Anda di halaman 1dari 4

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PT TELKOM INDONESIA

Jika dilihat pada Ikhtisar Data Keuangan Penting, dapat dilihat bahwa Liabilitas mengalami
kenaikan yang cukup signifikan. Pada tahun 2018 dapat dilihat bahwa Liabilitas PT Telkom
Indonesia senilai Rp 88.893 milyar, dan mengalami peningkatan pada tahun berikutnya menjadi
Rp 103.958 milyar, dan mengalami kenaikan lagi pada tahun 2020 menjadi Rp 126.054 milyar.
Peningkatan liabilitas biasanya disebabkan oleh beberapa faktor, seperti meningkatnya hutang
yang dimiliki PT Telkom Indonesia kepada Bank atau lembaga keuangan lainnya, penerbitan
obligasi atau hutang lainnya, meningkatnya kewajiban gaji dan tunjangan karyawan, dan lain-
lain.
Jika dilihat di laporan tahunan PT Telkom Indonesia dijelaskan bahwa total liabilitas PT Telkom
Indonesia per 31 Desember 2020 tercatat sebesar Rp 126.054 milyar mengalami kenaikan 21,3%
atau RP 22.096 milyar. Perubahan liabilitas sepanjang tahun 2020 dipengaruhi oleh beberapa hal
seperti penerapan PSAK 72 terkait layanan pelanggan prabayar Telkomsel, Peningkatan utang
usaha, Utang Bank jangka pendek, peningkatan deposit, peningkatan pinjaman jangka panjang
yang jatuh tempo dalam satu tahun, pembayaran beban gaji dan tunjangan karyawan,
peningkatan liabilitas sewa, manfaat pensiun dan imbalan pasca kerja lainnya, dan liabilitas
kontrak.

Besarnya hutangnya tentunya akan menumbuhkan kekhawatiran para investor akan kemampuan
PT Telkom Indonesia membayar hutangnya. Selain itu, jika melihat data rasio likuiditas PT
Telkom Indonesia terjadi penurunan mulai dari tahun 2018 hingga 2020.

Oleh karena itu, penting bagi PT Telkom Indonesia untuk menjaga kemampuannya dalam
membayar hutang jangka pendeknya. Hal ini dapat dilakukan apabila PT Telkom Indonesia
memiliki perputaran arus kas yang baik, sehingga PT Telkom dapat memenuhi kewajiban hutang
jangka pendeknya.
Jika dilihat pada laporan tahunan PT Telkom Indonesia, arus kas dari kegiatan pada PT Telkom
Indonesia mengalami peningkatan, hal ini tentunya pertanda baik bahwa PT Telkom Indonesia
dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Pada tahun 2020, PT Telkom Indonesia
membukukan total Pendapatan sebesar Rp136,5 triliun atau tumbuh sebesar 0,7% dibandingkan
tahun 2019. Dari sisi profitabilitas, Telkom mencatatkan EBITDA sebesar Rp72,1 triliun atau
tumbuh sebesar 11,2% dan Laba Bersih sebesar Rp20,8 triliun, atau tumbuh sebesar 11,5%
dibandingkan tahun 2019. Kinerja Pendapatan yang tumbuh positif dengan tingkat profitabilitas
yang baik ini kami lalui di tengah situasi pandemi COVID-19 serta persaingan bisnis yang ketat
di industri telekomunikasi.

Sementara itu, pendapatan dari bisnis Legacy mengalami penurunan sebesar 24,6% seiring
dengan tren peralihan dari voice dan SMS menuju data, sehingga mengakibatkan pendapatan
Telkomsel secara keseluruhan mengalami penurunan sebesar 4,4%. Namun demikian, Telkomsel
mampu meningkatkan EBITDA margin menjadi 58,7% dibandingkan tahun sebelumnya sebesar
54,0%. Segmen Mobile berkontribusi sebesar 61,5% terhadap Pendapatan konsolidasi
Perusahaan.

Pada segmen Consumer, IndiHome juga mempertahankan posisinya sebagai pemimpin pasar di
layanan fixed broadband di Indonesia dengan menguasai 82,3% pangsa pasar. Jumlah pelanggan
IndiHome bertambah sebesar 1,0 juta menjadi 8,0 juta pelanggan. Peningkatan jumlah pelanggan
ini turut mendorong pertumbuhan pendapatan segmen Consumer yang tumbuh cukup tinggi
sebesar 18,4% menjadi Rp21,0 triliun, dan memberikan kontribusi sebesar 15,4% terhadap
Pendapatan Konsolidasian Perusahaan. Selain itu, profitabilitas IndiHome juga semakin baik
dengan EBITDA margin mencapai 38,9%, meningkat signifikan menjadi 33,9% dibandingkan
tahun lalu.

Di segmen Enterprise, pada tahun 2020 kami melanjutkan kebijakan untuk memperkuat
fundamental bisnis kami yaitu dengan fokus pada layanan yang memiliki margin lebih baik serta
mengurangi produk dan layanan dengan margin relatif kecil, untuk lebih memastikan bisnis yang
berkelanjutan dan pendapatan yang berkualitas. Meskipun segmen Enterprise mengalami
penurunan sebesar 5,2% menjadi Rp17,7 triliun, namun segmen ini mengalami perbaikan yang
signifikan pada paruh kedua tahun 2020. Segmen Enterprise memberikan kontribusi sebesar
13,0% terhadap Pendapatan Konsolidasian.

Pada segmen Wholesale and International Business (“WIB”), melalui penyediaan infrastruktur
dan layanan yang lengkap, kami melayani other licensed operator (OLO), service provider, dan
digital player di dalam maupun di luar negeri. Segmen ini juga memegang peran yang vital yaitu
sebagai enabler bagi segmen bisnis lain di TelkomGroup. Pada tahun 2020, Segmen WIB
mencatatkan pendapatan sebesar Rp13,5 triliun atau mengalami pertumbuhan sebesar 27,3%
dibandingkan tahun 2019 yaitu sebesar Rp10,6 triliun. Segmen ini memberikan kontribusi
sebesar 9,9% terhadap Pendapatan Konsolidasian Telkom.

Pada segmen Lain-lain yang terutama adalah layanan Digital, pada tahun 2020 Telkom
melaporkan pertumbuhan sebesar 11,2%. Meskipun kontribusinya terhadap Pendapatan
Konsolidasian masih relatif kecil, segmen ini menunjukkan inisiatif kami dalam pengembangan
dan penyediaan beragam layanan digital baik untuk business to business (B2B) maupun business
to consumer (B2C). Ragam layanan digital yang kami kembangkan diantaranya di bidang
finansial, pendidikan, logistik, kesehatan dan juga lifestyle seperti video, games, dan musik.

Di segmen Mobile, PT Telkom Indonesia melalui entitas anak Telkomsel, mampu


mempertahankan posisi sebagai operator seluler terbesar di Indonesia dengan cakupan nasional
yang melayani 169,5 juta pelanggan, dimana 115,9 juta diantaranya merupakan pengguna mobile
data. Pendapatan Digital Business Telkomsel tumbuh cukup baik sebesar 7% YoY menjadi
Rp62,34 triliun, yang didorong oleh semakin tingginya kebutuhan layanan data masyarakat di
tengah pandemi COVID-19. Kontribusi pendapatan dari Digital Business telah meningkat
menjadi 71,6% dari total pendapatan Telkomsel, dibandingkan tahun sebelumnya sebesar 63,9%.
Pertumbuhan Digital Business ini didukung oleh pertumbuhan pendapatan Data sebesar 8,3%
yang didorong oleh pertumbuhan traffic data (Data Payload) sebesar 43,8%.

Dari data tersebut maka disarankan untuk PT Telkom Indonesia untuk terus meningkatkan
penjualan di segmen Mobile karena kontribusi terbesar pendapatan PT Telkom Indonesia dan
Anak Perusahaan selama tahun 2020, yaitu sebesar 61,5% masih berasal dari segmen Mobile
sebesar Rp83.720 miliar. Kontribusi terbesar kedua yaitu dari segmen Consumer, sebesar 15,4%
atau Rp20.957 miliar, diikuti segmen Enterprise sebesar 13,0% atau Rp17.729 miliar dan segmen
Wholesale sebesar 9,9% atau Rp13.501 miliar. Segmen Lain-lain memberikan kontribusi
terkecil, yaitu sebesar Rp219 miliar, atau 0,2% dari total pendapatan Telkom dan Anak
Perusahaan secara agregat.

Anda mungkin juga menyukai