Anda di halaman 1dari 12

1

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Dalam perekonomian Indonesia, badan usaha terbanyak adalah badan usaha
berbentuk badan usaha kecil yang pada umumnya merupakan badan usaha bukan
badan hukum. Usaha kecil sebagai bagian integral dunia usaha yang merupakan
kegiatan ekonomi rakyat mempunyai kedudukan, potensi dan peran yang
strategis untuk mewujudkan struktur perekonomian nasional sehingga perlu lebih
diberdayakan dalam memanfaatkan peluang di masa yang akan datang.
Sehubungan dengan itu maka pada tahun 1995 telah diundangkan UU nomr 9
tahun 1995 tentang usaha kecil dan, kemudian karena perkembangan lingkungan
perekonpmian yang semakin dinamis dan global maka pada tahun 2008 telah
diundangkan UU No 20 tahun 2008 tentang usaha Mikro, kecil dan menengah
yang dikenal dengan UMKM. Dalam memberdayakan usaha Mikro, kecil dan
menengah, sluruh peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan usaha
mikro, kecil dan menengah merupakan satu kesatuan yang saling melengkapi.
Salah satu materi dari UU UMKM tersebut adalah ketentuan tentang kriteria bagi
usaha mikro, kecil dan menengah yang mentapakan kekayaan bersih dan hasil
penjualan juga ditetapkan mengenai bentuk wadah usahanya, apakah berbentuk
orang perseorangan, badan usaha yang tidak berbadan hukum atau badan usaha
yang berbadan hukum. Oleh karena itu perlu dilakukan studi tentang badan usaha
yang tidak berbadan hukum.
Beberapa bentuk badan usaha yang berbadan hukum seperti koperasi telah
diatur dalam undang-undang Republik Indonesia No. 25 tahun 1992 sedangkan
yang berbentuk Peseroan terbatas telah diatur dalam undang-undang Republik
Indonesia No. 1 tahun 1995 yang kemudian diganti dengan UU Nomor 40 tahun
2007.
Adapun bentuk badan usaha yang tidak berbadan hukum seperti Firma dan
1
CV di atur dalam kitab Undang-undang hukum dagang(KUHD) pasal 15
2

sampai dengan pasal 35. Maatschap atau Persekutuan Perdata sebagai bentuk
badan yang paling dasar diatur dalam pasal 1618 sampai dengan 1652 kitab
Undang-undang hukum perdata( KUH Perdata).
Disamping itu bentuk badan sebagai wadah untuk menjalankan usaha,
bentuk usaha yang telah banyak digunakan adalah bentuk usaha orang
perseorangan yang belum diatur secara khusus dalam peraturan perundang-
undangan. Sehubungan dengan hal tersebut diatas, pemerintah menyiapkan suatu
rancangan undang-undang yang meliputi pengaturan mengenai usaha
perseorangan, persekutuan perdata, persekutuan firma dan persekutuan
komanditer.
Oleh karena itu, saya rasa sangat penting untuk mengetahui apa itu badan
usaha tidak berbadan hukum dan apa saja jenis badan usaha tidak berbadan
hukum serta perbedaan antara badan usaha bebadan hukum dengan badan usaha
tidak berbadan hukum dan mengetahui tentang keunggulan dan kekurangannya,
maka saya pun membuat makalah yang sederhana ini yang diberi judul “Badan
usaha tidak berbadan hukum”. Dengan makalah ini hendaknya memberikan
gambaran kepada para pembaca tentang badan usaha tidak berbadan hukum.

B. Tujuan
Tujuan ditulisnya makalah ini adalah memberikan informasi kepada para
pembaca tentang jenis-jenis badan usaha tidak berbadan hukum, pengertian badan
usaha tidak berbadan hukum serta perbedaan badan usaha berbadan hukum
dengan badan usaha tidak berbadan hukum dan juga menyebutkan kelemahan dan
keunggulannya. Mudah-mudahan makalah yang saya tulis ini bermanfaat bagi
para pembaca.

BAB II
PEMBAHASAN
3

A. Badan Udaha Tidak Berbadan Hukum


1. Perusahaan Perseorangan
Secara singkat dapat dikatakan bahwa yang dimaksud dengan
perusahaan perorangan adalah perusahaan yang dikelola dan diawasi oleh
satu orang dan tidak merupakan suatu badan hukum atau suatu persekutuan.
Disuatu sisi pemilik perusahaan memperoleh semua keuntungan perusahaan
tapi jika memperoleh kerugian maka juga akan diatnggung sendiri.
Pengaturan mengenai usaha perseorangan diatur dalam RUU dan hanya akan
mencakup usaha kecil dan usaha menengah sebagaimana dimaksud dalam
UU nomor 20 tahun 2008 tentang usaha Mikro, kecil dan menengah. Hal-hal
yang diatur antara lain:
a. Pemilik usaha perseorangan bertanggung jawab secara pribadi dengan
seluruh kekayaannya atas utang usaha perseorangan.
b. Keharusan membuat catatan kegiatan usaha tersebut sesuai dengan
persyaratan yang diatur dalam UU no 8 tahun 1999 tentang dokumen
perusahaan.
Keunggulan perusahaan perseorangan:
 Mudah dibentuk dan dibubarkan
 Bekerja dengan sederhana
 Pengelolaannya sederhana
 Tidak perlu kebijakan pembagian laba
Kelemahan perusahaan perseorangan
 Tanggung jawab tidak terbatas
 Kemampuan manajemen terbatas
 Sulit mengikuti pesatnya perkembangan perusahaan
3
 Sumber dana hanya terbatas pada pemilik
 Resiko kegiatan perusahaan ditanggung sendiri

2. Firma
4

Firma adalah bentuk badan usaha yang didirikan oleh beberapa orang
dengan menggunakan nama bersama atau satu nama yang digunakan
bersama-sama. Dalam firma semua anggota bertanggung jawab sepenuhnya,
baik sendiri-sendiri maupun bersama terhadap utang-utang perusahaan
kepada pihak lain . Bila perusahaan mengalami kerugian maka akan
ditanggung bersama, kalau perlu dengan kekayaan pribadi mereka.
Ketentuan mengenai persekutuan perdata yang diatur dalam RUU mutatis
dan mutandis berlaku terhadap persekutuan firma, kecuali ditentukan lain
dalam bab persekutuan firma. Ketentuan untuk mengatur firma antara lain:
a. Persekutuan firma memakai satu nama yang telah disepakati bersama
untuk menjalankan suatu usaha
b. Nama persekutuan firma harus didahului dengan perkataan “Firma” atau
“Fa”.
c. Nama persekutuan firma yang telah bubar dapat dipakai oleh sekutu yang
akan melanjutkan usaha persekutuan jika:
 Ditentukan dalam akta perjanjian persekutuan firma
 Atau disetujui oleh seluruh anggota sekutu dari persekutuan firma
yang telah bubar atau ahli waris dari sekutu yang telah meninggal
dunia.

Hak dan kewajiban sekutu Firma:


 Setaip sekutu firma berhak untuk mengurusi, mewakili dan melakukan
tindakan untuk dan atas nama persekutuan firma sesuai dengan maksud
dan tujuan persekutuan firma , kecuali ditentukan lain
 Setiap sekutu firma bertanggung jawab secara penuh dengan persekutuan
firma untuk semua perikatan persekutuan firma terhadap pihak ke tiga.
5

 Setiap sekutu baru yang akan masuk dalam persekutuan firma harus
mendapat persetujuan terlebih dahulu dari seluruh anggota, kecuali ada:
- Kuasa
- Ditentukan dalam perjanjian persekutuan bahwa kewenangan tersebut
telah diberikan kebeberapa sekutu.
 Tanggung jawab sekutu baru terhadap semua perikatan persekutuan
adalah secara tanggung jawab penuh dengan sekutu firma yang lainya dan
persekutuan firma.
 Sekutu firma yang keluar dari persekutuan firma, jika persekutuan firma
dilanjutkan maka sekutu yang keluar tetap bertanggung jawab atas
kewajiban-kewajiban persekutuan firma sebelum sekutu yang
bersangkutan keluar.
Pembubaran persekutuan firma dan Likuiditas
a. Persekutuan bubar karena:
 Hal-hal yang diatur dalam perjanjian.
 Musnahnya barang atau diselesaikanya usaha yang menjadi tujuan
persekutuan.
 Kesepakatan para sekutu.
 Keluarnya satu orang sekutu atau lebih.
 Satu sekutu meninggal dunia, ditaruh dibawah pengampunan atau
dinyatakan pailit sehingga hanya tinggal satu sekutu.
 Putusan pengadilan yang membubarkan persekutuan firma.
b. Pembubaran persekutuan firma harus dibuat dengan akta authentik
dihadapan notaris dan diumumkan dalam surat kabar berbahasa Indonesia
yang mempunyai peredaran nasional.
c. Persektuan firma yang bubar harus dilikuidasi oleh para sekutu firma atau
mengangkat pihak ketiga sebagai likuidator dan likuidatoer tersebut
bertindak sebagai sekutu firma yang berkuasa penuh.
d. Tugas dan tat cara likuidator diatur dalam RUU pasal 49 dan 50, bahkan
dalam pasal 51 ditegaskan bahwa likuidator dapat meminta kekurangan dari
6

sekutu firma secara seimbang dengan bagian dari masing-masing


persekutuan firma jika kekayaan persekutuan tidak mencukupi untuk
membayar semua utang persekutuan. Setelah likuidasi dan pembagian
selesai dilakukan, dokumen persekutuan firma yang berhubungan dengan
pemberesan harus disimpan oleh sekutu firma yang dipilh dengan suara
terbanyak dalam persekutauan firma yang dihadiri oleh semua sekutu atau
yang ditunjuk oleh pengadilan negeri apabila tidak tercapai suara terbanyak.
e. Kreditor yang tidak diketahui identitasnya atau tidak menerima surat
pemberitahuan pembubaran persekutuan dapat mengajukan tagihan melalui
pengadilan negeri dalam waktu 2 tahun terhitung sejak pembubaran
persekutuan diumumkan.
f. Sisa kekayaan hasil likuidasi dibagikan kepada para sekutu secara
seimbang.

Keunggulan Firma:
 Prosedur pendirian relatif mudah.
 Mempunyai kemampuan finacial yang lebih besar, karena gabungan modal
yang dimilki oleh beberapa orang.
 Keputusan bersama dengan pertimbangan seluruh anggota firma, sehingga
keputusan-keputusan yang diambil lebih baik.
Kelemahan Firma:
 Utang-utang perusahaan ditanggung oleh kekayaan pribadi para anggit
firma.
 Kelangsungan hidup perusahaan tidak terjamin, seaba bila salah satu
anggota keluar, maka firma pun bubar.

3. Perseroan Komanditer( Commanditer Vennootschaap) atau CV


Perseroan komanditer dapat dianggap sebagai perluasan bentuk badan
usaha perseorangan. Perseroan komanditer adalah persekutuan yang didirikan
7

oleh beberapa orang (sekutu) yang menyerahkan dan mempercayakan


uangnya untuk dipakai alam persekutuan.
Sekutu pada perseroan komanditer dapat dikelompokan menjadi
sekutu komplementer dan sekutu komanditer. Sekutu komplementer adalah
orang yang bersedia memimpin pengaturan peusahaan dan bertanggung
jawab penuh dengan kekayaan pribadinya. Sedangkan sekutu komanditer
adalah sekutu yang mempercayakan uangnya dan bertanggung jawab terbatas
pada kekayaan yang diikutsertakan dalam perusahaan tersebut.
1. Persekutuan komanditer adalah badan usaha bukan badan hukum yang
mempunyai:
a. Satu atau lebih sekutu komplimenter yang masing-masing berhak
bertindak untuk dan atas nama bersama semua sekutu serta
bertanggung jawab terhadap pihak ketiga secara tanggung penuh.

b. Satu atau lebih sekutu komanditer yang tidak boleh bertindak atas
nama bersama semua sekutu dan tidak bertanggung jawab terhadap
pihak ketiga melebihi pemasukannya.

Hak dan Kewajiban Perseroan Komanditer:


a. Sekutu komplementer yang keluar dari persekutuan komanditer dan
persekutuan komanditer dilanjutkan, maka sekutu komplementer yang
keluar tetap bertanggung jawab atas kewajiban persekutuan komanoditer
sebelum sekutu yang bersangkuatn keluar.
b. Setiap sekutu baru yang akan masuk harus disetujui oleh semua sekutu
yang ada dan dinyatakan dalam akta perubahan yang dibuat secara notariil
c. Tanggung jawab sekutu baru yang masuk dibedakan apabila sekutu baru
yang masuk adalah sekutu komplamenter maka yang bersangkutan
bertanggung jawab penuh secara renteng.
8

d. Sekutu komanditer bertanggung jawab tidak melebihi pemasukannya dan


tidak berkewajiban untuk mengembalikan bagian keuntungan yang pernah
diterimanya.
e. Sekutu komanditer tidak berwenang melakukan pengurusan persekutuan
terhadap pihak ketiga, apabila ketidakwenangan tersebut dilanggar maka
ia bertanggung jawab penuh terhadap pihak ketiga.
f. Sekutu komanditer dapat ditugaskan sebagai pengawas dalam akta
perjanjian persekutuan dan ditentukan bahwa untuk tindakan tertentu
sekutu komplementer harus mendapat persetujuan lebih dulu dari sekutu
komanditer.
Pembubaran dan Likuiditas Perseroan Komanditer:
a. Persekutuan komanditer bubar karena hal-hal sebagaimana diatur dalam
pasal 65 RUU yang pada prinsipnya sama dengan persekutuan firma,
dengan catatan kalimatnya perlu disingkronisasikan.
b. Ketentuan pasal 66 RUU mengatur bahwa persekutuan komanditer yang
didirikan untuk jangka waktu terbatas, sebelum jangka waktu berakhir,
tidak dapat dituntut pembubarannya oleh seorang sekutu komanditer atau
sekutu komplementer kecuali dengan alasan yang sah yaitu sekutu
komanditer atau komplimenter tdak memnuhi kewajibannya.
c. Seperti halnya dengan persekutuan firma maka apabila persekutuan
komanditer harus dilakukan likuidasi.
Keunggulan Perseroan Komanditer:
- Pendirian relatif mudah
- Modal yang dapat dikumpulkan relatif banyak
- Kemampuan untuk memperoleh kredit lebih besar
- Manajemen dapat diverivikasikan
- Kesempatan untuk berkembang lebih besar

Kelemahan Perseroan Komanditer:


- Tanggung jawab tidak terbatas
9

- Kelangsungn hidup tidak terjamin


- Sukar untuk menarik kembali investasinya

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Semua jenis badan usaha yang tidak berbadan hukum yaitu Perusahaan
Perseorangan, Firma dan Perseroan Komanditer(CV) ternyata semuanya telah
diatur dalam undang-undang. Mulai dari pendiriannya, sistem kerjanya sampai
dengan pembubaranya. Walaupun tergolong badan usaha tidak berbadan hukum
bukan berarti tidak ada hukum yang mengatur atau terlepas begitu saja dari
unsur-unsur hukum. Semua badan usaha tadi harus mematuhi segala peraturan
dan perudang-undangan yang berlaku. Setiap badan usaha ini memiliki
10

keunggulan dan kekurangan masing-masing. Ini akan memudahkan kita untuk


memilih jenis badan usaha apakah yang akan kita dirikan sesuai dengan kriteria
dan kemampuan masing-masing. Pemerintah telah merancang Undang-undang
yang bertujuan untuk membuat usaha mikro,kecil dan menengah(UMKM) bisa
lebih berkembang dengan merancang Undang-undang yang menguntungkan
usaha kecil,mikro dan menengah.

B. Saran
Dalam hal ini saya ingin menyampaikan saran kepada para pembaca, untuk
mendirikan badan usaha, kita harus mengetahui jenis dan badan usaha apa yang
akan kita dirikan. Pemlihan bentuk perusahaan perlu dilakukan dengan
pertimbangan yang matang untuk mencegah terjadinya hal-hal yang tidak
diinginkan kemudian hari. Dalam memilih badan usaha perlu dipertimbangkan
hal sebagai berikut:
1. Jenis usaha yang akan dijalankan(perdagangan,industri, dan sebagainya)
2. Ruang lingkup perusahaan
3. Besarnya resiko pemilikan
4. Batas-batas pertnggungjawaban terhadap utang-utang perusahaan
5. Besarnya investasi yang ditanamkan
6. Cara pembagian keuntungan
7. Jangka waktu berdirinya perusahaan
8. Peraturan pemerintah

Disini saya juga ingin berpesan, nabi Muhammad S.A.W pernah


mengatakan 9 dari 10 sumber rezeki adalah berasal dari berdagang. Jadi jika
ingin meraup keuntungan yang besar
maka bukalah usaha dan berdaganglah. Seorang ilmuan non muslim yang tak
perlu di sebutkan namanya mengatakan kepada umat Islam, dia berkata “ nabi
Muhammad saja kerjanya sebagai pedagang, tapi hanya sedikit sekali umatnya
yang kerja menjadi pedagang”. Kita lihat saja kota-kota perdagangan di
11

Indonesia yang maju karena perdagangannya seperti kota besar Makasar dan
Batam.
Fikiran-fikiran yang menganggap bahwa negara kita Indonesia adalah
bangsa yang lemah, bodoh, tidak mampu berbuat apa-apa harus dirubah. Sebab
selain membuat kita semakin bodoh dan tidak percaya diri, juga akan membuat
kita selalu berpandangan negatif terhadap bangsa sendiri. Perekonomian
Indonesia berada di urutan 10 dunia menurut bank dunia pada april 2014
kemarin, kita telah mampu membuat pesawat terbang sendiri melalui PT.DI dan
telah di ekspor kenegara-negara tetangga seperti Malaysia,Vietnam, Thailand,
Filipina bahkan sampai ke Iran dan negara-negara lainnya. Bahasa Indonesia di
pelajari 45 negara di dunia dan menjadi bahasa resmi kedua di kota
Hanoi,vietnam. Dan masih banyak lagi prestasi Indinesia yang tidak mungkin
saya sebutkan satu per satu pada kesempatan ini, jika nanti ada kesempatan saya
juga akan menulis makalah tentang hal tersebut.
12

DAFTAR PUSTAKA

M.Fuad,Christine H,Nurlela,Sugiarto,Paulus,2001, Pengantar bisnis,Gramedia


pustaka utama, Jakarta Indonesia
www.djpp.depkumham.go.id,google
Lauheni,2005, pengantar ekonomi mikro, bumipersada, jakarta Indonesia

Anda mungkin juga menyukai