Anda di halaman 1dari 10

SEMINAR

MANAJEMN

Analisis PT. Telekomunikasi Selular. Tbk

KELOMPOK 8
 Marina Junianti Wurangian ( 20160101283 )
 Muthia Ulfa ( 20160101337)

Universitas Esa Unggul


Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Tangerang
2019
BAB I
PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

PT. Telekomunikasi Indonesia atau biasa di sebut Telkom merupakan sebuah Perusahaan
penyedia jasa dan jaringan telekomunikasi secara lengkap di Indonesia, Telkom mengklaim
sebagai perusahaan telekomunikasi terbesar di Indonesia dengan jumlah pelanggan telepon tetap
sebanyak 15 juta dan pelanggan telepon seluler sebanyak 104 juta. Telkom merupakan salah satu
BUMN yang sahamnya dimiliki oleh Pemerintah Indonesia dan dimiliki public dalam negeri
maupun luar negeri.
PT. Telekomuniaksi Indonesia (Persero) Tbk, merupakan perusahaan telekomunikasi
terbesar di Indonesia. Berdasarkan Laporan Tahunan pada tahun 2014 laba Telkom pada
2014 mencapai Rp 21.471 miliar dengan total asset Rp 140.895 miliar.
Telkom merupakan salah satu BUMN yang sahamnya saat ini dimilki oleh pemerintah Indonesia
52,6% dan oleh publik sebesar 47,4% sebagian besar kepemilikan saham publik dimiliki oleh
investor asing dan sisanya oleh investor dalam negeri. Telkom juga menjadi pemegang saham
mayoritas disembilan anak perusahaan, Termasuk PT. Telekomunikasi Indonesia (Telkomsel)
Kinerja Telkom selama ini dapat dilihat track record nya dengan memperoleh beberapa
penghargaan yang diantaranya meraih penghargaan “best Corporate image” untuk kategori
telekomunikasi dan “corporate image excellent” untuk kategori internet provider dalam IMAC
2013 dari majalah Bloomberg Indonesia dan Frontier Consulting group; penghargaan “The Best
BUMN on Marketing 2013” dan “ The best CMO” dalam BUMN Marketing Day 2013 dari
Kementrian BUMN, serta masih banyak lagi penghargaan yang diraih oleh PT. Telkom.
Untuk itu, PT Telekomuniasi Indonesia, Tbk telah menyiapkan satu strategi bisnis
dirancang untuk meningkatkan penetrasi, pengembangan dan pemanfaatan jaringan, peningkatan
kualitas dengan tujuan untuk mempertahankan pertumbuhan dan pendapatan serta margin laba
bersih. Promosi merupakan salah satu kunci keberhasilan penyampaian produk/jasanya kepada
pelanggan. Kegiatan promosi juga harus selalu dilakukan baik dalam bentuk periklanan, publisitas,
personal selling, dan promosi penjualan yang ditujukan untuk memberikan kepuasan bagi pemakai
jasa. Untuk mencapai tujuan tersebut banyak cara yang harus diperhatikan salah satunya adalah
pemasaran. Pemasaran sebagai satu sistem dari berbagai kegiatan yang saling berhubungan,
ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan, dan mendistribusikan barang
dan jasa kepada kelompok pembeli.
Permasalahan PT. Telekomuniaksi Indonesia (Persero) Tbk
PT. Telkom mengklaim dirinya sebagai perusahaan telekomunikasi terbesar di Indonesia,
dengan jumlah pelanggan telepon tetap sebanyak 15 juta dan pelanggan telepon seluler sebanyak
104 juta. PT. Telkom merupakan salah satu BUMN yang sahamnya dimiliki oleh Pemerintah
Indonesia (52,47 %, dan 47,53 % dimiliki oleh publik, bank of New York, dan investor dalam
negeri). PT. Telkom merupakan pemegang saham mayoritas di 13 anak perusahaan termasuk PT.
Telekomunikasi Seluler (Telkomsel). Cikal bakal berdirinya PT. Telkom bermula dari
didirikannya sebuah badan usaha swasta penyedia layanan pos dan telegraf pada tahun 1882.
Layanan komunikasi tersebut dikonsolidasikan oleh pemerintah Hindia Belanda ke dalam jawatan
Post Telegraf (PTT). Namun, sebelum tahun 1882, pada tanggal 23 Oktober 1856 telah dimulai
pengoperasian layanan jasa telegraf elektromagnetik pertama yang menghubungkan Jakarta
(Batavia) dengan Bogor (Buitenzorg). Momen itulah yang kemudian dijadikan sebagai hari lahir
PT. Telkom, tepatnya tahun 2009.
Telkom awalnya memiliki reputasi yang baik di Bursa Efek Jakarta (BEJ) dan New York
Stock Exchange. Namun, dengan berjalannya waktu, pada tahun 2002, PT. Telkom mengalami
masalah yaitu masalah mekanisme tender untuk mengaudit keuangannya. (Untuk mengaudit
pembukuan PT. Telkom tahun 2002, perusahaan menunjuk KAP Eddy Pianto, sementara untuk
PT. Telkomsel ditunjuk KAP Hadi Sutanto). KAP HS dan rekan adalah KAP yang mendapat
kepercayaan untuk mengaudit PT. Telkomsel, yaitu sebuah anak perusahaan dari PT. Telkom..
KAP HS dan Rekan dalam perjalanannya mengundurkan diri untuk mengaudit PT. Telkomsel. Hal
itu dimaksudkan untuk menghindari kerugian yang akan dialami di kemudian hari, bila berafiliasi
dengan KAP EP dan Rekan.
Permasalahan ini adalah Terlapor yang mengaudit Laporan Keuangan PT. Telkomsel
Tahun Buku 2002- tidak bersedia terasosiasi dengan pekerjaan audit KAP Eddy Pianto karena
Terlapor menghindari risiko yang dapat merugikan jika terasosiasi dengan pekerjaan audit KAP
Eddy Pianto. Ketidaksediaan Terlapor karena keraguan kelayakan hak berpraktek KAP Eddy
Pianto dihadapan US SEC serta meminta kesempatan untuk membaca dan atau me-
review seluruh copy Form 20-F PT. Telkom sebelum diajukan ke US SEC. Untuk itu Terlapor
menolak hasil auditnya untuk diacu dalam pekerjaan audit KAP Eddy Pianto dalam Form 20-F
PT. Telkom. KAP Eddy Pianto tetap mengacu kapada hasil audit Terlapor dan menyelesaikan
audit Laporan Keuangan Konsolidasi PT. Telkom. Sementara itu, untuk tetap tidak terasosiasi
dengan pekerjaan audit KAP Eddy Pianto, Terlapor tidak memberi ijin laporan auditnya
dilampirkan dalam Form 20-F PT. Telkom.
PT. Telkom yang cacat dapat mengakibatkan Terlapor dihukum atau ditolak baik secara
sementara maupun permanen oleh US SEC didasarkan pada ketentuan 17 C.F.F § 102 (e) The
Commission Rules of Practice adalah tidak tepat. Terlapor salah menerapkan ketentuan tersebut
karena ketentuan tersebut hanya berlaku bagi profesional yang berpraktek di hadapan US SEC
dalam rangka mewakili pihak lain untuk menyampaikan pemberitahuan, permohonan, laporan,
pernyataan pendaftaran, dan dokumen lain.
Berdasarkan fakta dan kesimpulan, Majelis Komisi memutuskan menyatakan Terlapor
terbukti secara sah dan meyakinkan melanggar ketentuan Pasal 19 huruf a dan huruf b UU No:
5/1999, dan menghukum Terlapor membayar denda sebesar Rp20.000.000.000,- (dua puluh
milyar rupiah). Pemeriksaan dan penyusunan putusan terhadap perkara tersebut di atas dilakukan
oleh KPPU dengan prinsip independensi-tidak memihak siapapun- semata-mata sebagai
pengemban amanat pengawasan terhadap pelaksanaan UU No: 5/1999 agar terwujudnya kepastian
berusaha yang sama bagi setiap pelaku usaha dan menjamin persaingan usaha yang sehat dan
efektif. Jakarta, 24 Juni 2004Komisi Pengawas Persaingan Usaha.

Solusi dari permasalahan PT. Telekomuniaksi Indonesia (Persero) Tbk


PT. Telekomunikasi Indonesia harus Profesionalitas pada seorang auditor dalam
menjalankan tugasnya yang merupakan aset penting dan harus dimiliki. Para auditor hendaknya
menjaga profesionalitas atau kinerja kerjanya supaya reputasi saham di pasar tetap baik. Dengan
adanya reputasi baik tersebut, perekonomian Indonesia di mata dunia akan mendapatkan tempat
yang baik pula. Simbiosis mutualisme antara perseroan dan auditor adalah hal yang tidak dapat
dipisahkan karena kedua badan tersebut saling membutuhkan.
Dan semakin berkembangya dunia teknologi saat ini menuntut setiap perusahaan untuk
mengikuti perkembangan jaman agar tidak tertinggal oleh pesaing di industri saat ini. Salah
satunya dengan melakukan inovasi yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan pasar pada saat
ini agar dapat menarik minat calon pembeli dan melakukan berbagai macam promosi. Serta
mengetahui biaya promosi yang akan dikeluarkan setiap bulan terhadap keputusan pembelian
konsumen.
BAB II
KAJIAN TEORI

Strategi Pemasaran
Sebagai dari strategi bisnis Perseroan untuk memberikan layanan kepada pelanggan, sejak
tahun 2013 PT. Telkom telah melakukan perubahan pendekatan segmen usaha dari berbasis
produk menjadi berbasis pelanggan. Dampak dari perubahan penyajian informasi segmen yaitu
dari segmen sambungan kabel tidak bergerak, sambungan nirkabel tidak bergerak seluler dan lain-
lain menjadi segmen korporat, perumahan dan perorangan dan lain-lain

PT.Telkom memiliki empat segmen operasi utama yang dijelaskan lebih rinci sebagai
berikut :
 Segmen korporat menyediakan jasa telekomunikasi di antaranya interkoneksi sirkit langganan,
satelit VSAT, contact center, broadband access, usaha layanan informasi teknologi serta data
dan internet kepada perusahaan dan institusi.
 Segmen perumahan menyediakan jasa telekomunikasi tidak bergerak, TV berlangganan serta
data dan internet kepada pelangga perumahan
 Segmen perorangan menyediakan jasa telekomunikasi seluler bergerak dan sambungan
nirkabel tidak bergerak kepada pelanggan perorangan
 Segmen lain-lain menyediakan jasa pengelolaan gedung.

PT. Telkom menggunakan kerangka paradox marketing dalam rangka mengelola pemasaran
yang digambarkan dalam diagram di bawah ini:
Pada kerangka paradox marketing tersebut konsep more for less mendasari value
proposition dari produk dan layanan yang ditawarkan kepada pelanggan. Pelanggan mendapatkan
manfaat lebih yang relevan dengan biaya yang lebih hemat, disesuaikan dengan persyaratan
pelanggan terhadap masing-masing produk.
Pada segmen consumer, khususnya segmen home telah dikembangkan layanan indihome
sebagai salah satu inovasi PT. Telkom pelanggan. Indihome merupakan layanan TIMES yang
terpadu dengan harga satuan yang lebih hemat karena mengoptimalkan sinergi Telkom Group,
lingkup layanan meliputi akses internet broadband, telepon, IPTV (dengan brand UseeTV) dan
home automation.
PT. Telkom menerapkan srtategi pemasaran yang konprehensif untuk memperkuat merek
dagang serta meningkatkan penjualan perusahaan termasuk melalui aktivitas komunikasi
pemasaran serta pengembangan jaringan distribusi produk dan layanan. Outlet plasa Telkom
merupakan salah satu saluran distribusi utama produk dan layanannya, disamping beberapa
jaringan distribusi layanan yang dimiliki.
Bauran Pemasaran
Pemasaran pada saat ini mempunyai peranan penting dalam suatu perusahaan di mana telah
terjadi perubahan dalam suatu lingkungan bisnis yang menyebabkan perusahaan harus selalu
menyesuaikan strategi. Strategi ini digunakan agar keadaan suatu perusahaan akan menjadi lebih
baik dalam memenuhi kepuasan pelanggan.
Pemasaran membutuhkan suatu program atau rencana pemasaran dalam melaksanakan
kegiatannya guna mencapai tujuan yang diinginkan oleh perusahaan. Program pemasaran tersebut
terdiri dari sejumlah keputusan tentang bauran alat pemasaran disebut bauran pemasaran yang
lebih dikenal dengan marketing mix. Bauran pemasaran juga merupakan kebijakan yang
digunakan pada perusahaan untuk mampu memasarkan produknya dan mencapai keuntungan.
Hal ini seperti yang disampaikan oleh Kotler (2003:15) adalah : “Bauran pemasaran
merupakan sekumpulan alat pemasaran (marketing mix) tersebut digunakan oleh perusahaan untuk
mencapai tujuan pemasarannya dalam pasar sasaran.”
Adapun bauran pemasaran menurut Zeithaml and Bitner (2001:18) sebagai berikut:
“Bauran pemasaran adalah elemen pada organisasi perusahan yang mengkontrol dalam melakukan
komunikasi dengan konsumen atau dipakai untuk mencapai kepuasan konsumen.”
Berdasarkan definisi di atas dapat disimpulkan bahwa bauran pemasaran merupakan unsur
dalam pemasaran yang saling berhubungan dan digunakan oleh perusahaan dalam mencapai tujuan
pemasaran yang efektif baik dalam memuaskan kebutuhan maupun keinginan konsumen. Bauran
pemasaran tersebut menggambarkan pandangan penjual tentang alat pemasaran yang digunakan
untuk member pengaruh kepada pembeli. Dari sudut pandang pembeli, masing-masing alat
pemasaran harus dirancang untuk memberikan suatu manfaat bagi pelanggan dan harus sesuai
dengan kebutuhan dan keinginan.
Sementara itu, untuk pemasaran jasa diperlukan bauran pemasaran yang diperluas dengan
penambahan unsur yang telah berkembang. Pemasaran jasa dikatakan sebagai salah satu bentuk
produk yang berarti setiap tindakan atau perbuatan yang ditawarkan dari satu pihak ke pihak
lainnya dan bersifat tidak berwujud. Sedangkan alat pemasaran tersebut dikenal dengan istilah
“4P” dan dikembangkan menjadi “7P” yang dipakai sangat tepat untuk pemasaran jasa.
1) Produk
PT Telkomsel menyediakan layanan telekomunikasi yang mencakup sambungan telepon
kabel tidak bergerak dan telpon nirkabel tidak bergerak, komunikasi seluler, layanan jaringan dan
interkoneksi serta layanan internet dan komunikasi data, PT Telkom juga menyediakan berbagai
layanan di bidang informasi, media dan eduitaiment, termasuk cloud-based dan served-based
managed service layanan e-paymen dan layanan portal lainnya.
2) Price
Harga yang ditawarkan kepada para pelanggan saat ini sudah menyesuaikan dengan
kemampuan daya beli masyarakat Indonesia, serta untuk menjalankan misi dari perusahaan yaitu
“more for less” yaitu memberikan kualitas produk yang bagus dengan harga yang lebih hemat.
3) Place
PT Telkom memiliki banyak saluran distribusi salah satunya adalah plasa telkomsel dan
GraPARI, yaitu outlet/lokasi berfungsi sebagai walk-in costumer service point. Diamana
pelanggan dapat menggakses seluruh produk dan layana dari Telkom. GraPARI dikhususkan
untuk layanan seluler yang dikelola oleh Telkomsel selain itu outlet seluler untuk skala kecil
dengan nama GeraHALO dikelola oleh pihak ketiga.
4) Promotion
Promosi yang dilakukan oleh Telkomsel dari tahun ketahun adalah telkomsel Poin. Dimana
para pelanggan bisa mendapatkan poin dari setiap penggunaan produk Telkomsel lalu para
pelanggan bisa menukarkan dengan hadiah yang telah ditentukan atau dapat mengikuti undian
yang berkesempatan mendapatkan lebih besar lagi, tidak hanya itu Telkomsel juga bekerja sama
dengan pemerintahan dengan memperbanyak titik Wi-Fi di seluruh kota agar para pelanggan bisa
dengan mudah mendapatkan akses.
5) People
Telkom memiliki budaya untuk membuat karyawan menjadi lebih baik dalam
pekerjaannya yaitu dengan menerapkan The Telkom Way, yang mengandung tiga unsur inti 3P,
yaitu philosophy, principle dan practice. Philosophy to be the best : always the best yakni dasar
yang berisi filosofi-filosofi dasar bagi seluruh jajaran Telkom untuk menjadi insan terbaik.
Principle to be the star : solid-speed-smart (3S) yaitu nilai-nilai inti yang berisi prinsip dasar
untuk menjadi insan bintang. Principle to be the star mengandung tiga nilai inti yang disebut 3S :
solid adalah terwujudnya satu hati, satu pikiran dan satu tindakan, speed adalah bertindak secara
cepat dalam setiap pekerjaan dan smart yaitu bersikaf, berpikir dan bertindak secara cerdas dalam
pekerjaanmelalui intuisi yang tajam. Practices to be the winner yaitu standar perilaku yang berisi
praktik-praktik luhur untuk menjadi pemenang.
6) Bukti Fisik
Bukti fisik yang ada adalah tower yang tersebar luas diseluruh Indonesia serta dengan
pembaharuan teknologi yang cepat dan bukti fisik lainya adalah serat optic yang sudah terpasang
sejauh 100.000 km.
7) Process
telkomsel membuka outletnya sesuai dengan ketentuan yang telah diberlakukan oleh
perusahaan dan memberikan pelatihan kepada karayawannya aga pelayanan yang diberikan baik
dan bisa menambah nilai lebih terhadap produk.
Pembahasan

Fraud yang ditemukan pada kasus PT Telkom berupa fraud yang dilakukan KAP Haryanto
Sahari dengan memberikan interpretasi yang menyesatkan kepada PT Telkom mengenai Standar
Audit Amerika khususnya AU Respon PT Telkom terhadap fraud yang dilakukan KAP HS adalah
bahwa KAP HS tidak memahami mengenai kebijakan fraud dengan baik yang terbukti dari
memberikan interpretasi yang menyesatkan pada PT Telkom, PT Telkomsel dan US SEC
mengenai Standar Audit Amerika dan tidak mau berasosiasi dengan KAP Eddy Pianto dengan
alasan menghindari risiko kerugian karena keraguan akan kelayakan hak praktek KAP Eddy Pianto
di hadapan US SEC.
Dikaitkan dengan tim respon terhadap fraud, tim respon terhadap fraud dalam kasus PT
Telkom yakni Komisi Pengawas Persaingan Usaha yang melakukan penyelidikan atas dasar
dugaan pelanggaran UU No: 5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan
Usaha Tidak Sehat yang dilakukan oleh Kantor Akuntan Publik (KAP) Drs. Hadi Sutanto & Rekan
– sekarang bernama KAP Haryanto Sahari & Rekan- yang merupakan member firm dari Kantor
Akuntan Publik Asing Pricewaterhouse Coopers (PwC) berdasarkan kesaksian dari seorang
pelapor yang identitasnya dirahasiakan. Dengan pengalaman yang cukup dalam menangani
beberapa kasus fraud, KPPU berhasil mengungkap tindak fraud yang dilakukan KAP Haryanto
Sahari dan telah mengeluarkan putusan pemberian hukuman pada KAP Haryanto sahari berupa
pembayaran denda sebesar Rp.20.000.000.000,00 (dua puluh milyar rupiah).
Terkait dengan pemulihan keuangan, PT. Telkom sebagai pengguna jasa audit harus
memulihkan keuangannya karena terpaksa mengeluarkan tambahan waktu, tenaga, dan biaya yang
seharusnya tidak perlu dikeluarkan bila proses pelaksanaan audit atas Laporan Keuangan
Konsolidasi PT. Telkom Tahun Buku 2002 berjalan normal/tidak terganggu oleh tindakan KAP
Haryanto Sahari. Seluruh tambahan biaya yang dikeluarkan oleh PT. Telkom untuk melaksanakan
audit Laporan Keuangan tersebut menjadi beban PT. Telkom dan merugikan pemegang saham PT.
Telkom. Tidak dapat masuknya KAP Eddy Pianto ke dalam pasar bersangkutan menyebabkan
pilihan bagi perusahaan pengguna jasa audit first layer tidak bertambah, sehingga menghilangkan
potensi harga jasa audit yang lebih bersaing di pasar bersangkutan.
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan
Dari Analisis PT. TELKOM INDONESIA maka penulis dapat menarik kesimpulan sebagai
berikut :
1) Dalam sebuah perusahaan sangat penting untuk menjaga dan memelihara hubungan yang baik
antara perusahaan dengan masyarakat. Karena fungsi Public Relations adalah menciptakan
opini publik yang positif bagi perusahaan agar citra perusahaan yang baik tetap terjaga
2) Informasi yang diberikan Public Relations kepada publik internal, tidak terkesan melebih-
lebihkan pendapat masyarakat luar terhadap perusahaan. Sehingga para karyawan / staf dapat
melaksanakan tugasnya tepat sasaran atau sesuai target perusahaan. Dan informasi yang
diberikan harus up to date agar kegiatan perusahaan tetap berjalan dengan lancar.
3) Selalu mempertahankan semangat dan loyalitas karyawan/staf kepada perusahaan.
4) Keinginan dan kebutuhan masyarakat, sebagai konsumen, sangat perlu diperhatikan demi
mempertahankan perusahaan.
5) Diterima tidaknya suatu perusahaan atau disukai tidaknya produksi perusahaan oleh
masyarakat, salah satunya bergantung pada hasil kerja pemasaran sebuah perusahan.
Berdasarkan pada pembahasan Bab sebelumnya diketahui bahwa hasul analisa SWOT
Dalam menghadapi semakin meningkatnya persaingan dan perubahan teknologi yang ter
jadi saat ini, maka perusahaan melakukan implementasi Grand Strategy bisnis PT. Telko
m adalah “growth (pertumbuhan) dan Generic strategy PT. Telkom adalah SDM (Agresive
Recruitment), Keuangan (Cost Leadership), Marketing (Focus, Market Penetration), Produksi (d
iversifikasi).Posisi perusahaan dalam keadaan kuat karena tingkat dominasi peluang lebih
besar daripada ancaman yang dihadapinya.

Saran
Penelitian yang dilakukan ini masih memiliki keterbatasan-
keterbatasan, sehingga masih perlu adanya penelitian berkelanjutan yang mengkaji permasalah
an yang hampir sama. Beberapa saran yang dapat disampaikan dalam mengurangi berba
gai kelemahan perusahaan adalah sebagai berikut:
1. Kurangnya kebiasaan bersaing (marketing) : Mengatasinya
dengan cara memberikan training tentang bagaimana memasuki kompetisi yang semakin k
etat, memberikan pengetahuan atau wawasan mengenai persaingan.
2. Menjaga likuiditas perusahaan (finance): Mengatasinya dengan cara mengelola s
emua usahanya yang mencakup KSO yang dikendalikan oleh Telkom secara bersama-
sama.
3. Teknologi: Mengatasinya dengan cara mengadakan pelatihan kerja di luar negeri.
4. Diversifikasi yang berlebihan: Mengatasinya dengan cara menganalisa kembali
produk yang telah dikeluarkan dan membuang produk yang tidak perlu/tidak digunak
an.

Anda mungkin juga menyukai