Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

ANALISIS PENGUKURAN MARKET SHARE INDUSTRI


TELEKOMUNIKASI SELULER DI KOTA BANDUNG

Diajukan Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Ekonomi Industri


Dosen Pengampu: Dikdik Kusdiana, SE., MT.

Nama : Dede siti Nurfadilah


NRP : 204030011

PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNAN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS PASUNDAN

2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat
dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Analisis
Pengukuran Market Share Sektor Industri Telekomunikasi Seluler Di Kota Bandung” ini
tepat pada waktunya. Adapun tujuan dari penyusunan makalah ini adalah untuk
memenuhi tugas pada mata kuliah Ekonomi Industri. Terlebih dahulu, saya
mengucapkan terima kasih kepada Bapak Dikdik Kusdiana, SE., MT. selaku dosen
pengampu yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan
wawasan kami. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu dalam proses penyusunan makalah ini. Kami menyadari bahwa makalah
kami masih jauh dari kata sempurna maka kritik dan saran yang membangun kami
perlukan untuk menjadi lebih baik lagi.

Bandung, 07 Juni 2023

Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pertumbuhan ekonomi dapat didefiniskan sebagai proses bertambahnya output
produksi dalam satu periode. Pertumbuhan ekonomi diukur menggunakan perolehan
Produk Domestik Bruto (PDB) sebagai proses kenaikan jumlah output. Proses
pertumbuhan ekonomi mencerminkan keadaan perekonomian sebuah negara dalam
perjalanannya menuju kondisi yang semakin baik selama beberapa periode waktu
tertentu sekaligus dapat mencerminkan kenaikan pendapatan nasional yang diperoleh
oleh semua Rumah Tangga Keluarga (RTK) sebuah negara dalam satu periode.
Perkembangan ekonomi bisa digambarkan juga sebagai proses kenaikan kapasitas
produksi yang diwujudkan dalam bentuk pendapatan nasional sebagai indikasi
pembangunan ekonomi.
Pertumbuhan ekonomi suatu negara tidak terlepas dari pertumbuhan sektor
industri. Keduanya saling berkaitan dan memiliki hubungan positif yang ditunjukkan
dengan kenaikan pertumbuhan sektor industri, maka secara langsung dapat mendorong
pertumbuhan ekonomi suatu negara. Pertumbuhan PDB tentu juga diikuti oleh sektor-
sektor yang membentuk PDB. Sektor Informasi dan Komunikasi erat hubungannya
dengan Industri telekomunikasi seluler dan pasar seluler. Pesatnya pertumbuhan industri
telekomunikasi seluler didorong oleh perkembangan yang pesat dari pasar telepon
seluler (Adiningsih, 2007). Sektor Informasi dan Komunikasi adalah komoditas yang
krusial dalam kehidupan masyarakat. Telekomunikasi telah menjadi kebutuhan primer
masyarakat. Dengan menggunakan fasilitas telekomunikasi masyarakat medapatkan
kemudahan dalam menjalani berbagai aktivitas dalam kehidupannya.
1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan di atas adapun rumusan


masalah yang ditimbulkan adalah sebagai berikut:

1. Apa saja sektor industri perekonomian yang dikategorikan unggul di wilayah


Kota Bandung berdasarkan perkembangannya?
2. Bagaimana hasil pengukuran pangsa pasar atau market share pada industri
telekomunikasi seluler di wilayah Kota Bandung?
3. Bagaimana konstribusi dan distribusi sektor industri telekomunikasi seluler pada
perekonomian di wilayah Kota Bandung?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari
penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui sektor industri yang unggul di wilayah Kota Bandung


berdasarkan perkembangannya
2. Untuk mengetahui hasil pengukuran pangsa pasar atau market share pada
industri telekomunikasi seluler di wilayah Kota bandung
3. Untuk mengetahui konstribusi dan distribusi sektor industri telekomunikasi
seluler di wilayah Kota Bandung

1.4 Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif. Data yang


digunakan dalam penelitian ini menggunakan data sekunder yang diperoleh dari Badan
Pusat Statistik (BPS) dan sumber referensi lainnya seperti jurnal dan makalah terdahulu.
Untuk teknik analisais yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis pengukuran
pangsa pasar atau market share.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Sektor Industri Perekonomian Kota Bandung


1. Industri Makanan dan Minuman
Industri makanan dan minuman adalah salah satu industri yang
berkembang sangat pesat di Kota Bandung sebesar 28% menurut BPS Tahun
2021. Berbagai jenis makanan dan minuman dengan tampilan yang menarik
terus diproduksi demi meningkatkan nilai estetika dan daya tarik konsumen.
Proses produksi makanan dan minuman meliputi pemilihan bahan baku, proses
pengolahan makanan dan minuman, pengujian kualitas makanan dan minuman,
pengemasan hingga proses distribusi makanan dan minuman. Setiap proses yang
berlangsung harus dikontrol agar produk akhir yang dihasilkan aman dan layak
untuk dikonsumsi oleh konsumen.

2. Industri Pengolahan Tekstil


Industri tekstil merupakan industri pengolahan yang mengubah serat
menjadi benang atau kain (Asmara, 2013). Produk tekstil terdiri dari serat,
benang, kain atau pakaian. Industri tekstil dan produk tekstil di wilayah Kota
Bandung merupakan salah satu bidang yang berkembang dengan baik, yang
diharapkan dapat berperan dalam pembangunan ekonomi dan penyerapan tenaga
kerja. Berdasarkan PDRB Kota Bandung pertumbuhan lapangan usaha untuk
industri pengolahan merupakan yang paling besar yaitu sebesar 19% Tahun
2021. Perkembangan tersebut terlihat dari kegiatan ekspor dan permintaan pasar
yang terus meningkat.
3. Industri Telekomunikasi Seluler
Industri telekomunikasi adalah ekosistem yang paling dinamis dan
senantiasa berkembang dengan baik di Kota Bandung sebesar 14% menurut BPS
Tahun 2021. Perkembangan ini dipicu oleh kemajuan teknologi dan inovasi di
sektor jasa yang semakin meningkat di era digitalisasi, industri ini selalu
memiliki ruang pertumbuhan. Industri telekomunikasi khususnya di Kota
Bandung terus bergerak seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk serta
meningkatnya jumlah pengguna telepon seluler pada beberapa tahun terakhir.
Peningkatan jumlah pelanggan tersebut diikuti dengan bertambahnya jumlah
operator seluler yang memasuki industri telekomunikasi seluler.

4. Industri Tempat Wisata


Industri Tempat Wisata adalah usaha atau bisnis yang menyediakan
tempat rekreasi bagi para wisatawan untuk memenuhi kebutuhannya.
Perkembangan industri tempat wisata di Kota Bandung dapat dikatakan cukup
cepat dalam perkembangannya berdasarkan BPS Tahun 2021 sebesar 12%.
Perkembangan industri tempat wisata akan terus berkembangan dengan semakin
tingginya tingkat inovasi dalam melakukan perkembangan tempat pariwisata
untuk menarik wisatawan. Keberadaan industri tempat wisata dapat memberikan
konstribusi yang sangat berpengaruh terhadap angka pertumbuhan ekonomi di
Indonesia khususnya di Kota Bandung.

2.2 Pengukuran Market Share Industri Telekomunikasi Seluler di Kota


Bandung

Pada penelitian yang dilakukan, peneliti menggunakan data penggunaan


telekomunikasi seluler pada masyarakat di Kota Bandung dengan menggunakan metode
market share. Pengukuran yang digunakan adalah menggunakan rumus Consentration
Ratio 4 (CR4), dimana metode ini mengukur konsentrasi rasio dengan cara menghitung
jumlah total pangsa pasar dari 4 perusahaan paling besar di dalam sebuah industri:
No. Nama Perusahaan Jumlah Pengguna Jumlah Pengguna

1. PT. Telekomunikasi Seluler 51,02 % 1.071420


2. PT. XL Axiata 17,31 % 363.510
3. PT. Indosat 16,75 % 351.750
4. PT. Hutchison 3 Indonesia 8,23 % 172.830
5. PT. Smartfren Telecom 4,74 % 99.540
PT. Sampoerna Telekomunikasi
6. 1,12 % 23.520
Indonesia
7. PT. Bakrie Telecom 0,83 % 17.430

Market Share X/T

CR4 = 1.071.420 + 363.510 + 351.750 + 172.830


2.100.000

= 1.959.510 = 0,9331 atau 93,31%


2.100.000
Artinya, 4 perusahaan telekomunikasi seluler menguasai 93,31% dalam industri
telekomunikasi seluler di Kota Bandung.

Hasil dari analisis CR mengindikasikan tingkat konsentrasi pasar dalam industri


yang sedang telah diteliti sebesar 93,31%. Semakin tinggi CR, semakin tinggi tingkat
konsentrasi pasar dimana tingkat konsentrasi pasar yang tinggi dapat menunjukkan
adanya dominasi atau kontrol yang kuat dari perusahaan-perusahaan besar dalam
industri yang memiliki implikasi terhadap persaingan pasar. Dalam pembahasan ini
didapatkan hasil CR senilai 0,9331 atau dengan kata lain 93,31% yang berasal dari 4
perusahaan dari 7 sampel yang diteliti dapat menguasai industri telekomunikasi seluler
yang ada di Kota Bandung.
Dalam struktur pasar ini termasuk struktur pasar oligopoli, hal ini didasarkan
pada ciri-ciri dari industri telekomunikasi seluler dan hasil CR industri telekomunikasi
Kota Bandung yang bernilai 93,31% yang termasuk kedalam kategori oligopoli. Industri
telekomunikasi seluler memiliki sifat pasar atau persaingan yang sangat tinggi, Hanya
terdapat beberapa produsen yang menguasai banyak konsumen di pasar. Biasanya
jumlah produsen tidak sampai 10 perusahaan. Produk yang diperjual belikan bisa
bersifat homogen dan bisa juga beragam.

2.3 Distribusi dan Konstribusi Sektor Industri Telekomunikasi Seluler di Kota


Bandung

Peran industri telekomunikasi seluler di Kota Bandung dapat dikatakan cukup


baik dalam perkembangannya, bahkan industri telekomunikasi seluler memiliki peran
yang sangat berpengaruh dalam sumbangsih pertumbuhan ekonomi di Kota Bandung.
Berikut merupakan data yang diperoleh berdasarkan Distribusi PDRB Kota Bandung
Atas Dasar Harga Berlaku Menurut lapangan usaha Tahun 2019-2021:

Tahun
Nama Industri
2019 2020 2021
Industri Telekomunikasi Seluler 10,11% 14,18% 14,79%

Berdasarkan data yang ada distribusi dari industri telekomunikasi seluler di Kota
Bandung selalu mengalami peningkatan setiap tahunnya. Dimana dapat dikatakan
bahwa peranan sektor industri telekomunikasi seluler berpengaruh positif terhadap
pertumbuhan perekonomian di Kota Bandung.
Tahun Klasen Tipology
Lapangan Usaha Classificatio
2021 2022
Growth Constribution GR CR n
Industri
47324,8 0,65 Potential/
Telekomunikasi 43934,97 0,0772 0,144 2,450
3 8 Potensial
dan Seluler

Bahkan dalam perhitungan dengan menggunakan analisis klasen typologi,


industri telekomunikasi seluler diklasifikasikan sebagai sektor yang potensial dengan
angka pertumbuhan sebesar 0,658 dan konstribusi sebesar 2,450. Maka dari itu, industri
telekomunikasi seluler memiliki peran yang cukup besar dalam perekonomian di Kota
Bandung dan selalu harus dikembangkan agar dapat diklasifikasikan sebagai industri
unggulan di Kota Bandung.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan terhadap industri telekomunikasi


seluler di Kota Bandung maka dapat dinyatakan beberapa kesimpulan, diantaranya:

1. Industri Telekomunikasi Seluler, sebagai industri dengan tingkat konstribusi dan


pertumbuhan ekonomi terbesar ke-3 di Kota Bandung dengan indeks nilai 14%
menurut BPS pada tahun 2021.
2. Sebanyak 4 dari 7 perusahaan pada bidang Industri Telekomunikasi Seluler di
Kota Bandung menguasai pangsa pasar sebesar 93,31%. Dimana Industri
Telekomunikasi Seluler termasuk ke dalam struktur pasar oligopoli dengan
tingkat persaingan yang sangat tinggi.
3. Industri Telekomunikasi Seluler diklasifikasikan sebagai industri potensial di
Kota Bandung.

Anda mungkin juga menyukai