Mengubah nama Direktorat IT, Solution & Supply menjadi Direktorat IT, Solution &
Strategic Portfolio menyusul penambahan fungsi Strategic Investment & Corporate
Planning yang merupakan implikasi dari diintegrasikannya unitStrategic Investment &
Corporate Planning ke dalam direktorat tersebut untuk mengkondisikan penyelarasan
prosescorporate planning & strategic investment. Kemudian agar lebih fokus pada
pengelolaan IT, Service serta Strategic Planning & Strategic Portfolio, terdapat pengalihan
beberapa fungsi dari direktorat ini kepada direktorat lain, yaitu pengalihan fungsi supply
management yang terdiri dari supply planning & control serta supply center kepada
Direktorat Compliance & Risk Management. Pengalihan fungsi ini membantu Direktorat
IT, Solution & Strategic Portfolio untuk fokus pada pelaksanaan fungsinya.
b.
Penambahan fungsi supply management pada Direktorat Compliance & Risk
Management dilakukan dengan tujuan untuk menyelaraskan proses supply
management dengan proses compliance dan perimbangan beban kerja direktorat.
c.
Perubahan struktur organisasi Internal Audit yang diselaraskan dengan kebutuhan
proses audit secara komprehensif (end to end).
d.
Nama Direktorat
Direktorat
Keuangan
Direktorat
Human Capital
&
General
Affair
Direktorat
Network
Solution
&
Direktorat
Konsumer
Direktorat
Enterprise
&
Wholesale
Direktorat
Compliance &
Risk
Management
Direktorat
Solution
Strategic
Portfolio
SSP)
IT,
&
(IT,
Telkom adalah penyedia utama layanan telekomunikasi lokal, domestik, dan internasional di
Indonesia, serta penyedia layanan telepon seluler terkemuka melalui kepemilikan mayoritas
Perusahaan pada Anak Perusahaan, Telkomsel. Visi PT Telkom adalah menjadi Perusahaan
penyelenggara TIME terkemuka di kawasan regional melalui penyediaan berbagai layanan
komunikasi. Pada tanggal 31 Desember 2011, Perusahaan memiliki 129,8 juta satuan
sambungan telepon yang terdiri dari 8,6 juta sambungan telepon kabel tidak bergerak, 14,2
juta sambungan telepon nirkabel tidak bergerak dan 107 juta pelanggan telepon seluler yang
dimiliki Telkomsel. Perusahaan juga menyediakan beragam layanan komunikasi lain,
termasuk layanan interkoneksi jaringan telepon, multimedia, data dan layanan terkait
komunikasi internet, sewa transponder satelit, sirkit langganan, jaringan pintar dan layanan
terkait, televisi kabel dan layanan VoIP.
Hasil usaha Perusahaan selama dua tahun untuk periode 2010 sampai 2011 mencerminkan
pertumbuhan pada pendapatan. Pertumbuhan pendapatan ini dikontribusikan oleh pendapatan
data, internet dan jasa teknologi informatika. Selain itu, pelanggan seluler Telkomsel
bertambah 13,8% di tahun 2011.
Hasil usaha Perusahaan dari tahun 2010 ke 2011 juga menunjukkan pertumbuhan beban.
Pertumbuhan beban dipicu oleh beban karyawan dan beban pemasaran. Pertumbuhan beban
karyawan terutama disebabkan Program Pensiun Dini dan pertumbuhan beban pemasaran
terutama disebabkan oleh peningkatan fee pemasaran dan beban iklan.
Pembayaran beban;
Pendanaan belanja modal untuk infrastruktur, termasuk jaringan utama
atau backbone PT Telkom, jaringan utama yang berbasis Internet Protocol, regional-metro
junction, satelit, infrastuktur bagi bisnis new wave, termasuk broadband danMetro-E,
jaringan komunikasi data, aplikasi TI dan konten, layanan nodes dan kabel, infrastruktur
untuk mengoptimalkan layanan telepon kabel tidak bergerak dan Flexi yang
Pembayaran utang terkait dengan utang bank dan pinjaman saat ini, termasuk
pinjaman penerusan, pinjaman jangka panjang yang jatuh tempo dalam satu tahun serta
pinjaman jangka pendek PT Telkom.
Pada tahun 2012, PT Telkom berharap likuiditas dan sumber permodalan PT Telkom, di luar
dari kebutuhan modal kerja dan pembayaran pinjaman dan pajak, paling tidak akan terdiri
dari belanja modal untuk infrastruktur, dividen, kontribusi pembayaran untuk rencana
pensiun dan rencana kesehatan pasca kerja, akuisisi potensial untuk mengembangkan bisnis
dan potensi penawaran pensiun dini kepada karyawan terpilih.
PT Telkom menargetkan arus kas masuk PT Telkom pada tahun 2012 terutama akan
dikontribusikan oleh kas yang berasal dari kegiatan usaha, fasilitas pinjaman baru perbankan,
dan jika diperlukan pendanaan oleh vendor serta penggunaan fasilitas kredit yang telah
dimiliki. Pada tanggal 31 Desember 2011, PT Telkom masih mempunyai fasilitas pinjaman
sebesar Rp3,1 triliun yang belum dimanfaatkan.
PT Telkom tidak menargetkan untuk memperoleh sumber pendanaan lain selama tahun 2012.
Kemampuan PT Telkom untuk memperoleh fasilitas kredit dan mengakses pasar modal
Indonesia akan sebagian tergantung pada kondisi pasar kredit dan finansial Indonesia dan
global. Tidak dapat memastikan bahwa PT Telkom akan dapat memperoleh pendanaan
tersebut sesuai dengan syarat dan kondisi yang diharapkan.
Pada tahun 2012, PT Telkom juga memproyeksikan tren penurunan akan masih terjadi di sisi
pendapatan telepon kabel tidak bergerak, dan penyesuaian tertentu terhadap tarif interkoneksi
yang mengacu pada ketentuan interkoneksi berbasis biaya dapat terus mengakibatkan
penurunan pada sisi pendapatan interkoneksi. Namun demikian, PT Telkom memprediksi
penurunan itu sebagian akan dapat dikompensasikan oleh kenaikan di pos lainnya, seperti
bisnis new wave.
ASET TETAP
Berdasarkan Undang-Undang No.5/1960, hak kepemilikan atas tanah dimiliki Negara
Republik Indonesia, kecuali hak kepemilikan yang diberikan kepada individu. Penggunaan
tanah diberlakukan melalui hak atas tanah termasuk Hak Guna Usaha dan Hak Guna
Bangunan. Penguna hak atas tanah dapat menggunakan tanah sepenuhnya untuk periode
tertentu, yang harus diperbarui dan diperpanjang. Hak atas tanah secara umum dapat
diperjualbelikan dan dapat dijaminkan dalam kesepakatan untuk memperoleh pinjaman
tertentu.
Pada tanggal 31 Desember 2011, PT Telkom, tidak termasuk Anak Perusahaan PT Telkom,
memiliki hak guna lahan atas 2.842 properti. PT Telkom memegang hak guna bangunan
(HGB) untuk sebagian besar dari properti PT Telkom. Terkait dengan PP No.40/1996,
maksimal waktu berlakunya hak guna bangunan itu adalah 30 tahun, dapat diperbarui untuk
20 tahun berikutnya. Mayoritas properti PT Telkom digunakan untuk menyimpan
perlengkapan pendukung operasional telekomunikasi PT Telkom, termasuk terminal, stasiun
transmisi dan perlengkapan radio gelombang mikro. Tidak ada properti PT Telkom yang
dihipotekkan. PT Telkom tidak memiliki masalah lingkungan yang dapat mempengaruhi
penggunaan properti PT Telkom.