Anda di halaman 1dari 7

I.

PENDAHULUAN
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi
(Bappebti) merupakan dua lembaga regulator di Tanah Air terpercaya yang memiliki
peran masing-masing. Masih banyak orang asing dengan dua istilah tersebut. Padahal
keduanya memiliki peranan yang penting dalam dunia bisnis dan ekonomi. Tugasnya
berbeda, penting untuk diketahui lebih jauh tentang rinciannya.

Terbentuknya OJK dan BAPPEBTI dilatar belakangi oleh adanya kebutuhan untuk
melakukan penataan kembali lembaga-lembaga yang melaksanakan fungsi pengaturan
dan pengawasan di sektor jasa keuangan. Hal tersebut dilandasi oleh beberapa hal,
yaitu: Amanat Undang-Undang, Perkembangan Industri Keuangan, Konglomerasi
Lembaga Jasa Keuangan, Perlindungan Keuangan. Pengalihan fungsi pengawasan
perbankan setelah di bentunya UU OJK ini dimaksudkan untuk memisahkan fungsi
pengawasan perbankan dari bank sentral ke sebuah badan atau lembaga yang
independen di luar bank sentral.

Secara sepintas berdasarkan penjelasan di atas, kita bisa mendapat gambaran tentang
fungsi dan kerjanya. Namun apa sebenarnya fungsinya? Bagaimana kewenangannya?
Dan bagaimana lembaga ini begitu sangat penting untuk perdagangan berjangka dan
juga dunia saham.

II. Rumusan masalah


Apa pemahaman tentang OJK dan Bappebti ?

Apa peran fungsi, tujuan dan tugas dari OJK dan Bappebti ?

Bagaimana pelaksanaan tugas OJK dan Bappebti ?

III. PEMBAHASAN
(1). Pemahaman OJK dan Bappebti
OJK merupakan sebuah lembaga Negara yang diresmikan pada 16 Juli 2012.
Pembentukannya didasarkan pada UU Nomor 21 Tahun 2011. Tujuan utama
dibentuknya OJK tercantum dalam Pasal 4 UU Nomor 21 yang intinya sebagai
regulator dalam jasa keuangan supaya bisa terselenggara secara transparan, teratur, adil,
akuntabel. Serta mewujudkan sistem keuangan yang stabil serta berkelanjutan dan
mampu melindungi berbagai kepentingan konsumen. Dengan kata lain, OJK diharapkan
bisa meningkatkan daya saing ekonomi. OJK juga diharuskan mampu menjaga
kepentingan nasional yang meliputi pengelolaan, pengendalian, sumber daya manusia,
serta kepemilikan di sektor jasa keuangan.

Bappebti merupakan singkatan dari Badan Pengawas Perdagangan Berjangka. Ini


merupakan lembaga resmi pemerintah yang berada di naungan dari kementerian
Perdagangan Republik Indonesia (Kemendag). Kedudukannya secara hukum sudah
diatur dalam Undang-Undang No. 32 Tahun 1997 tentang perdagangan berjangka
komoditi. Secara kelembagaan, Bappebti merupakan pengalihan fungsi dari Badan
Pelaksana Bursa Komoditi atau yang disingkat menjadi Bapebti (dengan “p” satu).
Secara resmi Bappebti yang sekarang ini ada dibentuk pada tanggal 27 September 1999
yang didasarkan pada Keppres No. 115 Tahun 1999.  Bappebti bergerak dalam bidang
pengawasan dan regulasi berbagai kegiatan perdagangan komoditi berjangka di
Indonesia, contohnya adalah kripto, forex trading, sampai emas berjangka. Bappebti
sendiri berada di bawah naungan Kementrian Perdagangan RI dan terhubung dengan
regulator keuangan lainnya, seperti OJK, Bank Indonesia, Kementerian Kominfo dan
lain-lain.

(2) Dari halaman Website resmi OJK (ojk.go.id) dipaparkan fungsi OJK yakni untuk
menyelenggarakan sistem pengaturan dan pengawasan yang terintegrasi terhadap
keseluruhan kegaitan di sektor jasa keuangan. Dengan kata lain OJK diharapkan bisa
meningkatkan daya saing ekonomi.  Tidak berhenti di situ saja, OJK juga diharuskan
mampu menjaga kepentingan nasional yang meliputi pengelolaan, pengendalian,
sumber daya manusia, serta kepemilikan di sektor jasa keuangan.
secara umum tujuan OJK dibentuk adalah sebagai berikut :

 Menjaga agar seluruh kegiatan di sektor jasa keuangan terselenggara secara


teratur, adil, transparan, dan akuntabel.
 Mampu mewujudkan sistem keuangan yang tumbuh berkelanjutan dan stabil.
 Mampumelindungi kepentingan konsumen maupun masyarakat.

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mempunyai tugas melakukan pengaturan dan


pengawasan terhadap kegiatan jasa keuangan di sektor Perbankan, sektor Pasar Modal,
dan sektor IKNB.

Sedangkan untuk fungsi dari Bappebti adalah sebagai badan pengawas berdasarkan
Undang-undang Nomor 32 Tahun 1997 tentang Perdagangan Berjangka Komoditi yang
diberikan kewenangan untuk melakukan pemeriksaan terhadap setiap Pihak yang
diduga baik secara langsung maupun tidak langsung melakukan pelanggaran dan/atau
yang terlibat dalam pelanggaran terhadap peraturan perundang-undangan di bidang
Perdagangan Berjangka Komoditi.

Bappebti memiliki tugas untuk melakukan pembinaan, mengeluarkan izin usaha dan
peraturan, mengawasi berbagai aktivitas berbagai perdagangan berjangka dan satu lagi
yakni memberikan fasilitas penyelesaian masalah yang terjadi di lingkup perdagangan
berjangka.

(3) Implementasi tugas dari OJK dan Bappebti

Pada tahun 2019 OJK mampu melaksanakan tugas nya dengan baik, sebagai mana yang
telah di laporkan dalam website resmi OJK. Diantaranya OJK berhasil melakukan
berbagai penyidikan di sektor keuangan diantaranya :

OJK melalui Satgas Waspada Investasi telah menghentikan

1. 1.494 entitas fintech peer-to-peer lending tanpa izin OJK


2. 21 Multilevel Marketing Ilegal
3. 13 Investasi Cryptocurrency
4. 336 Forex/Future Trading
5. 68 Gadai Ilegal
6. 12 Investasi Uang
7. 64 Lainnya

Kemudian melakukan tindakan preventif sebagaii berikut :

1. Edukasi melalui berbagai media serta sosialisasi bekerja sama dengan Pemprov,
asosiasi, Google Indonesia, dan Bareskrim Polri
2. Imbauan untuk segera mendaftar bagi perusahaan fintech yang belum terdapat
3. Bekerja sama dengan asosiasi fintech untuk membangun dan menegakkan code
of conduct terkait penagihan dan pembatasan akses data konsumen, serta standar
pengawasan market conduct yang menekankan fungsi perlindungan konsumen
4. Terus berupaya untuk memberantas fintech ataupun investasi illegal lainnya
yang merugikan masyarakat melalui Satgas Waspada Investasi.

Namun ada pula kasus korupsi yang dilakukan oleh anggota OJK, tepatnya pada
25/6/2020 kemarin Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejagung Hari Setiyono
menetapkan Satu orang tersangka dari Otoritas Jasa Keuangan OJK atas nama FH, saat
itu menjabat Kepala Departemen Pengawasan Pasar Modal 2A periode Februari 14-17
(2014-2017)dalam kasus dugaan korupsi PT Asuransi Jiwasraya (Persero).

Sebagaimana yang telah dilaporkan Bappebti dalam website resminya selama tahun
2018 Biro Peraturan Perundang-Undangan dan Penindakan Bappebti telah
melaksanakan kegiatan asistensi hukum sebanyak 29 (dua puluh sembilan) kegiatan.
Adapun kegiatan tersebut dilakukan salah satunya melalui pemberian keterangan
sebagai saksi atau ahli. Keterangan sebagai saksi atau ahli dilaksanakan kepada pihak
kepolisian, kejaksaan, sidang pengadilan, dan arbitrase yang terkait atas dugaan tindak
pidana yang dilakukan oleh perusahaan Pialang baik yang memiliki ijin maupun yang
illegal, ataupun adanya perkara gugatan secara perdata. Keterangan sebagai saksi atau
ahli, selama tahun 2018 telah diberikan sebanyak 34 (tiga puluh empat) kali. Dalam
periode 1 Januari 2018 sampai dengan 31 Desember 2018 Biro Peraturan Perundang-
Undangan dan Penindakan telah melakukan pemeriksaan sebanyak 34 (tiga puluh
empat) kali terhadap Nasabah dan Perusahaan.
Melakukan penerbitan Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 99 Tahun 2018 tentang
Kebijakan Umum Penyelenggaraan Perdagangan Berjangka Aset Kripto (Crypto Asset)
dan Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 119 Tahun 2018 tentang Kebijakan Umum
Perdagangan Pasar Fisik Emas Digital di Bursa Berjangka. Dengan tujuan memberikan
kepastian dan perlindungan hukum bagi masyarakat serta kepastian berusaha di sektor
tersebut.

Produk dan Layanan Bappebti yang telah bisa dinikmati oleh masyarat adalah : SRG
Mobile, Ujian Profesi, Info Komoditi, Pemetaan Pelaku Pasar, Pengaduan Online,
Perizinan Online PBK, Perizinan PLK, Perizinan Online SRG.

Bappebti pernah mengalami kasus korupsi yang dilakukan 3 anggotanya. Ketiga


tersangka itu adalah, Moch Bihar Sakti Wibowo selaku Direktur Utama Bursa
Berjangka Jakarta, Hassan Widjaja dan Sherman Rana Krisna selaku pemegang saham
di Bursa Berjangka Jakarta. Menurut kepala Bagian Pemberitaan dan Publikasi KPK,
Priharsa Nugraha pada Selasa (10/3/2015).Ketiga tersangka yang saat itu bermaksud
mendirikan lembaga kliring PT Indokliring Internasional diduga memberikan uang
sejumlah Rp 7 miliar rupiah kepada Kepala Bappebti untuk memuluskan permohonan
izin operasional yang dikeluarkan oleh Bappebti.

IV. PENUTUP

OJK bertugas untuk regulator di jasa keuangan. Sementara Bappebti lebih spesifik
menjadi regulator di perdagangan berjangka komoditi. Keduanya sama-sama terpercaya
dan lahir dari Undang-undang. Dalam menlaksanakan tugasnya kedua lembaga tersebut
diniali sudah cukup baik. Kedua lembaga tersebut juga berhasil melakukan berbagai
invoasi baru seperti menciptakan produk layanan yang mudah diakses masyarakat
dengan menggunakan ponsel, berhasil menangani berbagai kasus investasi, trading,
multi level marketing ilegal dan lain-lainya.
Namun sangat disayangkan dalam melaksanakan tugas tersebut OJK dan Bappebti sama
- sama memiliki catatan buruk, yaitu tindak korupsi atau penyuapan yang nilainya
cukup besar. Hal iini tentu saja mencoret nama baik kedua lembaga tersebut. Harapan
kami sebagai masyarakat menginginkan agar OJK dan Bappebti nihil dari kasus
korupsi, karena kasus ini sudah seperti mendarah daging dalam lembaga-lembaga yang
ada di Indonesia.

DAFTAR PUSTAKA
http://bappebti.go.id/

http://bappebti.go.id/annual_report_bappebti

https://www.ojk.go.id/id/Default.aspx

https://investor.id/investory/mengenal-lembaga-ojk-dan-bappebti

https://www.ozlombok.com/2019/12/mengenal-tugas-fungsi-dan-wewenang-
BAPPEBTI.html

https://journal.umy.ac.id/index.php/jphk/article/view/7417/5121
Tugas Artikel Ekonomi Moneter
“OJK & BAPPEBTI”

Fakultas Ekonomi & Bisnis


Jurusan Manajemen Sore
Kelas D / Semester 3

Nama Kelompok :

1. Adhe Dwy Ningsih (2012121006)


2. Kevin Raditya Agung (2012121031)
3. Sefira Dwi Santoso (2012121051)

Anda mungkin juga menyukai