Anda di halaman 1dari 3

HASIL PENGAMANTAN KOMUNIKASI BISNIS LINTAS BUDAYA

NAMA KELOMPOK :
 ADHE DWY NINGSIH (2012121006)
 SEFIRA DWY SANTOSO (2012121051)
 KEVIN RADITYA AGUNG (2012121031)
MANAJEMEN III D

Sebelum membahas lebih lanjut mari kita pahami pengertian komunikasi lintas
budaya terlebih dahulu
Komunikasi bisnis lintas budaya adalah komunikasi bisnis antara konsumen yang
berbeda antar budaya dengan pemasar. Pada hubungan hubungan tersebut
paling tidak ada salah satu aspek dasar budaya seperti bahasa, agama, norma-
norma sosial, pendidikan dan gaya hidup. Dengan menghormarti hak terhadap
budaya konsumen dalam berbagai budaya dan pasar, para pemasar hendaknya
memahami bahwa konsumen mereka memiliki hak terhadap budaya masing
masing. Apabila seorang pemasar ingin sukses dalam pemasaran lintas budaya,
maka mereka harus menghormati nilai serta hak yang dimiliki oleh konsumen.

PROFIL PERUSAHAAN
PT Santos Jaya Abadi adalah perusahaan multinasional yang memproduksi
minuman yang tergabung dalam Kapal Api Group. Perusahaan ini pertama kali
memulai usahanya dari rumah dan menghasilkan kopi bubuk pada tahun 1927 di
Jalan Panggung No 9, Surabaya. Karena pesatnya pertumbuhan perusahaan serta
dituntut fasilitas produksi yang lebih besar, akhirnya pada 1979 pindah ke Santos
Jaya Abadi Gilang Jalan 159, Taman Sepanjang, Sidoarjo.

PT Santos Jaya Abadi mempunyai pengalaman lebih dari tujuh puluh tahun
dalam produksi kopi. Perusahaan ini menempatkan profesionalisme di atas tanpa
mengabaikan budaya kekeluargaan. Kemajuan perusahaan dari awal didirikan
sampai saat ini adalah hasil dari tiga generasi evolusi. Setiap generasi
mempengaruhi dan berkontribusi untuk peningkatan kinerja perusahaan yang
signifikan.

Generasi pertama merupakan pengusaha yang mempunyai gagasan


memulai industri rumahan dalam bisnis kopi. Semuanya dilakukan oleh keluarga,
dari memproduksi kopi untuk menjualnya ke pasar. Pada generasi kedua mulai
mengembangkan bisnis dengan membawa mesin modern dan peralatan
produksi. Selain itu, strategi pemasaran dikembangkan melalui melakukan
promosi produk dengan menggunakan poster, spanduk, iklan, pasar dan media
elektronik. Dan terakhir pada generasi ketiga
membawa perbaikan sebelumnya dan memimpin perubahan Menjadi
perusahaan kelas dunia. PT Santos Jaya Abadi Kapal Api menghasilkan kopi dan
minuman lain dengan merek ABC, Good Day, Sublime, Kapten, Ya dan Ceremix
sereal.
Dari profil perusahaan tersebut kami memutuskan bahawa PT. Santos Jaya Abadi
sesuai dengan kriteria komunikasi bisnis. Karena didalam perusahaan tersebut
terdapat komunikasi antar negara dalam kegiatan export hasil produksi
perusahaan, dapat kita ketahui bersama bahwa produk dari PT. Santos Jaya Badi
yaitu kopi kapal api telah diekspor ke berbagai negara.

Komunikasi antar budaya dalam PT. Santos Jaya Abadi

PENGUSAHA/STAFF -KARYAWAN
Dalam pembahasan yang pertama ini kami mengambil pendapat dari staff
Tionghoa yang memimpin beberapa karyawan beretnis Jawa.
Suasana lingkungan yang tercipta saat menjalin hubungan komunikasi antara
staff beretnis Tionghoa dan karyawan beretnis jawa terdapat komunikasi verbal
vokal maupun komunikasi non verbal seperti senyuman dan sapaan.
Kemampuan staff perusahaan beretnis Tionghoa dan karyawan beretnis jawa
dalam memahami pesan komunikasi vertikal tergolong tinggi, namun terkadang
masih terjadi adanya kesalahpahaman komunikasi baik dari segi penyaluran
pesan maupun penerimaan pesan komunikasi antar staff dan karyawan,
terutama komunikasi pekerjaan karyawan maupun dari segi bahasa yang
digunakan dalam berkomunikasi. Salah satu Narasumber staff beretnis Tionghoa
yang mengungkapkan bahwa hal yang rentan terjadi kesalah pahaman adalah
komunikasi mengenai jabaran pekerjaan, namun kembali lagi ke karakter
individu masing-masing. misalnya saja ada yang bicara itu intonasinya bernada
keras, akhirnya orang yang tidak mengerti menjadi ikut terpancing, lalu marah.
Hal tersulit adalah memahami karakter tiap-tiap orang yang berbeda-beda ini
yang sulit, bukan dari segi Jawa atau Tionghoanya. Karena tiap orang itu punya
karakter yang tidak sama, yang belum tentu bisa diterima semua orang,
meskipun etnisnya sama.
Menurut staff etnis Tionghoa hal yang dilakukan dalam mengatasi konflik
komunikasi vertikal antar staff dan karyawan. Berkompromi (compromising)
merupakan tindakan pertama yang akan dilakukan untuk menemukan solusi atas
konflik komunikasi vertikal yang terjadi. Apabila upaya compromising tidak
menghasilkan solusi maka staff beretnis Tionghoa memiliki kecenderungan untuk
bersikap menghindari (avoiding) konflik komunikasi vertikal dengan membiarkan
konflik tersebut terselesaikan dengan sendirinya atau sekadar memberikan
senyuman sebagai bentuk komunikasi non verbal kepada karyawan yang
bersangkutan.

KARYAWAN-PENGUSAHA/STAFF
Dalam pembahasan yang kedua ini kami mengambil pendapat dari karyawan
beretnis jawa yang memiliki kepala staff beretnis Tionghoa. Dalam hal ini terjadi
komunikasi vertikal antara atasan dan bawahan.
Menurut narasumber beretnis Jawa yang mengungkapkan bawasannya dari segi
bahasa saja sudah berbeda, Seperti orang Surabaya etnis Jawa jika berbicara kan
menggunakan bahasa Jawa ngoko yang kental dan bernada keras atau kasar,
sedangkan untuk mereka yang berbeda etnis terkadang menjadi tersinggung.
Jadi terkadang bisa saja terjadi miss communication.
Menurut karyawan lainnya saat staff mengajak berkomunikasi dengan karyawan
yang sedang berfokus dengan aktivitas pekerjaannya menyebabkan respon
terhadap pesan komunikasi menjadi lambat dan komunikasi vertikal menjadi
tidak efektif. Berkomunikasi mengenai hal pribadi juga dianggap oleh karyawan
merupakan hal yang tidak etis untuk dibicarakan di lingkup internal perusahaan.
Berdasarkan pengamatan kami terhadap karyawan tersebut dapat disimpulkan
bahwa keragaman karakter personal karyawan, cara berkomunikasi dan tingkat
aktivitas karyawan secara fisik lebih banyak mempengaruhi suasana lingkungan
dalam berkomunikasi daripada keragaman etnis dalam itu sendiri.
Dalam mengatasi maslaah berkomunikasi menurut karyawan beretnis Jawa akan
berupaya berkompromi (compromising) dalam mengatasi konflik komunikasi
vertikal antar sesama karyawan, dengan cara mencari tahu apa yang menjadi
sumber konflik komunikasi dan melakukan komunikasi ulang dengan yang
bersangkutan untuk menemukan solusi terbaik atas masalah yang terjadi.
Tindakan selanjutnya yang dilakukan oleh karyawan beretnis Jawa apabila upaya
compromising tidak menemukan solusi adalah dengan mengintegrasikan
(integrating) apa yang menjadi maksud dari individu demi mencapai solusi final.

PENGUSAHA/PERUSAHAAN - CUSTOMER
Dalam pengamatan yang kemarin kami lakukan salah satu staff administrasi
ekspor produk PT. Santos Jaya Abadi karena hal yang berkaitan komunikasi
dengan customer laur negri/internasional merupakan privasi perusahaan.
Narasumber atau staff hanya menjelaskan beberapa hal mengenai komunikasi
bisnis internasional. sebelum mengawali komunikasi dengan customer
internasional perlu memiliki pengetahuan mengenai budaya dari lawan bicara.
Hal ini dilakukan untuk supaya meminimalisir terjadi miskomunikasi. Melakukan
pengenalan profil perusahaan serta produk yang akan kita tawarkan dengan baik
atau efektif juga penting untuk menarik minat customer. Menurutnya harus juga
melakukan berbagai macam pendekatan agar lebih akrab dengan calon customer
dengan memalui web perusahaan, email ataupun media komunikasi lainnya,
karena customer berasal dari luar negeri maka harus meminnimalisir
kemungkinan tindak penipuan selain itu juga demi meningkatkan kepercayaan
customer.
Jika customer tertarik maka pihat perusahaan akan menawarkan kontrak
penjualan, disaat melakukan komtrak penjualan ini jika diperlukan maka salah
satu staff perusahaan yang berpengalam atau menguasai baha internasional
akan bertemu langsung dengan customer, tentunya untuk meningkatkan
kepercayaan customer Tetapi disaat pandemi saat ini lebih sering melakukan
komunikasi online.

Anda mungkin juga menyukai