Anda di halaman 1dari 13

REVIEW JURNAL

Disusun Oleh

Raditio Pramuduta Yeri Budy Krismanta


2102077
MLOG 2 C
JUDUL ANALISIS BIAYA DAN MANFAAT INFESTASI E-
COMMERCE DI LINGKUNGAN USAHA KECIL
MENENGAH
JURNAL Jurnal Penelitian Komunikasi Dan Opini Publik
VOLUME DAN Volume 22 , No.2
HALAMAN
TAHUN Tahun 2018
PENULIS Didit Praditya
DAFTAR PUSTAKA https://dspace5.zcu.cz/xmlui/bitstream
/handle/11025/17290/11_antlova.pdf.
LATAR BELAKANG Usaha Kecil dan Menengah (UKM) merupakan salah satu tulang
punggung perekonomian di Indonesia. Berbagai bentuk UKM
dari perdagangan sampai jasa, telah berkembang dan menjadi
unggulan bagi daerahnya. Penetrasi jaringan Internet di sisi
infrastruktur di Indonesia semakin luas di setiap Kota atau
Kabupaten yang akhirnya memberikan peluang bagi para pelaku
UKM untuk memanfaatkan Internet sebagai media baru untuk
mendukung kegiatannya. Kemajuan ini juga diimbangi dari sisi
konten, karena saat ini sudah banyak portal e-commerce yang
tersedia secara gratis sebagai wadah bagi para pelaku bisnis
termasuk UKM untuk memeasarkan produknya secara onlone.
Menjamurnya aplikasi media sosial juga mendorong promosi
produk UKM agar cepat dikenal oleh para pengguna Internet.
Berdasarkan hal tersebut terlihat bagaimana keberadaan
Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) memberikan banyak
peluang baru bagi para pelaku UKM untuk memajukan
usahanya. Keberadaan ASEAN Economic Community (AEC)
atau disebut juga Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) yang
bertujuan untuk meningkatkan daya saing negara-negara
ASEAN dengan negara lain seperti China (RRT), Korea Selatan,
dan India menyebabkan sektor perekonomian Indonesia juga
harus meningkatkan daya saingnya. Selain itu, salah satu poin
Nawacita Pemerintahan Indonesia adalah peningkatan
produktivitas dan daya saing di pasar internasional menjadi latar
belakang dilakukannya penelitian ini. Berdasarkan hal tersebut
terlihat bahwa semakin banyak kesempatan yang akan diperoleh
serta semakin tinggi juga persaingan dari para pelaku bisnis
termasuk UKM melalui ecommerce. Strategi UKM untuk
melakukan jualbeli secara online atau beradaptasi dengan
lingkungan e-commerce (Internet marketplace) dapat memberi
manfaat atau keuntungan yang besar dalam persaingan. E-
commerce dapat diartikan sebagai menjalankan bisnis secara
elektronik atau melakukan pembelian dan penjualan secara
online
0HQXUXW
6SUHPL¸
GDODP Praditya (2014), fokus di
tahap ecommerce adalah membeli dan menjual secara online,
dan tantangan utama yang dihadapi adalah bagaimana
menyeimbangkan antara saluran tradisional dan saluran
elektronik dalam menemukan strategi yang sesuai untuk saluran
yang baru tersebut. Oleh karena itu, aktivitas e-commerce yang
didukung oleh TIK perlu dilakukan evaluasi biaya guna
mendapatkan gambaran terhadap manfaat-manfaat yang akan
didapatkan. Salah satu metode evaluasi biaya investasi TIK
adalah melalui analisis biaya-manfaat (cost-benefit). Analisis
tersebut bertujuan untuk melakukan penghitungan nilai dari
setiap investasi TIK yang dikeluarkan terhadap manfaat yang
diperoleh suatu institusi atau perusahaan yang melakukan proses
atau aktivitas yang didukung TIK. Analisis biaya-manfaat
terkonseptualisasi sebagai suatu alat atau perangkat (tools)
pendukung keputusan pengelola dalam tugasnya untuk membuat
keputusan investasi tindakan dalam hal dukungan oleh teknologi
(Nicol & Coen, 2003). Langkah awal analisis tersebut adalah
mengidentifikasi dan membagi semua biaya (cost) yang
berasosiasi dengan aktivitas-aktivitas yang didukung TIK secara
spesifik kemudian mengidentifkasi manfaat-manfaat (benefits)
yang dapat diturunkan dari aktivitas tersebut. Kebutuhan
perangkat dan pemanfaatan TIK dalam melakukan aktivitas e-
commerce memerlukan investasi atau biaya, hal ini sering
menjadi masalah bagi UKM dari sisi finansial. Oleh karena itu,
studi atau kajian mengenai investasi TIK oleh UKM diperlukan
untuk mengevaluasi aktivitas e-commerce yang dilakukan oleh
UKM. Kegiatan penelitian mencakup wawancara dan observasi
terhadap narasumber 10 UKM di Provinsi Jawa Barat. Batasan
masalah dan pertanyaan penelitian adalah: seberapa besar
investasi TIK yang telah dilakukan oleh UKM dan bagaimana
nilai balik (return value) atau manfaat (benefits) yang didapatkan
UKM dalam melakukan aktivitas e-commerce
TUJUAN Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan gambaran dari
PENELITIAN biaya investasi (cost investment) TIK yang dikeluarkan oleh
UKM sekaligus kontribusi return value (benefit) yang
didapatkan. Dengan mengevaluasi biaya dan manfaat aktivitas
yang dilakukan oleh UKM, dapat diperoleh gambaran manfaat
yang didapat oleh UKM melalui investasi yang dilakukan.
Keluaran tersebut dapat menjadi data dukung bagi kebijakan
pemerintah pusat maupun daerah perihal dukungan finansial
maupun teknis dalam rangka pemberdayaan UKM.
LANDASAN TEORI Telah dilakukan beberapa penelitian terhadap pemanfaatan TIK
di berbagai negara secara umum, salah satunya perihal peran
TIK terhadap Small Medium Enterprise (SME) yang dilakukan
oleh Modimogale & Kroeze (2011). Penelitian tersebut
menyatakan masalah bahwa kebanyakan UKM masih
menggunakan tools tradisional dalam menghadapi persaingan,
yang disebabkan kurangnya pendanaan, pengetahuan,
keterampilan, dan perangkat (tools). Selanjutnya dengan topik
yang sama oleh Gilaninia, Mousavian, Omidvari, et al. (2012)
yang menitikberatkan pada pentingnya perusahaan
mengembangkan kemampuan teknologi agar TIK lebih banyak
diterapkan di UKM daripada di perusahaan besar. Dampak
penerapan TIK dalam kemampuan UKM diantaranya: perbaikan
produk atau layanan, komunikasi yang efektif dengan
lingkungan internal maupun eksternal, kemampuan untuk dapat
mengembangkan sumber daya manusia, dapat merespon dengan
cepat terhadap perubahan pasar dan lingkungan. Evaluasi dari
adopsi atau investasi TIK juga telah dilakukan oleh Love, Irani,
Standing, et al. (2005) yang menghasilkan kesimpulan bahwa
tingkat investasi TIK di UKM tidak dipengaruhi berdasarkan
ukuran organisasinya, organisasi (UKM) di sektor yang berbeda
memiliki besaran yang berbeda dalam hal investasi TIK,
keuntungan strategis paling tinggi yaitu pada perbaikan
organisasi dan fleksibilitas proses. Biaya perangkat keras
merupakan peringkat tertinggi biaya langsung (direct cost) pada
semua sektor industri, dan keamanan merupakan faktor resiko
tertinggi yang berhubungan dengan investasi TIK di Australia.
(Love, Irani, Standing, et al., 2005) Manfaat TIK untuk UKM
menurut Antlová (2009) yaitu: produktivitas dan kinerja tinggi,
kemungkinan bentuk organisasi baru, meningkatkan nilai
tambah produk dan layanan, masuk di pangsa pasar yang baru,
produk layanan baru dan mengubah proses bisnis, pemanfaatan
saluran bisnis baru, dan merespon aktivitas bisnis baru dari
pesaing. Pada salah satu kajian terhadap sektor TIK pada UKM
di Indonesia oleh Wahid & Iswari (2007) tentang adopsi TIK di
UKM Yogyakarta, pada saat itu adopsinya masih rendah karena
adanya faktor yang menjadi penghambat seperti belum adanya
visi dari pelaku UKM terhadap penggunaan TIK serta masalah
biaya (finansial), meskipun ada UKM yang menggunakan TIK
tetapi masih dalam tataran operasional belum sampai pada
lingkungan strategis. Kemudian, menurut Fardani & Surendro
(2011) saat ini sudah mulai dikenal layanan komputasi awan,
dijelaskan bahwa adanya layanan komputasi awan bisa sebagai
solusi menjawab kebutuhan dari UKM di bidang TIK yang
efektif dan efisien dengan melalui 5 tahapan yaitu: early
learning, analisis, evaluasi solusi, adopsi dan manajemen. Telah
dilakukan kajian bidang TIK yang menggunakan analisis cost-
benefit, seperti yang dilakukan oleh Wang, Middleton, Prosser,
et al. (2003) yang menganalisis biaya dan manfaat dari sistem
rekaman elektronik layanan kesehatan dengan hasil peningkatan
kualitas dan penurunan kesalahan medis. Kemudian de
Assunção, di Costanzo & Buyya (2010) menganalisis biaya dan
manfaat komputasi awan dengan hasil berupa tujuh strategi
penjadwalan (scheduling) yang memberikan hasil optimal antara
performa dan biaya penggunaan dari komputasi awan. Serta
Nicol & Coen (2003) telah mengajukan kerangka kerja
(framework) dan langkahlangkah untuk mengevaluasi biaya dan
manfaat. Berdasarkan model oleh Nicol & Coen (2003),
kerangka kerja dalam mengevaluasi biaya-biaya, yaitu: (1)
Mengidentifikasi biaya-biaya; (2) Membagi atau
mengalokasikan biayabiaya; dan (3) Mengategorisasi
biayabiaya. Sedangkan kerangka kerja dalam mengevaluasi
manfaat, yaitu: (1) Mengklasifikasi manfaat; dan (2) Memberi
bobot dan nilai (rate) terhadap manfaat. Namun demikian,
terdapat kendala untuk mencapai kondisi tersebut, oleh karena
itu para pengambil keputusan dan peneliti harus menerima
bahwa tidak akan mungkin mendapatkan ukuran yang pasti dari
biaya dan manfaat (cost and benefits), dan akan selalu ada
subjektivitas yang besar dalam evaluasi cost-benefit. Lebih lagi,
tidak akan berguna memiliki presisi di satu area (cost) jika
evaluasi di area yang lain (benefits) cenderung sangat subjektif
(Nicol & Coen, 2003). Manfaat E-Commerce Manfaat-manfaat
e-commerce menurut Chan; Schneider dalam Kartiwi (2006),
antara lain: (1) Menghemat biaya transaksi; (2) Mengurangi
biaya iklan dan promosi; (3) Meningkatkan kecepatan
komunikasi antara pembeli dan penjual; (4) Memperpendek
rantai pasokan (supply chain), meminimalisir hambatan
transportasi, mengurangi biaya pengiriman, dan; (5)
Menghilangkan batasan ruang dan waktu fisik. Begitu juga
dalam Kaynak, Tatoglu & Kula (2005), disebutkan bahwa
manfaat melakukan bisnis di Internet, yaitu: (1) Menawarkan
sambungan langsung (direct link) dan fasilitasi transaksi dengan
pelanggan, pemasok, dan distributor; (2) Memfasilitasi transfer
informasi; (3) Memungkinkan perusahaan mengembangkan
produk dan layanan baru untuk pelanggan lama dan baru
(Walters dan Lancaster dalam Kaynak, Tatoglu & Kula, 2005);
(4) Memberikan kesempatan perusahaan untuk memasarkan
produk dan beriklan ke seluruh dunia tanpa berhubungan dengan
pelanggan secara fisik (Karakaya and Karakaya; Tiessen et. al.
dalam Kaynak, Tatoglu & Kula, 2005).
METODE Penelitian yang di lakukan menganalisis biaya dan manfaat e-
PENELITIAN commerce yang dilakukan UKM, sedangkan model dan
kerangka kerja (framework) yang digunakan berdasarkan model
dan kerangka kerja Nicol & Coen (2003). Penelitian melakukan
studi analisis atau evaluasi biaya dan manfaat terhadap aktivitas
e-commerce yang dilakukan oleh UKM. Penelitian ini
melakukan evaluasi terhadap 10 UKM di Provinsi Jawa Barat
secara purposif, dengan mempertimbangkan UKM-UKM
tersebut sudah melakukan aktivitas e-commerce. Pengumpulan
data dilakukan dengan melakukan studi terhadap 10 UKM
sebagai narasumber yang ditentukan secara purposif, melalui
instrumen penelitian berupa angket atau kuisioner dan
wawancara, serta dokumentasi terhadap narasumber (UKM).
Biaya-biaya yang diperlukan untuk melakukan aktivitas
ecommerce dihitung sehingga didapatkan biaya keseluruhan
aktivitas e-commerce. Kemudian menganalisis manfaat
(benefits) berdasarkan data yang dikumpulkan dari narasumber.
Hasil analisis tersebut menjadi gambaran tentang biaya dan
manfaat aktivitas e-commerce yang dilakukan oleh UKM.
HASIL UKM A Berdasarkan data hasil wawancara UKM A, biaya yang
dibutuhkan untuk ecommerce sebesar Rp. 83.400.000, dengan
perbandingan biaya modal sebesar Rp. 29.000.000 serta biaya
operasional (operational cost) dan biaya tidak langsung (indirect
cost) sebesar Rp. 54.400.000. Jumlah pendapatan UKM tahun
terakhir sebesar Rp. 1.200.000.000 (Tabel.1). Sedangkan untuk
manfaat ecommerce menurut UKM A yang disajikan pada Tabel
2, dapat dielaborasikan sebagai berikut: e-commerce menjadikan
luas dan tidak terbatasnya iklan dan promosi, sedangkan untuk
pemasaran dapat meminimalisir biaya distribusi dan promosi
karena bisa dilakukan via online. Untuk komunikasi dan
informasi, ecommerce sangat membantu kecepatan komunikasi,
menghemat biaya dan fasilitasi transaksi, memperpendek supply
chain, serta dengan e-commerce dapat memprediksi biaya
transportasi dan pengiriman dengan informasi yang tersedia di
internet. Untuk pengembangan produk dan layanan baru,
prosesnya menjadi lebih mudah dan murah dengan jangkauan
yang luas dan tidak terbatas.
UKM B Berdasarkan hasil biaya e-commerce terhadap UKM B
(Tabel 3), biaya yang dibutuhkan untuk e-commerce sebesar Rp.
43.000.000 (capital cost: Rp. 27.000.000 serta operational and
indirect cost: Rp. 16.000.000), sedangkan jumlah pendapatan
UKM tahun terakhir sebesar Rp. 50.000.000. Manfaat e-
commerce yang dirasakan oleh UKM dapat dijelaskan sebagai
berikut: menurut UKM B, iklan dan promosi melalui e-
commerce lebih efisien dibandingkan dengan media cetak.
Pemasaran melalui e-commerce lebih efektif karena calon
konsumen dapat dengan mudah melihat portfolio (produk)
UKM. E-commerce dapat meningkatkan kecepatan tanggapan
(respon) dalam hal komunikasi dan informasi dibandingkan
dengan pemasaran konvensional. Transaksi e-commerce yang
dilakukan hampir 90% melalui transfer, sehingga lebih praktis
dan mudah. Untuk supply chain, layanan kepada pelanggan
menjadi mudah karena langsung berhubungan dengan costumer
service sehingga mengetahui apa yang dibutuhkan pelanggan.
Untuk transportasi dan pengiriman, e-commerce menawarkan
kemudahan pengiriman pesanan, sehingga disukai oleh
masyarakat atau pelanggan. Sedangkan dalam hal
pengembangan produk dan layanan, dapat dilakukan dengan
mudah dengan melihat perilaku dan kebutuhan konsumen
melalui internet.
UKM C Berdasarkan data dari UKM C (Tabel 5), biaya yang
dibutuhkan untuk ecommerce sebesar Rp. 34.000.000 (capital
cost: Rp. 10.000.000 serta operational and indirect cost: Rp.
24.000.000), sedangkan jumlah pendapatan UKM tahun terakhir
sebesar Rp. 1.200.000.000. Menurut UKM C, manfaat-manfaat
ecommerce dapat diuraikan sebagai berikut. Dalam hal iklan dan
pormosi, e-commerce menjangkau banyak pelanggan dengan
biaya murah dan waktu singkat serta memberikan kemudahan
dalam pemasaran. E-commerce juga memungkinkan melakukan
komunikasi dan akses informasi dilakukan secara 24/7.
Sedangkan untuk transaksi, dapat menghemat biaya transaksi
karena tidak ada biaya-biaya lain yang muncul jika dilakukan
jual beli konvensional, ecommerce juga dapat mengurangi biaya
pengiriman dan memutus mata rantai perantara atau calo. Dalam
hal pengembangan produk dan layanan, UKM dituntut untuk
meningkatkan mutu dan kualitas produk tanpa bertemu langsung
secara fisik.
UKM D Berdasarkan hasil wawancara UKM D (Tabel 7), biaya
yang dibutuhkan untuk ecommerce sebesar Rp. 38.900.000
(capital cost: Rp. 15.000.000, operasional and indirect cost:
23.900.000), sedangkan jumlah pendapatan UKM tahun terakhir
sebesar Rp. 300.000.000. Manfaat-manfaat e-commerce menurut
UKM D adalah sebagai berikut: manfaat iklan dan promosi
dalam e-commerce tergantung kepada iklan yang dipilih antara
berbayar atau tidak berbayar, sehingga e-commerce tidak selalu
mengurangi biaya iklan dan promosi. Dalam hal pemasaran,
komunikasi dan informasi, melalui ecommerce UKM dapat
berkomunikasi secara elektronik dengan mudah melalui email
dsb, tidak terbatas ruang dan waktu. Biaya transaksi dapat
dikurangi karena UKM dan penjual tidak harus mengeluarkan
biaya transportasi, sedangkan untuk supply chain tergantung
keperluan bahan untuk setiap produk yang dihasilkan. Untuk
biaya transportasi dapat dikurangi, namun untuk pengiriman
masih diperlukan biaya. Dalam hal pengembangan produk dan
layanan, ecommerce memudahkan komunikasi antara
perusahaan (UKM) dengan konsumen serta memudahkan meng-
update informasi produk baru.
UKM E Sedangkan dari data UKM E (Tabel 9), biaya yang
dibutuhkan untuk ecommerce sebesar Rp. 29.900.000 (capital
cost: Rp. 11.500.000, operasional and indirect cost: Rp.
18.400.000), sedangkan jumlah pendapatan UKM tahun terakhir
sebesar Rp. 60.000.000. Manfaat-manfaat e-commerce menurut
UKM E antara lain: melalui ecommerce, UKM dapat melakukan
promosi keluar kota tidak hanya di dalam kota saja sehingga
memperluas jangkauan iklan dan promosi. E-commerce
mempermudah pemasaran dan mempercepat komunikasi dan
informasi mengenai penjualan dan informasi produk atau
barang. Melalui e-commerce UKM dapat melakukan transaksi
tanpa harus bertemu langsung dengan pelanggan (konsumen).
Dengan supply chain yang pendek dapat mengurangi harga jual
UKM F Dari data UKM F (Tabel 11), biaya yang dibutuhkan
untuk e-commerce sebesar Rp. 5.600.000 (capital cost: Rp.
4.800.000, operasional and indirect cost: 800.000), sedangkan
jumlah pendapatan UKM tahun terakhir sebesar Rp. 50.000.000.
E-commerce memberikan manfaatmanfaat yang dapat
dielaborasikan sebagai berikut. Penggunaan media online yang
sedang marak saat ini akan mengurangi modal dan melancarkan
promosi yang sedang dilakukan. Melalui e-commerce batasan
(ruang dan waktu) dengan pembeli bisa teratasi secara efektif.
Melalui ecommerce juga, komunikasi dan informasi dapat
berjalan dengan baik, transaksi dapat dilakukan secara efektif,
karena dapat dengan mudah dilakukan melalui smartphone dsb,
serta koneksi internet. Dalam hal pasokan (supply chain), sangat
membantu untuk pelaku yang di kelola UKM
UKM G Sedangkan berdasarkan data dari UKM G (Tabel 13),
biaya yang dibutuhkan untuk e-commerce sebesar Rp.
54.130.000 (capital cost: Rp. 18.350.000, operasional and
indirect cost: 35.780.000), sedangkan jumlah pendapatan UKM
tahun terakhir sebesar Rp. 1.000.000.000. Manfaat ecommerce
yang dirasakan oleh UKM antara lain. E-commerce dapat
meningkatkan efektifitas iklan dan promosi dibandingkan jual
beli biasa. Melalui e-commerce memudahkan untuk memeriksa
pemesanan dan dengan adanya fitur-fitur tertentu dalam e-
commerce dapat membuat pelanggan loyal (dalam hal
kemudahan untuk melakukan pemesanan). Untuk komunikasi
dan informasi dapat dilakukan lebih cepat melalui e-commerce
sehingga dapat lebih mengefektifkan waktu. Kemudahan
transaksi juga dapat dilakukan melalui transfer bank maupun
ebanking. Dalam hal supply chain, ecommerce memudahkan
dalam hal pembelian bahan baku dan UKM tidak harus
melakukan penyimpan (stock) bahan tersebut. Untuk
transportasi dan pengiriman, UKM tidak harus melakukan
sendiri karena adanya jasa transportasi maupun pengiriman
barang yang tersedia. Dalam pengembangan produk dan
layanan, UKM dapat berinteraksi dengan pelanggan atau
konsumen misalnya dengan membuat kuesioner online maupun
membuat grup atau forum di internet
UKM H Berdasarkan data UKM H (Tabel 15), biaya yang
dibutuhkan untuk e-commerce sebesar Rp. 19.384.000 (capital
cost: Rp. 10.750.000, operasional and indirect cost: 8.634.000),
sedangkan jumlah pendapatan UKM tahun terakhir sebesar Rp.
84.000.000. Adapun manfaat-manfaat e-commerce menurut
UKM H disajikan pada Tabel 16. E-commerce dapat
menjangkau lebih banyak konsumen karena dengan biaya
rendah dapat menjangkau lebih banyak konsumen, misalnya
melalui media sosial seperti facebook dapat menjangkau banyak
orang untuk melakukan iklan dan promosi, serta penjual tidak
harus bertemu langsung dengan pembeli. E-commerce dapat
mengefektifkan komunikasi dan informasi dengan konsumen,
serta memudahkan transaksi dengan banyak orang.
UKM I Sedangkan dari data UKM I (Tabel 17), biaya yang
dibutuhkan untuk ecommerce sebesar Rp. 12.850.000 (capital
cost: Rp. 7.750.000, operasional and indirect cost: 5.100.000),
sedangkan jumlah pendapatan UKM tahun terakhir sebesar Rp.
120.000.000. Sedangkan, manfaat-manfaat e-commerce menurut
UKM I disajikan pada Tabel 18
UKM J Sedangkan berdasarkan data UKM J (Tabel 19), biaya
yang dibutuhkan untuk ecommerce sebesar Rp. 16.300.000
(capital cost: Rp. 8.000.000, operasional and indirect cost:
8.300.000), sedangkan jumlah pendapatan UKM tahun terakhir
KESIMPULAN Dalam hal biaya-biaya (costs) yang dibutuhkan oleh UKM
dalam menjalankan e-commerce pada penelitian ini berkisar
antara 5 - 80 juta, dengan biaya rata-rata ecommerce sebesar 30
juta, dan rata-rata biaya modal (capital cost) sebesar 14 juta dan
biaya operasional dan biaya tidak langsung (operational and
indirect cost) sebesar 19 juta. Menurut 10 UKM, e-commerce
dapat memberi atau meningkatkan manfaat (benefits) dari sisi:
iklan dan promosi, pemasaran, komunikasi dan informasi,
transaksi, supply chain, transportasi dan pengiriman, dalam hal
pengembangan produk dan layanan.
SARAN Adanya cost dalam penerapan ecommerce atau dalam
melakukan aktivitas jual-beli online terkait pemanfaatan TIK,
yang terdiri atas biaya modal, biaya operasional dan biaya tidak
langsung menyebabkan investasi TIK oleh UKM pada penelitian
ini bervariasi. Misalnya dalam hal pemasaran dan penjualan,
beberapa UKM ada yang menggunakan sistem e-commerce
(website), melakukan aktivitas e-commerce melalui media sosial
(facebook, instagram, line), ataupun hanya melalui aplikasi
perpesanan (messenger). Oleh karena itu, bantuan dalam hal
mengurangi cost dalam investasi TIK dapat menjadi strategi
dalam mendukung UKM untuk dapat mengembangkan usahanya
di sisi e-commerce. Pemerintah atau dinas terkait dapat
memberikan bantuan dalam penyediaan sumber daya TIK untuk
mendukung kegiatan ecommerce bagi UKM. UKM-UKM pada
penelitian ini beranggapan bahwa melakukan aktivitas jual-beli
secara online atau e-commerce sangat bermanfaat terhadap
usaha mereka. Tidak hanya bermanfaat, e-commerce tidak dapat
dipisahkan dari aktivitas sehari-hari dalam menjalankan usaha
mereka. Oleh karena itu, diperlukan program-program yang
dapat mendukung aktivitas terkait penerapan e-commerce
terutama di kalangan UKM. Misalnya pelatihan atau pembinaan
UKM mengenai pemanfaatan TIK maupun mengenai e-
commerce bagi UKM. Manfaat-manfaat atau benefits
ecommerce terhadap UKM cukup besar, oleh karena itu e-
commerce harus dipandang sebagai suatu hal yang wajib
dilakukan di era saat ini. UKM-UKM harus memanfaatkan e-
commerce dalam aktivitas jual-beli (mengalokasikan modal
untuk melakukan investasi TIK), didukung oleh pemerintah dari
sisi pembinaan dan regulasi yang mendukung e-commerce dan
UKM
KEKURANGAN Jurnal memuat beberapa kata-kata atau kalimat Asing yang tidak
JURNAL di sertai keterangan, Sehingga sulit untuk di pahami oleh
penbaca yang kurang megetahui arti kata kata Asing tersebut

Anda mungkin juga menyukai