Indonesia
· VP GCT Talks
All About
Transformation
G)@ internal.telkomgroup Swipe>>>
Bisa diceritakan beberapa flashback transformasi yang pernah Telkom lakukan
sehingga menjadi BUMN besar saat ini ?
Sesuai dengan CSS 2020 - 2024, ada hal fundamental yang ditetapkan melalui adanya
purpose yang sebetulnya untuk menjawab pertanyaan "apa yang Telkom bisa berikan
buat Indonesia?" yaitu Telkom ingin mewujudkan bangsa yang lebih sejahtera
dan berdaya saing serta memberikan nilai tambah yang terbaik bagi para pemangku
kepentingan. Di dalam Visi Telkom juga disebutkan menjadi digital telco pilihan
utama untuk memajukan masyarakat.
Jadi arah yang dituju adalah menjadi digital telco pilihan utama, agar menjadi
pilihan utama maka kita harus menjadi yang terbaik. Untuk menjadi yang terbaik
kita harus bertransformasi.
Dengan menjadi yang terbaik, maka purpose dapat tercapai, di mana itu akan menjadi
kontribusi Telkom untuk menaikkan daya saing negara kita. Di samping itu, sebagai sebuah
perusahaan, tentunya kita akan mendapatkan keuntungan finansial sehingga bisnis kita
tetap tumbuh semakin besar.
��- Digital platform dan digital service adalah dunia yang sangat berbeda dengan digital con•
-, nectivity yang telah Telkom jalankan selama ini.
� Oleh karenanya, ada 3 syarat yang harus dipenuhi jika kita ingin sukses di bisnis digital
platform dan digital service.
Pertama, membangun infrastruktur.
lnfrastruktur yang ada ini harus diperkuat untuk mendukung digital platform dan services.
Kedua, membangun talent digital.
Untuk bisa menjalankan 2 portfolio tambahan tadi itu, talent digital yang spesifik
untuk itu harus dibangun.
Ketiga, mengorkestrasi digital ecosystem.
Telkom dibutuhkan kemampuannya untuk bisa mengorkestrasi pihak-pihak yang terlibat
di dalam ekosistem digital.
Terkait dengan WIN DIGITAL, ada yang bisa dijelaskan terkait
3 Strategic lnisiative (SI) WIN itu?
Hal yang perlu dipahami bahwa dalam transformasi ini, panglimanya adalah bisnis
itu sendiri, nah 3 SI yang pertama ini adalah transformasi bisnis kita.
Di SI 1, kita harus memenangkan broadband connectivity. Kalau menang, maka cash flow
akan maksimal.
Di SI 2 Telkom harus investasi, karena ini adalah bisnis baru. Jika menambah investasi,
maka kita bisa memaksimumkan value dari perusahaan ini secara keseluruhan.
Di SI 3, Telkom harus sangat selektif. Kemampuan mengorkestrasi serta bermitra
dengan pihak lain dengan prinsip win-win sangat dibutuhkan.
Orkestrasi yang baik akan menguntungkan bagi perusahaan, dan ekosistem digital
sangat berguna bagi bangsa kita. Target yang ingin dicapai dari digital service ini
adalah maximize synergy melalui pembangunan ekosistem digital.
Perusahaan yang digital ready adalah adanya digital talent, kompetensi, kapabilitas,
intelligent organization, digitisasi, agile, lean, tidak ada duplikasi fungsi
yang menghambat proses pengambilan keputusan, dan efisien.
Jadi yang dimaksud dengan digital ready itu meliputi sistem, organisasi, cara
kerja, dan orangnya.
Apa yang dimaksud dengan intelligent organization?
Jika kita tidak menjadi best in class, maka itu berarti kita kalah dalam persaingan
karena diluar sana sudah banyak pesaing. Jika kita kalah, maka investasi besar menjadi
sia-sia dan terbuang percuma.
Transformasi biasanya dipicu oleh 2 hal, yaitu teknologi dan lingkungan bisnis. Dalam hal ini
kita harus fokus pada transformasi bisnis, karena teknologi nanti akan mengikuti.
Transformasi bisnis itu salah satunya dari cara melayani. Secanggih apapun teknologi kita,
kalau cara melayaninya tidak baik juga pasti akan ditinggalkan pelanggan.
Pada bisnis digital platform dan digital service saat ini sudah banyak pemain.
Maka Telkom harus membuat diferensiasi layanan supaya menjadi pilihan utama.
Salah satu hal yang menunjukkan digital readiness adalah adanya digital touch point
(DTP) sebagai pintu untuk melayani customer. Dari situ kita juga mendapatkan data
customer experience (Cx). Membangun DTP ini harus human base, bukan machine base.
lni adalah sebuah tantangan yang harus kita jawab.
Di Strategic lnisiative 7 (Improve Synergy & Quality for Cost Leadership and Better CX)
mensyaratkan adanya ex yang mengikuti transformasi. ex yang berbeda untuk setiap
portofolio ini sangat penting. Tidak bisa 1 jenis DTP dipakai untuk semua portofolio,
karena pelanggannya beda, pasarnya berbeda, kliennya juga beda.
Bagaimana cara karyawan agar dapat memberikan kontribusi dalam transformasi
Telkom Group?
Harapan saya adalah kita semua terlibat untuk mensukseskan transformasi ini.
Tanpa keterlibatan kita semua maka transformasi ini tidak akan pernah optimum.
Kalau kita bicara VUCA (volatility, uncertainty, complexity, and ambiguity)-nya
itu selalu mendampingi bisnis kita yang baru yang akan kita masuki ini
(digital platform dan digital business).
lni bukan untuk menakut-nakuti, tapi sangat penting mindset kita harus siap masuk
kesana. Ayo kita sama sama secara mindset, secara mentality kita kesana supaya prilaku
kita
juga berubah.
Sikap dan cara kita bekerja pelan-pelan juga berubah, sehingga ketika ada perubahan
dalam regulasi, aturan, organisasi yang lebih lean, kita sudah siap.
G)@ internal.telkomgroup