Anda di halaman 1dari 4

Selanjutnya akan dijelaskan mengenai Analisis Industri dari PT. Telkom Indonesia Tbk.

analisis industri ini sangat diperlukan nih untuk mengetahui kondisi pertumbuhan dan tahap
pertumbuhan suatu industry tersebut. Apakah nantinya industry tersebut dapat dikatakan layak atau
tidak untuk dijadikan tempat berinvestasi, karena industry yang dapat dikatakan lndustri layak
investasi adalah industry yang tumbuh atau dalam tahap pertumbuhan, sesuai dengan pertumbuhan
ekonomi nasional.

Untuk melakukan analisis industry, dibutuhkan tahap-tahapan, disini pertama terdapat Siklus
kehidupan Industri (Industry Life Cycle) :

Menurut Jones siklus kehidupan industry (Industry life cycle) memiliki 4 tahapan, yaitu

 permulaan (Start-up stage),


 konsolidasi (consolidated stage),
 kedewasaan (maturity stage) dan
 Penurunan (Declining Stage).

Untuk Industri telekomunikasi secara umum sudah berada pada tahap kedewasaan (Maturity).
Kenapa dikatakan berada pada tahap kedewasaan? Karena menurut kami industry ini kan sekarang
berada pada tahap yang paling menguntungkan yaitu maturity. karena produk dari PT Telkom
Indonesia sudah dikenal dan digunakan secara luas nih oleh masyarakat. Pertumbuhan industri
telekomunikasi juga terus meningkat setiap tahunnya.

Bisa dilihat Pada saat fenomena pandemi Covid-19 yang masuk ke Indonesia, seperti yang sudah
dijelaskan oleh rekan saya pada latar belakang tadi… fenemoena itu pastinya memberikan dampak
yang negative untuk banyak industry di stiap negara. Tetapi berbanding terbalik pada industri
telekomunikasi, industry ini tetap mampu tumbuh positif di saat banyak sektor industry lain yang
mengalami penurunan. Ini menggambarkan bahwa industri telekomunikasi ini tetap mampu
bertahan meski keadaan ekonomi ini sedang menurun.

Hal tersebut dikarenakan produk dan kinerja perusahaan telekomunikasi sangat dibutuhkan oleh
masyarakat di kala pandemic karena adanya COVID-19 menuntut sebagian besar aktivitas
masyarakat dilakukan secara daring atau online, sehingga terjadi peningkatan penggunaan internet
dan layanan jasa lainnya yang disediakan perusahaan telekomunikasi.

Selanjutnya terdapat Anlaisis Porter’s Five Forces

1. Persaingan antar perusahaan dalam industry


Dalam Industri Telekomunikasi persaingan antar perusahaannya cukup sengit dikarenakan
banyaknya perusahaan penyedia jasa telekomunikasi yang menawarkan jasanya dengan
berbagai pilihan mulai dari kualitas… dan juga harga yang berbeda-beda. Posisi Telkom disini
masih menjadi perusahaan telekomunikasi terbesar di Indonesia. Bisa dilihat dari pengguna
seluler Telkomsel tahun 2020 itu mencapai 169,5 juta pengguna.
Tetapi, PT Telkom Indonesia Tbk tetap harus waspada karena memiliki dua pesaing utama
dalam industri telekomunikasi, yaitu PT Indosat dan PT XL Axiata.
Bisa dilihat diagram yang terdapat di slide, yang bersumber dari website Telkom Indonesia.
data tersebut didasarkan pada jumlah pengguna seluler. Yang mana diagram tersebut
menunjukan bahwa PT Telkom Indonesia Tbk. masih lebih unggul jika dibandingkan dengan
dua kompetitor utamanya yaitu PT Indosat dan PT XL Axiata.
Selanjutya analisis porter’s five forces yang kedua adalah
2. Ancaman pendatang baru
Untuk ancaman pendatang baru bagi PT Telkom Indonesia Tbk tergolong masih cukup
rendah dikarenakan ukuran perusahaan yang besar ini menyebabkan pendatang baru akan
kesulitan nih untuk menyaingi PT Telkom Indonesia Tbk.
Selanjutnya analisis porter’s five forces ketiga adalah

3. Ancaman produk substitusi


Untuk ancaman produk substitusi disini terdapat beberapa produk yang dapat menggantikan
posisi dari PT Telkom Indonesia Tbk.
 DIsini acamannya adalah PT Indosat Tbk mengedepankan cost leadership strategi, cost
leadership startegi ini merupakan startegi bersaing yang dapat dilakukan dengan cara
memproduksi barang dengan biaya yang lebih rendah dengan kualitas yang relative sama
dibandingkan dengan pesaing. Disini PT Indosat Tbk memiliki layanan provider yang lebih
murah dibandingkan PT Telkom Indonesia. Di masa pandemi, PT Indosat Tbk lebih
memfokuskan untuk meningkatkan efisiensi operasional perusahaan, kecepatan jaringan 4G
hingga dua kali lipat, dan lain sebagainya. Dengan begitu, PT Indosat Tbk memiliki jumlah
pelanggan yang bertumbuh menjadi 60,3 juta pelanggan per akhir tahun 2020.
 Sejak adanya pandemi yang menuntut masyarakat untuk melakukan kegiatan dari rumah, PT
XL Axiata Tbk melaksanakan program nih yang bersifat sosial dengan tujuan untuk menjaga
tingkat produktivitas kerja yang baik pada masyarakat. Program tersebut antara lain yaitu
- Program gratis akses data 2GB/hari yang digunakan untuk mengakses aplikasi penunjang
kerja dan belajar dari rumah, website kesehatan pemerintah, e-learning, saluran daring
universitas.
- Melakukan donasi secara tunai maupun non-tunai seperti Alat Pelindung Diri (APD),
layanan komunikasi gratis untuk petugas mitigasi Covid-19, serta memperkuat jaringan di
area sekitar rumah sakit rujukan Covid-19.
Selanjutnya analisis porter’s five forces yang keempat adalah
4. Kekuatan Tawar Menawar dari pembeli
Disini Pembeli memiliki kekuatan untuk menentukan harga produk dari suatu perusahaan.
Nah Jika harga produk yang ditawarkan terlalu tinggi dan ga sebanding dengan manfaat yang
diberikan, maka pembeli kan pasti mereka tidak akan tertarik nih pada produk yang
ditawarkan dan pembeli akan beralih pada produk dari perusahaan lain yang memiliki harga
yang jauh lebih lebih murah.

Hal ini tentu nih akan berdampak pada profitabilitas dari PT Telkom dalam jangka panjang
karena perusahaan dituntut untuk menyediakan produk dengan kualitas yang tinggi,
pelayanan yang lebih baik, atau harga yang lebih rendah.
Disini Daya tawar pembeli pada PT Telkom Indonesia Tbk cukup kuat dikarenakan beberapa
faktor, yang pertama biaya peralihan terhadap barang substitusi yang tidak tinggi membuat
pembeli bisa dengan mudah memperoleh produk atau layanan serupa dari perusahaan lain.
Yang kedua, produk telekomunikasi yang tidak banyak dibedakan sehingga keunikan produk
berkurang dan pembeli bisa dengan mudah mengganti dengan produk lain.
5. Daya Tawar Menawar Pemasok
Untuk daya tawar menawar pemasok disini jika jumlah pemasoknya sedikit maka pemasok
tersebut akan memiliki kekuatan yang besar. Dahulu jumlah pemasok kebutuhan
perusahaan telekomunikasi itu kebanyak berasal dari luar negeri seperti Eropa dan Amerika,
yang mana mereka akan memiliki kekuatan yang besar untuk menentukan harga.

Tetapi, saat ini jumlah pemasok dalam negeri sudah semakin banyak sehingga PT Telkom
Indonesia gaperlu lagi kesulitan untuk mendapatkan bahan baku, yang mana akan
menyebabkan kekuatan pemasok menjadi lebih kecil dalam kesepakatan harga.
Hal ini tercermin dari sebagian besar pemasok PT Telkom Indonesia Tbk yang berdomisili
dan dimiliki oleh orang Indonesia, dengan jumlah 852 pemasok lokal atau sebesar 98,95%
dari total pemasok per 31 Desember 2020 (PT Telkom Indonesia, 2021).
Selanjutnya untuk analisis perusahaan akan dijelaskan oleh rekan saya, nadzira dipersilahkan

Anda mungkin juga menyukai