TELEKOMUNIKASI DI INDONESIA
TESIS
Oleh:
LIYA SAPUTRI
105021103721
MAGISTER MANAJEMEN
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
2023
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
baik saja. Sejumlah pihak memprediksi akan ada resesi global 2023 yang
masyarakat juga saat ini sangat bergantung pada ekonomi digital karena ruang
semakin pendek. Di wilayah padat, perebutan pelanggan begitu sengit dan tak
jarang disertai perang harga antar operator. Namun persaingan kapasitas
layanan yang menelan biaya mahal ini tak memiliki durasi lama untuk
pilihan berekspansi ke bisnis digital atau bahkan beralih bisnis inti dari
konsisten mengalami penurunan rata-rata 23% per tahun sejak tahun 2010. Di
Alamsyah Saragih,2022)
kompak ambruk sepanjang 2021 setelah batalnya lelang jaringan 5G. Data BEI
Telecom Tbk (FREN) anjlok parah 6,06% di posisi Rp 62, dengan nilai
14 miliar. Lagi-lagi asing juga masuk ke saham Indosat Ooredoo ini sebesar
laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Rp
16,58 triliun. Turun 12,13% secara year on year (yoy) dari Rp 18,87 triliun.
sejalan dengan anjloknya indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek
Indonesia (BEI), Selasa (6/12/2022), ditutup anjlok sebesar 94,76 poin (1,77%)
sebesar Rp3,687 triliun dalam 9 bulan tahun 2022,. Akibatnya, laba per saham
dasar yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk turun ke level
beban membengkak 77,8% menjadi Rp26,63 triliun. Hal itu dipicu beban
penyelenggara jasa yang naik 62,7% menjadi Rp16,047 triliun. Demikian juga
besar operator telekomunikasi di Indonesia. Hal ini pun disambut baik dan
faktor yang berpengaruh antara lain current ratio (CR), return on asset (ROA),
earning per share (EPS) dan debt to asset ratio (DAR). Current ratio (CR) CR
perusahaan dalam jaminan utang untuk pihak kreditor (Karla Dkk 2020),
Buntu Laulita 2022), Earning Per Share (EPS) merupakan rasio yang
pemegang saham per saham (Iyan Ivan Pauziantara 2020). dan Debt to Asset
Ratio (DAR) merupakan indikator utang yang sering diperhatikan oleh investor
dimana utang yang jumlahnya lebih kecil dari harta yang dimiliki perusahaan
diantaranya Filda Ega Artamevia Dkk (2022) pada Perusahaan Retail Di BEI
Sari Dkk (2022) pada Industri Manufaktur di JII periode 2017-2020 yang
sedangkan Lusi Noviyanti, Dkk (2021) pada sektor food and beverage di BEI
Stock Return. Pertentangan berikutnya dari Ella Indriawati Dkk (2022) pada
Laulita Dkk (2022) pada Indeks LQ45 periode di BEI periode 2015-2019
Pertentangan selanjutnya riset oleh Dian Indah Sari Dkk (2022) pada Industri
positif terhadap stock return, sedangkan Karla Dkk (2020) pada sektor
B. Rumusan Masalah
sebagai berikut :
C. Tujuan Penelitian
sebagai berikut :
D. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dapat diambil dari penelitian ini adalah sebagai
berikut :.
1. Manfaat Teoritis
a. Bagi Akademis
Penelitian ini dapat dijadikan sebagai referensi terhadap penelitian
b. Bagi Penulis
Return
2. Manfaat Praktis
a) Bagi Perusahaan
b) Bagi Investor