Anda di halaman 1dari 11

Analisis Strategi Bersaing Bisnis Internet

(Studi Kasus: PT. Jetcoms Netindo)

Altatit Dianawati1 dan Ardian Karya Putra2

1
Pengajar Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi GICI
2
Alumni Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi GICI

Abstrak
Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis kekuatan dan kelemahan yang dimiliki oleh Jetcoms Netindo,
untuk menganalisis peluang dan ancaman yang dihadapi oleh Jetcoms Netindo, untuk merumuskan alternatif
strategi dan prioritas strategi yang dapat digunakan oleh Jetcoms Netindo. Penelitian ini menggunakan metode
perumusan strategi Matriks IFE, Matriks EFE, Matriks IE, Matriks SWOT, dan Matriks QSP.

Matriks IFE menghasilkan total skor tertimbang sebesar 2,702 dengan jumlah kekuatan sebesar 2,076 dan
kelemahan sebesar 0,626. Matriks EFE menghasilkan total skor tertimbang sebesar 2,915 dengan nilai faktor
peluang sebesar 1,568 dan nilai faktor ancaman sebesar 1,347. Berdasarkan analisis matriks IE menunjukan
posisi Jetcoms Netindo berada pada kuadran dua yaitu tumbuh dan membangun. Analisis matriks SWOT dan
matriks QSP menghasilkan strategi hasil perhitungan menunjukan bahwa nilai total attractive score (TAS)
terbesar secara berurut adalah, penetrasi pasar dengan nilai TAS 5,972, pengembangan produk dengan nilai
TAS 5,270, meningkatkan penjualan dengan mengoptimalkan kegiatan promosi dengan nilai TAS 5,491,
menjaga loyalitas pelanggan dengan nilai TAS 5,729, mempertahankan dan meningkatkan kualitas produk
layanan dengan nilai TAS 5,381 dan meningkatkan sarana promosi dengan fasilitas dan media promosi dengan
nilai TAS 5,226
1. LATAR BELAKANG bisnis, PT. Jetcoms Netindo menghadapi kendala
Saat ini masyarakat Indonesia tidak lagi dapat seperti pendatang baru yang memiliki teknologi kabel
melepaskan diri dari kegiatan komunikasi berbasis terkini dengan basis sistem fiber optic hadir untuk
internet. Adanya dukungan Pemerintah Indonesia menawarkan kecepatan, muatan dan ketepatan yang
dalam pengembangan infrastruktur internet pada tinggi berhasil, harga pesaing lebih menarik serta
tahun 1980an dikarenakan jumlah pengguna internet kecepatan data lebih besar juga membuatnya semakin
terus meningkat. Hingga tahun 2013 terdapat 71,19 unggul dalam memuaskan para pelanggannya. Basis
juta pengguna internet di Indonesia. Jumlah tersebut sistem teknologi kabel fiber optic tersebut juga telah
menunjukan bahwa penetrasi internet di Indonesia membuat produk layanan sistem nirkabel PT. Jetcoms
tahun 2013 adalah sebesar 28% (APJII, 2014). Netindo yang selama ini digunakan lemah pada aspek
Walaupun angka penetrasi mengalami keamanan, terkait cuaca buruk seperti serangan kilat
peningkatan, namun pengguna internet di Indonesia petir yang kerap kali menjadi salah satu penyebab
tidak merata secara geografis. Pengguna internet gangguan, dikarenakan penempatan perangkat
paling banyak berada di Indonesia bagian Barat, yakni layanan harus berada pada ruang terbuka.
pulau Jawa (terutama di kota-kota besar seperti Berdasarkan uraian diatas, dapat diidentifikasi
Jakarta dan Surabaya), Bali dan Sumatra, hal yang beberapa hal yang dihadapi PT. Jetcoms Netindo
sama juga hasil survey APJII pada tahun 2013. sebagai berikut:
Penetrasi mencapai 36,9% dari total penduduk di 1. Pengguna internet di Indonesia tidak merata
pulau Jawa. Selain itu, sekitar 83,4% pengguna secara geografis.
internet di Indonesia berdomisili di wilayah urban 2. Belum meratanya pengembangan infrastruktur
(Markplus, 2013:4). Secara tidak langsung data ini dan ketersediaan layanan sambungan internet di
menggambarkan tidak meratanya pengembangan Indonesia.
infrastruktur internet dan ketersediaan layanan 3. Persentase pangsa pasar penyedia jasa layanan
sambungan internet yang sama di setiap daerah. internet saat ini terbesar dikuasai oleh perusahaan
Padahal memiliki akses internet yang handal di setiap berbasis teknologi fiber optic.
daerah termasuk daerah pedesaan juga telah 4. Basis teknologi layanan PT. Jetcoms Netindo
diidentifikasi sebagai faktor kunci untuk rentan terkena gangguan.
pembangunan. 5. Kualitas kecepatan, muatan dan ketepatan
PT. Jetcoms Netindo sejak tahun 2000 layanan jaringan pesaing PT. Jetcoms Netindo
membuka bisnis internet yang menyajikan layanan yang lebih tinggi.
akses internet nirkabel berkualitas tinggi kepada Untuk perkembangan kedepan PT. Jetcoms
semua pelanggan di wilayah Jakarta. Didukung Netindo diharapkan dapat mengkaji dan lebih
dengan peralatan teknologi nirkabel terkini dan memperbaiki strategi bersaing perusahaan dengan
dikombinasikan dengan keahlian, pengalaman dan inovasi baru. Supaya penelitian ini menjadi lebih
profesionalisme semua staf pada bidangnya masing- terarah serta dengan dukungan data yang tersedia,
masing, PT. Jetcoms Netindo, muncul sebagai salah maka ruang lingkup penulisan dibatasi analisa
satu pemain terkuat di industri layanan internet saat terhadap situasi faktor internal dan eksternal PT.
ini. Layanan pelanggan yang superior dan akses Jetcoms Netindo serta hanya sampai tahapan
internet broadband nirkabel berkualitas tinggi perumusan strategi. Adapun untuk implementasi
merupakan dua prinsip utama PT. Jetcoms Netindo strategi sepenuhnya menjadi wewenang pihak
yang akan terus kuat dalam menembus pasar. perusahaan.
Untuk memperkenalkan produk serta layananya 2. RUMUSAN MASALAH
PT. Jetcoms Netindo telah melakukan cukup banyak Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas
upaya untuk mencapai pasar tujuan, beberapa maka rumusan masalah adalah sebagai berikut:
diantaranya dengan memperluas area jangkauan, a. Faktor-faktor internal apa saja yang
meningkatkan kualitas layanan akses internet nirkabel mempengaruhi kekuatan dan kelemahan yang
dan membangun sarana komunikasi yang beragam dimiliki PT. Jetcoms Netindo?
seperti melalui media website, marketing agent, b. Faktor-faktor eksternal apa saja yang
canvassing dan telesales agar pelanggan maupun mempengaruhi peluang dan ancaman yang
calon pelanggan mendapatkan pelayanan prima dan dihadapi PT. Jetcoms Netindo?
kepercayaan yang maksimal. Dalam persaingan
c. Alternatif strategi serta prioritas strategi apa saja strategis yang digunakan pada tahap ini adalah model
yang dapat dilakukan PT. Jetcoms Netindo Matrik Faktor Strategis Eksternal dan Faktor Strategis
Internal.
3. LANDASAN TEORI
a. Matrik Faktor Strategis Eksternal
Manajemen Strategi Analisis lingkungan eksternal menekankan pada
Menurut Hitt et. al. dalam Rangkuti (2011:197), identifikasi dan evaluasi tren serta kejadian yang
manajemen strategis adalah proses untuk membantu berada di luar kendali perusahaan. Tujuan analisis
organisasi dalam mengidentifikasikan apa yang ingin lingkungan eksternal adalah untuk mengembangkan
dicapai, dan bagaimana seharusnya mencapai hasil sebuah daftar terbatas dari peluang yang dapat
yang bernilai. Manajemen mempunyai arti yang menguntungkan perusahaan dan ancaman yang harus
sangat luas, dapat berarti proses, seni, ataupun ilmu. dihindarinya. Analisis lingkungan eksternal bertujuan
Dikatakan proses karena manajemen terdapat mengembangkan sebuah daftar lengkap dan
beberapa tahapan untuk mencapai tujuan, yaitu menyeluruh dari setiap faktor yang dapat
perencanaan, pengorganisasian, pengetahuan dan mempengaruhi bisnis dan mengidentifikasi variabel-
pengawasan. Dikatakan seni karena manajemen variabel penting yang menawarkan respon berupa
merupakan suatu cara atau alat untuk seorang manajer tindakan. Analisis lingkungan eksternal dapat dibagi
dalam mencapai tujuan. Dikatakan ilmu karena menjadi lima kategori, yaitu (David dan David ,
manajemen dapat dipelajari dan dikaji kebenarannya. 2016:45-50):
“Manajemen strategis adalah proses pengarahan
usaha perencanaan strategi dan menjamin strategi 1) Kekuatan Ekonomi
tersebut dilaksanakan dengan baik sehingga Faktor ekonomi memiliki pengaruh langsung
menjamin kesuksesan organisasi dalam jangka terhadap potensi menarik tidaknya berbagai strategi.
panjang” (Nuryadin, 2012:27). Faktor-faktor ekonomi spesifik yang dianalisis
kebanyakan perusahaan.
Tahapan Perencanaan Strategis 2) Kekuatan Sosial, Budaya, Demografi dan
Proses penyusunan strategis dilakukan dengan Lingkungan
melalui tiga tahapan, yaitu: tahap masukan, tahap Perubahan sosial, budaya, demografi dan
analisis, dan tahap keputusan. Tahap akhir analisis lingkungan memiliki pengaruh besar terhadap hampir
kasus adalah memformulasikan keputusan yang akan semua produk, jasa, pasar, dan pelanggan.
diambil. Sebuah keputusan didasarkan pada alas 3) Kekuatan Teknologi
justifikasi yang dibuat secara kualitatif maupun Perubahan dan penemuan teknologi yang
kuantitatif, terstruktur maupun tidak terstruktur, revolusioner memiliki dampak yang dramatis bagi
sehingga dapat diambil keputusan yang signifikan organisasi. Kemajuan teknologi dapat mempengaruhi
dengan kondisi yang ada. produk, jasa, pasar, pemasok, distributor, pesaing,
pelanggan, proses produksi, praktik pemasaran, dan
A. Tahap Input posisi kompetitif perusahaan.
Tahap ini pada dasarnya kegiatan pengumpulan
data, kegiatan pengklasifikasian dan pra-analisis.
Pada tahap ini data dapat dibedakan menjadi dua, 4) Kekuatan Persaingan
yaitu data eksternal dan internal. Data eksternal dapat Perumusan strategi bersaing adalah
diperoleh dari lingkungan luar perusahaan atau menghubungkan perusahaan dengan lingkungannya.
organisasi, seperti analisis pasar, analisis kompetitor, Walaupun lingkungan yang relevan sangat luas,
analisis komunitas, analisis pemerintah, analisis meliputi kekuatan-kekuatan sosial sebagaimana juga
kelompok kepentingan terntentu. Sedangkan data kekuatan ekonomi, aspek utama dari lingkungan
internal diperoleh di dalam perusahaan itu sendiri, perusahaan adalah industri atau industri-industri
seperti laporan keuangan (neraca laba-rugi, cashflow, dalam mana perusahaan tersebut bersaing.
struktur pendanaan), laporan kegiatan sumberdaya
manusia (jumlah karyawan, pendidikan, keahlian,
pengalaman, gaji), laporan kegiatan operasional,
laporan kegiatan pemasaran. Dalam evaluasi faktor
b. Matrik Faktor Strategis Internal B. Tahap Pencocokan (Matching Stage)
Analisis lingkungan internal berfokus pada upaya Strategi seringkali didefinisikan sebagai
identifikasi dan evaluasi kekuatan serta kelemahan pencocokan yang dibuat oleh suatu organisasi antara
suatu perusahaan dalam area fungsional bisnis, yaitu: sumber daya internal, kemampuan, dan kesempatan
1. Manajemen serta risiko yang diciptakan oleh faktor-faktor
David dan David (2016:85) memaparkan Fungsi eksternal (David dan David, 2016:170). Setelah
Manajemen terdiri atas lima aktivitas dasar: mengumpulkan dan mengidentifikasi semua
perencanaan, pengorganisasian, pemotivasian, informasi yang berpengaruh terhadap kelangsungan
penempatan karyawan dan pengendalian. perusahaan atau organisasi, tahap selanjutnya adalah
2. Pemasaran memanfaatkan semua informasi yang telah
Kotler dan Keller (2013:5) memaparkan bahwa didapatkan dalam model-model kuantitatif perumusan
pemasaran adalah mengidentifikasi dan memenuhi strategi. Dalam hal ini digunakan model Matriks
kebutuhan manusia dan sosial. Hakikat dari Internal-Eksternal (IE) dan Matriks SWOT.
pemasaran adalah segmentasi, target dan penentuan a. Matriks Internal-Eksternal (IE)
posisi (Segmentation, Targeting, Positioning-STP) Matrik Internal-Eksternal (IE) merupakan alat
yaitu pemasar memulai dengan membagi pasar perumusan strategi pada tahap pencocokan yang
kedalam kedalam segmen-segmen, mengidentifikasi berfokus pada penciptaan suatu strategi alternatif yang
dan membuat profil dari kelompok-kelompok pembeli logis dengan memadukan hasil pembobotan Matrik
yang berbeda yang mungkin lebih menyukai atau IFE dan Matrik EFE. Matriks IE didasarkan oleh dua
menginginkan bauran produk dan jasa yang beragam, dimensi kunci: Skor total tertimbang IFE pada sumbu
dengan meneliti perbedaan demografis, psikografis, X dan skor tertimbang total oleh sumbu Y (David dan
dan perilaku di antara pembeli (Kotler & Keller, David, 2016:180).
2013:13). b. Matriks SWOT
3. Keuangan/Akuntansi Menurut David (2016:171) matriks SWOT adalah
Kondisi keuangan sering kali dianggap sebagai sebuah alat pencocokan penting yang membantu
satu ukuran terbaik untuk posisi kompetitif dan daya manajer mengembangkan empat tipe strategi: Strategi
tarik keseluruhan suatu perusahaan. Menentukan kekuatan-kesempatan SO (kekuatan-peluang), WO
kekuatan dan kelemahan keuangan suatu organisasi (kelemahan-peluang), ST (kekuatan-ancaman), dan
merupakan hal yang penting guna memformulasikan WT (kelemahan-ancaman). Mencocokan faktor
strategi secara efektif. eksternal dan internal kunci adalah bagian tersulit
4. Produksi/Operasi dalam mengembangkan matrik SWOT. Strategi SO
Fungsi produksi/operasi dari suatu bisnis terdiri menggunakan kekuatan internal perusahaan/objek
atas semua aktifitas yang mengubah input menjadi untuk memanfaatkan peluang eksternal. Organisasi
barang dan jasa. Manajemen produksi/operasi atau objek pada umumnya akan menjalankan strategi
berhubungan dengan input, transformasi, dan output WO, ST, dan WT agar dapat mencapai situasi dimana
yang bervariasi antar industri dan pasar. Fungsi dasar mereka dapat menerapkan strategi SO.
dari manajemen produksi/operasi terdiri atas lima area
keputusan yaitu proses, kapasitas, persediaan, tenaga C. Tahap Pengambilan Keputusan
kerja, dan kualitas. Setelah pemaparan matriks pada tahap masukan
5. Penelitian dan Pengembangan dan tahapan analisis, maka tahapan berikutnya adalah
Tahap terpenting kelima dalam analisis lingkungan pengambilan keputusan (decision stage) yang akan
internal yang harus dievaluasi untuk kekuatan dan menyusun daftar prioritas strategi yang harus
kelemahan spesifik adalah penelitian dan diimplementasikan. Quantitative Strategic Planning
pengembangan. Matriks (QSPM) merupakan teknik yang secara
6. Sistem Informasi Manajemen obyektif dapat menetapkan strategi alternatif yang
Informasi menghubungkan semua fungsi bisnis diprioritaskan. Menurut David dan David (2016:184)
menjadi satu dan menyediakan dasar untuk semua Matriks Perencanaan Strategi Kuantitatif (QSPM)
keputusan manajerial. Informasi menunjukkan adalah alat yang memungkinkan para penyusun
sumber utama dari kekuatan atau kelemahan strategi mengevaluasi hasil berbagai strategi alternatif
kompetitif manajemen. secara obyektif berdasarkan faktor-faktor
keberhasilan penting eksternal dan internal yang telah
diidentifikasi sebelumnya. Matriks tersebut secara digunakan untuk mengembangkan empat tipe strategi
obyektif menunjukan strategi alternatif yang baik. dengan mencocokkan faktor-faktor internal kunci
(kekuatan dan kelemahan) dan faktor-faktor eksternal
Matriks Internal Eksternal (Matriks IE) kunci (peluang dan ancaman). Empat tipe strategi
Matriks IE adalah gabungan dari matriks IFE yang dapat dikembangkan dalam matriks ini adalah:
dan EFE yang terdiri dari Sembilan sel yang 1. Strategi SO (Strength-Opportunities) atau strategi
memperlihatkan kombinasi total nilai terboboti dari kekuatan-peluang. Strategi ini menggunakan
matriks IFE dan EFE. Sumbu X merupakan total skor kekuatan internal untuk memanfaatkan peluang
matriks IFE dan total skor dari matriks EFE pada eksternal.
sumbu Y. Pada sumbu X terdiri dari tiga skor yaitu; 2. Strategi WO (Weakness-Opportunities) atau
skor 1.00-1.99 menunjukkan bahwa posisi internal strategi kelemahan-peluang. Strategi ini bertujuan
lemah; skor 2.00-2.99 posisi internal rata-rata; dan untuk memperbaiki kelemahan internal dengan
skor 3.00-4.00 posisi internal kuat. Sedangkan pada memanfaatkan peluang eksternal.
sumbu Y skor 1.00-1.99 menunjukkan bahwa posisi 3. Strategi ST (Strength-Threats) atau strategi
eksternal rendah; skor 2.00-2.99 posisi eksternal kekuatan-ancaman. Strategi ini menggunakan
menengah; dan skor 3.00-4.00 posisi eksternal tinggi. kekuatan internal untuk menghindari atau
Berikut matriks IE seperti pada Gambar 1. mengurangi dampak ancaman eksternal.
4. Strategi WT (Weakness-Threats) atau strategi
kelemahan-ancaman. Strategi ini merupakan
taktik defensif yang diarahkan untuk mengurangi
kelemahan internal dan menghindari ancaman
lingkungan.

Quantitative Strategic Planning Matrix


Tahapan terakhir formulasi strategi yaitu
menetapkan suatu strategi yang paling baik dari
Gambar 1. Matriks IE (Internal Eksternal) berbagai alternatif strategi yaitu melalui Quantitative
Strategic Planning Matrix (QSPM). QSPM dapat
Matriks IE dapat dibagi menjadi tiga bagian utama memperbaiki pilihan strategi karena banyak faktor
yang mempunyai dampak berbeda, yaitu: kunci dan strategi dapat dipertimbangkan bersama-
1. Divisi yang masuk sel I, II dan IV dapat disebut sama. Namun demikian QSPM selalu membutuhkan
tumbuh dan bina (grow and build). Strategi penilaian intuitif dan asumsi yang berdasar. Peringkat
intensif (penetrasi pasar, pengembangan pasar dan dan nilai daya tarik membutuhkan keputusan yang
pengembangan produk) atau integratif (integrasi penuh pertimbangan, walaupun selalu didasarkan
ke belakang, integrasi ke depan dan integrasi pada informasi yang obyektif. Diskusi yang
horizontal) merupakan strategi yang cocok pada dilakukan sepanjang proses perumusan strategi,
divisi ini. termasuk pengembangan QSPM.
2. Divisi yang masuk sel III, V dan VII dapat dikelola
dengan strategi pelihara dan pertahankan (hold KERANGKA PIKIR
and maintain). Penetrasi pasar dan pengembangan Berdasarkan teori yang telah dipaparkan diatas,
produk merupakan dua strategi yang cocok berikut merupakan kerangka pemikiran yang
digunakan pada divisi ini. digunakan dalam penelitian ini seperti yang tersaji
3. Divisi yang masuk sel VI, VIII dan IX adalah pada Gambar 2.
panen dan divestasi (harvest and divest). Strategi
panen atau divestasi adalah strategi yang paling
cocok digunakan pada daerah ini.

Analisis SWOT
Selain penggunaan matriks IE, terdapat matriks
lain yang digunakan pada tahap pencocokan yaitu
matriks SWOT. Matriks SWOT merupakan alat yang
nilai 4=jawaban superior, 3=jawaban di atas rata-
rata, 2=jawaban rata-rata, 1=jawaban jelek.
4. Mengalikan setiap bobot faktor dengan nilai
(peringkat) untuk menentukan nilai yang dibobot
untuk setiap variabel, baik di Matriks IFE maupun
EFE.
5. Menjumlahkan nilai yang dibobotkan untuk setiap
variabel untuk menentukan total nilai terbobot
untuk organisasi.
6. Nilai total skor terbobot Matriks IFE dan matriks
EFE digunakan untuk menentukan posisi
perusahaan pada matriks IE (Internal-Eksternal).
Matriks IE didasarkan pada dua dimensi kunci
yaitu total nilai EFI (Evaluasi Faktor Eksternal)
yang diberi bobot pada sumbu-y. Setelah itu,
peneliti menggunakan matriks SWOT (Strengths,
Weakness, Opportunities, Threats) sebagai alat
Gambar 2. Kerangka Penelitian pencocokan dalam mengembangkan empat tipe
strategi (Strategi SO, WO, ST dan WT).
TEKNIK ANALISIS DATA 7. Menetapkan nilai daya tarik (Attractiveness
Metode dalam pengumpulan data penelitian ini
Score/AS) dari setiap strategi dalam alternatif
adalah wawancara dan pengisian kuisioner oleh
Manajer PT. Jetcoms Netindo. Kuisioner dilakukan set tertentu (1 = tidak menarik, 2 = agak
dalam bentuk diskusi dan percakapan dua arah dengan menarik, 3 = menarik, dan 4 = sangat
responden. Pada tahap pengisian peneliti menarik). Nilai Attractiveness Score adalah
menggunakan instrumen berupa panduan kuisioner seberapa besar daya tarik relatif dari satu
untuk memudahkan peneliti menentukan alur strategi atas strategi yang lain dengan
pertanyaan dalam mewawancarai responden dan mempertimbangkan faktor tertentu
memudahkan dalam proses analisis. Panduan 8. Menghitung total nilai daya tarik (Total
kuisioner berisi daftar pertanyaan yang akan Attractiveness Score/TAS) sebagai hasil
membantu peneliti dalam menentukan faktor internal perkalian bobot dengan nilai daya tarik (AS)
kunci dan faktor eksternal kunci. Teknik analisis data dalam setiap baris.
meliputi Matriks IFE, Matriks EFE, Matriks IE,
Matriks SWOT, dan Matriks QSP).
HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Tahapan penelitian adalah sebagai berikut :
1. Mengidentifikasi kekuatan, kelemahan, peluang Formulasi Alternatif Strategi
dan ancaman. Kekuatan dan kelemahan
Hasil analisis dan identifikasi lingkungan
didapatkan dari analisis lingkungan internal,
internal berupa kekuatan dan kelemahan akan disusun
sedangkan peluang dan ancaman didapatkan dari kedalam matriks IFE. Sedangkan hasil analisis dan
analisis lingkungan eksternal.
identifikasi kondisi eksternal berupa peluang dan
2. Pengisian bobot setiap faktor-faktor kunci. Bobot
ancaman akan disusun kedalam matriks EFE.
disini menunjukan kepentingan relatif faktor-
faktor kunci yang ada agar berhasil. Analisis Matriks IFE
3. Memberikan nilai (peringkat) 1 sampai 4 pada Matriks IFE digunakan untuk mengetahui
setiap faktor kelemahan utama (peringkat= 1), seberapa besar peranan dari faktor internal yang
kelemahan kecil (peringkat= 2), kekuatan kecil terdapat pada perusahaan. Matriks IFE
(peringkat= 3), atau kekuatan utama (peringkat= menggambarkan kondisi internal perusahaan yang
4) untuk matriks IFE. Untuk Matriks EFE terdiri dari kekuatan dan kelemahan yang dihitung
Memberikan nilai (peringkat) 1 sampai 4 pada berdasarkan rating dan bobot yang diambil kuesioner
setiap faktor untuk menunjukan respon dari 7 orang manajer divisi Jetcoms Netindo. Tabel 1
perusahaan menjawab faktor eksternal ini, dengan
menunjukan matriks IFE yang menganalisis 15 faktor ancaman yang dihitung berdasarkan rating dan bobot
yang terdiri dari 10 kekuatan dan 5 kelemahan. yang diambil kuesioner dari 7 orang manajer divisi
Berdasarkan hasil matriks IFE pada Tabel 1. Jetcoms Netindo. Tabel 2 menunjukan matriks EFE
Menunjukan bahwa faktor yang menjadi kekuatan yang menganalisis 11 faktor yang terdiri dari 6
utama Jetcoms Netindo adalah kesesuaian peluang dan 5 ancaman.
kecepatan/bandwidth yang diberikan sedangkan Berdasarkan hasil perhitungan pada Tabel 4.2,
kelemahan utama adalah ketersediaan sarana promosi maka diperoleh total bobot skor sebesar 2,915. Hal ini
yang rendah Hasil perhitungan diperoleh total skor menunjukan Jetcoms Netindo belum mampu
terbobot sebesar 2,702. Hal Ini menunjukan bahwa merespon faktor eksternal dengan memanfaatkan
kondisi internal Jetcoms Netindo diatas rata-rata atau peluang untuk mengatasi ancaman.
dapat dikatakan cenderung kuat.
Tabel 2. Hasil Analisis Matriks EFE Jetcoms Netindo
Tabel 1. Hasil Analisis Matriks IFE Jetcoms Netindo No Faktor Eksernal Rating Bobot Skor
No Faktor Internal Rating Bobot Skor Peluang
Kekuatan 1 Penetrasi pengguna 3 0,101 0,303
1 Kekuatan layanan 3 0,066 0,197 internet di Indonesia
cepat dan premium meningkat
2 SOP perusahaan yang 3 0,069 0,207 2 Tingkat pertumbuhan 3 0,084 0,254
dirancang dengan penduduk
sangat baik 3 Gaya hidup 2 0,094 0,188
3 Ketersediaan pilihan 3 0,064 0,191 masyarakat
layanan yang sesuai 4 Kemampuan beli 3 0,085 0,254
kebutuhan pelanggan masyarakat
4 Citra merek Jetscom 3 0,063 0,189 5 Kemajuan informasi 3 0,098 0,296
Netindo dan teknologi di
5 Jangkauan area yang 3 0,064 0,191 Indonesia
luas 6 Pertumbuhan ekonomi 2 0,090 0,272
6 Posisi keuangan yang 3 0,064 0,192 dalam negeri
kuat Ancaman
7 Kesesuaian kecepatan/ 4 0,071 0,282 1 Harga produk pesaing 2 0,077 0,154
bandwidth yang lebih rendah
diberikan 2 Teknologi sudah fiber 3 0,101 0,303
8 Memiliki merek 3 0,064 0,193 optic
dagang sendiri 3 Pilihan layanan 3 0,088 0,265
9 Dukungan teknologi 4 0,059 0,237 pesaing yang lebih
alat produksi terbaru beragam
Kelemahan 4 Kebijakan pemerintah 3 0,094 0,283
1 Ketersediaan sarana 1 0,076 0,076 (perijinan, pajak, dan
promosi yang rendah aturan)
2 Manajemen pemasaran 2 0,068 0,136 5 Pesaing dengan 4 0,084 0,340
belum optimal kategori bisnis yang
3 Tempat pembelian 2 0,069 0,138 sama
layanan belum optimal Total 1,000 2,915
4 Harga relatif mahal 2 0,071 0,142
5 Belum menggunakan 2 0,067 0,134 Matriks IE
fiber optic Matriks IE merupakan perpaduan dari skor
Total 1,000 2,702 terbobot matriks IFE dan skor terbobot matriks EFE
yang dipetakan sehingga diketahui posisi perusahaan.
Analisis Matriks EFE Hasil pemetaan pada matriks IE dapat dilihat pada
Matriks EFE digunakan untuk mengetahui Gambar 3
seberapa besar pengaruh dari faktor-faktor eksternal
perusahaan. Matriks EFE menggambarkan kondisi
eksternal perusahaan yang terdiri dari peluang dan
a. Strategi S-O (Strength-Opportunity)
Strategi S-O merupakan strategi yang
menggunakan kekuatan internal perusahaan untuk
memanfaatkan peluang eksternal. Salah satu
Alternatif strategi yang dapat dilakukan pada strategi
S-O yaitu: Jetcoms Netindo dapat menggunakan
beberapa kekuatan internal seperti kualitas layanan
(S1), ketersediaan pilihan layanan (S3), citra merek
(S4), jangkauan area luas (S5), keuangan yang kuat
(S6), kesesuaian kecepatan (S7), dukungan teknologi
alat produksi (S9) dan fasilitas distribusi layanan
modern (S10) yang dimiliki untuk memanfaatkan
Gambar 3. Matriks IE Jetcoms Netindo
peluang eksternal seperti penertasi penguna internet
Indonesia yang meningkat, tingkat pertumbuhan
Jetcoms Netindo menempati posisi sel V.yang
penduduk, gaya hidup masyarakat, kemampuan beli
menunjukkan bahwa perusahaan berada pada posisi
masyarakat, kemajuan ilmu informasi dan teknologi
Hold and Maintain (Menjaga dan Mempertahankan).
dan perumbuhan ekonomi dalam negeri yang
Strategi yang tepat digunakan pada kuadran ini adalah
bertujuan untuk meningkatkan nilai penjualan dengan
strategi penetrasi pasar dan pengembangan produk.
cara meningkatkan penjualan dengan
Strategi penetrasi pasar adalah mencari pangsa pasar
mengoptimalkan kegiatan promosi melalui mass
yang lebih besar untuk produk dan jasa yang sudah
email, update website dengan isi yang dibutuhkan
ada sekarang melalui usaha pemasaran yang lebih
pelanggan dan menambah personil tim pemasaran
gencar. Penetrasi pasar meliputi penambahan jumlah
untuk melakukan promosi.
tenaga penjualan, peningkatan pengeluaran untuk
iklan, penawaran produk-produk dan promosi
b. Strategi W-O (Weakness-Opportunity)
penjualan. Dengan kata lain strategi ini dapat
Strategi W-O adalah strategi yang menggunakan
dilakukan dengan melakukan promosi yang lebih
peluang yang ada untuk mengatasi kelemahan-
gencar. Promosi tersebut dapat berupa promosi
kelemahan yang dimiliki perusahaan. Alternatif
melalui media iklan televisi, koran, majalah dan lain-
strategi yang dapat dilakukan pada strategi W-O yaitu:
lain.
Peluang yang ada pada lingkungan eksternal bisnis
Pengembangan produk adalah sebuah strategi
Jetcoms seperti penetrasi penguna internet Indonesia
yang mengupayakan peningkatan penjualan dengan
(O1), gaya hidup masyarakat (O3) dan kemajuan ilmu
cara memperbaiki atau memodifikasi produk atau jasa
informasi dan teknologi (O5) dapat dimanfaatkan
yang ada saat ini. Strategi ini dapat dilakukan dengan
untuk mengatasi kelemahan internal yang dihadapi
meningkatkan kualitas produk layanan dan jaringan.
seperti ketersediaan sarana promosi yang rendah (W1)
Produk juga dapat dikembangkan dengan menambah
, tempat pembelian layanan yang kurang strategis
jumlah produk layanan yang ada, selain untuk
(W3), harga yang relatif lebih mahal (W4) dan belum
memperbanyak pilihan bagi konsumen penambahan
menggunakan fiber optic (W5) dengan strategi
produk layanan juga untuk mempertahankan
menjaga loyalitas pelanggan dengan menawarkan
konsumen agar tidak bosan terhadap produk layanan
program promosi seperti kartu keanggotaan ataupun
Jetcoms Netindo. lainnya kepada pelanggan. Memberikan penawaran
Matriks SWOT seperti diskon dan bonus jika konsumen memiliki
Berdasarkan kekuatan, kelemahan, peluang dan kartu keanggotaan tersebut.
ancaman yang diperoleh melalui faktor internal dan c. Strategi S-T (Strength-Threat)
eksternal dapat diformulasikan alternatif strategi Strategi ini bertujuan untuk menghindari atau
dengan menggunakan analisis SWOT yang dapat mengurangi dampak dari ancaman-ancaman
dilihat pada Tabel 3. Alternatif strategi yang diperoleh eksternal dengan menggunakan kekuatan-kekuatan
adalah sebagai berikut: internal yang ada. Salah satu alternatif yang dapat
dilakukan dengan strategi S-T yaitu Ancaman yang
dihadapi Jetcoms Netindo pada lingkungan eksternal
seperti harga produk pesaing relatif lebih rendah (T1),
teknologi pesaing sudah fiber optic (T2), pilihan
layanan pesaing yang lebih beragam (T3) dan pesaing
dengan kategori bisnis yang sama (T5) dapat
dihindari atau dikurangi dampaknya dengan
menggunakan kekuatan internal yang dimiliki seperti
kualitas layanan cepat dan premium (S1), jangkauan
area yang luas (S5), kesesuaian kecepatan yang
diberikan (S7), dukungan teknologi alat produksi
terbaru (S9) dan fasilitas distribusi layanan modern
(S10) dengan cara mempertahankan dan
meningkatkan kualitas produk layanan, strategi ini
mengupayakan peningkatan penjualan dengan cara
memperbaiki produk layanan yang ada saat ini.
Menggunakan kekuatan berupa dukungan teknologi
alat produksi terbaru dan standar fasilitas jaringan
distribusi layanan untuk menghindari ataupun
mengurangi dampak ancaman pesaing dengan
kategori bisnis yang sama dengan harga produk
layanan yang lebih rendah dan teknologi pesaing
yang jauh lebih maju.

d. Strategi W-T (Weakness-Threat)


Strategi W-T adalah strategi dimana perusahaan Matriks QSP
dapat meminimalkan kelemahan dan menghindari Tahap untuk menentukan prioritas strategi
ancaman. Alternatif strategi yang dapat dilakukan dengan menggunakan alat analisis Quantitative
yaitu: Strategy Planning Matrix (QSPM). Hasil analisis
1. Jetcoms Netindo dapat meminimalkan matriks IE berada pada posisi Hold and Maintain
kelemahan internal yang dimiliki seperti Ketersediaan (Menjaga dan Mempertahankan) adalah
sarana promosis yang rendah (W1), manajemen menghasilkan 2 alternatif strategi, yaitu strategi
pemasaran belum optimal (W2), tempat pembelian penetrasi pasar dan pengembangan produk.
layanan yang kurang strategis (W3) dan Harga relatif Dilanjutkan dengan hasil analisis matriks SWOT yang
lebih mahal (W4) dan menghindari ancaman eksternal menghasilkan 4 alternatif, yaitu strategi SO, strategi
yang dihadapi seperti harga produk pesaing relatif ST, strategi WO dan strategi WT. Tujuh alternatif
lebih rendah (T1) teknologi pesaing sudah fiber optic strategi tersebut akan dimasukan kedalam matriks
(T2) pilihan layanan pesaing yang lebih beragam (T3) QSP yang akan diestimasi dengan bobot dan
dan pesaing dengan kategori bisnis yang sama (T5) Attractive Score (AS).
dengan strategi meningkatkan sarana promosi dengan Berdasarkan hasil analisis QSPM, dapat dilihat
fasilitas dan media promosi yang dapat menarik minat pada Tabel 4 bahwa strategi dengan TAS terbesar
konsumen. Meningkatkan aktifitas online, website adalah strategi penetrasi pasar, yaitu meningkatkan
dan media sosial merupakan keharusan bagi penjualan produk lama pada pasar lama dengan
perusahaan dalam melakukan kegiatan komersial. menguatkan aspek promosi, dengan iklan yang makin
efektif dan variatif sesuai target pasar Jetcoms
Netindo. Strategi ini dilakukan dengan menggunakan
kekuatan internal perusahaan untuk memanfaatkan
peluang eksternal.
Tabel 4 Hasil Analisis QSPM Jetcoms Netindo Jetcoms Netindo yaitu 1) Harga produk pesaing
Prioritas Alternatif Strategi TAS relatif lebih rendah (2) Teknologi pesaing sudah
fiber optic (3) Pilihan layanan pesaing yang lebih
Penetrasi Pasar 5.972
beragam (4) Kebijakan pemerintah.
Menjaga Loyalitas Pelanggan 5.729 3. Berdasarkan hasil matriks IFE dengan skor 2,702
Mengoptimalkan Kegiatan Promosi 5.491 dan matriks EFE sebesar 2.915, diketahui bahwa
Mempertahankan dan Meningkatkan posisi perusahaan pada matriks IE berada di
Kualitas Produk Layanan 5.381 kuadran V yaitu menjaga dan mempertahankan
Pengembangan Produk 5.270 (hold and maintain). Altenatif strategi yang bisa
digunakan Jetcoms Netindo adalah penetrasi
Meningkatkan Sarana Promosi 5.226 pasar dan pengembangan produk. Matriks
SWOT menghasilkan 4 alternatif strategi yang
Strategi dengan nilai TAS terkecil yaitu strategi dapat diterapkan Jetcoms Netindo yaitu (1)
WT meningkatkan sarana promosi dengan fasilitas meningkatkan penjualan dengan
dan media promosi yang dapat menarik minat mengoptimalkan kegiatan promosi melalui mass
konsumen. Jetcoms Netindo belum memanfaatkan email, update website dengan isi yang
sarana, fasilitas dan media promosi secara maksimal, dibutuhkan pelanggan dan menambah personil
karena dianggap belum sangat penting bagi para tim pemasaran untuk melakukan promosi (SO),
manajer divisi untuk kondisi perusahaan saat ini. (2) Menjaga loyalitas pelanggan dengan
Akan tetapi diharapkan kedepannya untuk dapat menawarkan menawarkan program promosi
berkembang dengan lebih baik, Jetcoms Netindo perlu (WO), (3) Mempertahankan dan meningkatkan
memanfaatkan sarana promosi secara maksimal. kualitas produk layanan (ST), (4) Meningkatkan
sarana promosi dengan fasilitas dan media
Simpulan
promosi yang dapat menarik minat konsumen
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan,
(WT). Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan
maka didapatkan simpulan sebagai berikut:
pada matriks QSP, maka strategi yang sebaiknya
1. Kekuatan Jetcoms Netindo terdiri dari (1)
menjadi prioritas dalam pengembangan bisnis
Kualitas layanan cepat dan premium (2) SOP
Jetcoms Netindo yaitu melakukan penetrasi
perusahaan yang dirancang dengan sangat baik
(3) Ketersediaan pilihan layanan yang sesuai pasar.
dengan kebutuhan pelanggan (4) Citra merek Saran.
Jetcoms Netindo (5) Jangkauan area yang luas (6) Saran berdasarkan hasil penelitian yaitu strategi
Posisi keuangan yang kuat (7) Kesesuaian yang telah dipilih (penetrasi pasar) sebaiknya dapat
kecepatan/bandwidth yang diberikan (8) diimplementasikan. Langkah-langkah yang dapat
Memiliki merek dagang sendiri (9) Dukungan dilakukan untuk mengimplementasikan strategi
teknologi alat produksi terbaru (10) Fasilitas tersebut yaitu:
jaringan distribusi layanan modern. Sedangkan • Mempertahankan dan meningkatkan pangsa
kelemahan Jetcoms Netindo yaitu, (1) pasar produk layanan, hal ini dapat dicapai
Ketersediaan sarana promosi yang rendah (2) dengan kombinasi dari strategi harga yang
Manajemen pemasaran belum optimal (3) kompetitif, iklan, promosi penjualan dan
Tempat pembelian layanan kurang strategis (4) mungkin lebih banyak sumber daya pribadi yang
Harga relatif lebih mahal dan (5) Belum didedikasikan untuk menjual. Melakukan
menggunakan fiber optic. aktifitas pemasaran dan promosi.
2. Peluang yang dapat dimanfaatkan Jetcoms
• Memastikan ketersediaan sarana promosi sudah
Netindo terdiri dari (1) Penetrasi pengguna
optimal dalam mendukung aktifitas pemasaran
internet Indonesia yang meningkat (2) Tingkat
dan promosi untuk dapat menghasilkan
pertumbuhan penduduk (3) Gaya hidup
peningkatan penjualan bagi perusahaan.
masyarakat (4) Kemampuan beli masyarakat (5)
• Jetcoms Netindo diharapkan dapat terus
Kemajuan ilmu informasi dan teknologi di
berinovasi dengan mengembangkan produk
Indonesia (6) Pertumbuhan ekonomi didalam
layanannya untuk memberikan pilihan layanan
negeri. Sedangkan ancaman yang dihadapi
yang lebih beragam kepada konsusmen.
• Memperluas area jangkauan dengan membangun Jakarta: Salemba Empat, Halaman. 3, 11, 45, 50,
infrastruktur jaringan pada wilayah baru untuk 59-62, 85, 125-126, 169-180, 184.
meningkatkan pangsa pasar Jetcoms Netindo. Kotler, Philip and Keller, Kevin Lane. (2013).
• Mengkomunikasikan strategi kepada seluruh Manajemen Pemasaran. Jilid 2. Edisi 13. Alih
pengelola bisnis Jetcoms Netindo agar proses bahasa Bob Sabran. Erlangga, Halaman. 5, 13,
pencapaian tujuan strategis dapat dilakukan 119
dengan baik dan hasil yang dicapai sesuai dengan MarkPlus, (2013). Pengguna Internet Indonesia 74
tujuan perusahaan. Juta di Tahun 2013. Diunduh pada 26
November 2017, dari http://www.the-
marketeers.com/archives.Indonesia%20Interne
Daftar Pustaka t%20Users.html, Halaman. 4
Nuryadin, A. (2012). Manajemen Perusahaan.
APJII (2014). Profil Pengguna Internet Indonesia. Yogyakarta: LaksBang PRESSindo, Halaman.
Diunduh pada 25 November 2017, dari 27.
https://beta.apjii.or.id/PENGGUNAINTERNET Rangkuti, Freddy. (2011). SWOT Balanced
INDONESIA2014.pdf. Halaman. 2. Scorecard. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka
David, Fred R dan David, Forest R. (2016). Utama, Halaman. 197.
Manajemen Strategi Suatu Pendekatan
Keunggulan Bersaing. Edisi 15. Alih bahasa
Novita Puspasari, Lisa Nurbani Puspitasari.

Anda mungkin juga menyukai