SKRIPSI
Oleh:
i
i
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan memverifikasi teori terdahulu terkait
pengaruh e-business strategy dan technology capability dalam keunggulan
kompetitif untuk peningkatan kinerja UMKM di Kota Palu baik secara parsial
maupun melalui mediasi. Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian asosiatif
dan penelitian inferensial dengan pendekatan kuantitatif. Pengumpulan data
penelitian ini menggunakan metode survey dengan kuesioner sebagai instrumen
pengumpulan data primer. Kuesioner penelitian disebarkan secara langsung
(offline) maupun online kepada pelaku UMKM di Kecamatan Palu Barat, Kota
Palu. Proses analisis data menggunakan metode analisis deskriptif untuk
memberikan deskriptif pada setiap variabel dan mengadopsi Partial Least Square
(PLS) dengan bantuan software SmartPLS versi 3 untuk menguji hipotesis. Hasil
pengujian secara parsial menunjukkan bahwa tidak terdapat pengaruh signifikan
e-business strategy terhadap kinerja UMKM di Kota Palu, sedangkan terdapat
pengaruh signifikan e-business strategy terhadap keunggulan kompetitif UMKM
di Kota Palu, lalu terdapat pengaruh signifikan technology capability terhadap
keunggulan kompetitif maupun kinerja UMKM di Kota Palu. Sedangkan hasil
pengujian efek mediasi menunjukkan pengaruh e-business strategy terhadap
kinerja UMKM di Kota Palu melalui keunggulan kompetitif sebagai mediasi full
dan pengaruh technology capability terhadap kinerja UMKM di Kota Palu melalui
keunggulan kompetitif sebagai mediasi parsial.
iv
ABSTRACT
Andi Azizah Cama, C301 20 059. "The Influence of E-Business Strategy and
Technology Capability on Competitive Advantage in Improving MSMEs
Performance in Palu City". Supervised by Dr. E. Femilia Zahra, SE, M.Sc as the
supervisor.
This study aims to test and verify previous theories related to the influence of e-
business strategy and technology capability in competitive advantage to improve
the performance of MSMEs in Palu City both partially and through mediation.
This research is included in the type of associative research and inferential
research with a quantitative approach. This research data collection uses a
survey method with a questionnaire as the primary data collection instrument.
The research questionnaire was distributed directly (offline) and online to MSME
players in West Palu District, Palu City. The data analysis process uses
descriptive analysis methods to provide descriptive information on each variable
and adopts Partial Least Square (PLS) with the help of SmartPLS version 3
software to test the hypothesis. Partial test results show that there is no significant
influence of e-business strategy on the performance of MSMEs in Palu City, while
there is a significant influence of e-business strategy on the competitive advantage
of MSMEs in Palu City, then there is a significant influence of technology
capability on the competitive advantage and performance of MSMEs in Palu City.
While the results of testing the mediation effect show the effect of e-business
strategy on the performance of MSMEs in Palu City through competitive
advantage as full mediation and the effect of technology capability on the
performance of MSMEs in Palu City through competitive advantage as partial
mediation.
v
BAB I
PENDAHULUAN
merupakan salah satu sektor usaha perekonomian nasional yang terus konsisten
berkembang. UMKM merupakan bagian dari usaha yang bersifat padat karya
kerja, dan penggunaan modal usaha relatif lebih sedikit (Ananda dan Susilowati,
2019). Sejak Maret 2020 sektor industri UMKM menjadi perhatian akibat
(Silvatika, 2020). Menurut Simamora dan Wijaya (2022), karena UMKM yang
selalu dihadapkan dengan tantangan baru maka para pelaku harus selalu dapat
baru dan kreatifitas sehingga setiap pelaku usaha di Indonesia dituntut saling
dipercaya memiliki peran penting menjadi mediasi hubungan antara strategi dan
kinerja UMKM (Qun, 2015). Menurut Rohendy dan Santy (2019), keunggulan
kompetitif yang akan berdampak baik bagi usahanya jika berhasil menerapkan
teknologi informasi. Khotimah dan Fiati (2013) menjelaskan kegiatan usaha yang
1
electronic business (e-business) dan electronic commerce (e-commerce) adalah
cara inovatif sebagai media menciptakan keunggulan kompetitif. Hal tersebut juga
mendapat dukungan dari pemerintah terhadap sektor UMKM untuk terus bersaing
capability sebagai salah satu sumber utama untuk mencapai tujuan usaha agar
dapat terus bertahan pada proses dan rutinitas yang berlangsung dalam
kompetitif para pelaku usaha. Hal ini sependapat dengan teori Resource Based
memiliki 4 sifat esensial yaitu bernilai, langka, sulit ditiru, dan sulit disubtitusi
2
sama Indonesia memiliki ekosistem digital yang berkembang dengan komponen-
Pada gambar 1.1 menjelaskan bahwa tercatat sebanyak 212 juta pengguna
dimana lonjakan pengguna terjadi pada tahun 2017 jumlahnya sebanyak 136 juta.
Oleh We Are Social memperkirakan sekitar 77% populasi dalam Indonesia telah
3
dataindonesia.id bahwa jumlah pengguna internet nasional sudah meningkat
teknologi lainnya yaitu e-business juga dipercaya dapat membantu pelaku UMKM
hingga pembaruan produk dan jasa milik mereka. Salah satu e-business strategy
Berdasarkan hasil survey Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2021
internet oleh pelaku usaha di Indonesia dapat dilihat pada gambar 1.2 berikut.
4
Melihat data di atas dapat dikatakan Indonesia telah menjadi salah satu
Negara yang antusias menggunakan platform media sosial paling aktif di dunia.
Ditunjukkan oleh gambar 1.3 walaupun pada tahun 2017-2021 kenaikan jumlah
penigkatan kembali ditahun 2022 sebesar 12,35% (Ivan M, 2022). Pada Januari
2023, laporan We Are Social mencatat sebanyak 167 juta pengguna aktif media
dibandingkan pada tahun 2022 dan menjadi penurunan pertama kali terjadi dalam
5
Selain pemasaran digital, strategi bisnis lainnya yang dapat diterapkan
pada laporan East Ventures (EV) yang berjudul Digital Competitiveness Index
6
kapabilitas teknologi dan strategi e-business masih sangat terbatas. Oleh karena
itu, peneliti tertarik menjadikan topik tersebut sebagai sebuah penelitian yang
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan harapan baru bagi pelaku UMKM
Palu”.
7
1.2 Rumusan Masalah
diperoleh dalam penelitian ini adalah untuk menguji dan memverifikasi masalah
yang telah dirumuskan dalam topik pengaruh e-business strategy dan technology
Kota Palu.
8
1.4 Manfaat Penelitian
penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi pembaca baik dalam maupun luar
1) Bagi Peneliti
pelaku UMKM.
3) Bagi Akademisi
dan pihak yang berminat untuk mengembangkan penelitian ini dalam taraf lebih
telah ditetapkan sehingga isi proposal tersaji secara runtut, mudah menemukan
9
informasi yang dibutuhkan, dan mudah dipahami. Penulisan sistematis dalam
3) BAB III Metode Penelitian: obyek penelitian, jenis penelitian, lokasi dan
waktu penelitian, jenis dan sumber data, teknik pengumpulan data, populasi
analisis data.
variabel, hasil uji outer model, hasil uji pengaruh langsung dan efek mediasi
penelitian.
10
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
perbedaan dan persamaan variabel, metode serta hasil dari penelitian terdahulu
11
Lanjutan Tabel 2.1
Nama Judul Metode Hasil
No. Variabel
Peneliti Penelitian Penelitian Penelitian
2. Adopsi Nidia Technology Pendekatan Technology,
Media Ananda (X1), kuantitatif organization,
Sosial Mutiara, organization dengan dan
Terhadap Candra (X2), jenis environment
Kinerja Wijayangka, environment penelitian memiliki
UMKM Di dan Budi (X3), adopsi kausal dan pengaruh
Kota Rustandi media sosial deskriptif, signifikan
Bandung Kartawinata (Y), kinerja serta teknik terhadap
(2019) UMKM (Z) penentuan adopsi media
sampel sosial, lalu
dengan adopsi media
purposive sosial
sampling berpengaruh
signifikan
terhadap
kinerja
UMKM.
3. Pengaruh Nandan Teknologi Kuantitatif Teknologi
Teknologi Rohendi & informasi deskriptif informasi dan
Informasi Raeni Dwi (X1), e- dan e-commerce
dan E- Santy (2019) commerce verifikatif berpengaruh
commerce (X2), signifikan
Terhadap keunggulan terhadap
Keunggulan bersaing (Y) keunggulan
Bersaing bersaing
(Survey dengan arah
Terhadap
Sentra
12
Lanjutan Tabel 2.1
Nama Judul Metode Hasil
No. Variabel
Peneliti Penelitian Penelitian Penelitian
Produksi Kaos hubungan
Maurarajeun positif.
di Kampung
Wisata Sablon
Bandung)
Pengaruh Lani Diana Kapabilitas Analisis Kapabilitas
4.
Kapabilitas Wijaya & teknologi data partial teknologi
Teknologi Virgo informasi least berpengaruh
Informasi dan Simamora (X1), (PLS), signifikan
Kapabilitas (2022) kapabilitas purposive terhadap
Inovasi inovasi sampling keunggulan
Terhadap (X2), bersaing
Strategi dan keunggulan melalui
Dampaknya bersaing strategi,
Terhadap (Y), strategi sedangkan
Keunggulan (Z) kapabilitas
Bersaing inovasi tidak
UMKM berpengaruh
Kuliner signifikan
terhadap
keunggulan
bersaing
Pengaruh Rizki Aji E-payment
5. Analisis Secara parsial
Implementasi Subekti & (X1),
regresi dan simultan
E-Payment Reza kualitas
berganda, variabel e-
Dan Kualitas Widhar produk
analisis payment
Produk Pahlevi (X2),
deskriptif,
13
Lanjutan Tabel 2.1
Nama Judul Metode Hasil
No. Variabel
Peneliti Penelitian Penelitian Penelitian
Terhadap (2022) kinerja
asumsi gateway dan
Kinerja UMKM (Y)
klasik kualitas
UMKM
produk
(Studi Kasus
memiliki
Pada Usaha
pengaruh
Produk Hobi
signifikan
Alat
terhadap
Pancing)
kinerja
UMKM
14
Keunggulan bersaing (Y), signifikan
Lanjutan Tabel 2.1
Nama Judul Metode Hasil
No. Variabel
Peneliti Penelitian Penelitian Penelitian
15
Pada masa kini banyak proses bisnis yang aktivitas utamanya
melalui internet atau jaringan pribadi end-to-end (ujung ke ujung). Istilah end-to-
dagang, penyedia suplai, dan pelanggan akhir dari seluruh proses perencanaan dan
pelaksanaan.
Ada beberapa bentuk interaksi para pelaku e-business yang dijelaskan oleh
16
telah disediakan lalu nantinya perusahaan yang membutuhkan produk atau
B2B tetapi bedanya konsumen pada proses transaksi ini adalah lembaga
antara lain:
dunia ini dapat mengetahui produk dari bisnis tersebut. Selain itu pelaku
usaha juga dapat menerima pelayanan dari pemasok dengan harga terbaik
17
oleh perusahaan kepada pemasok lalu pemasok akan mengirimkan barang
minim biaya. Pelaku usaha cukup menerima pesanan melalui situs yang
tersedia dimana dalam situs tersebut telah mencakup katalog produk yang
dijual, tata cara pemesanan hingga metode pembayaran, dan pemilihan jasa
pengiriman.
4) Pelayanan lebih efektif kepada konsumen. Hal ini disebabkan karena situs
yang tersedia juga dapat menampung pertanyaan, keluhan, dan saran dari
dari perusahaan. Menurut Chandler (1962) dalam salah satu karyanya berjudul
Strategy and Structure menjelaskan bahwa strategi sebagai penentuan tujuan dan
sasaran jangka panjang dasar dari suatu perusahaan, dan adopsi dari tindakan dan
18
Sebagai kegiatan jual beli barang atau jasa memanfaatkan sumber daya internet
business strategy oleh para pelaku usaha harus memastikan strategi yang diadopsi
mendukung dan sesuai dengan strategi bisnis mereka sebelumnya (Sudirman, dkk,
2015).
Facebook, Instagram, Twitter, TikTok, dan lain sejenisnya. Media sosial adalah
dan diterima dengan cepat serta akan mengahasilkan informasi berbentuk digital
(Santika, dkk, 2022). Menurut penelitian Agyekum, dkk (2021) bahwa penerapan
19
kalangan agar mengetahui cara menggunakan sistem e-payment. Sistem
dan nilai, dan pelaksanaan praktik kerja dengan yang sudah ada sebelumnya di
perusahaan (Morteza dkk, 2011). Lall (1992) mengatakan sebuah proses yang
daya yang dimiliki perusahaan merupakan kapasitas untuk mencapai tujuan yang
dan pengendalian, orientasi pasar, pelatihan, investasi dalam R&D, dan tenaga
dari perusahaan lain, dan ketersediaan aliansi strategik untuk membeli teknologi
20
Di sisi lain, menurut Zhang dkk (2008) bahwa kapabilitas teknologi
keterlibatan dengan sumber daya dan kemampuan lainnya. Aral (2007) juga
pada seberapa baik manajemen dan sumber daya manusia memfasilitasi investasi
2016).
Sedangkan Turulja dan Bajgoric (2016) juga mengungkapkan ada dua dimensi
berikut:
21
2) IT Operation terkait tingkat implementasi teknologi informasi ketika
lainnya yang terkait dalam suatu organisasi untuk menyimpan, mengolah, serta
3) Penggunaan internet
Beberapa pendapat ahli seperti Pisano dan Schuen (1997), Afuah (2002),
dan Tsai (2004) menyatakan technology capability sebagai salah satu kunci
22
2.2.3 Keunggulan Kompetitif
karakteristik yang diperoleh dari kemampuan sumber daya suatu usaha. Porter,
kapabilitas, dan lainnya yang mengatur perusahaan untuk bersaing secara efektif
1) Nilai harus ditekankan pada produk apa yang diinginkan konsumen, apakah
konsumen.
23
3) Layak tidaknya harga yang ditetapkan perusahaan terhadap produknya di
mata konsumen.
kompetitif dari suatu organisasi perlu mengadopsi strategi e-business yang tepat
bersaing. Jika semakin tinggi tekanan yang didapatkan dari pesaing ketika
menjalani usaha, pelaku usaha seperti UMKM akan dituntut untuk mengadopsi
keuntungan kompetitif. Selain itu dalam teori RBV juga telah dijelaskan bahwa
capability yang memiliki 4 karakteristik yakni bernilai, langka, sulit ditiru, dan
bertambah kompetitor yang memerhatikan titik lemah dari suatu usaha. Untuk
24
menciptakan dan mempertahankan keunggulan kompetitif diperlukan atribut yang
b. Clear, tight definition of market targets/Target pasar yang jelas dan ketat.
yang diciptakan.
2021 bahwa UMKM adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri
25
Sebagai sebuah organisasi, UMKM dituntut harus memiliki kinerja yang
baik. Hal itu terjadi sebagai dampak dari tuntutan konsumen akan pelayanan yang
baik dan berkualitas tinggi terhadap kebutuhan mereka. Hasil kerja atau perilaku
aktual yang ditunjukkan oleh karyawan sesuai dengan perannya dalam organisasi
Sudiarta, dkk (2014) diartikan sebagai keberhasilan atau kegagalan dari aktivitas
publik. Sedangkan menurut Wibowo (2017) kinerja adalah output atau hasil kerja
tercapainya evaluasi kerja dari pembagian tugas kegiatan dan peran dalam suatu
yang dilakukan hingga diselesaikan oleh individu dalam perusahaan pada periode
tertentu, dikaitkan dengan ukuran nilai serta standar perusahaan tempat individu
menurut Cao, dkk (2018) bahwa adopsi media sosial yang dilakukan perusahaan
26
sebelumnya bahwa sistem e-payment dan platform media sosial sebagai media
Dalam penelitian ini kinerja UMKM yang akan diukur terdapat dua
dimensi kinerja yaitu kinerja keuangan dan kinerja non keuangan (Utami, dkk,
technology capability.
disusun, terdapat 4 variabel yang akan diuji yaitu variabel eksogen meliputi e-
27
Gambar 2.1 Kerangka pemikiran penelitian
Keterangan:
Pengaruh Langsung
2.4 Hipotesis
yang luas. Selain dalam proses jual beli, strategi e-business juga banyak terlibat
sebagai proses bisnis utama mereka maka pelaku UMKM dapat meningkatkan
28
Berdasarkan hasil penelitian Tarigan (2022) menyimpulkan bahwa strategi
itu, hasil penelitian Subekti dan Pahlevi (2022) menyimpulkan secara parsial
positif dan signifikan terhadap kinerja UMKM. Dari berbagai pendapat diatas
meluas menjadi e-business menciptakan daya saing yang erat bagi setiap pelaku
ketepatan strategi e-business yang diadopsi sangat penting bagi pelaku UMKM
kompetitornya.
29
2.4.3 Pengaruh Technology Capability Terhadap Kinerja UMKM
pelanggan seperti pola pembelian, tingkat kepuasan, serta kualitas produk dan
pelayanan.
30
terhadap keunggulan kompetitif dengan arah hubungan positif. Dari pendapat
secara finansial.
31
meningkatkan kinerja suatu usaha. Technology capability sudah seharusnya
diterapkan dengan kreativitas yang tinggi untuk terus berinovasi dalam berbagai
terhadap kinerja usaha. Dari hasil penelitian tersebut, maka dapat terbentuk
hipotesis:
32
BAB III
METODE
sikap pro-kontra, maupun keadaan batin, bisa pula berupa proses dan hasilnya,
dan sebagainya. Pokok persoalan yang dimaksud terdapat pada benda, orang, atau
oleh Dayan (1986), bahwa objek penelitian adalah topik atau pokok persoalan
yang menjadi sasaran penelitian agar mendapatkan data secara lebih terarah.
Dalam penelitian ini akan mencari tahu tentang e-business strategy dan
technology capability yang diadopsi dalam kegiatan UMKM di Kota Palu apakah
variabel lainnya bertujuan untuk membuktikan atau menguji suatu hipotesis. Hal
tersebut sesuai dengan tujuan awal peneliti yang telah dirumuskan dalam
33
Sugiyono (2016) memiliki tujuan untuk mengetahui maupun menjelaskan
Dalam penelitian ini variabel eksogen yaitu e-business strategy dan technology
capability yang menjadi sebab timbulnya variabel endogen yaitu kinerja UMKM.
terhadap data atau populasi berdasarkan sampel (sebagian data). Ruang lingkup
sebagainya.
Pilihan lokasi pada penelitian ini adalah Kota Palu pada kecamatan Palu
Barat. Lokasi tersebut dipilih karena berdasarkan perolehan data dari Dinas
Koperasi, UMKM dan Tenaga Kerja Kota Palu Tahun 2021, kecamatan Palu
34
3.4 Jenis dan Sumber Data
adalah data kuantitatif. Seperti penjelasan dari Sugiyono (2010) bahwa data
kuantitatif memuat informasi yang dinyatakan dalam bentuk angka dapat diukur
angka absolut, dan dapat ditentukan besarannya (Priadana dan Sunarsi, 2021).
Dalam penelitian ini, data kuantitatif akan berasal dari populasi dan
kuesioner dan analisis data bersifat konkrit yang menghasilkan angka-angka yang
1) Data Primer
Data primer memiliki sifat spesifik yang menjadi basis utama dalam
penelitian ini dimana berbentuk kuesioner yang diedarkan dan akan diisi secara
langsung tanpa melalui perantara oleh responden atau sumber asli yaitu pelaku
2) Data Sekunder
sekunder berupa daftar pelaku UMKM tahun 2021 di Kota Palu yang diperoleh
35
langsung dengan berkunjung pada Dinas Koperasi, UMKM, Dan Tenaga Kerja
Kota Palu beralamat di Jl. Bantilan No. 26. Selain itu, penelitian ini menggunakan
data sekunder berbentuk artikel, buku pedoman, jurnal-jurnal terdahulu, serta situs
web dengan akses internet yang memiliki informasi terkait variabel-variabel yang
diteliti. Data-data tersebut termasuk jenis data yang telah tersedia, siap diolah, dan
diperoleh dari pihak lain dengan kata lain bukan dari sumber asli subjek penelitian
sampel relatif lebih kecil yang dibutuhkan penelitian ini maka menggunakan
kuantitatif yang bertujuan memperoleh data pada masa lampau maupun saat ini
UMKM Kota Palu dilakukan secara langsung (offline) dan juga secara online.
objek atau subjek yang memiliki karakteristik tertentu ditetapkan oleh peneliti
untuk diteliti dan digunakan sebagai dasar untuk penarikan kesimpulan. Adapun
36
populasi dalam penelitian ini berdasarkan perolehan data pada Dinas Koperasi,
UMKM Dan Tenaga Kerja Kota Palu sebanyak 5.707 UMKM yang ada di
Sampel merupakan bagian dari populasi yang akan diteliti atau sebagian
Menentukan sampel bertujuan karena jumlah populasi yang cukup besar sehingga
tidak memungkinkan untuk dipelajari sebab adanya keterbatasan waktu, dana, dan
tenaga. Oleh karena itu, peneliti menggunakan metode purposive sampling yakni
(bebas), 1 variabel endogen (terikat), dan 1 variabel mediasi. Di bawah ini akan
37
1) E-business Strategy (X1)
Penerapan e-business sangat penting pada era digital saat ini. Keuntungan
strategi atau perencanaan. Dalam penelitian ini, strategi yang dimaksud adalah
dari segi kualitas, harga, maupun daya saing. Hadi dan Zakiah (2021)
media sosial lalu secara rutin menciptakan konten yang menarik dan
interaktif. Selain itu media sosial menjadi strategi yang efektif bagi
daring terlepas dari lokasi dan waktu melalui jaringan elektronik salah
satunya yaitu internet (Budiarta, dkk, 2020). Dalam penelitian ini metode
38
2) Technology Capability (X2)
kemampuan internet, data, dan aplikasi utama yang terkait pada suatu
usaha.
daya manusia.
diterapkan pada suatu usaha yang diciptakan dengan sumber daya dengan
karakteristik yakni bernilai, langka, sulit ditiru, dan sulit didistribusi. Bernadi dan
kinerja yang dimiliki suatu UMKM. Adapun indikator yang dapat digunakan
39
a. Bernilai, suatu usaha dikatakan bernilai jika memiliki sumber daya yang
strategi suatu usaha maka sumber daya yang dimiliki seharusnya tidak
dapat dimiliki oleh kompetitor agar mereka tidak mampu melakukan hal
yang sama.
c. Sulit ditiru, jika sumber daya yang dimiliki memenuhi dua karakteristik
yang dimiliki.
d. Sulit disubtitusi, artinya sulit digantikan atau tidak ada sumber daya yang
sesuai dengan kemampuan dan keterampilan yang dimiliki. Kinerja yang baik
(2013) menyatakan terdapat dua dimensi kinerja yang dapat diukur yaitu kinerja
40
a. Dimensi penjualan, mengacu pada manfaat aktual terkait barang atau jasa
yang diperjualkan.
karyawan.
diberi skor menggunakan skala Likert 5 poin dengan keterangan sebagai berikut:
Diharapkan responden memilih salah satu pilihan yang cenderung pro atau
41
Selanjutnya untuk menganalisis skala likert yang digunakan dalam
kriterianya dijabarkan oleh Muhidin dan Abdurrahman (2007) dapat dilihat pada
tabel 3.1.
dalam bentuk matriks yang dapat dilihat pada tabel 3.2 berikut ini.
42
Lanjutan Tabel 3.2
Definisi Operasional Skala
Indikator Skor Item
Variabel Ukur
promosi (Putra dan
Santoso, 2020)
3) Kemudahan,
kenyamanan, dan
manfaat e-payment
(Puspita, 2019)
4) Informativeness
(Nasdini, 2012)
43
Lanjutan Tabel 3.2
Definisi Operasional Skala
Indikator Skor Item
Variabel Ukur
dari pengumpulan data, penafsiran data tersebut, serta penampilan dan hasilnya.
Adapun pendapat Ghozali dan Ratmono (2017) dalam Rifkhan (2023) bahwa
analisis deskriptif adalah statistik yang digunakan menganalisis data dengan cara
44
memberikan deskriptif pada data tersebut dilihat dari nilai mean. Untuk
oleh Wold (1960) mengemukakan sebagai salah satu alternatif yang bersifat
powerfull dan soft modelling karena tidak didasarkan banyak syarat atau asumsi
seperti uji normalitas dan multikolinearitas. Oleh karena itu, model PLS cocok
mengkonfirmasi teori.
tahap ini bertujuan untuk menguji keakuratan dan kepercayaan pada instrumen
yang digunakan dalam penelitian. Berikut pengujian yang ditawarkan oleh Hair,
indikator yang terdapat pada setiap variabel laten dalam instrumen penelitian
ini dapat dipahami oleh responden. Pengujian convergent validity dilihat pada
45
nilai Loading Factor yaitu dapat diterima jika ≥ 0,7 serta nilai AVE (Average
bahwa setiap indikator pada setiap variabel dalam instrumen penelitian tidak
korelasi setiap variabel harus lebih tinggi daripada nilai korelasi dengan
variabel lainnya. Selain itu, juga harus melihat pada nilai Cross Loading yaitu
variabel laten. Pengujian ini akan melihat seberapa besar instrumen penelitian
mediasi. Hasil dari pengujian inner model akan digunakan sebagai jawaban dari
hipotesis yang telah disusun dalam penelitian ini. Adapun beberapa pengujian
46
Berdasarkan pendapat Ghozali dan Latan (2015) kekuatan nilai R 2 dilihat dari
beberapa kriteria yaitu sebesar 0,75 (kuat), 0,50 (moderat), dan 0,25 (lemah).
teknik bootstrapping dijelaskan oleh Hair, dkk (2017) bahwa nilai t-statistics
≥ t-tabel one tail yang telah ditentukan yaitu 1,65 serta nilai p-values
digunakan dalam penelitian (Ghozali, 2016). Model GoF memiliki tujuan untuk
outer model dan inner model yang digunakan dalam penelitian ini mampu
ketepatan model tersebut dilihat pada nilai SRMR (Standardized Root Mean
square Residual) yaitu ≤ 0,08 akan tetapi nilai 0,08 – 0,10 juga masih dapat
47
BAB IV
Kota Palu yang aktif di area Palu Barat. Waktu pelaksanaan penyebaran kuesioner
selama kurang lebih 1 bulan yang dimulai dari 17 Juni – 25 Juli 2023. Kuesioner
disebarkan secara langsung kepada pelaku UMKM dan juga secara online dengan
kuesioner yang tidak kembali dan beberapa kuesioner yang kembali namun tidak
dapat diolah karena responden tidak mengisi data dengan lengkap. Selain itu,
kuesioner antara lain faktor kesibukan, faktor usia, maupun faktor privasi/belum
48
Lanjutan Tabel 4.1
Kriteria Jumlah Presentase (%)
Kuesioner yang tidak kembali 131 65,5%
Kuesioner yang tidak dapat diolah 9 4,5%
Kuesioner yang memenuhi syarat 60 30%
Sumber: Data Primer, 2023
yang disebar sebanyak 200 kuesioner dengan tingkat pengembalian 34,5% atau
hanya 69 kuesioner. Namun, adanya kuesioner yang cacat (tidak dapat diolah)
sebanyak 9 kuesioner (4,5%) sehingga kuesioner yang memenuhi syarat dan dapat
business yang diadopsi, jenis e-payment serta media sosial yang digunakan dalam
49
Berdasarkan tabel 4.2 menunjukkan bahwa mayoritas responden dalam
penelitian ini memiliki usaha yang berumur 1-5 tahun dengan frekuensi 38
UMKM (63%), lalu secara berurutan diikuti oleh umur usaha 6-10 tahun (22%),
umur usaha kurang dari 1 tahun (10%), dan umur usaha lebih dari 10 tahun (5%).
kategori usaha dimana dalam penelitian ini responden yang memiliki omzet
kurang dari Rp2.000.000.000 termasuk dalam kategori Usaha Mikro yang paling
mengadopsi digital marketing memiliki presentase sebesar 11% lalu diikuti oleh
50
Tabel. 4.4 Karakteristik UMKM berdasarkan Strategi E-Business
Strategi E-business Frekuensi Presentase (%)
Adopsi E-payment 4 7%
Adopsi Digital Marketing 7 11%
Mengadopsi keduanya 49 82%
Jumlah 60 100%
Sumber: Olah data primer, 2023
perlu adanya dukungan teknologi digital. Dalam penelitian ini dari 60 UMKM
strategi e-business dalam kegiatan operasionalnya. Pada tabel 4.5 aplikasi sosial
media serta metode pembayaran yang dipilih pelaku UMKM di Kota Palu.
Tabel 4.5 Daftar Media Sosial dan E-payment yang diminati UMKM
Tabel 4.5 telah menunjukkan media sosial yang paling populer digunakan
dalam pemasaran digital oleh UMKM di Kota Palu adalah Instagram dengan
51
Sedangkan metode e-payment yang cukup populer dengan frekuensi
metode yang kurang diminati adalah OVO dan GoPay masing-masing sebanyak 9
dan 8 responden.
penelitian ini diukur menggunakan skala likert dengan penilaian terendah adalah 1
poin dan penilaian tertinggi adalah 5 poin. Penilaian tersebut harus ditetapkan
dalam sebuah interval. Kriteria nilai interval dapat dilihat pada tabel 3.1
Item variabel e-business strategy dalam kuesioner penelitian ini terdiri atas
52
Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi E-Business Strategy
No Skor Frekuensi
Total % Total Skor n MEAN
Item SS (5) % skor S (4) % skor CS (3) % skor TS (2) % skor STS (1) % skor
1 8 13.33 40 36 60.00 144 15 25.00 45 0 0.00 0 1 1.67 1 60 100 230 60 3.83
2 22 36.67 110 30 50.00 120 7 11.67 21 1 1.67 2 0 0.00 0 60 100 253 60 4.22
3 34 56.67 170 23 38.33 92 2 3.33 6 1 1.67 2 0 0.00 0 60 100 270 60 4.50
4 31 51.67 155 25 41.67 100 3 5.00 9 1 1.67 2 0 0.00 0 60 100 266 60 4.43
5 19 31.67 95 31 51.67 124 9 15.00 27 1 1.67 2 0 0.00 0 60 100 248 60 4.13
6 14 23.33 70 38 63.33 152 7 11.67 21 1 1.67 2 0 0.00 0 60 100 245 60 4.08
Total Rata-Rata 4.20
tabel 4.6 memiliki nilai mean tertinggi adalah 4,50 artinya kriteria sangat baik
pada item pernyataan nomor 3 yaitu “Saya memahami bahwa pemasaran digital
akan memperluas akses pasar”. Sedangkan nilai mean terendah adalah 3,83
dengan kriteria baik terletak pada item pernyataan nomor 1 yaitu “Saya
berbasis konvensional”. Total nilai rata-rata untuk variabel X1 yaitu 4,20 artinya
yang dihasilkan, intensitas UMKM sebesar 82% ditunjukkan tabel 4.4 yang
sekaligus.
53
Tabel 4.7 Distribusi Frekuensi Technology Capability
No Skor Frekuensi
Total % Total Skor n MEAN
Item SS (5) % skor S (4) % skor CS (3) % skor TS (2) % skor STS (1) % skor
7 15 25.00 75 35 58.33 140 8 13.33 24 2 3.33 4 0 0 0 60 100 243 60 4.05
8 17 28.33 85 30 50.00 120 9 15.00 27 4 6.67 8 0 0 0 60 100 240 60 4.00
9 17 28.33 85 28 46.67 112 10 16.67 30 5 8.33 10 0 0 0 60 100 237 60 3.95
10 10 16.67 50 24 40.00 96 16 26.67 48 10 16.67 20 0 0 0 60 100 214 60 3.57
11 12 20.00 60 32 53.33 128 14 23.33 42 2 3.33 4 0 0 0 60 100 234 60 3.90
Total Rata-Rata 3.89
dalam mengelola usaha merupakan hal yang mudah” memiliki nilai mean
tertinggi 4,05 dengan kriteria baik. Sedangkan nilai mean terendah 3,57 dengan
kriteria baik diperoleh item nomor 10 yaitu “Saya memiliki SDM yang ahli
pada penilaian variabel X2 adalah 3,89 dengan kriteria baik. Artinya secara
total rata-rata yang dihasilkan, intensitas teknologi digital berupa media sosial
sebesar 48,3% ditunjukkan tabel 4.5 menjadi teknologi yang paling populer
indikator yaitu bernilai, langka, sulit ditiru, dan sulit didistribusi. Untuk meninjau
54
Tabel 4.8 Distribusi Frekuensi Keunggulan Kompetitif
No Skor Frekuensi
Total % Total Skor n MEAN
Item SS (5) % skor S (4) % skor CS (3) % skor TS (2) % skor STS (1) % skor
12 6 10.00 30 38 63.33 152 12 20.00 36 4 6.67 8 0 0.00 0 60 100 226 60 3.77
13 10 16.67 50 32 53.33 128 15 25.00 45 2 3.33 4 1 1.67 1 60 100 228 60 3.80
14 14 23.33 70 34 56.67 136 9 15.00 27 3 5.00 6 0 0.00 0 60 100 239 60 3.98
15 4 6.67 20 34 56.67 136 13 21.67 39 6 10.00 12 3 5.00 3 60 100 210 60 3.50
16 16 26.67 80 28 46.67 112 11 18.33 33 5 8.33 10 0 0.00 0 60 100 235 60 3.92
17 7 11.67 35 28 46.67 112 14 23.33 42 11 18.33 22 0 0.00 0 60 100 211 60 3.52
Total Rata-Rata 3.75
menunjukkan bahwa item nomor 14 yaitu “Produk usaha kami berkualitas tinggi
dengan tawaran harga relatif lebih rendah dibanding kompetitor” memiliki nilai
mean tertinggi 3,98 dengan kriteria baik. Sedangkan nilai mean terendah 3,50
dengan kriteria baik diperoleh item nomor 15 yaitu “Sumber daya usaha kami
sulit diduplikasi oleh kompetitor”. Adapun total rata-rata pada penilaian variabel
Y1 adalah 3,75 dengan kriteria baik. Artinya secara keseluruhan bahwa pelaku
indikator yaitu modal kerja yang cukup, penjualan, laba bersih, produktivitas, dan
pencapaian target. Untuk meninjau nilai mean dapat dilihat pada tabel 4.9 berikut.
55
Tabel 4.9 Distribusi Frekuensi Kinerja UMKM
No Skor Frekuensi
Total % Total Skor n MEAN
Item SS (5) % skor S (4) % skor CS (3) % skor TS (2) % skor STS (1) % skor
18 14 23.33 70 28 46.67 112 15 25.00 45 3 5.00 6 0 0.00 0 60 100 233 60 3.88
19 12 20.00 60 24 40.00 96 20 33.33 60 4 6.67 8 0 0.00 0 60 100 224 60 3.73
20 8 13.33 40 27 45.00 108 20 33.33 60 5 8.33 10 0 0.00 0 60 100 218 60 3.63
21 16 26.67 80 25 41.67 100 13 21.67 39 6 10.00 12 0 0.00 0 60 100 231 60 3.85
22 12 20.00 60 20 33.33 80 19 31.67 57 8 13.33 16 1 1.67 1 60 100 214 60 3.57
Total Rata-Rata 3.73
menunjukkan bahwa item nomor 18 yaitu “Modal usaha yang dimiliki usaha kami
selalu mengalami peningkatan” memiliki nilai mean tertinggi 3,88 dengan kriteria
baik. Sedangkan nilai mean terendah 3,57 dengan kriteria baik diperoleh item
nomor 22 yaitu “Usaha kami selalu mampu mencapai target omzet penjualan yang
telah ditentukan”. Adapun total rata-rata pada penilaian variabel Y2 adalah 3,73
dengan kriteria baik. Artinya secara keseluruhan bahwa kinerja pelaku UMKM di
Pengujian outer model sama dengan uji validitas dan reliabilitas terhadap
item yang terdapat pada setiap variabel laten dalam instrumen penelitian ini dapat
dipahami oleh responden. Ada dua kriteria dalam pengujian convergent validity
56
Loading factor atau outer loading adalah nilai yang dimiliki setiap
indikator suatu variabel laten. Jika nilai loading factor ≥ 0,7 maka dapat
indikator yang memiliki nilai korelasi < 0,7 dengan variabel latennya sehingga
dinyatakan tidak valid. Ketiga item tersebut adalah KK16 dan KK17 milik
variabel keunggulan kompetitif (Y1) serta item TC7 milik variabel technology
capability (X2). Karena ketiga item tersebut tidak memenuhi syarat dalam
57
Gambar 4.1 Outer model sebelum outlier
item-item yang tidak memenuhi asumsi validitas loading factor yang ditentukan
dengan batas nilai ≥ 0,7. Sehingga berdasarkan hasil uji loading factor maka item
KK16 yang memiliki nilai 0,679 dan KK17 yang memiliki nilai 0,694, serta TC7
yang memiliki nilai 0,699 harus dihilangkan seperti pada gambar 4.2 berikut.
58
Gambar 4.2 Outer model setelah outlier
atas 6 indikator dan kinerja UMKM terdiri atas 5 indikator memiliki nilai loading
factor ≥ 0,7 artinya 11 indikator tersebut valid dan dapat dilakukan pengujian
dinyatakan valid dan dapat dilakukan pengujian lebih lanjut. Begitupun pada
keunggulan kompetitif hanya 4 dari 6 indikator yang dinyatakan valid dan dapat
nilai AVE (Average Variance Extracted) yaitu nilai yang dimiliki setiap variabel
59
memenuhi asumsi AVE sebesar ≥ 0,5. Berdasarkan tabel 4.11 dinyatakan bahwa
membandingkan nilai korelasi suatu konstruk yang harus lebih besar daripada
dengan nilai korelasi dengan konstruk lainnya. Terdapat dua pendekatan untuk
kuadrat AVE suatu variabel laten harus lebih tinggi dibandingkan dengan nilai
korelasi terhadap variabel yang berbeda seperti pada tabel 4.12 berikut.
60
Hasil pendekatan fornell-larcker criterion pada tabel 4.12 memperlihatkan
secara diagonal adalah nilai akar kuadrat AVE. Variabel e-business strategy
kompetitif memiliki nilai 0,808, dan nilai kinerja UMKM memiliki nilai 0,864
variabel laten dalam penelitian ini memiliki nilai validitas diskriminan yang baik.
variabelnya sendiri harus lebih tinggi dibandingkan nilai korelasi indikator dengan
61
X1 (ES) X2 (TC) Y1 (KK) Y2 (KU)
TC11 0.526 0.862 0.599 0.606
Sumber: Output SmartPLS, 2023
Nilai yang ter-highlight hijau pada tabel 4.13 menandakan bahwa nilai
yang digunakan. Pengujian ini melihat pada nilai yang dihasilkan dari composite
reliability dan cronbach’s alpha yaitu apabila nilai ≥ 0,7 maka instrumen dapat
dikatakan reliabel.
Hasil yang ditunjukkan pada tabel 4.14 bahwa semua variabel memiliki
nilai ≥ 0,7 artinya telah memenuhi aturan reliabilitas. Pengujian outer model ini
selanjutnya.
62
4.4 Uji Inner Model
variabel eksogen terhadap variabel endogen dalam penelitian ini. Dengan kata
lain, pengujian ini bertujuan melihat seberapa kuat variabel endogen dapat
diinterpretasikan sebagai kuat, moderat, serta lemah. Berikut tabel hasil pengujian
R square.
0,357 (lemah) memiliki arti variabel eksogen e-business strategy dan technology
dijelaskan oleh variabel lain diluar penelitian ini. Sedangkan nilai 0,604 (moderat)
63
memprediksi atau menjelaskan kinerja UMKM sebesar 60,4% dan sisanya sebesar
39,6% adalah pengaruh dari variabel lain diluar dari penelitian ini.
Output pengujian hipotesis untuk pengaruh langsung dapat dilihat pada hasil
menjadi acuan adalah nilai p-values dengan level signifikansi (α) 5% artinya
harus ≤ 0,05 serta nilai t-statistics ≥ t-tabel one tail yang telah ditentukan yaitu
1,65.
dalam penelitian ini, dimana 1 hipotesis ditolak dan 3 hipotesis diterima. Berikut
64
tabel 4.16 bahwa nilai p-values lebih besar dari taraf signifikan yang telah
ditentukan yaitu 0,226 > 0,05. Begitu juga nilai t-statistic 0,752 < 1,65
ketentuan nilai t-tabel. Hal ini mengartikan bahwa hipotesis pertama ditolak
Kota Palu. Berdasarkan tabel 4.16 bahwa nilai p-values lebih besar dari taraf
signifikan yang telah ditentukan yaitu 0,003 < 0,05. Begitu juga nilai t-statistic
2,761 > 1,65 ketentuan nilai t-tabel. Hal ini membuktikan bahwa hipotesis
Berdasarkan tabel 4.16 bahwa nilai p-values lebih kecil dari taraf signifikan
yang telah ditentukan yaitu 0,000 < 0,05. Serta nilai t-statistic 6,572 > 1,65
ketentuan nilai t-tabel. Hal ini membuktikan bahwa hipotesis ketiga diterima
UMKM di Kota Palu. Berdasarkan tabel 4.16 bahwa nilai p-values lebih kecil
dari taraf signifikan yang telah ditentukan yaitu 0,000 < 0,05. Serta nilai t-
65
statistic 3,594 > 1,65 ketentuan nilai t-tabel. Hal ini membuktikan bahwa
Palu.
yang dilihat pada hasil analisa specific indirect effects oleh SmartPLS. Untuk
mengetahui peran mediasi sebagai partial mediation (mediasi parsial) atau full
mediation (mediasi penuh) dilihat dari efek langsung maupun tidak langsung antar
variabel laten.
Menurut Baron dan Kenny (1986), apabila variabel eksogen dengan atau
melibatkan mediasi, maka variabel eksogen terhadap variabel endogen tidak dapat
mediasi full. Uji efek mediasi dapat dilihat pada tabel 4.17 berikut.
66
Tabel 4.17 Hasil Indirect Effects
T Statistics
P
(|O/STDEV| Keterangan
Values
)
E-business strategy ->
Keunggulan kompetitif -> Kinerja 2.382 0.009 Siginifikan
UMKM
Technology capability ->
Keunggulan kompetitif -> Kinerja 4.668 0.000 Signifikan
UMKM
Sumber: Output SmartPLS, 2023
Kota Palu. Pada tabel 4.16 sebelumnya menunjukkan secara langsung variabel
p-values lebih kecil dari taraf signifikan yang telah ditentukan yaitu 0,009 >
0,05 serta nilai t-statistic 2,382 > 1,65 ketentuan nilai t-tabel. Hal ini
Kota Palu. Pada tabel 4.16 sebelumnya menunjukkan secara langsung variabel
67
eksogen technology capability terhadap variabel endogen kinerja UMKM
dengan nilai p-values lebih kecil dari taraf signifikan yang telah ditentukan
yaitu 0,000 > 0,05 serta nilai t-statistic 4,668 > 1,65 ketentuan nilai t-tabel. Hal
kinerja UMKM di Kota Palu dengan catatan bahwa variabel mediasi berperan
dan kecocokan outer model dan inner model yang digunakan dalam penelitian ini.
Tingkat kelayakan dan ketepatan tersebut dilihat pada nilai SRMR (Standardized
Root Mean square Residual) yaitu ≤ 0,08 atau 0,08 – 0,10 yang juga masih dapat
diterima seperti. Penelitian ini memiliki nilai 0,084 yang ditunjukkan tabel 4.18
menjelaskan bahwa model yang digunakan memiliki tingkat ketepatan yang layak
68
Sumber: Output SmartPLS, 2023
dengan total nilai mean 4,20 termasuk kriteria sangat baik. Item dengan penilaian
tertinggi adalah kode item ES3 yakni “Saya memahami bahwa pemasaran digital
akan memperluas akses pasar” dengan skor terbanyak pada penilaian poin 5
berdasarkan tabel 4.9 menunjukkan total nilai mean 3,73 hasil dari penilaian
responden terhadap variabel endogen kinerja UMKM termasuk kriteria baik. Item
dengan penilaian tertinggi adalah kode item KU18 yakni “Modal usaha yang
dimiliki usaha kami selalu mengalami peningkatan” dengan skor terbanyak pada
bahwa ebusiness strategy tidak memiliki pengaruh terhadap tingkat kinerja. Nilai
yang didapatkan dari hubungan kedua variabel tersebut dibuktikan pada tabel 4.16
yaitu p-values 0,226 lebih besar dari toleransi level signifikan 0,05 dan nilai t-
statistic 0,752 lebih kecil dari nilai t-tabel 1,65. Sehingga kesimpulan yang
Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan hasil penelitian Tarigan (2022),
Subekti dan Pahlevi (2022), maupun Padli (2022) yang manyatakan adanya
69
pengaruh positif dan signifikan e-business strategy terhadap kinerja UMKM.
Akan tetapi hasil penelitian ini didukung oleh hasil penelitian Mizal dan
Wijayangka (2020), Sari, dkk (2023), Umniyah dan Mulyadi (2023) yang
dalam e-business strategy tidak memberi pengaruh dalam tingkat kinerja UMKM.
Berdasarkan hasil penelitian Octaviani dan Putri (2021), terdapat faktor lain yang
mempengaruhi kinerja UMKM adalah usia usaha. Semakin lama usaha yang
dijalani, maka pelaku UMKM akan semakin banyak pengetahuan tentang strategi
e-business. Dalam penelitian ini terdapat 38 UMKM yang usia usahanya berkisar
antara 1-5 tahun. Sehingga menjadi faktor dalam kurangnya memahami manfaat
dengan total nilai mean 4,20 termasuk kriteria sangat baik. Item dengan penilaian
tertinggi adalah kode item ES3 yakni “Saya memahami bahwa pemasaran digital
akan memperluas akses pasar” dengan skor terbanyak pada penilaian poin 5
berdasarkan tabel 4.8 menunjukkan total nilai mean 3,75 hasil dari penilaian
baik. Item dengan penilaian tertinggi adalah kode item KK14 yakni “Produk
usaha kami berkualitas tinggi dengan tawaran harga relatif lebih rendah dibanding
70
kompetitor” dengan skor terbanyak pada penilaian poin 4 (setuju) dimana 34
dibuktikan pada tabel 4.16 yaitu p-values 0,003 lebih kecil dari toleransi level
signifikan 0,05 dan nilai t-statistic 2,761 lebih besar dari nilai t-tabel 1,65.
Hasil penelitian ini didukung oleh hasil penelitian Padli (2022), Naninsih,
dkk (2022) dan Saputro (2022) yang manyatakan adanya pengaruh positif dan
strategi e-business yang tepat agar mampu memodifikasi proses bisnisnya. Dalam
penelitian ini, terdapat tanggapan sangat baik dari responden bahwa produk yang
berkualitas dengan tawaran harga relatif rendah adalah salah satu atribut
keunggulan kompetitif. Dalam hal ini, UMKM Kota Palu mengadopsi pemasaran
71
4.6.3 Pengaruh Technology Capability Terhadap Kinerja UMKM Di Kota Palu
capability dengan total nilai mean 3,89 termasuk kriteria baik. Item dengan
penilaian tertinggi adalah kode item TC7 yakni “Saya memahami pemanfaatan
teknologi dalam mengelola usaha merupakan hal yang mudah” dengan skor
tersebut. Sedangkan berdasarkan tabel 4.9 menunjukkan total nilai mean 3,73
termasuk kriteria baik. Item dengan penilaian tertinggi adalah kode item KU18
yakni “Modal usaha yang dimiliki usaha kami selalu mengalami peningkatan”
UMKM di Kota Palu. Nilai yang didapatkan dari hubungan kedua variabel
tersebut dibuktikan pada tabel 4.16 yaitu p-values 0,000 lebih kecil dari toleransi
level signifikan 0,05 serta nilai t-statistic 6,572 lebih besar dari nilai t-tabel 1,65.
Hasil penelitian ini didukung oleh hasil penelitian Sidiq dan Astutik
(2017), juga hasil penelitian Armiani, dkk (2017). Menurut Turulja dan Bajgoric
72
(2016) bahwa kapabilitas teknologi dapat membantu meningkatkan kinerja usaha
teknologi dan semakin lengkap atribut teknologi yang dimiliki maka semakin
meningkat pula kinerja UMKM di Kota Palu meliputi modal, laba, volume
capability dengan total nilai mean 3,89 termasuk kriteria baik. Item dengan
penilaian tertinggi adalah kode item TC7 yakni “Saya memahami pemanfaatan
teknologi dalam mengelola usaha merupakan hal yang mudah” dengan skor
tersebut. Sedangkan berdasarkan tabel 4.8 menunjukkan total nilai mean 3,75
termasuk kriteria baik. Item dengan penilaian tertinggi adalah kode item KK14
yakni “Produk usaha kami berkualitas tinggi dengan tawaran harga relatif lebih
73
Output pengujian hipotesis menggunakan SmartPLS memberikan hasil
kompetitif UMKM di Kota Palu. Nilai yang didapatkan dari hubungan kedua
variabel tersebut dibuktikan pada tabel 4.16 yaitu p-values 0,000 lebih kecil dari
toleransi level signifikan 0,05 serta nilai t-statistic 3,594 lebih besar dari nilai t-
Hasil penelitian ini didukung oleh hasil penelitian oleh Rohendi dan Santy
(2019), serta hasil penelitian Wijaya dan Simamora (2022). Selain itu hasil
penelitian ini juga mendukung pendapat yang dikemukakan oleh Barney (1991)
dalam teori RBV (Resource Based View) bahwa keunggulan kompetitif dapat
tercipta oleh sumber daya yang memiliki karakteristik bernilai, langka, sulit ditiru,
dan sulit disubtitusi. Sehingga pelaku UMKM di Kota Palu perlu memiliki
tersebut. Semakin baik kapabilitas teknologi maka semakin baik pula keunggulan
dengan total nilai mean 4,20 termasuk kriteria sangat baik. Item dengan penilaian
74
tertinggi adalah kode item ES3 yakni “Saya memahami bahwa pemasaran digital
akan memperluas akses pasar” dengan skor terbanyak pada penilaian poin 5
berdasarkan tabel 4.9 menunjukkan total nilai mean 3,73 hasil dari penilaian
responden terhadap variabel endogen kinerja UMKM termasuk kriteria baik. Item
dengan penilaian tertinggi adalah kode item KU18 yakni “Modal usaha yang
dimiliki usaha kami selalu mengalami peningkatan” dengan skor terbanyak pada
Selanjutnya berdasarkan tabel 4.8 menunjukkan total nilai mean 3,75 hasil dari
kriteria baik. Item dengan penilaian tertinggi adalah kode item KK14 yakni
“Produk usaha kami berkualitas tinggi dengan tawaran harga relatif lebih rendah
variabel tersebut dibuktikan pada tabel 4.17 yaitu p-values 0,009 lebih kecil dari
toleransi level signifikan 0,05 dan nilai t-statistic 2,382 lebih besar dari nilai t-
tabel 1,65. Namun hasil pengujian H1 dinyatakan tidak ada pengaruh langsung
75
sebagai mediasi full mempengaruhi antara ebusiness strategy terhadap kinerja
Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan hasil penelitian Pramuki dan
Kusumawati (2021) serta Hudha, dkk (2022) yang menyatakan bahwa strategi e-
Akan tetapi hasil penelitian ini didukung oleh hasil penelitian Padli (2022) yang
peran yang sangat dominan. Dalam meningkatkan kinerja UMKM di Kota Palu,
tidak cukup hanya dengan mengadopsi strategi e-business tetapi perlu melalui
cukup baik dengan skor tertinggi 3,98 adalah indikator bernilai. Penting bagi
UMKM di Kota Palu untuk selalu menciptakan produk yang berkualitas tinggi
dengan harga relatif rendah atau terjangkau dibanding kompetitor sehingga dapat
capability dengan total nilai mean 3,89 termasuk kriteria baik. Item dengan
penilaian tertinggi adalah kode item TC7 yakni “Saya memahami pemanfaatan
76
teknologi dalam mengelola usaha merupakan hal yang mudah” dengan skor
tersebut. Sedangkan berdasarkan tabel 4.9 menunjukkan total nilai mean 3,73
termasuk kriteria baik. Item dengan penilaian tertinggi adalah kode item KU18
yakni “Modal usaha yang dimiliki usaha kami selalu mengalami peningkatan”
nilai mean 3,75 hasil dari penilaian responden terhadap variabel mediasi
adalah kode item KK14 yakni “Produk usaha kami berkualitas tinggi dengan
tawaran harga relatif lebih rendah dibanding kompetitor” dengan skor terbanyak
UMKM di Kota Palu melalui keunggulan kompetitif. Nilai yang didapatkan dari
hubungan ketiga variabel tersebut dibuktikan pada tabel 4.17 yaitu p-values 0,000
lebih kecil dari toleransi level signifikan 0,05 serta nilai t-statistic 4,668 lebih
besar dari nilai t-tabel 1,65. Pada hasil pengujian H3 dan H4 dinyatakan terdapat
77
mediasi parsial mempengaruhi antara technology capability terhadap kinerja
Hasil penelitian ini didukung oleh hasil penelitian Effendi (2021) yang
78
BAB V
1.2 Kesimpulan
Kota Palu. Pada bab sebelumnya, pembahasan dan hasil penelitian yang
berikut.
79
1.3 Saran
1) Bagi akademisi yang ingin mengembangkan penelitian ini dalam taraf lebih
Palu.
kecamatan Palu Barat, Kota Palu sehingga hasil penelitian tidak dapat
80
DAFTAR PUSTAKA
Asisa, W., Aulia, P., Dalianti, N., & Handa, Y. R. 2022. Pengaruh Pemahaman
Literasi Keuangan dan Kemudahan Digital Payment Terhadap Kinerja
UMKM di Kota Makassar. Jurnal DinamikA. Volume 3, Nomor 1.
Hadi, D. F., Zakiah, K. 2021. Strategi Digital Marketing Bagi UMKM (Usaha
Mikro Kecil Dan Menengah) Untuk Bersaing Di Era Pandemi. Jurnal
Kompetitif. Volume 16, Nomor 1.
81
Electronic Yogyakarta). Jurnal Buana Informatika. Volume 8, Nomor 4.
Hudha, N., Rahadhini, M.D., & Sarwono, A.E. 2022. Keunggulan Bersaing
Sebagai Mediator Antara Digital Marketing Dan Kinerja Pemasaran (Survei
Pada UKM Tenun Lurik Di Desa Mlese, Cawas, Klaten). BALANCE:
Economic, Business, Management, and Accounting Journal. Volume 19,
Nomor 1.
Khotimah, T., & Fiati, R. 2013. Peningkatan Keunggulan Kompetitif Pada Umkm
Gerabah Melalui Model E-Business. Simetris : Jurnal Teknik Mesin, Elektro
Dan Ilmu Komputer. Volume 3, Nomor 1.
Kilay, A. L., Simamora, B. H., & Putra, D. P. 2022. The Influence of E-Payment
and E-Commerce Services on Supply Chain Performance: Implications of
Open Innovation and Solutions for the Digitalization of Micro, Small, and
Medium Enterprises (MSMEs) in Indonesia. Journal of Open Innovation:
Technology, Market, and Complexity. Volume 8, Nomor 3.
Kurniawan, A. 2014. Metode Riset untuk Ekonomi & Bisnis Teori, Konsep, &
Praktik Penelitian Bisnis (Dilengkapi Perhitungan Pengelolaan Data dengan
IBM SPSS 22.0). Cetakan Pertama. Bandung: Penerbit Alfabeta.
Mutiara, N. A., Wijayangka, C., & Kartawinata, B. R. 2021. Adopsi Media Sosial
Terhadap Kinerja UMKM Di Kota Bandung. Jurnal Ilmiah MEA
(Manajemen Ekonomi dan Akuntansi). Volume 5, Nomor 1.
Naninsih, N., Alam, S., & Indriasari, D. P. 2022. Pengaruh Keunggulan Bersaing
Terhadap Kinerja Pemasaran Melalui Digital Marketing. YUME: Journal of
Management. Volume 5, Nomor 2.
82
UMKM Di Era Revolusi Industri 4.0 (Studi Pada UMKM Di Kabupaten
Sidoarjo). BALANCE: Economic, Business, Management, and Accounting
Journal. Volume 18, Nomor 1.
Noviyana, D., & Sitorus, R. R. 2023. Pengaruh Competitive Advantage dan
Digital Business Strategy terhadap Financial Performance dengan Digital
Marketing Sebagai Variabel Moderasi. Management Studies and
Entrepreneurship Journal. Volume 4, Nomor 2.
Rahayu, R., Riski, S., & Juita, V. 2020. Kapabilitas Teknologi Informasi, Kinerja
Perusahaan dan Nilai Perusahaan. Jurnal Riset Akuntansi Terpadu. Volume
13, Nomor 1.
Santika, A., Aliyani, R., & Mintarsih, R. 2022. Persepsi Dan Intensi Pelaku
UMKM Terhadap Penggunaan Qris Sebagai Sistem Pembayaran Digital Di
Kota Tasikmalaya. Transekonomika : Akuntansi, Bisnis Dan Keuangan.
Volume 2, Nomor 4.
Saori, S., Nurmala, R., & Komariah, K. 2020. Tinjauan Literatur Keunggulan
Kompetitif Pada Usaha Mikro, Kecil, Dan Menengah (UMKM). Business
Preneur: Jurnal Ilmu Administrasi Bisnis. Volume 2, Nomor 2.
83
Subekti, R. A., & Pahlevi, R. W. 2022. Pengaruh Implementasi E-Payment dan
Kualitas Produk terhadap Kinerja Umkm (Studi Kasus pada Usaha Produk
Hobi Alat Pancing). Jurnal Ekonomi, Manajemen, Bisnis Dan Akuntansi.
Volume 1, Nomor 6.
Waruwu, S., Mendrofa, Y., & Gulo, S. 2022. Pengaruh Digital Marketing
Terhadap Peningkatan Volume Penjualan. Jurnal Akuntansi, Manajemen
Dan Ekonomi (JAMANE). Volume 1, Nomor 2.
84