Anda di halaman 1dari 25

IMPLEMENTASI PERSYARATAN STANDAR

AKUNTANSI (PSAK) 15, 21, DAN 57


PT. TELKOM INDONESIA TBK
Kelompok 2
Daffa Dary Wirya Syahputra 112100000010
Maulidiah Fitriyah 112100000015
Nathalia Christina Defretes 11210000021
R Roro Nurfatihah 11210000030
Muhammad Thofan Ar Rahman 112000000050

Dosen Pengajar : KUS TRI ANDYARINI , SE, M.Si


PROFIL
PERUSAHAAN
PROFIL PERUSAHAAN

PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
yang bergerak di bidang jasa layanan teknologi informasi dan komunikasi dan
jaringan telekomunikasi di Indonesia yang didirikan pada 6 Juli 1965 (Telkom
Indonesia, 2022). PT Telkom memiliki tujuan untuk “Mewujudkan bangsa yang lebih
sejahtera dan berdaya saing serta memberikan nilai tambah yang terbaik bagi para
pemangku kepentingan”.
VISI :
“Menjadi digital telco pilihan utama untuk memajukan masyarakat”

MISI :
• Mempercepat pembangunan infrastruktur dan platform digital cerdas yang berkelanjutan,
ekonomis, dan dapat diakses oleh seluruh masyarakat.
• Mengembangkan talenta digital unggulan yang membantu mendorong kemampuan digital
dan tingkat adopsi digital bangsa.
• Mengorkestrasi ekosistem digital untuk memberikan pengalaman digital pelanggan
terbaik.
• PSAK NO. 57
PENERAPAN PSAK No. 57

PSAK 57 berisi tentang Provisi, Liabilitas Kontinjensi, dan Aset


Kontinjensi. Hal ini bertujuan untuk mengatur pengakuan dan
pengukuran provisi, liabilitas kontinjensi, dan aset kontinjensi serta
untuk memastikan informasi memadai telah diungkapkan dalam
catatan atas laporan keuangan. Dengan demikian, perusahaan dapat
memahami sifat, waktu, dan jumlah yang terkait dengan informasi
tersebut.
DEFINISI
• PROVISI
• Liabilitas Kontijensi
• Aset kontinjensi

Read More >>


• Provisi
Provisi adalah Liabilitas atau kewajiban yang waktu dan jumlahnya belum pasti.

Provisi diakui ketika Grup memiliki kewajiban kini (baik bersifat hukum maupun
bersifat konstruktif) sebagai akibat peristiwa masa lalu, besar kemungkinan
penyelesaian kewajiban tersebut mengakibatkan arus keluar sumber daya yang
mengandung manfaat ekonomi dan estimasi yang andal mengenai jumlah kewajiban
tersebut dapat dibuat.
Provisi untuk kontrak yang memberatkan diakui ketika kontrak
tersebut menjadi memberatkan sebesar mana yang lebih rendah
antara biaya neto memenuhi kontrak dengan denda atau
kompensasi yang dibayar jika tidak memenuhi kontrak.
PT Telkom Indonesia Tbk telah
melakukan akuntansi
lingkungan khususnya
penerapan PSAK No. 57
tentang provisi, kewajiban
kontinjensi dan aset kontinjensi.
PT Telkom Indonesia Tbk
melaporkan provisi jangka
panjang sebesar Rp. 1.252 pada
Laporan Posisi keuangan tahun
2021.
2. LIABILITAS KONTIJENSI
Liabilitas Kontijensi adalah:
kewajiban potensial yang timbul dari peristiwa masa lalu dan keberadaannya
menjadi pastidengan terjadi atau tidak terjadinya satu peristiwa atau lebih
pada masa datang yang tidaksepenuhnya berada dalam kendali entitas; atau

Aset kontinjensi adalah aset potensial yang timbul dari peristiwa


masa lalu dan keberadaannya menjadi pasti dengan terjadi atau
tidak terjadinya satu peristiwa atau lebih pada masa depan yang
tidak sepenuhnya berada dalam kendali entitas.
3. ASET KONTIJENSI
Aset kontinjensi adalah aset potensial yang timbul dari peristiwa
masa lalu dan keberadaannya menjadi pasti dengan terjadi atau tidak
terjadinya satu peristiwa atau lebih pada masa depan yang tidak
sepenuhnya berada dalam kendali entitas.
Temuan PSAK No. 57 pada Kewajiban :

Telkom memiliki dua program yang merupakan bentuk provisi yang diakui
sebagai liabilitas sesuai dengan PSAK 57 Paragraf 13a.
Pertama, perusahaan memberikan kontribusi kepada Dana Pensiun
untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2021 dan 2020 masing-masing
sebesar Rp226 miliar dan Rp 205miliar, untuk Program Pensiun Manfaat
Pasti.
Temuan PSAK No. 57 pada Kewajiban :
Kedua, terdapat penghargaan masa kerja dalam bentuk uang tunai atau
sejumlah hari cuti tertentu pada karyawan yang telah memenuhi syarat kerja
tertentu.
Telkom memiliki kebijakan imbalan kontijensi dan sewa kontijensi.
Namun tidak terdapat praktik imbalan kontijensi dan sewa kontijensi
di Telkom.
2. PSAK NO. 15
PSAK No. 15 adalah Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama lebih
fokus ke Invetasi Entitas Asosiasi.

DEFINISI :
• Entitas Asosiasi adalah suatu entitas non-korporasi seperti persekutuan, dimana
investor mempunyai pengaruh signifkan dan bukan merupakan entitas anak ataupun
bagian partisipasi dalam ventura Bersama
• Ventura bersama adalah perjanjian kontraktual dimana dua atau lebih pihak
menjalankan aktivitas ekonomi yang tunduk pada pengendalian bersama. Venturer
adalah pihak dalam ventura bersama dan memiliki pengendalian bersama atas
ventura bersama tersebut.
Temuan PSAK 15 pada Investasi Surat Berharga:
Berdasarkan PSAK 15 Paragraf 16 tentang penerapan metode ekuitas, pada
tahun 2020 terdapat 4 perusahaan utama yang berasosiasi dengan Telkom,
antara lain: Jalin dengan persentase kepemilikan 33%, Finarya 25%, Tiphone
24%, dan Indonusa 20%. Selain itu, juga terdapat asosiasi dengan perusahaan
lainnya yang nilainya di bawah Rp75 miliar. Selama tahun berjalan, terjadi
beberapa peristiwa berikut:
Pada tahun 2021, dikarenakan Telkom telah membukukan penurunan penuh
pada investasi di Tiphone dan Indonusa, hubungan asosiasi yang dimiliki
Telkom adalah 33% pada Jalin dan 24,27% pada Finarya. Pada tahun berjalan
peristiwa yang terjadi adalah sebagai berikut:
KINERJA PT TELKOM INDONESIA TBK PADA TAHUN 2020-2021

PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) menutup kinerja Perseroan tahun buku
2021 dengan kinerja yang memuaskan, baik dari pendapatan, EBITDA (Laba sebelum
Bunga, Pajak, Depresiasi, dan Amortisasi), dan laba bersih. Telkom mencatat laba bersih
sebesar Rp24,8 triliun atau tumbuh 19,0 % dari periode yang sama tahun lalu.
Pencapaian ini diperoleh dari pendapatan konsolidasi perseroan sebesar Rp143,2 triliun
tumbuh positif sebesar 4,9% dibanding tahun 2020. EBITDA Perseroan tahun 2021
tercatat Rp75,7 triliun atau tumbuh positif 5,1% YoY. Margin EBITDA dan laba bersih
juga mengalami peningkatan menjadi 52,9% dan 17,3%.
Di tengah tekanan dan tantangan yang dihadapi sektor telekomunikasi dalam
beberapa tahun terakhir, Telkom terus beradaptasi dan berinovasi baik dari sisi
strategi perusahaan, model bisnis, maupun produk dan layanan. Telkom konsisten
fokus mengembangkan tiga domain bisnis digital, yakni digital connectivity,
platform, dan services. Selain itu, secara kontinyu mengembangkan kapabilitas
digitalnya melalui tiga strategi, yakni build (membangun kapasitas sendiri), borrow
(menjalin kemitraan strategis dengan tech giant/global partner), dan buy (melalui
investasi secara selektif). Beberapa inisiatif investasi Telkom di bisnis digital
memperlihatkan kinerja yang baik, tercermin dari valuasi positif yang diperoleh
perusahaan, baik dari sisi synergy value maupun capital gain, yang turut
berkontribusi pada peningkatan pendapatan Perseroan.
Untuk membangun competitive advantages perusahaan, Telkom mencanangkan lima strategi
utama yang dikenal dengan strategi Five Bold Moves. Ini sekaligus memantapkan langkah untuk
menjadi digital telco kelas dunia dengan tujuan jangka panjang dapat memberikan value creation
yang optimal bagi stakeholders dan masyarakat.
Direkur Utama Telkom Ririek Adriansyah mengatakan, “Alhamdulillah langkah Telkom menjadi
digital telco mulai memperlihatkan hasil yang baik, dengan pendapatan, EBITDA, dan laba bersih
pada akhir 2021 yang tumbuh positif. Pencapaian ini tidak lepas dari konsistensi perusahaan dalam
melakukan transformasi digital, memperkuat kapabilitas digital serta melakukan inovasi di
berbagai aspek. Kali ini strategi Five Bold Moves merupakan prioritas Telkom untuk memperkuat
competitive advantages perusahaan sehingga mampu mengakselerasi terwujudnya visi menjadi
digital telco terdepan kelas dunia. Setelah berhasil melakukan unlocking bisnis tower Mitratel, kini
Telkom fokus untuk mendorong keempat strategi lainnya yang kami targetkan dapat terealisasi
hingga akhir 2023.”
KESIMPULAN
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai