Anda di halaman 1dari 3

NAMA : Kevin Raditya Agung

NIM : 2012121031
Kelas : Manajemen D

1. Apa yang menjadi tantangan dalam bisnis dan politik yang akan muncul sebagai sebuah hasil
dari Perubahan TI dari aktivitas pendukung menjadi sebuah peran rekanan? Gunakan contoh-
contoh dari kasus ini untuk menggambarkan jawaban Anda.
Jawab:
Tantangan bisnis dan politik yang mungkin terjadi sebagai akibat dari transformasi teknologi
informasi mengharuskan sebuah perusahaan menerapkan teknologi dengan kreatif agar dapat
memproduksi barang-barang dengan lebih efisien dan dengan biaya lebih rendah, untuk menjual
dan melayani dengan lebih baik, sehingga akan mendapatkan margin profit tertinggi. Berikut
adalah contoh-contoh yang terdapat pada kasus ini:
1. John Hinkle dari Trans World Entertainment Corp
John Hinkle dari Trans World Entertainment Corp. melakukan menghapuskan jabatan analis dan
memindahkannya perannya ke dalam Project Management Office (PMO), yang mengawasi
semua teknologi dan proyek bisnis, serta semua perubahan proses bisnis untuk kedelapanratus
perusahaan toko musik.
2. Lemecha dari ChoicePoint
Pada ChoicePoint, Lemecha menciptakan dua macam posisi dalam Teknologi informasi, yaitu
satu untuk tenaga teknis, yang memegang jabatan arsitek TI, dan satu lagi sebagai manajer, yang
memegang jabatan business information officer(BIO). Manfaat utama dari pengaturan ini adalah
ketika dalam menyelesaikan suatu masalah, orang yang berada dalam bidang TI akan melakukan
proyek-proyek tersebut dengan tepat dan pada akhirnya perusahaan akan memperoleh
pendapatan dan menghasilkan pelayanan pelanggan yang lebih baik.
3. Passerini dari Procter dan Gamble (P&G)
Procter & Gamble (P&G) merupakan perusahaan TI yang penting dalam tiga tahun terakhir
telah memunculkan kembali TI sebagai rencana stategis dalam perusahaannya. Pada tahun 2006,
P&G membentuk ulang, berganti nama, fokus kembali dan mulai memberikan pelatihan kembali
kepada 2.500-orang tim IT. Departemen TI berganti nama menjadi Information and Decision
Solution (IDS). Departemen IDS ini kemudian digabung ke dalam P&G Global Business
Services, yang juga merupakan pusat bagi pengembangan sumber daya manusia, keuangan,
perencanaan strategis, dan fungsi relokasi. Staf IDS fokus secara khusus pada proyek-proyek
berbasis TI tingkat tinggi, sedangkan tugas-tugas TI rutin diserahkan kepada Hewlett-Packard
Co. IDS dilibatkan dengan tiga tujuan bisnis yang sama dari setiap unit bisnis P&G, yiatu untuk
meningkatkan keuntungan, meningkatkan pangsa pasar, dan meningkatkan volume penjualan.
Selama 10 tahun, senilai 3 juta dolar yang ditandatangani pada tahun 2003
2. Apa implikasi pergeseran pandangan strategis IT terhadap pekerja IT tradisional pekerja dan
terhadap lembaga pendidikan yang melatih mereka. Bagaimana seharusnya IT mengubah
pandangan, pengetahuan dan keterampilan pekerja untuk masa yang akan datang.
Jawab : .
Perusahaan yang telah memiliki teknologi informasi, belum tentu memiliki sistem informasi
yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Para pekerja TI tradisional memang sangat
menguasai bidang teknologi informasi, termasuk bagaimana dataware, hardware, software,
brainware, dan netware dipadukan untuk mencapai tujuan perusahaan. Ternyata pada umumnya
kemampuan ini tidak cukup membuat perubahan pada perusahaan, karena tidak ada keselarasan
antara TI dan karakteristik perusahaan sesungguhnya. Sehingga harus ada kerjasama yang baik
antara pekerja TI dengan pelaku usaha yang mengetahui karakteristik bisnis. Implikasi saat ini
dimana Para pekerja TI Tradisional harus menyediakan solusi inovatif untuk tantangan bisnis
dimana hal tersebut berarti menerapkan teknologi dengan kreatif untuk memproduksi barang-
barang lebih efisien dan efisien dengan biaya riset dan pengembangan lebih rendah, untuk
menjual dan melayani dengan lebih, dan untuk melakukannya pada margin profit tertinggi..
Para pengajar TI dan lembaga pelatihan harus segera memikirkan bagaimana cara memulai suatu
inovasi bisnis, meningkatkan bisnis dan menciptakan kembali bisnis, hal ini juga berarti
perubahan orientasi atau penekanan pengajaran bidang TI bukan hanya tentang perubahan
strategi TI seperti infrastruktur, dukungan aplikasi, dan jasa desktop,dan perubahan teknis semata
(dataware, hardware, software, brainware, dan netware) melainkan kepada variabel tambahan
untuk mendukung strategi bisnis itu sendiri seperti dimana posisi bisnis itu bergerak (ranking
bisnis), bidang yang menjadi bisnis, pasar yang dihadapi oleh perusahaan, karakteristik
konsumen yang dihadapi bisnis tersebut dan sekaligus perubahan mengenai kerangka kerja TI
serta pandangan pengajar TI dalam meramalkan arah bisnis dan prospek bisnis itu sendiri
kedepannya.

3. Seberapa jauh Anda setuju dengan ide bahwa teknologi tertanam di hampir semua perusahaan
tidak? Memberikan contoh, selain yang termasuk dalam kasus ini, perkenalan produk terbaru
yang tidak mungkin terjadi tanpa ketergantungan pada TI
Jawab :
Di era globalisasi, TI sangat diperlukan dalam setiap bidang, salah satu bagian terpenting yang
memungkinkan kita untuk berbisnis dan berinovasi pada produk, jasa, serta proses bisnisnya.
Ada begitu banyak model yang dipergunakan oleh perusahaan-perusahaan dalam mengelola
fungsi IT-nya. 2 prinsip yang diperlukan untuk mengelola TI Function, diantaranya:
1. Pengelolaan TI untuk membantu co-evolution antara bisnis dan TI Function. Coevolution
berarti bahwa kemampuan TI Function dan bisnis berkembang secara iteratif dan saling jalin-
menjalin sesuai dengan jalannya waktu.
2. Pengelolaan TI untuk memelihara jaringan hubungan/network relationship untuk
visioning, innovation, dan sourcing.

Struktur organisasi harus memfasilitasinya juga. 3 macam jaringan hubungan penting untuk
mengatur aktivitas IT, diantaranya:
1. Visioning networks: jaringan hubungan yang terjadi antara senior management dan TI
executives
2. Innovation networks: Jaringan hubungan yang terjadi antara bisnis dan TI executives.
3. Sourcing networks : Jaringan hubungan yang terjadi antara TI executives dan eksternal
partner

Anda mungkin juga menyukai