Anda di halaman 1dari 26

Jurnal Kajian Akuntansi, Vol 3, (1), 2019, 18-43

e2579-9991, p2579-9975
http://jurnal.unswagati.ac.id/index.php/jka

KAIZEN COSTING SEBAGAI PERBAIKAN BERKELANJUTAN UNTUK


MENINGKATKAN KEUNGGULAN BERSAING PADA E-COMMERCE

Nurlaeli Aprilia Sahri1 Novita2


1
Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Trilogi
nurlaeliapriliasahri@gmail.com; novita_1210@trilogi.ac.id

Abstract
This study aims to analyze the application of Kaizen Costing as a continuous improvement to improve
the competitive advantage of e-commerce. Kaizen is widely applied to Japanese companies with the
concepts of 3M (Muda, Mura, Muri) and 5S (Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu, Shitsuke) that can help
management in managing workplaces, improve employee discipline, reduce waste, improve company
quality and efficiency. E-commerce as the object of research is PT Aplikasi Karya Anak Bangsa (Go-
Jek Indonesia) which involves employees, drivers, and customers as research samples. The method of
data collection is done through observation, documentation, interviews and questionnaires. Methods
of data analysis through descriptive analysis and verification using the Partial Least Square (PLS)
progazaafcram. Based on the survey results, respondents' responses and company conditions
concluded that Go-Jek had implemented the kaizen costing concept in the face of e-commerce
competition. However, only the variables Muri, Seiso, Seiketsu, Shitsuke which only have a significant
effect on the variable of competitive advantage. This is because the number of respondents who have
not felt the effectiveness of the company in implementing Kaizen Costing.
Keywords: Kaizen Costing, Continuous improvement, 3M, 5S, Competitive advantage

Abstrak
Kajian ini bertujuan untuk menganalisis penerapan kaizen costing sebagai perbaikan berkelanjutan
untuk meningkatkan keunggulan bersaing pada e-commerce. Kaizen banyak diterapkan pada
perusahaan Jepang dengan konsep 3M (Muda, Mura, Muri) dan 5S (Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu,
Shitsuke) yang dapat membantu manajemen dalam mengelola tempat kerja, meningkatkan
kedisiplinan karyawan, mengurangi limbah, meningkatkan kualitas dan efisiensi perusahaan. E-
commerce yang dijadikan sebagai objek penelitian ialah PT Aplikasi Karya Anak Bangsa (Go-Jek
Indonesia) yang melibatkan karyawan, driver, dan pelanggan sebagai sampel kajian. Metode
pengumpulan data dilakukan melalui obeservasi, dokumentasi, wawancara dan kuesioner. Metode
analisis data melalui analisis deskriptif dan verifikatif dengan menggunakan program Partial Least
Square (PLS). Berdasarkan hasil survei, tanggapan responden dan kondisi perusahaan menyimpulkan
bahwa Go-Jek telah menerapkan konsep kaizen costing dalam menghadapi persaingan e-commerce.
Namun, hanya variabel Muri, Seiso, Seiketsu, Shitsuke yang hanya berpengaruh signifikan terhadap
variabel keunggulan bersaing. Hal tersebut dikarenakan banyaknya responden yang belum merasakan
efektivitas perusahaan dalam menerapkan kaizen costing.
Kata kunci: Kaizen costing, Perbaikan berkelanjutan, 3M, 5S, Keunggulan bersaing

Cronicle of Article: Received (April 2019); Revised (May 2019); and Published (June 2019).
©2019 Jurnal Kajian Akuntansi Lembaga Penelitian Universitas Swadaya Gunung Jati.

Profile and corresponding author: Nurlaeli Aprilia Sahri and Novita are from Accounting Departement in
Economic Faculty, Trilogi University, Corresponding Author: nurlaeliapriliasahri@gmail.com;
novita_1210@trilogi.ac.id

How to cite this article: Sahri, N. A. & Novita. (2019). Kaizen Costing Sebagai Perbaikan Berkelanjutan Untuk
Meningkatkan Keunggulan Bersaing Pada E-commerce. Jurnal Kajian Akuntansi, 3(1): 14-40

Page 18
Sahri, N.A. & Novita
Kaizen Costing sebagai Perbaikan Berkelanjutan untuk Meningkatkan Keunggulan Bersaing pada E-commerce

PENDAHULUAN pelayanan e-commerce memiliki kualitas


Perkembangan internet menyebabkan yang rendah, konsumen akan memperoleh
perubahan dalam proses bisnis konvensional pengalaman buruk saat menggunakannya
yang mempertemukan antara penjual dan dan dapat menyebabkan konsumen berhenti
pembeli secara langsung kini mulai beralih menggunakan e-commerce tersebut sehingga
ke bisnis digital karena dapat memenuhi beralih menggunakan e-commerce lain. Oleh
kebutuhan masyarakat dengan mudah dan karena itu, perusahaan dituntut untuk
cepat. Proses tersebut dikenal dengan istilah mengembangkan strategi bersaing yang
electronic commerce (e-commerce) yang tepat dalam menghadapi perubahan situasi
memberikan keuntungan baik bagi pasar agar lebih unggul dari pesaingnya.
perusahaan maupun konsumen karena dapat Bagi perusahaan yang ingin
meminimalisir biaya-biaya yang harus mempertahankan posisinya di dalam
dikeluarkan. Indonesia memiliki potensi dan persaingan yang sangat ketat ini tidak cukup
prospek yang cukup menjanjikan bagi hanya mengandalkan strategi yang hanya
perkembangan e-commerce dibuktikan berfokus pada jangka pendek saja, namun
selama tahun 2000-2016 e-commerce juga harus berfokus pada strategi jangka
tumbuh sekitar 17% dengan total jumlah panjang.
usahanya (Statistik, 2016) dan selama tahun Kaizen Costing merupakan salah satu
2014-2017 rata-rata pertumbuhan tahunan strategi jangka panjang yang dapat
bisnis online di Indonesia diperkirakan dilakukan e-commerce untuk menghadapi
mencapai 38%. Hal ini menjadikan potensi persaingannya melalui perbaikan
pasar e-commerce di Indonesia sebagai berkelanjutan. Pada awal pelaksanaannya,
pasar terbesar di ASEAN (Katadata, 2016). kaizen costing bertujuan untuk mengurangi
Selain itu, Indonesia diprediksi akan banyaknya proses kerja, meningkatkan
mencapai nilai transaksi e-commerce hingga kualitas, mempersingkat waktu dan
Rp 144 Triliun pada tahun 2018 mengurangi biaya dengan implementasinya
(Abdurrahman, 2017) dan diprediksi juga menggunakan konsep 3M yaitu Muda,
akan tumbuh Rp 808 Triliun hingga Rp 955 Mura, Muri. Selain itu, tujuan lainnya dari
Triliun pada tahun 2022 (Nurfadilah & kaizen costing ialah mengatur tempat kerja,
McKinsey, 2018). kebersihan dan ketertiban di dalam tempat
Berdasarkan data tersebut menunjukkan kerja dengan melibatkan setiap orang baik
bahwa e-commerce merupakan gaya hidup manajer maupun karyawan dengan
yang digandrungi banyak orang saat ini. menggunakan konsep 5S (Seiri, Seiton,
Peluang bisnis ini mendorong munculnya Seiso, Seiketsu Shitsuke) yang berguna
berbagai situs e-commerce baru ditambah untuk meningkatkan disiplin dan kesadaran
dengan perusahaan-perusahaan besar yang diri pada setiap karyawan. Perbaikan kaizen
mulai beralih ke bisnis digital sebagai costing sifatnya sedikit demi sedikit dan
pendukung bisnis utamanya karena dinilai berlangsung terus-menerus sehingga pada
dapat menghasilkan keuntungan yang lebih akhirnya mampu memberikan hasil yang
besar, hal ini sebagai tantangan yang lebih baik dalam menghadapi persaingan
dihadapi e-commerce untuk terus berupaya perusahaan.
menciptakan strategi dan inovasi agar lebih Strategi kaizen costing dijalankan agar
unggul dari pesaingnya serta dapat perusahaan memperoleh keunggulan
memenuhi harapan pelanggan (Mulyani & bersaing dalam industrinya karena setiap
Wijayani, 2017). Fenomena tersebut aktivitas yang dijalankan perusahaan akan
menyebabkan pengguna e-commerce saat ini mencerminkan kemampuan dan menjadi
dapat dengan mudah beralih dari satu dasar dalam membangun keunggulan
perusahaan ke perusahaan penyedia layanan bersaing. Menurut Porter (2008) keunggulan
e-commerce lainnya. Apabila dalam bersaing merupakan suatu kemampuan

Page 19
Jurnal Kajian Akuntansi, Vol 3, (1), 2019, 18-43
e2579-9991, p2579-9975
http://jurnal.unswagati.ac.id/index.php/jka

perusahaan untuk meraih keuntungan sistematis untuk mencapai kualitas yang


ekonomis di atas laba yang mampu diraih terbaik pada produk atau jasa yang
oleh pesaing di industri yang sama. Hal ini dihasilkan perusahaan. Sesuai dengan
dinilai sebagai jantung kinerja perusahaan pendapat Almansour (2012) yang
agar mampu bersaing dengan para menjelaskan perbaikan berkelanjutan adalah
kompetitornya. usaha untuk memperoleh kualitas yang
E-commerce yang menjadi objek penelitian harus dilakukan secara terus-menerus dan
adalah PT Aplikasi Karya Anak Bangsa karyawan perlu didorong untuk mengadopsi
(Go-Jek Indonesia) yang dikenal sebagai program peningkatan produktivitas yang
revolusi sarana transportasi rakyat yang akan berdampak pada peningkatan kinerja
menyebabkan pergeseran kultur dan keuangan perusahaan.
fenomena kekinian dalam ranah bisnis Kaizen Costing
teknologi di Indonesia. Kegiatan operasional Kaizen digunakan untuk menguraikan suatu
Go-Jek dikenal dengan mempunyai tingkat proses manajemen dan budaya bisnis secara
efisiensi yang tinggi karena dapat continuous improvement dengan partisipasi
meminimalisir proses bisnis, efisiensi waktu aktif dan komitmen dari seluruh karyawan
dan biaya dengan tidak terjun langsung ke dalam operasional perusahaan. Hal ini
pelanggan melainkan melalui para mitra. memungkinkan keterlibatan ide para
Oleh karena itu, penilaian pelanggan karyawan melalui sistem saran dan
terhadap perusahaan bergantung pada mengarahkan kegiatan mereka melalui tim
performa mitra yang dapat mempengaruhi multifungsi dalam perusahaan yang
keunggulan bersaingnya sehingga setiap memungkinkan pertukaran informasi,
mitra harus mempunyai tingkat disiplin yang panduan kegiatan dan kontrol yang lebih
tinggi dengan memberikan layanan yang baik. Kaizen costing adalah konsep yang
terbaik dan sesuai dengan standar. Dalam bertujuan untuk mengurangi biaya,
memenangkan pasar, Go-Jek mempunyai meningkatkan pangsa pasar, memperkuat
salah satu strategi yaitu strategi menetapkan merek, meningkatkan laba, meningkatkan
harga yang murah ditambah dengan pertukaran informasi dalam perusahaan,
berbagai macam potongan harga seperti mengurangi kapasitas yang tidak terpakai,
voucher discount, potongan harga pada menghilangkan pemborosan, meningkatkan
hari–hari tertentu, kode promo, potongan proses dan kualitas produk (Malinic 2008;
50% dan lain sebagainya. Potongan harga Radović, 2017). Menurut Recht &
tersebut diberikan kepada seluruh pelanggan Wilderom (dalam Radović, 2017)
dalam setiap pesanan dengan ketentuan yang karakteristik dasar keberhasilan penerapan
ditetapkan. Strategi tersebut bertujuan untuk kaizen costing dalam kehidupan bisnis
memperoleh keunggulan diantara adalah Continuity penerapan kaizen tidak
pesaingnya dengan menawarkan harga yang mengarah pada satu tujuan, Incremental
lebih murah namun tetap memperhatikan nature perbaikan dilakukan melalui
kualitas pelayanan yang diberikan. perubahan kecil, Participatory approach
Berdasarkan uraian di atas, tujuan penelitian melibatkan ide-ide karyawan dalam
ini adalah membahas mengenai penerapan perusahaan. Hal ini memberikan
kaizen costing sebagai perbaikan kepercayaan kepada karyawan untuk
berkelanjutan untuk meningkatkan menciptakan inovasi dan loyalitas terhadap
keunggulan bersaing pada e-commerce. perusahaan.
Keunggulan Bersaing
TINJAUAN PUSTAKA Porter (2008) mendefinisikan keunggulan
Perbaikan Berkelanjutan bersaing sebagai jantung kinerja perusahaan
Perbaikan berkelanjutan adalah unsur utama dengan melihat kemampuan perusahaan
yang perlu dilakukan perusahaan secara untuk meraih keuntungan ekonomis di atas

Page 20
Sahri, N.A. & Novita
Kaizen Costing sebagai Perbaikan Berkelanjutan untuk Meningkatkan Keunggulan Bersaing pada E-commerce

laba yang mampu diraih oleh pesaing di H2 Mura sebagai perbaikan berkelanjutan
industri yang sama. Keunggulan bersaing berpengaruh terhadap keunggulan bersaing
perusahaan dapat dilihat dari berbagai aspek Pengaruh Muri sebagai perbaikan
seperti kualitas pelayanan, diferensiasi dan berkelanjutan terhadap Keunggulan
kualitas hubungan dengan mitra Bersaing
(Kadarningsih, 2013). Muri dalam bahasa Jepang untuk
Pengembangan Hipotesis menunjukkan sesuatu yang dipaksakan
Pengaruh Muda sebagai perbaikan sehingga menghadapi kesulitan dan
berkelanjutan terhadap Keunggulan berakibat pada ketegangan, tekanan, dan
Bersaing kelelahan (Imai, 2018). Dengan adanya
Menurut Imai (2018) Muda adalah keterpaksaaan dapat menimbulkan
pemborosan atau segala kegiatan yang tidak pemborosan yang harus dihapuskan.
memberikan nilai tambah. Oleh karena itu, Penelitian yang menjadi dasar dalam kajian
muda berperan sebagai pengurangan ini ialah penelitian Yohendry et al (2017)
pemborosan yang dapat memberikan yang menghasilkan bahwa implementasi
manfaat besar bagi perbaikan quality, cost, kaizen costing dapat berimplikasi terhadap
delivery dengan menghilangkan waste yang efisiensi biaya produksi. Penelitian
sering terjadi dalam operasional perusahaan. Fatkhurrohman & Subawa (2016) yang
Kajian terdahulu yang menjadi dasar dalam memberikan kesimpulan bahwa penerapan
kajian ini adalah kajian Yohendry et al kaizen dapat menghemat penggunaan
(2017) menghasilkan bahwa implementasi sumber daya perusahaan, menghilangkan
kaizen costing dapat berimplikasi terhadap loss time sehingga delivery menjadi tidak
efisiensi biaya produksi. Selain itu, kajian terlambat dan memperlancar proses
Radović (2017) menyimpulkan bahwa produksi.
implementasi kaizen dapat menghasilkan H3 Muri sebagai perbaikan berkelanjutan
proses produksi lebih cepat, penghentian berpengaruh terhadap keunggulan bersaing
produksi yang semakin berkurang dan Pengaruh Seiri sebagai perbaikan
terjadinya peningkatan kapasitas produksi. berkelanjutan terhadap Keunggulan
H1 Muda sebagai perbaikan berkelanjutan Bersaing
berpengaruh terhadap keunggulan bersaing Seiri artinya membedakan antara yang
Pengaruh Mura sebagai perbaikan diperlukan dan tidak diperlukan. Setelah itu,
berkelanjutan terhadap Keunggulan menyingkirkan yang tidak diperlukan agar
Bersaing menciptakan ruang kerja yang aman (Imai,
Mura untuk menyatakan tidak seimbang, 2018). Proses ini menumbuhkan sikap
tidak rata, tidak harmonis dan tidak teratur disiplin pribadi, memperbaiki sistem
(Imai, 2018). Mura terjadi karena kesalahan penyimpanan, dan meningkatkan
pimpinan perusahaan dalam memberikan kemampuan karyawan dalam bekerja lebih
tugas dan tanggung jawab terhadap efektif. Sesuai dengan penelitian Mulyati &
bawahan. Dengan adanya Darmawan (2013) penerapan manajemen 5S
ketidakseimbangan atau ketimpangan dengan baik dan benar dapat meningkatkan
mengandung pemborosan yang harus produktivitas karyawan dan menciptakan
dihapuskan. Sesuai dengan penelitian lingkungan kerja yang bersih, aman dan
Fatkhurrohman & Subawa (2016) yang menyenangkan bagi semua orang. Penelitian
memberikan kesimpulan bahwa penerapan Supriyanto (2014) menunjukkan bahwa
kaizen dapat menghemat penggunaan adanya pengaruh positif dan signifikan
sumber daya perusahaan, menghilangkan antara sikap kerja 5S dengan produktivitas.
loss time sehingga delivery menjadi tidak H4 Seiri sebagai perbaikan berkelanjutan
terlambat dan memperlancar proses berpengaruh terhadap keunggulan bersaing
produksi.

Page 21
Jurnal Kajian Akuntansi, Vol 3, (1), 2019, 18-43
e2579-9991, p2579-9975
http://jurnal.unswagati.ac.id/index.php/jka

Pengaruh Seiton sebagai perbaikan (2016) menjelaskan bahwa seiketsu


berkelanjutan terhadap Keunggulan mempunyai pengaruh positif dan signifikan
Bersaing terhadap kinerja karyawan.
Seiton artinya mengelompokkan barang H7 Seiketsu sebagai perbaikan berkelanjutan
berdasarkan penggunaannya dan menatanya berpengaruh terhadap keunggulan bersaing
secara memadai sehingga dapat Pengaruh Shitsuke sebagai perbaikan
menghilangkan waktu pencarian yang tidak berkelanjutan terhadap Keunggulan
produktif (Imai, 2018). Dengan pola ini, Bersaing
seiton menjamin adanya aliran barang yang Shitsuke artinya membangun disiplin dan
tertib dengan penundaan yang minimum. membiasakan diri untuk taat pada norma
Sesuai dengan penelitian Fatkhurrohman & dan standarisasi perusahaan (Imai, 2018).
Subawa (2016) yang memberikan Penelitian Mulyati & Darmawan (2013)
kesimpulan bahwa penerapan kaizen dapat menyimpulkan bahwa penerapan
menghemat penggunaan sumber daya manajemen 5S dengan baik dan benar dapat
perusahaan, menghilangkan loss time meningkatkan produktivitas karyawan dan
sehingga delivery menjadi tidak menciptakan lingkungan kerja yang bersih,
terlambatdan memperlancar proses aman dan menyenangkan bagi semua orang.
produksi. Penelitian Supriyanto (2014) yang Penelitian Supriyanto (2014) menunjukkan
menunjukkan bahwa adanya pengaruh bahwa adanya pengaruh positif dan
positif dan signifikan antara sikap kerja 5S signifikan antara sikap kerja 5S dengan
dengan produktivitas. produktivitas.
H5 Seiton sebagai perbaikan berkelanjutan H8 Shitsuke sebagai perbaikan berkelanjutan
berpengaruh terhadap keunggulan bersaing berpengaruh terhadap keunggulan bersaing.
Pengaruh Seiso sebagai perbaikan METODE PENELITIAN
berkelanjutan terhadap Keunggulan Jenis Penelitian
Bersaing Jenis penelitian ini adalah kajian dasar yang
Seiso artinya membersihkan lingkungan menggunakan metode verifikatif yaitu
kerja, mesin dan peralatan agar menciptakan penelitian yang dilakukan kembali
suasana yang bersih dan nyaman (Imai, berdasarkan penelitian sebelumnya untuk
2018). Berdasarkan penelitian Mulyati dan memastikan dan memberikan hasil yang
Darmawan (2013) penerapan manajemen 5S lebih update berdasarkan keadaan
dengan baik dan benar dapat meningkatkan sesungguhnya
produktivitas karyawan dan menciptakan Populasi dan Sampel
lingkungan kerja yang bersih, aman dan Kajian ini melibatkan karyawan, driver dan
menyenangkan bagi semua orang. pelanggan dengan menggunakan populasi
H6 Seiso sebagai perbaikan berkelanjutan tidak terbatas karena jumlah sampel kajian
berpengaruh terhadap keunggulan bersaing yang tidak diketahui dengan jelas. Kajian ini
Pengaruh Seiketsu sebagai perbaikan menggunakan nonprobability sampling
berkelanjutan terhadap Keunggulan dengan teknik convenience sampling yang
Bersaing mengacu pada anggota populasi yang
Seiketsu artinya membiasakan untuk bersih bersedia memberikan informasi (Sekaran &
dan rapi yang didukung dengan adanya Bougie, 2016). Rumus ukuran sampel
standar (Imai, 2018). Penelitian Mulyati dan menggunakan rumus Wibisono yaitu:
Darmawan (2013) menunjukkan bahwa
penerapan manajemen 5S dengan baik dan
benar dapat meningkatkan produktivitas
karyawan dan menciptakan lingkungan kerja Jenis dan Sumber Data
yang bersih, aman dan menyenangkan bagi Sumber data yang digunakan dalam
semua orang. Penelitian Indrajaya et al penelitian ini adalah data primer dan data

Page 22
Sahri, N.A. & Novita
Kaizen Costing sebagai Perbaikan Berkelanjutan untuk Meningkatkan Keunggulan Bersaing pada E-commerce

sekunder. Data primer adalah data yang Operasional Variabel


mengacu pada informasi yang diperoleh dari Operasional variabel digunakan untuk
sumber asli atau pertama melalui observasi, menentukan pengukuran variabel yang dapat
dokumentasi, wawancara dan kuesioner ditampilkan pada Tabel 1. Instrumen yang
sehingga keakuratan data dapat digunakan untuk mengukur variabel
dipertanggungjawabkan dan dapat penelitian menggunakan Skala Likert yaitu
memberikan informasi yang bermanfaat skala yang menunjukkan seberapa kuat
dalam kajian ini. Sedangkan, data sekunder tingkat setuju atau tidak setuju terhadap
adalah data yang mengacu pada informasi suatu pernyataan (McDaniel & Gates, 2013).
yang dikumpulkan dari sumber yang telah Dalam penelitian ini menggunakan Skala
tersedia dengan menggunakan dokumen Likert tujuh poin karena pemilihan kategori
sejarah atau profil perusahaan, berita dan dalam kuesioner menjadi lebih spesifik dan
artikel tentang perusahaan, serta informasi skala yang paling sering digunakan.
mengenai proses pertumbuhan bisnis
perusahaan.

Tabel 1.Operasional Variabel


Variabel Operasional Indikator
Variabel
Mengurangi inventaris yang berlebihan
Muda Meminimalisir proses kerja
Mengurangi kegagalan pada proses kerja
Meningkatkan kemampuan karyawan
Mura
Kesetaraan karyawan
Kaizen Costing Muri Mempunyai batasan karyawan
Memberikan kenyamanan dalam pelayanan
Seiri
Standar penampilan karyawan
Seiton Efisiensi pelaksanaan kerja
Kebersihan lingkungan kerja
Seiso
Pemeliharaan aset operasional
Seiketsu Standar lingkungan kerja
Shitsuke Disiplin terhadap standar
Tangible
Reliability
Responsiveness
Assurance
Keunggulan
Empathy
Bersaing
Fitur Layanan Teknologi
Keunikan produk
Kegiatan inovasi produk
Kelancaran komunikasi
Kerjasama yang saling menguntungkan
Sumber : Yohendry et al (2017), Pamungkas & Franksiska (2018), Kadarningsih (2013)

Metode Analisis Data yaitu Pengukuran outer model untuk


Metode analisis data yang digunakan dalam menunjukkan hubungan setiap blok
penelitian ini ialah analisis deskriptif dan indikator dengan variabel latennya yang
analisis verifikatif dengan aplikasi Partial digunakan untuk menilai validitas dan
Least Square (PLS) yang didukung dengan reliabilitas data. Inner model digunakan
program SmartPLS versi 3.2.7. Dalam untuk menunjukkan hubungan atau kekuatan
analisis verifikatif terdiri dari tiga langkah estimasi antar variabel laten. Pengujian

Page 23
Jurnal Kajian Akuntansi, Vol 3, (1), 2019, 18-43
e2579-9991, p2579-9975
http://jurnal.unswagati.ac.id/index.php/jka

hipotesis yang mempunyai kriteria jika t- kedua responden. Pernyataan kuesioner dari
statistik lebih baik dibandingkan t-tabel kedua responden mempunyai konteks yang
berarti hipotesis didukung atau diterima sama sesuai dengan variabel penelitian
(Ghozali, 2015). Dalam penelitian ini, alpha hanya disesuaikan dengan responden yang
sebesar 5% dan t-tabel sebesar 1,96. dituju. Kuesioner tersebut juga berisi
informasi pribadi dari seluruh responden
HASIL DAN PEMBAHASAN yang telah terangkum dalam Tabel 2. Dari
Penyajian data dilakukan dalam bentuk tabel hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa
yang menunjukkan hasil pengujian dengan kuesioner disebarkan ke seluruh segmen
menggunakan program SmartPLS versi 3. responden yang berada di Jakarta dan
Hasil pengujian didukung dengan hasil Depok. Hal ini dilakukan agar data yang
kuesioner yang telah disebar ke 100 diperoleh dapat memberikan hasil yang
responden driver dan 100 responden sesuai dan dapat dipertanggungjawabkan.
pelanggan agar dapat memastikan data antar

Tabel 2.Informasi Responden


Informasi Responden Driver Pelanggan
Jenis Kelamin :
Pria 95% 33%
Wanita 5% 67%
Usia :
15-25 tahun 23% 85%
26-35 tahun 43% 10%
36-45 tahun 19% 4%
46-55 tahun 11% 1%
>55 tahun 4%
Pendidikan :
SD 9%
SMP 18% 3%
SMA/SMK 66% 78%
D3 3% 5%
S1 4% 13%
S2 1%
Informasi Responden Driver Pelanggan
Lamanya bergabung dengan
Go-Jek :
1-2 tahun 57% 39%
3-4 tahun 39% 56%
5-6 tahun 4% 5%
Sumber : Pengolahan data kuesioner, 2019

Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif memberikan gambaran responden driver dan pelanggan dengan
dari suatu data yang dilihat dari hasil rata- menggunakan program SmartPLS versi 3.
rata (mean) dan standar deviasi dari masing- Hasil tersebut dapat ditampilkan pada Tabel
masing variabel berdasarkan hasil pengujian 3.
data yang diperoleh dari kuesioner

Page 24
Sahri, N.A. & Novita
Kaizen Costing sebagai Perbaikan Berkelanjutan untuk Meningkatkan Keunggulan Bersaing pada E-commerce

Tabel 3. Statistik Deskriptif


Mean Standard Deviation Std. Deviation
Mean (Pelanggan)
(Driver) (Driver) (Pelanggan)
MUDA 0,179 0,138 0,092 0,096
MURA 0,105 0,141 0,120 0,101
MURI 0,265 -0,034 0,102 0,069
SEIRI 0,077 0,117 0,119 0,104
SEITON 0,145 0,018 0,110 0,080
SEISO 0,128 0,269 0,133 0,116
SEIKETSU 0,001 0,248 0,150 0,101
SHITSUKE -0,257 0,124 0,090 0,106
Sumber : Pengolahan data kuesioner dengan SmartPLS versi 3.2.7, 2019

Uji Validitas dengan menghilangkan indikator yang tidak


Berdasarkan Ghozali (2015) convergent valid kemudian running kembali sehingga
validity dapat dilihat pada hasil outer dapat dihasilkan nilai loading di atas 0,70
loading dari korelasi antara skor indikator walaupun masih terdapatnya indikator di
dengan skor variabelnya dengan ketentuan bawah 0,70 yaitu indikator KB8 sebesar
memiliki nilai korelasi di atas 0,70. Namun 0,678. Indikator tersebut masih dapat diuji
demikian pada riset tahap pengembangan karena berdasarkan Ghozali (2015) pada
skala, loading 0,50 sampai 0,60 masih dapat riset tahap pengembangan skala, loading
diterima. Hasil pengujian berdasarkan data 0,50 sampai 0,60 masih dapat diterima
driver ditampilkan pada Tabel 4 yang dapat Pengujian yang sama juga dilakukan pada
disimpulkan bahwa pada awal pengujian data responden pelanggan yang dapat
masih terdapat dua indikator yang memiliki ditampilkan pada Tabel 5. Hasil tersebut
nilai outer loading tidak sesuai kriteria yaitu dapat disimpulkan bahwa seluruh konstruk
indikator kelancaran komunikasi (KB9) dan atau indikator memiliki nilai outer loading
indikator kerjasama yang saling di atas 0,70 sehingga data responden
menguntungkan (KB10). Hasil tersebut pelanggan memiliki nilai validitas yang
berbeda dengan tanggapan kuesioner sangat baik jadi tidak perlu melakukan
terhadap indikator yang mayoritas modifikasi model struktural. Hasil validitas
responden memberikan tanggapan setuju dapat dibuktikan dengan keberhasilan Go-
atas pernyataan dalam indikator tersebut. Jek menjadi startup pertama mendapatkan
Ketidakvalidan data karena masih julukan unicorn karena mempunyai nilai
banyaknya driver yang merasa tidak valuasi lebih dari USD$1 miliar atau sekitar
diuntungkan bekerjasama dengan Go-Jek Rp 13,9 Triliun. Selain itu, pada awal tahun
termasuk sistem bonus yang diterapkan saat 2019 Go-Jek juga berhasil menjadi startup
ini karena memaksa driver untuk pertama dalam meraih julukan decacorn
memperpanjang jam kerjanya. Hal tersebut karena memiliki nilai valuasi di atas
dapat terjadi karena tidak baiknya jalinan USD$10 miliar atau sekitar Rp 139,4 Triliun
komunikasi antar mitra dan Go-Jek yang setelah mendapatkan suntikan dana baru
dibuktikan dengan tidak dilibatkannya mitra yang dipimpin oleh Google, JD.com,
dalam pengambilan keputusan terkait suatu Tencent, Mitsubishi Corporation, dan
kebijakan yang berhubungan dengan mitra. Provident Capital. Pencapaian tersebut
Oleh karena itu, tahapan selanjutnya perlu membuat Go-Jek dinilai lebih unggul dari
dilakukan modifikasi pada model struktural pada e-commerce lainnya.

Page 25
Jurnal Kajian Akuntansi, Vol 3, (1), 2019, 18-43
e2579-9991, p2579-9975
http://jurnal.unswagati.ac.id/index.php/jka

Tabel 4. Outer Loading Driver


Keunggulan
Indikator Muda Mura Muri Seiri Seiton Seiso Seiketsu Shitsuke
Bersaing
1 0,787 0,863 0,929 1,000 0,877 1,000 0,918 1,000 1,000
2 0,803 0,897 0,827 0,819 0,858
3 0,881 0,714
4 0,786
5 0,825
6 0,721
7 0,732
8 0,678
Sumber : Pengolahan data kuesioner dengan SmartPLS versi 3.2.7, 2019

Tabel 5. Outer Loading Pelanggan


Keunggulan
Indikator Muda Mura Muri Seiri Seiton Seiso Seiketsu Shitsuke
Bersaing
1 0,720 0,796 0,918 1,000 0,914 1,000 0,935 1,000 1,000
2 0,731 0,782 0,888 0,857 0,945
3 0,778 0,780
4 0,739
5 0,730
6 0,789
7 0,702
8 0,738
9 0,723
10 0,718
Sumber : Pengolahan data kuesioner dengan SmartPLS versi 3.2.7, 2019

Pengujian kedua pada tahap ini yaitu (0,277), seiton (0,285), seiso (0,291),
discriminant validity yang dapat dilihat pada seiketsu (0,264), dan shitsuke (-0,116).
cross loading antara indikator dengan Begitupun dengan indikator lainnya
konstruknya yang harus memiliki nilai sehingga dapat ditunjukkan hasil pengujian
korelasi konstruk dengan indikatornya lebih indikator dari kedua data responden
baik dibandingkan korelasi indikator dengan memiliki diskriminasi yang baik dan
kontruk lainnya (Ghozali, 2015). Hasil menunjukkan bahwa konstruk laten
pengujian ini dapat ditampilkan pada memprediksi indikator pada bloknya lebih
Lampiran 1 dan Lampiran 2 yang baik dibandingkan dengan indikator di blok
menunjukkan bahwa hasil dari kedua data lainnya.
responden memiliki hasil yang sama bahwa Pengujian selanjutnya pada uji validitas
keseluruhan konstruk memiliki loading ialah Average Variance Extraced (AVE)
factor terbaik pada konstruk yang yang memiliki kriteria baik jika nilai AVE
dibentuknya daripada loading factor dengan masing-masing konstruk memiliki nilai di
konstruk lainnya. Salah satu contohnya yaitu atas 0,50 (Ghozali, 2015). Hasil AVE
loading factor KB1 terhadap Keunggulan berdasarkan data driver dan pelanggan dapat
Bersaing sebesar 0,787 yang lebih baik ditampilkan pada Tabel 6 yang
daripada loading factor pada variabel menunjukkan bahwa semua konstruk
lainnya seperti loading factor pada muda memiliki nilai AVE antara indikator dengan
(0,181), mura (0,197), muri (0,349), seiri konstruknya lebih dari 0,50. Artinya,

Page 26
Sahri, N.A. & Novita
Kaizen Costing sebagai Perbaikan Berkelanjutan untuk Meningkatkan Keunggulan Bersaing pada E-commerce

korelasi antar indikator dapat disimpulkan disimpulkan bahwa rata-rata tingkat eror
sangat baik dan memiliki nilai AVE yang lebih rendah.
baik pada setiap konstruknya sehingga dapat

Tabel 6. Hasil AVE


Average Variance Extracted Average Variance Extracted (AVE)
(AVE) Driver Pelanggan
KEUNGGULAN BERSAING 0,607 0,544
MUDA 0,686 0,618
MURA 0,773 0,816
MURI 1,000 1,000
SEIRI 0,720 0,786
SEITON 1,000 1,000
SEISO 0,789 0,883
SEIKETSU 1,000 1,000
SHITSUKE 1,000 1,000
Sumber : Pengolahan data kuesioner dengan SmartPLS versi 3.2.7, 2019

Uji Reliabilitas dengan efektif seperti tidak menggunakan


Pengujian composite reliability dikatakan kelengkapan atribut sesuai dengan standar
reliabel jika nilainya di atas 0,70 (Ghozali, yang ditetapkan. Akibatnya, membuat Go-
2015). Hasil pengujian data responden Jek dinilai negatif oleh masyarakat
driver dan pelanggan dapat ditampilkan mengenai keselamatan yang diterapkan
pada Tabel 7 yang menunjukkan bahwa sehingga dapat menyebabkan pelanggan
keseluruhan konstruk memiliki nilai lebih beralih ke penyedia layanan e-commerce
dari 0,70 sehingga dapat dikatakan bahwa lainnya dan perusahaan tidak dapat
data memiliki nilai reliabilitas yang baik dan meningkatkan keunggulan bersaing akibat
adanya konsistensi nilai yang dicapai tidak efektifnya penerapan konsep tersebut.
sehingga apabila diuji kembali akan Berbeda dengan data pelanggan yang
menghasilkan yang sama. Artinya, menghasilkan bahwa konstruk muda tidak
responden menyetujui bahwa dengan kaizen dapat dikategorikan baik karena penerapan
costing melalui perbaikan berkelanjutan muda yang dijalankan Go-Jek melalui tidak
dapat meningkatkan keunggulan bersaing disediakannya pangkalan khusus bagi driver
perusahaan yang dinilai berdasarkan strategi dapat memberikan dampak negatif terhadap
dan kegiatan operasional perusahaan. citra perusahaan karena biasanya driver
Pengujian selanjutnya ialah cronbach’s membuat pangkalan sendiri dan berhenti di
alpha yang memiliki kriteria baik jika pinggir jalan untuk menjemput pelanggan
memiliki nilai di atas 0,70 (Ghozali, 2015). sehingga menyebabkan kemacetan dan
Hasil pengujian data kedua responden dapat keramaian hingga masyarakat merasa tidak
ditampilkan pada Tabel 7 yang nyaman dengan keberadaan driver Go-Jek.
menunjukkan bahwa konstruk seiri dalam Hal tersebut dapat menyebabkan perusahaan
data driver tidak dapat dikategorikan baik tidak dapat meningkatkan keunggulan
karena tidak memiliki nilai lebih dari 0,70. bersaingnya karena kedisiplinan driver yang
Hal tersebut disebabkan masih banyaknya masih minim.
driver yang tidak menerapkan variabel seiri

Page 27
Jurnal Kajian Akuntansi, Vol 3, (1), 2019, 18-43
e2579-9991, p2579-9975
http://jurnal.unswagati.ac.id/index.php/jka

Tabel 7.Hasil Uji Reliabilitas


Driver Pelanggan
Cronbach's Composite Cronbach's Composite
Alpha Reliability Alpha Reliability
KEUNGGULAN BERSAING 0,906 0,925 0,907 0,922
MUDA 0,773 0,866 0,602 0,829
MURA 0,718 0,872 0,776 0,899
MURI 1,000 1,000 1,000 1,000
SEIRI 0,614 0,837 0,731 0,880
SEITON 1,000 1,000 1,000 1,000
SEISO 0,737 0,882 0,868 0,938
SEIKETSU 1,000 1,000 1,000 1,000
SHITSUKE 1,000 1,000 1,000 1,000
Sumber : Pengolahan data kuesioner dengan SmartPLS versi 3.2.7, 2019

Analisis Inner Model peraturan. Hasil pengujian pada data


Analisis ini berguna untuk menguji responden pelanggan menunjukkan konstruk
hubungan antar konstruk laten melalui muri berpengaruh negatif dengan
beberapa pengujian. Pengujian pertama keunggulan bersaing. Hal ini karena
yaitu path coefficient merupakan nilai banyaknya pelanggan tidak mengetahui
koefisien jalur atau besarnya hubungan atau batasan yang diberikan Go-Jek kepada
pengaruh dengan konstruk laten (Ghozali, driver dibuktikan dengan hasil tanggapan
2015). Hasil path coefficient dapat responden yaitu mayoritas memberikan
ditampilkan pada Tabel 8 yang tanggapan agak tidak setuju. Pelanggan
menunjukkan bahwa pada data driver tidak mengetahui bahwa orderan yang
terdapat satu variabel yaitu shitsuke diberikan manajemen Go-Jek disesuaikan
memiliki pengaruh negatif terhadap dengan kinerja driver yang dinilai
keunggulan bersaing. Hal ini karena masih berdasarkan hasil rating dan penilaian yang
terdapatnya driver Go-Jek yang tidak dilakukan perusahaan. Pelanggan hanya
menunjukkan sikap disiplin dengan mengetahui bahwa penilaian rating yang
melanggar aturan tiga pilar perusahaan salah diberikan pelanggan hanya akan
satunya ialah melakukan segala tindakan berpengaruh terhadap penilaian kinerja
kecurangan dengan tujuan untuk driver melainkan bukan pada jumlah
memperkaya diri. Berdasarkan hasil survei orderan yang akan diterima driver. Selain
Institute for Development of Economic and itu, pelanggan juga tidak mengetahui bahwa
Finance (2018) ditemukan banyaknya order adanya jumlah minimum rata-rata poin yang
fiktif yang dilakukan Go-Jek maupun harus diraih driver setiap harinya yaitu 4,5
kompetitornya dengan mayoritas driver Go- poin. Oleh karena itu dengan tidak
Jek sebesar 42% melakukan order fiktif. dimilikinya informasi tersebut oleh
Oleh karena itu, walaupun penerapan pelanggan maka walaupun penerapan muri
shitsuke menunjukkan efektivitas dalam telah efektif menurut data responden
perusahaan maka tidak dapat meningkatkan pelanggan tidak dapat meningkatkan
keunggulan bersaing karena tindakan keunggulan bersaing perusahaan.
ketidakdisiplinan juga dilakukan Pengujian selanjutnya ialah R Square yang
kompetitornya dan mengingat tidak adanya mempunyai kriteria ukuran 0,19 dikatakan
kompetitor baru yang masuk dalam industri lemah, 0,33 dikatakan moderat, dan 0,67
ini sehingga tidak dapat diukurnya dikatakan kuat (Ghozali, 2015). Hasil R
keunggulan bersaing perusahaan yang Square berdasarkan data responden driver
dilihat dari tindakan driver dalam mematuhi sebesar 0,360 sehingga memiliki hubungan

Page 28
Sahri, N.A. & Novita
Kaizen Costing sebagai Perbaikan Berkelanjutan untuk Meningkatkan Keunggulan Bersaing pada E-commerce

moderat karena nilai R Square di atas 0,33. Pengujian selanjutnya ialah predictive
Artinya, sebesar 36% variabel keunggulan relevance yang mempunyai kriteria ukuran
bersaing dapat dipengaruhi oleh variabel 0,02 dikatakan lemah, 0,15 dikatakan
muda, mura, muri, seiri, seiton, seiso, moderat, dan 0,35 dikatakan kuat (Ghozali,
seiketsu, shitsuke dan sisanya dipengaruhi 2015). Berdasarkan data driver memiliki
oleh variabel lain yang tidak digunakan nilai predictive relevance sebesar 0,194
dalam penelitian ini. Berdasarkan data sehingga menunjukkan bahwa variabel
pelanggan, R Square sebesar 0,581 sehingga muda, mura, muri, seiri, seiton, seiso,
memiliki hubungan moderat karena seiketsu, shitsuke memiliki relevansi
memiliki nilai R Square di atas 0,33. prediktif moderat pada variabel keunggulan
Artinya, sebesar 58,1% variabel keunggulan bersaing. Hasil tersebut sesuai dengan data
bersaing dipengaruhi oleh variabel muda, pelanggan yang menunjukkan hasil
mura, muri, seiri, seiton, seiso, seiketsu, predictive relevance sebesar 0,276 sehingga
shistuke dan sisanya dipengaruhi oleh variabel muda, mura, muri, seiri, seiton,
variabel lain yang tidak digunakan dalam seiso, seiketsu, shitsuke memiliki relevansi
penelitian ini. prediktif moderat pada keunggulan bersaing.

Tabel 8.Hasil Path Coefficient


Driver Pelanggan
Path Coefficient Path Coefficient
MUDA 0,166 0,144
MURA 0,094 0,126
MURI 0,272 -0,039
SEIRI 0,140 0,115
SEITON 0,013 0,021
SEISO 0,122 0,277
SEIKETSU 0,079 0,252
SHITSUKE -0,253 0,117
Sumber : Pengolahan data kuesioner dengan SmartPLS versi 3.2.7, 2019

Pengujian Hipotesis hipotesis didukung atau diterima (Ghozali,


Pengujian hipotesis dilakukan dengan 2015). Hasil pengujian hipotesis dari kedua
melihat path coefficient. jika nilai t-statistik data responden dapat ditampilkan pada
lebih baik dibandingkan t-tabel 1,96 berarti Tabel 9 berikut ini :

Tabel 9 Hasil Uji Hipotesis


Driver Pelanggan
Original T Statistics Original T Statistics
P Values P Values
Sample (O) (|O/STDEV|) Sample (O) (|O/STDEV|)
MUDA -> KB 0,166 1,800 0,073 0,144 1,500 0,134
MURA -> KB 0,094 0,778 0,437 0,126 1,241 0,215
MURI -> KB 0,272 2,664 0,008 -0,039 0,568 0,570
SEIRI -> KB 0,079 0,660 0,509 0,115 1,096 0,274
SEITON -> KB 0,140 1,274 0,203 0,021 0,261 0,795
SEISO -> KB 0,122 0,915 0,361 0,277 2,387 0,017
SEIKETSU -> KB 0,013 0,086 0,932 0,252 2,491 0,013
SHITSUKE -> KB -0,253 2,809 0,005 0,117 1,106 0,269
Sumber : Pengolahan data kuesioner dengan SmartPLS versi 3.2.7, 2019

Page 29
Jurnal Kajian Akuntansi, Vol 3, (1), 2019, 18-43
e2579-9991, p2579-9975
http://jurnal.unswagati.ac.id/index.php/jka

Pengujian H1: Pengaruh antara Muda keunggulan bersaing di industrinya karena


sebagai perbaikan berkelanjutan setiap perusahaan pastinya melakukan
dengan Keunggulan Bersaing strategi untuk mengurangi pemborosan
Tabel 9 menunjukkan hasil pengujian dalam kegiatan usahanya sehingga
hipotesis pada data driver dan pelanggan. menunjang sedikitnya pengeluaran yang
Data driver memiliki nilai t-statistik dapat meningkatkan pendapatan
sebesar 1,800 tidak sesuai dengan kriteria perusahaan. Oleh karena itu, dengan
sehingga menunjukkan bahwa tidak pengurangan pemborosan saja tidak cukup
adanya pengaruh antara muda dengan untuk meraih keunggulan bersaing
keunggulan bersaing. Sesuai dengan data perusahaan.
pelanggan yang menunjukkan nilai t- Hasil di atas tidak sesuai dengan penelitian
statistik sebesar 1,500 tidak sesuai dengan Yohendry et al (2017) yang berhasil
kriteria sehingga menunjukkan bahwa mengimplementasikan kaizen costing dan
tidak adanya pengaruh antara muda berimplikasi terhadap efisiensi biaya
dengan keunggulan bersaing. Oleh karena produksi. Penelitian Radović (2017) yang
itu, hasil dari kedua responden memberikan kesimpulan bahwa setelah
menunjukkan hasil yang sama bahwa diterapkannya kaizen dapat menghasilkan
Hipotesis 1 ditolak. proses produksi lebih cepat, penghentian
Dalam operasionalnya, Go-Jek telah produksi yang semakin berkurang, dan
menerapkan pengurangan pemborosan terjadinya peningkatan kapasitas produksi.
melalui pengurangan inventaris seperti Pengujian H2: Pengaruh antara Mura
tidak disediakannya pangkalan khusus sebagai perbaikan berkelanjutan
untuk driver sehingga tidak adanya biaya dengan Keunggulan Bersaing
yang dibebankan kepada gedung atau Pada Tabel 9 menunjukkan hasil pengujian
tanah untuk pangkalan tersebut. Namun hipotesis berdasarkan data driver dan
hal tersebut dapat memberikan dampak pelanggan. Responden driver
negatif pada perusahaan karena banyaknya menunjukkan nilai t-statistik sebesar 0,778
driver yang berhenti di jalan bukan pada tidak sesuai dengan kriteria sehingga dapat
tempatnya untuk menjemput pelanggan disimpulkan bahwa tidak adanya pengaruh
sehingga membuat kemacetan di area jalan antara mura dengan keunggulan bersaing.
tersebut. Go-Jek juga melakukan Berdasarkan data pelanggan menunjukkan
pengurangan pemborosan waktu yang nilai t-statistik sebesar 1,241 tidak sesuai
dibuktikan dengan jenjang waktu driver dengan kriteria sehingga dapat
dalam mendapatkan penumpang kurang disimpulkan bahwa tidak adanya pengaruh
dari 1 jam dengan tujuan untuk antara mura dengan keunggulan bersaing.
meningkatkan pendapatan driver karena Hasil pengujian dari kedua responden
selama menjadi ojek konvensional menunjukkan hasil yang sama yaitu
membutuhkan waktu sangat lama untuk Hipotesis 2 ditolak.
mendapatkan pelanggan akibat terbatasnya Salah satu tindakan Go-Jek dalam
pangkalan serta jaraknya yang jauh. mengimplementasikan mura dengan tujuan
Namun, implementasinya juga masih tidak untuk menghilangkan perbedaan pada
efektif karena sering terjadinya eror pada karyawan yaitu memberikan program
sistem aplikasi Go-Jek sehingga membuat Bengkel Belajar Mitra yang bertujuan
driver merasa kesulitan dalam untuk meningkatkan kemampuan, daya
mendapatkan penumpang begitupun juga fikir dan pengalaman mitra. Pembelajaran
dengan pelanggan. Dari penjelasan yang diberikan dalam program tersebut
tersebut, dapat disimpulkan bahwa konsep mulai dari pelatihan bahasa inggris,
Muda yang dijalankan oleh Go-Jek tidak pelatihan perawatan sepeda motor,
dapat mendukung dalam meningkatkan pengetahuan tentang manajemen

Page 30
Sahri, N.A. & Novita
Kaizen Costing sebagai Perbaikan Berkelanjutan untuk Meningkatkan Keunggulan Bersaing pada E-commerce

keuangan, pelatihan usaha, dan masih Tabel 9 menunjukkan pengujian hipotesis


banyak yang lainnya. Salah satu untuk kedua data responden. Berdasarkan
programnya yaitu pelatihan usaha data driver, nilai original sample sebesar
bertujuan untuk terus memberdayakan 0,272 sehingga adanya pengaruh positif
para pelaku usaha mikro dan untuk antara variabel muri dengan keunggulan
meningkatkan taraf hidup keluarga bersaing. Jadi, semakin efektifnya
mitranya dengan memberikan penerapan muri dapat meningkatkan
pengembangan skill dan pengetahuan keunggulan bersaing perusahaan dengan
tambahan. Tujuan tersebut sesuai dengan nilai t-statistik sebesar 2,664 sesuai dengan
misi Go-Jek untuk memberikan dampak kriteria. Oleh karena itu berdasarkan hasil
sosial yang seluas-luasnya bagi pengujian, Hipotesis 3 diterima sehingga
masyarakat Indonesia khususnya mitra variable Muri berpengaruh signifikan
Go-Jek. Berdasarkan riset Lembaga positif terhadap Keunggulan Bersaing.
Demografi Universitas Indonesia (LDUI) Hasil tersebut berbeda dengan pengujian
Go-Jek telah memberikan kontribusi hipotesis data pelanggan yang
sebesar Rp 9,9 triliun per tahun ke dalam menunjukkan nilai original sampel sebesar
perekonomian Indonesia melalui -0,039 sehingga semakin efektifnya
penghasilan mitra driver dan UMKM yang penerapan muri maka semakin rendahnya
bergabung dalam ekosistem Go-Jek. keunggulan bersaing perusahaan dengan
Namun masih terdapatnya mitra yang nilai t-statistik sebesar 0,568 tidak sesuai
belum mengikuti kegiatan Bengkel Belajar dengan kriteria sehingga tidak adanya
Mitra karena hanya dilakukan di Jakarta pengaruh antara muri dengan keunggulan
dengan para driver jempolan sehingga bersaing.
tidak diberikan kepada seluruh driver Perbedaan hasil pengujian hipotesis dapat
mengingat jumlah driver Go-Jek sangat disebabkan oleh perbedaan tanggapan
banyak sehingga tidak memungkinkan yang diberikan responden yaitu mayoritas
untuk mengikutsertakan seluruh driver. tanggapan responden driver pada indikator
Oleh karena itu implementasi mura dalam variabel muri ialah setuju dengan
Go-Jek belum optimal sehingga tidak presentase sebesar 60% sedangkan
dapat meningkatkan keunggulan mayoritas responden pelangan
bersaingnya. Mengingat bahwa driver memberikan tanggapan agak tidak setuju
merupakan patokan utama dalam menilai dengan presentase sebesar 25,5%. Artinya,
Go-Jek sehingga jika driver tidak kedua responden tersebut mempunyai
berkembang maka perusahaan dinilai pengetahuan dan informasi yang berbeda
belum mencapai keunggulan bersaing di dan pelanggan tidak mengetahui bahwa
industrinya oleh masyarakat. Hasil adanya penerapan muri pada Go-Jek
pengujian hipotesis sesuai dengan sehingga memberikan hasil pengujian
penelitian Yohendry et al (2017) yang hipotesis yang berbeda.
menyimpulkan bahwa implementasi Mura Penerapan muri dalam operasional Go-Jek
tidak memberikan pengaruh yang yaitu dengan menetapkan batasan kepada
signifikan terhadap efisiensi biaya karena setiap driver termasuk batasan jumlah
pengeluaran biaya yang tinggi dan tidak pelanggan yang diberikan kepada driver
berkaitan dengan kualitas perusahaan yang disesuaikan dengan penilaian
dapat mempengaruhi keunggulan bersaing performanya. Go-Jek juga menyediakan
di industrinya. batasan minimum rating kepada driver
Pengujian H3 : Pengaruh antara Muri setiap harinya yaitu mencapai nilai rata-
sebagai perbaikan berkelanjutan rata 4,5 poin bintang. Batasan tersebut
dengan Keunggulan Bersaing bertujuan untuk menunjang peningkatan
kualitas kinerja sehingga dapat

Page 31
Jurnal Kajian Akuntansi, Vol 3, (1), 2019, 18-43
e2579-9991, p2579-9975
http://jurnal.unswagati.ac.id/index.php/jka

mempengaruhi keunggulan bersaing barang-barang tidak penting dalam


perusahaan karena dapat menghasilkan kendaraan driver yang dapat mengganggu
driver yang berkualitas dengan pelanggan seperti box atau peralatan
mempunyai kinerja yang baik. Namun, lainnya. Dalam hal ini, mayoritas dari
batasan yang ditetapkan Go-Jek tersebut pelanggan menyetujui bahwa driver Go-
tidak diketahui oleh pelanggan sehingga Jek memberikan kenyamanan dalam
membuat hasil hipotesis dalam data pelayanannya. Go-Jek juga memberikan
pelanggan tidak mendukung perusahaan kenyamanan pada karyawannya dengan
dalam meningkatkan keunggulan bersaing. memberikan fasilitas yang mendukung
Hasil pengujian tersebut sesuai dengan operasional perusahaan. Fasilitas tersebut
penelitian Yohendry et al (2017) yang berupa Go-Cafe, Go-Kantin, Go-Play, Go-
berhasil mengimplementasikan kaizen Gym, Go-Chill, Sleeping room. Setiap
costing dan berimplikasi terhadap efisiensi fasilitas yang disediakan Go-Jek tentu
biaya produksi. Penelitian Fatkhurrohman dimaksudkan untuk menunjang pekerjaan
& Subawa (2016) yang memberikan agar berjalan dengan baik. Selain itu, Go-
kesimpulan bahwa penerapan kaizen dapat Jek juga memberikan apresiasi kepada
menghemat penggunaan sumber daya mitra berprestasi agar dapat memotivasi
perusahaan, menghilangkan loss time dan memberikan semangat kepada mitra
sehingga delivery menjadi tidak terlambat Go-Jek dalam memberikan layanan terbaik
dan memperlancar proses produksi. bagi pelanggan. Namun tindakan tersebut
telah banyak dilakukan oleh e-commerce
Pengujian H4 : Pengaruh antara Seiri lainnya demi menjaga loyalitas karyawan
sebagai perbaikan berkelanjutan dan pelanggannya. Oleh karena itu, dengan
dengan Keunggulan Bersaing tindakan tersebut perusahaan tidak dapat
Tabel 9 menunjukkan hasil pengujian meningkatkan keunggulan bersaingnya.
hipotesis untuk kedua responden. Selain itu, Go-Jek juga menerapkan
Berdasarkan responden driver, nilai t- standar penampilan karyawan untuk
statistik data responden driver sebesar menunjang keberhasilan implementasi
0,660 tidak sesuai dengan kriteria sehingga seiri yang dapat memberikan dampak
tidak adanya pengaruh antara Seiri dengan positif terhadap citra perusahaan. Standar
Keunggulan Bersaing. Sesuai dengan data penampilan driver yang ditetapkan Go-Jek
responden pelanggan yang menunjukkan berkaitan dengan kelengkapan atribut
nilai t-statistik sebesar 1,096 tidak sesuai dalam berkendara yaitu dengan
dengan kriteria sehingga menunjukkan menggunakan jaket Go-Jek dan helm baik
bahwa tidak adanya pengaruh antara Seiri driver maupun pelanggan agar tetap
dengan Keunggulan Bersaing. Oleh karena terjaga keselamatan dan kenyamanan dari
itu, hasil pengujian hipotesis pada kedua pengguna kendaraan tersebut. Namun
data responden menunjukkan hasil yang masih terdapatnya driver yang tidak
sama bahwa hipotesis 4 ditolak. mengenakan kelengkapan atribut
Hasil pengujian hipotesis tersebut tidak berkendara sehingga dapat membuat
sesuai dengan penerapan seiri dalam masyarakat menilai negatif tentang
operasional Go-Jek melalui pemberian perusahaan mengenai kenyamanan dan
kenyamanan dalam pelayanan. Dalam keselamatan yang diterapkan dan akan
menunjang implementasi seiri, para driver berpengaruh pada tidak menunjangnya
diberikan pelatihan untuk menjaga dalam meningkatkan keunggulan bersaing
kenyamanan pelanggan dalam Rifat Driver perusahaan.
Labs (RDL) salah satu caranya dengan Hasil pengujian tersebut sesuai penelitian
menyediakan ruangan yang nyaman bagi Laelasari (2016) yang menyimpulkan
pelanggan dengan tidak meletakkan bahwa masing-masing variabel metode 5S

Page 32
Sahri, N.A. & Novita
Kaizen Costing sebagai Perbaikan Berkelanjutan untuk Meningkatkan Keunggulan Bersaing pada E-commerce

secara parsial tidak berpengaruh signifikan banyak. Oleh karena itu, penerapan seiton
terhadap kualitas kerja karyawan. dalam Go-Jek belum optimal sehingga
Penelitian Indrajaya et al (2016) juga tidak mempunyai pengaruh dengan
menjelaskan bahwa seiri tidak memiliki keunggulan bersaing karena memberikan
pengaruh signifikan terhadap kinerja driver yang jaraknya cukup jauh dengan
karyawan. Sedangkan tidak sesuai dengan pelanggan dapat mengurangi kepuasan
kajian Mulyati & Darmawan (2013) pelanggan dalam menggunakan layanan
penerapan manajemen 5S dengan baik dan jasa yang diberikan Go-Jek. Hasil kajian
benar dapat meningkatkan produktivitas ini sesuai dengan kajian Indrajaya et al
karyawan dan menciptakan lingkungan (2016) yang menjelaskan bahwa seiton
kerja yang bersih, aman dan tidak memiliki pengaruh signifikan
menyenangkan bagi semua orang. terhadap kinerja karyawan dan sesuai
Pengujian H5 : Pengaruh antara Seiton dengan kajian Laelasari (2014) yang
sebagai perbaikan berkelanjutan menyimpulkan bahwa tidak adanya
dengan Keunggulan Bersaing hubungan signifikan antara metode 5S
Pada Tabel 9 menunjukkan hasil pengujian dengan kualitas kerja karyawan.
hipotesis kedua responden. Berdasarkan Pengujian H6: Pengaruh antara Seiso
responden driver, nilai t-statistik sebagai perbaikan berkelanjutan
responden driver sebesar 1,274 tidak dengan Keunggulan Bersaing
sesuai dengan kriteria sehingga tidak Pada Tabel 9 menunjukkan hasil pengujian
adanya pengaruh antara Seiton dengan hipotesis kedua responden. Berdasarkan
Keunggulan Bersaing. Sesuai dengan data driver menunjukkan nilai original
responden pelanggan yang menunjukkan sample sebesar 0,122 sehingga dapat
nilai t-statistik sebesar 0,261 tidak sesuai disimpulkan bahwa adanya pengaruh
dengan kriteria sehingga hasil tersebut positif antara seiso dengan keunggulan
juga menunjukkan bahwa tidak adanya bersaing. Artinya, semakin baiknya
pengaruh antara Seiton dengan penerapan seiso maka semakin
Keunggulan Bersaing. Jadi, kedua meningkatkan keunggulan bersaing
responden memberikan hasil yang sama perusahaan dengan nilai t-statistik sebesar
yaitu Hipotesis 5 ditolak. 0,915 tidak sesuai dengan kriteria sehingga
Go-Jek telah menerapkan konsep seiton tidak adanya pengaruh antara seiso dengan
dalam kegiatan operasionalnya melalui keunggulan bersaing. Berbeda dengan data
efisiensi pelaksanaan kerja sehingga dapat responden pelanggan yang menunjukkan
meminimalisir waktu dengan memberikan nilai original sample sebesar 0,277
orderan yang cepat dan mudah. Go-Jek menunjukkan adanya pengaruh positif
juga memberikan pelanggan tidak hanya antara seiso dengan keunggulan bersaing.
pada satu tempat saja melainkan Artinya, semakin baiknya penerapan seiso
menyeluruh di suatu daerah dengan jarak maka semakin meningkatnya keunggulan
penjemputan kurang dari satu km agar bersaing perusahaan dengan nilai t-statistik
memberikan pelayanan yang optimal sebesar 2,387 sesuai dengan kriteria
kepada pelanggan dengan tidak menunggu sehingga menunjukkan adanya pengaruh
terlalu lama. Namun terkadang sistem signifikan positif antara seiso dengan
manajemen Go-Jek memberikan driver keunggulan bersaing. Oleh karena itu,
yang jaraknya cukup jauh dengan Hipotesis 6 diterima.
pelanggan karena sistemnya yang eror atau Perbedaan hasil dari kedua responden ini
biasanya driver terdekat tidak menerima didukung dengan penerapan Seiso pada
orderan tersebut dengan tujuan menunggu Go-Jek yang dinilai hanya menguntungkan
waktu ramai orderan sehingga pihak perusahaan. Pelanggan menilai
mendapatkan penghasilan yang lebih bahwa keuntungan tersebut dapat

Page 33
Jurnal Kajian Akuntansi, Vol 3, (1), 2019, 18-43
e2579-9991, p2579-9975
http://jurnal.unswagati.ac.id/index.php/jka

meningkatkan keunggulan bersaing pelanggan yang memiliki nilai original


perusahaan sedangkan driver menilai sample sebesar 0,252 sehingga
sebaliknya. Hal tersebut karena Go-Jek menunjukkan adanya pengaruh positif
tidak menyediakan kendaraan operasional antara seiketsu dengan keunggulan
untuk driver yang menyebabkan driver bersaing dengan nilai t-statistik sebesar
harus menggunakan kendaraan sendiri 2,491 sesuai dengan kriteria sehingga
dengan tanggung jawab sepenuhnya menunjukkan adanya pengaruh signifikan
melakukan service secara rutin. secara positif antara seiketsu dengan
Berdasarkan implementasi tersebut, keunggulan bersaing. Oleh karena itu,
menurut pelanggan dengan dibebankannya Hipotesis 7 diterima.
aset operasional kepada driver dapat Perbedaan hasil pengujian hipotesis ini
mendukung efisiensi biaya pengeluaran dikarenakan perbedaan nilai path
yang akan meningkatkan pendapatan coefficient pada variabel Seiketsu yang
perusahaan sehingga akan berpengaruh digunakan untuk mengukur koefisien jalur
juga pada meningkatnya keunggulan atau besarnya hubungan atau pengaruh
bersaing perusahaan. Namun menurut konstruk laten (Ghozali, 2015).
driver, pembebanan aset operasional Berdasarkan data driver menunjukkan
tersebut dapat membuat pengeluaran yang adanya pengaruh positif antara seiketsu
cukup banyak bagi driver yang digunakan dengan keunggulan bersaing sebesar 0,013
untuk keperluan pemeliharaan dan sedangkan menurut data pelanggan
perbaikan kendaraan agar tetap terjaga variabel seiketsu mempunyai pengaruh
kualitasnya. positif dengan keunggulan bersaing
Hasil pengujian hipotesis ini sesuai dengan sebesar 0,021. Jadi, baiknya nilai path
kajian Mulyati & Darmawan (2013) yang coefficient pelanggan dibandingkan driver
menunjukkan bahwa penerapan membuat hasil pengujian hipotesis ini
manajemen 5S dengan baik dan benar berbeda. Implementasi seiketsu dalam
dapat meningkatkan produktivitas operasional Go-Jek diterapkan melalui
karyawan dan menciptakan lingkungan standar lingkungan kerja dan standar
kerja yang bersih, aman dan kendaraan operasional. Standar pelayanan
menyenangkan bagi semua orang. Selain yang harus diberikan driver kepada
itu, dapat juga mengurangi pemborosan pelanggan ialah pelanggan harus diberikan
tempat dan material (Soesilo, 2017). perlengkapan Go-Ride, menjemput
Pengujian H7: Pengaruh antara Seiketsu pelanggan tepat waktu, mengikuti rute
sebagai perbaikan berkelanjutan yang diminta pelanggan, tidak meminta
dengan Keunggulan Bersaing pelanggan membatalkan orderan,
Pada Tabel 9 menunjukkan hasil pengujian mengenakan atribut lengkap pada saat
hipotesis kedua responden. Berdasarkan menjalankan orderan, tidak menggunakan
responden driver, nilai original sample kendaraan dibawah standar layanan, tidak
sebesar 0,013 sehingga adanya pengaruh diperkenankan untuk merokok saat
positif antara seiketsu dengan keunggulan berkendara dan segala hal lainnya yang
bersaing. Artinya, semakin baik mengakibatkan ketidaknyamanan
pelaksanaan seiketsu maka semakin pelanggan. Selain itu untuk menjaga
meningkatkan keunggulan bersaing kualitas dan kelayakan kendaraan yang
perusahaan dengan nilai t-statistik sebesar digunakan driver, Go-Jek menerapkan
0,086 tidak sesuai dengan kriteria sehingga standar salah satunya ialah tahun motor itu
menyimpulkan bahwa tidak adanya sendiri yang peraturannya berubah seiring
pengaruh antara seiketsu dengan waktu dimana untuk tahun 2018
keunggulan bersaing. Hasil tersebut persyaratan tahun motor yang harus
berbeda dengan hasil pengujian pada data dipenuhi adalah minimal tahun 2008.

Page 34
Sahri, N.A. & Novita
Kaizen Costing sebagai Perbaikan Berkelanjutan untuk Meningkatkan Keunggulan Bersaing pada E-commerce

Dengan adanya standar tersebut, Go-Jek menunjukkan tidak adanya pengaruh


dapat meningkatkan disiplin karyawan antara shitsuke dengan keunggulan
karena setiap pelanggaran yang dilakukan bersaing.
memiliki sanksi atau punishment yang Perbedaan hasil kedua responden tersebut
sesuai dengan tingkatan pelanggarannya. karena bedanya nilai path coefficient yang
Hal tersebut menjadikan seiketsu diperoleh yaitu menurut data driver hasil
berpengaruh dengan keunggulan bersaing path coefficient sebesar -0,253
karena tingkat disiplin karyawan menunjukkan bahwa variabel shitsuke
perusahaan sangat diperhatikan oleh mempunyai pengaruh negatif dengan
masyarakat melalui pelayanan yang keunggulan bersaing sedangkan hasil path
diberikan. coefficient responden pelanggan sebesar
Hasil kajian ini sesuai dengan kajian Laura 0,117 sehingga variabel shitsuke
& Paramita (2018) yang memberikan mempunyai pengaruh positif dengan
pembuktian bahwa Seiketsu memberikan keunggulan bersaing. Oleh karena itu, data
pengaruh yang signifikan terhadap daya driver memiliki pengaruh yang lebih besar
saing UKM. Kajian Supriyanto (2014) pada keunggulan bersaing. Driver menilai
yang membuktikan bahwa Seiketsu bahwa karyawan dan mitra telah disiplin
memberikan pengaruh positif dan terhadap standar sehingga dapat
signifikan terhadap produktivitas. Kajian menunjang penerapan shitsuke dalam
Indrajaya et al (2016) yang menyimpulkan perusahaan. Namun hal tersebut tidak
bahwa Seiketsu mempunyai pengaruh sesuai dengan hasil survei Institute for
positif dan signifikan terhadap kinerja Development of Economic and Finance
karyawan. (2018) yang menemukan banyaknya order
Pengujian H8 : Pengaruh antara fiktif dari Go-Jek maupun kompetitornya.
Shitsuke sebagai perbaikan Mayoritas driver Go-Jek sebesar 42%
berkelanjutan dengan Keunggulan melakukan order fiktif untuk mendapatkan
Bersaing insentif. Tindakan tersebut telah
Hasil pengujian hipotesis ditunjukkan pada melanggar aturan tiga pilar perusahaan
Tabel 9 untuk kedua responden. Data yang salah satunya ialah melakukan
driver menunjukkan nilai original sample tindakan memperkaya diri. Oleh karena
sebesar -0,253 sehingga adanya pengaruh itu, dapat disimpulkan bahwa semakin
negatif antara shitsuke dengan keunggulan efektifnya penerapan shitsuke dalam
bersaing. Artinya, semakin baik penerapan perusahaan maka tidak dapat
shitsuke maka tidak dapat meningkatkan meningkatkan keunggulan bersaing karena
keunggulan bersaing perusahaan dengan tindakan ketidakdisiplinan juga banyak
nilai t-statistik sebesar 2,809 sesuai dengan dilakukan kompetitornya dan mengingat
kriteria sehingga adanya pengaruh tidak adanya kompetitor baru yang masuk
signifikan negatif antara variabel shitsuke dalam industri ini sehingga tidak dapat
dengan keunggulan bersaing. Oleh karena diukurnya keunggulan bersaing
itu, Hipotesis 8 diterima. Berbeda dengan perusahaan yang dilihat dari tindakan
data responden pelanggan yang driver dalam mematuhi peraturan. Hasil
menunjukkan nilai original sample sebesar kajian ini tidak sesuai dengan kajian Laura
0,117 sehingga memiliki pengaruh positif & Paramita (2018) yang melakukan kajian
antara shitsuke dengan keunggulan terhadap usaha kecil dan menengah untuk
bersaing. Artinya, semakin baik penerapan peningkatan daya saing dengan
shitsuke maka akan meningkatkan menggunakan konsep kaizen (5S) yang
keunggulan bersaing perusahaan dengan menyimpulkan bahwa shitsuke tidak
nilai t-statistik sebesar 1,106 tidak sesuai memberikan pengaruh terhadap daya saing
dengan kriteria sehingga hasil tersebut UKM.

Page 35
Jurnal Kajian Akuntansi, Vol 3, (1), 2019, 18-43
e2579-9991, p2579-9975
http://jurnal.unswagati.ac.id/index.php/jka

Simpulan dan Saran Almansour, Y. M. (2012). The Impact of


Berdasarkan hasil analisis menunjukkan Total Quality Management
bahwa Go-Jek telah menerapkan kaizen Components on Small and Medium
costing dalam menghadapi persaingannya Enterprises Financial Performances in
untuk meningkatkan keunggulan bersaing Jordan. Journal of Arts, Science and
perusahaan. Namun, implementasi konsep Commerce, 3(2). 2231-4172
kaizen costing yang digunakan dalam Fatkhurrohman, A., & Subawa. (2016).
kajian ini hanya empat konsep saja yang Penerapan kaizen dalam
berpengaruh terhadap peningkatan meningkatkan efisiensi dan kualitas
keunggulan bersaing yaitu muri, seiso, produk. Jurnal Administrasi Kantor,
seiketsu berpengaruh positif terhadap 4 (1), 14–31.
keunggulan bersaing dan shitsuke Ghozali, Imam. 2015. Partial Least Square
berpengaruh negatif terhadap keunggulan Konsep, Teknik, dan Aplikasi
bersaing. Hal ini karena masih banyaknya menggunakan program AmartPLS
responden yang tidak merasakan 3.0. Universitas Diponegoro
efektivitas pelaksanaan kaizen dalam Indrajaya, Muhammad Herman. Fathoni,
perusahaan. Aziz. Minarsih, Maria Magdalena.
Saran 2016. Pengaruh Budaya Kaizen
Berdasarkan survei yang telah dilakukan, Terhadap Kinerja Karyawan Dengan
peneliti menyimpulkan bahwa penerapan Self Efficacy Sebagai Variabel
kaizen dalam operasional Go-Jek masih Moderating. Journal Of Management,
kurang efektif yang dibuktikan dengan 2 (2).
hasil pengujian dan analisis pembahasan di Imai, Masaaki (2018). Gemba Kaizen
atas. Hal ini dikarenakan masih banyaknya Pendekatan akal sehat, berbiaya
mitra yang tidak mendukung implementasi rendah pada manajemen. Jakarta:
kaizen costing. Go-Jek telah menetapkan PPM
budaya kinerja dengan memperhatikan JNP, CNN Indonesia., Institute for
pengeluaran dan tingkat disiplin yang baik development of economics and
namun mitra masih melakukan tindakan finance (2018). Order fiktif bukan
yang tidak sesuai dengan budaya Go-Jek. semata demi kantongi insentif.
Selain itu, masih banyaknya mitra yang Diunduh pada tanggal 5 Januari 2019.
memiliki tingkat disiplin yang rendah http://m.cnnindonesia.com
dibuktikan dengan adanya pelanggaran Kadarningsih, A. (2013). Keunggulan
yang dilakukan driver dalam menjalankan Bersaing: Faktor-Faktor yang
operasionalnya sehingga dapat Mempengaruhi Dan Dampaknya pada
berpengaruh terhadap citra perusahaan Kinerja Selling-In. Media Ekonomi &
Oleh karena itu, Go-Jek dirasa perlu untuk Teknologi Informasi, 21 (1), 1–18.
meningkatkan pengawasan dengan melihat Katadata, T. P. (2016). Infografik:
ke lapangan dan menilai secara langsung Indonesia, Pusat E-commerce
tindakan driver serta memperbaiki ASEAN. Diunduh pada tanggal 20
peraturan perusahaan yang didiskusikan November 2019.
dengan pihak-pihak yang berkepentingan. https://katadata.co.id/infografik/2016/
01/04
DAFTAR PUSTAKA Laura, Netty & Paramita, Catarina Cori
Abdurrahman, M. S. 2017. Transaksi e- Pradnya. 2018. Pengaruh Konsep
commerce Indonesia akan capai Rp Kaizen (5S) terhadap Peningkatan
144 Triliun. Diunduh tanggal 10 Daya Saing UKM. Jurnal Pengabdian
November 2018 dan Kewirausahaan. 38-50
https://www.liputan6.com MALINIĆ, S.: Upravljačko-

Page 36
Sahri, N.A. & Novita
Kaizen Costing sebagai Perbaikan Berkelanjutan untuk Meningkatkan Keunggulan Bersaing pada E-commerce

računovodstveni aspekt Kaizen Richard. (2018). Pengaruh Perceived Ease


Costing-a, Računovodstvo, SRRS, of Use dan Perceived Usefulness
Beograd, Srbija, 2008 terhadap Buying Interest melalui fitur
McDaniel C & Gates R. 2013. Riset Go-Food pada aplikasi Gojek di kota.
Pemasaran Kontemporer. 6 (4), 1321–1333.
Penerjemah: Sumiyarto dan Rambat Sekaran, U., & Bougie, R. (2016).
Lupiyoadi. Jakarta: Salemba Empat Research methods for business: a
Mulyati, D., & Darmawan, T. (2013). skill-building approach (Seventh ed).
Implementasi Manajemen 5S pada Chichester, West Sussex, United
CV . Rapi Vulkanisir Aceh Besar. Kingdom: John Wiley & Sons.
Malikussaleh Industrial Engineering Soesilo, Rahman. 2017. Implementasi
Journal, 2 (2), 10–15. Kaizen dan konsep 5S pada
Mulyani, S., & Wijayani, D. R. (2017). pengeringan produk diproses plating
Penerapan TQM dan Kinerja Inovasi pabrik busi. Jurnal Teknik Industri 18
terhadap Kinerja Manajerial Industri (2) 121-126
Rokok Kabupaten Kudus. Jurnal Statistik, B. P. (2016). Data Sensus
Kajian Akuntansi, 1(2). Ekonomi. Diunduh pada tanggal 23
Nurfadilah, P. S., & McKinsey. (2018). November 2018 www.bps.co.id
McKinsey: Tahun 2022, pasar E- Supiah Laelasari. Pengaruh Metode 5S
commerce Indonesia capai Rp 955 (Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu dan
Triliun. Diunduh pada tanggal 21 Shitsuke) Terhadap Kualitas Kerja
November 2018. Karyawan (Survey Pada Staf
https://ekonomi.kompas.com Karyawan Perusahaan CV. Subur
Pamungkas, E., & Franksiska, R. (2018). Jaya Honda Tasikmalaya). Program
Analisis Pengaruh Budaya Kaizen Studi Manajemen Fakultas Ekonomi
Terhadap Kinerja Karyawan Dengan Universitas Siliwangi Tasikmalaya
Reward Sebagai Variabel Moderasi Supriyanto, Agus. 2014. Pengaruh Sikap
Dalam Rangka Penguatan Daya Saing Kerja 5S (Seiri, Seiton, Seiso,
Bisnis. Seiketsu, Shitsuke) Terhadap
Porter, M. (2008). Strategi Bersaing Produktivitas Kerja. Riset
(competitive strategy). Tanggerang: Manajemen dan Akuntansi 5 (9)
Karisma publishing group. Yohendry, Hapsara, O., & Surono, Y.
Radović, N. (2017). Kaizen Costing in (2017). Implementasi Kaizen
Serbian SMEs: A Case Study of terhadap Efisiensi Biaya Produksi PT
Perform Ltd. International Scientific Dasa Anugerah Sejati Asian Agri
Conference, (October), 24–31. Jambi. J-Mas, 2(2), 196–205.

Page 37
Jurnal Kajian Akuntansi, Vol 3, (1), 2019, 18-43
e2579-9991, p2579-9975
http://jurnal.unswagati.ac.id/index.php/jka

Lampiran

Lampiran 1. Cross Loading (driver)

KEUNGGULAN
MUDA MURA MURI SEIRI SEITON SEISO SEIKETSU SHITSUKE
BERSAING
KB1 0,787 0,181 0,197 0,349 0,277 0,285 0,291 0,264 -0,116
KB2 0,803 0,171 0,185 0,341 0,271 0,312 0,287 0,255 -0,164
KB3 0,881 0,312 0,326 0,343 0,295 0,254 0,269 0,280 -0,155
KB4 0,786 0,212 0,347 0,343 0,280 0,316 0,259 0,235 -0,151
KB5 0,825 0,198 0,214 0,314 0,214 0,269 0,273 0,276 -0,130
KB6 0,721 0,234 0,346 0,322 0,176 0,244 0,193 0,200 -0,131
KB7 0,732 0,192 0,341 0,287 0,283 0,286 0,285 0,163 -0,163
KB8 0,678 0,175 0,371 0,321 0,355 0,243 0,340 0,204 -0,004
M11 0,242 0,863 0,342 0,103 0,195 0,132 0,056 0,312 0,056
M12 0,259 0,897 0,331 0,184 0,128 0,231 0,176 0,218 0,218
M13 0,153 0,714 0,317 0,132 0,096 -0,044 0,111 0,325 0,019
M21 0,384 0,428 0,929 0,388 0,309 0,263 0,248 0,391 0,203
M22 0,253 0,232 0,827 0,518 0,389 0,263 0,245 0,293 -0,046
M31 0,421 0,168 0,494 1,000 0,330 0,354 0,296 0,236 0,157
S11 0,318 0,158 0,296 0,315 0,877 0,280 0,423 0,269 -0,035
S12 0,267 0,133 0,363 0,241 0,819 0,455 0,387 0,314 0,107
S21 0,356 0,154 0,296 0,354 0,423 1,000 0,394 0,215 0,072
S31 0,348 0,076 0,203 0,225 0,386 0,347 0,918 0,509 0,014
S32 0,269 0,184 0,306 0,315 0,479 0,357 0,858 0,561 -0,021
S41 0,302 0,330 0,396 0,236 0,341 0,215 0,596 1,000 -0,016
S51 -0,165 0,133 0,117 0,157 0,035 0,072 -0,001 -0,016 1,000
Sumber : Pengolahan data kuesioner dengan SmartPLS versi 3.2.7, 2019

Lampiran 2. Cross Loading (pelanggan)

KEUNGGULAN
MUDA MURA MURI SEIRI SEITON SEISO SEIKETSU SHITSUKE
BERSAING
KB1 0,720 0,254 0,208 -0,002 0,376 0,140 0,415 0,472 0,412
KB10 0,718 0,315 0,352 0,040 0,481 0,339 0,528 0,432 0,487
KB2 0,731 0,262 0,144 -0,062 0,409 0,102 0,447 0,359 0,379
KB3 0,778 0,242 0,159 0,061 0,371 0,083 0,442 0,399 0,376
KB4 0,739 0,219 0,140 0,111 0,370 0,131 0,396 0,367 0,304
KB5 0,730 0,220 0,175 0,150 0,429 0,206 0,479 0,521 0,407
KB6 0,789 0,558 0,351 0,154 0,510 0,275 0,484 0,605 0,364
KB7 0,702 0,458 0,347 0,037 0,350 0,246 0,404 0,447 0,389
KB8 0,738 0,529 0,458 0,216 0,485 0,359 0,478 0,492 0,456
KB9 0,723 0,448 0,438 0,207 0,503 0,378 0,441 0,434 0,379
M11 0,408 0,796 0,409 0,048 0,275 0,196 0,278 0,333 0,162
M12 0,350 0,782 0,490 0,136 0,284 0,208 0,210 0,445 0,109

Page 38
Sahri, N.A. & Novita
Kaizen Costing sebagai Perbaikan Berkelanjutan untuk Meningkatkan Keunggulan Bersaing pada E-commerce

M13 0,404 0,780 0,445 0,144 0,364 0,269 0,286 0,285 0,326
M21 0,381 0,496 0,918 0,130 0,240 0,377 0,125 0,282 0,222
M22 0,329 0,531 0,888 0,210 0,225 0,322 0,161 0,343 0,199
M31 0,132 0,137 0,185 1,000 0,192 0,229 0,183 0,177 0,058
S11 0,579 0,375 0,203 0,191 0,914 0,275 0,600 0,518 0,549
S12 0,455 0,317 0,262 0,145 0,857 0,289 0,498 0,539 0,430
S21 0,323 0,286 0,389 0,229 0,316 1,000 0,299 0,294 0,236
S31 0,555 0,313 0,161 0,172 0,601 0,316 0,935 0,430 0,560
S32 0,604 0,310 0,134 0,173 0,574 0,250 0,945 0,533 0,608
S41 0,624 0,446 0,343 0,177 0,593 0,294 0,515 1,000 0,470
S51 0,541 0,258 0,234 0,058 0,559 0,236 0,622 0,470 1,000
Sumber : Pengolahan data kuesioner dengan SmartPLS versi 3.2.7, 2019

Page 39
Jurnal Kajian Akuntansi, Vol 3, (1), 2019, 18-43
e2579-9991, p2579-9975
http://jurnal.unswagati.ac.id/index.php/jka

Lampran 3. Kuesioner
I. Kaizen Costing
1) Muda
STS TS ATS AS S SS
No Pernyataan
1 2 3 4 5 6
1. Driver tidak disediakan pangkalan khusus oleh
Go-Jek
2. Jumlah driver diberikan batasan oleh Go-Jek di
setiap daerahnya
3. Waktu tunggu driver untuk memperoleh orderan
kurang dari 1 jam
4. Sebagai driver, saya menyelesaikan pekerjaan
sesuai dengan peraturan perusahaan
5. Driver disediakan sistem penilaian pelayanan
“rating bintang” oleh Go-Jek yang diberikan
langsung oleh pelanggan

2) Mura
STS TS ATS AS S SS
No Pernyataan
1 2 3 4 5 6
1. Driver diberikan program pelatihan oleh Go-Jek
2. Sebagai driver, saya mengetahui kegiatan
“Bengkel Belajar Mitra” yang diadakan oleh Go-
Jek
3. Sebagai driver, saya pernah mengikuti kegiatan
“Bengkel Belajar Mitra”
4. Go-Jek mensosialisasikan standar operasional
secara menyeluruh

3) Muri
STS TS ATS AS S SS
No Pernyataan
1 2 3 4 5 6
1. Jumlah orderan yang diberikan Go-Jek kepada
driver disesuaikan dengan kinerja driver
2. Dalam mengantarkan pelanggan, Go-Jek
memberikan batasan jumlah pelanggan kepada
driver setiap harinya

4) Seiri
STS TS ATS AS S SS
No Pernyataan
1 2 3 4 5 6
1. Sebagai driver, saya selalu menjaga kenyamanan
pelayanan yang diberikan kepada pelanggan
2. Sebagai driver, saya tidak meletakkan barang-
barang yang tidak diperlukan dalam kendaraan
3. Go-Jek menyediakan standar kelengkapan atribut
dalam berkendara

Page 40
Sahri, N.A. & Novita
Kaizen Costing sebagai Perbaikan Berkelanjutan untuk Meningkatkan Keunggulan Bersaing pada E-commerce

4. Driver telah menerapkan standar terkait


kelengkapan atribut dalam berkendara

5) Seiton
STS TS ATS AS S SS
No Pernyataan
1 2 3 4 5 6
1. Go-Jek memberikan pelanggan yang jaraknya
terdekat dengan driver
2. Jarak penjemputan pelanggan kurang dari 1 km

6) Seiso
STS TS ATS AS S SS
No Pernyataan
1 2 3 4 5 6
1. Driver selalu berpakaian rapih dan sopan untuk
kenyamanan pelanggan
2. Driver selalu menjaga kebersihan kendaraan
3. Driver menggunakan kendaraan layak pakai
dalam beroperasi
4. Driver bertanggung jawab penuh jika terjadi
kerusakan pada kendaraan yang digunakan
5. Driver selalu memelihara kendaraan dengan baik
6. Kendaraan dilakukan service dalam 1 bulan

7) Seiketsu
STS TS ATS AS S SS
No Pernyataan
1 2 3 4 5 6
1. Go-Jek mempunyai aturan dalam pelayanan yang
harus diberikan driver kepada pelanggan
2. Go-Jek mempunyai standar untuk kendaraan
driver yang digunakan sehari-hari

8) Shitsuke
STS TS ATS AS S SS
No Pernyataan
1 2 3 4 5 6
1. Sebagai driver, saya selalu mentaati peraturan
perusahaan
2. Go-Jek memberikan sanksi kepada driver jika
melanggar peraturan

Page 41
Jurnal Kajian Akuntansi, Vol 3, (1), 2019, 18-43
e2579-9991, p2579-9975
http://jurnal.unswagati.ac.id/index.php/jka

II. Keunggulan Bersaing


1) Kualitas Pelayanan
STS TS ATS AS S SS
No Pernyataan
1 2 3 4 5 6
1. Sebagai driver, saya memberikan pelayanan yang
cepat kepada pelanggan
2. Sebagai driver, saya selalu profesional dalam
bekerja
3. Go-Jek selalu tanggap akan kebutuhan driver
4. Go-Jek cepat dalam mengatasi keluhan driver
5. Go-Jek memberikan layanan jaminan kepada
driver
6. Sebagai driver, saya selalu bersikap baik dan
sopan terhadap pelanggan

2) Diferensiasi
STS TS ATS AS S SS
No Pernyataan
1 2 3 4 5 6
1. Go-Jek selalu memperbarui tampilan fitur aplikasi
2. Go-Jek menyediakan fitur layanan yang
bervariasi dibandingkan pesaing
3. Go-Jek menyediakan tampilan aplikasi yang
menarik dan mudah digunakan
4. Go-Jek sering mengadakan promo berupa
voucher dan potongan harga
5. Promo Go-Jek dapat meningkatkan bonus yang
diperoleh driver
6. Go-Jek selalu menjadi yang terdepan berinovasi
dalam mengikuti kebutuhan driver
7. Go-Jek mengeluarkan layanan jasa dengan fitur
terbaru dalam 1 tahun terakhir

3) Citra Perusahaan
STS TS ATS AS S SS
No Pernyataan
1 2 3 4 5 6
1. Sebagai driver, saya merekomendasikan Go-Jek
kepada orang lain
2. Go-Jek memiliki nilai positif di masyarakat
3. Go-Jek mampu mempertahankan keunggulan
bersaing diantara pesaingnya
4. Keluhan driver selalu diselesaikan dengan baik
oleh manajemen

4) Kualitas hubungan dengan driver


STS TS ATS AS S SS
No Pernyataan
1 2 3 4 5 6
1. Driver selalu mendapatkan informasi terbaru
tentang Go-Jek

Page 42
Sahri, N.A. & Novita
Kaizen Costing sebagai Perbaikan Berkelanjutan untuk Meningkatkan Keunggulan Bersaing pada E-commerce

2. Go-Jek menyediakan layanan komunikasi kepada


perusahaan untuk driver
3. Go-Jek mampu mengatasi keluhan driver dengan
cepat
4. Go-Jek memberikan bonus yang sesuai dengan
kinerja driver
5. Sebagai driver, saya merasa diuntungkan dengan
sistem pembagian bonus Go-Jek
6. Driver merasa diuntungkan bekerjasama dengan
Go-Jek
7. Go-Jek menyediakan jaminan asuransi kepada
para driver

Page 43

Anda mungkin juga menyukai