Anda di halaman 1dari 16

Telkom�

Indonesia

· VP GCT Talks

All About
Transformation
G)@ internal.telkomgroup Swipe>>>
Bisa diceritakan beberapa flashback transformasi yang pernah Telkom lakukan
sehingga menjadi BUMN besar saat ini ?

• Awai 90-an Telkom bertransformasi dengan mengganti seluruh sentral manual


menjadi otomat, dampaknya jumlah pelanggan dan pendapatan naik berkali lipat.
• Tahun 1995 Telkom masuk ke bisnis mobile dengan membentuk TELKOMSEL.
• Telkom mencanangkan menjadi World Class Operator (WCO) dengan program T2001,
yang mentransformasikan cara bekerja, budaya, dan kompetensinya, dan setelah itu
banyak lagi transformasi berikutnya.
• Hingga saat ini memutuskan bertransformasi menjadi digital telco, yang
diyakini dapat membawa Telkom menjadi lebih besar lagi.
Apa yang menjadi turning point (titik balik) transformasi saat ini?

lndustri telco secara global mengalami tekanan yang sangat fundamental,


pertumbuhannya melandai.
Hal ini disebabkan adanya pergeseran bisnis dari voice, broadband, data, dan ke
depan menuju ke bisnis digital.
Saat ini bisnis Telkom masih bertumpu di data/bandwidth, namun untuk memenuhi
demand masyarakat membutuhkan capex (modal) yang besar.
Karena itu Telkom tidak bisa bertahan di bisnis yang lama, dan bertekad masuk
ke Digital Telkom.
lni lah yang menjadi turning point bertransformasi menjadi digital telco dengan 3
domain portofolio digital business: digital connectivity, digital platform, dan digital
service.
Kemana arah transformasi dan akan membawa dampak seperti apa untuk kita?

Sesuai dengan CSS 2020 - 2024, ada hal fundamental yang ditetapkan melalui adanya
purpose yang sebetulnya untuk menjawab pertanyaan "apa yang Telkom bisa berikan
buat Indonesia?" yaitu Telkom ingin mewujudkan bangsa yang lebih sejahtera
dan berdaya saing serta memberikan nilai tambah yang terbaik bagi para pemangku
kepentingan. Di dalam Visi Telkom juga disebutkan menjadi digital telco pilihan
utama untuk memajukan masyarakat.
Jadi arah yang dituju adalah menjadi digital telco pilihan utama, agar menjadi
pilihan utama maka kita harus menjadi yang terbaik. Untuk menjadi yang terbaik
kita harus bertransformasi.
Dengan menjadi yang terbaik, maka purpose dapat tercapai, di mana itu akan menjadi
kontribusi Telkom untuk menaikkan daya saing negara kita. Di samping itu, sebagai sebuah
perusahaan, tentunya kita akan mendapatkan keuntungan finansial sehingga bisnis kita
tetap tumbuh semakin besar.

G)@ internal.telkomgroup Swipe>>>


(3) Untuk mencapai visl menJadi digital telco, kira-kira apa yang mesti klta persiapkan?

��- Digital platform dan digital service adalah dunia yang sangat berbeda dengan digital con•
-, nectivity yang telah Telkom jalankan selama ini.
� Oleh karenanya, ada 3 syarat yang harus dipenuhi jika kita ingin sukses di bisnis digital
platform dan digital service.
Pertama, membangun infrastruktur.
lnfrastruktur yang ada ini harus diperkuat untuk mendukung digital platform dan services.
Kedua, membangun talent digital.
Untuk bisa menjalankan 2 portfolio tambahan tadi itu, talent digital yang spesifik
untuk itu harus dibangun.
Ketiga, mengorkestrasi digital ecosystem.
Telkom dibutuhkan kemampuannya untuk bisa mengorkestrasi pihak-pihak yang terlibat
di dalam ekosistem digital.
Terkait dengan WIN DIGITAL, ada yang bisa dijelaskan terkait
3 Strategic lnisiative (SI) WIN itu?

Hal yang perlu dipahami bahwa dalam transformasi ini, panglimanya adalah bisnis
itu sendiri, nah 3 SI yang pertama ini adalah transformasi bisnis kita.
Di SI 1, kita harus memenangkan broadband connectivity. Kalau menang, maka cash flow
akan maksimal.
Di SI 2 Telkom harus investasi, karena ini adalah bisnis baru. Jika menambah investasi,
maka kita bisa memaksimumkan value dari perusahaan ini secara keseluruhan.
Di SI 3, Telkom harus sangat selektif. Kemampuan mengorkestrasi serta bermitra
dengan pihak lain dengan prinsip win-win sangat dibutuhkan.
Orkestrasi yang baik akan menguntungkan bagi perusahaan, dan ekosistem digital
sangat berguna bagi bangsa kita. Target yang ingin dicapai dari digital service ini
adalah maximize synergy melalui pembangunan ekosistem digital.

G)@ internal.telkomgroup Swipe>>>


Seperti apa kesiapan management Telkom dalam mensukseskan transformasi?

Keseriusan perusahaan dalam memastikan berjalannya transformasi adalah dengan membentuk


sebuah unit tersendiri yaitu Departemen Group Corporate Transformation (GCT)
yang langsung berada di bawah CEO.
Tugas GCT adalah membuat scenario, pendekatan-pendekatan, dan komponen-komponen
yang dibutuhkan agar transformasi berjalan dengan baik.
Yang pasti kalau di level management sudah bulat harus melakukan transformasi ini
makanya komitmen itu harus direalisasikan dalam bentuk rencana-rencana
dan implementasi yang real.

G)@ internal.telkomgroup Swipe>>>


Apa sih mindset yang harus dimiliki Telkomers semua ini untuk menyikapi transfomasi?

Kunci dasar dari keberhasilan transformasi adalah pemahaman yang mendalam


atas digital mindset seluruh Telkomers.
Mindset digital talent yang unggul ini harus benar-benar tertanam karena yang dihadapi
juga berbeda. Bukan lagi hanya bisnis konektivitas, tapi juga ada data center, cloud,
big data, /oT, dan lain-lain.
Misalnya cara berjualan data center beda dengan berjualan konektivitas. Target pasarnya
beda. Pesaingnya juga berbeda. Bisa jadi talent di bidang konektivitas tidak bisa
begitu saja dimigrasikan sebagai digital talent untuk platform & service.

G)@ internal.telkomgroup Swipe>>>


Membangun kapabilitas digital ready ini seperti apa?

Perusahaan yang digital ready adalah adanya digital talent, kompetensi, kapabilitas,
intelligent organization, digitisasi, agile, lean, tidak ada duplikasi fungsi
yang menghambat proses pengambilan keputusan, dan efisien.
Jadi yang dimaksud dengan digital ready itu meliputi sistem, organisasi, cara
kerja, dan orangnya.
Apa yang dimaksud dengan intelligent organization?

Intelligent organization adalah organisasi yang memiliki sistem secara intelligent,


yang setiap saat akan memberikan informasi untuk melakukan apa yang terbaik ke depan.
lni bisa didapatkan jika perusahaan dalam seluruh prosesnya di-digitisasi.
Artinya proses transaksional ditotomatisasi. Big data diimplementasikan. Data
transaksi yang terkumpul kemudian menjadi Artificial Intelligent (Al). Dengan
demikian perusahaan ini bisa dikatakan sebagai intelligent organization.
Apa indikator keberhasilan transformasi?

Dalam CSS 2020-2024, sudah dituangkan indikator keberhasilan transformasi


dapat dilihat dari ketercapaian 10 objektif, baik finansial maupun non finansial.
Dari sisi finansial seperti pertama revenue, kita harus tumbuh paling tidak
6% dalam 5 tahun kedepan, kedua CAGR itu 5-6%, dan ketiga
mempertahankan net profit 14-15%.
Dari sisi non-finansial cukup banyak, salah satunya mungkin yang paling kontras
adalah kita harus mampu menyiapkan digital platform buat seluruh BUMN
dan instansi pemerintah. lni sudah diputuskan oleh pemegang saham, oleh BUMN,
artinya itu harus kita capai dan kalau itu kita tidak capai berarti kita tidak berhasil.
Tadi sudah disebutkan bahwa Telkom harus best in class, apa yang terjadi jika
Telkom tidak best in class?

Jika kita tidak menjadi best in class, maka itu berarti kita kalah dalam persaingan
karena diluar sana sudah banyak pesaing. Jika kita kalah, maka investasi besar menjadi
sia-sia dan terbuang percuma.

Jadi kuncinya apa?

Transformasi biasanya dipicu oleh 2 hal, yaitu teknologi dan lingkungan bisnis. Dalam hal ini
kita harus fokus pada transformasi bisnis, karena teknologi nanti akan mengikuti.
Transformasi bisnis itu salah satunya dari cara melayani. Secanggih apapun teknologi kita,
kalau cara melayaninya tidak baik juga pasti akan ditinggalkan pelanggan.
Pada bisnis digital platform dan digital service saat ini sudah banyak pemain.
Maka Telkom harus membuat diferensiasi layanan supaya menjadi pilihan utama.

G)@ internal.telkomgroup Swipe>>>


Terkait dengan customer experience, apa yang perlu diantisipasi dalam transformasi
kali ini?

Salah satu hal yang menunjukkan digital readiness adalah adanya digital touch point
(DTP) sebagai pintu untuk melayani customer. Dari situ kita juga mendapatkan data
customer experience (Cx). Membangun DTP ini harus human base, bukan machine base.
lni adalah sebuah tantangan yang harus kita jawab.
Di Strategic lnisiative 7 (Improve Synergy & Quality for Cost Leadership and Better CX)
mensyaratkan adanya ex yang mengikuti transformasi. ex yang berbeda untuk setiap
portofolio ini sangat penting. Tidak bisa 1 jenis DTP dipakai untuk semua portofolio,
karena pelanggannya beda, pasarnya berbeda, kliennya juga beda.
Bagaimana cara karyawan agar dapat memberikan kontribusi dalam transformasi
Telkom Group?

Cara karyawan dalam berkontribusi adalah dengan:


Pertama, perubahan mindset dari konektivitas ke digital platform dan digital service.
Kedua, adalah memanfaatkan Capex secara efisien.
Ketiga, memberikan layanan terbaik demi kepuasan pelanggan, membuat pelanggan
lebih terikat dengan produk kita secara emosional. Jangan segan-segan membantu dan
memecahkan permasalahan pelanggan dan tidak sekedar menggugurkan kewajiban.
Keempat, memahami betul setiap aspek dalam produk-produk digital.
Jika semua dilakukan dengan segenap jiwa raga maka kita akan mampu
menghadapi competitor.

G)@ internal.telkomgroup Swipe>>>


Apa harapan Bapak selaku SVP GCT dalam transformasi ini bagi semua insan Telkom Group?

Harapan saya adalah kita semua terlibat untuk mensukseskan transformasi ini.
Tanpa keterlibatan kita semua maka transformasi ini tidak akan pernah optimum.
Kalau kita bicara VUCA (volatility, uncertainty, complexity, and ambiguity)-nya
itu selalu mendampingi bisnis kita yang baru yang akan kita masuki ini
(digital platform dan digital business).
lni bukan untuk menakut-nakuti, tapi sangat penting mindset kita harus siap masuk
kesana. Ayo kita sama sama secara mindset, secara mentality kita kesana supaya prilaku
kita
juga berubah.
Sikap dan cara kita bekerja pelan-pelan juga berubah, sehingga ketika ada perubahan
dalam regulasi, aturan, organisasi yang lebih lean, kita sudah siap.

G)@ internal.telkomgroup

Anda mungkin juga menyukai