Anda di halaman 1dari 21

PENGARUH RETURN ON ASSET (ROA), DEBT TO ASSET

RATIO (DAR), NET PROFIT MARGIN (NPM), DAN SALES


GROWTH (SG) TERHADAP HARGA SAHAM PADA
PERUSAHAAN SUB SEKTOR TELEKOMUNIKASI YANG
TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA
PERIODE 2017-2022

Oleh:
Denny Fatih Muhammad¹, 21219661
Dennymuhammad1@gmail.com¹

Pembimbing:
Dr. Diana Sari, SE., MMSI.
diana@staff.gunadarma.ac.id²
Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma
Jl. Margonda Raya No 100, Pondok Cina, Depok-16424

ABSTRAK
Pertumbuhan ekonomi yang kuat cenderung berdampak positif pada
permintaan layanan telekomunikasi. Ketika ekonomi tumbuh, konsumen dan
perusahaan cenderung menghabiskan lebih banyak untuk layanan komunikasi,
termasuk telepon, internet, dan jaringan data. Permintaan yang meningkat ini dapat
berkontribusi pada kinerja finansial yang lebih baik bagi perusahaan
telekomunikasi, yang pada gilirannya dapat mendorong kenaikan harga saham
dengan kata lain pertumbuhan ekonomi dapat memiliki pengaruh terhadap harga
saham di sektor telekomunikasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan
menganalisis pengaruh Return On Asset (ROA), Debt to Asset Ratio (DAR), Net
Profit Margin (NPM), dan Sales Growth (SG) terhadap harga saham perusahaan
pada sub sektor telekomunikasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode
2017-2022.
Metode pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling.
Sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan sub sektor telekomunikasi yang
terdaftar di bursa efek Indonesia periode 2017-2022, sehingga sampel yang
diperoleh sebanyak 6 perusahaan atau n=36. Data yang digunakan berupa data
sekunder yaitu annual report atau laporan keuangan tahunan perusahaan. Teknik
analisis yang digunakan adalah analisis linier berganda. Alat bantu pengujian yang
digunakan adalah software SPSS versi 25.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara parsial variabel Return On
Asset (ROA), Debt to Asset Ratio (DAR), Net Profit Margin (NPM), dan Sales
Growth (SG) berpengaruh terhadap harga saham. Secara simultan variabel Return
On Asset (ROA), Debt to Asset Ratio (DAR), Net Profit Margin (NPM), dan Sales
Growth (SG) berpengaruh terhadap harga saham.

Kata Kunci: Return On Asset (ROA), Debt to Asset Ratio (DAR), Net Profit Margin
(NPM), dan Sales Growth (SG), Harga Saham

ABSTRACT
Strong economic growth tends to have a positive impact on the demand for
telecommunications services. As the economy grows, consumers and companies
tend to spend more on communications services, including telephone, internet and
data networks. This increased demand can contribute to better financial
performance for telecommunications companies, which in turn can push up share
prices in other words economic growth can have an effect on share prices in the
telecommunications sector. This study aims to determine and analyze the effect of
Return On Assets (ROA), Debt to Asset Ratio (DAR), Net Profit Margin (NPM), and
Sales Growth (SG) on company stock prices in the telecommunications sub-sector
listed on the Indonesia Stock Exchange. period 2017-2022.
The sampling method used purposive sampling technique. The sample in
this study were telecommunications sub-sector companies listed on the Indonesian
stock exchange for the 2017-2022 period, so that the samples obtained were 6
companies or n = 36. The data used is in the form of secondary data, namely the
annual report or the company's annual financial report. The analysis technique
used is multiple linear analysis. The testing tool used is SPSS software version 25.
The results showed that partially the variables Return On Assets (ROA),
Debt to Asset Ratio (DAR), Net Profit Margin (NPM), and Sales Growth (SG) had
an effect on stock prices. Simultaneously the variables Return On Assets (ROA),
Debt to Asset Ratio (DAR), Net Profit Margin (NPM), and Sales Growth (SG) affect
stock prices.

Keywords: Return On Assets (ROA), Debt to Asset Ratio (DAR), Net Profit Margin
(NPM), and Sales Growth (SG), Stock Price

PENDAHULUAN

Latar Belakang
Menyebar luasnya wabah virus corona atau yang lebih dikenal dengan nama
covid-19 pada akhir tahun 2019 telah memberikan dampak yang cukup signifikan
terhadap perekonomian global dan pertumbuhan ekonomi di berbagai negara, salah
satunya Indonesia. Dampak utama yang terlihat dari penyebaran covid-19 ini
diantaranya adalah penurunan aktivitas ekonomi, kehilangan lapangan pekerjaan,
ketidakpastian ekonomi, gangguan rantai pasokan, hingga respons fiskal dan
kebijakan moneter.
Indonesia sebagai salah satu negara yang terkena dampak dari covid-19 ini
sempat mengalami perlambatan pertumbuhan ekonomi hingga mencapai 2,97%
pada tahun 2020, turun dari 5,02% pada tahun sebelumnya. Hal ini menyebabkan
banyak sektor yang terdampak, mulai dari industri manufaktur, perdagangan,
transportasi, perhotelan, termasuk juga sektor telekomunikasi.
Sektor telekomunikasi merupakan salah satu sektor yang terkena dampak
dari pandemi covid-19. Berbanding terbalik dengan sektor lain, sektor
telekomunikasi justru lebih banyak mendapat dampak positif daripada dampak
negatif dari adanya covid-19, beberapa dampak yang ditimbulkan antara lain
peningkatan permintaan layanan komunikasi, lonjakan penggunaan internet,
peningkatan kebutuhan infrastruktur, perubahan pola penggunaan layanan,
tantangan logistik dan pasokan.
Meski perekonomian nasional selama 2020 meredup, sektor informasi dan
komunikasi (infokom) muncul sebagai salah satu sektor yang menjadi tulang
punggung (backbone) pertahanan bangsa dalam menghadapi pandemi Covid-19.
Seperti disiarkan Badan Pusat Statistik (BPS), Jumat (5/2/2021), sektor infokom
tumbuh sebesar 10,58 persen (c-to-c) pada 2020 dibanding 2019 yang tumbuh
sebesar 9,42 persen (c-to-c). Terminologi c-to-c itu mengacu pada produk domestik
bruto (PDB) atas dasar harga konstan kumulatif sampai dengan satu triwulan
dibandingkan periode kumulatif yang sama pada tahun sebelumnya.
Sektor telekomunikasi merupakan salah satu sektor yang secara langsung
berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia. Pertumbuhan yang kuat
dalam industri telekomunikasi dapat mendorong pertumbuhan ekonomi secara
keseluruhan, karena memberikan dukungan bagi sektor lain, seperti e-commerce,
finansial digital, dan layanan berbasis teknologi. Akses yang baik dan terjangkau
ke layanan telekomunikasi memungkinkan perusahaan dan individu untuk
meningkatkan produktivitas dan efisiensi dalam aktivitas mereka. Komunikasi
yang lebih cepat dan efisien memungkinkan perusahaan untuk mengoptimalkan
proses bisnis, berkolaborasi secara online, dan meningkatkan aksesibilitas pasar. Ini
berdampak positif pada pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan.
Selain itu, pertumbuhan ekonomi yang positif juga dapat memicu investasi
yang lebih besar dalam infrastruktur telekomunikasi, seperti perluasan jaringan dan
pengembangan teknologi baru. Ini bisa termasuk peningkatan cakupan internet,
pengembangan jaringan 5G, dan investasi dalam infrastruktur telekomunikasi yang
lebih baik. Investasi ini dapat membawa manfaat jangka panjang bagi perusahaan
telekomunikasi dan memberikan sinyal positif kepada pasar, yang dapat
mempengaruhi harga saham. Pertumbuhan ekonomi yang baik juga dapat
memberikan peluang bagi perusahaan telekomunikasi untuk meningkatkan
pendapatan dan laba mereka. Permintaan yang lebih tinggi untuk layanan
telekomunikasi dapat menghasilkan peningkatan pendapatan, sementara investasi
yang cerdas dapat meningkatkan efisiensi dan mengurangi biaya operasional.
Kinerja finansial yang lebih baik dapat mendorong minat investor dan berpotensi
menyebabkan kenaikan harga saham sektor telekomunikasi.
Darmadji dan Fakhruddin (2012 : 102) berpendapat bahwa harga saham
adalah harga yang terjadi dibursa pada waktu tertentu. Harga saham bisa berubah-
ubah bisa naik ataupun turun dalam hitungan waktu yang begitu cepat. Bahkan
dapat berubah dalam hitungan menit dan juga hitungan detik. Hal tersebut
dimungkinkan karena tergantung dengan permintaan dan penawaran antara pembeli
saham dan penjual saham.
Harga saham suatu perusahaan dapat dipengaruhi oleh rasio keuangan.
Menurut Kasmir (2018:104) rasio keuangan merupakan kegiatan membandingkan
angka-angka yang ada dalam laporan keuangan dengan cara membagi satu angka
dengan angka lainnya. Perbandingan dapat dilakukan antara satu komponen dengan
komponen lainnya dalam satu laporan keuangan atau antar komponen yang ada
diantara laporan keuangan. Kemudian, angka yang diperbandingkan dapat berupa
angka-angka di dalam suatu periode maupun beberapa periode.
Rasio keuangan yang dapat mempengaruhi harga saham diantaranya Rasio
Profitabilitas, Rasio Likuiditas, Rasio Utang, dan Rasio Nilai Pasar. Selain rasio
keuangan indikator penting yang dapat mempengaruhi harga saham ialah Sales
Growth. Hal ini dikarenakan jika suatu perusahaan mampu mencapai pertumbuhan
yang kuat dan konsisten dari waktu ke waktu dapat memberikan sinyal positif
kepada investor dan menyebabkan kenaikan harga saham.

METODE PENELITIAN

Menurut Sugiyono (2019:55), objek penelitian merupakan segala sesuatu


yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga
diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya. Objek
penelitian pada penulisan ini adalah perusahaan sub sektor telekomunikasi yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2017-2022.
Adapun prosedur pengambilan sampel yang diterapkan dalam penelitian ini
adalah Teknik purposive sampling. Sugiyono (2019:133) mengemukakan bahwa
teknik purposive sampling adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan
tertentu. Sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan sub sektor telekomunikasi
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan kriteria sebagai berikut:
1. Perusahaan sub sektor telekomunikasi yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia periode 2017-2022.
2. Perusahaan sub sektor telekomunikasi yang mempublikasikan annual
report atau laporan tahunan secara lengkap dalam periode 2017-2022.
3. Perusahaan sub sektor telekomunikasi yang secara rutin menyediakan
informasi harga saham yang dijual pada annual report selama periode 2017-
2022
4. Perusahaan sub sektor telekomunikasi yang tidak mengalami kerugian
selama periode 2017-2022
Perusahaan subsektor telekomunikasi yang memenuhi kriteria sebagai
sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 6 perusahaan atau 36 sampel.
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif.
Sumber data penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dari laporan
keuangan perusahaan. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data
sekunder berupa annual report atau laporan keuangan tahunan perusahaan sub
sektor telekomunikasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2017-2022.
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:
1. Studi Pustaka
Studi pustaka, menurut Nazir (2013: 93) teknik pengumpulan data dengan
mengadakan studi penelaah terhadap buku-buku, literatur-literatur, catatan-
catatan, dan laporan-laporan yang ada hubungannya dengan masalah yang
dipecahkan. Teknik ini digunakan untuk memperoleh dasar-dasar dan
pendapat secara tertulis yang dilakukan dengan cara mempelajari berbagai
literatur yang berhubungan dengan masalah yang diteliti.
Dalam penelitian ini, peneliti melakukan kajian literatur dengan membaca
berbagai buku, jurnal, dan penelitian sebelumnya yang relevan dengan topik
penelitian ini.
2. Teknik Dokumentasi
Nana Syaodih (2012: 221) mengemukakan bahwa studi dokumenter
merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan menghimpun dan
menganalisis dokumen-dokumen, baik dokumen tertulis, gambar maupun
elektronik. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode
dokumentasi dengan mengumpulkan dan menganalisis dokumen-dokumen
berupa annual report atau laporan keuangan tahunan perusahaan sub sektor
telekomunikasi yang terdaftar di bursa efek Indonesia periode 2017-2022
pada website bursa efek Indonesia yaitu www.idx.co.id dan website resmi
masing-masing perusahaan sub sektor telekomunikasi yang bersangkutan.

Terdapat dua variabel yang akan digunakan dalam penelitian ini, yaitu
variabel independen atau variabel bebas (X) dan variabel dependen atau variabel
terikat (Y). Dalam penelitian ini yang menjadi variabel independen atau variabel
bebas adalah Return On Asset (X1), Debt to Asset Ratio (X2), Net Profit Margin
(X3), dan Sales Growth (X4). Dalam penelitian ini yang menjadi variabel dependen
atau variabel terikat adalah harga saham (Y).
Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1) Analisis Deskriptif
Penelitian deskriptif menurut Sugiyono (2020:29) merupakan metode yang
berfungsi untuk mendeskripsikan atau memberi gambaran terhadap objek yang
diteliti berdasarkan data yang diperoleh. Penelitian dengan jenis deskriptif dapat
menggunakan beberapa metode seperti survei, observasi, wawancara maupun studi
kasus. Sedangkan menurut Ghozali (2018: 19) statistik deskriptif merupakan teknik
analisis yang menggambarkan atau mendeskripsikan data penelitian melalui nilai
minimum, maksimum, rata-rata (mean), standar deviasi, sum, range, kurtosis, dan
kemencengan distribusi (skewness). Metode ini bertujuan untuk memberikan
gambaran fenomena terkait variabel penelitian melalui data yang telah
dikumpulkan.
2) Uji Asumsi Klasik
Sebelum melakukan uji regresi berganda terlebih dahulu perlu dilakukan uji
asumsi klasik, guna mendapatkan hasil yang terbaik. Setelah data berhasil
dikumpulkan, sebelum dilakukan analisis terlebih dahulu dilakukan uji asumsi
klasik yang terdiri dari uji normalitas, uji multikolinearitas, uji autokorelasi, dan uji
heteroskedastisitas.
3) Uji Normalitas
Uji normalitas data adalah uji yang digunakan untuk mengetahui dan
mengukur apakah data yang didapatkan memiliki distribusi normal atau tidak, dan
apakah data yang diperoleh berasal dari populasi yang berdistribusi normal
(Gunawan, 2020). Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah model regresi
dalam penelitian ini memiliki residual yang berdistribusi normal atau tidak.
Indikator model regresi yang baik adalah memiliki data terdistribusi normal. Cara
untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak dapat dilakukan
dengan uji statistik non-parametrik Kolmogorov-Smirnov (K-S) test yang terdapat
di program SPSS. Distribusi data dapat dikatakan normal apabila nilai signifikansi
> 0,05 (Ghozali, 2018:161-167).
a) Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas digunakan untuk menguji apakah suatu model regresi
penelitian terdapat korelasi antar variabel independen (bebas). Model regresi
yang baik adalah yang tidak terjadi korelasi antara variabel independen dan
bebas dari gejala multikolinearitas. Mengetahui ada atau tidaknya gejala
multikolinearitas yaitu dengan melihat besaran dari nilai VIF (Variance Inflation
Factor) dan juga nilai Tolerance. Tolerance mengukur variabilitas variabel
terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Nilai yang
dipakai untuk menunjukkan adanya gejala multikolinearitas yaitu adalah nilai
VIF < 10,00 dan nilai Tolerance > 0,10 (Ghozali, 2018:107). Menurut imam
(2018), dasar pengambilan keputusannya adalah sebagai berikut:
• Apabila nilai Tolerance > 0,10 dan VIF < 10, maka dapat diartikan bahwa
tidak terdapat multikolinearitas pada penelitian tersebut.
• Apabila nilai Tolerance < 0,10 dan VIF > 10, maka terjadi gangguan
multikolinearitas pada penelitian tersebut.

b) Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi liner ada
korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan
pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya) (Ghozali, 2018:111). Cara untuk
mendeteksi autokorelasi salah satunya adalah dengan menggunakan uji Durbin-
Watson (D-W). Menurut S. Santoso (2002) untuk mendeteksi ada tidaknya
autokorelasi dengan uji Durbin-Watson (D-W) dengan ketentuan sebagai
berikut:
• Jika nilai D-W dibawah -2, berarti ada autokorelasi positif.
• Jika nilai D-W diantara -2 sampai +2, berarti tidak ada autokorelasi.
• Jika nilai D-W diatas +2, berarti ada autokorelasi negatif.

c) Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi
terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan
yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap,
maka disebut Homoskedastisitas dan jika berbeda disebut Heteroskedastisitas.
Model regresi yang baik adalah yang Homoskesdatisitas atau tidak terjadi
Heteroskedastisitas (Ghozali, 2018:120). Pengujian heteroskedastisitas dapat
dilakukan dengan melihat grafik scatterplot. Menurut Ghozali (2018:137-138)
dasar pengambilan keputusannya adalah sebagai berikut:
• Apabila terdapat pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola
tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit), maka
menunjukkan bahwa telah terjadi heteroskedastisitas.
• Apabila tidak terdapat pola yang jelas, serta titik-titik menyebar diatas dan
dibawah angka 0 pada sumbu Y secara acak, maka tidak terjadi
heteroskedastisitas.

4) Uji Regresi Linier Berganda


Analisis regresi linier berganda merupakan metode yang digunakan untuk
menguji pengaruh dua atau lebih variabel independen terhadap satu variabel
dependen. Analisis regresi linear berganda juga digunakan untuk mengetahui arah
dan seberapa besar pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen
(Ghozali, 2018).
Pada penelitian ini, uji regresi linear berganda digunakan untuk mengetahui
besarnya pengaruh variabel independen yaitu Return On Asset (ROA), Debt to
Asset Ratio (DAR), Net Profit Margin (NPM), dan Sales Growth terhadap harga
saham sebagai variabel dependen. Model pengujian dalam penelitian ini dinyatakan
dalam persamaan sebagai berikut:
Y = α + β1X1 + β2X2 + β3X3 + β4X4 + e
Dimana Y adalah variabel dependen dan X adalah variabel independen. Bila
X dan Y diganti dengan nama masing-masing variabel, maka rumus regresi
bergandanya menjadi:
Y = α + β1ROA + β2DAR + β3NPM + β4Sales Growth + e
Keterangan:
Y : Harga Saham
α : Konstanta
β : Koefisien regresi
X1 : Return On Asset (ROA)
X2 : Debt to Asset Ratio (DAR)
X3 : Net Profit Margin (NPM)
X4 : Sales Growth
e : Koefisien Error
5) Uji Hipotesis
a) Uji Hipotesis Parsial (Uji t)
Uji Parsial (Uji t) digunakan untuk menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu
variabel independen secara individual dalam menerangkan variabel dependen
(Ghozali, 2018:99). Apabila nilai probabilitas signifikansi < 0,05, maka suatu
variabel independent merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel
dependen. Menurut Ghozali (2018:99) dasar pengambilan keputusannya adalah
sebagai berikut:
• Apabila nilai signifikan (t) < 0,05 maka H0 ditolak atau Ha diterima,
artinya terdapat pengaruh antara satu variabel independent terhadap
variabel dependen.
• Apabila nilai signifikan (t) > 0,05 maka H0 diterima atau Ha ditolak,
artinya tidak terdapat pengaruh antara satu variabel independent terhadap
variabel dependen.
b) Uji Hipotesis Simultan (Uji F)
Uji secara Simultan (Uji-F) dilakukan untuk mengetahui seberapa besar variabel
independen (variabel bebas) secara bersama-sama berpengaruh terhadap
variabel dependen (variabel terikat) (Ghozali, 2018:98). Apabila nilai
probabilitas signifikansi < 0,05, maka variabel independen secara bersama-sama
mempengaruhi variabel dependen. Menurut Ghozali (2018:98), dasar
pengambilan keputusan pada uji statistik F adalah sebagai berikut:
• Jika nilai signifikan (F) < 0,05 maka H0 ditolak atau Ha diterima, yang
berarti koefisien regresi signifikan sehingga terdapat pengaruh secara
simultan antara semua variabel independen terhadap variabel dependen.
• Jika nilai signifikan (F) > 0,05 maka H0 diterima atau Ha ditolak, yang
berarti koefisien regresi tidak signifikan sehingga tidak terdapat pengaruh
secara simultan antara semua variabel independen terhadap variabel
dependen.

6) Uji Koefisien Determinasi (R²)


Koefisien determinasi (R²) digunakan untuk mengukur seberapa jauh
kemampuan model dalam menerangkan variasi dari variabel dependen. Kekuatan
pengaruh variabel bebas (independen) terhadap variabel dependen dapat dilihat dari
nilai koefisien determinasi yang berada diantara angka 0 sampai 1. Semakin besar
nilai koefisien determinasinya maka semakin besar variasi variabel independennya
mempengaruhi variabel dependen. Semakin kecil nilai R² yang didapatkan, maka
dapat disimpulkan bahwa variabel independen yang digunakan dalam penelitian
sangat terbatas untuk dapat menjelaskan variabel dependen. Sedangkan apabila
nilai R² yang didapatkan mendekati angka satu, maka variabel independen yang
digunakan dapat memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk
memprediksi variasi dari variabel dependen penelitian (Ghozali, 2018:97).
Kelemahan mendasar penggunaan koefisien determinasi (R²) adalah bias
terhadap jumlah variabel independen yang dimaksudkan kedalam model. Setiap
tambahan satu variabel independen, maka R² pasti meningkat tidak peduli apakah
variabel tersebut berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen. Oleh
karena itu banyak peneliti menganjurkan untuk menggunakan nilai adjusted R
(Adjusted R Square) pada saat mengevaluasi mana model regresi terbaik. Pengujian
dengan Adjusted R-Square secara obyektif melihat pengaruh penambahan variabel
bebas, apakah variabel tersebut mampu memperkuat variasi penjelasan variabel
terikat (Ghozali, 2009:87).

HASIL DAN PEMBAHASAN

Berikut ini adalah rangkuman hasil penelitian terhadap nilai perusahaan


pada sub sektor telekomunikasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)
periode 2017-2022.
Tabel 4.10
Rangkuman Hasil Penelitian

Variabel Harga Saham


Hipotesis Hasil
Independen (X) B Sig. Taraf Sig.
H1 Return On Asset -207.871 .017 < 0.05 Berpengaruh
Debt to Asset -98.772 .000 0.05
H2 < Berpengaruh
Ratio
H3 Net Profit Margin 90.908 .020 < 0.05 Berpengaruh
H4 Sales Growth -68.635 .020 < 0.05 Berpengaruh
Return On Asset,
Debt to Asset
H5 Ratio, Net Profit .000 < 0.05 Berpengaruh
Margin, dan Sales
Growth
Sumber : Data diolah penulis, 2023

1) Pengaruh Return On Asset (ROA) Terhadap Harga Saham


Uji hipotesis pertama menunjukkan bahwa Return On Asset berpengaruh
terhadap harga saham perusahaan pada sub sektor telekomunikasi yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia periode 2017-2022, namun memiliki hubungan negatif.
Adanya pengaruh negatif antara Return On Asset dengan harga saham
mengindikasikan bahwa Return On Asset yang besar akan menurunkan harga
saham. Pengaruh negatif Return On Asset terhadap harga saham ini timbul karena
meskipun Return On Asset mencerminkan kemampuan perusahaan dalam
menghasilkan laba dari aset yang dimilikinya, Return On Asset yang terlalu tinggi
di suatu titik justru dapat menunjukkan bahwa perusahaan kurang
menginvestasikan laba yang diperolehnya ke dalam aset yang nantinya berpotensi
untuk meningkatkan laba perusahaan. Dengan kata lain, perusahaan dinilai belum
mampu mengoptimalkan potensi yang dimilikinya sendiri dalam melakukan
reinvestasi dari laba yang diperolehnya. Hal ini menjadi sinyal negatif yang
mempengaruhi persepsi investor untuk berinvestasi di Perusahaan tersebut,
sehingga menyebabkan penurunan harga saham.

Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian sebelumnya yang


dilakukan oleh Junifa Wijinurtini Puspita sari & Rina Trisnawati (2022) dan Ivan
Octavianus & Thio Lie Sha (2021) yang menyatakan bahwa Return On Asset
berpengaruh negatif terhadap harga saham. Namun penelitian ini bertentangan
dengan penelitian yang dilakukan oleh Sri Iman Lestari & Deny Yudiantoro (2023)
dan Randi Rahmat & Vidya Fathimah (2022) yang menyatakan bahwa Return On
Asset berpengaruh positif terhadap harga saham.

2) Pengaruh Debt to Asset Ratio (DAR) Terhadap Harga Saham


Uji hipotesis kedua menunjukkan bahwa Debt to Asset Ratio berpengaruh
terhadap harga saham perusahaan pada sub sektor telekomunikasi yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia periode 2017-2022, namun memiliki hubungan negatif.
Adanya pengaruh negatif antara Debt to Asset Ratio dengan harga saham
mengindikasikan bahwa, perusahaan dengan Debt to Asset Ratio yang tinggi akan
menurunkan harga saham. Pengaruh negatif Debt to Asset Ratio ini timbul karena
biaya hutang yang semakin besar dapat mengurangi profitabilitas perusahaan.
Menurunnya profit perusahaan akan menyebabkan permintaan investor terhadap
saham tersebut juga semakin berkurang, yang kemudian akan menyebabkan harga
saham semakin menurun. Semakin tinggi Debt to Asset Ratio maka semakin besar
risiko yang dihadapi, dan investor akan meminta tingkat keuntungan yang semakin
tinggi. Debt to Asset Ratio yang tinggi mengindikasikan proporsi modal sendiri
yang rendah untuk membiayai aktiva, hal ini akan direspon negatif oleh para
investor di pasar modal. Besarnya kewajiban yang ditanggung perusahaan akan
mengakibatkan penurunan harga saham dikarenakan perusahaan lebih fokus
terhadap kewajibannya dalam penggunaan asset dibandingkan untuk kemakmuran
para investor.
Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan hasil penelitian sebelumnya yang
dilakukan oleh Hasanudin, DipaTaruna & Zallya Fassya (2022) yang menyatakan
bahwa Debt to Asset Ratio berpengaruh positif terhadap harga saham.

3) Pengaruh Net Profit Margin (NPM) Terhadap Harga Saham


Uji hipotesis ketiga menunjukkan bahwa Net Profit Margin berpengaruh
terhadap harga saham perusahaan pada sub sektor telekomunikasi yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia periode 2017-2022. Adanya pengaruh positif antara Net
Profit Margin dengan harga saham mengindikasikan bahwa, perusahaan dengan
Net Profit Margin yang tinggi akan meningkatkan harga saham. Net Profit Margin
Perusahaan yang besar menunjukkan bahwa perusahaan berkinerja dengan baik,
karena dapat menghasilkan laba bersih yang besar melalui aktivitas penjualannya,
sehingga digunakan investor dalam mengambil keputusan apakah membeli saham
tersebut, karena laba bersih yang meningkat berpengaruh pada minat investor untuk
menginvestasikan dananya di perusahaan tersebut, yang pada akhirnya akan
menyebabkan harga saham perusahaan tersebut meningkat.
Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian sebelumnya yang
dilakukan oleh Junifa Wijinurtini Puspita sari & Rina Trisnawati (2022) dan
Suryawuni, Lilia, Lase, Bangun & Elena (2022) yang menyatakan bahwa Net Profit
Margin berpengaruh positif terhadap harga saham. Namun, penelitian ini
bertentangan dengan penelitian yang dilakukan oleh Pasaribu dan Siagian (2022)
yang menyatakan bahwa Net Profit Margin berpengaruh negatif terhadap harga
saham.

4) Pengaruh Sales Growth (SG) Terhadap Harga Saham


Uji hipotesis keempat menunjukkan bahwa Sales Growth berpengaruh
terhadap harga saham perusahaan pada sub sektor telekomunikasi yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia periode 2017-2022 namun memiliki hubungan negatif.
Adanya pengaruh negatif antara Sales Growth dengan harga saham
mengindikasikan bahwa, perusahaan dengan Sales Growth yang tinggi akan
menurunkan harga saham. Pertumbuhan penjualan mempengaruhi harga saham
karena peningkatan penjualan dapat meningkatkan kemampuan perusahaan untuk
memperoleh pendapatan dan laba perusahaan, dengan peningkatan penjualan
tersebut, maka perusahaan dapat menurunkan biaya-biaya yang dikeluarkan untuk
operasional perusahaan, dan memperbaiki struktur modal perusahaan, karena
perusahaan dapat membayar hutangnya dan dapat meningkatkan modal sendiri.
Pertumbuhan penjualan memiliki pengaruh yang berlawanan arah dengan harga
saham. Semakin tinggi tingkat pertumbuhan penjualan akan memerlukan modal
kerja dan modal untuk investasi, hal ini mengakibatkan beban penjualan maupun
beban usaha melonjak. Beban yang melonjak ini menyebabkan laba bersih turun.
Hal ini mengakibatkan kurangnya minat investor untuk berinvestasi dan harga
saham akan turun. Pertumbuhan penjualan yang tinggi menandakan perusahaan
sedang berkembang, namun pertumbuhan penjualan yang tinggi bisa terjadi karena
penambahan piutang, biaya produksi yang meningkat, atau inflasi. Pertumbuhan
penjualan yang tinggi belum tentu meningkatkan laba dan dividen perusahaan,
sehingga investor akan menghadapi risiko yang tinggi.
Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian sebelumnya yang
dilakukan oleh Junifa Wijinurtini Puspita sari & Rina Trisnawati (2022) dan Ivan
Octavianus dan Thio Lie Sha (2021) yang menyatakan bahwa Sales Growth
berpengaruh negatif terhadap harga saham. Namun, penelitian ini bertentangan
dengan penelitian yang dilakukan oleh Asep Muhammad Lutfi & Nardi Sunardi
(2019) yang menyatakan bahwa Sales Growth berpengaruh positif terhadap harga
saham.

SIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai pengaruh Return


On Asset (ROA), Debt to Asset Ratio (DAR), Net Profit Margin (NPM), dan Sales
Growth (SG) terhadap harga saham sub sektor telekomunikasi yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2017-2022 maka dapat diperoleh kesimpulan
bahwa, secara parsial Return On Asset (ROA), Debt to Asset Ratio (DAR), Net
Profit Margin (NPM), dan Sales Growth (SG) berpengaruh terhadap harga saham.
Sedangkan secara simultan Return On Asset (ROA), Debt to Asset Ratio (DAR),
Net Profit Margin (NPM), dan Sales Growth (SG) juga berpengaruh terhadap harga
saham.
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan yang telah diuraikan, maka
saran yang dapat diberikan oleh penulis kepada perusahaan adalah harga saham
yang baik dapat tercermin dari besarnya nilai, Net Profit Margin (NPM). Dengan
adanya penelitian ini, pihak perusahaan diharapkan mampu mengelola dengan baik
dan lebih memperhatikan faktor-faktor yang dapat meningkatkan harga saham.
Selain itu, saran yang dapat diberikan oleh penulis kepada investor adalah
dengan adanya penelitian ini, investor diharapkan mampu lebih selektif dalam
memilih perusahaan yang akan dijadikan tempat berinvestasi. Pihak investor dapat
mempertimbangkan Return On Asset (ROA), Debt to Asset Ratio (DAR), Net
Profit Margin (NPM), dan Sales Growth (SG) dalam menilai Perusahaan sebagai
bahan pertimbangan untuk berinvestasi dan memaksimalkan return yang
didapatkan.
Saran yang dapat diberikan oleh penulis bagi peneliti selanjutnya adalah
peneliti selanjutnya diharapkan dapat memperluas sampel dan periode penelitian
agar output yang dihasilkan dapat memberikan akurasi yang lebih baik. Serta,
menambah variabel-variabel lain yang tidak dibahas dalam penelitian ini seperti
EPS (Earning Per Share), ROI (Return On Investment), dan DER (Debt to Equity
Ratio) yang dapat mempengaruhi harga saham.

REFERENSI

Abi, Fransiskus Paulus Paskalis. 2016. Semakin dekat dengan pasar modal
Indonesia. Cetakan 1. Yogyakarta: Deepublish. Accessed Juli 22, 2023.
—. 2016. Semakin Dekat dengan Pasar Modal Indonesia. Yogyakarta: CV Budi
Utama. Accessed Juli 20, 2023.
Adnyana, I Made. 2020. MANAJEMEN INVESTASI DAN PORTOFOLIO. Jakarta:
Lembaga Penerbitan Universitas Nasional (LPU-UNAS). Accessed Juli 23,
2023.
Allan B Pasaribu, Harlyn Siagian. 2022. "Pengaruh Return on Asset, Return on
Equity, Net Profit Margin Terhadap Harga Saham pada Industri Makanan
dan Minuman di Bursa Efek Indonesia Periode 2018-2020." Jurnal Ilmiah
Universitas Batanghari Jambi Vol 22, No 1 (2022). Accessed Juli 24, 2023.
Asep Muhammad Lutfi, Nardi Sunardi. 2019. "PENGARUH CURRENT RATIO
(CR), RETURN ON EQUITY (ROE), DAN SALES GROWTH
TERHADAP HARGA SAHAM YANG BERDAMPAK PADA KINERJA
KEUANGAN PERUSAHAAN (Pada Perusahaan Manufaktur Sektor
Makanan dan Minuman Yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia)." Jurnal
Sekuritas Vol 2, No 3 (2019). Accessed Juli 23, 2023.
Astutik, E. F., & Anggraeny, A. N. 2019. "Pengaruh Current Ratio (CR) dan
DebtTo Asset Ratio (DAR) Terhadap ReturnOn Asset (ROA) Pada PT.
IndocementTunggal Prakarsa Tbk Periode 2008-2017." Jurnal SEKURITAS
(Saham,Ekonomi, Keuangan Dan Investasi). Accessed Juli 23, 2023.
Brigham, E. F., & Houston, J. F. 2019. Fundamentals of Financial Management.
Boston: Cengage.
Darmaji, T. & Fakhruddin, H.M. 2008. Pasar Modal di Indonesia, Pendekatan
Tanya. Jakarta: Salemba Empat.
doni003. 2021. Konstan Menjaga Pertumbuhan Sektor Informasi dan Komunikasi.
02 10. Accessed Juni 12, 2023.
https://www.kominfo.go.id/content/detail/33003/konstan-menjaga-
pertumbuhan-sektor-informasi-dan-komunikasi/0/artikel.
Fahmi, Irham. 2018. Analisis Laporan Keuangan. Bandung: cv alfabeta. Accessed
Juli 23, 2023.
—. 2015. Pengantar Manajemen Keuangan : Teori Dan Soal Jawab. Cet. 4.
Bandung: Alfabeta. Accessed Juli 21, 2023.
Ghozali, Imam. 2009. Aplikasi Analisis Multivariat dengan Program SPSS.
Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Accessed Juli 25, 2023.
—. 2018. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS 25. Semarang:
Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Accessed Juli 25, 2023.
Glistin Azuma Siregar, Husni Mubarak. 2023. "Pengaruh Likuiditas, Profitabilitas
dan Rentabilitas Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Makanan dan
Minuman Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia." Jurnal Riset Akuntansi
dan Bisnis Vol 23, No 1 (2023) . Accessed Juli 24, 2023.
Gunawan, Ce. 2020. Mahir Menguasai SPSS Panduan Praktis Mengolah Data
Penelitian. Sleman: Deepublish CV. Budi Utama. Accessed Juli 25, 2023.
Harjito, A., Martono. 2018. Manajemen Keuangan. (2nd ed). Ekonisia. Accessed
Juli 25, 2023.
Hartono, Jogiyanto. 2017. Teori portofolio dan analisis investasi. ed. 11.
Yogyakarta: BPFE. Accessed Juli 21, 2023.
Hasanudin, DipaTaruna, Zallya Fassya. 2022. "Pengaruh return on asset, debt to
asset ratio dan current ratio terhadap harga saham pada perusahaan sub
sektor transportasi di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2014 – 2019."
Jurnal Ilmiah Akuntansi dan Keuangan Volume 4, Number 7, 2022.
Accessed Juli 24, 2023.
Hery. 2016. Financial Ratio for Business. Jakarta: PT Grasindo. Accessed Juli 24,
2023.
Hery, S.E., M.Si., CRP., RSA. 2018. Analisis laporan keuangan. Jakarta: PT
Grasindo. Accessed Juli 23, 2023.
Husnan, Suad. 2015. Dasar-Dasar Teori Portofolio & Analisis. Edisi 5.
Yogyakarta: UPP STIM YKPN. Accessed Juli 21, 2023.
Indonesia, Bursa Efek. n.d. Accessed Agustus 8, 2023. www.idx.co.id.
Ivan Octavianus, Thio Lie Sha. 2021. "Pengaruh ROA, CR, Sales Growth, Dan
DPR Terhadap Harga Saham Perusahaan Manufaktur." Jurnal Paradigma
Akuntansi Vol. 3 No. 1 (2021). Accessed Juli 23, 2023.
Junifa Wijinurtini Puspitasari, Rina Trisnawati. 2022. "PENGARUH ROA, EPS,
NPM, SALES GROWTH TERHADAP HARGA SAHAM
PERUSAHAAN HEALTHCARE YANG TERDAFTAR DI BEI." Seminar
Nasional Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat. Accessed Juli 23,
2023.
Kariyoto. 2017. Analisis Laporan Keuangan. Malang: UB Media. Accessed Juli 23,
2023.
Kasmir. 2018. Analisis laporan keuangan. Cetakan 11. Depok: Rajawali Pers.
Accessed Juli 20, 2023.
—. 2019. Analisis laporan keuangan. Edisi Revisi. Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada. Accessed Juli 23, 2023.
—. 2016. Analisis Laporan Keuangan. Cet. 9. Jakarta: Rajawali Pers. Accessed Juni
20, 2023.
—. 2013. Analisis Laporan Keuangan. Edisi 1, Cetakan ke-6. Jakarta: Rajawali
Pers. Accessed Juli 24, 2023.
Kesuma, A. 2009. "Analisa Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Struktur Modal
Serta Pengaruhnya Terhadap Harga Saham Perusahaan Real Estate Yang
Go Public Di BEI Periode 2004-2007." Jurnal Manajemen Dan
Kewirausahaan 38–45. Accessed Juli 23, 2023.
Kusnandar, Viva Budy. 2022. Sektor Informasi dan Komunikasi Tetap Tumbuh di
Tengah Pandemi Covid-19. Februari 16. Accessed Juni 13, 2023.
https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2022/02/16/sektor-informasi-
dan-komunikasi-tetap-tumbuh-di-tengah-pandemi-covid-
19#:~:text=Di%20tahun%202021%2C%20pertumbuhan%20sektor,tumbu
h%20hingga%2010%2C61%25.
Melati, Wely Putri. 2023. Pandemi Covid-19 Dan Menurunnya Perekonomian
Indonesia. April 12. Accessed Juni 12, 2023.
https://www.djkn.kemenkeu.go.id/artikel/baca/16064/Pandemi-Covid-19-
Dan-Menurunnya-Perekonomian-Indonesia.html.
Murhadi, Werner R. 2019. Analisis laporan keuangan : proyeksi dan valuasi
saham. Jakarta: Salemba Empat. Accessed Juli 23, 2023.
Nazir, Moh. 2013. Metode Penelitian. Bogor: Ghalia Indonesia. Accessed Juli 24,
2023.
Pers, Siaran. 2023. Percepat Implementasi 5G untuk Tingkatkan PDB Nasional.
Juli 04. Accessed Juli 13, 2023.
PPN/Bappenas, Kedeputian Bidang Ekonomi Kementerian. 2023. "Perkembangan
Ekonomi Indonesia dan Dunia." BAPPENAS Vol. 6, No. 4 Februari 2023.
ISSN 2580-2518. Accessed Juni 13, 2023.
https://perpustakaan.bappenas.go.id/e-library/file_upload/koleksi/migrasi-
data-
publikasi/file/Update_Ekonomi/Ekonomi_Makro/Laporan%20Perkemban
gan%20Ekonomi%20Indonesia%20dan%20Dunia%20Triwulan%20IV%2
0Tahun%202022.pdf.
Prihadi, Toto. 2020. Analisis Laporan Keuangan: Konsep dan Aplikasi. 2nd.
Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. Accessed Juli 23, 2023.
Prof. Dr. Eduardus Tandelilin, MBA, CWM, CSA. 2017. Pasar modal : manajemen
portofolio & investasi. Yogyakarta: PT Kanisius. Accessed Juli 21, 2023.
Randi Rahmat, Vidya Fathimah. 2022. "Pengaruh ROA, ROE dan NPM terhadap
Harga Saham pada Perusahaan Non Perbankan yang terdaftar di LQ45."
Jurnal Ilman: Jurnal Ilmu Manajemen Vol. 10 No. 1 (2022): Februari .
Accessed Juli 23, 2023.
Rilla Gantino, Fahri Muhammad Iqbal. 2017. "PENGARUH LEVERAGE,
PROFITABILITAS, DAN UKURAN PERUSAHAAN, TERHADAP
KEBIJAKAN DIVIDEN PADA SUB SEKTOR INDUSTRI SEMEN DAN
SUB SEKTOR INDUSTRI OTOMOTIFTERDAFTAR DI BURSA EFEK
INDONESIA PERIODE 2008-2015." Jurnal Riset Akuntansi & Bisnis Vol.
17 No. 2, September 2017. Accessed Juli 23, 2023.
Sanjaya, S., & Sipahutar, R. P. 2019. "Pengaruh Current Ratio, Debt to Asset Ratio
dan Total Asset Turnover terhadap Return on Asset pada Perusahaan
Otomotif dan Komponennya yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia."
Jurnal Riset Akuntansi Dan Bisnis 136–150. Accessed Juli 23, 2023.
Sanjaya, S., Sipahutar, R. P. 2019. "Pengaruh Current Ratio, Debt to Asset Ratio
dan Total Asset Turnover terhadap Return on Asset pada Perusahaan
Otomotif dan Komponennya yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia."
Jurnal Riset Akuntansi Dan Bisnis 136–150. Accessed Juli 25, 2023.
Santoso, Singgih. 2002. Buku Latihan SPSS Statistic Parametik. Jakarta: PT. Elex
Media Komputindo.
SDPPI, Tim Peneliti Puslitbang. 2018. ANALISIS INDUSTRI TELEKOMUNIKASI
INDONESIA UNTUK MENDUKUNG EFISIENSI. Accessed Juni 14, 2023.
Seger Priantono, Joni Hendra, dan Nova Dwi Anggraeni. 2018. "PENGARUH
CURRENT RATIO (CR), DEBT TO EQUITY RATIO (DER), NET
PROFIT MARGIN (NPM)DAN RETURN ON INVESTMENT
(ROI)TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN
MAKANAN DAN MINUMAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK
INDONESIA (BEI) TAHUN 2013-2016." JURNAL ECOBUSS Vol. 6
Nomor 1 Maret 2018: 63. Accessed Juli 23, 2023.
Siregar, Siti Aisyah. 2022. "PENGARUH RETURN ON ASSET(ROA) DAN NET
PROFIT MARGIN(NPM) TERHADAP HARGA SAHAM PADA
PERUSAHAAN SEKTOR MAKANAN DAN MINUMAN YANG
TERDAFTAR DI BEI." Bussman Journal : Indonesian Journal of Business
and Management Vol. 2 No. 1 Januari -April 2022. Accessed Juli 23, 2023.
Sri Iman Lestari, Deny Yudiantoro. 2023. "PENGARUH RETURN ON ASSET,
DEBT TO ASSET RATIO, EARNING PER SHARE, PRICE TO BOOK
VALUETERHADAP HARGA SAHAM SUB SEKTORPERBANKAN
YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2019-
2021." Jurnal Ekonomika Vol. 12No. 1,2023. Accessed Juli 24, 2023.
Sugiyono. 2017. . Metode Penelitian Parametik Kuantitatif Kualitatif dan R&D.
Bandung: Alfabeta. Accessed Juli 24, 2023.
—. 2020. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta. Accessed Juli 24, 2023.
—. 2018. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Accessed Juli 24, 2023.
—. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Accessed Juli 24, 2023.
—. 2019. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Cet 28. Bandung:
Alfabeta. Accessed Juli 24, 2023.
Sujarweni, V. Wiratna. 2017. Analisis laporan keuangan : teori, aplikasi, & hasil
penelitian. Yogyakarta: Pustaka Baru Press. Accessed Juli 23, 2023.
Sukmadinata, Nana Syaodih. 2012. Metode penelitian pendidikan. Bandung:
Remaja Rosdakarya. Accessed Juli 24, 2023.
Suryawuni, Wirda Lilia, Mutiara Stevia Lase, Nisa Purnama Sari Br Bangun, Gres
Cella Elena. 2022. "Pengaruh net profit margin, return on asset, current
ratiodan earning per shareterhadap harga saham pada perusahaan makanan
dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)Periode 2016-
2020." Jurnal Paradigma Ekonomika Vol.17. No.1, Januari –Maret 2022.
Accessed Juli 24, 2023.
Susilawati, Christine Dwi Karya. 2012. "Analisis Perbandingan Pengaruh
Likuiditas, Solvabilitas, dan Profitabilitas Terhadap Harga Saham pada
Perusahaan LQ 45." Jurnal Akuntansi Vol.4 No.2 November 2012: 165-
174. Accessed Juli 23, 2023.
Sutrisno. 2012. Manajemen Keuangan Teori, Konsep dan Aplikasi. Yogyakarta:
EKONISIA. Accessed Juli 23, 2023.
Syahyunan. 2015. Manajemen keuangan 2 : Perencanaan, analisis dan
pengendalian keuangan. Medan: USU Press. Accessed Juli 21, 2023.
Syamsuddin, Lukman. 2013. Manajemen keuangan perusahaan. Edisi baru,
cetakan ke-12. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Accessed Juli 23, 2023.
Ulfa Krisdayanti, Putu Eka Dianita Marvilianti Dewi. 2022. "PENGARUH
PANDEMI COVID-19 DAN KINERJA KEUANGAN TERHADAP
HARGA SAHAM PERUSAHAAN TELEKOMUNIKASI YANG
TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI)." JIMAT (Jurnal
Ilmiah Mahasiswa Akuntansi) Universitas Pendidikan Ganesha Vol: 13 No:
2 Tahun 2022.
Widiatmojo, S. 2017. Pengetahuan Pasar Modal. Jakarta: Elexmedia Komputindo.
Accessed Juli 22, 2023.
Yusuf. 2021. Pandemi Dorong Sektor Telekomunikasi Adaptif Hadirkan Layanan
Berkualitas. 02 01. Accessed Juni 12, 2023.
https://www.kominfo.go.id/content/detail/32469/pandemi-dorong-sektor-
telekomunikasi-adaptif-hadirkan-layanan-berkualitas/0/berita_satker.

Anda mungkin juga menyukai