang telah disepakati:
untuk mencapai ketiga tujuan diatas, kami menjabarkan kedalam sepuluh inisiatif strategis,
meliputi:
1. Pusat Keunggulan
Untuk mendukung peningkatan kinerja bisnis dan implementasi budaya perusahaan
yang baru dengan membentuk “Telkom Corporate University” yang bertujuan untuk
mendidik karyawan agar dapat memenuhi standar internasional di industry TIMES.
4. Transformasi biaya
Meningkatkan efisiensi biaya dan kapabilitas melalui pemanfaatan teknologi
(multiplay/multiservice/multiscreen), pemanfaatan aset yang ada (pemberdayaan aset
yang kurang produktif) dan menciptakan bisnis model yang kreatif (melalui partnership
untuk sharing cost).
6. Indonesia Digital Solution (“IDS”)- Layanan konvergen pada solusi ekosistem digital.
Mengembangkan IDS untuk mendukung program Indonesia Digital Network yang terdiri
dari media ecosystem ( bekerjasama dengan partner terbaik dan melakukan diferensiasi
melalui bisnis model yang inovatif) dan business solution ecosystem (mempercepat
pengembangan ekosistem bisnis yang inovatif dan memberikan layanan yang
convergence agar pelanggan mendapat pengalaman terbaik ).
9. Mengelola portofolio melalui Board of Executive (“ BoE”) dan Chief Regional Officer
(“ CRO”)
Mengelola entitas anak yang dikelompokkan dalam empat BoE yang terdiri dari mobile
(Telkomsel), multimedia (Metra), infrastruture (Mitratel) dan internasional (Telin)
serta tujuh CRO yang terdiri dari area Sumatera, DKI Jakarta, Jabar & Banten, Jawa
Tengah, Jawa Timur Kalimantan, dan Kawasan Timur Indonesia.
10. Meningkatkan sinergi di dalam Telkom Group
Optimalisasi sinergi ditingkat strategi maupun operasional serta single main function dan cross
function.
D. Aspek Praktik Manajemen
1. Aspek Produksi
Aspek produksi bertugas merencanakan,merumuskan, dan mengembangkan kebijakan bidang
produksi, pengoperasian fasilitas produksi, prasarana serta mengatur kegiatan produksi dalam
jangka panjang. PT Telekomunikasi Indonesia memiliku anak perusahaan yang memiliki tugas
produksi masing-masing, antara lain mobile (Telkomsel), multimedia (Metra), infrastruktur
(Mitratel).
2. Aspek Keuangan
Aspek keungan bertugas merencankan, merumuskan dan mengembangkan kebijakan
perusahaan dalam bidang keuangan. Dalam PT Telekomunikasi Indonesia, bagian keuangan
disebut dengan FBCC ( Finance and Billing Collection Center) yang terdiri dari tujuh bagian
antara lain, General Support, General accounting, Tax and Non Tax OBL, General Budgeting,dsb.
3. Aspek Pemasaran
Aspek Pemasaran bertugas merencanakan, merumuskan, dan mengembangkan-kan kebijakan
perusahaan dalam bidang pemasaran. Menggunakan berbagai media advertisement seperti
brosur,spanduk, Digital Advertising, dsb.