Anda di halaman 1dari 12

PENGARUH INOVASI DIGITAL TERHADAP DAYA SAING UMKM

DI INDONESIA

Anggun Riestyaningrum1, Dr. Aida Aziza, M. Pd.2

Prodi Manajemen Universitas Sultan Agung Semarang


anggunriestyaningrum02@gmail.com, aidaazizah@unissula.ac.id

ABSTRAK
Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) memainkan peran penting dalam
perekonomian Indonesia, memberikan kontribusi yang signifikan terhadap Produk
Domestik Bruto (PDB) dan lapangan kerja. Di era digital saat ini, UMKM
menghadapi persaingan yang ketat dan perlunya mengadopsi inovasi digital agar
tetap kompetitif. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi pentingnya inovasi
digital bagi UMKM di Indonesia dan faktor-faktor yang mempengaruhi
keberhasilan implementasinya. Permasalahan penelitian berkisar pada perlunya
UMKM beradaptasi dengan inovasi digital dan tantangan yang dihadapi dalam
melakukannya. Studi ini berfokus pada kematangan teknologi, ketersediaan sumber
daya, dan lingkungan bisnis sebagai faktor kunci yang mempengaruhi keberhasilan
adopsi inovasi digital. Temuan ini menekankan dampak signifikan inovasi digital
terhadap UMKM, termasuk peningkatan efisiensi operasional, kualitas produk dan
layanan, produktivitas, dan keunggulan kompetitif. Namun studi ini menyoroti
perlunya UMKM mempertimbangkan kematangan teknologi, ketersediaan sumber
daya, dan lingkungan bisnis untuk sepenuhnya mewujudkan potensi inovasi digital.
Implikasi pada studi ini menggarisbawahi pentingnya UMKM mengintegrasikan
dan mengoptimalkan inovasi digital untuk mencapai keunggulan yang kompetitif
yang berkelanjutan di era digital yang terus berkembang.

Kata Kunci: UMKM, inovasi digital, Indonesia, kematangan teknologi,


ketersediaan sumber daya, keunggulan kompetitif, pembangunan berkelanjutan.
ABSTRACT
Micro, Small, and Medium Enterprises (UMKM) play a crucial role in the
Indonesian economy, contributing significantly to the Gross Domestic Product
(GDP) and employment. In the current digital era, UMKM faces intense
competition and the need to adopt digital innovation to remain competitive. This
study aims to explore the importance of digital innovation for UMKM in Indonesia
and the factors influencing its successful implementation. The research problem
revolves around the need for UMKM to adapt to digital innovation and the
challenges they face in doing so. The study focuses on the technological maturity,
resource availability, and business environment as key factors influencing the
successful adoption of digital innovation. The findings emphasize the significant
impact of digital innovation on UMKM, including improved operational efficiency,
product and service quality, productivity, and competitive advantage. However, the
study highlights the need for UMKM to consider technological maturity, resource
availability, and the business environment to fully realize the potential of digital
innovation. The study's implications underscore the importance of UMKM
integrating and optimizing digital innovation to achieve sustainable competitive
advantages in the evolving digital era.

Keywords: UMKM, digital innovation, Indonesia, technological maturity,


resource availability, competitive advantage, sustainable development.

A. Pendahuluan
1. Latar belakang

Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) merupakan salah satu


sektor penting dalam perekonomian Indonesia. UMKM berkontribusi
sebesar 61,07% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia dan
menyerap 97,2% dari total tenaga kerja di Indonesia (KemenkopUKM).
Dalam era digital saat ini, UMKM dihadapkan pada persaingan yang
semakin ketat dengan pelaku usaha dari berbagai negara. Untuk dapat
bersaing di era digital, UMKM perlu melakukan inovasi digital. Inovasi
digital adalah penerapan teknologi digital untuk meningkatkan efisiensi,
efektivitas, dan daya saing perusahaan (Achmad & Kurnia, 2022).

Inovasi digital dapat memberikan berbagai manfaat bagi UMKM,


antara lain:

a) Memperluas jangkauan pasar

b) Meningkatkan efisiensi operasional

c) Meningkatkan kualitas produk dan layanan

d) Meningkatkan produktivitas

e) Meningkatkan daya saing (Agustina & Sari, 2021).

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Kementerian


Koperasi dan UKM (KemenkopUKM) tahun 2022, sebanyak 62,3% UMKM
di Indonesia telah menggunakan teknologi digital. Namun, masih banyak
UMKM yang belum memanfaatkan teknologi digital secara optimal. Oleh
karena itu, perlu dilakukan penelitian untuk mengkaji pengaruh inovasi
digital terhadap daya saing UMKM di Indonesia. Penelitian ini
diharapkan dapat memberikan informasi yang bermanfaat bagi UMKM
dalam meningkatkan daya saing mereka di era digital.

2. Rumusan

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka rumusan masalah


dalam penelitian ini adalah “Bagaimana pengaruh inovasi digital terhadap
daya saing UMKM di Indonesia?”.

3. Tujuan

Penelitian ini bertujuan untuk melakukan analisis mendalam terhadap


dampak dan implikasi yang muncul akibat penggunaan inovasi digital
terhadap peningkatan daya saing Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah
(UMKM) di Indonesia.
4. Penelitian Dahulu

Pertama, dalam sebuah studi mendalam yang dilaksanakan oleh


Zaelani pada tahun 2019, fokusnya tertuju pada eksplorasi yang bertujuan
untuk meneliti secara rinci mengenai strategi peningkatan daya saing Usaha
Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Indonesia. Penelitian tersebut
difokuskan pada analisis terhadap peluang serta tantangan yang terkait
dengan inovasi teknologi dalam konteks UMKM tersebut. Tujuannya sangat
jelas, yaitu untuk menemukan cara agar UMKM di Indonesia dapat
meningkatkan kapasitasnya untuk bersaing tidak hanya di tingkat regional,
tetapi juga di panggung global.

Dalam hasil penelitian yang diungkapkan, terdapat temuan yang


menarik; yakni bahwa dasar dari potensi UMKM Indonesia telah terbangun
dengan baik. Namun, sayangnya, implementasi dari temuan-temuan
tersebut tidak pernah sepenuhnya terealisasi. Ketidaktuntasannya dalam
mengimplementasikan hasil penelitian tersebut menjadi sebuah perhatian
serius karena potensi yang dimiliki oleh UMKM di Indonesia sebenarnya
tidak kalah dengan potensi yang dimiliki oleh UMKM di negara-negara lain
di luar sana. Hal ini menyoroti sebuah kesempatan yang terlewatkan dalam
mengoptimalkan daya saing UMKM Indonesia di pasar global.

Kedua, Toni Wijanarko Adi Putra, Achmad Solechan, dan Budi


Hartono melaksanakan sebuah penelitian pada tahun 2023 yang
bertujuan untuk mendalami Transformasi Digital yang terjadi pada Usaha
Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dengan fokus pada peningkatan
daya saing di pasar. Hasil dari penelitian tersebut mengungkapkan bahwa
terdapat peluang yang sangat besar bagi UMKM untuk tumbuh dan
berkembang secara signifikan apabila mereka memperhatikan dan
mengimplementasikan transformasi digital dalam strategi bisnis mereka.
Terdapat kebutuhan yang khusus bagi UMKM untuk menjalankan proses
transformasi digital guna meningkatkan daya saing di pasar dan memperluas
jangkauan pasar yang mereka targetkan. Transformasi digital ini bukan
hanya sekadar sebuah inovasi atau perubahan teknologi semata, namun
juga sebuah kebutuhan yang mendesak bagi UMKM guna meningkatkan
efisiensi operasional, meningkatkan kecepatan pelayanan kepada konsumen,
memperbaiki tingkat kepercayaan pelanggan, serta memastikan keamanan
dalam pertukaran data yang dilakukan. Dengan penerapan transformasi
digital, proses hilirisasi produk dari produsen ke konsumen akan mengalami
peningkatan yang signifikan.

Selain itu, transformasi digital juga membawa peluang baru bagi


UMKM dalam bentuk pengembangan platform yang aman, memperluas
pasar, dan membentuk ekosistem kewirausahaan yang lebih adaptif terhadap
era digital saat ini. Dengan adanya transformasi digital, UMKM akan mampu
membentuk sebuah ekosistem bisnis yang mampu bersaing secara global
dengan kompetitor- kompetitor internasional lainnya. Dengan demikian,
transformasi digital bukan hanya sebuah langkah inovatif, namun juga
sebuah keharusan bagi UMKM yang ingin memperluas jangkauan dan
meningkatkan daya saing di pasar global.

5. Landasan Teori

Teori Keunggulan Bersaing Porter adalah teori yang dikembangkan


oleh Michael Porter pada tahun 1980. Teori ini menjelaskan bagaimana
perusahaan dapat memperoleh keunggulan bersaing dalam suatu industri.
Teori Keunggulan Bersaing Porter merupakan teori yang penting untuk
dipahami oleh para pelaku usaha. Teori ini dapat membantu para pelaku
usaha untuk memahami bagaimana mereka dapat memperoleh keunggulan
bersaing dalam suatu industri (Porter, 1980).

Porter berpendapat bahwa keunggulan bersaing dalam suatu industri


muncul dari dua strategi generik:

a) Kepemimpinan Biaya
Mencapai keunggulan biaya melalui efisiensi operasional dan produksi
yang lebih baik.
b) Diferensiasi
Menciptakan produk atau layanan yang unik dan memiliki nilai tambah
bagi pelanggan (Rogers, 1962).

Kepemimpinan Biaya

Strategi kepemimpinan biaya didasarkan pada upaya perusahaan untuk


menjadi produsen dengan biaya terendah di industri. Perusahaan yang
menerapkan strategi ini akan fokus pada efisiensi operasional dan produksi,
serta menekan biaya bahan baku dan tenaga kerja (Schumpeter, 1934).
Untuk menerapkan strategi kepemimpinan biaya, perusahaan perlu
melakukan hal-hal berikut:

a) Melakukan standarisasi produk dan proses produksi.

b) Meningkatkan skala produksi.

c) Melakukan integrasi vertikal.

d) Melakukan outsourcing

Diferensiasi

Strategi diferensiasi didasarkan pada upaya perusahaan untuk


menciptakan produk atau layanan yang unik dan memiliki nilai tambah bagi
pelanggan. Perusahaan yang menerapkan strategi ini akan fokus pada
pengembangan produk atau layanan yang memenuhi kebutuhan dan
keinginan pelanggan secara unik. Untuk menerapkan strategi diferensiasi,
perusahaan perlu melakukan hal-hal berikut:

a) Melakukan riset dan pengembangan.

b) Membangun merek yang kuat.

c) Menciptakan layanan pelanggan yang unggul (Schumpeter, 1934).

B. Pembahasan

Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Indonesia memegang


peran sentral yang tak terbantahkan dalam struktur perekonomian. Dengan
kontribusinya yang tak terbantahkan, sektor UMKM mengukir jejak
signifikan dengan menyumbang sebesar 61,07% terhadap Produk Domestik
Bruto (PDB) negara, menggambarkan fondasi kuat yang menjadi pilar
ekonomi Indonesia. Tidak hanya itu, UMKM juga menjadi penopang utama
dengan menyerap 97,2% dari total tenaga kerja di seluruh pelosok Indonesia,
mencerminkan peran serta yang tak ternilai dalam menciptakan lapangan
kerja serta memperkuat struktur sosial-ekonomi bangsa (Munandar, 2022).

Dalam era digital saat ini, UMKM dihadapkan pada persaingan yang
semakin ketat dengan pelaku usaha dari berbagai negara. Untuk dapat
bersaing di era digital, UMKM perlu melakukan inovasi digital. Inovasi
digital adalah penerapan teknologi digital untuk meningkatkan efisiensi,
efektivitas, dan daya saing perusahaan (Zahruddin, 2023).

Inovasi digital dapat memberikan berbagai manfaat bagi UMKM,


antara lain:

a) Memperluas jangkauan pasar

UMKM dapat menjangkau pelanggan di seluruh dunia melalui


platform digital, seperti e-commerce dan media sosial.

b) Meningkatkan efisiensi operasional


UMKM dapat menghemat biaya operasional melalui pemanfaatan
teknologi digital, seperti sistem akuntansi online dan otomatisasi
proses.

c) Meningkatkan kualitas produk dan layanan


UMKM dapat menciptakan produk dan layanan yang lebih inovatif
dan berkualitas melalui pemanfaatan teknologi digital, seperti
teknologi 3D printing dan big data analytics.

d) Meningkatkan produktivitas
UMKM dapat meningkatkan produktivitas karyawan melalui
pemanfaatan teknologi digital, seperti pelatihan online dan
manajemen waktu yang lebih baik.

e) Meningkatkan daya saing


Inovasi digital dapat membantu UMKM untuk bersaing dengan
pelaku usaha lain dari berbagai negara (Kumaat, 2023).

Berdasarkan landasan teori yang telah dipaparkan di atas, dapat


disimpulkan bahwa inovasi digital dapat memberikan pengaruh yang positif
terhadap daya saing UMKM di Indonesia. Inovasi digital dapat membantu
UMKM untuk menerapkan strategi kepemimpinan biaya dan diferensiasi,
sehingga dapat memperoleh keunggulan bersaing dalam suatu industri.

Inovasi digital dapat memberikan pengaruh yang positif terhadap daya


saing UMKM di Indonesia melalui beberapa cara, antara lain:

1. Meningkatkan efisiensi operasional

Inovasi digital dapat membantu UMKM untuk menghemat biaya


operasional, sehingga dapat meningkatkan profitabilitas. Misalnya,
UMKM dapat menggunakan sistem akuntansi online untuk
menghemat biaya administrasi, atau menggunakan otomatisasi
proses untuk menghemat biaya tenaga kerja.

2. Meningkatkan kualitas produk dan layanan

Inovasi digital dapat membantu UMKM untuk menciptakan produk


dan layanan yang lebih inovatif dan berkualitas, sehingga dapat
memenuhi kebutuhan dan keinginan pelanggan yang semakin
meningkat. Misalnya, UMKM dapat menggunakan teknologi 3D
printing untuk menciptakan produk yang lebih personalisasi, atau
menggunakan big data analytics untuk meningkatkan akurasi target
pemasaran.

3. Meningkatkan produktivitas

Inovasi digital dapat membantu UMKM untuk meningkatkan


produktivitas karyawan, sehingga dapat meningkatkan output
produksi. Misalnya, UMKM dapat menggunakan pelatihan online
untuk meningkatkan keterampilan karyawan, atau menggunakan
manajemen waktu yang lebih baik untuk meningkatkan efisiensi
kerja.

4. Meningkatkan daya saing

Inovasi digital dapat membantu UMKM untuk bersaing dengan


pelaku usaha lain dari berbagai negara. Misalnya, UMKM dapat
menggunakan e- commerce untuk menjangkau pelanggan di seluruh
dunia, atau menggunakan media sosial untuk membangun brand
awareness (Kumaat, 2023).

Pengaruh inovasi digital terhadap daya saing UMKM dipengaruhi oleh


beberapa faktor, antara lain:

1. Tingkat kematangan teknologi

Tingkat kematangan teknologi digital yang digunakan oleh


UMKM akan mempengaruhi efektivitas inovasi digital tersebut.
UMKM yang menggunakan teknologi digital yang masih baru dan
belum matang akan membutuhkan waktu yang lebih lama untuk
memperoleh manfaat dari inovasi digital tersebut.

2. Ketersediaan sumber daya

UMKM yang memiliki sumber daya yang memadai, seperti modal,


keterampilan, dan pengetahuan, akan lebih mampu untuk
memanfaatkan inovasi digital.

3. Lingkungan bisnis

Lingkungan bisnis yang mendukung, seperti ketersediaan


infrastruktur dan kebijakan yang kondusif, akan memudahkan
UMKM untuk menerapkan inovasi digital (Kumaat, 2023)

C. Kesimpulan
Dalam menghadapi era digital, penting bagi Usaha Mikro, Kecil, dan
Menengah (UMKM) untuk mengadopsi inovasi digital sebagai strategi utama
dalam meningkatkan kompetitivitas mereka. Inovasi digital tidak hanya
sekadar sebuah langkah, melainkan landasan fundamental yang dapat
memberikan dampak signifikan terhadap berbagai aspek operasional
UMKM. Dalam menjalankan prosesnya, inovasi digital mampu menciptakan
perubahan yang nyata dengan meningkatkan efisiensi operasional secara
keseluruhan, menaikkan standar kualitas produk serta layanan yang
ditawarkan, meningkatkan produktivitas secara signifikan, dan
mengamplifikasi daya saing di pasar.

Namun, untuk menggali potensi penuh dari inovasi digital, UMKM perlu
mempertimbangkan beberapa faktor penting. Salah satunya adalah tingkat
kematangan teknologi yang dimiliki, sebab kemajuan dalam teknologi akan
menjadi dasar utama dalam mengadopsi inovasi digital dengan optimal.
Selain itu, ketersediaan sumber daya juga menjadi faktor penting yang harus
dipertimbangkan karena inovasi digital memerlukan dukungan infrastruktur
dan sumber daya manusia yang memadai. Tidak ketinggalan, lingkungan
bisnis yang meliputi faktor eksternal seperti regulasi, pasar, dan tren industri
juga berperan penting dalam kesuksesan implementasi inovasi digital di
UMKM. Dengan mempertimbangkan faktor-faktor ini secara holistik,
UMKM dapat memastikan bahwa mereka tidak hanya mengadopsi inovasi
digital secara sporadis, tetapi mampu mengintegrasikan dan mengoptimalkan
potensi teknologi tersebut untuk mencapai keunggulan bersaing yang
berkelanjutan di era digital yang terus berkembang.
DAFTAR PUSTAKA

Achmad, D., & Kurnia, A. (2022). Pengaruh Inovasi Digital dan Modal Usaha
Terhadap Daya Saing UMKM di Indonesia. Jurnal Administrasi Bisnis,
10(1), 1-14.

Agustina, D., & Sari, R. (2021). Pengaruh Inovasi Digital Terhadap Daya Saing
UMKM di Kota Bandung. Jurnal Ekonomi Bisnis, 26(2), 101-112.

Kementerian Koperasi dan UKM. (2022). Indeks Usaha Mikro Kecil Menengah
(UMKM) 2022. Jakarta: Kementerian Koperasi dan UKM.

Kondoj, M., Langi, H., Putung, Y., & Kumaat, A. (2023). Model E-Commerce
Untuk Meningkatkan Daya Saing UMKM Dalam Ekosistem
Kewirausahaan Digital di Sulawesi Utara. Technomedia Journal, 8(2),
221-234.

Nauly, A. D., Pebianti, A., Cahyani, M., Hertati, L., Hendarmin, R., Syafri, L., &
Munandar, A. (2022). Sosialisasi Peningkatan Daya Saing Umkm Olahan
Keripik Singkong Rasa Gurih Pedas Melalui Kemasan Dan Digital
Marketing Mbkm Program Kkn Tematik Di Desa Petanang. PORTAL
RISET DAN INOVASI PENGABDIAN MASYARAKAT, 1(4), 121-132.

Porter, M. E. (1980). Competitive Strategy: Techniques for Analyzing


Industries and Competitors. New York: Free Press.

Putra, T. W. A., Solechan, A., & Hartono, B. (2023). Transformasi Digital Pada
UMKM Dalam Meningkatkan Daya Saing Pasar. Jurnal Informatika
Upgris, 9(1).

Rogers, E. M. (1962). Diffusion of Innovations. New York: Free Press.

Schumpeter, J. A. (1934). The Theory of Economic Development. Cambridge,


MA: Harvard University Press.
Triwijayati, A., Luciany, Y. P., Novita, Y., Sintesa, N., & Zahruddin, A. (2023).
Strategi Inovasi Bisnis untuk Meningkatkan Daya Saing dan
Pertumbuhan Organisasi di Era Digital. Jurnal Bisnis Dan Manajemen
West Science, 2(03), 306-314.

Zaelani, I. R. (2019). Peningkatan daya saing UMKM Indonesia: Tantangan dan


peluang pengembangan IPTEK. Jurnal Transborders, 3(1), 15.

Anda mungkin juga menyukai