Anda di halaman 1dari 13

1.Perbedaan perkumpulan Komanditer dan Perkumpulan Komplementer?

2.Apa karakteristik Perseroan Terbatas?


3.Dari segi modal PT dibagi dlm 2 aspek, Perbedaannya apa?
4.Sebutkan Tujuan PT dan koperasi
5.Berkaitan dgn yayasan -> Ultra vires. Apabila ada yayasan melakukan ultra vires
apakah pendiri/ ketua yayasan dapat dipertanggung jawabkan?
6.PT. Abrakadabra & PT. Alakazam berkaitan dgn usaha asuransi siapa yg
mengeluarkan hukumnya?
7. apakah persaingan usaha tdk sehat itu?
8. Apa yg dimaksud hak terkait?
9. apa yang dimaksud indikasi geografis?
10. mengapa cek disebut alat bayar?
1.)-Sekutu diam/pasif (komanditer), hanya menyerahkan modalnya,
tidak ikut aktif menjalankan perusahaan, sehingga tanggung jawabnya
hanya terbatas pada modal yg diserahkan.
-Sekutu aktif (komplementer), selain berkewajiban menyerahkan
modal juga ikut menjalankan perusahaan secara aktif, sehingga
tanggung jawabnya tidak terbatas.
2. Karakteristik PT:

a. Asosiasi modal.
b.Berbentuk Badan Hukum.
c. Didirikan dg akta otentik.
d. Pemisahan tugas antara pemegang saham dg pengurus perseroan.
e. RUPS merupakan kekuasaan tertinggi.
3.Dari segi modalnya, PT dapat dibedakan menjadi :
a. Penanaman modal dalam negeri (perusahaan nasional)  minimal
51 % modal milik negara atau swasta nasional.
b. Penanaman modal asing  modal milik negara atau swasta
nasional kurang dari 51 %.
4.
PT. ( Perseroan Terbatas ) adalah organisasi bisnis yang memiliki
badan hukum resmi yang dimiliki oleh minimal dua orang
dengan tanggung jawab yang hanya berlaku pada perusahaan
tanpa melibatkan harta pribadi atau perseorangan yang ada di
dalamnya.
Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang atau
badan hukum dengan melandaskan kegiatan berdasarkan prinsip
koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang
berdasarkan asas kekeluargaan.
Dilihat dari tujuannyapun sangat berbeda
Tujuan Koperasi yaitu Tidak semata-mata mencari keuntungan,
akan tetapi terutama untuk memperbaiki kesejahteraan para
angotanya.
Tujuan PT Yaitu Mencari keuntungan sebesar-besarnya
5. Bila terjadi ultra vires atau perbuatan melawan hukum,
maka anggota pengurus Yayasan bertanggungjawab
secara pribadi atas kerugian tersebut, baik terhadap
Yayasan maupun pihak ketiga (Pasal 35 ayat (5) UUY).
6.
2 PT akan mendirikan asuransi, UU sudah
diganti, yang memberikan izin pendirian
yaitu OJK.
(tetapi sebelum th 17 Okt 2014 yang
memberi izin adalah Menteri Keuangan
karena BELUM BERLAKU UU No. 40/2014 )
7. Pasal 1 huruf f UU No. 5/1999 :
Persaingan usaha tidak sehat adalah persaingan antar pelaku usaha
dalam
menjalankan kegiatan produksi dan atau pemasaran barang dan atau
jasa yang dilakukan dengan cara tidak jujur atau melawan hukum atau
menghambat persaingan
usaha.
8. Hak Terkait adalah hak yang berkaitan dengan Hak Cipta yang
merupakan hak eksklusif bagi pelaku pertunjukan, produser fonogram,
atau lembaga Penyiaran.
9. Indikasi Geografis adalah suatu tanda yang menunjukkan daerah
asal suatu barang dan/atau produk yang
karena faktor lingkungan geografis termasuk faktor alam, faktor
manusia atau kombinasi dari kedua faktor
tersebut memberikan reputasi, kualitas, dan karakteristik tertentu
pada barang dan/atau produk yang
dihasilkan.
10. Surat cek sebagai alat pembayaran tunai, mulai dikenal oleh masyarakat
Indonesia tidak hanya bagi golongan penduduk yang diperlakukan BW, tetapi
juga berlaku bagi golongan penduduk Indonesia asli atas dasar penundukan
diri secara suka rela. Oleh karena itu, didalam perkembanganya, surat cek
sebagai alat pembayaran tunai atau giral, pengganti uang chartal, karena
itulah timbul berbagai alasan anatara lain:
- Menurut Mr. M.H. Tirtaamidjaja, cek adalah zicht wissel (bill of exchange payable
demand) yang waktu berlakunya hanya sebentar ditarik oleh seseorang bankier.
Tidak dapat diekseptir dan dapat ditetapkan baik atas nama atau aan order, ataupun
aan toonder.
- Pada pokoknya surat cek itu adalah sebuah surat di bawah tangan yang berisikan
perintah pembayaran tanpa syarat yang menjadi alat pembayaran tunai secara giral
sebagai ganti uang chartal.
- Dalam masyarakat dagang khususnya, alat pembayaran tunai secara giral semacam
surat cek adalah lazim sekaipun kadang-kadang bentuknya tidak sesuai dengan
ketentuan pasal 178 KUHD. Ini sejenis dengan surat cek yang berlaku di kalangan
para pedagang tionghoa, yaitu kertas bon putih yang disebut Pe Pyo. Berlakunya Pe
Pyo ini hanya terbatas dalam masyarakat yang saling mempercayai saja. Apabila
terjadi sengketa, penyelesaian sangat sulit. Jenis pembayarannya ini pada dasawarsa
beredar di Kalimantan Barat dan Jambi.

Anda mungkin juga menyukai