Anda di halaman 1dari 4

NAMA : NOAC NIXON RATE

NIM : 2021042034021

KELAS : NON REGULER / EKSTENSI

FAKUL / JURUSAN : EKONOMI DAN BISNIS / AKUNTANSI

TUGAS : TUGAS TAMBAHAN BAB 14

DOSEN PENGAMPUH : PASCALINA VAN SWEET SESA. SE,M.Acc

TUGAS TAMBAHAN BAB 14

KEWAJIBAN JANGKA PANJANG

1. Carilah laporan keuangan PT. Telkom untuk tahun 2014-2019. Lakukan analisis dan
pengamatan dari laporan keuangan tersebut dengan menjawab pertanyaan berikut :

 Utang jangka panjang apa saja yang dimiliki oleh perusahaan.


 Pengungkapan apa yang dilakukan oleh perusahaan terkait dengan utang
jangka panjang
 Apakah perusahaan memiliki obligasi ? Jelaskan bagaimana pengungkapan
untuk obligasi tersebut.

JAWABAN :

A.Latar Belakang

PT Telekomunikasi Indonesia Tbk Persero) biasa disebut Telko m Indonesia atau Telko m
adalah perusahaaninformasi dan ko munikasiserta penyedia jasa dan jaringantelekomunikasi
secara lengkap di Indonesia. Telko m mengklaim sebagai perusahaan telekomunikasi terbesar
di Indonesia, dengan jumlah pelanggan telepon tetap sebanyak 15 juta dan pelanggan telepon
seluler sebanyak 104 juta. Telkom merupakan salah satuBUMN yang sahamnya saat ini dimiliki
olehPemerintah Indonesia (52,47%), dan (47,53%) dimiliki oleh Publik, Bank of New York, dan
Investor dalam Negeri.

 Jumlah Hutang Jangka Panjang yang dimiliki oleh PT Telekomunikasi Indonesia Tbk
Persero adalah : Rp. 22. 984
 Utang jangka panjang Pajak tangguhan – bersih
 Diestimasi penghargaan masa kerja
 Diestimasi Imbalan Kesehatan pasca kerja
 Diestimasi manfaat pensiun dan imbalan pasca kerja lainnya
Pengungkapan yang dilakukan oleh Perusahaan terkait dengan utang jangka panjang
sebagai berikut

Piutang usaha jangka panjang diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga
efektif, dengan jangka waktu angsuran sampai dengan 4 tahun, terkait jasa penyediaan
serta pengoperasian akses dan layanan telekomunikasi di daerah terpencil (KPU) (Catatan
41c.v).

Grup menentukan tingkat diskonto yang sesuai pada akhir periode pelaporan. Tingkat
diskonto tersebut adalah tingkat suku bunga yang harus digunakan untuk menentukan nilai
kini dari estimasi arus kas keluar masa depan yang diharapkan untuk menyelesaikan
kewajiban. Dalam menentukan tingkat suku bunga yang sesuai, Grup mempertimbangkan
tingkat suku bunga obligasi pemerintah yang didenominasikan dalam mata uang imbalan
yang akan dibayar dan memiliki jangka waktu yang serupa dengan jangka waktu liabilitas
yang terkait.
Seluruh aset yang dimiliki Perusahaan telah dijaminkan dalam perjanjian obligasi (Catatan
20a). Aset tetap entitas anak tertentu dengan biaya perolehan sebesar Rp6.962 miliar telah
dijaminkan dalam beberapa perjanjian pinjaman (Catatan 17 dan 21).

Pada tanggal 31 Desember 2014, obligasi Perusahaan yang masih terutang yang merupakan
obligasi Rupiah kedua dan diterbitkan pada tanggal 25 Juni 2010 masing-masing sebesar
Rp1.005 miliar untuk Seri A yang berjangka waktu 5 (lima) tahun dan Rp1.995 miliar untuk
Seri B yang berjangka waktu 10 (sepuluh) tahun dan dicatatkan di BEI (Catatan 20a).

Pensiun dan imbalan kesehatan pasca kerja

Kewajiban bersih Perusahaan berkaitan dengan imbalan pasti pensiun dan imbalan
kesehatan pasca kerja dihitung sebesar nilai kini dari estimasi imbalan yang akan diperoleh
karyawan di masa depan sehubungan dengan jasa di masa sekarang dan masa lalu,
dikurangi dengan nilai wajar dari aset program setelah disesuaikan dengan laba atau rugi
aktuaria yang tidak diakui, dan biaya jasa lalu yang tidak diakui. Perhitungan dilakukan oleh
aktuaris independen dengan menggunakan metode projected unit credit. Nilai kini kewajiban
imbalan pasti ditentukan dengan mendiskontokan estimasi arus kas keluar di masa depan
dengan menggunakan tingkat bunga obligasi pemerintah, yang didenominasi dalam mata
uang dimana manfaat akan dibayarkan dan yang mempunyai jangka waktu sampai dengan
jatuh tempo mendekati jangka waktu kewajiban imbalan pasca kerja terkait. Obligasi
pemerintah digunakan karena tidak ada pasar aktif untuk obligasi korporat berkualitas
tinggi.

Anda mungkin juga menyukai