Anda di halaman 1dari 7

PRIVATISASI BUMN DI INDONESIA

(Studi Kasus Pada PT. Telkom Indonesia)

Sefiola Vagenza (2063201022)

Abstract
Privatization is the government's strategy for building infrastructure and efficiency in
the performance of companies, especially state-owned companies. PT Telkom Indonesia is one
of the state-owned companies that has an important role in the development of
telecommunications in Indonesia. As a company responsible for providing telecommunications
services,
With privatization, PT. Telkom Indonesia succeeded in increasing company revenue
through increasing operational efficiency and wider market penetration. In order to ensure that
the privatization of PT. Telkom Indonesia must maintain balance in economic and social
aspects, namely by paying attention to the interests of all related parties. This can be done by
holding intensive dialogue and discussions between the government, company management,
employees and the wider community.
Keywords: Privatization, BUMN, PT. Telkom Indonesia
Abstrak
Privatisasi merupakan strategi pemerintah dalam membangun infrastruktur dan
efisiensi kinerja suatu perusahaan khususnya Perusahaan BUMN. PT Telkom Indonesia salah
satu BUMN yang memiliki peran penting dalam perkembangan telekomunikasi di Indonesia.
Sebagai perusahaan yang bertanggung jawab atas penyediaan layanan telekomunikasi,
Dengan adanya privatisasi, PT. Telkom Indonesia berhasil meningkatkan pendapatan
perusahaan melalui peningkatan efisiensi operasional dan penetrasi pasar yang lebih luas. Agar
dapat memastikan berjalannya privatisasi PT. Telkom indonesia agar tetap menjaga
kesimbangan dalam aspek ekonomi dan sosial yaitu dengan memperhatikan kepentingan
semua pihak terkait. Hal ini dapat dilakukan dengan mengadakan dialog dan diskusi yang
intensif antara pemerintah, manajemen perusahaan, karyawan, dan masyarakat luas.
Kata Kunci: Privatisasi, BUMN, PT. Telkom Indonesia
PENGANTAR
Privatisasi Badan Usaha Milik Negara merupakan proses penjualan saham persero
kepada pihak lain dengan tujuan meningkatkan nilai BUMN, baik sebagian ataupun seluruhnya
kepada pihak lain. Menurut Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2003 Pasal 1 ayat 12 Undang-
Undang BUMN, privatisasi adalah penjualan saham persero, baik sebagian maupun seluruhnya
kepada pihak lain dalam rangka meningkatkan kinerja dan nilai perusahaan, memperbesar
manfaat bagi negara dan masyarakat serta memperluas kepemilikan saham oleh masyarakat
(Jonaidi, 2019).
Privatisasi diharapkan dianggap mampu meningkatkan kinerja BUMN, memberikan
manfaat kepada negara dan masyarkat, serta memperluas kepemilikan saham oleh masyarakat.
Privatisasi BUMN dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian nasional, diantaranya
dapat memperluas akses di pasar internasional, memperluas ilmu pengetahuan dan teknologi,
serta meningkatkan perekonomian dan menyediakan lapangan kerja. Akan tetapi, sebagian
yang lain memandang bahwa privatisasi adalah satu langkah yang patut dikhawatirkan,
terutama terhadap jaminan akan kepentingan masyarakat. Pada dasarnya kelompok terakhir
memiliki ketakutan akan prinsip neoliberalisasi yang berada dibelakang kebijakan privatisasi
yang diaplikasikan (Jonaidi, 2019). Berdasarkan alasan tersebut maka perlu ditinjau soal
privatisasi di Indonesia dengan memperhatikan aspek-aspek yang terkait dengan kepentingan
negara dan masyarakat.

Privatisasi merupakan strategi pemerintah dalam membangun infrastruktur dan


efisiensi kinerja suatu perusahaan khususnya Perusahaan BUMN. PT Telkom Indonesia
melalui IPO (initial Public Offering) merupakan metode penawaran saham perdana di pasar
modal yang dapat meningkatkan efisiensi kinerja suatu perusahaan. Studi kasus Privatisasi PT
Telkom menunjukan bahwa privatisasi berpengaruh terhadap akuntabilitas publik di BUMN
(Diana et al., 2020).

PT Telkom Indonesia salah satu BUMN yang memiliki peran penting dalam
perkembangan telekomunikasi di Indonesia. Sebagai perusahaan yang bertanggung jawab atas
penyediaan layanan telekomunikasi, PT Telkom Indonesia memiliki tugas utama dalam
memastikan bahwa masyarakat Indonesia dapat terhubung dengan mudah dan cepat. Selain itu,
PT Telkom Indonesia juga turut berperan dalam memperluas jaringan internet di seluruh
negeri, sehingga masyarakat dapat mengakses informasi dan melakukan komunikasi secara
efektif. Dengan upaya yang dilakukan oleh PT Telkom Indonesia, perkembangan
telekomunikasi di Indonesia semakin maju dan berdampak positif bagi pertumbuhan ekonomi
negara (Sartika & Rachmat, 2023).

Privatisasi ini dilakukan untuk meningkatkan efisiensi dan kualitas layanan


telekomunikasi yang disediakan oleh perusahaan. Dengan privatisasi, PT Telkom Indonesia
dapat mengakses sumber daya dan teknologi yang lebih baik, sehingga mampu memperluas
jaringan dan meningkatkan kualitas layanan. Selain itu, privatisasi juga membantu
meningkatkan transparansi dan akuntabilitas perusahaan, sehingga dapat memberikan
keuntungan bagi pertumbuhan ekonomi negara.

PEMBAHASAN

Langkah-Langkah Strategis PT. Telkom Dalam Ptivatisasi Perusahaan


Perubahan kepemilikan sham dari pemerintah ke sektor swasta yang melibatkan aspek-
aspek seperti bisnis, keuangan, dan manajemen. Maka strategi yang diambil oleh PT Telkom
Indonesia dapam proses transformasi kepemilikan saham. Pertama, melakukan penawaran
umum saham (IPO) untuk menjual sebagian saham kepada investor swasta. Selain itu, PT
Telkom Indonesia juga melakukan pemilihan mitra strategis yang memiliki pengalaman dan
keahlian dalam industri telekomunikasi. Selain itu, perusahaan juga melakukan restrukturisasi
internal dan memperkuat manajemen untuk meningkatkan efisiensi dan daya saing perusahaan.
Hal ini diharapkan dapat menghasilkan pertumbuhan yang lebih baik dan memberikan manfaat
jangka panjang bagi perusahaan dan pemegang saham, kedua melakukan diversifikasi bisnis
dengan memperluas portofolio produk dan layanan yang ditawarkan kepada pelanggan. Ketiga,
PT Telkom Indonesia juga melakukan investasi dalam infrastruktur telekomunikasi yang lebih
modern dan canggih, seperti jaringan 5G dan fiber optic, untuk meningkatkan kualitas layanan
dan mencapai target pertumbuhan yang lebih tinggi. Selain itu, perusahaan juga melakukan
pengembangan sumber daya manusia melalui pelatihan dan pengembangan karyawan untuk
meningkatkan kompetensi dan keterampilan mereka. Dengan strategi-strategi ini, PT Telkom
Indonesia berharap dapat memperkuat posisinya sebagai pemain utama dalam industri
telekomunikasi di Indonesia dan menghadapi persaingan yang semakin ketat.

Strategi ini juga bertujuan untuk memperluas pangsa pasar perusahaan dengan
menargetkan segmen-segmen yang belum terjangkau, seperti daerah pedesaan dan perkotaan
yang terpencil. PT Telkom Indonesia berkomitmen untuk terus berinovasi dan beradaptasi
dengan perkembangan teknologi yang terus berubah, sehingga dapat memberikan solusi
telekomunikasi yang terbaik bagi masyarakat Indonesia. Dalam upaya mencapai tujuan ini,
perusahaan juga menjalin kemitraan dengan perusahaan telekomunikasi global untuk
memperluas jaringan dan memperoleh akses ke teknologi terbaru.

Tujuan Transformasi Kepemilikan Saham PT. Telkom Indonesia

Peralihan kepemilikan saham PT. Telkom Indonesia dalam meningkatkan efisiensi,


daya saing, dan perrtumbuhan ekonomi bertujuan untuk mendorong perusahaan ini untuk
melakukan investasi dan pengembangan yang lebih agresif. Dengan kepemilikan saham yang
lebih besar, PT. Telkom Indonesia dapat memiliki akses ke sumber daya dan modal yang lebih
besar untuk menjalankan strategi bisnis yang lebih inovatif dan ambisius. Ini akan membantu
perusahaan untuk meningkatkan produk dan layanan yang ditawarkan kepada pelanggan, serta
memperluas jangkauan geografis dan penetrasi pasar. Dengan demikian, diharapkan bahwa
peralihan kepemilikan saham ini akan membawa manfaat jangka panjang bagi PT. Telkom
Indonesia dan juga bagi pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan.

Manfaat Transformasi Kepemilikan Saham PT. Telkom Indonesia

Transfromasi kepemilikan saham PT. Telkom Indonesia memberikan sejumlah manfaat


yang besar dalam menunjang pertumbuhan ekonomi nasional. Langkah tersebut adalah bagian
dari upaya pemerintah untuk meningkatkan efisiensi dan kualitas layanan telekomunikasi.
Keterlibatan pihak swasta dalam kepemilikan saham PT. Telkom juga dapat membawa inovasi
dan teknologi terbaru ke dalam industri telekomunikasi. Selain itu, transaksi kepemilikan
saham juga dapat memberikan akses ke sumber daya dan jaringan internasional yang lebih luas,
sehingga meningkatkan konektivitas dan komunikasi antara Indonesia dan negara lain. Melalui
transformasi kepemilikan saham ini, diharapkan PT. Telkom Indonesia dapat terus berkembang
dan menjadi pemimpin di bidangnya, yang pada gilirannya akan meningkatkan daya saing di
pasar global.

Risiko dalam Transformasi Kepemilikan Saham PT. Telkom Indonesia

Risiko pertama yang dihadapi oleh PT telkom indonesia dalam transformasi


kepemilikan saham yaitu kehilangan kendali atas perusahaan. Dalam transformasi kepemilikan
saham, perusahaan dapat mengalami penurunan kepemilikan dan kontrol yang signifikan oleh
pihak lain, seperti investor asing atau pesaing industri. Hal ini dapat mengancam kebijakan dan
strategi perusahaan yang telah ada sebelumnya. Selain itu, risiko lainnya adalah penurunan
kepercayaan dan dukungan dari para pemegang saham yang telah lama mendukung
perusahaan, yang dapat berdampak negatif pada citra dan reputasi PT Telkom Indonesia.

Selain itu, perusahaan juga harus menghadapi tantangan dalam menjaga hubungan
dengan pihak-pihak terkait seperti regulator, mitra bisnis, dan karyawan. Transformasi
kepemilikan saham dapat mengubah dinamika hubungan perusahaan dengan pihak-pihak ini,
dan jika tidak dikelola dengan baik, dapat mengganggu kerjasama yang telah terjalin selama
ini. Perubahan kepemilikan saham juga dapat mempengaruhi kebijakan perusahaan terkait
dengan pengelolaan sumber daya manusia, termasuk kebijakan kompensasi dan manfaat
karyawan. Oleh karena itu, PT Telkom Indonesia perlu melakukan strategi yang tepat dalam
menghadapi risiko-risiko ini dan menjaga kelangsungan operasional perusahaan.

Dampak Privatisasi PT. Telkom Indonesia Terhadap Karyawan

Dampak privatisasi PT. Telkom Indonesia terhadap karyawan adalah berkurangnya


jumlah karyawan yang dibutuhkan oleh perusahaan. Seiring dengan privatisasi, perusahaan
cenderung melakukan restrukturisasi dan efisiensi operasional, yang seringkali berujung pada
pengurangan jumlah karyawan. Hal ini dapat berdampak negatif bagi karyawan yang
kehilangan pekerjaan mereka, karena mereka harus mencari pekerjaan baru atau mengalami
kesulitan dalam menyesuaikan diri dengan perubahan tersebut. Selain itu, privatisasi juga dapat
berdampak pada kondisi kerja karyawan, seperti perubahan dalam sistem penggajian,
kebijakan karyawan, dan lingkungan kerja.

Perubahan ini dapat menyebabkan ketidakpastian dan ketidakstabilan bagi karyawan,


karena mereka harus beradaptasi dengan aturan dan kebijakan baru yang mungkin berbeda dari
yang sebelumnya mereka terbiasa. Selain itu, privatisasi juga dapat mempengaruhi hubungan
antara karyawan dan manajemen perusahaan. Dalam beberapa kasus, privatisasi dapat
menyebabkan ketegangan dan konflik antara karyawan dan manajemen, terutama jika ada
perbedaan pandangan tentang tujuan dan strategi perusahaan setelah privatisasi.

Dampak Privatisasi Terhadap Masyarakat PT. Telkom Indonesia

Dampak Privatisasi PT. Telkom terhadap masyarakat adalah kontroversial. Beberapa


orang percaya bahwa privatisasi PT. Telkom telah meningkatkan kualitas layanan
telekomunikasi dan mempercepat perkembangan teknologi di Indonesia. Secara keseluruhan,
dampak privatisasi PT. Telkom terhadap masyarakat masih menjadi perdebatan yang terus
berlangsung, beberapa pihak berpendapat bahwa privatisasi PT. Telkom telah membawa
manfaat bagi masyarakat, terutama dalam meningkatkan kualitas layanan telekomunikasi.
Privatisasi ini juga dianggap sebagai langkah yang penting dalam mempercepat perkembangan
teknologi di Indonesia. Namun, ada juga yang berpendapat bahwa privatisasi PT. Telkom telah
menyebabkan harga layanan yang lebih tinggi, sehingga sulit dijangkau oleh masyarakat yang
kurang mampu.

Hal ini terutama dirasakan di daerah-daerah pedesaan yang belum terjangkau oleh
jaringan telekomunikasi yang memadai. Selain itu, beberapa pihak juga mengkhawatirkan
dominasi PT. Telkom yang semakin kuat sebagai perusahaan telekomunikasi terbesar di
Indonesia setelah privatisasi. Mereka berpendapat bahwa hal ini dapat menghambat persaingan
sehat di industri telekomunikasi dan berpotensi menimbulkan monopoli. Meskipun terdapat
pro dan kontra mengenai dampak privatisasi PT. Telkom, yang pasti adalah bahwa privatisasi
ini telah mengubah lanskap industri telekomunikasi di Indonesia secara signifikan.

Dampak Privatisasi PT. Telkom Indonesia Terhadap Keuangan Perusahaan

Dampak privatisasi PT. Telkom indonesia terhadap keuangan perusahaan mengalami


perubahan yang sangat signifikan. Dengan privatisasi, PT. Telkom Indonesia berhasil
meningkatkan pendapatan perusahaan melalui peningkatan efisiensi operasional dan penetrasi
pasar yang lebih luas. Hal ini terbukti dengan pertumbuhan laba yang konsisten dan
peningkatan nilai saham perusahaan. Selain itu, privatisasi juga membuka peluang bagi PT.
Telkom Indonesia untuk mendapatkan modal tambahan melalui penawaran umum saham dan
kerjasama dengan investor strategis, sehingga mendukung pengembangan infrastruktur
telekomunikasi yang lebih baik.

Rekomendasi Untuk Perbaikan Kebijakan Privatisasi PT. Telkom Indonesia

Agar dapat memastikan berjalannya privatisasi PT. Telkom indonesia agar tetap
menjaga kesimbangan dalam aspek ekonomi dan sosial yaitu dengan memperhatikan
kepentingan semua pihak terkait. Hal ini dapat dilakukan dengan mengadakan dialog dan
diskusi yang intensif antara pemerintah, manajemen perusahaan, karyawan, dan masyarakat
luas. Selain itu, perlu juga dibentuk lembaga pengawas yang independen yang dapat memantau
jalannya privatisasi dan menjamin keadilan bagi semua pihak yang terlibat. Dengan demikian,
privatisasi PT. Telkom Indonesia dapat berjalan lancar dan memberikan manfaat yang
seimbang bagi perekonomian dan masyarakat Indonesia.

PENUTUP

Strategi transformasi kepemilikan PT Telkom Indonesia melibatkan beberapa aspek,


antara lain penawaran umum saham, pemilihan mitra strategis, restrukturisasi internal, dan
peningkatan efisiensi manajemen. Perusahaan bertujuan untuk meningkatkan pertumbuhan,
memberikan manfaat jangka panjang bagi pemegang saham, dan mendiversifikasi bisnisnya
dengan memperluas penawaran produk dan layanan. Selain itu, PT Telkom Indonesia juga
berinvestasi pada infrastruktur telekomunikasi modern, seperti 5G dan jaringan serat optik,
serta mengembangkan sumber daya manusia melalui pelatihan karyawan.

Perusahaan juga berupaya memperluas pangsa pasarnya dengan menyasar segmen yang
belum terjangkau dan menjalin kemitraan dengan perusahaan telekomunikasi global.
Pengalihan kepemilikan tersebut bertujuan untuk mendorong PT Telkom Indonesia agar lebih
agresif dalam investasi dan pengembangan, menyediakan sumber daya dan modal yang lebih
besar untuk strategi bisnis yang inovatif dan ambisius.

Namun transformasi kepemilikan juga menimbulkan beberapa risiko. PT Telkom


Indonesia mungkin kehilangan kendali atas perusahaan, mengalami berkurangnya kepercayaan
dan dukungan dari pemegang saham lama, dan menghadapi tantangan dalam menjaga
hubungan dengan pihak terkait. Perubahan kepemilikan saham juga dapat mempengaruhi
kebijakan pengelolaan sumber daya manusia sehingga berpotensi mengurangi jumlah
kebutuhan karyawan. Transformasi kepemilikan merupakan bagian dari upaya pemerintah
untuk meningkatkan efisiensi dan kualitas layanan telekomunikasi serta menghadirkan inovasi
dan teknologi terkini bagi industri. Diharapkan PT Telkom Indonesia terus berkembang dan
menjadi yang terdepan dibidangnya, meningkatkan daya saingnya di pasar global dan
memberikan akses terhadap sumber daya dan jaringan internasional yang lebih luas.
DAFTAR PUSTAKA

Diana, Novitasari, & Saitri. (2020). Perbandingan Kinerja Keuangan Badan Usaha Milik
Negara Sebelum dan Sesudah Privatisasi. Jurnal Kharisma, 2(2), 1–17. http://e-
journal.unmas.ac.id/index.php/kharisma/article/view/967/838
Jonaidi, D. P. (2019). Telaah Terhadap Kebijakan Privatisasi Bumn Di Indonesia. University
Of Bengkulu Law Journal, 4(1), 1–18. https://doi.org/10.33369/ubelaj.v4i1.7232
Sartika, S., & Rachmat, I. (2023). Strategi Public Relations dalam Meningkatkan Citra
Perusahaan pada PT. Telkomsel Tbk. Jurnal Sosial Dan Sains, 3(2), 199–215.
https://doi.org/10.59188/jurnalsosains.v3i2.698

Anda mungkin juga menyukai