Anda di halaman 1dari 17

STRATEGI SISTEM INFORMASI UMKM INDONESIA DALAM

TRANSFORMASI DIGITAL DI MASA PANDEMI COVID 19

Oleh :

Ratna Wulan Diah Fitriani (ARB-2019)


NIM : 19211276

TUGAS MATA KULIAH SIM ICT

Abstrak

Era revolusi industri 4.0 merupakan era yang menjadi tatangan bagi para
pelaku UMKM Indonesia di mana persaingan usaha yang semakin ketat dengan
memanfaatkan teknologi, sehingga diperlukan transformasi digital pada UMKM di
Indonesia. Banyaknya masyarakat dan pelaku usaha yang menggunakan
smartphone menambah kemudahan bagi pelaku usaha. Pada awal tahun 2020,
Covid-19 telah masuk ke Indonesia. pada pandemi inilah perekonomian Indonesia
terkena dampak, selain itu UMKM juga terkena dampaknya. Namun, UMKM
Indonesia yang terkena dampak negatif dari pandemi ini hanyalah 87,5% pelaku
UMKM dan 12,5% pelaku UMKM yang mampu bertahan di masa pandemi. Strategi
yang digunakan oleh pelaku UMKM Indonesia untuk tetap bertahan di masa
pandemi Covid-19 ini adalah strategi sistem informasi manajemen Enterprise
resourches planning (ERP). Enterprise resourches planning (ERP) merupakan
sistem manajemen bisnis yang memudahkan pembisnis dalam melakukan
pengelolaan bisnis secara terintegrasi. Melalui manfaat pada sistem ini, sistem
mampu membuktikan bahwa UMKM Indonesia bertahan di masa pandemi Covid-
19 yang tidak hanya mempengaruhi kesehatan masyarakat Indonesia namun juga
mempengaruhi perekonomian Indonesia.

A. Latar Belakang
Pada era revolusi industri 4.0, teknologi mampu membuat
segalanya menjadi mungkin seperti adanya perkembangan teknologi
yang disematkan pada ponsel dalam satu dekade saat ini dengan adanya
empat teknologi yaitu layanan cloud, teknologi sensor, kemampuan
analisis big data serta internet of things.1 Menurut data dari Asosiasi Jasa
Internet Indonesia (APJII), pengguna internet di Indonesia terus
meningkat dari tahun ke tahun.

1
K. Das, M. Grryseel, P. Sudhir, and K.T. Tan, Unlocking Indonesia’s Digital Opportunity,
McKinsey Co, October 2016. hal. 1-28
212,35
196,71
171,17
132,7 143,26

2017 2018 2019 2020 2021

Gambar 1.1: Data pengguna internet di Indonesia.2


Berdasarkan hasil survei dari APJII, pada tahun 2017 pengguna
internet mencapai 132, 7 juta pengguna, pada tahun 2018 jumlah
pengguna internet meningkat mencapai 143,26 juta pengguna, tahun
2019 jumlah pengguna internet mencapai 171,7 juta, tahun 2020 yang
merupakan awal pandemi Covid-19 pengguna internet mencapai 196,71
juta pengguna dan pada maret 2021 pengguna internet mencapai 212,35
juta pengguna.
Seiring terus meningkatnya jumlah pengguna Internet di Indonesia
dari tahun ke rahun merupakan peluang dan tatangan yang cukup besar
bagi dunia bisnis. Di era digital saat ini kemudahan mengakses dan
memperoleh informasi tentang dunia bisnis merupakan peluang yang
cukup besar untuk mengadopsi teknologi dan memanfaatkan media
internet bagi bisnis.3 Revolusi digital yang didorong oleh empat teknologi
yang disebutkan di atas semakin berkembang dan terus memberikan
dampak yang signifikan dalam ekonomi global. Dalam dunia bisnis,
revolusi digital tidak hanya masuknya dunia internet dan penggunaan
computer saja melainkan teknologi digital dapat memudahkan pelayanan
yang menjadi nilai jual dalam dunia bisnis, relasi pelanggan sampai
dengan memperluas jangkauan pemasaran. Digitalisasi merupakan salah
satu kunci penting dalam meningkatkan produktivitas di masa pandemi

2
Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) 2021.
3
Fajrillah, Dkk. Smart Entrepreneurship: Peluang Bisnis Kreatif dan Inovatif di Era Digital,
Medan: Yayasan Kita Menulis, 2020. Hal. 82.
covid-19 saat ini dengan membangun teknologi digital seperti remote
sensors, intelligent machine, big data dan real time communication yang
dapat meningkatkan efesiensi proses, kualitas produk dan layanan, dan
optimalisasi alokasi sumber daya sehingga mampu mengurangi waktu
proses menjadi lebih cepat, operasional yang lebih ramping dan
kepuasan pelanggan yang lebih baik.
Dalam menghadapi revolusi digital dibutuhkan penerapan
transformasi digital dalam dunia bisnis yang bertujuan untuk
meningkatkan daya saing dan tetap dapat bertahan melawan gempuran
teknologi. Keuntungan dari adanya penerapan transformasi digital dalam
bisnis yaitu efesiensi biaiya operasional, mengoptimalisasikan kolaborasi
dan akses data yang fleksibel kapanpun dan di manapun. Transformasi
digital merupakan perubahan organisasi yang melibatkan orang, proses,
strategi, struktur melalui penggunaan teknologi dan model bisnis untuk
meningkatkan kinerja dalam dunia bisnis. Selain itu, transformasi digital
akan melakukan banyak inovasi yang mengubah perusahaan menjadi
lebih efektif dan efisien dalam menjalankan bisnis.
Di masa pandemi Covid-19 yang terjadi sejak akhir tahun 2019
dan berlanjut hingga saat ini, tidak hanya mengakibatkan krisis kesehatan
bagi masyarakat Indonesia tetapi juga mengakibatkan krisis pada
perekonomian Indonesia dan dunia. Di Indonesia mengalami dampak dari
pandemi Covid-19 di mana aktivitas sosial yang dibatasi secara tidak
langsung telah memberhentikan kegiatan ekonomi karena banyaknya
perusahaan besar dan menengah sampai kecil yang merugi dan menutup
bisnisnya. Di masa pandemi Covid-19 berdasarkan hasil survei Bank
Indonesia, terdapat 87,5 % UMKM Indonesia merasakan dampak yang
signifikan dari pandemi Covid-19 di mana penjualannya mengalami
penurunan karena kurangnya permintaan. Akan tetapi, terdapat 12,5%
UMKM yang masih dalam kondisi baik.4
12,5% UMKM yang masih dalam kondisi baik ini menggunakan
dua strategi yang diterapkan yatu dengan memanfaatkan fitur penjualan
online dan melakukan modifikasi produk. Beberapa ahli juga telah

4
Bank Indonesia.
mengungkapkan bahwa UMKM membutuhkan peran digital teknologi
untuk meningkatkan kinerja dan produktifitas. Hal tersebut dikarenakan
adanya pembatasan kegiatan skala besar sehingga pada masa pandemi
Covid-19 aktifitas bisnis sebagian besar dilakukan secara digital.
Berdasarkan uraian latar belakang sebagaimana yang telah
dipaparkan maka rumusan masalahnya adalah sebagai berikut:
1. Bagaimanakah strategi sistem informasi UMKM Indonesia dalam
transformasi digital di masa pandemi Covid-19?
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari makalah
ini adalah menngetahui strategi sistem informasi UMKM Indonesia
dengan menggunakan transformasi digital di masa pandemi Covid-19.

B. Landasan Teori
1. Strategi Transformasi
Strategi merupakan cara organisasi untuk dapat mencapai
tujuannya. Strategi perusahaan adalah menganai bagaimana cara
untuk mampu lebih unggul dibanding dengan kompetitor, bagaimana
merespon perubahan ekonomi dan kondisi pasar, bagaimana
mengatur setiap fungsi dari bisnis, bagaimana mengembangkan
sumber daya dan kemampuan penting lainnya, bagaimana
mengambil keuntungan dari kesempatan ada, dan bagaimana
mencapai tujuan finansial dan strategis perusahaan.
Strategi bisnis merupakan rencana jangka panjang bagi sebuah
organisasi dalam merumuskan langkah-langkah yang akan dilakukan
untuk mencapai masa depan bisnis yang diinginkan. Strategi bisnis
melibatkan tujuan dan ruang lingkup kegiatan organisasi, karena sifat
bisnis selalu berhubungan dengan persaingan. Strategi bisnis pada
umumnya dirancang untuk menetapkan tujuan jangka panjang,
langkah-langkah yang akan dijalankan, dan pembagian sumber daya
yang diperlukan bagi organisasi supaya berhasil dalam menghadapi
persaingan, sehingga organisasi harus memiliki kebijakan mengenai
bagaimana posisi organisasi yang seharusnya didapat di dunia
persaingan. Maka dari itu, strategi bisnis berbicara mengenai
bagaimana organisasi memposisikan bisnisnya saat ini dengan
menganalisis lingkungan internal dan eksternal baik dari sisi bisnis
maupun SI, menguraikan tujuan dan tahapan mencapai tujuan
tersebut, serta melakukan tinjauan dan evaluasi hasil yang dicapai
secara periodik.
Strategi sistem informasi adalah rencana untuk mengadopsi
sistem informasi yang sesuai dengan tuntutan organisasi agar sistem
informasi yang dimiliki dapat mendukung strategi bisnis secara
keseluruhan. Strategi sistem informasi membantu organisasi dalam
menentukan kemampuan dan mendeskripsikan cara-cara mendukung
tujuan dan sasaran bisnis. Strategi sistem informasi berkaitan dengan
tujuan dan pelaksanaan sistem komputer dalam menyediakan
informasi untuk memenuhi permintaan organisasi dan mendukung
tujuan-tujuan tersebut. Beberapa penelitian sebelumnya menguraikan
bahwa strategi sistem informasi dapat menyelaraskan pengembangan
sistem informasi terhadap kebutuhan yang disajikan oleh unit bisnis.
Dalam penerapannya sistem informasi dalam transformasi
bisnis pada era revolusi industri 4.0 dapat diterapkan dalam berbagai
bidang ekonomi dan bisnis. terdapat beberapa contoh penerapan
sistem informasi manajemen yang digunakan dalam transformasi
bisnis, antara lain:5
a. Enterprise Resource Planning (ERP) merupakan sistem
manajemen bisnis yang memudahkan pembisnis dalam
melakukan pengelolaan bisnis secara terintegrasi.
b. Decision Support System (DSS) merupakan sistem infromasi
berbasis komuputer yang dapat digunakan sebagai pengambil
keputusan, sistem ini juga menggunakan model keputusan dan
database khusus untuk membantu proses pengambilan keputusan
bagi manjerial hingga end users.
c. Informatic Management System (IMS) merupakan sistem
informasi yang berfungsi untuk membantu spectrum tugas-tugas
dalam organisasi, selain itu juga dapat dimanfaatkan untuk
membantu menganalisa pembuatan keputusan.

5
Eldas Puspita Rini, Dhanar Intan Surya Saputra, Sistem Informasi Manajemen di Era
Revolusi Industri 4.0 (Banyumas: ZT Corpora, 2020), hal. 12.
d. Executive Informations Systems atau yang dikenal dengan EIS
merupakan sistem informasi manajemen yang digunakan untuk
kebutuhan informasi strategis bagi manajemen.
e. Transaction Processing System (TPS) merupakan sistem yang
berfungsi untuk mencaatat dan memproses data dasil dari
transasksi bisnis seperti penjualan, pembelian dan perubahaan
persediaan.
f. Information Reporting System (IRS) merupakan sistem informasi
yang menyediakan informasi produk untuk manajerial end users
untuk mendukung mereka dalam menentukan keputusan setiap
harinya.
g. Supply Chain Management (SCM) merupakan sistem yang sangat
berguna bagi pihak manajemen di mana data-data yang disajikan
terinregrasi mengenai manajemen suplai bahan baku.
h. Office Automation System (OAS) merupakan contoh sistem
manajemen yang berguna untuk melancarkan komuikasi antar
departemen dalam perusahaan.6
i. Knowledge Work System (KWS) merupakan sistem yang
mengintegrasikan pengetahuan baru ke dalam sistem organisasi.7

2. Konsep Transformasi
Istilah transformasi merujuk pada realitas proses perubahan.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), transformasi berarti
perubahan yang berupa bentuk, sifat dan sebagainya. Menurut
Nurgiyantoro, Transformasi merupakan perubahan terhadap suatu hal
atau keadaan yang mana jika suatu hal atau keadaan yang
berubahan adalah budaya maka budaya tersebut yang mengalami
perubahan. Transformasi memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
a. Adanya perbedaan aspek penting dalam proses transformasi.

6
Gustian Djuanda, dkk, Pengantar Bisnis (Sukoharjo: Tahta Media Group, 2021), hal.
229.
7
Ibid.
b. Adanya konsep ciri atau identitas yang menjadi acuan perbedaan
dalam suatu proses transformasi dengan memperjelas perbedaan
tersebut.
c. Bersifat historis, proses transformasi selalu menggambarkan
adanya perbedaan kondisi di waktu yang berbeda.
Menurut Laseau (1980:120), transformasi merupakan sebuah
proses perubahan secara berangsur-angsur sampai pada tahap
ultimate yang mana perubahan tersebut dilakukan dengan cara
memberi respon terhadap pengaruh unsur eksternal dan internal yang
mengarahkan perubahan. Sedangkan Habraken (1976) menguraikan
proses transformasi yaitu sebagai berikut:
a. Perubahan yang terjadi secara perlahan-lahan.
b. Tidak dapat diduga kapan dimulainya dan sampai kapan proses
tersebut berakhir yang bergantung dari faktor yang
mempengaruhinya.
c. Komprehensif dan berkesinambungan.
d. Perubahan yang terjadi memiliki keterkaitan erat dengan sistem
nilai yang ada dalam masyarakat di mana proses transformasi
mengandung dimensi waktu dan perubahan sosial budaya
masyarakat yang menempati dan muncul melalui proses yang
panjang terkait dengan aktifitas-aktifitas yang terjadi pada saat itu.
Menurut Najoan dan Johansen (2012) proses transformasi
melalui tiga tahap antara lain:
a. Invesi merupakan perubahan dari dalam masyarakat yang mana
dalam masyarakat tersebut terdapat penemuan-penemuan baru
yang kemudian perlahan-lahan muncul perubahan.
b. Difusi adalah proses keduan dalam transformasi yaitu dengan
adanya pengkomunikasian ide, konsep baru atau upaya-upaya
perubahan secara lebih luas.
c. Konsekuensi merupakan tahap adopsi ide atau gagasan baru
dalam masyarakat. Pada tahap ini biasanya terdapat hasil
perubahan yang muncul.
Terdapat beberapa faktor yang menyebabkan adanya
transformasi yaitu sebagai berikut:
a. Kebutuhan identitas diri yang pada dasarnya orang ingin dikenal
dan ingin memperkenalkan diri terhadap lingkungan.
b. Perubahan gaya hidup di mana perubahan struktur dalam
masyarakat, pengaruh kontak dengan budaya lain dan munculnya
penemuan-penemuan baru mengenai manusia dan
lingkungannya.
c. Pengaruh teknologi baru dengan timbulnya perasaan ikut mode, di
mana bagian yang masih dapat di pakai secara treknis dipaksa
untuk diganti demi mengikuti mode.
Transformasi dalam bisnis merupakan seluruh proses
perubahan yang diperlukan oleh suatu korporasi bertujuan untuk
memposisikan diri agar lebih baik dalam menyikapi dan menjawab
tantangan-tantangan bisnis baru, lingkungan usaha yang berubah
secara cepat maupun keinginan-keinginan baru yang muncul dalam
perusahaan. Selain itu, kegiatan transformasi bisnis merupakan
pedesainan kembali secara serentak arsitektur genetika oleh suatu
perusahaan yang dilakukan dengan cara bekerja bersama-sama
meskipun dalam kecepatan berbeda yang menyangkut empat
dimensi, antara lain:
1) Reframing merupakan pergeseran konsepsi perusahaan tentang
bagaiamana suatu perusahaan dapat mencapai tujuannya.
2) Restructuring merupakan domain di mana pengurangan karyawan
makin meningkat dan kesulitan budaya makin besar.
3) Revitalization merupakan usaha untuk mendorong adanya
pertumbuhan dengan mengkaitkan keseluruhan perusahaan
dengan lingkungannya.
4) Renewal merupakan strategi pembeharuan perusahaan atau
organisasi dengan unsur SDM yang mempercepat proses
transformasi dan semangat perusahaan.

3. Konsep Digitalisasi
Kata digital berasal dari bahasa yunani yaitu digitus yang
berarti jari jemari. Digital merupakan sebuah metode yang kompleks,
dan fleksibel yang membuatnya menjadi sesuatu yang pokok dalam
kehidupan manusia. Sedangkan teori digital adalah sebuah konsep
pemahaman dari perkembangan zaman mengenai teknologi dan
sains, semua yang bersifat manual menjadi otomatis,dan semua yang
bersifat rumit menjadi ringkas. Saat ini, era teknologi digital tengah
dimulai yang mana hal ini telah diprediksi oleh para ilmuan sejak
dahulu mengenai seluruh kegiatan manusia akan dikendalikan oleh
kecanggihan teknologi digitalisasi.
Digitalisasi dalam bisnis merupakan transformasi proses bisnis
ke dalam bentuk digital. Menurut Cashlez terdapat beberapa langkah
dalam melakukan digitalisasi bisnis yaitu antara lain:8
a. Membuat website
Pada era revolusi industri 4.0, kegiatan bisnis telah bergeser dari
konvensional menjadi online. Oleh karena itu, memiliki website
sangat penting untuk memperoleh target pasar yang lebih besar
dan luas.
b. Menjadikan website sebagai tempat transaksi
Intervensi internet yang massif di Indonesia mendorong
banyaknya toko online yang memungkinkan adanya transaksi jual
beli secara online. Website menjadi dalah satu opsi platform untuk
melakukan transaksi tersebut. Oleh sebab itu, sebuah bisnis harus
beradaptasi untuk memiliki website sebagai tempat untuk
melakukan transaksi bisnis.
c. Menyiapkan media sosial dan kontak yang mudah dituju
Interaksi dengan pelanggan maupun calon pelanggan harus dapat
dilakukan dengan mudah. Memiliki media sosial dan
mencantumkan kontak yang mudah dituju dapat menjadikan
komunikasi dan interaksi dengan pelanggan maupun calon
pelanggan semakin mudah dan intens.
d. Mengelola bisnis secara online
Setelah bisnis memiliki website dengan seluruh fitur pendukung,
bisnis tersebut harus dapat mengelola seluruh proses bisnis
secara online. Sehingga hal tersebut dapat membantu pelaku

8
Mohammad Rizal Ghoffar dkk, Tutorial Praktis Digitalisasi Bisnis Menggunakan CMS
Wordpress (Bandung: Media Sains Indonesia, 2021). Hal 1.
bisnis untuk bertahan dan bahkan berkembang di era revolusi
industri 4.0.
4. Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM)
Usaha mikro kecil dan menengah atau yang dikenal dengan
sebutan UMKM merupakan Usaha produktif milik orang perorangan
dan/atau badan usaha perorangan yang memenuhi kriteria usaha
mikro sebagaimana diatur dalam undang-undang No. 20 Tahun 2008
tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah.9 Menurut primiana usaha
kecil dapat didefinisikan sebagai berikut:10
a. Pengembangan empat kegiatan ekonomi utama yang menjadi
morot penggerak pembangunan seperti agribisnis, industri
manufaktur, sumber daya manusia dan bisnis kelautan.
b. Pengembangan kawasan andalan yang bertujuan untuk dapat
mempercepat pemulihan ekonomi melalui pendekatan wilayah
atau daerah untuk mewadahi program prioritas dan
pengembangan sektor-sektor dan potensi.
c. Peningkatan upaya-upaya pemberdayaan masyarakat.
Menurut Zulkarnain, usaha kecil memeuhi kriteria-kriteria
sebagai berikut:11
a. Usaha yang memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp. 200 Juta
Rupiah, tidak termasuk tanah dan bangunan yang dijadikan
tempat usaha.
b. Ushaa yang memiliki penjualan tahunan paling banyak Rp. 1
Milyar Rupiah.
c. Usaha yang berdiri sendiri bukan perusahaan atau cabang
perusahaan yang dimiliki, dikuasai atau terafiliasi baik secara
langsung maupun tidak langsung dengan usaha menengah atau
skala besar.

9
Undanng-undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah
(UMKM).
10
Ina Primiana, Menggerakkan Sektor Riil UKM dan Industri (Bandung: Alfabeta, 2009),
hal. 11.
11
Zulkarnain, Kewirausahaan Startegi Pemberdayaan Usaha Kecil dan Menengah dan
Penduduk Miskin (Yogyakarta: Adi Cipta Karya, 2006), hal. 125.
d. Berbentuk badan usaha yang dimiliki perseorangan, badan usaha
yang tidak berbadan hukum termasuk koperasi.
Sedangkan menurut Undang-Undang No. 20 tahun 2008
tentang UMKM, UMKM memenuhi kriteria sebagai berikut:
a. Kriteria usaha ikro adalah sebagai berikut:;
1) Memiliki kekayaan bersih dari Rp. 50.000.000,00 tidak
termasuk tanah dan bangunan tempat usaha.
2) Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp.
300.000.000,00.
b. Kriteria usaha kecil adalah sebagai berikut:
1) Memiliki kekayaan paling banyak Rp. 50.000.000,00 sampai
Rp. 500.000.000,00 tidak termasuk tanah dan bangunan
tempat usaha, atau
2) Memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp.
300.000.000,00 sampai Rp. 2.500.000.000,00.
c. Kriteria usaha menengah adalah sebagai berikut:
1) Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp. 500.000.000,00
sampai Rp. 10.000.000.000,00 tidak termasuk tanah dan
bangunan; atau
2) Memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp.
2.500.000.000,00 sampai Rp.50.000.000.000,00.
Usaha kecil memiliki beberapa keunggulan dibandingkan
dengan usaha besar, antara lain:12
a. Inovasi dengan teknologi yang telah dengan mudah terjadi dalam
pengembangan produk.
b. Hubungan manusia yang akrab dalam perusahaan kecil,
c. Kemampuan menciptakan kesempatan kerja cukup banyak atau
penyerapan terhadap tenaga kerja.
d. Fleksibilitas dan kemampuan menyesuaikan diri terhadap kondisi
pasar yang berubah dengan cepat dibandingkan dengan
perusahaan yang berskala besar yang pada umumnya birokratis.
e. Terdapatnya dinamisme manajerial dan peranan kewirausahaan.

12
Hamdani, Mengenal Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Lebih Dekat
(Ponorogo: Uwais Inspirasi Indonesia, 2020), hal. 7.
Menurut Sumarsono, terdapat beberapa alasan yang
mendukung pentingnya pengembangan industri mikro kecil antara
lain:13
a. Potensinya terhadap penciptaan dan perluasan tenaga kerja bagi
pengangguran.
b. Untuk meningkatkan pendapat masyarakat sekitar.
c. Untuk mewujudkan keahlian (skill) yang dimiliki oleh masyarakat.

C. Metode dan Pembahasan


1. Metode Penelitian
Dalam kajian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif
kualitatif, selain itu stretegi yang digunakan dalam penelitian ini
adalah stretegi penelitian studi kasus yang terpancang. Akan tetapi,
peneliti fokus pada pendekatan kualitatif deskriptif di mana dalam
penelitian ini dianalisis secara cermat untuk memperoleh hasil yang
sesuai dengan tujuan sehingga hasil dari analisis tersebut
dideskripsikan dalam bentuk kata-kata.

2. Pembahasan
Transformasi digital merupakan semua hal tentang membuka
nilai dalam proses bisnis dengan cepat melalui penggunaan data dan
analitik yang bertujuan untuk menciptakan pengalaman baru yang
inovatif.14 Dalam praktik transformasi digital yang digunakan untuk
bisnis menciptakan model bisnis baru dan aliran pendapatan. Untuk
mempercepat transformasi digital dalam bisnis dibutuhkan teknologi
seperti kecerdasan buatan (AI), cloud, computing dan internet of
things (IoT). Selain itu juga dibutuhkan teknologi dasar seperti
manajemen data dan analitik yang diperlukan untuk menganalisis
sejumlah besar data yang dihasilkan dari transformasi digital.
Di masa pandemi Covid-19 transformasi digital menjadi
trobosan bagi UMKM Indonesia untuk tetap bertahan. Pada masa

13
Sumarsono, Ekonomi Manajemen Sumber Daya Manusia dan Ketenagakerjaan
(Yogyakarta: Graha Ilmu, 2003), hal. 109.
14
Hadion Wijaya, dkkk, Transformasi Digitalisasi UMKM (Solok: ICM, 2020), hal. 93.
pandemi Covid-19, sistem online menjadi bagian penting di era
revolusi industri 4.0 yang mana banyak membantu masyarakat
pengguna smartphone dengan melalui aplikasi untuk memenuhi
kebutuhan dan keperluan masyarakat. Berdasarkan survei Bank
Indonesia sebanyak 87,5% UMKM terdampak pandemi Covid-19.
Akan tetapi, di sisi lain terdapat 12,5% yang tidak terkena dampak
ekonomi di masa pandemi Covid-19 bahkan menunjukkan
peningkatan penjualan dengan memanfaatkan platform digital.
Sebanyak 12,5% UMKM Indonesia yang tidak terkena dampak
negatif dari adanya pandemi Covid-19 di Indonesia dengan
menggunakan strategi sistem informasi manajemen. Strategi sistem
informasi manajemen didefinisikan sebagai suatu proses dalam
mengelola dan menggunakan sumber daya yang ada pada
perusahaan melalui tahapan merencanakan, mengorganisasikan,
mengarahkan dan mengendalikan aktivitas untuk mendukung
pencapaian tujuan perusahaan dalam bisnis. Strategi sistem informasi
yang banyak digunakan oleh UMKM Indonesia dalam transformasi
digital untuk tetap bertahan di masa pandemi Covid-19 adalah
Enterprise resourches planning (ERP)
Pada pertengahan tahun 1990, ERP telah menangani semua
fungsi inti dalam sebuah kegiatan bisis, Selain itu, pemerintah dan
organisasi nirlaba juga telah memulai menggunakan sistem ERP.
Dalam implementasi ERP, organisasi atau perusahaan dipaksa untuk
melakukan rekayasa ulang proses bisnis mereka untuk
mengakomodasi logika modul software dalam rangka merampingkan
data di seluruh organisasi atau perusahaan.
Banyaknya pelaku UMKM Indonesia yang telah banyak
menggunakan smartphone dan adanya tingkat kemapuan teknologi
informasi, pilihan pembuatan ERP oleh internal devisi TI pada UMKM
di Indonesia adalah hampir tidak mungkin. Terdapat tiga alternatif
outsourching pengerjaan ERP antara lain:
1) Implementasi paket perangkat lunak on site
2) Implementasi paket perangkat lunak yang dikirim dengan
layanan jarak jauh
3) Outsourcing pengembangan perangkat lunak kostum.
Sebelum memutuskan untuk menerapkan Enterprise
resourches planning (ERP), UMKM harus terlebih dahulu dapat
menilai struktur atau operasional di dalamnya, sehingga dapat
mengetahui apakah sudah tedefinisi dengan baik atau belum. Pada
masa pandemi Covid-19 ini, ERP sangat penting untuk digunakan
untuk bertahan dan meningkatkan UMKM di Indonesia yang juga
menjadi trigger pertama program pemerintah UMKM Indonesia dalam
rangka meningkatkan adopsi e-business.
UMKM Indonesia yang yang beralih menggunakan e-business
untuk menigkatkan kepuasan pelanggan dengan menerapkan strategi
sistem informasi Enterprise resourches planning (ERP). Terdapat
beberapa manfaat Enterprise resourches planning (ERP) yang
digunakan oleh UMKM Indonesia, antara lain:
1) Data transaksi yang tersusun dengan baik
Manfaat Enterprise resourches planning (ERP) bagi UMKM
Indonesia di masa pandemi Covid-19 yaitu data transaksi
yang lebih rapi dan tersusun, mulai dari pemesanan sampai
dengan penerimaan barang semua transaksi lengkap,
terekam rinci di dalam satu platform Enterprise resourches
planning (ERP) tersebut. pelaku UMKM juga mudah dalam
mencetak dokumen transaksi untuk mitra. Pencetakan
tersebut dapat dilakukan dengan cepat karena software ini
sudah dilengkapi dengan fitur yang lengkap.
2) Melihat stok yang real time
Enterprise resourches planning (ERP) bagi UMKM Indonesia
ini juga bermanfaat untuk bisa melihat stok yang real time
yang mana pelaku UMKM lebih mudah dalam melihat laporan
penjualan dan juga stok. Setiap aplikasi atau layanan yang
menggunakan Enterprise resourches planning (ERP) ini dapat
memberikan kemudahan bagi pelaku usaha mikro atau kecil
menengah agar bisa melakukan pengontrolan pada penjualan
dan juga stok barang secara real time dengan adanya fitur
inventori barang yang masuk dan keluar bisa tercatat dengan
baik.
3) Mudah dalam penambahan item
Jika dulu untuk menambahkan item barang dengan cara
manual dan membuat laporan penambahan item secara
terpisah. Penggunaan Enterprise resourches planning (ERP),
pelaku UMKM dapat membuat laporan penambahan barang
dengan mudah karena semuanya sudah ada dan terintegrasi
dengan Enterprise resourches planning (ERP).
4) Meminimalkan kesalahan laporan
Enterprise resourches planning (ERP) mampu meminimalkan
kesalahan yang terjadi pada laporan. Saat masih
menggunakan cara manual, kesalahan yang disebabkan oleh
human error ini sangat bisa terjadi. Proses pencatatan manual
seperti ini membuat datanya menjadi tidak akurat.
5) Fleksibel
Enterprise resourches planning (ERP) berbasis cloud juga
jauh lebih fleksibel. Enterprise resourches planning (ERP)
didesain sedemikian rupa bertujuan untuk memudahkan
penggunanya dalam memantau bisnis kapanpun dan di
manapun. Pelaku usaha juga tidak perlu datang ke kantor
karena bisnis UMKM sudah terpantau melalui perangkat
smartphone maupun perangkat lainnya yang terkoneksi
dengan internet.
Selama masa pandemi Covid-19 di Indonesia, sistem informasi
manjemen pada transformasi digital yang dilakukan oleh UMKM di
Indonesia dengan menggunakan strategi sistem informasi Enterprise
resourches planning (ERP) mampu membuktikan bahwa mampu
menompang pertumbuhan ekonomi nasional di masa pandemi Covid-
19. Hal tersebut terlihat dari kontribusi UMKM terhadap PBD
Indonesia yang terus meningkat sampai 60% di masa pandemi.
Selain itu, penyerapan tenaga kerja oleh UMKM sangat tinggi dan
terus bertumbuh mencapai 96,99% - 97,22% dengan jumlah pelaku
UMKM yang mencapai 62 juta atau sekitar 98% padari pelaku usaha
nasional.

D. Kesimpulan
Berdasarkan analisis di atas, strategi sistem informasi UMKM
Indonesia dalam transformasi digital di masa pandemi Covid-19, maka
dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Strategi sistem informasi yang tepat digunakan oleh UMKM Indonesia
dalam transformasi digital di masa pandemi Covid-19 adalah
menggunakan sistem informasi manajemen Enterprise resourches
planning (ERP).
2. Sistem informasi manajemen Enterprise resourches planning (ERP)
membuktikan bahwa UMKM Indonesia mampu bertahan di masa
pandemi Covid-19 yang tidak hanya mempengaruhi kesehatan
masyarakat Indonesia namun juga mempengaruhi perekonomian
Indonesia.

DAFTAR PUSTAKA

Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), 2021.


Bank Indonesia (23 Desember 2021).
Djuanda, Gustian, dkk, Pengantar Bisnis. Sukoharjo: Tahta Media Group, 2021.
Fajrillah, Dkk. Smart Entrepreneurship: Peluang Bisnis Kreatif dan Inovatif di Era
Digital, Medan: Yayasan Kita Menulis, 2020.
Hamdani, Mengenal Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Lebih Dekat.
Ponorogo: Uwais Inspirasi Indonesia, 2020.
K. Das, M. Grryseel, P. Sudhir, and K.T. Tan. Unlocking Indonesia’s Digital
Opportunity, McKinsey Co, October 2016. hal. 1-28
Primiana, Ina. Menggerakkan Sektor Riil UKM dan Industri. Bandung: Alfabeta,
2009.
Rizal Ghoffar, Mohammad, dkk. Tutorial Praktis Digitalisasi Bisnis Menggunakan
CMS Wordpress . Bandung: Media Sains Indonesia, 2021.
Sumarsono, Ekonomi Manajemen Sumber Daya Manusia dan Ketenagakerjaan.
Yogyakarta: Graha Ilmu, 2003.
Surya Saputra, Dhanar Intan . Eldas Puspita Rini. Sistem Informasi Manajemen
di Era Revolusi Industri 4.0. Banyumas: ZT Corpora, 2020.
Undanng-undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil dan
Menengah (UMKM).
Wijaya, Hadion, dkkk. Transformasi Digitalisasi UMKM. Solok: ICM, 2020.
Zulkarnain. Kewirausahaan Startegi Pemberdayaan Usaha Kecil dan Menengah
dan Penduduk Miskin. Yogyakarta: Adi Cipta Karya, 2006.

Anda mungkin juga menyukai