Anda di halaman 1dari 6

Sistem Informasi Perhitungan Kredit Pajak PPH Badan Pasal 23 dan Pelaporan SPT Wajib

Pajak di PT TELELKOMUNIKASI INDONESIA Tbk.


BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Penghasilan atas modal, penyerahan jasa, hadiah, penghargaan dan lain sebagainya, merupakan
penghasilan yang dikenakan pajak. Perusahaan yang menjadi penerima penghasilan menjadi
pihak yang akan dikenakan pajak pph 23. Dan perusahaan yang menjadi pihak pemberi
penghasilan atau pembeli akan menjadi pihak yang akan memotong dan melaporkan PPH pasal
23 kepada kantor Pajak. Dan masing-masing jenis penghasilan memiliki presentase tertentu untuk
diperhitungkan pph terutangnya. Dalam pembahasan laporan ini, Perusahaan TELKOM menjadi
pihak yang dipotong oleh para konsumen yang menerima jasa dari perusahaan TELKOM.
Perusahaan telah memiliki sistem yang terstruktur dan aplikasi yang dapat mengolah data
perusahaan dengan baik. Dan tentunya sistem yang telah dibangun oleh perusahaan memiliki
kelebihan dan kekurangan tersendiri seperti halnya resiko yang dimungkinkan akan terjadi.
Namun setiap resiko dan permasalahan yang telah diprediksi oleh perusahaan, terdapat beberapa
solusi atau pengendalian internal yang telah mereka pikirkan untuk menanggulangi resiko dan
permasalahannya. Dalam laporan ini juga akan dijelaskan proses perhitungan kredit pajak pph
badan pasal 23 serta resiko dan permasalahan yang akan dihadapi selama proses pehitungan
Kredit Pajak PPH Badan Pasal 23. Setelah proses perhitungan telah usai , maka Perusahaan
TELKOM akan melakukan pelaporan dengan mengisi SPT Masa PPH.

1.2 Lingkup Penugasan

Kerja Praktek dilaksanakan dibagian Tax Cooperation. Adapun tugas yang diberikan antara lain:
merakap bukti potong pph pasal 23, memverifikasi daftar bukti potong dengan bukti potong,
meresume Buku Manajemen Strategi dan lain sebagainya.

1.3 Target Pemecahan Masalah

 Mengurangi kekeliruan dalam merekap data.

1.4 Metode Pelaksanaan Tugas atau Pemecahan Masalah

Dalam bagian tax semuanya sudah terkomputerisasi namun dalam proses merekap data bukti
potong yang diterima oleh unit cooperate tax perlu diinput satu per satu kedalam excel dengan
format yang sudah disediakan. Pengerjaan yang seperti ini sering terjadi kekeliruan dalam
merekap data sehingga ketika diverifikasi ada beberapa data yang kurang sesuai dengan Bukti
Potongnya. Untuk mengatasi ini, penulis mempuyai usul untuk melakukan rekap dengan macro
excel, meskipun metode inputnya sama setidaknya pada saat user menginput tidak terganggu
dengan data-data yang sudah dimasukan. Dan apabila formnya panjang pengguna tidak perlu
men-scroll excelnya, hanya tinggal mengisi di form macro excel yang telah disediakan.

1.5 Rencana dan Penjadwalan Kerja

Kerja Pratek dilaksanakan mulai tanggal 16 Mei hingga 24 Juni 2016. Dengan ketentuan seragam
hari senin menggunakan pakaian putih, selasa-kamis menggunakan pakaian bebas, dan Jumaat
menggunakan pakaian batik. Adapun waktu kerja praktek dilaksanakan pukul 8 am s/d 5 pm,
untuk bulan puasa waktu kerja dilaksanakan pukul 8 am s/d 4 pm.

1.6 Ringkasan Sistematika Laporan


Untuk memberikan gambaran mengenai isi laporan ini, secara singkat dapat diuraikan sebagai
berikut:

a. BAB I Pendahuluan
Dalam bab ini terdapat sub bab yaitu latar belakang,lingkup penugasan, taget pemecahan
masalah, metode pelaksanaan tugas/pemecahan masalah, rencana dan penjadwalan kerja
serta ringkasan sistematika laporan.

b. BAB II Tempat Kerja


Bab ini berisikan tentang uraian mengenai gambaran umum institusi, struktur organisasi
institusi dan lokasi unit kerja.

c. BAB III Metodologi


Menjelaskan mengenai metodologi yang digunakan dalam pembuatan laporan kerja praktek
ini.

d. BAB IV Hasil dan Pembahasan


Menerangkan hasil dari kegiatan yang dilakukan selama kerja praktek pada perusahaan yang
bersangkutan. Kegiatan yang dilakukan pada bagian penempatan selama kerja praktek.

e. BAB V Simpulan dan Saran


Menjelaskan kesimpulan dari isi seluruh laporan beserta saran untuk perusahaan/instansi.
BAB II TEMPAT KERJA PRAKTEK

2.1 Gambaran Umum Institusi


A. Profil Perusahaan.
Telkom Group adalah satu-satunya BUMN telekomunikasi serta penyelenggara layanan
telekomunikasi dan jaringan terbesar di Indonesia. Telkom Group melayani jutaan pelanggan
di seluruh Indonesia dengan rangkaian lengkap layanan telekomunikasi yang mencakup
sambungan telepon kabel tidak bergerak dan telepon nirkabel tidak bergerak, komunikasi
seluler, layanan jaringan dan interkoneksi serta layanan internet dan komunikasi data.
Telkom Group juga menyediakan berbagai layanan di bidang informasi, media dan
edutainment, termasuk cloud-based and server-based managed services, layanan e-Payment
dan IT enabler, e-Commerce dan layanan portal lainnya.
Berikut tentang penjelasan portofolio bisnis TELKOM:

1. Telecomunication
Telekomunikasi merupakan bagian bisnis legacy Telkom. Sebagai ikon bisnis
perusahaan, Telkom melayani sambungan telepon kabel tidak bergerak Plain Ordinary
Telephone Service (”POTS”), telepon nirkabel tidak bergerak, layanan komunikasi data,
broadband, satelit, penyewaan jaringan dan interkoneksi, serta telepon seluler yang
dilayani oleh Anak Perusahaan Telkomsel. Layanan telekomunikasi Telkom telah
menjangkau beragam segmen pasar mulai dari pelanggan individu sampai dengan Usaha
Kecil dan Menengah (“UKM”) serta korporasi.

2. Information
Layanan informasi merupakan model bisnis yang dikembangkan Telkom dalam ranah
New Economy Business (“NEB”). Layanan ini memiliki karakteristik sebagai layanan
terintegrasi bagi kemudahan proses kerja dan transaksi yang mencakup Value Added
Services (“VAS”) dan Managed Application/IT Outsourcing (“ITO”), e-Payment dan IT
enabler Services (“ITeS”).
3. Media
Media merupakan salah satu model bisnis Telkom yang dikembangkan sebagai bagian
dari NEB. Layanan media ini menawarkan Free To Air (“FTA”) dan Pay TV untuk gaya
hidup digital yang modern.

4. Services
Services menjadi salah satu model bisnis Telkom yang berorientasi kepada pelanggan.
Ini sejalan dengan customer portfolio Telkom kepada pelanggan Personal,
Consumer/Home, SME, Enterprise, Wholesale, dan internasional.
Sebagai perusahaan telekomunikasi, Telkom Grup terus mengupayakan inovasi sektor-
sektor selain telekomunikasi, serta membangun sinergi di antara seluruh produk,
layanan dan solusi, dari bisnis legacy sampai New Wave Business. Untuk meningkatkan
business value pada tahun 2012, Telkom Grup meruba portfolio bisnisnya menjadi
TIMES (Telecomunication, Information, Media, Edutainment, dan Services). Untuk
menjalankan portfolion bisnisnya, Telkom Grup memiliki 4 anak perusahaan yakni PT
Telekomunikasi Indonesia Seluler (Telkomsel), PT Telekomunikasi Indonesia
International (Telin), PT Telkom Metra dan PT Daya Mitra Telekomunikasi (Mitratel).

B. Visi dan Misi Perusahaan

Visi : Be The King of Digital in The Region

Misi Perusahaan

Lead Indonesian Digital Innovation dan Globalization


Corporate Culture : The Telkom way
Basic Belief : Always The Best
Core Values : Solid, Speed, Smart
Key Behaviours : Imagine, Focus, Action

C. Strategi Bisnis

Untuk mencapai tujuan perusahaan yaitu improving market capitalization. Berikut strategi
yang kami yang telah disepakati:

 Directional strategy: sustainable competitive growth (strategi direksional :


pertumbuhan kompetitif yang berkelanjutan
 Portfolio strategy: converged TIMES portfolio. (portofolio strategi : yaitu portofolio
perusahaan yang disebut dengan TIMES)

 Parenting strategy: strategic guidance. ( strategi parenting : yaitu panduan strategis


untuk mewujudkan tujuan perusahaan)

untuk mencapai ketiga tujuan diatas, kami menjabarkan kedalam sepuluh inisiatif strategis,
meliputi:

1. Pusat Keunggulan
Untuk mendukung peningkatan kinerja bisnis dan implementasi budaya perusahaan
yang baru dengan membentuk “Telkom Corporate University” yang bertujuan untuk
mendidik karyawan agar dapat memenuhi standar internasional di industry TIMES.

2. Fokus pada portofolio dengan pertumbuhan atau value yang tinggi.


Prioritas sumber daya pada portofolio yang memiliki pertumbuhan besar dan value yang
tinggi bagi Telkom Group. Untuk mendukung Telkomsel dalam untuk mempertahankan
posisi pertumbuhan dan pasar serta perngembangan broadand melalui program
Indonesia Digital Network kami.
3. Percepatan ekpansi internasional
Ekspansi Internasional melalui partnership,alliance, and acquisitions (“A&A”) dan di
prioritaskan pada kawasan Asia Pasifik, Middle East, dan Nort Africa. Main Vechile
untuk ekspansi internasional melalui entitas anak kami Telin.

4. Transformasi biaya
Meningkatkan efisiensi biaya dan kapabilitas melalui pemanfaatan teknologi
(multiplay/multiservice/multiscreen), pemanfaatan aset yang ada (pemberdayaan aset
yang kurang produktif) dan menciptakan bisnis model yang kreatif (melalui partnership
untuk sharing cost).

5. Pengembangan IDN (id-access, id-Ring, id-Con).


Mendukung target Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi
Indonesia (“MP3EI”) menjangkau 30% households terlayani broadband pada tahun
2015. IDN (Indonesia Digital Network) juga bertujuan sebagai bridging digital divide.

6. Indonesia Digital Solution (“IDS”)- Layanan konvergen pada solusi ekosistem digital.
Mengembangkan IDS untuk mendukung program Indonesia Digital Network yang terdiri
dari media ecosystem ( bekerjasama dengan partner terbaik dan melakukan diferensiasi
melalui bisnis model yang inovatif) dan business solution ecosystem (mempercepat
pengembangan ekosistem bisnis yang inovatif dan memberikan layanan yang
convergence agar pelanggan mendapat pengalaman terbaik ).

7. Indonesia Digital Platform (“IDP”) -Platform enabler untuk pengembangan


ekosistem.
Dalam rangka memperkaya customer experience dan customer engagement maka perlu
mengembangkan IDP melalui pencarian teknologi terbaik, pengembangan bisnis model
yang tepat dan skema kerjasama.

8. Eksekusi system pengelolaan anak perusahaan terbaik


Pemberian strategic guidance kepada entitas anak sangat penting bagi keberhasilan
Telkom Group. Secara umun perlakuan ke entitas anak akan menyentuh aspek
perencanaan dan optimalisasi sinergi Telkom Group.

9. Mengelola portofolio melalui Board of Executive (“ BoE”) dan Chief Regional Officer
(“ CRO”)
Mengelola entitas anak yang dikelompokkan dalam empat BoE yang terdiri dari mobile
(Telkomsel), multimedia (Metra), infrastruture (Mitratel) dan internasional (Telin)
serta tujuh CRO yang terdiri dari area Sumatera, DKI Jakarta, Jabar & Banten, Jawa
Tengah, Jawa Timur Kalimantan, dan Kawasan Timur Indonesia.
10. Meningkatkan sinergi di dalam Telkom Group
Optimalisasi sinergi ditingkat strategi maupun operasional serta single main function dan cross
function.
D. Aspek Praktik Manajemen

1. Aspek Produksi
Aspek produksi bertugas merencanakan,merumuskan, dan mengembangkan kebijakan bidang
produksi, pengoperasian fasilitas produksi, prasarana serta mengatur kegiatan produksi dalam
jangka panjang. PT Telekomunikasi Indonesia memiliku anak perusahaan yang memiliki tugas
produksi masing-masing, antara lain mobile (Telkomsel), multimedia (Metra), infrastruktur
(Mitratel).

2. Aspek Keuangan
Aspek keungan bertugas merencankan, merumuskan dan mengembangkan kebijakan
perusahaan dalam bidang keuangan. Dalam PT Telekomunikasi Indonesia, bagian keuangan
disebut dengan FBCC ( Finance and Billing Collection Center) yang terdiri dari tujuh bagian
antara lain, General Support, General accounting, Tax and Non Tax OBL, General Budgeting,dsb.

3. Aspek Pemasaran
Aspek Pemasaran bertugas merencanakan, merumuskan, dan mengembangkan-kan kebijakan
perusahaan dalam bidang pemasaran. Menggunakan berbagai media advertisement seperti
brosur,spanduk, Digital Advertising, dsb.

4. Aspek Sumber Daya Manusia


Merencanakan, merumuskan dan mengembangkan kebijakan bidang profesional, kesehatan,
pendidikan, latihan kerja dengan mengadakan training yaitu dalam satuan karyawan yang
disebut dengan SEKAR, serta merencanakan pengembangan organisasi perusahaan dalam
jangka panjang dan keselamatan kerja.

E. Lokasi Unit Kerja


Bertempat di Bandung Jawa Barat, Jl Japati no 1, PT Telekomunikasi Indonesia tbk, FBCC lt 3.
Unit Cooperate Tax.

Anda mungkin juga menyukai