Anda di halaman 1dari 3

ANALISIS AKTIVITAS OPERASI

PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA Tbk.

Disusun oleh:

Muhammad Aulia Rahman (1402204351)


Yulia Billiart Laksmi Richieta (1402202143)
Farros Rhamzi Munthasir (1402204259)
Nur Eka Armitha Rani (1402200274)
Noraini Fairuth Mutiah (1402204160)
Namira Agus (1402204097)
Angelia Putri Tampubolon (1402201358)
Selvi Novitasari (1402204238)

FAKULTAS EKONOMI BISNIS

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

TELKOM UNIVERSITY

2022
1. Pengakuan Pendapatan

PT Telekomunikasi Indonesia Tbk mempunyai kerja sama dengan pihak luarnegeri,


ini mengakibatkan penjabaran pendapatan harus di sesuai dengan kurs rata-rata selama
periode berjalan tersebut. Selisih pada perbedaan penjabaran kurs ini akan diakui serta
dilaporkan pada bagian ekuitas di laporan posisi keuangan konsolidasi. Pengakuan
pendapatan dan beban pada perusahaan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk beserta entitas
anaknya secara garis besar mengakui pendapatannya ketika pemberian langsung barang
atau jasa terhadap pelanggan pada saat itu juga atau ketika pelanggan telah menggunakan
barang atau jasa sehingga diakui pada bulan berikutnya. Sehingga perusahaan ini
melakukan penjurnalan untuk pendapatan yang belum diterima sebagai piutang usaha
terhadap beban yang sudah dilakukan. Berikut ini merupakan penjabaran pendapatan dari
beberapa produk yang ditawarkan oleh PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. beserta entitas
anaknya:
a. Pendapatan telepon seluler
Pendapatan dari penjualan pascabayar dibagi dua yaitu pendapatan pemakaian yang
diakui berdasarkan penggunaan pelanggan serta biaya abdomen yaitu pendapatan
diakui ketika pelanggan berlangganan. Sedangkan untuk pendapatan jasa prabayar
diakui saat pendapatan diterima di muka atau pada saat sisa voucher prabayar telah
habis masa berlakunya.
b. Pendapatan sambungan telepon tidak bergerak
Pendapatan ini diakui pada saat pelanggan mulai memakai telepon tersebut. Penerima
dari instalasi sambungan telepon tidak bergerak ini akan diakui sebagai pendapatan
dengan dasar metode garis lurus sepanjang taksiran waktu.
c. Pendapatan Indihome
Pendapatan dari pelanggan yang berlangganan langsung layanan internet atau lebih dari
satu produk, akan diakui pendapatannya pada bulan berikutnya sesuai dengan paket
yang diambil.
d. Pendapatan Interkoneksi
Pendapatan dari interkoneksi baik di luar maupun dalam negeri ini akan diakui secara
bulanan berdasarkan catatan aktual untuk bulan tersebut.
e. Pendapatan data, internet, dan jasa teknologi informatika
Pendapatan ini diukur berdasarkan jumlah pemakaian pelanggan berdasarkan jangka
waktu serta jumlah biaya. sedangkan untuk piranti lunak, pendapatan diakui setelah
dilakukannya penyerahan barang kepada pelanggan.
f. Pendapatan jaringan
Pendapatan ini terdiri dari sewa sirkit dan transponder satelit yang diakui pada periode
pemberian jasa.
g. Pendapatan lainnya
Pendapatan dari penjualan perangkat lainnya diakui pada saat penyerahan barang atau
jasa terhadap pelanggan. Sedangkan pendapatan untuk penyewaan menara
telekomunikasi diakui berdasarkan metode garis lurus selama terjadinya kontrak
kerjadengan pelanggan.

2. Beban Tangguhan

Pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018, beban tangguhan mencerminkan


Hak Penggunaan yang Tidak Dapat Dibatalkan (Indefeasible Right of Use atau
“IRU”). Jumlah beban amortisasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31
Desember 2019 dan 2018 masing-masing sebesar Rp 66 miliar dan Rp 56 miliar.

3. Imbalan untuk Karyawan

● Kompensasi berbasis saham


Perusahaan menjalankan program kompensasi berbasis saham dengan penyelesaian
menggunakan ekuitas. Nilai wajar dari jasa karyawan yang dikompensasikan dengan
saham Perusahaan diakui sebagai beban pada laporan laba rugi dan penghasilan
komprehensif lain konsolidasian dan mengkredit akun tambahan modal disetor pada
tanggal pemberian kompensasi.

Anda mungkin juga menyukai